Anda di halaman 1dari 28

MODEL PEMBELAJARAN

UNTUK PTK

Oleh :
Dr. KHAIRANI, M.Pd

FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016
ARTIKULASI
Langkah-langkah model pembelajaran artikulasi adalah sebagai berikut:
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa.
3. Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok
berpasangan dua orang.
4. Suruhlah seorang dari pasangan itu menceriakan materi yang baru
diterima dari guru, dan pasangannya mendengar sambil membuat
catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok
lainnya.s.
5. Suruh siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil
wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian
siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya.
6. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya
belum diapahami siswa.
7. Kesimpulan/penutup.

COMPLETE SENTENCE
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam model pembelajaran ini
sebagai berikut.
1. Siapkan blangko isian, berupa paragraf yang kalimatnya belum
lengkap.
2. Guru menyampaikan yang ingin dicapai.
3. Menyampaikan materi secukupnya atau peserta disuruh
membacakan buku atau model dengan waktu secukupnya.
4. Bentuk kelompok 2 atau 3 orang secara heterogen.
5. Bagikan lembar kerja berupa paragraf yang kalimatnya belum
lengkap.
6. Peserta diharap berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci
jawaban yang tersedia.
7. Bicarakan bersama-sama anggota kelompok.
8. Setelah jawaban benar, yang salah diperbaiki. Setiap peserta
disuruh membaca berulang-ulang sampai mengerti atau hapal.
9. Kesimpulan.

CONCEPT SENTENCE
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam model pembelajaran ini
sebagai berikut.
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Guru menyajikan materi.
3. Guru membentuk kelompok yang anggotanya + 4 orang secara
heterogen.
4. Menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi yang disajikan.
5. Setiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan
menggunakan minimal 4 kunci setiap kalimat.
6. Hasil diskusi kelompok (didiskusikan lagi secara pleno yang
dipandu guru).
7. Kesimpulan.

COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)


(Steven dan Slavin 1995)
LANGKAH-LANGKAH TIPE INI:
1. Membentuk kelompok yang terdiri dari empat orang secara
heterogen.
2. Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik
pembelajaran.
3. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide
pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis
pada lembar kertas.
4. Mempresentasikan dan atau membacakan hasil kelompok.
5. Guru membuat kesimpulan bersama.
6. Pelajaran ditutup.

COOPERATIVE SCRIPT
LANGKAH-LANGKAH:
1. Guru membagi siswa untuk berpasangan.
2. Guru membagikan wacana atau materi tiap siswa untuk dibaca dan
membuat ringkasan.
3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai
pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin,
dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.
Sementara pendengar:
a. Menyimak / mengoreksi / menunjukkan ide-ide pokok yang
kurang lengkap.
b. Membantu mengingat / menghafal ide-ide pokok dengan
menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi
lainnya.
5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi
pendengar dan sebaliknya. Lalu lakukan seperti di atas.
6. Kesimpulan siswa bersama-sama dengan guru.
7. Penutup.
COURSE REVIEW HORAY
LANGKAH-LANGKAH:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi.
3. Memberikan kesempatan siswa tanya jawab.
4. Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25
sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan
selera masing-masing siswa.
5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di
dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung
didiskusikan, kalau benar diisi dengan tanda benar (√) dan salah
diisi tanda silang (x).
6. Siswa yang sudah mendapat √ vertikal atau horizontal, atau
diagonal harus berteriak horay... atau yel-yel lainnya.
7. Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang
diperoleh.
8. Penutup.

DEBAT
LANGKAH-LANGKAH
1. Bentuk siswa menjadi dua kelompok kemudian duduk berhadapan.
2. Siswa membaca materi bahan ajar untuk dicermati oleh masing-
masing kelompok.
3. Sajian presentasi hasil bacaan oleh perwakilan salah satu
kelompok kemudian ditanggapi oleh kelompok lainnya. Begitu
setesrusnya secara bergantian.
4. Guru memimbing membuat kesimpulan dan menambahkan bila
perlu

DEMONSTRATION
(Khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan misalnya
Gossen)

LANGKAH-LANGKAH:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Guru menyampaikan gambaran sekilas materi yang akan
disampaikan.
3. Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan.
4. Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstarsikan sesuai
skenario yang telah disiapkan.
5. Seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisanya.
6. Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman
siswa didemonstrasikan.
7. Guru membuat kesimpulan.
DUA TINGGAL DUA TAMU (TWO STAY TWO STRAY)
Dua tinggal dua tamu (two stay two stray) memberi kesempatan kepada
kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok
lainnya. Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam model
pembelajaran ini sebagai berikut.
1. Peserta didik bekerjasama dalam kelompok berempat seperti biasa.
2. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok bertamu
ke kelompok lain.
3. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan
hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka.
4. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka masing-masing
dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.
5. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka

LANGKAH-LANGKAH:
1. Siswa bekerja sama dalam kelompok yang berjumlah 4 (empat)
orang.
2. Setelah selesai dua orang dari masing-masing menjadi tamu kedua
kelompok yang lain.
3. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan
hasil kerja dan informasi ke tamu mereka.
4. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan
melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.
5. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka.
EVERYONE IS TEACHER HERE
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN EVERYONE IS TEACHER
HERE YAITU SEBAGAI BERIKUT:
1. Bagikan secarik kertas/kartu indeks kepada seluruh peserta didik.
2. Setiap peserta didik diminta menuliskan satu pertanyaan mengenai
materi pembelajaran yang sedang dipelajari di kelas (misalnya
tugas membaca) atau sebuah topic khusus yang akan didiskusikan
di dalam kelas.
3. Kumpulkan kertas, acak kertas tersebut kemudian bagikan kepada
setiap peserta didik. Pastikan bahwa tidak ada peserta didik yang
menerima soal yang ditulis sendiri.
4. Mintalah peserta didik untuk membaca dalam hati pertanyaan pada
kertas tersebut kemudian mintalah kepada mereka memikirkan
jawabannya.
5. Mintalah kepada peserta didik secara sukarela membacakan
pertanyaan tersebut dan menjawabnya.
6. Setelah jawaban diberikan, mintalah kepada peserta didik lainnya
untuk menambahkan. Lanjutkan dengan sukarelawan berikutnya.
EXAMPLES NON EXAMPLES
LANGKAH-LANGKAH

Menurut Agus Suprijono (2009: 125) langkah-langkah model


pembelajaran example non examples diantaranya:
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Gambar yang digunakan tentunya merupakan
gambar yang relevan dengan materi yang dibashas sesuai dengan
kompetensi dasar.
2. Guru menempelkan gambar di papan, atau ditayangkan melalui
LCD atau OHP, atau dapat pula menggunakan proyektor. Pada
tahapan ini guru juga dapat meminta bantuan siswa untuk
mempersiapkan gambar yang telah dibuat sekaligus membentuk
kelompok siswa.
3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk memperhatikan/menganalisis gambar. Biarkan siswa
melihat dan menelaah gambar yang disajikan secara saksama agar
detail gambarnya dapat dipahami. Selain itu, guru juga memberikan
deskripsi jelas tentang gambar yang sedang diamati siswa.
4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang peserta didik, hasil diskusi dari
analisis gambar tersebut dicatat pada kertas. Kertas yang
digunakan akan lebih baik jika disediakan oleh guru.
5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusi
mereka melalui perwakilan kelompok masing-masing.
6. Setelah memahami hasil dari analisis yang dilakukan siswa, guru
mulai menjelaskan materi sesuai tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
7. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan
pembelajaran.

