Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya

Volume 3– Nomor 2, Oktober 2020


Available online at: http://sasando.upstegal.ac.id

ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA SARKASME PADA KOMENTAR NETIZEN DI MEDIA


SOSIAL INSTAGRAM
Lyswidia Andriarsih1)* dan Wahyu Asriyani2)1
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah, Institut
Agama Islam Bakti Negara (IBN)Jalan Jeruk No. 9 procot slawi kabupaten Tegal 52412
Telp. (0283) 491277.2 Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia,
Fakuktas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pancasila Tegal. Korespondensi
penulis, E-mail lyswidiapamungkas@gmail.com, Telp:081525987665

Abstrak

Penelitian ini untuk mendeskripsikan bahasa para netizen jika menggunakan


media sosial yang kebanyakan menggunakan sarkasme. Manfaatnya, agar
netizen lebih bijak dalam berbahasa dalam media sosial karena yang mereka
bicarakan belum tentu kebenarannya. Penelitian ini menggunakan
pendekatan secara metodologis. Pendekatan metodologis yang terbagi
menjadi dua yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan deskriptif.
Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang menggunakan argumentasi
kalimat-kalimat. Adapun pendekatan deskriptif dalam penelitian ini
digunakan untuk memberikan gambaran teratur dan satu atau lebih variabel
terikat dalam suatu kelompok tertentu, sehingga dapat menemukan maksud
penutur baik secara tersurat maupun tersirat di balik tuturannya. Hasil dari
penelitian ini adalah penyimpangan di media sosial salah satunya
disebabkan karena bentuk bahasa sarkasme. Bahasa sarkasme jika
digunakan tidak pada waktu dan tempat yang tepat dapat menyakiti
perasaan seseorang.

Kata Kunci: bahasa sarkasme, komentar netizen, media social instagram

Abstract
This study is to describe the language of netizens when using social media,
which mostly uses sarcasm. The benefit is that netizens are wiser in speaking in
social media because what they are talking about is not necessarily the truth.
This study uses a methodological approach. The methodological approach is
divided into two, namely a qualitative approach and a descriptive approach.
The qualitative approach is an approach that uses arguments in sentences. The
descriptive approach in this study is used to provide an orderly description and
one or more dependent variables in a particular group, so that it can find the
speaker's intentions either explicitly or implicitly behind his speech. The results
of this study are deviations in social media, one of which is due to the form of
sarcasm language. Sarcasm language if used not at the right time and place
can hurt someone's feelings.

Keywords: sarcasm language, netizen comments, social media instagram


47
Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya
Volume 3– Nomor 2, Oktober 2020
Available online at: http://sasando.upstegal.ac.id

1. PENDAHULUAN digital yang mempunyai fungsi


Bahasa merupakan sarana hamper sama dengan twitter, namun
komunikasi antarmanusia yang perbedaannya terletak pada
sangat efektif dan juga termasuk pengambilan foto dalam bentuk atau
identitas suatu negara. Tentunya di tempat untuk berbagi informasi
dalam bahasa juga memiliki aturan terhadap penggunaanya.
dalam penggunaannya. Dalam bahasa Komunikasi menggunakan media
terdapat berbagai norma kebudayaan sosial ini dapat dilakukan dimana pun
yang mengatur tentang perilaku dan kapan pun dengan berbagai
kebahasaan anggota masyarakatnya. macam media, seperti facebook,
Menurut Tarigan (1990:4, bahasa twitter, whatsapp, instagram, dan
merupakan alat komunikasi vital. sebagainya sehingga mempermudah
Bahasa adalah salah satu pembeda pengguna untuk mengaksesnya.
utama antara makhluk yang satu Pengguna media sosial juga dapat
dengan yang lain. Bahasa juga menuliskan konten, berbagi gambar
digunakan oleh penuturnya untuk dan video, dan juga memberikan
bekerja sama, berkomunikasi, dan komentar dengan cepat dan tak
mengidentifikasikan diri. terbatas. Tentunya dalam
Fungsi utamanya yaitu alat untuk penggunaan media sosial ini ada
berkomunikasi dan interaksi. Wujud dampak positif dan negatifnya.
dari bahasa dapat dituangkan dalam Salah satu dampak positifnya adalah
bentuk lisan mapun tulisan yang kita dapat berkomunikasi dan
disampaikan seseorang terhadap berkenalan dengan semua orang yang
mitra tuturnya. Selain secara berada jauh dari kita. Sedangkan
langsung, bahasa juga dapat negatifnya yaitu perdebatan yang
digunakan secara tidak langsung terjadi antar pengguna. Perdebatan
misalkan untuk mendapatkan ini disebabkan karena kebebasan
informasi yang lain dapat setiap pengguna dalam berpendapat
menggunakan teknologi salah satunya atau rasa bosan yang membuatnya
social media. tertarik untuk mencoba perdebatan
Media sosial merupakan alat atau didalam media sosial.
media komunikasi online dimana Perdebatan di media sosial dapat
penggunanya dapat bertukar menyebabkan gangguan kesehatan
informasi, mengetahui semua yang mental, seperti stres, depresi, merasa
ada di seluruh dunia tanpa dibatasi cemas. Meskipun perdebatan
oleh jarak dan waktu. Media sosial tersebut terjadi di dunia maya namun
sudah melekat di semua kalangan, dapat berpengaruh pada dunia nyata.
baik anak-anak, remaja, bahkan Hanya sebagian kecil orang merasa
kalangan dewasa. Media sscial bangga dan senang berdebat di media
khususnya instagram menurut sosial sehingga dapat dikatakan
Atmoko (2012:28) merupakan bahwa berdebat di media sosial
sebuah aplikasi dari smartphone adalah hal yang tidak menyenangkan
khusus untuk media sosial yang dan berpengaruh negatif terhadap
merupakan salah satu dari media penggunanya.
[Type text]
Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya
Volume 3– Nomor 2, Oktober 2020
Available online at: http://sasando.upstegal.ac.id

