Anda di halaman 1dari 13

BENTUK PENGGUNAAN CAMPUR KODE

DALAM VIDGRAM @ANGGARITA4 DAN KAITANNYA DALAM


RANAH SOSIOLINGUISTIK
(FORM OF USE OF MIXED CODE IN VIDGRAM @ ANGGARITA4 AND ITS RELATIONSHIP IN
THE SOCIOLINGUISTIC HOUSE)

1
Wida Anggina, 2Tressyalina
Universitas Negeri Padang
Jalan Prof. Dr. Hamka, Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat, Indonesia
Ponsel: 082268933931
Pos-el: angginawida@gmail.com

Tanggal naskah masuk: 06 Februari 2020

Abstrak
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peristiwa campur kode yang terdapat dalam vidgram akun
@anggarita4. Data penelitian ini berupa ujaran dalam vidgram yang digunakan oleh @anggarita4
yang merupakan bentuk peristiwa campur kode yang di dalamnya terdapat unsur bahasa Minang
yang dicampurkan dengan bahasa Indonseia atau sebalaiknya. Jenis penelitian ini adalah adalah
penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah vidgram akun
@anggarita4 yang diunggah selama bulan November. Objek kajian dalam penelitian ini adalah
vidgram @anggarita4 dengan menggunakan pendekatan sosiolinguistik. Data dalam penelitian ini
berupa ujaran dalam vidgram yang digunakan oleh akun instagram @anggarita4. Prosedur penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu mengumpulkan bahan-bahan penelitian berupa tutran
dalam vidgram @anggarita4. Hasil penelitian ini menjelaskan deskripsi tentang campur kode dalam
vidgram @anggarita4. Dalam vidgram @anggarita4 ditemukan sebanyak 18 bentuk campur kode.
Bentuk campur kode yang paling banyak ditemukan adalah bentuk campur kode berupa penyisipan
kata dalam bahasa Minang.
Kata kunci: Campur kode, vidgram, sosiolinguistik

Abstract
This study aims to describe the code mixing events contained in the @anggarita4 account vidgram.
This research data is in the form of utterances in the vidgram used by @anggarita4 which is a form of
code mixing events in which there is an element of the Minang language that is mixed with
Indonesian or otherwise. This type of research is a descriptive qualitative research. The source of the
data in this study is the account vidgram @anggarita4 which was uploaded during November. The
object of study in this study is vidgram @anggarita4 using a sociolinguistic approach. The data in this
study are the utterances in the vidgram used by the Instagram account @anggarita4. The research
procedure used in this study, namely collecting research material in the form of tutran in vidgram
@anggarita4. The results of this study describe the description of code mixing in vidgram @
anggarita4. In vidgram @anggarita4, 18 code mixes were found. The most common form of code
mixing is the form of code mixing in the form of word insertion in the Minang language.
Keywords: Mix codes, vidgrams, sociolinguistics

1. PENDAHULUAN sesamanya. Bahasa adalah sarana


Manusia sebagai mahkluk utama dalam berkomunikasi, tanpa
sosial di muka bumi ini yang adanya bahasa kita tidak akan tahu
selalau berkomu ikasi dengan apa yang akan dibicarakan kepada
lawan bicara. Tidak ada manusia Wardhaugh (2015, hlm. 10),
yang tidak menggunakan bahasa campur kode adalah
sebagai alat komunikasi. Melalui “Convercational kode-mixing
bahasa manusia dapat involves the deliberatemixing of
mengungkapan maksud atau two languages without and
tujuan apa yang ingin disampaikan associated topic change.” Campur
kepada lawan bicara. Kemampuan kode meliputi campurandari dua
menggunakan bahasa yang mudah bahsa atau lebih yang melibatkan
dimengerti oleh orang banyak lawan tutur dan penutur yang
bertujuan agar tidak terjadinya se3nagaja mengganti topik
kesalahpahaman antar pegguna pembicaraan dengan bahasa yang
bahasa. Sebagai masyarakat menurutnya sepadan dengan apa
Indonesia, bahasa yang wajib kita yang ia maksud. Pencampuran
gunakan adalah bahasa Indonesia kode itu terjadi karena penutur
karena bahasa Indonesia adalah pertama merasa lebih memahami
bahasa pemersatu bangasa. Di bahasa kedua yang ia peroleh saat
Indonesia terdapat berbagai macam melakukan komunikasi dengan
bahasa yang disebabkan oleh lawan bicara yang juga ia ketahui
banyaknya suku dan budaya di bahwa lawan tersebut juga
negara ini (Subiyatningsih, 2018). mengerti dengan bahasa daerah
Dengan ragam bahasa yang tersebut. Dalm peristiwa campur
digunakan oleh peneutur tersebut kode ini penutur menyelipkan
maka terjadilah peristiwa tutur unsur bahasa yang sepadan dengan
dalam berkomunikasi. Penutur apoa yang menurtnya sesuai
dapat menggunkan dua bahasa dengan makna yang dimaksud. 
atau lebih saat berkomunikasi, oleh Hal yang dirasa sulit saat
karena itu penutur harus pandai berkomunikasi adalah
memilih bahasa apa yang cocok menggunakan kata pinjaman yang
digunakan saat berkomunikasi dirasa sudah asing dengan bahasa
dalam situasi tertentu. sebelumnya (Rokhman, 2013).
