Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sebastianus Erick J. Edi, S.

Pd
Unit Kerja : SMPN 9 Poco Ranaka

LK. 2.2 Menentukan Solusi

N Eksplorasi alternatif
Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
o. solusi

1 Berdasarkan hasil kajian Deskripsi Hasil wawancara dengan berbagai Berdasarkan hasil wawancara dari Berdasarkan hasil wawancara dan
dan wawancara/hasil sumber atau informan terkait dengan solusi berbagai Informan didukung oleh kajian kajian literatur dalam rangka mengatasi
diskusi dengan Dosen, yang paling relevan dari masalah yang Literatur dapat disimpulkan bahwa Motivasi belajar masih rendah, salah
guru pamong ataupun terpilih Motivasi Belajar Siswa masih, dan satu solusinya adalah dengan
Upaya untuk meningkatkan motivasi
teman sejawat diperoleh yang merupakan Akar dari masalah menerapkan Metode Pembelajaran
hasil alternatif solusi Pembelajaran yang dilakukan masih belum Belajar Siswa masih Rendah adalah Koopratif Model TGT (Team Games
untuk menyelsaikan Berpusat pada Siswa sebagai berikut: dengan menerapkan model Tournament).
masalah Motivasi pembelajaran yang tepat. Maka dari itu
Belajar Siswa masih Informan I dibutuhkan model pembelajaran yang Solusi yang relevan tersebut
Rendah adalah adalah : tepat bagi guru, seperti penerapan didasarkan pada kelebihan Metode
Menurut Dominikus Dom, S.Pd (sebagai model Pembelajaran koopratif tipe TGT Pembelajaran Koopratif Model TGT
1. Guru diharapkan Pengawas SMP Negeri 9 poco Ranaka), (Team Games Tournament) berikut ini :
untuk mampu (Team Games Tournament) yakni model
08/08/2022. Mengatakan “Upaya untuk
menerapkan meningkatkaan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran ini akan menyajikan 1. Lebih mencurahkan waktu untuk
Pembelajaran yang pembelajaran diperlukan model suatu konsep dengan disertai belajar tugas
Bervariasi yang pembelajaran yang bervariasi dan yang secara kelompok dan permainan, serta 2. Mengedepankan penerimaan
berpusat kepada dapat mengembangkan daya pikir siswa berhubungan dengan bagaimana terhadap perbedaan individu
Siswa melalui cara bekerja sama dengan teman 3. Dengan waktu yang sedikit dapat
seseorang belajar atau gaya/cara siswa
sekelompoknya. Sehingga siswa menjadi menguasai materi yang mendalam
2. Guru diharapkan belajar, relevansi dan manfaat 4. Proses belajar mengajar
berani serta dalam proses pembelajaran
untuk menggali penuh terhadap belajar. Pembelajaran berlangsung dengan keaktifan dari
semua siswa menjadi terlibat aktif karena
kemampuan dasar tidak hanya menerima materi pelajaran dari kooperatif model TGT (Team Games siswa
siswa dan guru saja tetapi siswa bisa belajar dari Tournament) adalah salah satu tipe 5. Mendidik siswa berlatih
mengetahui kondisi temannya sendiri. Adapun Model pembelajaran kooperatif yang bersosialisasi dengan orang lain
awal siswa baik pembelajaran yang dapat meningkatkan 6. Motivasi belajar lebih tinggi
melibatkan aktivitas seluruh siswa dalam
Motivasi Belajar Siswa diantaranya : 7. Hasil belajar lebih baik
belajar dan mengandung unsur
Minat, Bakat maupun permainan dan penguatan. Team 8. Meningkatkan kebaikan budi
kemampuan Siswa 1. Pembelajaran kooperatif model jigsaw Games Tournament (TGT) adalah kepekaan dan toleransi
2. Pembelajaran kooperatif model STAD sebuah model pembelajaran kombinasi
3. Guru diharapkan Sedangkan kelemahan TGT adalah
3. Pembelajaran Kooperatif model TGT”. kerjasama kelompok, kompetisi antara
Mampu sebagai berikut:
menggunakan model kelompok, dan game-game untuk 1. Bagi guru Sulitnya pengelompokan
Pembelajaran yang memotivasi siswa dalam belajar. siswa yang mempunyai kemampuan
berpusat kepada Informan II heterogen dari segi akademis.
siswa yaitu dengan Menurut Antonius Pikuman, SE (Selaku Menurut Ismah & Ernawati (2018). Kelemahan ini akan dapat diatasi
Menggunakan kepala sekolah SMP Negeri 9 poco Ranaka) Mengatakan Upaya untuk mengatasi jika guru yang bertindak sebagai
Metode 08/08/2022. Mengatakan : “Untuk pemegang kendali teliti dalam
Motivasi Belajar Siswa masih Rendah
Pembelajaran meningkatkan Motivasi belajar siswa dalam menentukan pembagian kelompok
pembelajaran Guru harus menerapkan adalah salah satu solusinya dengan