MODIFIKASI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES


LANGKAH-LANGKAH :
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui
OHP.
3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa
untuk memerhatikan/menganalisis gambar.
4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari gambar
analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.
5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan
materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
7. Kesimpulan.
EXPLICIT INSTRUCTION (PENGAJARAN LANGSUNG)
LANGKAH-LANGKAH
1. Menyampaikan kompetensi/tujuan pemebelajaran dan
mempersiapkan siswa.
2. Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan.
3. Membimbing pelatihan kepada siswa.
4. Mengecek pemahaman siswa dan memberikan umpan balik.
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk latihan lanjutan.
6. Kesimpulan.

INSIDE-OOUSIDE CYRCLE (LINGKARAN KECIL-LINGKARAN BESAR)


Peserta didik saling membagi informasi pada saat yang bersamaan,
dengan pasangan yag berbeda dengan singkat dan teratur. Langkah-
langkah yang dapat dilakukan dalam model pembelajaran mengajar ini
sebagai berikut.
1. Separuh kelas berdiri membentu lingkaran kecil menghadap ke
luar.
2. Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran
pertama menghadap ke dalam.
3. Dua peserta didik yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar
berbagi informasi. Pertukaran informasi bisa dilakukan oleh semua
pasangan dalam waktu yang bersamaan.
4. Kemudian, peserta didik berada di lingkaran kecil diam di tempat,
sementara peserta didik yang berada di lingkaran besar bergeser
satu atau dua langkah searah jarum jam.
5. Sekarang, giliran peserta didik berada di lingkaran besar yang
membagi informasi, demikian seterusnya.

KELILING KELOMPOK
Keliling kelompok maksudnya, agar masing-masing anggota kelompok
mendapat kesempatan untuk memberikan konstribusi mereka dan
mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota lainnya. Adapun
langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam belajar ini sebagai berikut.
1. Salah satu peserta didik dalam masing-masing kelompokk menilai
dengan memberikan pandangan dan pemikirannya mengenai tugas
yang sedang mereka kerjakan.
2. Peserta berikutnya juga ikut memberikan konstribusinya.
3. Demikian seterusnya, dilaksanakan sesuai dengan arah jarum jam
dari kiri ke kanan.
KOOPERATIF LEARNING STUCTURES (CLS)
Lebih dikenal sebagai metode struktural pembelajaran kooperatif, CSL
dikembangkan oleh spencer Kagan (1990) yang di dalamnya berisi
struktur-struktur yang dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa.
Struktur-struktur ini sebenarnya lebih mirip sebagai sebuah pola
pengelolaan kelas pembelajaran kooperatif daripada sebagai suatu
metode tersendiri.

KUMON
Kumon adalah penyampaian materi ajar dengan memadukan konsep
dengan keterampilan dan kerja individu dalam proses belajar mengajar,
yang kemudian diikuti dengan suasana pembelajaran yang aman,
nyaman, dan menyenangkan.
Karakteristik pembelajaran tipe kumon ini adalah:
1. Pembelajaran yang mengaitkan antar konsep, keterampilan, kerja
individual, dan menjaga suasana nyaman-menyenamgkan.
2. Tiap siswa selesai mengerjakan tugas langsung diperiksa dan
dinilai.
3. Jika keliru langsung dikembalikan untuk diperbaiki da diperiksa lagi.
4. Lima kali salah siswa menyelesaikan tugas, baru guru membimbing
siswa yang bersangkutan.

LEARNING JOURNAL
LANGKAH-LANGKAH
Metode jurnal belajar dipergunakan untuk memantau learning strategis
yang telah dibuat oleh peserta didik dalam kontrak belajarnya.
Pemantauan tersebut lewat aktivitas-aktivitas belajar yang dilakukan
peserta didik dalam kurun waktu sesuai kontrak. Aktivitas dan hasil yang
telah diperoleh wajib dilaporkan dalam jurnal. Jurnal ini dapat dianggap
sebagai progress report maupun rekaman proses atas tugas yang dipikuli
siswa. Bagi guru jurnal ini sangat membantu dalam menilai kinerja peserta
didik selama proses pengerjaan dan membandingkan dengan hasil yang
diperoleh.

Jurnal dibuat berdasarkan kesepakatan awal dan bergantung pada


interval waktu pengerjaan. Jika kurun waktu pengerjaan. Jika kurun waktu
pengerjaan hanya seminggu, maka peserta didik diwajibkan membuat
jurnal tiap hari sejak kontrak belajar ditandatangani.
MENJALIN HUBUNGAN
PROSEDUR
1. Gunakan seutas benang untuk menghubungkan siswa,dalam artian
harfiah maupun simbolis.
2. Perintahkan semua siswa untuk berdiri dan membentuk
lingkaran.mulailah prosesnya dengan menyatakan secara singkat
apa yang anda alami selama memberikan pelajaran.
3. Dengan memegang ujung benang,lemparkan bundelannya kepada
seorang siswa di sisi lain dari lingkaran itu.perintahkan siswa
tersebut untuk menyatakan secara singkat apa yang dia alami
sebagai hasil dari keikutsertaannya dalam pelajaran ini.kemudian
perintahkan siswa itu untuk memegang benag dan melemparkan
bundelannya kepada siswa lain.
4. Perintahkan tiap siswa untuk mengambil gililaran menerima
bundelan,berbagi pemikiran,dan melemparkan benang,terus
memegang bagian yang menyakitkan dirinya.formasi yang
dihasilkan adalah sebuah jaring benang yang mengaitkan setiap
anggota kelompok.