Fenomena campur kode Sebagai contoh penutur A
saat ini sudah banyak ditemukan berbahasa Indonesia, kemudian ia
terlebih di media elektronik. Media berkata “sistem operasi komputer
elektronik merupakan media yang ini sangat lambat”. Berdasarkan
sangat banyak digunakan oleh contoh yang telalah dipaparkan
khalayak ramai (Santoso , 2017). tadi kita dapat melihat bahwa
Jika dicermati secara seksama penutur A ada menggunakan
peristiwa campur kode ini sering beberapa kata asing yang
dijumpai anatara penutur satu dan dicampurkan dengan bahasa
penutur lainnya di dalam Indonesia. Meskipun demikian hal
lingkungan sehari-hari. Namun, itu tidak termasuk ke dalam
pada penelitian ini peneliti lebih peristiwa campur kode atau alih
fokus meneliti campur kode di kode karena penutur sadar dengan
media elektronik khususnya apa yang ia ucapkan dan penutur
instagaram. Peristiwa campur kode memakai kata pinjaman yang
yang dilakukan bukanlah hal yang menurutnya sudah tidak lazim lagi.
disengaja melainkan kebiasaan Quite often, in fact, local
yang terucap dengan spontan oleh solidarity requires the use of a non-
penutur kepada lawan tuturnya prestige language or variety; it may
yang bertujuan menghargai lawan even require a mixing of two
tutur yang menggunakan bahasa languages. These last observations are
tertentu (Wardhani, 2018). important: the unmarked–marked
distinction is quite independent of any lainnya. Wanita kelahiran Lubuk
High–Low, standard–nonstandard, Basung ini kerap memanggil
language–dialect, or pure– mixed dirinya dengan sebutan Imaih.
distinctions. It is entirely dependent on Berbeda dengan anak muda
situation. (Wardhough, ). Cukup lainnya yang lebih menyukai
sering pada kenyataannya, bahasa Internasional, Imaih (nama
solidaritas lokal memerlukan akrab dari pemiliki akun instagram
penggunaan bahasa non-gengsi @nggraita4) dia lebih menyukai
atau berbagai; bahkan mungkin mencampurkan bahasa Indonesia
memerlukan pencampuran dua dengan bahasa Minang khas
bahasa. Observasi terakhir adalah kampungnya (Lubuk Basung)
penting: perbedaan ditandai dalam membuat konten-konten
ditandai cukup terlepas dari lucu yang terbukti dari ungguhan-
Tinggi-Rendah, standar-standar unggahan vidgram dalam
non, bahasa dialek, atau-murni instagramnya.
perbedaan campuran. Hal ini @anggarita4 mampu
sepenuhnya tergantung pada menyita perhatian masyarakat
situasi.” karena memiliki mimik wajah lucu
Saat ini kalangan muda dan dapat membuat orang tertawa.
lebih tertarik menggunakan akun Tidak hanya lancar dalam berbhasa
Instagram sebagai media minang, @anggarita4 juga lancar
komunikasi. Instagram merupakan dalam berbahasa Indonesia.
sebuah media sosial yang Beberapa Vidgram dari
memfasilitasi penggunanya untuk @anggarita4 ini merupakan bentuk
berbagi poto, cerita, dan vidgram dari campur kode. Hal ini menjadi
yang dapat dinikmati oleh banyak salah satu ketertarikan penulis
orang. Penggunaan instagram ini untuk menganalisis campur kode
terdiri dari berbagai macam dalam vidgram Anggartia4. Selain
kalangan, mulai dari kalangan itu, alasan penelitian ini memilih
remaja hingga dewas, begitu juga @anggarita4 sebagai objek
dengan profesi mulai dari penelitian karena Anggaarita4
masayarakat umum, artis, tokoh mampu menguasai bahasa
politik, dan yang saat ini lebih Indoensia dan Minang sekaligus
dikenal orang dengan sebutan sehingga terjadilah peristiwa
selebgram (seseorang yang terkenal campur kode.
di dunia instagram). Ada banyak Penelitian yang dilakukan
konten yang dapat kita temukan penulis ini adalah menganai
dalam media sosial saat ini campur kode dalam vidgram di
termasuk cover lagu, vide tutorial, akun instagram @anggarita4.
vlog, vide klip, vidgram, dan lain Peneliti memilih subjek yang akan
sebagainya. Tidak dibatasi siapa diteli ayitu ujaran yang diucapkan
saja yang dapat menggunakan oleh pengguna akun instagram
konten-konten tersebut termasuk @anggarita4 dalam kumpulan
juga untuk menyebarkan hasil vidgramnya selama bulan
karyanya tersebut di dalam akun november. Di Dalam kumpulan
media sosialnya. vidgram @anggarita4 tersebut
Imaih pemilik akun terdapat banyak peristiwa campur
instagram @anggarita4 adalah salah kode dari bahasa Indonesia ke
satu selebgram atau selebriti bahasa Minang dan Inonesia ke
instagram yang namanya melejit bahasa Inggris. Tuturan dalam
sejak membuat vidgram yang vidgram tersebut akan dianalisis
berbeda dari pengguna instagram oleh peneluis dengan
mengelompokkan mana saja Cirebon. Hasil penelitiannya
tuturan yang termasuk ke dalam ditemukan perpindahaan tutur
peristiwa campur kode. Beberapa dalam bahasa jawa ke bahasa
penelitian yang relevan yang Sunda. Dalam hal ini hampir sama
penulis pilih dalam penelitian ini dengan yang peneliti lakukan
adalah sebagai berikut. hanya saja bedanya terletak pada
Mustikawati (2015) dalam penggunaan bahasa yang
artikel penelitiannya menjelaskan dicampurkodekan, peneliti di sini
bahwa gaya bahasa yang lebih memilih campur kode anatara
digunakan penutur dalam bahasa Indonesia dengan bahasa
peristiwa alih kode dan campur Minang.
kode ini merupakan pergantian Berdasarkan latar belakang
bahasa dari bahasa satu ke bahasa di atas, dapat dirumuskan masalah
teryentu. Hal ini bisa terjadi karena yakni (1) Bagaimana bentuk
penutur lebih menguasai bahas campur kode dalam vidgram
apertamanya, selain itu juga bisa @anggarita4 (2) Bagaimana fungsi
disebabkan oleh latar belakang campur kode dalam vidgram
pendiidkan penutur dimana lebih @anggarita4? (Berdasarkan
memahami secara dalam bahasa rumusan masalah di atas,
daerahnya. penelitian ini bertujuan sebagai (1)
Chairat (2014) dalam Mendeskripsikan bentuk campur
artikelnya yang berjudul “ English kode dalam vidgram @anggarita4.
Code – Mixing and Code- (2) Mendeskripsikan fungsi campur
Switching in Thai Songs atau kode dalam vidgram @anggarita4.