Koopratif Model TGT waktu yang dihabiskan untuk diskusi
model pembelajaran yang berpusat kepada menggunakan metode pembelajaran
(Team Games oleh siswa cukup banyak sehingga
Tournament) Siswa sehingga dapat membuat membuat Koopratif model TGT (Team Games melewati waktu yang sudah
peserta didik lebih aktif dalam Proses Belajar Tournament). model pembelajaran ditetapkan. Kesulitan ini dapat
Mengajar (KBM). kooperatif tipe Teams Games diatasi jika guru mampu menguasai
Tournament adalah model kelas secara menyeluruh.
Selain itu berdasarkan pengamatanya
pembelajaran yang menyajikan suatu 2. Bagi siswa Masih adanya siswa
sebagian Guru di SMP Negeri 9 poco
konsep dengan disertai belajar secara berkemampuan tinggi kurang
Ranaka telah menerapkan model
terbiasa dan sulit memberikan
Pembelajaran yang berpusat pada siswa kelompok dan permainan, serta
penjelasan kepada siswa lainnya.
yaitu dengan Menggunakan Metode berhubungan dengan bagaimana Untuk mengatasi kelemahan ini,
Pembelajaran Koopratif model TGT (Team seseorang belajar atau gaya/cara siswa tugas guru adalah membimbing
Games Tournament) tetapi dalam
belajar, relevansi dan manfaat dengan baik siswa yang mempunyai
pelaksanaanya masih belum mendapatkan
penuh terhadap belajar. kemampuan akademik tinggi agar
hasil yang optimal.
dapat dan mampu menularkan
pengetahuannya kepada siswa yang
Informan III Menurut Albertus Hermawan, (2020).
lain.
Pembelajaran kooperatif tipe Teams
Menurut Pius Kurniawan Danto S.Pd Games Tournament (TGT)
(Selaku Guru Bahasa Indonesia di SMP Saran
menggunakan sistem pengelompokan
Negeri 9 poco Ranaka)08/08/2022. 1. Dengan model pembelajaran Teams
atau disebut juga tim dalam skala kecil,
Mengatakan : “ Upaya Untuk meningkatkan Games Tournament TGT dapat
yaitu terdiri dari empat sampai enam
Motivasi Belajar Siswa adalah dengan meningkatkan motivasi dan hasil
siswa dengan latar belakang jenis
menggunakan model pembelajaran Koopratif belajar siswa. Karena siswa dapat
kelamin, ras, suku, dan kemampuan
yang melibatkan aktivitas seluruh siswa akademis yang berbeda. Model belajar lebih rileks, serta dapat
dalam belajar dan mengandung unsur pembelajaran kooperatif tipe TGT ini menumbuhkan tanggungjawab,
permainan dan penguatan. model melibatkan siswa sebagai tutor sebaya kejujuran, kerja sama, persaingan
pembelajaran ini kombinasi kerjasama pada kelompoknya dan mengandung sehat, dan keterlibatan belajar.
kelompok, kompetisi antara kelompok, dan unsur permainan yang dapat 2. Dengan model pembelajaran Teams
game-game untuk memotivasi siswa dalam meningkatkan semangat belajar. Games Tournament TGT dapat
belajar . namun Dalam proses pembelajaran Adapun tahapan dalam menerapkan menambah wawasan tentang
tidak selamanya berjalan lancar”. model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbagai model pembelajaran dan
ini menurut (Tgt et al., 2019) diantaranya dapat meningkatkan kompetensi
kesimpulan sebagai berikut: 1) Penyajian guru.
kelas/tempat kegiatan, 2) Membentuk
Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai kelompok secara heterogen/campuran,
informan di atas, ada banyak tawaran 3) Melaksanakan belajar dengan
bermain, 4) Melaksanakan
megenai model pembelajaran yang dapat
pertandingan/turnamen guna
meningkatkan motivasi belajar siswa. Oleh memperoleh skor, 5) Memberikan
sebab itu dengan berbagai pertimbangan sebuah penghargaan/hadiah.
penulis mencoba untuk mengambil satu
model pembelajaran yang akan diterapkan
Daftar Pustaka
untuk memecahkan masalah motivasi
belajar siswa rendah yang merupakan Akar Armidi, N. L. S. (2022). Penerapan Model
dari masalah Pembelajaran yang dilakukan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams
masih belum Berpusat pada Siswa yakni Games Tournament (TGT) untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPS pada Siswa
dengan Menerapkan metode pembelajaran
Kelas VI SD. Journal of Education Action
Koopratif model TGT (team Game Research, 6(2).
tournament) motivasi belajar siswa dapat
meningkat Rani, D. E. (2022). Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Teams Games
Tournament (TGT) untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Matematika. Jurnal Basicedu,
6(4), 6068-6077.

Anda mungkin juga menyukai