Anda di halaman 1dari 28

UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama: Novando Arnanda Putra


Nim:2202010180
1.A.
NAMA JURNAL :
BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya Volume 4
Nomor 1, April 2016, ISSN I2302-6405.

JUDUL ARTIKEL :
PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN BERITA
SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

ALAMAT WEBSITE :
Google Scholar
( https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/bhs_indonesia/article/view/9975/7369.)

MASALAH PADA ARTIKEL :


1.Secara umum timbulnya masalah penguasaan diksi karena
perbendaharaan kosa kata siswa yang kurang sehingga mereka kesulitan untuk
memadupadankan kata-kata dalam sebuah kalimat dan paragraf.

2.Kemampuan menulis siswa yang dianggap masih belum memadai


jika dilihat dari rendahnya kualitas penggunaan bahasa dan pemilihan kosakata
yang tepat.

DAFTAR TEORI YANG DIPAKAI :


1.Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial
dan emosional peserta didik serta menunjang keberhasilan dalam mempelajari
semua bidang studi. Menurut Chaer (2003: 4)

2.Pada tingkat sekolah menengah pertama, terdapat beberapa kompetensi


dasar menulis yang harus dikuasai oleh para siswa, salah satunya yakni
kompetensi dasar menulis berita di kelas 8. Menurut Djuroto & Muslimin (2002 :
47)

3.Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh


Fitriyati (2014:6)

4.Keraf (2002:24) menjelaskan bahwa pilihan kata tidak hanya


mempersoalkan ketepatan pemakaian kata, tetapi juga mempersoalkan apakah
kata yang dipilih itu dapat juga diterima atau tidak merusak suasana yang ada.

5.Keraf (2002:24) mengatakan bahwa orang yang memiliki kosakata yang luas akan
memiliki
kemampuan yang tinggi dalam memilih kata-kata yang dianggapnya sesuai
mewakili maksud dan gagasannya, begitu pula sebaliknya.

PEMBAHASAN :
1. Kegiatan menganalisis penggunaan diksi dalam penelitian ini adalah
mengidentifikasi bentuk dan jenis diksi dalam karangan berita siswa kelas VIII
SMP Negeri 16 Surakarta. Karangan berita siswa kelas VIII di SMP Negeri 16
Surakarta yang dianalisis berjumlah dua puluh lima buah laporan.

2. 10 macam diksi, yakni : 1) diksi denotatif; 2) diksi konotatif; 3) diksi umum; 4) diksi
khusus; 5) diksi konkret; 6) diksi abstrak; 7) diksi bersinonim; 8) diksi bernilai rasa; 9)
diksi populer;10) diksi indria 10) diksi indria.

SIMPULAN :
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis
penggunaan diksi dalam karangan berita siswa kelas 8 SMP Negeri 16 Surakarta
tahun ajaran 2015/2016 dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Peneliti menemukan 356 data penggunaan diksi, yang berasal dari sepuluh
jenis diksi yang digunakan dalam sampel data karangan berita siswa. Adapun
persentase jenis diksi tersebut adalah sebagai berikut. Penggunaan kata
denotatif sebanyak 153 (43%) , penggunaan kata konotatif sebanyak 13
(3,6%), penggunaan kata khusus sebanyak 76 (21,3%), penggunaan kata
umum sebanyak 15 (5%), penggunaan kata abstrak sebanyak 14 (3,9%),
penggunaan kata konkret sebanyak 43 (12%) , penggunaan kata populer
sebanyak 15 (4,2%), penggunaan kata Indria sebanyak 6 (1,6%), penggunaan
kata sinonim sebanyak satu (0,2%) , dan penggunaan kata bernilai rasa
sebanyak 16 (4,4 %). Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui bahwa
jenis diksi yang paling dominan digunakan dalam karangan berita siswa kelas
8 SMP Negeri 16 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 adalah jenis diksi
denotatif dengan persentase 43%.
2. Penggunaan diksi dalam karangan berita siswa kelas 8 SMP Negeri 16
Surakarta tahun ajaran 2015/2016 tidak terlepas dari hambatan-hambatan yang
dialami oleh siswa. Hambatan tersebut antara lain berupa: rendahnya motivasi
menulis siswa, siswa kurang konsentrasi saat proses pembelajaran maupun saat
BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya
Volume 4 Nomor 1, April 2016, ISSN I2302-6405
100 menulis, pola kebiasaan siswa yang tidak gemar membaca, serta minimnya
penguasaan kosakata yang dimiliki oleh siswa.
3. Setelah diketahui beberapa hambatan yang dihadapi siswa dalam penggunaan
diksi pada karangan berita yang berimbas pada kualitas tulisan siswa, maka
ditemukan beberapa upaya yang dapat menanggulangi hal tersebut, yakni
melalui penguatan motivasi menulis siswa, penanaman kebiasaan gemar
membaca, serta menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif.
Melihat beberapa hasil temuan dari penelitian ini, maka peneliti
menyarankan pada siswa untuk memperluas penguasaan kosakata yang
dimiliki agar dapat menghasilkan tulisan yang baik dan benar. Untuk
memperluas pengetahuan ilmu kebahasaan di bidang diksi, siswa dapat
membaca berbagai sumber baik dari buku maupun internet sebagai acuan.
Siswa juga dapat membaca tulisan fiksi maupun nonfiksi untuk meningkatkan
perbendaharaan kata. Tingginya frekuensi membaca juga memudahkan siswa
saat menuangkan gagasannya dalam bahasa tulis.
Guru sebagai ujung tombak pembelajaran, maka harus mampu
memberikan teladan pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai
dengan kaidahnya. Selain itu, guru juga harus selalu memperluas kosakata dan
memberi contoh terkait dengan pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan
benar secara lisan maupun tertulis. Dengan demikian, siswa pun akan
termotivasi untuk meneladaninya. Terakhir, untuk pihak sekolah Sekolah
hendaknya melengkapi sumber pustaka terkait yang memadai, misalnya bukubuku
tentang keterampilan menulis, EYD, KBBI, media massa, buku-buku
fiksi, dan nonfiksi. Buku-buku tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai
acuan, dan memperkaya pengetahuan, serta meningkatkan keterampilan
menulis.

DAFTAR PUSTAKA YANG DIPAKAI :


Barus, Sedia Willing. (2010). Jurnalistik: PetunjukTeknikMenulisBerita. Jakarta:
Erlangga.
Chaer, Abdul. (2003). Linguistik Umum. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Djuroto, T.&Muslimin. (2002). Teknik Mencari dan Menulis Berita. Semarang :
Dahara Prize.
Fitriyati, Ria. (2014). “Analisis Penggunaan Diksi dalam Karangan Narasi Siswa
Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Miftahul Ulum Kawal Bintan Tahun
Pelajaran 2013/2014”. Jurnal Umrah, Vol 8, Nomor 2 (2014), 30-32.
Gagne, R.M (1997) The Condition of Learning. New York : Holt Rinehart and
Winston.
Keraf, G. (2002). Diksidan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

1.B.
NAMA JURNAL :
JURNAL DIDACTIQUE BAHASA INDONESIA Januari 2020, Vol. 1 No. 1

JUDUL ARTIKEL :
KEBIASAAN MEMBACA, PENGUASAAN DIKSI, DAN KEMAMPUAN
MENULIS TEKS EKSPOSISI

ALAMAT WEBSITE :
Google Scholar (https://www.univ-
tridinanti.ac.id/ejournal/index.php/didactiquebahasa/article/view/601/587)

MASALAH PADA ARTIKEL :


1.Penyebab siswa kurang terampil dalam menulis teks eksposisi adalah siswa kurang
terampil dalam memilih kata-kata yang tepat untuk menyampaikan informasi yang
hendak ia sampaikan.
2. kemampuan untuk menyusun pola kalimat juga masih rendah.