Campur Kode Bahasa Inggris Dan Adapun manfaat penelitian ini
Alih Kode Dalam Lagu Thailand”. adalah memberikan tambahan
Ia meneliti tentang sikap orang- referensi di bidang kebahasaan dan
orang Thailand Menuju memberikan masukan bagi
pencampuran kode bahasa Inggris pengembangan kajian di bidang
dan alih kode dalam lagu-lagu sosiolinguistik khususnya pada
Thailand dan untuk mengetahui kajian campur kode yang
apakah pencampuran kode bahasa berhubungan dalam vidgram
Inggris dan alih kode dalam lagu- selebgram dan untuk manfaat
lagu Thailand dapat menjadi praktisnya adalah memberikan
instrumen yang efektif bagi orang pengetahuan kepada mahasiswa
Thailand untuk mempelajari tentang campur kode dalam bidang
Bahasa Inggris. sosiolinguistik.
Lin (2000) penelitiannya Agar penelitian ini dapat
yang berjudul “Deconstructing terlaksana dengan baik maka
“Mixed Code” atau penulis membatasi ruang lingkup
Mendekonstruksi “Kode pembahasan. Ruang lingkup
Campuran”. Hasil penelitiannya penelitian terbatas pada campur
menjelaskan bahwa terdapat kode dalam konten vidgram oleh
peristiwa campur kode dan alih akun instagram @anggarita4. Agar
kode dalam situasi resmi yang menghondari terjadinya
menunjukkan ketidakadilan kesalahapahaman
penggunaan bahasa pada kelas dalammenafsirkan isi dari
sosial. Selain itu Rahmawati (2013) penelitian ini maka peneliti
juga meneliti tentang alih kode dan membatasi istilah yang harus
campur kode. Dalam penelitiannya dijelaskan, yaitu kedwibahasaan,
menjelaskan tentang alih kode campur kode, dan sosiolingusitik.
pada wacana jual-beli di pasar Kedwibahasaan adalah
penggunaan dua bhasa oleh Kedwibahasaan adalah kebiasaan
seseorang dalam berinteraksi dalam menggunakan bahasa oleh
dengan sesama dimana penutur saat bertutur dengan
kemampuan dua bahasanya lawan tuturnya namun tidak
tersebut sama bagusnya dengan menghilangkan makna yang ingin
bahasa pertama. Campur kode dicapai (Nababan, 1993, hlm. 27).
adalah penyelipan unsur-unsur Lebih lanjut Tarigan (1988, hlm. 2)
bahasa lain ketika sedang memakai menjelaskan bahwa kedwibahasaan
bahasa tertentu. Contoh saat hampir sama denganc ampur kode
seseorang lebih memahami suatu hanya saja kedwibahasaan ini lebih
kata dalam bahasa Minang saat ke kemampuan seorang pengguna
orang tersebut terlibat dalam bahasa dalam berbahasa lebih dari
pembicaraan menggunakan bahasa dua bahasa.
Indonesia. Dari beberapa pendapat ahli
mengenai pengertian
1. Kedwibahasaan kedwibahasaan dapat disimpulkan
Kedwibahasaan adalah bahwa kedwibahasaan adalah
penguasaan lebih dari satu bahasa kemampuan atau pengetahuan
yang dapat membuat masyarakat yang dimilki oleh seseorang dalam
berpotensi untuk menggunakan meggunakan dua bahasa atau lebih
dua bahasa tersebut secara secara bergantian saat
bersamaan. Menurut Nursaid dan berkomunikasi dengan taraf
Maksan (2002, hlm. 87) . penguasaan yang sama dengan
Kedwibahasaan adalah penutur aslinya.
penggunaan dua bhasa oleh
seseorang dalam berinteraksi 2. Campur Kode
dengan sesama dimana Campur Kode adalah
kemampuan dua bahasanya penyelipan unsur bahasa lain yang
tersebut sama bagusnya dengan dilakukan oleh seseorang saat
bahasa pertama. Hal ini sejalan berkomunikasi menggunakan
dengan pendapat Alfianingrum bahasa tertentu. Contohnya saat
(2018) juga berpendapat bahwa sesorang menggunakan bahasa
kedwibahasaan adalah Indonesia dalam berkomunikasi
kemampuan seseorang dalam dengan lawan bicara namun
menggunakan bahasa baik itu dua terdapat penyelipan bahasa
bahasa atau lebih dalam Minang dalam komunikasi
berkomunikasi namun kemampuan tersebut, maka hal itu termasuk ke
dalam menggunakan dua bahasa dalam peristiwa campur kode.
atau lebih yang ia miliki sama Pendapat ini dipertegas oleh
hebatnya. Dipertegas oleh Thelander (dalam Chaer &
pendapat Haugen (dalam Nursaid Agustina, 2010, hlm. 115) yang
& Maksan, hlm. 89) menyatakan menyatakan apabila dalam
bahwa kedwibahasaan adalah persitiwa terdapat klausa atau frase
pengetahuan yang dimiliki oleh yang dicampurkan namun masing-
seseorang tentang dua bahasa. Ia masing frase dan klausa tersebut
menambahkan bahwa penggunaan tidak mendukung fungsi tersendiri,
dua dialek dari daerah yang sama maka peristiwa ini termasuk ke
juga masuk keategori dalam campur kode. Menurut
kedwibahsaan. Kedwibahasaan Apriliani (2012) campur kode ini
adalah penguaasan dua bahasa bukan berdasarkan maksud
atau lebih oleh seorang penutur tertentu melainkan peristiwa ini
saat melalakukan komunikasi. terjadi saat pembicara tidak
menyadari menggunakan bahasa kode perubahan bahasa tidak
lain seperti bahasa indonesia disertai dengan adanya perubahan
dicampur dengan bahasa batak situasi (Hudson, 1996, hlm. 53).
