Anda di halaman 1dari 9

MODEL

PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
KELOMPOK 8
1.DIMAS RIZQULLAH ADI
RAJENDRA(126212202048)
2. AISYATULABIBAH (126212202043)
MODEL
PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
>Pengertian pembelajaran kooperatif
>Model Pembelajaran Kooperatif
>Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
>Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran
Kooperatif
1.Pengertian Pembelajaran
Kooperatif
Pembelajaran kooperatif berasal dari
dua kata yaitu Cooperative dan Learning.
Cooperative berarti kerjasama dan Learning
berarti belajar. Jadi,Pembelajaran Kooperatif
adalah suatu proses pembelajaran berpusat
pada peserta didik yang saling berinteraksi
dalam kelompok untuk mencapai tujuan
pembelajaran melalui sebuah media
pembelajaran yang telah dirancang.
2.Model-Model Pembelajaran Kopperatif

1.Jigsaw II
Kooperatif tipe jigsaw Yaitu Siswa akan dibagi dalam kelompok,siswa diberi materi untuk dipelajari
masing-masing anggota kelompok,Tapi dalam tipe jigsaw ini ada salah satu anak yang ditunjuk sebagai ahli
(Expert) dari masing-masing kelompok,Kemudian Ahli dari kelompok yang berbeda akan berkumpul untuk
mendiskusikan tentang materi,setelah itu kembali kekelompok untuk menyampaikan hasil diskusi kepada
anggota kelompoknya, Terakhir diberikan tes atau assesmen yang lain pada semua topik yang diberikan.

2.NHT (Number Heads Together)


Pada model pembelajaran kooperatif NHT, siswa diminta untuk menomori diri mereka masing-masing
dalam kelompoknya mulai dari 1 hingga 4. Ajukan sebuah pertanyaan dan berikan batasan waktu tertentu
untuk menjawabnya . siswa yang mengangkat tangan jika bisa menjawab pertanyaan guru tersebut. Guru
menyebut suatu angka (1-4) dan meminta seluruh siswa dari semua kelompok dengn nomor tersebut
menjawab pertanyaan tadi. Guru menandai siswa yang menjawab benar dan memperkaya pemahaman
siswa tentang jawaban pertanyaan itu melalui diskusi.

3.STAD (Student Teams Achievement Divisions)


Pada tipe STAD ini dikelompokkan ke dalam kelompok kecil yang disebut tim. Kemudian seluruh kelas
diberikan presentasi materi pelajaran. Siswa kemudian diberikan tes. Nilai-nilai individu digabungkan
menjadi nilai tim. Pada model pembelajaran kooperatif tipe ini walaupun siswa di tes secara individual,
siswa tetap dipacu untuk bekerja sama untuk meningkatan kinerja dan prestasi timnya.
4.TAI (Team Assisted Individualization)
Pada pembelajaran kooperatif tipe TAI, siswa mengikuti tingkatan yang bersifat individual berdasarkan tes
penempatan, dan kemudian dapat maju ke tahapan selanjutnya berdasarkan tingkat kecepatannya
belajar.Jadi, setiap anggota kelompok sebenarnya belajar unit-unit materi pelajaran yang berbeda. Rekan
sekelompok akan memeriksa hasil pekerjaan rekan sekelompok lainnya dan memberikan bantuan jika
diperlukan. Tes kemudian diberikan di akhir unit tanpa bantuan teman sekelompoknya dan diberikan skor.
Lalu setiap minggu guru akan menjumlahkan total unit materi yang diselesaikan suatu kelompok dan
memberikan sertifikat atau penghargaan bila mereka berhasil melampaui kriteria yang telah ditetapkan, dan
beberapa poin tambahan untuk kelompok yang anggotanya mendapat nilai sempurna.
5.TPS (Think Pair Share)
Tipe model pembelajaran kooperatif ini memungkinkan setiap anggota pasangan siswa untuk
berkontemplasi terhadap sebuah pertanyaan yang diajukan. Setelah diberikan waktu yang cukup
mereka selanjutnya diminta untuk mendiskusikan apa yang telah mereka pikirkan tadi (hasil
kontemplasi) dengan pasangannya masing-masing. Setelah diskusi dengan pasangan selesai guru
kemudian mengumpulkan tanggapan atau jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan tersebut dari
seluruh kelas.
6.Team Games Tournament (TGT)
Model pembelajaran ini mirip dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, tetapi bedanya hanya
pada kuis yang digantikan dengan turnament mingguan. Pada model pembelajaran kooperatif ini,
siswa saling berkompetisi dengan siswa kelompok lain agar dapat memberikan kontribusi poin bagi
kelompoknya. Suatu prosedur tertentu digunakan untuk membuat permainan atau turnament berjalan
secara adil.
7.Cooperative Integrated Reading and Composition(CIRC)
Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC adalah sebuah model pembelajaran yang segaja dirancang
untuk mengembangkan kemampuan membaca, menulis, dan keterampilan berbahasa lainnya baik pada
jenjang pendidikan tinggi maupun pendidikan dasar. Pada tipe model pembelajaran kooperatif ini
siswa tidak hanya mendapat kesempatan belajar melalui presentasi langsung oleh guru tentang
keterampilan membaca dan menulis, tetapi juga teknik menulis sebuah naskah.

8.Cooperative Script (CS)


model pembelajaran Cooperative Script merupakan penyampaian materi ajar yang diawali dengan
pemberian wacana atau ringkasan materi kepada siswa yang kemudian siswa diberikan waktu sejenak
untuk memebacanya dan memberikan ide atau gagasan baru dalam mater ajar yang diberikan guru
3.PENERAPAN PEMBELAJARAN
KOOPERATIF

Pada penerapan model pembelajaran kooperatif ini terjadi sebagai akibat dari adanya
pendekatan pembelajaran yang bersifat kelompok. Pendekatan ini merupakan
konsekuensi logis dari penerapan paradigma baru dalam pendidikan yang antara lain,
bahwa pendidikan di masa sekarang, bukanlah lagi dilihat semata-mata "mengisi air ke
dalam gelas" atau sekadar mengisi otak anak dengan berbagai teori atau konsep ilmu
pengetahuan, melainkan pengajaran yang lebih bersifat "menyalakan cahaya", yaitu
mendorong, menggerakkan, dan membimbing peserta didik agar dapat mengembangkan
imaginasi dan inspirasinya secara aktual.
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran
Kooperatif

Kelebihan pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:


1.Saling ketergantungan yang positif
2.Adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu
3.Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas
4.Suasana kelas yang rileks dan menyenangkan
5.Terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara peserta didik dengan guru
6.Memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman emosi yang menyenangkan.

Kelemahan model pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut


1.Pendidik harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu memerlukan lebih banyak tenaga,
pemikiran, dan waktu.
2.Agar proses pembelajaran berjalan lancar maka dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai.
3.Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas meluas
sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
4.Saat diskusi kelas, terkadang didominasi seseorang, hal ini mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.
TERIMA
KASIH 

Anda mungkin juga menyukai