STRATEGI PEMBELAJARAN
DOSEN PENGAMPUH: SRI RAHMA DEWI SARAGIH , M.Pd
Disusun oleh:
1. Devi Fachraini Susmita (21051043)
3 B PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ASAHAN
T.A 2021/2022
MODEL MODEL PEMBELAJARAN DAN LANGKAH LANGKAHNYA
Jigsaw II dapat digunakan apabila materi yang akan dipelajari berbentuk narasi tertulis.
Pembelajaran ini sangat cocok untuk pelajaran ilmu social, literature, dan sebagian pelajaran
ilmu pengetahuan alam, serta pelajaran bidang laiannya yang tujuan utamanya adalah
penguasaan konsep. Pengajaran (bahan baku) untuk jigsaw II biasanya harus berupa BAB,
Cerita, biografi atau materi-materi narasi lainnya.
Langkah-langkah :
• Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen 4-5 siswa untuk
bekerja secara tim
• Para siswa diberikan tugas untuk membaca beberapa BAB atau Unit dan diberikan
Lembar Ahli yang terdiri tas topic-topik yang berbeda yang harus menjadi focus
perhatin masing-masing anggota tim saat mereka membaca.
• Setelah selesi membaca, setiap siswa dari tim yang berbeda yang memiliki focus topic
yang sama bertemu dalam kelompok ahli untuk mendiskusikan topic mereka sekitar
30 menit.
• Setelah selesai, para ahli tersebut kembali kepada tim mereka dan secara bergantian
mengajari teman satu timnya mengenai topic mereka.
• Para siswa menerima penilaian yang mencakup seluruh topic dan skor kuis akan
menjadi skor tim.
Jadwal kegiatan
• Membaca, para siswa menerima topic ahli dan membaca materi yang diminta untuk
menemukan informasi
• Diskusi kelompok ahli, para siswa dengan keahlian yang sama bertemu untuk
mendiskusikannya dalam kelompok ahli
• Laporan tim, para siswa kembali kepada kelompok mereka masing-masing untuk
mengajari topic-topik merekan kepada teman satu tim.
• Tes, para siswa mengerjakan kuis-kuis indovidu yang mencakup semua topic
• Rekognisi tim, skor tim dihitung seperti dalam STAD
Langkah-langkah :
4. COOPERATIVE SCRIPT
Skrip kooperatif : metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara
lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari
Langkah-langkah :
Langkah-langkah :
David dan Roger Johnson dari Universitas Minnesota mengembangkan model learning
together dari pembelajaran kooperatif. Metode yang mereka teliti meliputi siswa yang dibagi
dalam kelompok yang terdiri atas empat atau lima kelompok dengan latar belakang yang
berbeda mengerjakan lembar tugas, dan menerima pujian dan penghargaan berdasarkan hasil
kerja kelompok. David dan Roger Johnson (dalam Slavin, 2008) menekankan pada empat
unsur yakni :
Dalam hal ini penggunaan kelompok pembelajaran heterogen dan penekanan terhadap
interdependensi positif, serta tanggung jawab individual metode-metode Johnson ini sama
dengan STAD. Akan tetapi, mereka juga menyoroti perihal pembangunan kelompok dan
menilai sendiri kinerja kelompok, dan merekomendasikan penggunaan penilaian tim
ketimbang pemberian sertifikat atau bentuk rekognisi lainnya. Metode ini membagi siswa
dalam kelompok heterogen dengan 4 – 5 anggota. Setiap kelompok ini menerima satu lembar
tugas, menerima pujian dan penghargaan berdasarkan hasil kerja kelompok.
Terdapat empat tahap pelaksanaan teknik NHT yaitu “penomoran, mengajukan pertanyaan,
berpikir bersama, dan menjawab”.Rencana pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
• Penomoran
Penomoran adalah hal yang utama di dalam NHT, dalam tahap ini guru membagi siswa
menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan tiga sampai lima orang dan kepada
setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5 sehingga setiap siswa dalam tim
mempunyai nomor berbeda-beda, sesuai dengan jumlah siswa di dalam kelompok.