DAFTAR TEORI YANG DIPAKAI :


1. Menurut Nurhadi (2016, p. 67), kegiatan membaca perlu dijadikan kebiasaan.
2. Menurut pendapat Ngalimun (2017, p. 43), karangan eksposisi merupakan
karangan yang bertujuan memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi,
mengajarkan, dan menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau desakkan supaya
pembaca menerima atau mengikuti.
3. menurut Devi (2017, p. 17) kebiasaan membaca adalah perilaku yang
mencerminkan minat terhadap bahan bacaan dengan meluangkan waktu untuk
membaca yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutan.
4. Tampubolon (2015, p. 228) mengungkapkan kebiasaan membaca dari segi
kemasyarakatan ialah suatu kegiatan membaca yang telah membudaya dalam suatu
masyarakat.
5. Menurut Tampubolon (2015, p. 227), membaca ialah kegiatan fisik dan mental
yang dapat berkembang menjadi suatu kebiasaan. Sama seperti kebiasaankebiasaan
lainnya, membentuk kebiasaan membaca juga memerlukan waktu yang cukup lama.
6. Menurut pendapat Suyitno dikutip Siswono (2014, p. 7), diksi ialah pilihan kata
terhadap bahasa-bahasa yang dikuasai oleh penutur.
Pembahasan: Menemukan ada tidaknya hubungan antara kebiasaan membaca dan
penguasaan diksi terhadap kemampuan menulis teks eksposisi.

PEMBAHASAN :
1. Mengetahui hubungan yang positif dan signifikan antara kebiasaan membaca dan
penguasaan diksi dengan kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA
Negeri 11 Palembang.
2. Mengetahui atau mengambil data kebiasaan membaca siswa.
3. Kemampuan siswa dalam penguasaan diksi dan kemampuan menulis teks eksposisi
siswa.

SIMPULAN :
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang dilakukan maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara kebiasaan membaca dengan
kemampuan menulis teks ekposisi siswa kelas X SMA Negeri 11 Palembang. Dilihat
dari koefesien korelasi ( ) sebesar 0,424 dan nilai tesebut lebih besar dari yaitu 0,308
pada taraf kesalahan 5% (0,424>0,308) yang berarti bahwa semakin tinggi kebiasaan
membaca siswa maka akan semakin tinggi pula kemampuan menulis teks eksposisi
siswa kelas X SMA Negeri 11 Palembang.
2. Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara penguasaan diksi dan
kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 11 Palembang. Dilihat
dari koefesien korelasi ( ) sebesar 0,364 dan nilai tersebut lebih besar dari yaitu 0,308
pada taraf kesalahan 5% (0,383>0,308) yang berarti bahwa semakin tinggi
penguasaan diksi siswa maka semakin tinggi pula kemampuan menulis teks eksposisi
siswa kelas X SMA Negeri 11 Palembang.
3. Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara kebiasaan membaca siswa dan
penguasaan diksi dengan kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA
Negeri 11 Palembang. Korelasi tersebut ditunjukkan dengan nilai sebesar 0,518 dan
koefesien determinasi ( ) sebesar 0,268. R square menunjukkan korelasi yang positif
dan signifikan antara kebiasaan membaca dan penguasaan diksi dengan kemampuan
menulis teks eksposisi siswa sebesar 0,268 atau 26,8% yang termasuk dalam kategori
rendah.
DAFTAR PUSTAKA YANG DIPAKAI :
Amalia, F. N. (2017). Kemampuan membaca pemahaman mahasiswa. Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia yang diselenggarakan oleh Unsri,
tanggal 25 November 2017. Palembang: Universitas Sriwijaya.

Dalman. (2018). Keterampilan menulis. Depok: Raja Grafindo Persada.


Desfourina, F. (2018, September). “5 Penyebab kurangnya minat baca di Indonesia”.
https://www.google.co.id/amp/s/w ww.gramedia.com/blog/5- penyebab-kurangnya-
minat-bacadi-indonesia/amp/. Diakses tanggal 15 November 2018.

Devi, A. A. K. (2017). Konstribusi kebiasaan membaca dan penguasaan makna kata


terhadap terhadap kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1
Gading Rejo Tahun Pelajaran 2016/2017. Journal S2. Lampung: Fakultas Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Lampung.

Gewati, M. (2016). Minat baca Indonesia ada di urutan ke-60 dunia.


http://edukasi.kompas.com/read /2016/08/29/07175131/minat.ba
ca.indonesia.ada.di.urutan.ke60.dunia. Diunduh tanggal 9 Oktober 2019.

Mulyadi, Y. (2016). Bahasa Indonesua untuk siswa SMA-MA/SMKMAK kelas X.


Bandung: Yrama Widya.

Ngalimun. (2017). Konsep dasar ketrampilan menulis. Yogyakarta: Parama Ilmu.

Nurhadi. (2016). Strategi meningkatkan daya baca. Jakarta: Bumi Aksara.

Siswono. (2014). Teori dan praktik, diksi, gaya bahasa, dan pencitraan. Yogyakarta:
Deepublish.

Tampubolon. (2015). Kemampuan membaca, teknik membaca efektif dan efisien.


Bandung: Angkasa.

2.A.
NAMA JURNAL :
DEIKSIS Vol. 10 No.03, September-Desember 2018 p-ISSN: 2085-2274, e-ISSN
2502-227X hlm. 274-279.

JUDUL ARTIKEL :
“ANALISIS PENGGUNAAN TANDA BACA PADA TEKS NARASI SISWA
KELAS VII SMPN 2 KAPUR IX”

ALAMAT WEBSITE :
Google Schoolar
(https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Deiksis/article/view/2500/2223)

MASALAH PADA ARTIKEL TERSEBUT :


1. Analisis data yaitu dengan membaca seluruh karangan narasi yang akan dijadikan
objek penelitian

2. menganalisis tanda baca titik dan tanda tanya


3. hasil dari analisis data tersebut kemudian diberikan interpretasisesuai tingkat
kesalahannya dengan berpedoman Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia.

DAFTAR TEORI YANG DIPAKAI :


1. Menurut Cahyani (dalam skripsi Ilmia Rajab, 2017 : 27 ) menulis adalah:
Keterampilan produktif dengan menggunakan tulisan.

2. Menurut Tarigan (2008: 22) menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-
lambang grafis yang menghasilkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang
sehingga orang lain dapat membaca lambanglambang grafis tersebut dan dapat
memahami bahasa dan grafis itu.

3. Menurut Suparno dan Yunus (2003: 13) aktivitas menulis melibatkan beberapa
unsur, yaitu penulis sebagai penyampaian pesan, isi tulisan, saluran atau media, dan
pembaca.

4. menurut Gani dan Fitriyah (dalamjurnal Ilmia Rajab, 2017:9) “dapat membantu
seseorang dalam memahami isi bacaan. Coba bayangkan jika sebuah teks atau wacana
tidak menggunakan tanda baca. Sudah tentu, bacaan tersebut tidak dapat dipahami”.

5. Tanda titik menurut Sugono, dkk. (dalam skripsi Ilmia Rajab, 2017:10) merupakan
“tanda yang biasanya dipakai untuk menandai akhir sebuah kalimat. lambang dari
tanda titik yaitu (.)”.

PEMBAHASAN :
1. Menjabarkan kesalahan-kesalahan penggunaan tanda baca titik dan tanda baca
tanya dalam teks narasi bahasa Indonesia siswa kelas VII SMPN 2 Kapur IX.