Penggunaan media sosial sekarang ini tertentu. Penelitian ini menggunakan


tidak dibatasi, sehingga adanya pendekatan secara metodologis.
penyimpangan dalam penggunaan Pendekatan secara metodologis yang
bahasa di media sosial. terbagi menjadi dua yaitu pendekatan
Penyimpangan tersebut yaitu adanya kualitatif dan pendekatan deskriptif.
bentuk sarkasme yang sengaja dibuat Pendekatan kualitatif menggunakan
untuk menyerang lawannya. Bentuk argumentasi kalimat-kalimat (Sarwono
sarkasme ini menunjukkan bahwa 2010: 32). Pada penelitian kualitatif
adanya pelanggaran dalam etika dikenal istilah subjek penelitian. Subjek
komunikasi, karena sarkasme ini penelitian, informan maupun partisipan
sebagai wujud ketidaksantunan dalam metode penelitian kualitatif adalah
masyarakat dalam berkomunikasi. peneliti sendiri yang menjadi instrument
Hal ini dapat menyebabkan bahaya utama dalam penelitian kualitatif
bagi pembentukan karakter bangsa (Afifudin, 2009:130).
(Rohmadi: 2016:2). Pendekatan kualitatif merupakan kualitas
Menurut Keraf (2009:110) gaya bentuk-bentuk variable yang berwujud
bahasa adalah cara mengungakapkan tuturan sehingga data-data yang
pikiran melalui bahasa, supaya dihasilkan adalah data tertulis atau lisan
bahasa terlihat imajinatif. Adapun tentang sifat-sifat individu, keadaan,
gaya bahasa yang akan diteliti yaitu gejala, dari kelompok tertentu yang
bahasa sarkasme. Menurut Keraf diamati. Peneliti menggunakan
(2009 :143) sarkasme merupakan pendekatan kualitatif, karena data
suatu acuan yang lebih kasar dari penelitian berupa bentuk-bentuk verbal
ironi dan sisnisme, karena bahasa, yaitu berupa tuturan pada
mengandung kepahitan dan celaan komentar netizen di media sosial di
yang getir atau sindiriran yang pedas instagram. Pendekatan deskriptif
atau tajam sehingga menyakiti hati. digunakan untuk memberikan gambaran
Dengan demikian penulis ingin teratur, satu atau lebih variabel terikat
menganalisis tentang judul Analisis dalam suatu kelompok tertentu, sehingga
Penggunaan Bahasa Sarkasme di dapat menemukan maksud penutur, baik
Media Sosial Instagram, karena secara tersurat maupun tersirat di balik
banyaknya pengguna bahasa tuturannya. Tujuan yang hendak dicapai
sarkasme di media sosial dengan dengan menggunakan pendekatan
berbagai macam penyebab. Untuk itu deskriftif adalah mendeskripsikan jenis
penulis ingin mengetahui penyebab bahasa sarkasme dalam media social
netizen menggunakan bahasa instagram.
sarkasme saat berkomentar di Data penelitian kualitatif berbentuk teks,
instagram. foto, cerita, gambar, dan bukan berupa
angka atau hitung-hitungan (Raco, 2008:
2. METODE 108). Data dalam penelitian ini adalah
penggalan komentar netizen yang
Jenis penelitian terdapat pada media social instagram.
Sugiyono (2017:3) mengemukakan Tuturan yang digunakan hanya tuturan
bahwa metode penelitian diartikan yang diduga mengandung bahasa
sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan sarkasme dan alasan memakainya.
data dengan tujuan dan kegunaan
[Type text]
Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya
Volume 3– Nomor 2, Oktober 2020
Available online at: http://sasando.upstegal.ac.id

