Abstrak
Abstract
This study is to describe the language of netizens when using social media,
which mostly uses sarcasm. The benefit is that netizens are wiser in speaking in
social media because what they are talking about is not necessarily the truth.
This study uses a methodological approach. The methodological approach is
divided into two, namely a qualitative approach and a descriptive approach.
The qualitative approach is an approach that uses arguments in sentences. The
descriptive approach in this study is used to provide an orderly description and
one or more dependent variables in a particular group, so that it can find the
speaker's intentions either explicitly or implicitly behind his speech. The results
of this study are deviations in social media, one of which is due to the form of
sarcasm language. Sarcasm language if used not at the right time and place
can hurt someone's feelings.
Dapat dibuktikan pada komentar laki. Jika laki-laki seperti itu maka yang
berikut : melihat akan merasa geli.
Netizen bernama @f_fatih_pranata Alasan yang mempengaruhi netizen
mengatakan “Yg melakukan adegan itu berkomentar sarkasme
adalah hewan tp sekarang sudah 1) Marah
dilakukan manusia”. Dalam komentar Ketika seseorang sudah tidak dapat
tersebut maksudnya adalah gaya dalam menahan tekanan dari orang lain,
foto unggahan Zaskia Gotik seperti gaya seketika saja langsung
atau perilaku hewan. Seharusnya dalam melampiaskannya dalam bentuk kata
media sosial jangan mengunggah foto kasar. Berikut ini dapat ditunjukan
dengan gaya yang terlalu vulgar karena komentar menggunakan sarkasme saat
akan dilihat oleh publik, dan sebagai marah :
netizen seharusnya tidak berkomentar “Dasar pelacur muka buled moga
dengan menyamakan manusia dengan sekarat beneran lo kalau mampus
hewan karena bisa saja pengunggah dilingges truck. selangkangan bosok
hanya ingin terlihat akrab dengan dimakan belatung”
sahabatnya. Kutipan di atas membuktikan pengaruh
Netizen bernama @olivepopeye_wiffe bahasa sarkasme dapat juga karena
mengatakan “Geli bgt liatnya kak, marah. Ketika seseorang sedang marah
seperti lesbian ajj”. Dalam komentar dapat menggunakan bahasa sarkasme
tersebut maksudnya adalah netizen geli kepada siapapun yang memuatnya
melihat Zaskia Gotik dengan rekannya marah atau dapat disebabkan karena
yang hampir berciuman di unggahan benci.
foto tersebut dan menganggapnya 2) Bercanda
menyukai sesama perempuan. Bahasa kasar di sini digunakan untuk
Seharusnya netizen berpikir positif mencairkan suasana agar tidak terlalu
karena tidak semua yang kita lihat itu serius dan kaku. Berikut ini dapat
benar adanya, mungkin Zaskia Gotik ditunjukan komentar menggunakan
hanya ingin menunjukan gaya baru sarkasme saat bercanda:
dalam berfoto. “Jennie juga gamao kali dimiripin
Netizen bernama @srinengsri4099 sama lu hahaha”
mengatakan “Hadeuh difto emang Kutipan di atas membuktikan pengaruh
gaada expresi lain ya?? ampun deh ni si bahasa sarkasme dapat juga disebabkan
orang kampung cikarang”. Dalam karena bercanda untuk mencairkan
komentar tersebut maksudnya adalah suasa agar tidak kaku.
Zaskia Gotik seperti tidak ada ekspresi
lainnya sehingga menggunakan 3) Spontan
ekspresi seperti itu dalam berfoto, dan Biasanya diucapkan karena faktor
menyebut Zaskia Gotik orang kampung ketidaksengajaan, akibat terbiasa
Cikarang. Seharusnya netizen tidak menggunakan kata-kata kasar. Berikut
berburuk sangka karena sesama wanita ini dapat ditunjukan komentar
yang sudah sangat dekat biasanya menggunakan sarkasme karena
berfoto dengan berusaha spontan :
mengekspresikan ke akrabannya bisa “Anjay Griezmannn!”