2. penyebab keselahan penggunaan tanda baca titik dan penggunaan tanda baca tanya
oleh siswa

SIMPULAN :
Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat disimpulkan beberapa penyebab
keselahan penggunaan tanda baca titik dan penggunaan tanda baca tanya oleh siswa

1. Kurangnya pengetahuan siswa tentang penggunaan tanda baca titik dan tanda baca
tanya yang tepat.

2. Kurangnya perhatian siswa dalam menulis khususnya saat penggunaan tanda baca
titik dan tanda baca tanya.

3. Tidak adanya kepedulian guru dalam penggunaan tanda baca titik dan tanya baca
tanya yang dituliskan oleh siswa pada teks narasi, sehingga kesalahan yang dilakukan
oleh siswa tidak ada perbaikan atau perevisian.

PENULISAN DAFTAR PUSTAKA :


Rajab, I. (2017). Analisis Penggunaan Tanda Baca Dalam Menulis Teks Laporan
Hasil Observasi Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Pangkajene Kabupaten
Pangkep.Makassar: Universitas Negeri Makassar
Nurmawati dkk. (2013). Peningkatan Kemampuanmenggunakan Tanda Baca Titik,
Koma, Dan Titik Dua Dalam Kalimat Dengan Menggunakan Metode Latihan Siswa
Kelas IV SDN Atananga. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Tadulako.

Astuti, S.D. dkk. (Tanpa Tahun)Peningkatan Kemampuan Menggunakan Tanda Baca


Titik, Koma, Dan Titik Dua Dalam Kalimat Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV
SDN I Ogotua Kec. Dampal Utara. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako.

Nasution, H. (2013). Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Karangan


Argumentasi Siswa Kelas X Sma Negeri 4 Tanjungpinang.Tanjung Pinang:
Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Yera. (2014). Analisis Penggunaan Tanda Baca Dalam Karangan Narasi Siswa Kelas
VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung Kabupaten Kepulauan
Anambas Tahun Ajaran 2012/2013. Tanjun gpinang : Universitas Maritim Raja Ali
Haji.

Depdikbud. (2015). Pedoman Umum EBI.Jakarta

Tarigan, H.G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung:


Angkasa.

Suparno dan Yunus, M. (2003). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Pusat.

Keraf, G. (2000). Argumentasi dan Narasi.Jakarta: Gramedia.

Munif, J. A. (2007). Mengenal JenisJenis Karangan. Satu Buku.

2.B.
NAMA JURNAL :
JURNAL BASICEDU Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022 Halaman 2495 - 2504
Research & Learning in Elementary Education

JUDUL ARTIKEL :
“Kemampuan Siswa dalam Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Baca pada Penulisan
Karangan Deskripsi”

ALAMAT WEBSITE :
Google Scholar
(https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/2395/pdf)

MASALAH PADA ARTIKEL TERSEBUT :


1. Siswa belum bisa menggunakan huruf kapital dan tanda baca sepenuhnya
menjadikan uraian pada teks karangan deskripsi belum tersampaikan dengan baik
kepada pembaca.
2. Siswa tidak memahami dan tidak menerapkan aturan penggunaan huruf kapital dan
tanda baca dengan tepat.

DAFTAR TEORI YANG DIPAKAI :


1. Menurut Muhanif et al. (2021:1964) keberhasilan menulis sangat dipengaruhi oleh
latihan yang berkelanjutan dan aktivitas langsung.

2. Menurut Aswat et al., (2019) paragraf deskripsi adalah komunikasi tertulis dimana
suatu objek dideskripsikan atau dituliskan secara rinci atau mendalam sesuai dengan
keadaan sebenarnya dari objek yang dideskripsikan.

3. Menurut Sugiarto (Wahyuni, 2020) huruf kapital dimaknai sebagai suatu huruf yang
berukuran dan memiliki bentuk yang khusus.

4. Menurut (Mulyani & Fitriani, 2019:15) ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi
oleh penutur bahasa demi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa
tulis.

PEMBAHASAN :
1. menghitung rata-rata kemampuan siswa, dan kategori kemampuan siswa dalam
menentukan huruf kapital dan tanda baca.

2. menghitung rata-rata kemampuan siswa. Setelah kategori diperoleh dari


mengelompokkan nilai hasil tes kemampuan dalam menentukan huruf kapital dan tanda
baca, selanjutnya dilakukan rekapitulasi data dan penyimpulan kemampuan siswa
dalam penulisan huruf kapital dan tanda baca. Pada dasarnya bagian ini menjelaskan
bagaimana penelitian itu dilakukan.

SIMPULAN :
Berdasarkan hasil penelitian, bahwa diketahui kemampuan penggunaan huruf kapital
dan tanda baca siswa kelas V di sebuah sekolah dasar di Garut Selatan terbilang cukup
baik dengan skor rata-rata dari sepuluh indikator kemampuan penggunaan huruf kapital
dan tanda baca yaitu 61. Selain itu, hasil penelitian dapat terlihat dari rata-rata nilai
siswa dengan jumlah siswa yang belum tuntas cukup banyak yaitu 13 siswa (48,14%)
dengan skor di bawah 61. Jumlah siswa yang tuntas atau di atas 60 ada 14 siswa
(51.86%). Maka dari itu, dapat disimpulkan kemampuan siswa dalam menggunakan
huruf kapital dan tanda baca pada karangan deskripsi cukup baik dapat terlihat jumlah
siswa yang tuntas terdapat 14 orang sedangkan siswa yang belum tuntas yaitu 13 orang.
Meskipun mempunyai selisih 1 menunjukkan kemampuan siswa menggunakan huruf
kapital dan tanda baca pada karangan deskripsi yaitu cukup baik.

PENULISAN DAFTAR PUSTAKA :


A Shweba, A. A., & Mujiyanto, Y. (2017). Errors of Spelling, Capitalization, and
Punctuation Marks in Writing Encountered by First Year College Students in Al-
Merghib University Libya Article Info.
English Education Journal, 7(2), 92–102. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eej

Aswat, H., Basri, M., Kaleppon, M. I., & Sofian, A. (2019). Pembelajaran Menulis
Karangan Deskripsi Menggunakan Media Gambar
.https://doi.org/10.31227/osf.io/pq324
Babayiğit, Ö. (2019). The reading speed of elementary school students on the all text
written with capital and lowercase letters. Universal Journal of Educational Research,
7(2), 371–380. https://doi.org/10.13189/ujer.2019.070209

Devianty, R. (2017). Bahasa Sebagai Cermin Kebudayaan. Jurnal Tarbiyah, 24(2),


226–245.

Gina, A. M., Iswara, P. D., & Jayadinata, A. K. (2017). Meningkatkan Keterampilan


Menulis Karangan Narasi Melalui Model PWIM (Picture Word Inductive Model)
Siswa Kelas IV B SD Negeri Ketib Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten
Sumedang. Jurnal Pena Ilmiah, 2(1), 141–150.
https://doi.org/10.23819/jpi.v2i1.9534

Muhanif, M., Suhartono, S., & Juhana, J. (2021). Pengaruh Kedisiplinan dan
Kreativitas terhadap Keterampilan Menulis Siswa Sekolah Dasar. EDUKATIF :
JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 3(4), 1962– 1973.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i4.1046

Mulyani, D. M., & Fitriani, H. S. H. (2019). ANALISIS KESALAHAN


PENGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA PADA KARANGAN
SEDERHANA SISWA KELAS III SDN II KELAPA DUA KABUPATEN
TANGERANG. Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Program Studi Bahasa Dan Sastra
Indonesia Vol. 7 No. 1 Januari 2018, 7(1), 53–68.
http://jurnal.umt.ac.id/index.php/lgrm/article/view/1609/1036

Nugraha, J., MS, Z., & Fuad, N. (2019). Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi
Melalui Pendekatan Saintifik Dengan Metode Problem Based Learning Di Kelas Iv
Sekolah Dasar. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan KALUNI, 2, 118–124.
https://doi.org/10.30998/prokaluni.v2i0.37

Purnamasari, A. M., Magdalena, I., & Rosnaningsih, A. (2020). Analisis Penggunaan


Huruf Kapital Dan Tanda Baca Pada Paragraf Deskriptif Siswa Kelas 4 Sdn Binong Ii
Kabupaten Tangerang. Indonesian Journal of Elementary Education (IJOEE), 1(1),
13–23. https://doi.org/10.31000/ijoee.v1i1.2564

Rahmaniyah, R. (2019). KEMAMPUAN MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL


DAN TANDA BACA DALAM KARANGAN NARASI DAN DESKRIPSI SISWA
KELAS VII MTsN 1 PARIGI. Jurnal Bahasa Dan Sastra, 4(3), 96–102.