3. Teks, gambar screenshoot


Waktu dan Tempat Penelitian akan menjadi bahan dalam
Waktu yang diperlukan peneliti untuk penelitian analisis bahasa
melakukan penelitian ini selama dua sarkasme ini.
bulan, dengan cara mencari dari media 4. Peneliti menjabarkan
sosial instagram yang termasuk simpulan dan saran setelah
menggunakan bahasa sarkasme. menemukan hasil penelitian.
Tempat penelitian di rumah
menggunakan internet media sosial Data, Instrumen, dan Teknik
instagram. Pengumpulan Data

Subjek Penelitian Sumber data dalam penelitian ini


Menurut Moleong (2001:155), sumber adalah komentar netizen di media
data utama dalam penelitian kualitatif sosial instagram. Data yang diperoleh
adalah kata-kata dan tindakan. Subjek dari media sosial instagram pada tahap
dalam penelitian ini adalah komentar ini yang meliputi komentar
netizen di media sosial instagram. menggunakan bahasa kasar yang
Subjek pengamatannya adalah bahasa dikumpulkan. Data-data tersebut
sarkasme yang terdapat pada kemudian dikelompokkan ke dalam
komentar netizen, kenapa data kualitatif.
menggunkan bahasa yang sarkasme Data kualitatif diperoleh dari
dan alasan apa, hingga melakukan hal instrumen pengumpul data yaitu
tersebut. Dipilihnya subjek penelitian observasi.
komentar netizen dengan jumlah 15 Teknik pengumpulan data dalam
komentar netizen, yang memiiki latar penelitian adalah teknik dokumentasi
belakang, jenis kelamin, pendidikan, dan teknik catat.
dan status sosial yang berbeda.
Prosedur Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini terdapat beberapa
prosedur penelitian yaitu: Teknik analisis data yang digunakan dalam
1. Peneliti mengambil judul penelitian ini berupa triangulasi teori
tentang analisis penggunaan analisis data dengan menggunakan analisis
bahasa sarkasme pada komentar interaktif. Menurut Bugin (2003),
netizen di media sosial instagram penggunaan teknik interaktif tidak
sebagai bahan penelitian. Peneliti dilakukan sekali jadi, namun saling
memilah beberapa komentar berkesinambungan antara pengumpulan
netizen yang menggunakan bahasa observasi, data, analisis data dan siaplay
sarkasme. data. Ada pun yang dilakukan oleh penelii
2. Peneliti mengumpulkan yaitu melakukan observasi dengan cara
data dengan cara membuka media menyimak komentar netizen di media
sosial isntagram dan mencari instagram, sebagian besar komentar di
komentar netizen yang termasuk akun artis pada foto atau video yang
menggunakan bahasa sarkasme. diunggah oleh akun artis tersebut.
Setelah itu, peneliti memfoto atau Selanjutnya peneliti mengklasifikasikan
screenshoot data yang akan diteliti. data yang terkumpul untuk dianalisis setiap
datanya.
[Type text]
Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya
Volume 3– Nomor 2, Oktober 2020
Available online at: http://sasando.upstegal.ac.id