METODE FIELD-TRIPS
Langkah-Langkah Metode Field-Trips:
Metode ini sama dengan karyawisata, dan alam pelaksanannya
disarankan:
1. Mengikut sertakan anak-anak dalam merencanakan.
2. Menekankan dengan ramah dalam sikap mendengarkan dan
partisipasi.
3. Pilihlah seseorang yang mengetahui pelajaran itu dan siapa dapat
diperuntukkan pada sesuatu sehingga tidak mengalami kegagalan.
4. Percayalah bahwa pembicara mengetahui dengan pasti bila dia
ada di sana dan pada siapa harus ketemu.
5. Ikutilah pembicaraan dalam diskusi kelas yang telah diadakan dan
dihubungkan dengan pekerjaan kelas.

METODE KARYAWISATA
Metode karyawisata diartikan sebagai suatu strategi belajar mengajar,
dimana guru dan muridnya mengunjungi suatu tempat tertentu yang
relevan untuk memperoleh sejumlah pengalaman empiris.
Langkah-langkah penggunaan metode karyawisata:
1. Rumuskan tujua dengan jelas.
2. Selidiki obyek yang akan ditinjau dan kesulitan-kesulitannya.
3. Minta izin penguasa obyek.
4. Minta izin orang tua.
5. Periksa perlengkapan anak-anak sebelum berangkat.
6. Jelaskan pertanyaan-pertanyaan yang harus anak-anak jawab.
7. Menentukan tata tertib.
8. Bila pengikut banyak bagilah dalam kelompok-kelompok.
9. Sampai di tempat berilah waktu untuk menyelesaikan waktu.
10. Bawalah semua anak kembali ke sekolah.
11. Hasilnya perlu dilaporkan dan didiskusikan.
12. Hasil berupa benda-benda akan dipamerkan.

METODE MAKE A MATCH


TEKNIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH
Adapun teknis pelaksanaan model pembelajaran ini adaah sebagai
berikut:
1. Guru menyiapakan beberapa kartu yang berisi konsep atau topik
yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian
lainnya kartu jawaban.
2. Setiap siswa menapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal atau
jawaban.
3. Tiap siswa memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang.
4. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya.
5. Setiap siswa yang dapat mencocokan kartunya sebelum batas
waktu diberi poin.
6. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu
temannya (tidak dapat menemukan kartu soal ataujawaban) akan
mendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama.
7. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat
kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
8.
BERTUKAR PENDAPAT / LATIHAN BERPASANGAN

LANGKAH-LANGKAH
1. Berikan label nama kepada tiap siswa. Perintahkan siswa untuk
menuliskan nama mereka pada label dan mengenakannya.
2. Perintahkan siswa untuk berpasangan dan memperkenalkan diri
kepada siswa lain. Kemudian perintahkan pasangan-pasangan
tersebut untuk berbagi pendapat tentang jawaban atas pertanyaan
atau pernyataan provokatif yang memancing opini mereka tentang
persoalan seputar materi yang anda ajarkan.
3. Ucapkan kerjakan sekarang, dan arahkan siswa untuk bertukar
label nama atau tanda pengenal mereka dengan pasangannya dan
kemudian menemui siswa lain. Perintahkan siswa, bukannya untuk
memperkenalkan diri, melainkan berbagi pendapat dari siswa yang
merupakan pasangan sebelumnya (yakni siswa label/tanda
pengenalnya ia kenakan sekarang).
4. Selanjutnya, perintahkan siswa untuk berganti label nama lagi dan
mencari siswa lain untuk diajak bicara, dan berbagi pendapat dari
siswa yang tanda pengenalnya ia kenakan sekarng.
5. Lanjutkan proses itu hingga sebagian besar siswa telah saling
bertemu. Kemudian katakan kepada tiap siswa untuk mendapatkan
kembali label namanya sendiri.

METODE PROBLEM SOLVING (Pemecahan Masalah)


Pengertian Metode Problem Solving
Metode ini biasanya dikombinasikan dengan metode proyek. Di mana
anak dihadapkan pada masalah-masalah, kemudian disuruh memecahkan
masalah sendiri, sampai mendapatkan pemecahannya/kesimpulannya.
Sehingga anak-anak sejak kecil dibiasakan memecahkan masalah,
padahal kesulitan itu bisa dialami dalam hidupnya nanti, dan tidak
canggung lagi nantinya. Bahayanya kalau problem itu terlalu berat pada
anak dalam usianya.

MODEL JIGSAW
Pembelajaran kooperatif model Jigsaw dikembangkan oleh Elliot aronson
dari Universitas Texas USA. Secara umum penerapan model Jigsaw di
kelas adalah sebagai berikut.
1. Kelas dibagi dalam beberapa kelompok.
2. Tiap kelompok siswa terdiri atas 5-6 orang yang bersifat heterogen,
baik dari segi kemampuan, jenis kelamin, budaya, dan sebagainya.
3. Tiap kelompok diberi bahan ajar dan tugas-tugas pembelajaran
yang harus dikerjakan.
TARI BAMBU
Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam model pembelajaran
ini sebagai berikut.
1. Separuh atau seperempat kelas, jika jumlah siswa terlalu banyak
berdiri belajar. Jika cukup ruangan, mereka bisa berjajar di depan
kelas. Kemungkinan lain adalah peserta didik belajar di sela-sela
deretan bangku. Cara yang kedua ini akan memudahkan
pembentukan kelompok karena diperlukan waktu relatif singkat.
2. Separuh kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran yang
pertama.
3. Dua peserta didik yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi
informasi.
4. Kemudian, satu atau dua peserta didik yang berdiri di ujung salah
satu jajaran pindah ke ujung lainnya di jajarannya. Jajaran ini
kemudian bergeser. Dengan cara ini, masing-masing peserta didik
mendapat pasangan yang baru untuk berbagi. Pergeseran bisa
dilakukan terus sesuai dengan kebutuhan.
MODEL KOOPERATIF TIPE BAMBOO DANCING
Langkah-langkah model pembelajaran tipe bamboo dancing
1. Pembelajaran diawali dengan pengenalan topik terbaru.
2. Pembelajaran ini diawali dengan pembagian kelompok yang terdiri
dari kelompok besar.
3. Jika dalam satu kelas terdapat 40 siswa, maka tiap kelompok terdiri
dari 20 siswa.
4. Guru mengatur sedemikian pada setiap kelompok besar yaitu 10
siswa berdiri berjajar saling berhadapan dengan 10 lainnya juga
berdiri berjajar .
5. Dalam setiap kelompok besar saling berpasangan satu sama lain,
pasangan ini disebut dengan pasangan awal
6. Tiap pasangan diberi tugas atau bahan diskusi yang berbeda
kemudian siswa secara berpasangan membahas atau
mendiskusikan materi yang diperoleh.
7. Pada kesempatan ini beri waktu yang cukup kepada siswa agar
diskusi berjalan dengan baik dan siswa dapat memahaminya.
8. Setelah diskusi masing-masing kelompok yang berdiri sejajar saling
berhadapan bergeser mengikuti arah jarum jam.
9. Peserta didik mendapat pasangan yang baru dan mendapat materi
yang berbeda, demikian seterusnya sampai kembali ke pasangan
awal.
10. Hasil diskusi di tiap-tiap kelompok besar kemudian dipresentasikan
ke seluruh kelas.
11. Guru memfasilitasi terjadinya intersubjektif, dialog interaktif, tanya
jawab dan sebagainya.
\
LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TEKNIK TARI BAMBU
Langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif teknik tari
bambu menurut Suprijono (2012: 98-99) yaitu:
1. Pengenalan topik.
2. Pembagian kelompok besar.
3. Penempatan kelompok.
4. Pembagian tugas.
5. Pergantian pasangan.
6. Presentasi kelompok.
7. Refleksi.
LANGKAH-LANGKAH:
1. Separuh kelas atau seperempat jika jumlah siswa terlalu banyak
berdiri berjajar. Jika ada cukup ruang mereka bisa berjajar di depan
kelas. Kemungkinan lain adalah siswa berjajar di sela-sela deretan
bangku. Cara yang kedua ini akan memudahkan pembentukan
kelpmpok karena diperlukan waktu relatif singkat.
2. Separuh kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran yang
pertama.
3. Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi informasi.
4. Kemudian satu atau dua siswa yang berdiri di ujung salah satu
jajaran pindah ke ujung lainnya di jajarannya. Jajaran ini kemudian
bergeser. Dengan cara ini masing-masing siswa medapat
pasangan yang baru untuk berbagi. Pergeseran bisa dilakukan
terus sesuai dengan kebutuhan.

