Anda di halaman 1dari 3

Review materi artikel ilmiah

1. Nama pengarang
Ati Sandi Rohayati
2. Institusi
Fakultas Hukum, Universitas Langlangbuana
3. Email:
Kikinessa75@gmail.com
4. Abstrak -> minimal 100 s.d 300 kata
Banyak studi yang telah dijalankan di bidang sosiolinguistik untuk mengerti
cara bahasa digunakan dalam media sosial, termasuk bahasa Indonesia. Tujuan dari
studi ini adalah untuk membedah dan memaparkan bagaimana bahasa Indonesia
dipakai di platform sosial dari sudut pandang sosiolinguistik. Pendekatan yang dipilih
dalam penelitian ini adalah deskriptif, dengan teknik pengambilan data melalui
analisis interpretasi pesan dari studi-studi sebelumnya yang berkaitan. Hasil dari
penelitian ini menghadirkan wawasan baru mengenai penggunaan bahasa Indonesia di
ranah media sosial, dilihat dari lensa sosiolinguistik. Penelitian di masa depan dapat
memperluas pemahaman ini dengan mengembangkan teori-teori sosiolinguistik yang
baru untuk lebih menggali pemakaian bahasa yang semakin kompleks dan variatif di
media sosial.

Kata kunci : Sosiolinguistik, Media Sosial, Bahasa Indonesia

5. Pendahuluan

Sosiolinguistik merujuk pada kajian bahasa dalam konteks sosialnya, fokus pada
bagaimana bahasa diterapkan oleh para penutur dalam berbagai kelompok sosial di
masyarakat. Disiplin ini menciptakan norma-norma dan pedoman tentang bagaimana
bahasa berfungsi dalam interaksi sosial manusia. Dalam mengeksplorasi penggunaan
bahasa, sosiolinguistik mengintegrasikan teori dari bidang lain seperti sosiologi,
psikologi, dan antropologi, memperlakukan bahasa sebagai alat interaksi sosial, bukan
semata-mata sebagai sistem linguistik. Konsep-konsep dalam sosiolinguistik erat
kaitannya dengan bagaimana bahasa dan aktivitas masyarakat saling mempengaruhi.
Media sosial, dalam konteks ini, telah berperan signifikan dalam membentuk dan
memodifikasi pemahaman serta penggunaan bahasa dalam lingkup masyarakat.

Sebagai ilustrasi, ada perbedaan signifikan dalam cara menulis dan susunan
kalimat antara bahasa yang dipakai di platform media sosial dengan bahasa yang lebih
formal seperti dalam surat atau laporan. Media sosial berkontribusi terhadap
perubahan dalam pemilihan kata dan ungkapan, serta menciptakan elemen bahasa
baru, termasuk emoji dan akronim. Akan tetapi, pengaruh media sosial terhadap
bahasa bisa membawa konsekuensi negatif, termasuk penurunan kemampuan menulis
dan membaca secara akurat di antara penggunanya. Untuk menggali dampak media
sosial terhadap bahasa dan masyarakat lebih dalam, penelitian dalam bidang
sosiolinguistik terus maju dengan mengembangkan metode dan teori baru yang cocok
untuk menelaah fenomena sosial dan linguistik dalam konteks era digital saat ini.
6. Metode Penelitian
a. Metode yang digunakan
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah deskriptif kualitatif
b. Teknik pengambilan data
Teknik yang dipakai untuk mengambil data pada penelitian ini menggunakan
analisis atau mengamati isi dari penelitian terdahulu.
c. Data dan sumber data (lokasi penelitian)
Subjek dalam penelitian ini adalah pengguna media sosial atau masyarakat
pada penelitian-penelitian terdahulu, karena banyaknya kesalahan bahasa yang
tidak benar terdapat pada postingan masyarakat pengguna instagram tersebut.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan. Setelah data terkumpul
kemudian dianalisis berdasarkan langkah-langkah yang digunakan yaitu dengan
mengklarifikasikan data tersebut sesuai dengan permasalahan yang dibahas.
Setelah itu akan disimpulkan berdasarkan hasil analisis data tersebut.