Kumalasari mirip dengan orang yang


berpindah jenis kelamin dari laki-laki
menjadi perempuan, padahal itu hanya
polesan make up karena Barbie ingin
mencoba hal baru. Seharusnya netizen
tidak perlu sampai berkata seperti itu
karena menyamakan seseorang dengan
orang lain juga menyinggung perasaannya
apalagi mengatakan mirip dengan orang
yang berpindah jenis kelamin.
Netizen bernama @utarivalentiwi
3. HASIL mengatakan “Iiihh udah kayak nenek
DAN PEMBAHASAN lampir”. Dalam komentar tersebut
maksudnya adalah menyamakan
Barbie Kumalasari dengan sosok
Data 1 nenek lampir. Nenek lampir itu
biasanya ada di dongeng dengan
Barbie Kumalasari dengan nama instagram berwajah seram, menakutkan serta
@barbiekumalasari pada unggahannya di dengan watak jahat. Seharusnya
instagram mengatakan : netizen tidak perlu berkomentar
“Wavie ash grey balayage @kiawel terlalu berlebihan apalagi sampai
#barbiekumalasaristyle menyamakan dengan sesuatu yang
#barbiekumalasariofficialchannel” buruk hanya melihat dari tampilan
Komentar 1 @nova.lestari.7370 : “Keliatan luarnya saja.
makin tua ka”
Komentar 2 @simpul868 : “Mirip
transgender”
Komentar 3 @utarivalentiwi : “Iiihh udah
kayak nenek lampir”
Pada contoh komentar netizen diatas
termasuk kedalam bahasa sarkasme.
Buktinya dapat dilihat dari komentar
berikut.
Netizen bernama @nova.lestari.7370
mengatakan “Keliatan makin tua ka” dalam
komentar tersebut maksudnya adalah
Barbie Kumalasari terlihat bertambah tua
dengan gayanya, seharusnya netizen tidak Data 2
perlu berkomenar mengenai fisik atau pun
usia seseorang, karena itu dapat menyakiti Ayu Ting Ting dengan nama instagram
hati orang yang dikomentari, apalagi @ayutingting92 pada unggahannya di
permasalahan fisik dan usia merupakan hal instagram mengatakan: “Genk liburan
yang sensitif. colek @anwar_bab @consulleo .... let’s
Netizen bernama @simpul868 mengatakan do it genk”
“Mirip transgender” dalam komentar
tersebut maksudnya adalah Barbie
[Type text]
Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya
Volume 3– Nomor 2, Oktober 2020
Available online at: http://sasando.upstegal.ac.id

Komentar 1 @raff.7171 : “Spesialis per- Netizen bernama @pretyzwin10


nemplok-an. Semua ditemplokin. Murah mengatakan : “Kak, kan bintang
mah wajar ya @ayutingting92” tamunya ada si halu, knpa gak fto tuh
Komentar 2 @bintang_scorpio15 : sama halu yang ngaku2 pintar bahasa
“Gmna cowok mau deketin ayu orang inggris, kan sama2 halu @ayutingting92
ayu aja suka nemplok sma semua @barbiekumalasari”. Dalam komentar
cowok upps” tersebut maksudnya adalah Ayu Ting
Komentar 3 @pretyzwin10 : “Kak, kan Ting mengaku pintar bahasa inggris
bintang tamunya ada si halu, knpa gak tetapi sebenarnya tidak bisa berbahasa
fto tuh sama halu yang ngaku2 pintar inggris, Ayu Ting Ting hanya
bahasa Inggris, kan sama2 halu berimajinasi bisa berbahasa inggris.
@ayutingting92 @barbiekumalasari” Seharusnya netizen tidak terlalu
Pada contoh komentar netizen diatas mempermasalahkan bahasa asing yang
termasuk kedalam bahasa sarkasme. digunakan orang Indonesia, bisa jadi
Dapat dibuktikan pada komentar Ayu Ting Ting juga sedang belajar
berikut : berbahasa asing jadi belum terlalu fasih
Netizen bernama @raff.7171 dalam mengucapkannya atau mungkin
mengatakan “Spesialis per-nemplok-an. belum terlalu hafal kosa katanya.
Semua ditemplokin. murah mah wajar
@ayutingting92”. Dalam komentar
tersebut maksudnya adalah Ayu Ting
Ting menempel ke semua laki-laki dan
Ayu Ting Ting murahan. Seharusnya
netizen mencerna ucapannya terlebih
dahulu karena bisa saja semua laki-laki
yang dekat dengan Ayu Ting Ting itu
sahabatnya dan sudah dekat seperti
saudara. Bergaul dengan laki-laki juga
bukan termasuk murahan asalkan tidak Data 3
melebihi batasan. Zaskia Gotik dengan nama instagram
Netizen bernama @bintang_scorpio15 @zaskia_gotix pada unggahannya di
mengatakan “Gmna cowok mau deketin instagram mengatakan : “HWD Mylovee
ayu orang ayu aja suka nemplok sma @ratu_meta705 dan suami ... wishing
semua cowok upps”. Dalam komentar you always get happines.. amin”
tersebut maksudnya adalah tidak ada Komentar 1 @f_fatih_pranata : “Yg
laki-laki yang mau mendekati Ayu Ting melakukan adegan itu adalah hewan tp
Ting untuk ke jenjang pernikahan sekarang sudah dilakukan manusia”
karena Ayu Ting Ting masih nempel ke Komentar 2 @olivepopeye_wiffe : “Geli
semua laki-laki. Seharusnya jika netizen bgt liatnya kak, seperti lesbian ajj”
tidak mengetahui latar belakang Komentar 3 @srinengsri4099 : “Hadeuh
hubungan Ayu Ting Ting dengan teman difto emang gaada expresi lain ya??
laki-lakinya tidak perlu berkomentar ampun deh ni si orang kampung
yang tidak pantas. Bisa saja Ayu Ting cikarang”.
Ting yang belum menemukan laki-laki Pada contoh komentar netizen diatas
yang tepat untuk dijadikan termasuk kedalam bahasa sarkasme.
pasangannya.
[Type text]
Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya
Volume 3– Nomor 2, Oktober 2020
Available online at: http://sasando.upstegal.ac.id