2504 Kemampuan Siswa dalam Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Baca pada
Penulisan Karangan Deskripsi – Sri Mulyati
DOI : https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i2.2395

Jurnal Basicedu Vol 6 No 2 Tahun 2022 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147

Rustang, Rukayah, & Afriani, R. S. (2021). JIKAP PGSD : Jurnal Ilmiah Ilmu
Kependidikan Analisis Kemampuan Penulisan Huruf Kapital dan Tanda Baca Siswa
Kelas IV. JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan, 527–534.
Sanita, S., Marta, R., & Nurhaswinda. (2020). Peningkatan Kemampuan Menulis
Karangan Deskripsi dengan Metode Pembelajaran Field Trip. JOTE, 2(1), 239–246.

Shara, A. W., Kurniaman, O., & Antosa, Z. (2019). Analisis Kemampuan


Menentukan Huruf Kapital Dan Tanda Baca Pada Karangan Deskripsi Siswa Kelas V
Sd Negeri 161 Pekanbaru. JURNAL PAJAR (Pendidikan Dan Pengajaran), 3(2), 346–
352. https://doi.org/10.33578/pjr.v3i2.6658

Sidabutar, Y. A. (2021). Pengaruh Kemampuan Berpikir Kreatif terhadap


Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Sekolah Dasar. Jurnal BasicEdu,
5(6), 5379–5385. https://doi.org/https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i6.1658

Solin, M. (2010). PERANAN BAHASA INDONESIA DALAM MEMBANGUN


KARAKTER BANGSA. Jurnal Bahasa, 20(03).

Sumaryanta. (2015). Pedoman penskoran. Indonesian Digital Journal of Mathematics


and Education, 2, 181– 190. https://doi.org/http://idealmathedu.p4tkmatematika.org

Wahyuni, F. (2020). AN ANALYSIS OF THE USE OF CAPITAL LETTERS ON


THE THESIS ABSTRACTS OF PGSD STUDENTS GRADUATE IN 2019. Jurnal
PAJAR (Pendidikan Dan Pengajaran), 4(4), 819–827.
https://doi.org/10.33578/pjr.v4i2.8021

Wahyuningsih, D., & Al-Fajri, D. (2021). THE STUDENTS’ ABILITY IN


UNDERSTANDING DESCRIPTIVE ESSAY. Ensiklopedia of Journal, 3.
http://jurnal.ensiklopediaku.org

Wulandari S, G., & Indihadi, D. (2021). Analisis Teks Deskripsi melalui Media
Gambar Tunggal di Sekolah Dasar. EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN,
3(5), 2345–2354.

3.A.
NAMA JURNAL :
Syntax Literate : JurnalIlmiah Indonesia –ISSN : 2541-0849 e-ISSN : 2548-1398Vol.
3, No 5Mei 2018

JUDUL ARTIKEL :
“PERAN PENINGKATAN PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DI MEDIA
SOSIAL TERHADAP KEMAMPUAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA.”

ALAMAT WEBSITE :
Google Scholar
(https://www.jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-
literate/article/view/378/540)

MASALAH PADA ARTIKEL TERSEBUT :


1. menemukan pemahaman yang mendalam, memperoleh suatu makan, dan
menyelidiki proses atau kelompok dan situasi
2. memecahkan atau mengidentifikasi masalah yang akan diteliti dan dengaan
menggunakan metode yang sesuai untuk dapat digunakan dalam studi tersebut.

DAFTAR TEORI YANG DIPAKAI :


1. Jenis penelitian kualitatif ini merupakan penelitian studi kasus. Penelitian studi
kasus yakni penelitian yang berusaha untuk menemukan pemahaman yang
mendalam, memperoleh suatu makan, dan menyelidiki proses atau kelompok dan
situasi (Emzir, 2016:20).

2. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau


terbukadan diberikan kepada responden secara langsung (Sugiyono, 2013:199).

3. Data merupakan tindakan yang sesuai dengan penelitian. Bahan keterangan


tentang suatu objek penelitian yang daapat berupa informasi dan fakta
(Moleong, 2006:158).

PEMBAHASAN :
1. Mengetahui tentang kalimat efektif yang dituturkan oleh pendidik ketika
menyampaikan pembelajaran di dalam kelas.

2. Hasil jawaban kuesioner yang diberikan pada responden (Mahasiswa PBI


Universitas Muhamaadiyah Surakarta) yang menjalankan mengenai peran
mahasiswa terhadap kemampuan penggunan kalimat efektif di media sosial.

3. Peran mahasiswa untuk meningkatkan penggunaan bahasa yang efektif.

4. Mahasiswa menerapkan penggunaan bahasa yang efektif agar mahasiswa


terbiasa dan dapat membudayakan menggunakan bahasa efektif tersebut.

SIMPULAN :
Hasil pada penggunaan peran mahasiswa terhadap kemampuan penggunan
kalimat efektif di media sosial sebagai berikut: (a) mahasiswa mengetahui
tentang kalimat efektif yang dituturkan oleh pendidik ketika perkuliahan
berlangsung, (b) kesadarn pada setiap mahasiswa menggunakan bahasa yang
tidak efektif, (c) penggunaan bahasa tidak efektif lebih mudah diterim
dibandingkan menggunakan bahasa yang resmi, (d) media sosial yang sering
digunakan yakni facebook dan whatshap, (e) mahasiswa sebenarnya sudah dapat
membedakan, tetapi karena terbiasa menggunakan bahasa yang tidak efektif
maka sulit untuk merubagnya, (f) sebagai mahasiswa seharusnya bisa menjadi
pelopor dengan menggunakan kalimat efektif baik di dalam kampus ataupun di luar
kampus.

PENULISAN DAFTAR PUSTAKA :


Burhan Bungin. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta:Raja Grafindo.
Dwi Anggreni, Sesti. 2013. Kontribusi Pengetahuan Kalimat Efektif Terhadap
Kemampuan Menulis Surat Resmi Siswa Kelas VIII SMP N 1 Priangan. Jurnal
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1 No 2 Maret 2013, Seri D 241-
312.
Emzir. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta:PT Raja Grafika
Persada.Ibrahim. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta.Moleong,
Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja Percada Karya.
Ramadhanti, Dina. 2015. Penggunaan Kalimat Efektif Dalam Karya
Ilmiah Siswa:Aplikasi Smantik Studi Kasus SIswa Kelas XI SMK N 2 Lembah
Gumanti. Jurnal Gramatika VI.i2 (167-173) ISSN 2442.8485 E ISSN 2460.6319.
Styani, Novia, Ika dkk. Penggunaan Media Sosial Sebagai Sarana Komunikasi
Bagi Komunitas (Studi Deskriptif Kualitatif Penggunaan Media Sosial
Twitter, Facebook, dan Blog Sebagai Sarana Komunikasi Bagi Komunitas
Akademi Berbagi Surakarta): Program Studi Imu Komunikasi Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta, (Online),(http://sabdulkaharkimia.files.wordpress.com201312jurnal-novia-
ika.pdf, diakses pada 28 Oktober 2016).
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan
R&D.Bandung:Alfabeta.

3.B. NAMA JURNAL :


Jurnal Ilmiah Mahasiswa PendidikanBahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI
Bandar Lampung

JUDUL ARTIKEL :
“PEMAKAIAN KALIMAT EFEKTIF PADA TAJUK RENCANA HARIAN
UMUM LAMPUNG POST EDISI JANUARI 2022.”

