JUDUL ARTIKEL :
PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN BERITA
SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.
ALAMAT WEBSITE :
Google Scholar
( https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/bhs_indonesia/article/view/9975/7369.)
5.Keraf (2002:24) mengatakan bahwa orang yang memiliki kosakata yang luas akan
memiliki
kemampuan yang tinggi dalam memilih kata-kata yang dianggapnya sesuai
mewakili maksud dan gagasannya, begitu pula sebaliknya.
PEMBAHASAN :
1. Kegiatan menganalisis penggunaan diksi dalam penelitian ini adalah
mengidentifikasi bentuk dan jenis diksi dalam karangan berita siswa kelas VIII
SMP Negeri 16 Surakarta. Karangan berita siswa kelas VIII di SMP Negeri 16
Surakarta yang dianalisis berjumlah dua puluh lima buah laporan.
2. 10 macam diksi, yakni : 1) diksi denotatif; 2) diksi konotatif; 3) diksi umum; 4) diksi
khusus; 5) diksi konkret; 6) diksi abstrak; 7) diksi bersinonim; 8) diksi bernilai rasa; 9)
diksi populer;10) diksi indria 10) diksi indria.
SIMPULAN :
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis
penggunaan diksi dalam karangan berita siswa kelas 8 SMP Negeri 16 Surakarta
tahun ajaran 2015/2016 dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Peneliti menemukan 356 data penggunaan diksi, yang berasal dari sepuluh
jenis diksi yang digunakan dalam sampel data karangan berita siswa. Adapun
persentase jenis diksi tersebut adalah sebagai berikut. Penggunaan kata
denotatif sebanyak 153 (43%) , penggunaan kata konotatif sebanyak 13
(3,6%), penggunaan kata khusus sebanyak 76 (21,3%), penggunaan kata
umum sebanyak 15 (5%), penggunaan kata abstrak sebanyak 14 (3,9%),
penggunaan kata konkret sebanyak 43 (12%) , penggunaan kata populer
sebanyak 15 (4,2%), penggunaan kata Indria sebanyak 6 (1,6%), penggunaan
kata sinonim sebanyak satu (0,2%) , dan penggunaan kata bernilai rasa
sebanyak 16 (4,4 %). Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui bahwa
jenis diksi yang paling dominan digunakan dalam karangan berita siswa kelas
8 SMP Negeri 16 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 adalah jenis diksi
denotatif dengan persentase 43%.
2. Penggunaan diksi dalam karangan berita siswa kelas 8 SMP Negeri 16
Surakarta tahun ajaran 2015/2016 tidak terlepas dari hambatan-hambatan yang
dialami oleh siswa. Hambatan tersebut antara lain berupa: rendahnya motivasi
menulis siswa, siswa kurang konsentrasi saat proses pembelajaran maupun saat
BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya
Volume 4 Nomor 1, April 2016, ISSN I2302-6405
100 menulis, pola kebiasaan siswa yang tidak gemar membaca, serta minimnya
penguasaan kosakata yang dimiliki oleh siswa.
3. Setelah diketahui beberapa hambatan yang dihadapi siswa dalam penggunaan
diksi pada karangan berita yang berimbas pada kualitas tulisan siswa, maka
ditemukan beberapa upaya yang dapat menanggulangi hal tersebut, yakni
melalui penguatan motivasi menulis siswa, penanaman kebiasaan gemar
membaca, serta menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif.
Melihat beberapa hasil temuan dari penelitian ini, maka peneliti
menyarankan pada siswa untuk memperluas penguasaan kosakata yang
dimiliki agar dapat menghasilkan tulisan yang baik dan benar. Untuk
memperluas pengetahuan ilmu kebahasaan di bidang diksi, siswa dapat
membaca berbagai sumber baik dari buku maupun internet sebagai acuan.
Siswa juga dapat membaca tulisan fiksi maupun nonfiksi untuk meningkatkan
perbendaharaan kata. Tingginya frekuensi membaca juga memudahkan siswa
saat menuangkan gagasannya dalam bahasa tulis.
Guru sebagai ujung tombak pembelajaran, maka harus mampu
memberikan teladan pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai
dengan kaidahnya. Selain itu, guru juga harus selalu memperluas kosakata dan
memberi contoh terkait dengan pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan
benar secara lisan maupun tertulis. Dengan demikian, siswa pun akan
termotivasi untuk meneladaninya. Terakhir, untuk pihak sekolah Sekolah
hendaknya melengkapi sumber pustaka terkait yang memadai, misalnya bukubuku
tentang keterampilan menulis, EYD, KBBI, media massa, buku-buku
fiksi, dan nonfiksi. Buku-buku tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai
acuan, dan memperkaya pengetahuan, serta meningkatkan keterampilan
menulis.