Lebih lanjut Valentine et al Campur kode (code-mixing) terjadi
(2018) mengungkapkan bahwa apabila seorang penutur
campur kode adalah sebuah menggunakan suatu bahasa secara
peristiwa yang dilakukan oleh dominan mendukung suatu
pembicara kepada lawan tuturan disisipi dengan unsur
biacaranya dengan menggunakan bahasa lainnya. Hal ini biasanya
dua bahasa atau lebih secara berhubungan dengan karakteristk
spontan. Selanjutnya Nurlianiati et penutur, seperti latar belakang
al (2019) menyatakan ahwa campur sosial, tingkat pendidikan, rasa
kode itu terjadi akibat pertemuan keagamaan. Biasanya ciri
antar pengguna bahasa yang menonjolnya berupa kesantaian
berbeda dan berkomunikasi secara atau situasi informal. Namun, bisa
terus menerus sehingga terjadilah terjadi karena keterbatasan bahasa,
penguasaan dua bahasa atau lebih. ungkapan dalam bahasa tersebut
Lebih jelas lagi munandar tidak ada padanannya, sehingga
berpendapat bahwa campur kode ada keterpaksaan menggunakan
adalah pristiwa yang sering terjadi bahasa lain, walaupun hanya
di dalam masyarakat yang mendukung satu fungsi. Campur
mempunyai bahasa yang berbeda- kode termasuk juga konvergense
beda (Munandar, 2018, hlm. 2). kebahasaan (linguistic convergence).
Berdasarkan pendapat yang telah
dipaparkan sebelumnya, dapat Campur kode dilakukan
disimpulkan bahwa campur kode oleh penutur bukan semata-mata
adalah peristiwa saat karena alasan situasi pada saat
berkomunikasi dengan tidak terjadinya interaksi verbal,
sengaja menyelipkan unsur bahasa melainkan oleh sebab-sebab yang
lain dengan tujuan bahasa tersebut bersifat kebahasaan (Susanto dan
sepadan dan mudah untuk Santoso, 2017). Sumber dari campur
disebutkan oleh sipembicara kode bisa datang dari kemampuan
sehingga makna dan tujuan berbahasa, bisa pula datang dari
komunikasi tersampaikan dengan kemampuan berkomunikasi, yakni
baik. tingkah laku (Istiati, 1985, hlm. 87).
Campur kode adalah Jika gejala itu hadir karena penutur
pencampuran dua bahasa atau telah terbiasa menggunakan bahasa
lebih dalam kegiatan berkomuikasi campur – demi kemudahan belaka
tanpa melihat situasi saat – sebagai hasil dari sistem budaya,
berkomunikasi, ditambah pula sistem sosial atau sistem
pelaku tutur menguasi dua bahasa kepribadian secara terus menerus,
atau lebih sehingga terjadilah maka gejala itu datang dari sistem
percakapan informal namun tidak tingkah laku. Artinya, gejala ini
keluar dari konteks pembicaraan. bersumber dari kemampuan
(Nababan, 1992). Campur kode berkomunikasi. Campur kode
(code-mixing) merupakan wujud dibagi menjadi dua, yaitu (1)
penggunaan bahasa lainnya pada Campur kode ke dalam (innercode-
seorang dwibahasawan. Berbeda mixing), yaitu campur kode yang
dengan alih kode, perubahan bersumber dari bahasa asli dengan
bahasa oleh seorang dwibahasawan segala variasinya. Contohnya
disebabkan karena adanya bahasa Indonesia–bahasa Jawa–
perubahan situasi. Pada campur bahasa Batak– Bahasa Minang
(lebih ke dialek), dll, (2) campur padanannya dalam bahasa
kode ke luar (outer code-mixing) Indonesia. Dengan seringnya
yaitu campur kode yang berasal penggunaan kode bahasa lain
dari bahasa asing atau dapat mengakibatkan penutur lebih
dijelaskan bahasa asli yang mudah mengingat kode tersebut
bercampur dengan bahasa asing. dibandingkan dengan padanannya
Contohnya bahasa Indonesia – dalam kode bahasa Indonesia.
bahasa Inggris – bahasa Jepang, dll. Dalam kehidupan sosial,
Latar belakang terjadinya terdapat kosakata tertentu yang
campur kode dapat digolongkan dinilai mempunyai padanan yang
menjadi dua, yaitu (1) sikap lebih populer. Tuturan berikut
(attitudinal type) atau latar belakang menunjukkan adanya fenomena
sikap penutur, dan (2) kebahasaan campur kode karena penggunaan
(linguistik type). Faktor penyebab istilah yang lebih populer.
campur kode tersebut adalah (1) Contohnya:
keterbatasan penggunaan kode, “Namanya juga penyanyi,
dan (2) penggunaan istilah yang musti fashionable biar gaya tetep
lebih populer. Berikut ini trendi”
dipaparkan kedua faktor tersebut. Tuturan di atas merupakan
Faktor keterbatasan kode terjadi tuturan yang menggunakan kode
apabila penutur melakukan campur dasar bahasa Indonesia. Dalam
kode karena tidak mengerti tuturan di atas terdapat kata kata
padanan kata, frase, atau klausa fashion ‘orang yang mengikuti
dalam bahasa dasar yang zaman’ yang merupakan campur
digunakannya. Campur kode kode dari kode bahasa Inggris.
karena faktor ini lebih dominan Dalam peristiwa tutur tersebut,
terjadi ketika penutur bertutur penggunaan campur kode oleh
dengan kode dasar bahasa penutur dimaksudkan karena
Indonesia dan bahasa lain. istilah tersebut dirasa lebih populer
Keterbatasan ini menyebabkan dan dapat diterima dengan baik
penutur menggunakan kode yang dalam masyarakat tutur. Oleh para
lain dengan kode dasar pada penuturnya, istilah-istilah itu lebih
pemakaian kode sehari-hari. populer dibanding padanannya
Fenomena campur kode dengan dalam bahasa yang menjadi kode
kode dasar bahasa Indonesia yang dasarnya. 