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI


Untuk menciptakan kondisi seperti itu, peranan guru adalah sebagai
berikut:
1. Motivator, member rangsangan agar siswa aktif dan bergairah
berpikir.
2. Fasilitator, menunjukkan jalan keluar jika siswa mwngalami
kesulitan.
3. Penanya, menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka buat.
4. Administrator, bertanggung jawab terhadap seluruh kegaiatan
kelas.
5. Pengarah, memimpin kegiatan siswa untuk mencapai tujuan yang
diharapakan.
6. Manajer, mengelola sumber belajar, waktu, dan organisasi kelas.
7. Rewarder, memberi penghargaan pada prestasi yang dicapai
siswa.

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIF LEARNING)


Langkah-langkah umum pembelajaran kooperatif (Sintaks):
1. Berikan informasi dan sampaikan tujuan serta scenario
pembelajaran.
2. Organisasikan siswa/peserta didik dalam kelompok kooperatif.
3. Bombing/siswa peserta didik untuk melakukan
kegiatan/berkooperatif.
4. Evaluasi
5. Berikan penghargaan.
Contoh beberapa keterampilan dalam pembelajaran kooperatif:
1. Berbagi tugas.
2. Mengambil bagian.
3. Tetap berada dalam tugas.
4. Mengajukan pertanyaan.
5. Mendengar dengan aktif.
6. Bekerja sama.
7. Membantu teman.
MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

TEKNIS PELAKSANAAN MODEL PICTURE AND PICTURE


Adapun langkah teknis yang harus dipersiapkan adalah:
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Hal yang paling utaman pada proses ini adalah guru harus
menyampaikan kompetensi dasar mata pelajaran yang mau
dilakukan, sehingga siswa dapat memperkirakan sejauh mana
materi yang harus mereka dikuasainya. Hal ini berkaitan erat
dengan indikator-indikator ketercapaian KD, sehingga sampai
dimana KKM yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh peserta
didik.
2. Guru menyampaikan pengantar pembelajaran.
Pengantar pembelajaran ini akan menjadi hal yang sangat
menentukan, karena momentum ini akan menjadi titik tolah untuk
memotivasi dan mendorong siswa dalam mengikuti pembelajaran
yang ada.
3. Guru memperlihatkan gambar-gambar yang telah disiapkan.
Pada proses ini guru terlibat aktif dalam proses yang terjadi, dan
cara ini juga bisa dimodifikasi dengan gambar atau mengganti
gambar dengan video atau demontrasi yang kegiatan tertentu.
4. Langkah selanjutnya siswa dipanggil secara bergantian untuk
mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
Langkah inipun bisa beragam cara dalam mempraktekkannya, bisa
dengan penunjukkan langsung, bisa juga dengan menggunaka
undian atau bergilir langsung sesuai urutan bangku. Dan setelah
itu, siswa diminta untuk mengurutkan gambar menjadi urutan yang
logis.
5. Guru menanyakan logis urutan yang gambar.
Proses ini guru harus bisa mengarahkan siswa untuk bisa berfikir
sistematis tentang gambar yang ada, mulai dari rumus, tinggi, jalan
cerita gambar sesuai tuntutan kompetensi dasar yang telah ada.
6. Setelah gambar menjadi urut, guru harus bisa menanamkan
konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Proses ini lebih ditekankan pada maksud dan inti gambar yang
telah diurutkan, dan mintalah siswa untuk mengulangi apa yang
telah dijelaskan, agar siswa mendapatkan gambaran yang jelas
dari konsep gambar yang tealah diurutkan. Dan pada bagian akhir,
guru bersama siswa mengambil kesimpulan sebagai penguatan
materi pelajaran. Hal ini bisa dilakukan bersama-sama.
MODEL PEMBELAJARAN TERPADU

LANGKAH-LANGKAH (SINTAKS) PEMBELAJARAN TERPADU


1. Tahap perencanaan
a. Menentukan jenis mata pelajaran dan jenis keterampilan yang
dipadukan.
b. Memilih kajian materi, standar kompetensi, kompetensi dasar,
dan indikator.
c. Menentukan sub keterampilan yang dipadukan.
d. Merumuskan indikator hasil belajar
e. Menentukan langkah-langkah pembelajaran.
2. Tahap pelaksanaan
a. Guru hendaknya tidak menjadi single actor yang mendominasi
dalam kegiatan pembelajaran. Peran guru sebagai fasilitator
dalam pembelajaran memungkinkan siswa menjadi pelajar
mandiri.
b. Pemeberian tangung jawab individu dan kelompok harus jelas
dalam setiap tugas yang menuntut adanya kerja sama
kelompok.
c. Guru perlu akomodatif terhadap ide-ide yang yang terkadang
sama sekali tidak terpikirkan dalam proses perencanaan
Depdiknas (1996: 6).
3. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi dapat berupa evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi
hasil pembelajaran. Tahap evaluasi menurut Depdiknas (1996: 6),
hendaknya memperhatikan prinsip evaluasi pembelajaran terpadu.
a. Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri
di samping bentuk evaluasi lainnya.
b. Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan
belajar yang telah dicapai berdasarkan kriteria keberhasilan
pencapaian tujuan yang akan dicapai.