1.B.
NAMA JURNAL :
JURNAL DIDACTIQUE BAHASA INDONESIA Januari 2020, Vol. 1 No. 1
JUDUL ARTIKEL :
KEBIASAAN MEMBACA, PENGUASAAN DIKSI, DAN KEMAMPUAN
MENULIS TEKS EKSPOSISI
ALAMAT WEBSITE :
Google Scholar (https://www.univ-
tridinanti.ac.id/ejournal/index.php/didactiquebahasa/article/view/601/587)
PEMBAHASAN :
1. Mengetahui hubungan yang positif dan signifikan antara kebiasaan membaca dan
penguasaan diksi dengan kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA
Negeri 11 Palembang.
2. Mengetahui atau mengambil data kebiasaan membaca siswa.
3. Kemampuan siswa dalam penguasaan diksi dan kemampuan menulis teks eksposisi
siswa.
SIMPULAN :
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang dilakukan maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara kebiasaan membaca dengan
kemampuan menulis teks ekposisi siswa kelas X SMA Negeri 11 Palembang. Dilihat
dari koefesien korelasi ( ) sebesar 0,424 dan nilai tesebut lebih besar dari yaitu 0,308
pada taraf kesalahan 5% (0,424>0,308) yang berarti bahwa semakin tinggi kebiasaan
membaca siswa maka akan semakin tinggi pula kemampuan menulis teks eksposisi
siswa kelas X SMA Negeri 11 Palembang.
2. Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara penguasaan diksi dan
kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 11 Palembang. Dilihat
dari koefesien korelasi ( ) sebesar 0,364 dan nilai tersebut lebih besar dari yaitu 0,308
pada taraf kesalahan 5% (0,383>0,308) yang berarti bahwa semakin tinggi
penguasaan diksi siswa maka semakin tinggi pula kemampuan menulis teks eksposisi
siswa kelas X SMA Negeri 11 Palembang.
3. Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara kebiasaan membaca siswa dan
penguasaan diksi dengan kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA
Negeri 11 Palembang. Korelasi tersebut ditunjukkan dengan nilai sebesar 0,518 dan
koefesien determinasi ( ) sebesar 0,268. R square menunjukkan korelasi yang positif
dan signifikan antara kebiasaan membaca dan penguasaan diksi dengan kemampuan
menulis teks eksposisi siswa sebesar 0,268 atau 26,8% yang termasuk dalam kategori
rendah.
DAFTAR PUSTAKA YANG DIPAKAI :
Amalia, F. N. (2017). Kemampuan membaca pemahaman mahasiswa. Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia yang diselenggarakan oleh Unsri,
tanggal 25 November 2017. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Siswono. (2014). Teori dan praktik, diksi, gaya bahasa, dan pencitraan. Yogyakarta:
Deepublish.
2.A.
NAMA JURNAL :
DEIKSIS Vol. 10 No.03, September-Desember 2018 p-ISSN: 2085-2274, e-ISSN
2502-227X hlm. 274-279.
JUDUL ARTIKEL :
“ANALISIS PENGGUNAAN TANDA BACA PADA TEKS NARASI SISWA
KELAS VII SMPN 2 KAPUR IX”
ALAMAT WEBSITE :
Google Schoolar
(https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Deiksis/article/view/2500/2223)
2. Menurut Tarigan (2008: 22) menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-
lambang grafis yang menghasilkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang
sehingga orang lain dapat membaca lambanglambang grafis tersebut dan dapat
memahami bahasa dan grafis itu.
3. Menurut Suparno dan Yunus (2003: 13) aktivitas menulis melibatkan beberapa
unsur, yaitu penulis sebagai penyampaian pesan, isi tulisan, saluran atau media, dan
pembaca.
4. menurut Gani dan Fitriyah (dalamjurnal Ilmia Rajab, 2017:9) “dapat membantu
seseorang dalam memahami isi bacaan. Coba bayangkan jika sebuah teks atau wacana
tidak menggunakan tanda baca. Sudah tentu, bacaan tersebut tidak dapat dipahami”.
5. Tanda titik menurut Sugono, dkk. (dalam skripsi Ilmia Rajab, 2017:10) merupakan
“tanda yang biasanya dipakai untuk menandai akhir sebuah kalimat. lambang dari
tanda titik yaitu (.)”.
PEMBAHASAN :
1. Menjabarkan kesalahan-kesalahan penggunaan tanda baca titik dan tanda baca
tanya dalam teks narasi bahasa Indonesia siswa kelas VII SMPN 2 Kapur IX.