disebabkan karena keterbatasan
penggunaan kode tampak pada 3. Kajian Sosiolinguistik
tuturan-tuturan berikut. Sosiolinguistik adalah
Faktor penyebab terjadinya kajian yang digunakan untuk
campur kode itu adalah meneliti hubungan bahasa oleh
keterbatasan kode penutur dalam penuturnya dan meneliti tentang
bertutur dengan kode bahasa pemakaian bahasa yang
Indonesia. Penutur tidak berhubungan dengan aspek-aspek
memahami padanannya dalam tingkah laku sosial pengguna
bahasa Indonesia sehingga bahasa (Chaer dan Agustina, 2014,
memasukkan kode yang hlm. 4). Charles Morris (dalam
diketahuinya dalam kode bahasa cahaer dan Agustina, 2010, hlm. 3)
lain. Fenomena campur kode ini mengataka bahwa sosiolingusitik
dapat pula terjadi karena penutur tidak akan lepas dari persoalan
lebih sering menggunakan kode bahasa daan hubungan bahas
tersebut dalam bertutur walaupun dengan kegiatan masyarakat.
penutur sebenarnya mengetahui Dalam objek sosoiolingusitik bahas
lebih dikenal dengan sarana kode dimana di dalamnya terdapat unsur
interaksi atau komunikasi antar bahasa Minang. Oleh karena itu dapat
manusia. Lebih lanjut wardaugh ditegaskan bahwa data pada penelitian ini
(2015, hlm. 3) berpendapat termasuk data kualitatif. Analisis data
sosiolinguistik adalah cabang dalam penelitian ini menggunakan metode
linguistik yang mempelajari kaitan deskriptif kualitatif. Data dan sumber data
penggunaan bahasa oleh penutur diperoleh dari vidgram akun instagram
dalam masyarakat sosial. Dapat @anggarita4. Penelitian ini menggunakan
disimpulkan bahwa sosiolinguistik menggunakan teknik simak dan teknik
adalah cabang ilmu linguistik yang catat menyimak tuturan yang dilakukan
bersifat interdisipliner dengan ilmu oleh akun instagram @anggarita4 dalam
sosiokingi yang mengkaji vidgramnya. Data berupa tuturan campur
hubungan bahasa dengan aspek kode dari bahasa Indonesia dan bahasa
sosial yang ada di dalam minang dalam vidgram akun instagram
masyarakat pengguna bahasa. @anggarita4. Metode simak adalah metode
Dalam penelitian ini penulis yang digunakan dalam penganalisisan
menggunakan beberapa teori yang data oleh peneliti dengan cara peneliti
didasari pada objek penelitian menyimak penggunaan bahasa yang
Bentuk Penggunaan Campur Kode digunakan objek tersebut (Mahsun, 2013,
dalam Vidgram @anggarita4 hlm. 242). Prosedur penelitian yang
Selebgram Asal Minang dan digunakan dalam penelitian ini, yaitu
Kaitannya dalam Ranah mengumpulkan bahan-bahan penelitian
Sosiolinguistik menggunakan berupa tutran dalam vidgram @anggarita4,
teori-teori antara lain (1) teori yang kemudian mengumpulkan data. Teknik
digunakan untuk membahas analisis data dalam peneiltian ini
sosiolingusitik secara umum oleh menggunakan analisis isi dengan
Abdul Chaer dan Leonie Agustina, mengklasifikasikan data, menyajikan data,
(2) teori yang dikemukakan untuk dan menarik simpulan (Suharsaputra,
membahas campur kode adalah 2012, hlm. 187). Hasil penelitian ini
teori yang dikemukakan oleh menunjukkan dan menjelaskan deskripsi
Nababan. tentang campur kode dalam vidgram akun
instagram @anggarita4.
2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah adalah 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian kualitatif yang bersifat Penelitian ini dilakukan
deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan untuk memperoleh data berupa
penelitian yang mendeskripsikan campur kode dalam vidgram akun
rangkaian kata berdasarkan apa yang di instagram @anggarita4 yang mana
teliti oleh peneliti (Meleong, 2010). Sumber akan diapaparkan hasil dari
data dalam penelitian ini adalah vidgram penelitian ini. Dalam kegiatan
akun @anggarita4 yang diunggah di akun bertutur yang dilakukan akun
instagram pada bulan November. Objek insgtagram Anggartita4 dalam
kajian dalam penelitian ini adalah vidgram vidgram, hampir semua data yang
@anggarita4 dengan menggunakan yang ditemukan dalam
pendekatan sosiolinguistik. Tujuan vidgramnya merupakan bentuk
penelitian ini adalah untuk peristiwa campur kode bahasa
mendeskripsikan peristiwa campur kode Indonesia dengan bahasa Minang.
yang terdapat dalam vidgram akun Campur kode yang dilakukan oleh
@anggarita4. Data dalam penelitian ini penutur dalam vidgramnya terjadi
berupa ujaran dalam vidgram yang karena penutur adalah penutur asli
digunakan oleh selebgram Anggartita4 berdialek Minang. Hal ini
yang merupakan bentuk peristiwa campur menyebabkan penutur
mencampurkan bahasa Indonesia (sudah dihidangkan dua pisang
dengan bahas Minang karena lebih besar) merupakan bahasa Minang
mudah mengingat dan yang penutur gunakan untuk
menyebutkannya tanpa menjelaskan bahwa di atas meja
mengurangi makna yang ingin sudah sedia du pisang besar.
disampaikan. Bentuk-bentuk Contoh 3. Vidgram (7 November 2019)
campur kode yang terdapat dalam “Pokoknyo apo yang kamu nio
vidgram @anggarita4 adalah hari ko, aku yang traktir”
sebagai berikut ini. Berbeda dengan kalimat-kalimat
Contoh 1. Vidgram (1 November 2019) sebelumnya yang lebih dominan
“itu diskon namanya megi, menggunakan bahas Indonesia kemudian
itu murah, iyo diskon mada” diselipkan bahasa Minang, kali ini dalam
Peristiwa campur kode ini vidgram @anggarita4 ditemukan peristiwa
terjadi di dalam vidgram campur saat penutur menggunakan bahasa
@anggarita4 yang sedang membeli Minang kemudian penutur menyelipkan
produk kecantikan di sebuah toko. bahas Indonesia dala percakapan tersebut.