MODEL PPSI (PROSEDUR PENGEMBANGAN SISTEM


INSTRUKSIONAL)
Ada lima langka-langka pokok dari pengembangan model PPSI ini yaitu;
1. Merumuskan tujuan pembelajaran (menggunakan istila yang
operasional,berbentuk hasil belajar,berbentuk tingkah laku dan
hanya ada suatu kemampuan/tujuan)
2. Pembangunan alat evaluasi (menentukan jenis tes yang akan
digunakan,menyusun item soal untuk setiap tujuan)
3. Menentukan kegiatan belajar mengajar, (merumuskan semua
kemungkinan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan,menetapkan kegiatan pembelajaran yang akan di tempuh)
4. Merencanakan program kegiatan belajar mengajar,(merumuskan
materi pelajaran,menetapkan mitode yang digunakan dan
menyusun program kegiatan/jadwal)
5. Pelaksanaan, (mengadakan pretest, menyampaikan materi
pelajaran, mengadakan posttestdan revisi).

MODELING THE WAY


Langkah-langkah metode modeling adalah:
1. Setelah pembelajaran satu topik tertentu, carilah topik-topik yang
menuntut siswa untuk mencoba atau mempraktikkan keterampilan
yang baru diterangkan.
2. Bagilah siswa ke dalam beberapa kelompok kecil sesuai dengan
jumlah mereka. Kelompok-kelompok ini akan mendemonstrasikan
suatu keterampilan tertentu sesuai dengan skenario yang dibuat.
3. Berikan kepada siswa waktu 10-15 menit untuk menciptakan
skenario kerja.
4. Beri waktu 5-7 menit untuk berlatih.
5. Secara bergiliran tiap kelompok diminta mendomanstrasikan kerja
masing-masing. Setelah selesai, beri kesempatan kepada
kelompok lain untuk memberikan masukan pada kelompok lain
untuk memberikan masukan pada setiap demonstrasi yang
dilakukan.
6. Guru memberi penjelasan secukupnya untuk mengklarifikasi.

NUMBERED HEAD TOGETHER (KEPALA BERNOMOR)


LANGKAH-LANGKAH:
1. Peserta didik dibagi dalam kelompok,setiap pesera didik dalam
setiap kelompok mendapat nomor.
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok
mengerjakannya.
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan
setiap anggota kelompak dapat mengerjakannya atau mengetahui
jawabannya.
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang di
panggil melaporkan hasil kerja sama mereka.
5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor
yang lain.
6. Kesimpulan.

PAPAN SCRABBLE PERPISAHAN


PROSEDUR
1. Buatlah pajangan besar dengan judul mata pelajaran yang
diajarkan.gabungan kata-kata di dalam judul jika ada lebih dari satu
kata.sebagai contoh, ‘sejarah kuno’menjadi sejarah kuno.
2. Berikan spidol kepada siswa .jelaskan,bila perlu,cara membuat
kata-kata dengan sistem scrabble,dengan mengunakan judul yang
di pajang sebagai pangkal katanya.pertimbangkan cara-cara
pembentukan kata berikut ini;a.
a. Secara mendatar atau menurun
b. Dimulai dengan,diakhiri dengan,dan disisipi dengan huruf apa
saja yang sudah tersedia.
Namun demikian,ingatkan siswa bahwa mereka tidak boleh n dua
kata-harus ada spasi antara keduanya.gunakan nama atau ejaan
yang benar.
3. Tetapkan batas waktunya dan perintahkan siswa untuk membuat
kata-kata kunci sebanyak yang mereka bisa yang berkaitan dengan
mata pelajaran atau pengalaman belajar yang telah mereka jalani.
4. Sarankan supaya mereka membuat pembagian kerja agar
sebagian siswa melakukan pencatatan dan sebagian lain mencari
kata-kata baru.
5. Ucapkan kata ‘mulai’dan perintahkan siswa untuk menghitung kata-
kata dan berikan tepuk tangan meriah sebagai penghargaan atas
catatan visual yang menarik yang berisi pengalaman mereka.

KOOPERATIF TIPE STAD (STUDIUM ACHIEVEMENT DIVISIONS TIM


SISWA/PESERTA DIDIK KELOMPOK PRESTASI (SLAVIN,1995)
1. Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara
heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dan
lain-lain).
2. Guru menyajikan pelajaran.
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh
anggota-anggota kelompok. Anggotanya tahu menjelaskan pada
anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu
mengerti.
4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat
menjawab kuis tidak boeh saling membantu.
5. Memberi evaluasi.
6. Kesimpulan.
SECARA UMUM CARA PENERAPAN MODEL STAD DI KELAS
ADALAH SEBAGAI BERIKUT
1. Kelas dibagi dalam beberapa kelompok.
2. Tiap kelompok siswa terdiri atas 4-5 orang yang bersifat heteroge,
baik dari segi kemampuan, jenis kelamin, budaya, dan sebagainya.
3. Tiap kelompok diberi bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas
pembelajaran yang harus dikerjakan.
4. Tiap kelompok didorong untuk mempelajari bahan ajar dan
mengerjakan tugas-tugas pembelajaran melalui diskusi kelompok.
5. Selama proses pembelajaran secara kelompok guru berperan
sebagai fasilitator dan motivator.
6. Tiap minggu atau dua minggu, guru melaksanakan evaluasi, baik
secara individu maupun kelompok untuk mengetahui kemajuan
belajar siswa.
7. Bagi siswa dan kelompok siswa yang memperoleh nilai hasil belajar
yang sempurna diberi penghargaan. Demikian pula jika semua
kelompok memperoleh nilai hasil belajar yang sempurna maka
semua kelompok tersebut wajib diberi penghargaan.

PQ4R
PENGERTIAN
Seperti namanya PQ4R ,kegiatan ini diawali dengan P yang berarti
preview,fokus previewadalah peserta didik menemukakan ide-ide pokok
yang dikembangkan dalam bahan bacaan.pelacakan ide pokok dilakukan
dengan membiasakan peserta didik membaca selintas dan cepat bahan
bacaan.pelacaan ide pokok dilakukan dengan membiasakan peserta didik
membaca selintas dan cepat bahan bacaan. Bagian-bagian yang bisa
dibaca misal bab pengantar,daftar isi,topik maupun sup-topik,judul dan
sub judul,atau ringkasan padaakhir suatu bab. Penelusuran ide pokok
dapat juga dilakukan dengan membaca satu atau dua kalimat setiap
halaman dengan cepat.singkatnya melalui preview peserta didik telah
mempunyai gambaran mengenai hal yang dipelajarinya.

