Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fatimah Sofiatun Nisa

NIM : 86206190037
Prodi : PGSD
Makul : Pengembangan Pembelajaran Matematika di SD
Dosen Pengampu : Diah Sunarsih, M.Pd

1. – Guru membuat kelompok yang terdiri dari 4 hingga 6 siswa.


- Dalam masing-masing kelompok siswa akan diberi sub-konsep yang berbeda.
- Setiap kelompok berdiskusi dan menjelaskan sub-konsep yang telah diberikan dan
memutuskan perwakilan yang bergabung ke kelompok khusus.
- Anggota kelompok khusus akan mendiskusikan setiap sub-konsep yang ada dan
mengkoneksikan satu dengan yang lainnya.
- Kelompok khusus dibimbing untuk diskusi tentang konsep yang ada dan saling bahu
membahu memahami konsep yang diberikan.
- Setiap kelompok akan menjelaskan di depan kelas hasil dari diskusi yang telah
dilaksanakan.
- Guru akan mengadakan kuis untuk setiap siswa pada akhir pembelajaran mengenai
materi konsep yang sudah diterima siswa.
- Siswa akan menyelesaikan kuis individu dan kelompok.
2. Guru membuat silabus dan sistem penilaian, desain pembelajaran, menyiapkan tugas
siswa dan membagi siswa menjadi 5 kelompok dengan masing-masing anggota 10 siswa
dan setiap anggota kelompok harus heterogen berdasarkan prestasi akademik siswa dan
suku.
Kemudian guru menyampaikan indikator pembelajaran, mengenal dan menjelaskan
materi sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Pembelajaran ini
menggunakan lembar kegiatan yang berisi tugas-tugas yang harus dipelajari oleh tiap-tiap
siswa dalam satu kelompok. Setelah menerima lembar kegiatan yang berisi
permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan konsep materi dan klasifikasinya,
siswa mempela-jarinya dalam kelompok kecil (10 siswa) yaitu mendiskusikan masalah
tersebut bersama-sama anggota kelompoknya. Masing-masing kelompok menyelesaikan
atau memecahkan masalah yang diberikan dengan cara mereka sendiri. Kemudian 4
anggota masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke
kelompok yang lain, sementara 6 anggota yang tinggal dalam kelompok bertugas
menyampaikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu. Setelah memperoleh informasi
dari 6 anggota yang tinggal, tamu mohon diri dan kembali ke kelompok masing-masing
dan melaporkan temuannya serta mancocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
Setelah belajar dalam kelompok dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan salah
satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk dikomunikasikan
atau didiskusikan dengan kelompok lainnya. Kemudian guru membahas dan
mengarahkan siswa ke bentuk formal.
Setelah itu untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam memahami materi
yang telah diperoleh dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif model TSTS.
Masing-masing siswa diberi kuis yang berisi pertanyaan-pertanyaan dari hasil
pembelajaran dengan model TSTS, yang selanjutnya dilanjutkan dengan pemberian
penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan skor rata-rata tertinggi.
3. Kelebihan metode Snowball Throwing sebagai berikut:
 Meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pertanyaan kepada teman lain
maupun guru.
 Siswa dapat memahami secara mendalam materi yang dipelajari.
 Melatih siswa dalam merumuskan pertanyaan pada materi yang diajarkan serta saling
memberikan pengetahuan.
 Merangsang siswa mengemukakan pertanyaan sesuai dengan topik yang sedang
dibahas.
 Siswa akan lebih mengerti makna kerjasama dalam menemukan pemecahan suatu
masalah.
 Siswa akan lebih bisa menerima keragaman atau heterogenitas suku, sosial, budaya
dan bakat.
Kelemahan dari model Snowball Throwing adalah:
 Sangat bergantung pada kemampuan siswa dalam memahami materi sehingga apa
yang dikuasai siswa hanya sedikit.
 Ketua kelompok yang tidak mampu menjelaskan dengan baik tentu menjadi
penghambat bagi anggota lain untuk memahami materi.
 Tidak ada kuis individu maupun penghargaan kelompok sehingga siswa saat
berkelompok kurang termotivasi untuk bekerja sama.
 Memerlukan waktu yang panjang.
Solusi dari Kelemahan model Snowball Throwing adalah:
 Pembagian kelompok dipilih dari yang paling pintar sampai yang kurang pintar agar
merata
 Ketua kelompok dipilih dari siswa yang cerdas
 Guru menambahkan pemberiaan kuis individu dan penghargaan kelompok.
 Terapkan model Snowball Throwing pada jam pelajaran yang panjang yang tidak
terpotong istirahat seperti jam pelajaran pertama sampai jam ke-4
4. Pada pelaksanaan metode ini di lakukan di luar kelas agar dapat membangun suasana
belajar yang lebih rileks, dan menyenangkan. Sedangkan pada realitanya pembelajaran
matematika lebih efektif dilaksanakan di dalam ruangan, karena akan membutuhkan alat
tulis untuk kelancaran dalam proses pembelajaran. Kemudian sebelum melaksanakan
metode ini harus dilakukan pemberitahuan atau pengarahan terlebih dulu, bahwa pada
pembelajaran kali ini akan menerapkan metode ini kepada siswa, agar siswa tidak merasa
canggung. Perlu penjelasan yang secara rinci pada pelaksanaan metode ini, sehingga
cukup memakan waktu yang lama. Dan pada prakteknya dalam pelaksanaan metode ini
tidak dapat dilaksanakan secara riil tetapi harus memiliki variasi beberapa cangkokan
metode lain agar lebih menarik dan variatif.

5. Ada lima karakteristik Metode Numbered Heads Together (NHT) adalah sebagai berikut:
- Positive Interdependence.
- Interaction Face to face.
- Adanya tanggung jawab pribadi mengenai materi pelajaran dalam anggota kelompok.
- Membutuhkan keluwesan.
- Meningkatkan keterampilan bekerja sama dalam memecahkan masalah (proses
kelompok).

6. Dalam pembelajaran TPS (Think-Pair-Share) Memberikan siswa waktu lebih banyak


untuk berfikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain. Meningkatkan partisipasi
akan cocok untuk tugas sederhana. Lebih banyak kesempatan untuk konstribusi masing-
masing anggota kelompok. Interaksi lebih mudah dan cepat membentuk kelompoknya.
Seorang siswa juga dapat belajar dari siswa lain serta saling menyampaikan idenya untuk
didiskusikan sebelum disampaikan di depan kelas. Dapat juga memperbaiki rasa percaya
diri dan semua siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kelas. Kemudian
siswa dapat mengembangkan keterampilan berfikir dan menjawab dalam komunikasi
antara satu dengan yang lain, serta bekerja saling membantu dalam kelompok kecil.
Siswa secara langsung dapat memecahkan masalah, memahami suatu materi secara
berkelompok dan saling membantu antara satu dengan yang lainnya, membuat
kesimpulan (diskusi) serta mempresentasikan di depan kelas sebagai salah satu langkah
evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Dan yang terakhir
memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
mengenai materi yang diajarkan karena secara tidak langsung memperoleh contoh
pertanyaan yang diajukan oleh guru, serta memperoleh kesempatan untuk memikirkan
materi yang diajarkan.

Anda mungkin juga menyukai