Pada kalimat di atas ditemukan Contoh 4. Vidgram (14 November 2019)
campur kode dimana campur kode A : Ceritakan tentang
tersebut melibatkan bahasa kenanganmu dengan mantan
Indonesia dengan bahasa Minang. B : Uni ini bantuaknya ada
Berdasarkan data di atas dapat bakasam sama aku
dikatakan campur kode karena ada Setelah kita membaca
ada kalimat itu diskon namanya percakapan ini, terlihat jelas
megi, itu murah merupakan bahasa peristiwa campur kode. Dalam
Indonesia kemudian mneyelipkan percakapan tersebut si A
bahasa Minang dengan bunyi menggunakan bahsa Indonesia
kalimat iyo diskon mada yang kepada si B, kemudian si B
bertujuan memberikan penegasan. menjawab dengan bahasa
Dalm hal ini penutur Indonesia yang dicampur dengan
menggunakan bahasa Minang yang bahasa Minang yaitu dibuktikan
merupakan bahasa ibu si penutur. dengan kata bantuaknyo, dan
Faktor yang mempengaruhi bakasam. Arti kata bantuaknyo
pencampuran kode tersebut karena adalah sepertinya, sedangkan
si penutur sangat menguasai bakasam adalah dendam.
bahasa Minang yang tak lain Contoh 5. Vidgram (17 November 2019)
bahasa Minang tersebit adalah A : Halo je, dimana?
bahasa sehari-hari penutur B : Di rumah, manga tu?
sehingga penutur terbiasa Peristiwa campu kode ini
menggunakannya dalam kegiatan juga sama dengan percakapan
bertutur. sebelumnya. Dalam percakapan
Contoh 2. Vidgram (3 November 2019) tersebut si A menggunakan bahasa
“hai gaes yang paling imaih suka Indonesia kepada si B menanyakan
adalah ini, sudah tabelengkuang dua si A ada dimana dengan bahasa
pisang gadang” Indonesia, kemudian si B
Dapat dilihat pada kalimat menjawab awalnya menggunakan
tersebut bahwa terjadi peristiwa bahasa Indonesia yang dibuktikan
campur kode bahasa Inggris, dengan si B menjawab ia berada di
bahasa Indonesia, dan bahasa rumah, kemudian si A bertanya
Minang. Kata gaes merupakan kembali kepada si B dengan
bentuk kata menyapa dengan bahas menggunakan bahasa Minang
Inggris, sementra itu kaimat sudah dibuktikan dengan kata manga tu
tabelengkuang dua pisang gadang
yang artinya ada apa dalam bahasa dimana penutur menyebutkan kepada
Indonesia. lawan tuturnya bahwa yang mulus itu
Contoh 6. Vidgram (18 November 2019) adalah Hp yang ,eraka maksud.
Selanjutnya bentuk campur Contoh 10. Vidgram (25 November 2019)
kode dalam vidgram @anggarita4 Kita akan mamanjek sampai puncak.
ditemukan campur kode berupa Mamanjek artinya memanjat dalam bahasa
pengulangan sebagai berikut ini. Indonesia.
“Ini cocok untuk wajah Contoh 11. Vidgram (26 November 2019)
kakak yang kereseang-kereseang tu” Kalau untuk ukuran kamu, mantap-
Kereseang-kereseang adalah mantap bana koa.
bentuk pengulanagan dalam Kata bana koa dalam bahasa minang sama
campur kode yang dituturkan halnya dengan kata sangat di dalam
melalui vidgram oleh pengguna bahasa Indonesia.
akun @anggarita4dalam. Kereseang- Contoh 12. Vidgram (27 November 2019)
kereseang bahasa Minang artinya Karena pohon itu tumbuhnya tidak ukuran
kering. Penutur melakukan campur hari megi, copek pulang.
kode bahasa Indonesia dengan Kata copek berarti cepat dalam bahasa
bahasa Minang dengan memilih Indonesia.
kosa kata yang sepadang dengan Contoh 13. Vidgram (28 November 2019)
bahasa Indonesianya yaitu kata Cara memperbaiki jilbab bergolondoh-
Kereseang-kereseang. golondoh.
Dalam vidgram Kata bergolondoh-golondoh dalam bahasa
@anggarita4 terdapat juga campur Minang artinya tidak datar dalam bahasa
kode penyisipan unsur kata. Dalam Indonesia.
penyisipan unsur kata, vidgram Contoh 14. Vidgram (28 November 2019)
@anggarita4 lebih dominan Rekatkan ke kaniang kita.
menggunakan campur kode dalam Kaniang artinya kening dalam bahasa
bahasa Minang, hal ini karena Indonesia.
@anggarita4 merasa bahwa Contoh 15. Vidgram (30 November 2019)
masyarakat disekitarnya lebih Sabanta lai fajar kosmetik akan diskon
menyukai bahasa Minang karena ia besar-besaran.
masih berada di daerah yang di Sabanta lai di sini artinya sebentar lagi
dominasi oleh orang Mianng. dalam bahasa Indonesia.
Adapun contoh bentuk campur
kode penyisipan unsur kata adalah Dalam kumpulan vidgram
sebagai berikut ini. @anggarita4 selama bulan
Contoh 7. Vidgram (19 November 2019) November ditemukan beberapa
Tolong mama bali alat kue nak. fungsi campur kode anatara lain
Kata bali dalam bahasa Minang berarti beli. sebagai berikut ini.
Dalam hal ini penutur meminta tolong 1. Fungsi menunjukkan kemampuan
untuk membelikan alat untuk membuat intelektuan penutur
kue. 2. Fungsi mengutarakan dan
Contoh 8. Vidgram (22 November 2019) menegaskan pendapatnya kepada
Apapun yang kamu nio, saya turuti. lawan bicara
Kata nio memiliki arti mau. Penutur 3. Membangkitkan rasa humor
menyatakan kepada temannya apapaun penonton dalam menikmati
yang temannya mau akan ia turuti. kumpulan vidramnya dengan
Contoh 9. Vidgram ( 24 November 2019) tujuan agar penonton selalau
Ga ada yang mulus, yang mulus tu iko. terhibur.
Kata iko dalam bahasa Minang memeiliki Kemudian terdapat campur
arti ini. Dalam hal ini iko digunakan kode intern (ke dalam) dalam
menunjukkan hal yang sedang dibicarakan
vidgram @anggarita4, dapat dilihat ungkapan dalam vidgram
dalam percakapan berikut : @anggarita4 adalah sebagai berikut
Contoh 16. Vidgram (5 November 2019) ini.