2. penyebab keselahan penggunaan tanda baca titik dan penggunaan tanda baca tanya
oleh siswa
SIMPULAN :
Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat disimpulkan beberapa penyebab
keselahan penggunaan tanda baca titik dan penggunaan tanda baca tanya oleh siswa
1. Kurangnya pengetahuan siswa tentang penggunaan tanda baca titik dan tanda baca
tanya yang tepat.
2. Kurangnya perhatian siswa dalam menulis khususnya saat penggunaan tanda baca
titik dan tanda baca tanya.
3. Tidak adanya kepedulian guru dalam penggunaan tanda baca titik dan tanya baca
tanya yang dituliskan oleh siswa pada teks narasi, sehingga kesalahan yang dilakukan
oleh siswa tidak ada perbaikan atau perevisian.
Yera. (2014). Analisis Penggunaan Tanda Baca Dalam Karangan Narasi Siswa Kelas
VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung Kabupaten Kepulauan
Anambas Tahun Ajaran 2012/2013. Tanjun gpinang : Universitas Maritim Raja Ali
Haji.
2.B.
NAMA JURNAL :
JURNAL BASICEDU Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022 Halaman 2495 - 2504
Research & Learning in Elementary Education
JUDUL ARTIKEL :
“Kemampuan Siswa dalam Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Baca pada Penulisan
Karangan Deskripsi”
ALAMAT WEBSITE :
Google Scholar
(https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/2395/pdf)
2. Menurut Aswat et al., (2019) paragraf deskripsi adalah komunikasi tertulis dimana
suatu objek dideskripsikan atau dituliskan secara rinci atau mendalam sesuai dengan
keadaan sebenarnya dari objek yang dideskripsikan.
3. Menurut Sugiarto (Wahyuni, 2020) huruf kapital dimaknai sebagai suatu huruf yang
berukuran dan memiliki bentuk yang khusus.
4. Menurut (Mulyani & Fitriani, 2019:15) ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi
oleh penutur bahasa demi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa
tulis.
PEMBAHASAN :
1. menghitung rata-rata kemampuan siswa, dan kategori kemampuan siswa dalam
menentukan huruf kapital dan tanda baca.
SIMPULAN :
Berdasarkan hasil penelitian, bahwa diketahui kemampuan penggunaan huruf kapital
dan tanda baca siswa kelas V di sebuah sekolah dasar di Garut Selatan terbilang cukup
baik dengan skor rata-rata dari sepuluh indikator kemampuan penggunaan huruf kapital
dan tanda baca yaitu 61. Selain itu, hasil penelitian dapat terlihat dari rata-rata nilai
siswa dengan jumlah siswa yang belum tuntas cukup banyak yaitu 13 siswa (48,14%)
dengan skor di bawah 61. Jumlah siswa yang tuntas atau di atas 60 ada 14 siswa
(51.86%). Maka dari itu, dapat disimpulkan kemampuan siswa dalam menggunakan
huruf kapital dan tanda baca pada karangan deskripsi cukup baik dapat terlihat jumlah
siswa yang tuntas terdapat 14 orang sedangkan siswa yang belum tuntas yaitu 13 orang.
Meskipun mempunyai selisih 1 menunjukkan kemampuan siswa menggunakan huruf
kapital dan tanda baca pada karangan deskripsi yaitu cukup baik.
Aswat, H., Basri, M., Kaleppon, M. I., & Sofian, A. (2019). Pembelajaran Menulis
Karangan Deskripsi Menggunakan Media Gambar
.https://doi.org/10.31227/osf.io/pq324
Babayiğit, Ö. (2019). The reading speed of elementary school students on the all text
written with capital and lowercase letters. Universal Journal of Educational Research,
7(2), 371–380. https://doi.org/10.13189/ujer.2019.070209
Muhanif, M., Suhartono, S., & Juhana, J. (2021). Pengaruh Kedisiplinan dan
Kreativitas terhadap Keterampilan Menulis Siswa Sekolah Dasar. EDUKATIF :
JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 3(4), 1962– 1973.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i4.1046
Nugraha, J., MS, Z., & Fuad, N. (2019). Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi
Melalui Pendekatan Saintifik Dengan Metode Problem Based Learning Di Kelas Iv
Sekolah Dasar. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan KALUNI, 2, 118–124.
https://doi.org/10.30998/prokaluni.v2i0.37
2504 Kemampuan Siswa dalam Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Baca pada
Penulisan Karangan Deskripsi – Sri Mulyati
DOI : https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i2.2395
Rustang, Rukayah, & Afriani, R. S. (2021). JIKAP PGSD : Jurnal Ilmiah Ilmu
Kependidikan Analisis Kemampuan Penulisan Huruf Kapital dan Tanda Baca Siswa
Kelas IV. JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan, 527–534.