saja dengan mencium pipi, berpelukan, Kutipan diatas membuktikan pengaruh
dan sebagainya, berbeda dengan laki- bahasa sarkasme dapat juga disebabkan
[Type text]
Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya
Volume 3– Nomor 2, Oktober 2020
Available online at: http://sasando.upstegal.ac.id
dari spontanitas karena seseorang biasa Bahkan hal ini dapat kita temui
mengucapkan atau menuliskan kata setiap hari, sehingga berkembang
kasar yang biasa disebutnya dalam menjadi budaya dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga dalam manusia.
berkomentar tidak dapat lepas dari 3) Alasan yang mempengaruhi
kata-kata kasar. netizen menggunakan bahasa
4) Kecewa sarkasme karena marah sehingga
Kecewa biasanya disebabkan karena ingin menunjukan kalau mereka
dibohongi, dihianati, dan sebagainya. marah, ingin mencairkan suasana
Ketika kecewa seseorang juga sering (bercanda), spontanitas karena
melontarkan kata kasar. Berikut ini terbiasa melontarkan kata-kata
dapat ditunjukan komentar kasar, kekecewaan. Situasi dan
menggunakan sarkasme saat kecewa : kondisi penyebab utama
“Tiap nonton timnas selalu seseorang berkata kasar.
berharap ada perubahan signifikan,
ternyata gini-gini aja mainnya” DAFTAR PUSTAKA
Kutipan diatas membuktikan pengaruh
bahasa sarkasme dapat juga disebabkan Afifuddin dan Saebani. 2009. Metode
karena kecewa. Penelitian Kualitatif. Bandung.
Pustaka Setia.
4. SIMPULAN Atmoko Dwi, Bambang. 2012. Instagram
1) Berdasarkan analisis, dapat Handbook Tips Fotografi Ponsel.
disimpulkan penyimpangan di Jakarta: Media Kita
media sosial salah satunya Bugin, B.(2003). Analisis Data Penelitian
disebabkan karena bentuk bahasa Kualitatif. Jakarta: PT Rajagrafindo
sarkasme. Bahasa sarkasme jika Persada
digunakan tidak pada waktu dan Keraf, Gorys.2009. Diksi dan Gaya Bahasa.
tempat yang tepat dapat menyakiti Jakarta: Gramedia
perasaan seseorang. Tetapi pada Moleong, Lexy J. 2001. Metodologi
jaman sekarang bahasa sarkasme Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
bahkan sudah hampir menjadi Remaja Rosdakarya Offset
kebiasaan. Bahasa menunjukkan
kepribadian seseorang. Kepribadian Raco, J.R. 2008. Metode Penelitian Kualitatif.
dapat ditentukan dari caranya Jakarta: Grafindo.
seseorang berbicara.
2) Bahasa sarkasme yang Rohmadi, Arif. 2016. Tips Produktif Ber-
dilontarkan oleh pengguna media Social Media Jakarta: Elex Media
sosial dipengaruhi oleh lingkungan Komputindo
pertemanan (pergaulan), ketika Sugiyono.2017.“Metode Penelitian
mereka mendengarnya akan Kualitatif,Kuantitatif, dan R&D”.
langsung mempraktikkannya. Bandung: Alfabeta
Selain itu, media sosial juga Sarwono, Jonathan. 2010. Pintar Menulis
mempengaruhi penggunaan Karya Ilmiah Kunci Sukses dalam
bahasa sarkasme, karena Menulis Ilmiah. Yogyakarta: ANDI
banyaknya penggunaan bahasa Tarigan, Henry Guntur. 1990. Pengajaran
sarkasme di kolom komentar. Pragmatik. Bandung: Angkasa.
[Type text]
Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya
Volume 3– Nomor 2, Oktober 2020
Available online at: http://sasando.upstegal.ac.id
1. Penulis Pertama
Nama :Lyswidia
Andriarsih, M.Pd
Jenis kelamin : perempuan
NIDN : 2128128402
Tempat tanggal lahir : Tegal, 28 Desember
1984
Fakultas/Prodi : Tarbiyah/PGMI
Universitas : Institut Agama
Islam Bakti Negara
Email :
lyswidiapamungkas@gmail.com
2. Penulis Kedua
Nama : Wahyu Asriyani, M.Pd
Jenis Kelamin : Perempuan
NIDN : 0614099001
Tempat Tanggal Lahir :
14 September 1990
Institusi : Univeristas Pancasakti Tegal
Fakultas : FKIP
Prodi : PBSI
Email : asriyani1409@gmail.com
[Type text]