• Mengajukan Pertanyaan
• Berpikir Bersama
• Pemberian Jawaban
Langkah terakhir yaitu guru menyebut salah satu nomor dan setiap siswa dari tiap kelompok
yang bernomor sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas,
kemudian guru secara random memilih kelompok yang harus menjawab pertanyan tersebut,
selanjutnya siswa yang nomornya disebut guru dari kelompok tersebut mengangkat tangan
dan berdiri untuk menjawab pertanyaan. Kelompok lain yang bernomor sama menanggapi
jawaban tersebut.
Problem Based Learning merupakan cara untuk menyajikan permasalahan sebagai titik tolak
diskusi permasalahan, untuk kemudian dilakukan analisis dan di sintesis dalam kegiatan
pemecahan masalah oleh peserta didik. permasalahan dapat diberikan oleh pendidik,
kemudian pendidik bersama peserta didik bersama-sama untuk melakukan analisis dan
memecahkan masalah tersebut.
Langkah-langkah :
Langkah-Langkah:
Problem Based Learning (PBL) akan dapat dijalankan bila pengajar siap dengan segala
perangkat yang diperlukan. Pemelajar pun harus harus sudah memahami prosesnya, dan telah
membentuk kelompokkelompok kecil. Umumnya, setiap kelompok menjalankan proses yang
dikenal dengan proses tujuh langkah:
Memastikan setiap anggota memahami berbagai istilah dan konsep yang ada dalam masalah.
Langkah pertama ini dapat dikatakan tahap yang membuat setiap peserta berangkat dari cara
memandang yang sama atas istilah-istilah atau konsep yang ada dalam masalah.
• Merumuskan masalah
Fenomena yang ada dalam masalah menuntut penjelasan hubungan-hubungan apa yang
terjadi di antara fenomena itu.
• Menganalisis masalah
Anggota mengeluarkan pengetahuan terkait apa yang sudah dimiliki anggota tentang
masalah. Terjadi diskusi yang membahas informasi faktual (yang tercantum pada masalah),
dan juga informasi yang ada dalam pikiran anggota. Brainstorming (curah gagasan) dilakukan
dalam tahap ini.
Bagian yang sudah dianalisis dilihat keterkaitannya satu sama lain kemudian dikelompokkan;
mana yang paling menunjang, mana yang bertentangan, dan sebagainya. Analisis adalah
upaya memilahmemilah sesuatu menjadi bagian-bagian yang membentuknya.
Saat ini kelompok sudah tahu informasi apa yang tidak dimiliki, dan sudah punya tujuan
pembelajaran. Kini saatnya mereka harus mencari informasi tambahan itu, dan menemukan
kemana hendak dicarinya.
Model ini dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John
Hopkin. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan variasi pembelajaran
kooperatif yang paling banyak diteliti. Model ini juga sangat mudah diadaptasi, telah
digunakan dalam matematika, IPA, IPS, bahasa inggris, teknik dan banyak subjek lainnya,
dan pada tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi
Tipe STAD merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas
dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai
materi pelajaran guna untuk mencapai prestasi yang maksimal. Pada proses pembelajarannya,
belajar kooperatif tipe STAD melalui lima tahapan yang meliputi :
1) Tahap penyajian materi,
2) tahap kegiatan kelompok,
3) tahap tes individual,
4) tahap perhitungan skor perkembangan individu, dan
5) tahap pemberian penghargaan kelompok
Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan
memotivasi siswa untuk belajar.
• Pembagian Kelompok
Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa
yang memprioritaskan heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasi akademik,
gender/jenis kelamin, ras atau etnik.
Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan lembaran kerja sebagai
pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota menguasai dan masing-masing
memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan
bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlukan. Kerja tim ini merupakan ciri terpenting
dari STAD.
• Kuis (Evaluasi)
Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari dan
juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok. Siswa
diberikan kursi secara individual dan tidak dibenarkan bekerja sama. Ini dilakukan untuk
menjamin agar siswa secara individu bertanggung jawab kepada diri sendiri dalam
memahami bahan ajar tersebut. Guru menetapkan skor batas penguasaan untuk setiap soal,
misalnya 60, 75, 84, dan seterusnya sesuai dengan tingkat kesulitan siswa.
Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberikan angka dengan
rentang 0-100.
10. ARTIKULASI
Langkah-langkah :