Imaih : assalamualaikum je, lai di rumah? Contoh 18. Vidgram (12 November 2019)
Jeje : eh, imaih ayo masuk. Imiah : Demikianlah cara
Imaih : kamaren aku pai ke rumah megi. memasang jilbab dengan benar, jika
Jeje : Ngapain kamu kesan? tidak bisa jan pai mamala ndak
Imaih : ndak ada, pai manggunjiang. bajilbab, kerena padusi ko harus
manjago auratnyo.
Campur kode vidgram Ungkapan yang diujarkan
@anggarita4 dalam bentuk oleh @anggarita4 tersebut
penyisipan unsur-unsur yang merupakan sebuah nasehat kepada
berwujud frase dapat dilihat kaum wanita yang artinya wanita
sebagai berikut ini. tidak boleh keluar rumah tanpa
Contoh 17. Vidgram (2 November 2019) menutupi auratnya. Aurat wanita
Imaih : gaes, kemarin aku pergi ke adalah sesuatu yang wajib untuk
kampus kan. Sampaai di sana ada seorang dijaga. Melalui vidgramnya ia
cowok ganteng. Pergilah aku ke dekatnya, memberikan nasehihat kepada
lalu di berkata siapa anda? Paja ko songong penonton atau pengikut akun
e dalam hati awak. instragramnya. Berdasarkan
Dalam penyisipan unsur pembahasan yang telah dipaparkan
berwujud frase pada vigram di atas, dapat dijelaskan bahwa
@anggarita4 terdapat campur kode vidgram akun instagram
dalam percakapan antar Imiah @anggarita4 dominan bercampur
dengan pendengar vidgram. Dalam kode dengan fungsi
vidgramnya kadang ia membangkitkan rasa humor
menggunakan bahasa inggris dengan bentuk campur kode
untuk menyapa penonton atau penyisipan unsur kata. @anggarita4
pendengar setia kumpulan lebih dominan bercampur kode
vidgramnya. Kata gaes dalam dengan fungsi membangkitkan rasa
bahasa Inggris biasanya ditujukan humor karena @anggarita ingin
kepada orang yang sudah kita menghibur masyarakat ramai
anggap dekat. Dalam vidgramnya namun bukan hanya hiburan
sering kali akun @anggarita4 ini semata tetapi juga terdapat nilai-
mencampurkan bahasa Indonesia, nilai baik yang dapat dipetik dari
Inggris dan Minang di dalamnya. kumpulan vidgramnya.
Seperti kutipan di atas, @anggarita4 @anggarita4 juga menunjukkan
bercerita kepada pengikut kemampuan intelektualnya dalam
insttagramnya bahwa ia kemarin menggunakan dua bahasa atau
pergvi ke kampus, sesampainya di lebih salah satunya bahasa
sana ia bertemu dengan seorang Indonesia. Penelitian ini dapat
laki-laki ganteng lalu ia menyapa dikaitkan dengan penelitian
laki-laki tersebut. Ia mendekati terdahulu yaitu penelitian yang
laki-laki itu dan terkejut saat laki- dilakukan oleh Apriliani (2012)
laki itu mamnggil dengan sebutan yang berjudul “Alih Kode dan
anda kepadanya, dalam hati ia Campur Kode dalam Vidgram
berkata songong sekali laki-laki ini. D_Kadoor dalam Ranah
Ungkapan biasanya tersapat Sosiolinguistik”. Persamaan
pada akhir-akhir vidgram, biasanya penelitian terdahulu dengan
terdapat dalam vidgram yang berisi penelitian ini adalah sama-sama
langkah-langkah melalukan meneliti penggunaan campur kode
sesuatu. Contoh penggunaan namun objeknya berbeda. Objek
dalam penelitian ini adalah akun unsur-unsur yang berwujud frase. Dalam
instagram @anggarita4 sedangkan penyisipan unsur berwujud frase pada
penelitian terlebih dahulu memilih vidgram @anggarita4 terdapat campur
objek aku youtube D_Kadoor. kode dalam percakapan antar Imiah
Secara umum dapat diambil dengan pendengar vidgram. Selanjutnya
kesimpulan bahwa selebgram atau dalam penelitian ini juga terdapat
youtuber sering melakukan peristiwa campur kode dalam penyisipan
peristiwa campur kode dalam unsur berwujud ungkapan atau idiom.
pembuatan konten-kontennya yang Ungkapan yang diujarkan oleh
bertujuan untuk menghibur @anggarita4 tersebut merupakan sebuah
penikmat karyanya atau nasehat kepada kaum wanita yang artinya
membangkitkan rasa humor. wanita tidak boleh keluar rumah tanpa
Dikaitkan dengan teori-teori sebelumnya menutupi auratnya. Aurat wanita adalah
yang menyatakan bahwa campur kode sesuatu yang wajib untuk dijaga. Melalui
adalah pencampuran dua bahasa atau vidgramnya ia memberikan nasehihat
lebih dalam kegiatan berkomuikasi saat kepada penonton atau pengikut akun
pelaku tutur menguasi dua bahasa atau instragramnya. Bentuk campur kode yang
lebih sehingga terjadilah percakapan paling banyak ditemukan adalah bentuk
informal namun tidak keluar dari konteks campur kode berupa penyisipan kata
pembicaraan. Campur kode dilakukan dalam bahasa Minang. Terdapat tiga
oleh penutur bukan semata-mata karena fungsi alih kode dalam vidgram
alasan situasi pada saat terjadinya interaksi @anggarita4. beberapa fungsi campur kode
verbal, melainkan oleh sebab-sebab yang anatara lain sebagai berikut, (1) fungsi
bersifat kebahasaan. Hasil penelitian ini menunjukkan kemampuan intelektuan
menunjukkan bahwa pendapat para ahli penutur, (2) fungsi mengutarakan dan
tersebut sejalan dengan apa yang menegaskan pendapatnya kepada lawan
ditemukan dalam objek yang diteliti bicara, dan (3) membangkitkan rasa humor
dimana dalam vidgram @anggarita4 ia penonton dalam menikmati kumpulan
menggunakan campur kode kaena vidramnya dengan tujuan agar penonton
menguasi bahasa Indonesia dan Minang, selalau terhibur. Berdasarkan pembahasan
selain itu @anggarita4 emnggunakan yang telah dipaparkan di atas, dapat
campur kode dalam vidgramnya yang dijelaskan bahwa vidgram akun instagram
bertujuan agar maksud yang ingin @anggarita4 dominan bercampur kode
disampaikan kepada lawan tutur mudah dengan fungsi membangkitkan rasa humor
tersampaikan dengan memilih padanan dengan bentuk campur kode penyisipan
kata yang sesuai atau sama maknanya unsur kata. @anggarita4 lebih dominan
sehingga tidak mengubah maksud awal bercampur kode dengan fungsi
dan tujuan komunikasi tercapai. membangkitkan rasa humor karena
@anggarita ingin menghibur masyarakat
4. SIMPULAN ramai namun bukan hanya hiburan semata
Berdasarkan hasil pembahasan tetapi juga terdapat nilai-nilai baik yang
yang telah dilakukan sebelumnya, dapat dipetik dari kumpulan vidgramnya.