Dapat dibuktikan pada komentar laki. Jika laki-laki seperti itu maka yang
berikut : melihat akan merasa geli.
Netizen bernama @f_fatih_pranata Alasan yang mempengaruhi netizen
mengatakan “Yg melakukan adegan itu berkomentar sarkasme
adalah hewan tp sekarang sudah 1) Marah
dilakukan manusia”. Dalam komentar Ketika seseorang sudah tidak dapat
tersebut maksudnya adalah gaya dalam menahan tekanan dari orang lain,
foto unggahan Zaskia Gotik seperti gaya seketika saja langsung
atau perilaku hewan. Seharusnya dalam melampiaskannya dalam bentuk kata
media sosial jangan mengunggah foto kasar. Berikut ini dapat ditunjukan
dengan gaya yang terlalu vulgar karena komentar menggunakan sarkasme saat
akan dilihat oleh publik, dan sebagai marah :
netizen seharusnya tidak berkomentar “Dasar pelacur muka buled moga
dengan menyamakan manusia dengan sekarat beneran lo kalau mampus
hewan karena bisa saja pengunggah dilingges truck. selangkangan bosok
hanya ingin terlihat akrab dengan dimakan belatung”
sahabatnya. Kutipan di atas membuktikan pengaruh
Netizen bernama @olivepopeye_wiffe bahasa sarkasme dapat juga karena
mengatakan “Geli bgt liatnya kak, marah. Ketika seseorang sedang marah
seperti lesbian ajj”. Dalam komentar dapat menggunakan bahasa sarkasme
tersebut maksudnya adalah netizen geli kepada siapapun yang memuatnya
melihat Zaskia Gotik dengan rekannya marah atau dapat disebabkan karena
yang hampir berciuman di unggahan benci.
foto tersebut dan menganggapnya 2) Bercanda
menyukai sesama perempuan. Bahasa kasar di sini digunakan untuk
Seharusnya netizen berpikir positif mencairkan suasana agar tidak terlalu
karena tidak semua yang kita lihat itu serius dan kaku. Berikut ini dapat
benar adanya, mungkin Zaskia Gotik ditunjukan komentar menggunakan
hanya ingin menunjukan gaya baru sarkasme saat bercanda:
dalam berfoto. “Jennie juga gamao kali dimiripin
Netizen bernama @srinengsri4099 sama lu hahaha”
mengatakan “Hadeuh difto emang Kutipan di atas membuktikan pengaruh
gaada expresi lain ya?? ampun deh ni si bahasa sarkasme dapat juga disebabkan
orang kampung cikarang”. Dalam karena bercanda untuk mencairkan
komentar tersebut maksudnya adalah suasa agar tidak kaku.
Zaskia Gotik seperti tidak ada ekspresi
lainnya sehingga menggunakan 3) Spontan
ekspresi seperti itu dalam berfoto, dan Biasanya diucapkan karena faktor
menyebut Zaskia Gotik orang kampung ketidaksengajaan, akibat terbiasa
Cikarang. Seharusnya netizen tidak menggunakan kata-kata kasar. Berikut
berburuk sangka karena sesama wanita ini dapat ditunjukan komentar
yang sudah sangat dekat biasanya menggunakan sarkasme karena
berfoto dengan berusaha spontan :
mengekspresikan ke akrabannya bisa “Anjay Griezmannn!”
saja dengan mencium pipi, berpelukan, Kutipan diatas membuktikan pengaruh
dan sebagainya, berbeda dengan laki- bahasa sarkasme dapat juga disebabkan
[Type text]
Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya
Volume 3– Nomor 2, Oktober 2020
Available online at: http://sasando.upstegal.ac.id