ALAMAT WEBSITE :
Google Scholar
(https://www.stkippgribl.ac.id/eskripsi/index.php/warahan/article/view/310/238)

MASALAH PADA ARTIKEL TERSEBUT :


1. Menganalisa penggunaan tanda baca dan kalimat di surat kabar Lampung Post

2. keefektifan kalimat tajuk rencana surat kabar harianLampungPostedisi


Januari 2022.

DAFTAR TEORI YANG DIPAKAI :


1. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan,
yang mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2000: 311).

2. Kalimat merupakan rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan,


perasaan, atau pikiran yang relatif lengkap (Mustakim, 1994: 65)

3. Menurut Tarigan (1993: 8), kalimat adalah satuan bahasa yang relatif dapat berdiri
sendiri, yang mempunyai pola intonasi akhir dan yang terdiri atas klausa. tanya (?),
dan tanda seru (!); sementara itu, di dalamnya disertakan pula berbagai tanda
baca seperti koma (,), titik dua (:), tanda pisah (-), dan jarak/spasi.

4. Bahasa merupakan alat komunikasi antar-anggota masyarakat yang berupa


lambang sistem bunyi yang bermakna, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia
(Mustakim, 1994: 2).

5. Kalimat efektif adalah kalimat atau bentuk kalimat yang dengan sadar dan sengaja
disusun untuk mencapai informasi yang tepat dan baik (Parera, 1991: 42

6. Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar


atau pembaca seperti apayang dipikirkan oleh pembicara atau penulis (Keraf, 1980:
36).

7. Razak (1992: 2) kalimat efektif adalah kalimat yang mampu membuat proses
penyampaian dan penerimaan itu berlangsung dengan sempurna.

PEMBAHASAN :
1. Sejarah Umum Lampung Post

2. Jumlah penggunaan kalimat efektif pada tajuk


rencanasuratkabarharianLampung PostEdisiJanuari 2022

SIMPULAN :
Berdasarkan pada penelitian tentang penggunaan kalimat efektif dalam tajuk
rencana Surat Kabar Harian Lampung Post dan Implikasinya terhadap dapat
disimpulkan bahwa:1.Penggunaan kalimat efektif yang ditemukan dalam tajuk
rencana adalah 45 ciri kesepadanan, 25 ciri kepararelan, 11 ciri ketegasan, 11 ciri
kehematan, 6 ciri kepaduan, 6 ciri kecermatan dan 5 ciri kelogisan. Kalimat efektif
yang dominan digunakan adalah ciri kesepadanan. Ciri kesepadanan merupakan
salah satu ihwal kalimat efektif dalam berbahasa di media.2.Penggunaan kalimat
efektif pada Surat Kabar Harian Lampung Post, dapat dijadikan bahan
pembelajaran di sekolah. Peserta didik dapat mempelajari ciri kalimat efektif
dengan cara mengidentifikasi pendapat yangditulis temannya serta
memperbaiki kalimat yang tidak efektif sesuai dengan prinsip yang diberikan
gurunya.Implikasinya, maka peserta didik akan mudah menulis pendapat
dengan mempertimbangkan (kejelasan subjek dan predikat, kejelasan kalimat,
dan penggunaan kata yang sesuai), serta peserta didik mampu menulis berita
atau artikel menggunakan kalimat efektif sehingga dapat diterima oleh
pembaca.B.Saran-saranBerdasarkan beberapa simpulan yang telah dijelaskan, ada
beberapa saran yang diajukan, yaitu:1.Merekomendasikan tajuk rencana surat kabar
Harian Lampung Post sebagai bahan analisis penggunaan kalimat efektif dalam
pembelajaran di sekolah. Maka diharapkan, pendidik dapat memanfaatkan tajuk
rencana surat kabar Harian Lampung Post sebagai media pembelajaran.2.Untuk
mahasiswa/i bahasa, peneliti berharap penggunaan kalimat efektif yang telah
diperoleh dalam surat kabar Harian Lampung Post dapat dijadikan pedoman
dalam penulisan berita atau artikel , agar kalimat yang ditulis mudah dipahami oleh
pembaca.

PENULISAN DAFTAR PUSTAKA :


Akhadiah, Sabarti dkk.
1988.PembinaanKemampuanMenulisBahasaIndonesia.Jakarta: Erlangga.
Alwi, Hasan. 2000.TataBahasaBakuBahasaIndonesia.Jakarta: Balai Pustaka.
2001.Kalimat.Jakarta: Pusat Bahasa.Amirin,
Tatang M. 1995.MenyusunRencanaPenelitianSuatuPendekatanPraktis.Jakarta: Balai
Pustaka.Anwar,
H. Rosihan. 1991.BahasaJurnalistikdanKomposisi.Jakarta:PradnyaParamita.Arifin, E.
Zainal.
1987.PenulisanKaranganIlmiahdenganBahasaIndonesiayangBaikdanBenar.Jakarta:
Antarkota.Arifin,
E. Zainal dan Arman Tasai.
2000.CermatBerbahasaIndonesiauntukPerguruanTinggi.CetakanIV.Jakarta:
Akademika Pressindo.Badudu,
J.S. 1998.InilahBahasaIndonesiayangBenar.Jakarta:Gramedia.
Chaer, Abdul. 1998.TataBahasaPraktisBahasaIndonesia.Jakarta:RinekaCipta.Fuad,
Muhammad, dkk. 2005.PenggunaanBahasaIndonesiaLarasIlmiah.Bandar Lampung:
Universitas Lampung.1997.KomposisiSebuahPengantarKemahiranBerbahasa.Jakarta:
Nusa Indah.Komarudddin,
Erien. 2007.BahasaIndonesia.Bogor: Yudhistira.Mendiknas.
2007.EjaanyangDisenpurnakan.Jakarta: PT Bumi Aksara.Mustakim.
1992.MembinaKemampuanBerbahasaPanduanKeArahKemahiranBerbahasa.Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.Mustofa,
Ali.
2000.KeterampilanMenulis,PengembanganMateriKPB266KeterampilanMenulisI.Lam
pung: Unila.Parera,
Jos Daniel. 1991.BelajarMengemukakanPendapat.Jakarta: Erlangga. Putrayasa.
2007.KalimatEfektif.Bandung: PT Refika Aditama.Razak, Abdul.
1992.KalimatEfektif,Struktur,Gaya,Variasi.Jakarta: Gramedia.
Rusminto, Nurlaksana Eko dkk. 1995.PembinaanBahasaNasional.Bandar Lampung:
Universitas Lampung.Sanusi,
A. Effendi. 2000.PenilaianPengajaranBahasadanSastra.Bandar Lampung: Universitas
Lampung. 2002.“KalimatEfektif”MakalahPenyusunanBahasaIndonesia.Bandar
Lampung: Universitas Lampung.
Sukandarrumidi. 2004.MetodologiPenelitian.Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.Suyanto, Edi.
2011.Membina,Memelihara,danMenggunakanBahasaIndonesiaSecaraBenar.Yogyakar
ta: Ardana Media.
Tarigan, H.G. 1993.MenulisSebagaiSuatuKeterampilanBerbahasa.Bandung:Aksara.
Universitas Lampung.
2007.FormatPenulisanKaryaIlmiahUniversitasLampung.Bandar Lampung:
Universitas Lampung

4.A.
NAMA JURNAL :
Jurnal Muara Pendidikan Vol. 6 No. 2 (2021)

JUDUL ARTIKEL :
“ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENEMUKANINFORMASI
PENTING DARI SEBUAH BACAAN PARAGRAF.”