7. Pembahasan
Penggunaan istilah "gantiin" pada sebuah komentar di instagram tidak sesuai
dengan standar bahasa Indonesia yang benar, yaitu "menggantikan". Penggunaan kata
yang tidak standar bisa membuat teks lebih sulit dipahami dan menurunkan
pandangan pembaca terhadap kredibilitas penulis. Pentingnya memilih diksi yang
tepat dan sesuai dengan kaidah dalam penulisan, terutama untuk status atau judul di
Instagram, tidak boleh diabaikan. Bahasa gaul atau penggunaan kata yang
menyimpang dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bisa menyebabkan
kebingungan dan mengikis kepercayaan pembaca terhadap penulis.

8. Simpulan
Dari studi sosiolinguistik tentang pemakaian bahasa Indonesia di Instagram,
terdapat beberapa temuan utama: Bahasa Indonesia masih menjadi pilihan utama bagi
pengguna Instagram di Indonesia. Walaupun kadang-kadang terdapat penggunaan
kata-kata dari bahasa asing, bahasa Indonesia tetap mendominasi. Selain itu,
penggunaan bahasa nonformal atau bahasa slang semakin populer di Instagram. Ini
termasuk penggunaan berbagai singkatan, akronim, dan pembentukan kata-kata baru
dalam konteks media sosial.

9. Daftar Pustaka

Afrizal, D. Y. (2020). Media Sosial Instagram Sebagai Sarana Pembelajaran. Prosiding


from https://jurnal.umj.ac.id/index.php/SAMASTA/article/view/7146/4424
Agustina, N., Sudradjat, R. T., & Isnaini, H. (2022). Analisis Semioti pada Puisi
“Dalam Doa: II” Karya Sapardi Djoko Damono. Parole: Jurnal Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, 4(5).
Arbi, F., & Dewi, S. I. (2017). Pengaruh Media Sosial Instagram Terhadap Minat
Fotografi pada Komunitas Fotografi Kamera Indonesia Malang. Jurnal ilmu
politik dan ilmu sosial. From https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/f
isip/article/view/1474
Arsanti, M., & Setiana, L. N. (n.d.). Pudarnya Pesona Bahasa Indonesia di Media Sosial
di Media Sosial (Sebuah Kajian Sosiolinguistik Penggunaan Bahasa
Indonesia). Lingua Franca.
Gunawan, H. (2023). Penggunaan Bahasa Gaul pada Media Sosial Instagram di Kalangan
Remaja. JIMPS. From https://jim.usk.ac.id/sejarah/article/view/23613/11050
Gustiasari, D. R. (2018). Pengaruh Perkembangan Zaman Terhadap
Pergeseran Tata Bahasa Indonesia; Studi Kasus pada Pengguna
Instagram Tahun 2018. Jurnal Renaissance. From http://www.ejournal
academia.org/index.php/renaissanceJurnal
Isnaini, H. (2023). Semesta Sastra (Studi Ilmu Sastra): Pengantar Teori, Sejarah, dan
Kritik. Bandung: CV Pustaka Humaniora.
Isnaini, H., & Lestari, R. D. (2022). Hawa, Taman, dan Cinta: Metafora Religiositas pada
Puisi-Puisi Sapardi Djoko Damono. Jurnal Gurindam: UIN Sultan Syarif
Kasim Riau, Volume 2, Nomor 2, 1-14.
Isnaini, H., Permana, I., & Lestari, R. D. (2022). Mite Sanghyang Kenit: Daya Tarik
Wisata Alam di Desa Rajamandala Kulon Kabupaten Bandung Barat. TOBA:
Journal of Tourism, Hospitality, and Destination, Volume 1, Nomor 2, 64-68.
Kusumawardani, I. S. (n.d.). Penggunaan Bahasa Indonesia di Media Sosial ” Instagram”.
osf.io.
Mujayyidah, F. N., & C. H. (2023). Analisis Ragam Bahasa dalam Media Sosial TikTok.
Prosiding Seminar Nasional.
Mujib, A. (2009). Hubungan Bahasa dan Kebudayaan. adabbiyat.
Sunarti, S., Yusup, M., & Isnaini, H. (2022). Nilai-Nilai Nasionalisme pada Puisi
“Dongeng Pahlawan” Karya WS. Rendra. Parole: Jurnal Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, 5(4), 253-260.
Suryawin, P. C., Wijaya, M., & Isnaini, H. (2022). Tindak Tutur (Speech Act) dan
Implikatur dalam Penggunaan Bahasa. Sinar Dunia: Jurnal Riset Sosial
Humaniiora dan Ilmu Pendidikan, Volume 1, Nomor 3, 29-36.

Anda mungkin juga menyukai