Langkah berikutnya Q yang berarti Question atau bertanya. Peserta didik


merumuskan pertanyaan-pertanyaan untuk dirinya sendiri.pertanyaan
dapat dikembangkan dari yang seder hana menuju pertanyaan yang
kompleks.pertanyaan itu meliputi apa,siapa, dimana, kapan, mengapa,
dan bagaimana atau 5W 1H (what, who, where, when,why,and how)
pertanyaan-pertanyaan tersebut dikembangkan ke arah pembentukan
pengetahuan deklaratif, struktual ,dan pengetahuan prosedural.

Setelah pertanyaan-pertanyaan dirumuskan, selanjutnya peserta didik


membaca atau R yang berarti Read secara detail dari bahan bacaan yang
dipelajarinya, pada tahap ini paserta didik diarahkan mencarijawaban
terhadap semua pertanyaan yang telah dirumuskannya.

Selama membaca peserta didik melakukan refleksi atau R berarti


Reflect.selama membaca mereka tidak hanya cukup mengingat atau
menghafal, namun terpenting adalah mereka berdialog dengan apa yang
dibacanya. Mereka mencoba memangami apa yang dibacanya.caranya,
(1) menghubungkan apa yang sudah dibacanya dengan hal-hal yang telah
diketahui sebelumnya, (2) mengaitkan sub-subtopik di dalam teks dengan
konsep-konsep, (3) mengaitkan hal yang dibacanya dengan kenyataan
yang dihadapinya.

R yang berarti Recite adalah langkah berikutnya. Pada tahap ini peserta
didik meminta merenungkan kembali informasi yang telah dipelajari.
Terpenting dalam membawakan kembali apa yang telah dibaca dan
dipahami oleh peserta didik adalah mereka mampu merumuskan konsep-
konsep, menjelaskan hubungan antar konsep tersebut, dan
mengartikulasikan pokok-pokok penting yang telah dibacanya dengan
redaksinya sendiri. Akan lebih baik jika peserta didik tidak hanya
menyampaikannya secara lisan, namun juga dalam bentuk tulisan.

Langkah terakhir adalah peserta didik diminta membuat rangkuman atau


merumuskan inti sari dari bahan telah dibacanya. Terpenting pada tahap
ini peserta didik mampu merumuskan kesimpulan sebagai jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukannya. Langkah tersebut
dinamakan R yang berarti Review.

LANGKAH-LANGKAH:
1. Preview
Langkah pertama ini dimaksudkan agar siswa, membaca selintas
dengan cepat sebelum mulai membaca bahan bacaan siswa yang
memuat tentang materi ekosistem peran dan interaksinya.
2. Question
Langkah kedua adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada
diri sendiri untuk setiap pasal yang ada pada bahan siswa, gunakan
judul dan sub judul utama. Awali pertanyaan dengan menggunakan
kata apa, siapa, mengapa, dan bagaimana.
3. Read
Baca karangan itu secara aktif, yakni dengan cara pikiran siswa
harus memberikan reaksi terhadap apa yang dibacanya. Janganlah
membuat catatan-catatan panjang. Cobalah mencari jawaban
terhadap semua pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
sebelumnya.
4. Reflect
Reflect bukanlah suatu langkah terpisah dengan langkah ketiga
(read), tetapi merupakan komponen esensial dari langkah tersebut.
Selama membaca, siswa tidak hanya cukup mengingat atau
menghafal, tetapi cobalah untuk memahami informasi yang
dipresentasikan.
5. Recite
Pada langkah kelima ini, siswa diminta untuk merenungkan
(mengingat) kembali informasi yang telah dipelajari dengan
menyatakan butir-butir penting dengan nyaring dan dengan
menanyakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan.
6. Review
Pada langkah terakhir ini siswa diminta untuk membaca catatan
singkat (inti sari) yang telah dibuatnya, mengulang kembali seluruh
isi bacaan bila perlu dan sekali lagi jawab pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan.
QUESTION STUDENT HAVE

Metode question student have dikembangkan untuk melatih peserta didik


agar memiliki peserta didik agar memiliki kemampuan dan keterampilan
bertanya.

LANGKAH-LANGKAH:
1. Pembelajaran dengan metode ini diawali dengan membagi kelas
menjadi 4 kelompok. Jumlah kelompok sebaiknya disesuaikan
dengan jumlah peserta didik.
2. Bagikan kartu kosong kepada setiap peserta didik menulis
beberapa pertanyaan yang mereka miliki tentang hal-hal yang
dipelajari. Mintalah peserta didik menulis bebrapa pertanyaan yang
mereka miliki tentang hal-hal yang dipelajar.
3. Dalam setiap kelompok, putarlah kartu tersebut searah keliling
jarum jam.
4. Ketika setiap kartu diedarkan pada anggota kelompok, anggota
tersebut harus membacanya dengan memberikan tanda (v) jika
pertanyaan tersebut dianggap penting. Perputaran berhenti samapi
kartu tersebut kembali kepada pemiliknya masing-masing.
5. Setiap pemilik kartu dalam kelompok harus memeriksa pertanyaan-
pertanyaan mana yang dapat suara terbanyak. Setelah itu jumlah
peroleh suara atas pertanyaan itu dibandingkan dengan perolehan
anggota lain dalam satu kelompok. Pertanyaan yang mendapat
suara terbanyak kini menjadi milik kelompok.
6. Setiap kelompok melaporkan secara tertulis pertanyaan yang telah
menjadi milik kelompok, mungkin ada pertanyaan yang
substansinya sama.
7. Pertanyaan-pertanyaan yang sudah diseleksi oleh guru
dikembalikan kepada peserta didik untuk dijawab secara mandiri
maupun kelompok. Jawaban lisan maupun tulisan.

ROLE PLAYING
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN INI ADALAH:
1. Guru menyiapkan skenario pemebelajaran.
2. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario tersebut.
3. Pembentukan kelompok siswa.
4. Penyampaian kompetensi.
5. Menunjuk siswa untuk melakonkan skenario yang telah
dipelajarinya.
6. Kelompok siswa membahas peran yang dilakukan oleh pelakon.
7. Presentasi hasil kelompok.
8. Bimbingan penyimpulan dan refleksi.
SCRAMBLE
Langkah-langkah yang dapat yang dapat dilakukan dalam model
mengajar ini sebagai berikut.
1. Buatlah pertanyaan yang sesuai dengan indikator pembelajaran.
2. Buat jawaban yang diacak hurufnya.
3. Guru menyajikan materi sesuai TPK.
4. Membagikan lembar kerja sesuai contoh.