ALAMAT WEBSITE :
Google Scholar
(http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/mp/article/view/565/382)

MASALAH PADA ARTIKEL TERSEBUT :


1. Mengetahui kesulitan siswa dalam menemukan informasi penting dari sebuah
bacaanparagraf di kelas V SD N 2 Dukuhwaluh

2. Mengetahui faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam


menemukan informasi penting dari sebuah bacaan paragraf. Penelitian ini adalah
penelitian deksriptif kualitatif dengan metode studi kasus.

DAFTAR TEORI YANG DIPAKAI :


1. Menurut Purba (2018:27) menulis yaitu salah satu dari empat keterampilan
bahasa yang sangat penting untuk dipelajari karena menulis mempunyai
beberapa elemen penting bagi siswa yaitu organisasi kalimat, ejaan, kosakata,
tanda baca dan tata bahasa.

2. Menurut Ismail (2016:37) suatu kondisi dimana anak didiktidak dapat


belajar secara maksimal disebabkan adanya hambatan, kendala atau gangguan
dalam belajarnya.

3. Menurut Hamonangan & Widyanto (2019:6) Secara garis besar, faktor-faktor


penyebab timbulnya masalah belajar terdiri dari dua macam.

4. Menurut (Raco dalam Creswell, 2010) studi kasus adalah suatu pencarian dari
kasus.
PEMBAHASAN :
1. Analisis dokumentasi dari lembar hasil UTS siswa dan buku tema 6 kelas 5.

2. Menganalisis jawaban-jawaban yang ditulis oleh siswa yang kemudian


peneliti simpulkan jawaban tersebut sudah tepat atau masih salah.

3. kesimpulan yang terbuka untuk memungkinkan selalu adanya revisi dengan


bertambahnya data.

SIMPULAN :
Kesulitan yang dialami siswa pada materi paragraf adalah kesulitan dalam
menemukan dan menentukan informasi atau hal-hal penting yang terdapat dalam
suatu bacaan paragraf, kurangnya konsentrasi pada saatmembaca menjadi alasan
siswa sulit menemukan informasi penting dari sebuah bacaan paragraf. Pada saat
menemukan informasi penting siswa tidak mencari tahu arti dari informasi
tersebut dan hanya sekedar membaca.Faktor yang menyebabkan siswa
mengalami kesulitan dalam menemukan informasi penting dari sebuah
bacaan paragraf adalah kurang minatnya siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia,
mempunyai keyakinan bahwa Bahasa Indonesia sulit dipahami dan sulit
untuk dipelajari, kurangnya motivasi dan semangat belajar karena pandemi COVID-
19

PENULISAN DAFTAR PUSTAKA :


Anzhar, Mardhatillah. (2017). Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas V Sd Negeri 20 Meulaboh
Kabupaten Aceh Barat Tahun Ajaran 2015/2016. Bina Gogik, 4(1): 56-57
Hamonangan, Widyanto. (2019). Pengaruh Self Regulated Learning Dan Self
Control Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia. Jurnal Dimensi Pendidikan
dan Pembelajara,.7(1): 6
Irawan, D. (2017). Developing Process Approach Based Reading Textbook For
Grade IV Students. Jurnal Prima Edukasia. 5(2). 140. Online available from
http://dx.doi.org/10.21831/jpe.v5i2.13745
Ismail. (2016). Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Aktif Di
Sekolah. Jurnal Edukas. 2(1): 37
Miles, M dan Huberman, M. (2007). Analisis Data Kualitatif. Universitas
Indonesia: JakartaPurba, Rodearta. (2018). Improving The Achievement On
Writing Narrative Text Throught Discussion Starter Story Technique.
Advances In Language and Literary Studies, 9(1): 27-30
Suladi, (2014). Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia PARAGRAF. Jakarta:
Kemendikbud.
4.B
NAMA JURNAL :
Jurnal Pendidikan dan KonselingVolume 4 Nomor 5 Tahun 2022

JUDUL ARTIKEL :
“Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital pada Paragraf Menggunakan Pedoman
Puebi Siswa Kelas II SDN 04 Sepatan.”

ALAMAT WEBSITE :
Google Scholar
(https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/6640/501)

MASALAH PADA ARTIKEL TERSEBUT :


1. Kesalahan yang terjadi dalam melakukan penulisan
2. Kesalahan penulisan huruf kapitaldi kelas 2.

DAFTAR TEORI YANG DIPAKAI :


1. Menurut (Prof. Dr. Sugiyono, 2016, p. 9) metode penelitian kualitatif
adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpostivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti
adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisas.

2. Menurut Miles and Huberman (1984) mengemukakan bahwa aktivitas dalam


analisis data, yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data),
dan conclusion drawing/verification (verifikasi).

3. menurut (Prof. Dr. Sugiyono, 2016, p. 273), “Triangulasi dalam penguian


kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan
berbagaai cara, dan berbagai waktu”.

PEMBAHASAN :
1. Analisis kesalahan dalam penulisan hurufcapital
2. AnalisisData Hasil Wawancara mengenai hambatan dan tindakan yang
dilakukanguru

SIMPULAN :
Berdasarkan hasil penelitian analisis kesalahan penulisan huruf kapital pada
paragrafmenggunakana pedoman PUEBI siswa SDN 04 Sepatan, maka peneliti
menyimpulkan sebagai berikut.1.Berdasarkan 20 tulisan siswa yang telah
dianalisis, penulisan huruf kapital pada awal kalimat, paling sering dilakukan
siswa yaitu dengan 99 kesalahan. kesalahan tersebut terlihat pada pemulaan
kalimat, baik awal kalimat. Hal ini bisa di sebabkan karena, Pertama,
adanya keterbiasaan dari siswa itu sendiri. Kedua, siswa tidak terlatih menulis huruf
kapital dengan baik danbenar.2.Sedangkan pada penulisan huruf kapital pada nama
orang siswa melakukan kesalahan sebanyak 69 kesalahan hal ini bisa di sebabkan
karena, pertama, adanya ketidaktelitian siswa. Kedua, ketidak tahuan siswa akan
penggunaan huruf kapital pada nama orang.3.Kesalaha penulisan huruf kapital pada
nama agama ynag dimana siswa melakukan kesalahan sebanyak 37 kesalahan.
Hal ini bisa di sebabkan karena, pertama kurangnya ketelitian siswa dalam
penempatan huruf kapital. Kedua kurangnya pemahaman tentang penulisan
hurufkapital.4.Kesalahan penulisan huruf kapital pada nama tahun, bulan, dan
hari yang dimana terdapat kesalahan sebanyak 32 kesalahan. Penyebab
kesalahan yang dilakukan oleh siswa bisa dikarenakan oleh beberapa
faktor,pertamakurangnya pemahan mengenai penggunaan huruf kapital. Kedua
kurangnya ketelitian siswa.5.Kesalahan penulisan huruf kapital pada nama
geografis, yang dimana paling sedikit jumlah kesalahannya yaitu sebanyak 22
kesalahan. Hal ini bisa di sebabkan karena, pertama kurangnya ketelitian siswa
dalam penempatan huruf kapital. Kedua kurangnya pemahaman tentang
penulisan hurufkapital.6.Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru, faktor lain
yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan pada penulisan huruf kapital yakni,
disebabkan karena motivasi belajar siswa rendah, respon dan sikap siswa yang
kurang baik selama proses belajar, guru yang hanya menghandalkan metode
ceramah dan materi ajar yang kurang dipahamisiswa.