ditemukan sebanyak 15 bentuk campur @anggarita4 juga menunjukkan
kode. Adapun bentuk campur kodenya kemampuan intelektualnya dalam
sebagian adalah bentuk campur kode menggunakan dua bahasa atau lebih salah
penyisipan unsur kata dan bentuk satunya bahasa Indonesia.
penyisipan unsur perulangan. Ditemukan
sebanyak 14 bentuk campur kode berupa 5. DAFTAR PUSTAKA
penyisipan unsur kata dan 1 bentuk Aprialiani, S. I. (2012). Alih Kode dan
penyisipan unsur perulangan. Kemudian Campur Kode dalam Vidgram
terdapat campur kode vidgram D_Kadoor dalam Ranah
@anggarita4 dalam bentuk penyisipan
Sosiolinguistik. Jurnal Mahasiswa, 1 (1), Suatu Pengantar. Jakarta: PT Gramedia.
0-26. Nurlianti, M. S., Hadi, P. K., Adriani,
Alfianingrum, S. (2018). Campur Kode E. (2019). Campur Kode dan Alih Kode
Grup Line Pecinta K-Pop ( Pecinta dalam Video Youtube Bayu Skak.
Musik K-Pop Korea). Simki-Pedagogia, 2 Widyabastra, 7 (1), 1-8.
(3), 1-11. Nursaid., Maksan. (2002).
Chairat, P., ( 2014). English Code – Mixing Sosiolinguistik. Padang : UNP
and Code- Switching in Thai Songs. Press.
Journal Language and communication Rahmawati, A.L. (2013). Alih Kode
19(22) : 1–22. pada Wacana Jual-Beli Komoditas
Chaer, A., Agustina, L. (2010). Pangan di Pasar Sumber Cirebon.
Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Suluk Indo, 2(2), 72-91.
Rineka Cipta. Rokhman, F. (2013).Sosiolinguistik
Chaer, A., Agustina, L. (2014). Suatu Pendekatan Pembelajaran Bahasa
Sosioliuingistik Perkenalan Awal. Jakarta: dalam Masyarakat Multikultural.
Rineka Cipta. Sosiolinguistik Suatu Pendekatan
Darmawati, D., Santoso, B.W. (2017). Pembelajaran Bahasa dalam Masyarakat
Pilihan Kode pada Wacana Konsultasi Multikultural. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Siswa Kepada Guru di SMK Ma’arif 4 Subiyatningsih, F. (2018). Pemakaian
Kebumen. Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa pada Teks Ucapan Selamat Pagi
Bahasa dan Sastra Indonesia, 6(1), 93-99. di WhatsApp. Metalingua. 16 (2), 179-
Hudson, R. A. (1996). Sociolinguistics. 192.
Cambridge:Cambridge University Susanto, H., Santoso, W. J. (2017).
Press. Wujud Peralihan Kode dalam Peristiwa
Lin, A., 2000. Deconstructing “Mixed Tutur Informal Masyarakat Multietnis
Code. 2(1) : 179–194. di STKIP Singkawang Kalimantan
Mahsun. (2013). Metode Penelitian Barat. Jurnal Pendidikan Bahasa dan
Bahasa. Jakarta: PT RajaGrafindo Sastra Indonesia. 2 (1), 26-30.
Persada. Suharsaputra, (2012). Metode Penelitian
Moleong, L. (2010). Metodologi Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.
Penelitian Kualitatif Revisi. Bandung: PT. Refika Aditama.
Bandung: Remaja Rosdakarya. Tarigan, H. G. (1988). Pengajaran
Mustikawati, D. 2015. Alih Kode Dan Kedwibahasaan. Bandung: Angkasa
Campur Kode Antara Penjual Bandung.
Dan Valentine, C. I. N., Rismaniar, N. S.,
Pembeli (Analisis Pembelajaran Paramitha, A. W. (2018). Alih Kode
Berbahasa Melalui Studi dalam Akun Instagram Selebriti
Sosiolinguistik). Jurnal Dimensi Indonesia. Prosiding SENDI_U.
Pendidikan dan pembelajaran, 3 (2) : Wardhani, P., Mulyani, M., Rokhman,
23–32. F. (2018). Wujud Pilihan Bahasa dalam
Munandar, A. (2018). Alih Kode dan Ranah Keluarga pada Masyarakat
Campur Kode dalam Interaksi Perumahan di Kota Purbalingga. Kredo:
Masyarakat Terminal Mallengkeri Kota Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, 1(2), 91-
Makassar. Jurnal Skripsi , 2. 105.
Nababan, P.W.J. 1984. Sosiolinguistik: Wardhaugh, R., Fuller, J. M. 2015. An
Suatu Pengantar. Jakarta: PT Gramedia. Introducion to Sociolinguistics. UK:
Nababan, P.W.J. 1992. Sosiolinguistik: Blackwell Publishing.
Suatu Pengantar. Jakarta: PT Gramedia.
Nababan, PWJ. 1993. Sosiolinguistik:

Anda mungkin juga menyukai