SFE (Student Fasilitator and Explaining)

LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
Perlu dilakukan langkah pembelajaran secara sistematis sehingga dapat
berjalan secara efektif dan efisien.untk itu,adapun langkah-langkah tipe
pembelajaran SFE (student facilitator and explaining) adalah:
1. informasi kompetensi,
2. sajian materi,
3. siswa mengembankannya dan menjelaskan lagi ke siswa lainnya,
4. kesimpulan dan
5. evaluasi,serta
6. refleksi.(suyatno,2009;71)

SNOWBALL THROWING

LANGKAH-LANGKAH:
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-
masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang
materi.
3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-
masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru
kepada temannya.
4. Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas, untuk
menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang
sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
5. Kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke
siswa yang lain selama + 15 menit.
6. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan
kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang
tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
7. Evaluai.
8. Penutup.
STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP (CONCEPT MAPPING)
Cara membuat Peta Konsep
Langkah-langkah membuat peta konsep:
Langkah 1 Mengidentifikasi ide pokok atau prinsip yang melingkupi
sejumlah konsep. Contoh, ekosistem.
Langkah 2 Mengidentifikasi ide-ide atau konsep-konsep sekunder
yang menunjang ide utama. Contoh, individu, populasi,
dan komunitas.
Langkah 3 Tempatkan ide-ide utama di tengah atau di puncak peta.
Langkah 4 Kelompokkan ide-ide sekunder di sekeliling ide utama
yang secara visual menunjukkan hubungan ide-ide
tersebut dengan ide utama.
Macam-macam peta konsep
Menurut Nur (2000b), peta konsep ada 4 macam, yaitu :
1. Pohon Jaringan (network tree)
Ide-ide pokok dibentuk dalam persegi empat, sedangkan beberapa kata
yang lain dituliskan pada garis-garis penghubung.
2. Rantai Kejadian (event chain)
Peta konsep rantai kejadian dapat digunakan untuk memberikan suatu
urutan kejadian, langkah-langkah dalam suatu prosedur, atau tahap-tahap
dalam suatu proses.
3. Peta Konsep Pohon Jaringan (Cycle Concept Map)
Dalam peta konsep siklus, rangkaian kejadian tidak menghasilkan suatu
final. Kejadian terakhir pada rantai itu menghubungkan kembali ke
kejadian awal.

4. Peta Konsep Laba-Laba (Spider Concept Map)


Peta konseplaba-laba dapat digunakan untuk curah pendapat. Melakukan
curah pendapat. Melakukan curah pendapat ide-ide berangkat dari suatu
ide sentral sehigga dapat memperoleh sejumlah besar ide yang
bercampur aduk.

Langkah-langkah tipe Mind Mapping (MM) atau Concept Mapping


(CM):
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan utama atau major
concept yang akan ditanggapi oleh siswa, sebaiknya
konsep/permasalahan tersebut mempunyai sub konsep jawaban.
3. Membentuk kelompok diskusi yang anggotanya 2-3 orang.
4. Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat subkonsep atau
alternatif jawaban hasil diskusi.
5. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil
diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan
sesuai kebutuhan guru.
6. Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau
guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru.
TEKNIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING
1. Pertama kali guru harus menyampaikan kompetensi yang ingin
dicapai.
2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa.
3. Untuk mengetahui daya tangkap siswa, bentuklah kelompok
berpasangan.
4. Tunjuk salah satu siswa yang berpasangan itu untuk menceritakan
materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar
sambil membuat catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu
juga kelompok lainnya.
5. Menugaskan siswa secara bergiliran atau bisa juga dengan cara
diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman
pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil
wawancaranya.
6. Guru mengulangi atau menjelaskan kembali materi yang telah
didiskusikan.
7. Dan akhiri dengan mengambil kesimpulan.

STUDENT FACILITATOR ANG EXPLAINING


(Siswa/peserta mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta
lainnya)

Langkah-langkah:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi.
3. Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa
lainnya misalnya melalui bagan/peta konsep.
4. Guru menyampaikan ide/pendapat dari siswa.
5. Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
6. Penutup.

STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS

LANGKAH-LANGKAH:
1. Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara
heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dan
lain-lain).
2. Guru menyajikan pelajaran.
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh
anggota-aggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat
menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam
kelompok itu mengerti.
4. Guru memberi kuis / pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat
menjawab kuis tidak boleh saling membantu.
5. Memberi evaluasi.
6. Kesimpulan.
TAI (Team Assisted Individualy)
TAI sama dengan STAD dalam penggunaantim belajar empat anggota
berkemampuan campur dan sertifikat untuk tim berkinerja tinggi, bedanya
bila STAD menggunakan pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran
kelompok, sedangkan TAI menggunakan pembelajaran kooperatif secara
individual.

LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAN:
Adapun tahapan-tahapan pembelajaran kooperatif tipe TAI menurut Slavin
dalam Suyatno (2013: 172) meliputi 6 tahap:
1. Pembentukan kelompok.
2. Pemberian bahan ajar/materi.
3. Belajar dalam kelompok.
4. Skor kelompok dan penghargaan kelompok.
5. Pengajaran materi-materi pokok oleh guru.
6. Tes formatif.

TAKE AND GIVE


Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam model Take and Give
sebagai berikut.
1. Buat kartu ukuran + 10x15 cm bagi sejumlah peserta.
2. Setiap kartu berisi sub materi (yang berbeda dengan kartu yang
lainnya, materi sesuai dengan indikator pembelajaran).
3. Siapkan kelas sebagaimana mestinya.
4. Jelaskan materi sesuai dengan indikator pembelajaran.
5. Untuk menetapkan penguasaan peserta, setiap peserta didik diberi
satu kartu untuk dipelajari (dihapal) lebih kurang 5 menit.
6. Semua peserta didik disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk
saling memberi informasi. Setiap siswa harus mencatat nama
pasangannya pada kartu.
7. Demikian seterusnya, sampai setiap peserta dapat saling memberi
dan menerima materi masing-masing (take and give).
8. Untuk mengevaluasi keberhasilan berikan siswa pertanyaan yang
sesuai dengan kartunya (kartu orang lain).
9. Strategi ini dapat dimodifikasi sesuai keadaan.
10. Kesimpulan.
TALKING STICK
LANGKAH-LANGKAH
1. Guru menyiapkan sebuah tongkat.
2. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian
memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan
mempelajari materi pada pegangannya/paketnya.
3. Setelah selesai membaca buku dan mempelajarinya, siswa
dipersilakan untuk menutup bukunya.
4. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah
itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang
tongkat tersebut harus menjawabnya. Demikian seterusnya sampai
sebagian siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap
pertanyaan dari guru.
5. Guru memberi kesimpulan.
6. Evaluasi.
7. Penutup.
TEAM QUIZ