PENULISAN DAFTAR PUSTAKA :


apriyanto dwi santoso. (2019). paragraf bermain kata menggayakan kalimat.Pakar
raya.Ariyanti, R. (2019). Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital, Tanda Baca,
dan Penulisan Kata pada Koran Mercusuar. Jurnal Bahasa Dan Sastra, 4(4),19.
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/BDS/article/view/12178/9361
Chatrin Prtaiwi, S. (2021). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Griya Pustaka Utama.Mantanggui, D. J. H., Arifin, P. D. E. zaenal, Endang wiyanti, M. P.,
Chadis, M. p., & Ahmad Muzaki, M. P. (2014). No Title. PT Pustaka Mandiri.munirah.
(2015). pengembangan keterampilan menulis paragraf. CV BUDI UTAMA.Nalurita, A., &
Rusmana, N. (2017). PEDADIDAKTIKA : JURNAL ILMIAHPENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR Kesalahan Penggunaan Penulisan Huruf Kapital padaParagraf
Deskripsi di Sekolah Dasar. 4(1), 1–9.
Nanik Setyawati. (2010). Analisi Kesalahan Berbahasa Indnesia Teori dan Praktek. Yuna
Pustaka.
Nunung yuli eti. (2018). Mari belajar menyusun paragraf. Pt Macanan jaya cemerlang.
Prof. Dr. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Alfabeta.Puspitasari, Y. (2014). Analisis Kesalahan Huruf Kapital Dan Tanda Baca
Pada Paragraf Deskriptif Siswa Kelas V Sd Negeri Sampay Rumpin-Bogor. 20–24.
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/25471
Widyawati, K., Indihadi, D., & Indonesia, B. (2020). Analisis Kesalahan Penulisan
Huruf Kapital Siswa Kelas II. PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, 7(2),13–20.
5.A.
NAMA JURNAL :
Journal of Education Science (JES), 8 (2), Oktober 2022

JUDUL ARTIKEL :
“ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MEMAHAMI TEKS AKADEMIK
BAHASA INGGRIS.”

ALAMAT WEBSITE :
Google Scholar
(http://www.jurnal.uui.ac.id/index.php/jes/article/view/2428/1264)

MASALAH PADA ARTIKEL TERSEBUT :


1. faktor yang mempengaruhi kesulitan mahasiswa dalam memahami teks bahasa Inggris
terutama pengetahuan tentang kosakata.

2. Pemahamahan tentang teks bacaan bahasaInggris sangat diperlukan mahasiswa


dalampembelajaran di kelas.

3. kemampuan mahasiswa masih rendah dalam tiga aspek utama dari lima aspek yang diuji
yaitu pemahan tentang ide pokok bacaan.

4. pemahaman tentang informasi tersirat.

5. pemahaman tentang kosakata bacaan

DAFTAR TEORI YANG DIPAKAI :


1. Penguasaan kosakata telah terbukti menjadi faktor utama dalam proses pemahaman teks
(Laufer &Ravenhorst-Kalovski, 2010; Laufer & Sim, 1985).

2. Studi Lehmann (2007) menunjukkan korelasi yang signifikan antara pengetahuan kosakata
dengan nilai membaca, mendengarkan, tata bahasa dan menulis esai hasil dari tes ketrampilan
bahasa Inggris.

3. Anglin (1993, 2) menyatakan ada beberapa fakror yang mempengaruhi kesulitan


mahasiswa dalam memahami teks bahasa Inggris terutama pengetahuan tentang kosakata.

PEMBAHASAN :
1. Menganalisi kemampuan mahasiswa Universitas Ubudiyah Indonesia dalam memahami
teks akademik bahasa Inggris.

2. Menunjukan kemampuan mahasiswa dalam memahami teks akademik bahasa Inggris


berada pada tingkat menengah awal.

3. Faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memahami teks akademik bahasa Inggris.

SIMPULAN :
Berdasarkan hasil penelitian dan analisi datamaka dapat disimpulkan
a. Kemampuan mahasiswa dalam memahami teks akademik bahasa Inggris berada pada
tingkat menegah awal.
b. Dari lima aspek yang diuji yaitu pemahaman tentang ide pokok bacaan, pemahaman
tentang informasi rinci (detail), pemahaman tentang informasi tersurat, pemahman tentang
informasi tersurat, dan pemahaman kosakata dalam bacaan, mahasiswa hanya mampu
menjawab tentang informasi detail bacaan dan informasi tersurat.

c. Mahasiswa kurang memiliki minat membaca baik teks bahasa Indonesia ataupun bahasa
Inggris. Kedua, mahasiswa kurang memiliki kosakata yang cukup untuk memahami teks
bahasa Inggris

PENULISAN DAFTAR PUSTAKA :


Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi 2010.
Jakarta: Rineka Cipta
Brown, H. D. (2004). Language Assessment Principles and Classroom Practice.aNew
York: Longman.
Cohen, L., Manien. L., & Morrrison K. (2007). Research Method in Education, Sixth
Edition. 2007. New York: Taylor & Francis eLibrary.
Donals, A. et al. Jacobs. (2006). Introduction to Research in Education, Seventh
Edition. Belmont: Thomson Wadsworth Publisher.
Dorn, L.J., & Carla S. (2005). Teaching for Deep Comprehension. Maine: Stenhouse
Publisher.
Dörnyei, Z. (2005). The psychology of thelanguage learner: Individual differences in
second language acquisition. Mahwah, NJ: LawrenceErlbaum.
Larsen-Freeman, D. (2000). Techniques and principles in Language teaching. Oxford:
Oxford University Press.
Lems, K.,Miller, L.D.,& Soro, T.M.(2010). Teaching Reading to English Language
Learners. New York: The Guilford Press. Nurdin. (1992). Developing Students Skill
in a through Communicative Approach at SMAI.Thesis (Unpublished). Banda Aceh.
Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan Unsyiah.
Ruddel, M.R. (2005). Teaching Content Reading and Writing fourth edition.New
Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

5.B.
NAMA JURNAL :
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Volume 6, Nomor 4, Desember 2021

JUDUL ARTIKEL :
“PENERAPAN TEORI TERJEMAHAN PADA EDITING HASIL
TERJEMAHANGOOGLE TRANSLATE PADA TEKS AKADEMIK OLEH
MAHASISWAUNIVERSITAS MATARAM.”
ALAMAT WEBSITE :
Google Scholar
(https://media.neliti.com/media/publications/434845-none-30624801.pdf)

MASALAH PADA ARTIKEL TERSEBUT :


1. Kemampuan mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Mataram dalam
menerapkan teori-teori terjemhan yang diajarkan di kelas untuk mengedit terjemahan
hasil terjemahan online yang dalam hal ini menggunakan Google Translate.

2. Kemampuan mahasiswa menerapkan teori terjemahandalam menyunting hasil


terjemahan.

DAFTAR TEORI YANG DIPAKAI :


1. Maulida (2017) menyatakan bahwa Google Translate adalah mesin terjemahan
yang sering digunakan saat ini.

2.Kemampuan Google Translate terus berkembang (Vieira et al., 2020).

3. Menerjemahkan dengan aplikasi ini tentunya mengalami kendala dengan hasil


terjemahannya, seperti menerjemahkan teks yang berbeda, sehingga setiap jenis teks
memiliki perbedaan dalam hal kosa kata, makna, dan tata bahasa (Nugraha et al.,
2019).

4. Newmark (Newmark, 1981; 1988) menggunakan istilah terjemahan kesepadanan


semantik dan komunikatif.

5. Toury (1995) menetapkan kerangka kerja untuk merujuk pada dua jenis
terjemahan, menggunakan istilah adequacy (kecukupan) untuk merujuk pada
terjemahan yang sangat sesuai dengan "norma" budaya sumber, dan acceptability
(keberterimaan) untuk merujuk pada terjemahan yang menanggapi norma budaya
sasaran.

PEMBAHASAN :
1. Terjemahan, Penerjemahan dan Teorinya

2. Kesepadanan dalam Penerjemahan

3. Kerangka Teori

4. Hasil Penelitian dan Analasis Terjemahan

SIMPULAN :
Hasil analisa penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk
mengedit teks hasil terjemahan GoogleTranslate belum bisa dianggap baik atau masih
di bawah standar. Beberapa hal perlu diperhatikan bahwa tapaknya sebagian besar
mahasiswa masih enggan untuk bekerja sungguh sungguh untuk menerapkan teori
yang didapatkan, padahal dalkam kelas mereka mampu untuk menyerap toeri dengan
baik bersama contoh yang diberikan. Beberapa mahasiswa masih tampak pasif dan
ragu untuk mencoba menerapkan semua teori yang diberikan dalam kelas.