dari spontanitas karena seseorang biasa Bahkan hal ini dapat kita temui
mengucapkan atau menuliskan kata setiap hari, sehingga berkembang
kasar yang biasa disebutnya dalam menjadi budaya dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga dalam manusia.
berkomentar tidak dapat lepas dari 3) Alasan yang mempengaruhi
kata-kata kasar. netizen menggunakan bahasa
4) Kecewa sarkasme karena marah sehingga
Kecewa biasanya disebabkan karena ingin menunjukan kalau mereka
dibohongi, dihianati, dan sebagainya. marah, ingin mencairkan suasana
Ketika kecewa seseorang juga sering (bercanda), spontanitas karena
melontarkan kata kasar. Berikut ini terbiasa melontarkan kata-kata
dapat ditunjukan komentar kasar, kekecewaan. Situasi dan
menggunakan sarkasme saat kecewa : kondisi penyebab utama
“Tiap nonton timnas selalu seseorang berkata kasar.
berharap ada perubahan signifikan,
ternyata gini-gini aja mainnya” DAFTAR PUSTAKA
Kutipan diatas membuktikan pengaruh
bahasa sarkasme dapat juga disebabkan Afifuddin dan Saebani. 2009. Metode
karena kecewa. Penelitian Kualitatif. Bandung.
Pustaka Setia.
4. SIMPULAN Atmoko Dwi, Bambang. 2012. Instagram
1) Berdasarkan analisis, dapat Handbook Tips Fotografi Ponsel.
disimpulkan penyimpangan di Jakarta: Media Kita
media sosial salah satunya Bugin, B.(2003). Analisis Data Penelitian
disebabkan karena bentuk bahasa Kualitatif. Jakarta: PT Rajagrafindo
sarkasme. Bahasa sarkasme jika Persada
digunakan tidak pada waktu dan Keraf, Gorys.2009. Diksi dan Gaya Bahasa.
tempat yang tepat dapat menyakiti Jakarta: Gramedia
perasaan seseorang. Tetapi pada Moleong, Lexy J. 2001. Metodologi
jaman sekarang bahasa sarkasme Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
bahkan sudah hampir menjadi Remaja Rosdakarya Offset
kebiasaan. Bahasa menunjukkan
kepribadian seseorang. Kepribadian Raco, J.R. 2008. Metode Penelitian Kualitatif.
dapat ditentukan dari caranya Jakarta: Grafindo.
seseorang berbicara.
2) Bahasa sarkasme yang Rohmadi, Arif. 2016. Tips Produktif Ber-
dilontarkan oleh pengguna media Social Media Jakarta: Elex Media
sosial dipengaruhi oleh lingkungan Komputindo
pertemanan (pergaulan), ketika Sugiyono.2017.“Metode Penelitian
mereka mendengarnya akan Kualitatif,Kuantitatif, dan R&D”.
langsung mempraktikkannya. Bandung: Alfabeta
Selain itu, media sosial juga Sarwono, Jonathan. 2010. Pintar Menulis
mempengaruhi penggunaan Karya Ilmiah Kunci Sukses dalam
bahasa sarkasme, karena Menulis Ilmiah. Yogyakarta: ANDI
banyaknya penggunaan bahasa Tarigan, Henry Guntur. 1990. Pengajaran
sarkasme di kolom komentar. Pragmatik. Bandung: Angkasa.
[Type text]
Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya
Volume 3– Nomor 2, Oktober 2020
Available online at: http://sasando.upstegal.ac.id

Data Diri Penulis

1. Penulis Pertama
Nama :Lyswidia
Andriarsih, M.Pd
Jenis kelamin : perempuan
NIDN : 2128128402
Tempat tanggal lahir : Tegal, 28 Desember
1984
Fakultas/Prodi : Tarbiyah/PGMI
Universitas : Institut Agama
Islam Bakti Negara
Email :
lyswidiapamungkas@gmail.com

2. Penulis Kedua
Nama : Wahyu Asriyani, M.Pd
Jenis Kelamin : Perempuan
NIDN : 0614099001
Tempat Tanggal Lahir :
14 September 1990
Institusi : Univeristas Pancasakti Tegal
Fakultas : FKIP
Prodi : PBSI
Email : asriyani1409@gmail.com

[Type text]

Anda mungkin juga menyukai