LANGKAH-LANGKAH METODE KUIS BERKELOMPOK ADALAH:


1. Pilihlah topik yang disampaikan dalam tiga bagian.
2. Bagilah siswa menjadi tiga kelompok yaitu A, B, dan C.
3. Sampaikan kepada siswa format penyampaian pelajaran kemudian
mulai penyampaian materi. Batasi penyampaian materi maksimal
10 menit.
4. Setelah penyampaian, minta kelompok A menyiapkan pertanyaan-
pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru saja disampaikan.
Kelompok B dan C menggunakan waktu ini untuk melihat lagi
catatan mereka.
5. Mintalah kepada kelompok A untuk memberi pertanyaan kepada
kelompok B. Jika kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan,
lembar pertanyaan tersebut kepada kelompok C.
6. Kelompok A memberi pertanyaan kepada kelompok C, jika
kelompok C tidak bisa menjawab, lemparkan kepada kelompok B.
7. Jika tanya jawab selesai, lanjutkan pelajaran kedua dan tunjuk
kelompok B untuk B untuk menjadi kelompok penanya. Lakukan
seperti proses untuk kelompok A.
8. Setelah kelompok B selesai dengan pertanyaannya, lanjutkan
penyampaian materi pelajaran ketiga dan tunjuk kelompok C
sebagai kelompok penanya.
9. Akhiri pelajaran dengan menyimpulkan tanya jawab dan jelaskan
sekiranya ada pemahaman siswa yang keliru.
TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

LANGKAH-LANGKAH:
Secra runut implementasinya terdiri dari 4 komponen utama, antara lain:
(1) Prsentasi guru (sama dengan STAD); (2) Kelompok Belajar (sama
dengan STAD); (3) Turnamen; dan (4) Pengenalan Kelompok.
1. Guru menyiapkan:
a. Kartu soal
b. Lembar kerja siswa
c. Alat/Bahan
2. Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 5
orang)
3. Guru mengarahkan aturan permainannya.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:


1. Seperti pada model STAD, TGT siswa ditempatkan dalam tim
belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran
menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku.
2. Guru menyiapkan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja di dalam
tim mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah
menguasai pelajaran tersebut.
3. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis, pada kuis ini mereka tidak
dapat saling membantu.

TEBAK KATA
Buat kartu ukuran 10x10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata lainnya yang
mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang ingin ditebak. Setelah
itu buat kartu ukuran 5x2 cm untuk menulis kata-kata atau istilah yang
mau ditebak (kartu ini nanti dilipat dan ditempel pada dahi atau diselipkan
ditelinga).Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam model
pembelajaran ini sebagai berikut.
1. Jelaskan indikator pembelajaran TPK atau materi + 45 menit.
2. Seluruh peserta didik berdiri di depan kelas dan berpasangan.
3. Seorang peserta didik diberi kartu yang berukuran 10x10 cm yang
nanti dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa yang lainnya
diberi kartu yang berukuran 5x2 cm yang isinya tidak boleh dibaca
(dilipat), kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan ditelinga.
4. Sementara peserta didik membawa kartu 10x10 cm membacakan
kata-kata yang tertulis didalamnya, pasangannya menebak apa
yang dimaksud dalam kartu 10x10 cm. Jawaban tepat jika sesuai
dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi atau telinga.
5. Jika jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka
pasangan itu boleh duduk. Namun jika belum tepat pada waktu
yang telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain
asal jangan langsung memberi jawabannya.
6. Dan seterusnya.

TEBAK PELAJARAN
Metode pelajaran dikembangkan untuk menarik perhatian siswa selama
mengikuti pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
1. Tulislah atau tayangkan melalui LCD subject matter dari mata
pelajaran yang akan disampaikan.
2. Mintalah kepada siswa untuk menuliskan kata-kata kunci apa saja
yang diprediksikan muncul dari materi pelajaran yang akan
disampaikan oleh guru.
3. Sampaikan materi pembelajaran secara interaktif.
4. Selama proses pembelajaran siswa diminta menandai hasil prediksi
mereka yang sesuai dengan materi yang disampaikan oleh guru.
5. Diakhir pelajaran tanyakan berapa jumlah tebakan mereka yang
benar.

THINK-PAIR-SHARE (FRANK LYMAN, 1985)


1. Thinking (berpikir): beri kesempatan siswa untuk mencari jawaban
tugas secara sendiri.
2. Pairing (berpasangan); bertukar pikiran dengan teman sebangku.
3. Sharing (berbagi): berdiskusi dengan pasangan lain (menjadi 4
siswa).
Mencari pasangan:
1. Buat kartu-kartu yang berpasangan. Misal nama presiden negara,
nama raja-kerajaan, dan lain-lain.
2. Tiap anak pegang satu kartu dan tunjukkan ke teman-temannya.
3. Siswa mencari pasangan yang sesuai dengan kartu yang
dibawanya.
4. Siswa berdiskusi sebentar untuk menjelaskan tentang pasangan
kartu tersebut.
Langkah-langkah:
1. Guru menyampaikan topik inti materi dan kompetensi yang ingin
dicapai.
2. Siswa diminta untuk berpikir tentang topik materi/permasalahan
yang disampaikan guru secara individual.
3. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok
2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing tentang
topiknya tadi.
4. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok pasangan
mengemukakan hasil diskusinya untuk berbagi jawaban (share)
dengan seluruh siswa di kelas.
5. Berawal dari kegiatan tersebut mengarahkan pembicaraan pada
pokok permasalahan dan menambah materi yang belum
diungkapkan para siswa.
6. Guru memberi kesimpulan.
7. Penutup.

TIME TOKEN AREND 1998


LANGKAH-LANGKAH:
1. Kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi (cooperatif learning /
CL).
2. Tiap siswa diberi kupon berbicara dengan waktu + 30 detik. Tiap
siswa diberi sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan.
3. Bila telah selesai bicara kupo yang dipegang siswa diserhkan.
Setiap bicara satu kupon.
4. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Yang masih
pegang kupon harus bicara sampai kuponnya habis.
5. Dan seterusnya.
WORD SQUARE
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam model pembelajaran
sebagai berikut.
1. Buat kotak sesuai keperluan.
2. Buat soal sesuai indikator pembelajaran.
3. Sampaikan materi.
4. Bagikan lembaran kegiatan sesuai contoh.
5. Peserta didik disuruh menjawab soal, kemudian mengarsir huruf
dalam kotak sesuai jawaban.
6. Berikan poin setiap jawaban dalam kotak.

Anda mungkin juga menyukai