PENULISAN DAFTAR PUSTAKA :


Aiken, M. (2019). An Updated Evaluation of
Google Translate Accuracy. Studies in
Linguistics and Literature, 3(3).
https://doi.org/10.22158/sll.v3n3p253
Arifatun, N. (2012). Kesalahan Penerjemahan Teks
Bahasa Indonesia ke Bahasa Arab Melalui
Google Translate (Studi Analisis Sintaksis).
Lisanul’ Arab: Journal of Arabic Learning
and Teaching, 1(1).
https://doi.org/10.15294/la.v1i1.1506
Baker, C. (1992). Attitudes and language.
Multilingual Matters, Ltd.
Baker, M. (1992). In Other Words. A Coursebook
on Translation. Routledge.
Baker, M., & Saldanha, G. (2009). Routledge
Encyclopedia of Translation Studies.
Routledge.
Börner, N., Sponholz, S., König, K., Brodkorb, S.,
Bührer, C., & Roehr, C. C. (2013). Google
translate is not sufficient to overcome
language barriers in neonatal medicine.
Klinische Padiatrie, 225(7).
https://doi.org/10.1055/s-0033-1349062
Catford, J. C. (1965). A Linguistic Theory of
Translation. Oxford University Press.
Daly, S. (2014). Google Translate app. Nursing
Standard, 28(29).
https://doi.org/10.7748/ns2014.03.28.29.33.
s38
Ghasemi, H., & Hashemian, M. (2016). A
Comparative Study of Google Translate
Translations: An Error Analysis of Englishto-Persian and Persian-to-English
Translations. English Language Teaching,
9(3). https://doi.org/10.5539/elt.v9n3p13
Groves, M., & Mundt, K. (2015). Friend or foe?
Google translate in language for academic
purposes. English for Specific Purposes, 37.
https://doi.org/10.1016/j.esp.2014.09.001
Hatim, B., & Mason, I. (1990). Discourse and the
Translator. Longman.
Hatim, B., & Munday, J. (2019). Translation An
Advanced Resource Book: Second Edition.
Routledge.
Herring, S. C., Stein, D., & Virtanen, T. (2013).
Pragmatics of Computer-Mediated
Communication. In Pragmatics of Computer-Mediated Communication (Vol.
9). https://doi.org/10.1515/9783110214468
Hickey, L. (1998). The Pragmatics of Translation.
Routledge.
House, J. (1997). Translation Quality Assessment:
A Model Revisited. Gunter Narr Verkag
Tubingen.
House, J. (2016). Translation as communication
across languages and cultures. In
Translation as Communication Across
Languages and Cultures. Routledge.
https://doi.org/10.4324/9781315668956
Jakobson, R. (1959). On linguistics aspects of
translation. In Lowrence Venuti (Ed.), The
Translation Studies Reader (pp. 113–118).
Routledge.
Jakobson, R. (2000). On linguistic aspects of
translation. In L. Venuti (Ed.), Translation
Studies Reader (pp. 113–118). Routledge.
Koller, W. (1979). Einführung in die
Übersetzungswissenschaft. Quelle and
Meyer.
Kumar, A. . N. S., & Acharjya, B. (2017).
Computer mediated communication: A
pathway to analyze social media
communication trajectories. Man in India,
97(4), 195–205.
Maulida, H. (2017). Persepsi Mahasiswa Terhadap
Penggunaan Google Translate Sebagai
Media Menerjemahkan Materi Berbahasa
Inggris. Jurnal SAINTEKOM, 7(1).
https://doi.org/10.33020/saintekom.v7i1.21
Munday, J. (2001). Introducing Translation
Studies: Theories and applications. In
Target. International Journal of Translation
StudiesTarget / International Journal of
Translation StudiesTarget (Vol. 14, Issue 2).
Routledge.
https://doi.org/10.1075/target.14.2.16gam
Musthofa, M. (2010). Computational Linguistics
(Model Baru Kajian Linguistik dalam
Perspektif Komputer). Adabiyyāt: Jurnal
Bahasa Dan Sastra, 9(2).
https://doi.org/10.14421/ajbs.2010.09203
Nadhianti, M. (2016). An Analysis of Accuracy
Level of Google Translate In EnglishBahasa Indonesia and Bahasa IndonesiaEnglish
Translations. Sastra Inggris-Quill,
5(4).
Newmark, P. (1981). Approaches to Translation.
Pergamon Press.
Newmark, P. (1988). A Textbook of Translation.
Prentice Hall.
Nida, E. A. (1964). Towards a Science of
Translating. E.J Brill.
Nida, E. A., & Taber, C. R. (1982). The Theory and
Practice of Translation. E.J Brill.
Nord, C. (2018). Translating as a purposeful
activity: Functionalist approaches
explained. Routledge.
Nugraha, G., Ratnawati, R., & Surachmat, A.
(2019). Exploring low and high students�
perception on engaging e-dictionary in
mastering vocabulary: cross-sectional
survey. Indonesian EFL Journal, 5(1).
https://doi.org/10.25134/ieflj.v5i1.1609
Olohan, M. (2020). Thranslation and Practice
Theory. Routledge.
Panou, D. (2013). Equivalence in translation
theories: A critical evaluation. Theory and
Practice in Language Studies, 3(1).
https://doi.org/10.4304/tpls.3.1.1-6
Patil, S., & Davies, P. (2014). Use of Google
Translate in medical communication:
Evaluation of accuracy. BMJ (Online), 349.
https://doi.org/10.1136/bmj.g7392
Pemberton, L., & Shurville, S. (Eds.). (2000).
Words on the Web: Computer Mediated
Communication. intellect.
Purnomo, M. H., & Baharuddin, B. (2018). The
specific cultural terms and expressions in the
translation of literary work (novel). E3S Web
of Conferences, 73.
https://doi.org/10.1051/e3sconf/201873140
22
Reiss, K., & Vermeer, H. (2014). Towards a
general theory of translational action:
Skopos theory explained. Routledge.
Schäffner, C. (2021). Skopos theory.
https://www.academia.edu/download/32569
833/Skopos_Theory._Schaeffner.pdf
Tongpoon-Patanasorn, A., & Griffith, K. (2020).
Google translate and translation quality: A
case of translating academic abstracts from
thai to english. PASAA, 60.
Toury, G. (1995). Descriptive Translation Studies
and Beyond. John Benjamins Pablishing.
Umam, M. K. (2021). Google Translate in
Tarjamah Learning at Arabic Language
Education UIN Walisongo Semarang.
Mantiqu Tayr: Journal of Arabic Language,
1(1).
https://doi.org/10.25217/mantiqutayr.v1i1.1
279
Venuti, L. (2000). The Translation Studies Reader.
Routledge.
Venuti, L. (2012). The Translation Studies Reader.
Routledge.
Vieira, L. N., O’Hagan, M., & O’Sullivan, C.
(2020). Understanding the societal impacts
of machine translation: a critical review of
the literature on medical and legal use cases.
In Information Communication and Society.
https://doi.org/10.1080/1369118X.2020.17
76370
Vinay, J. ., & Darbelnet, J. (1958). Stylistique
Compar ée du Francais et de l’ Anglais: M
éthode de Traduction. In Comparative
Stylistics of French and English: A
Methodology for Translation. John
Benjamins Pablishing.
Zhang, X., & He, Y. (2020). What Makes Public
Space Public? The Chaos of Public Space
Definitions and a New Epistemological
Approach. Administration and Society,
52(5).
https://doi.org/10.1177/0095399719852897

Anda mungkin juga menyukai