Sanita, S., Marta, R., & Nurhaswinda. (2020). Peningkatan Kemampuan Menulis
Karangan Deskripsi dengan Metode Pembelajaran Field Trip. JOTE, 2(1), 239–246.
Wulandari S, G., & Indihadi, D. (2021). Analisis Teks Deskripsi melalui Media
Gambar Tunggal di Sekolah Dasar. EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN,
3(5), 2345–2354.
3.A.
NAMA JURNAL :
Syntax Literate : JurnalIlmiah Indonesia –ISSN : 2541-0849 e-ISSN : 2548-1398Vol.
3, No 5Mei 2018
JUDUL ARTIKEL :
“PERAN PENINGKATAN PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DI MEDIA
SOSIAL TERHADAP KEMAMPUAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA.”
ALAMAT WEBSITE :
Google Scholar
(https://www.jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-
literate/article/view/378/540)
PEMBAHASAN :
1. Mengetahui tentang kalimat efektif yang dituturkan oleh pendidik ketika
menyampaikan pembelajaran di dalam kelas.
SIMPULAN :
Hasil pada penggunaan peran mahasiswa terhadap kemampuan penggunan
kalimat efektif di media sosial sebagai berikut: (a) mahasiswa mengetahui
tentang kalimat efektif yang dituturkan oleh pendidik ketika perkuliahan
berlangsung, (b) kesadarn pada setiap mahasiswa menggunakan bahasa yang
tidak efektif, (c) penggunaan bahasa tidak efektif lebih mudah diterim
dibandingkan menggunakan bahasa yang resmi, (d) media sosial yang sering
digunakan yakni facebook dan whatshap, (e) mahasiswa sebenarnya sudah dapat
membedakan, tetapi karena terbiasa menggunakan bahasa yang tidak efektif
maka sulit untuk merubagnya, (f) sebagai mahasiswa seharusnya bisa menjadi
pelopor dengan menggunakan kalimat efektif baik di dalam kampus ataupun di luar
kampus.
JUDUL ARTIKEL :
“PEMAKAIAN KALIMAT EFEKTIF PADA TAJUK RENCANA HARIAN
UMUM LAMPUNG POST EDISI JANUARI 2022.”
ALAMAT WEBSITE :
Google Scholar
(https://www.stkippgribl.ac.id/eskripsi/index.php/warahan/article/view/310/238)
3. Menurut Tarigan (1993: 8), kalimat adalah satuan bahasa yang relatif dapat berdiri
sendiri, yang mempunyai pola intonasi akhir dan yang terdiri atas klausa. tanya (?),
dan tanda seru (!); sementara itu, di dalamnya disertakan pula berbagai tanda
baca seperti koma (,), titik dua (:), tanda pisah (-), dan jarak/spasi.
5. Kalimat efektif adalah kalimat atau bentuk kalimat yang dengan sadar dan sengaja
disusun untuk mencapai informasi yang tepat dan baik (Parera, 1991: 42
7. Razak (1992: 2) kalimat efektif adalah kalimat yang mampu membuat proses
penyampaian dan penerimaan itu berlangsung dengan sempurna.
PEMBAHASAN :
1. Sejarah Umum Lampung Post
SIMPULAN :
Berdasarkan pada penelitian tentang penggunaan kalimat efektif dalam tajuk
rencana Surat Kabar Harian Lampung Post dan Implikasinya terhadap dapat
disimpulkan bahwa:1.Penggunaan kalimat efektif yang ditemukan dalam tajuk
rencana adalah 45 ciri kesepadanan, 25 ciri kepararelan, 11 ciri ketegasan, 11 ciri
kehematan, 6 ciri kepaduan, 6 ciri kecermatan dan 5 ciri kelogisan. Kalimat efektif
yang dominan digunakan adalah ciri kesepadanan. Ciri kesepadanan merupakan
salah satu ihwal kalimat efektif dalam berbahasa di media.2.Penggunaan kalimat
efektif pada Surat Kabar Harian Lampung Post, dapat dijadikan bahan
pembelajaran di sekolah. Peserta didik dapat mempelajari ciri kalimat efektif
dengan cara mengidentifikasi pendapat yangditulis temannya serta
memperbaiki kalimat yang tidak efektif sesuai dengan prinsip yang diberikan
gurunya.Implikasinya, maka peserta didik akan mudah menulis pendapat
dengan mempertimbangkan (kejelasan subjek dan predikat, kejelasan kalimat,
dan penggunaan kata yang sesuai), serta peserta didik mampu menulis berita
atau artikel menggunakan kalimat efektif sehingga dapat diterima oleh
pembaca.B.Saran-saranBerdasarkan beberapa simpulan yang telah dijelaskan, ada
beberapa saran yang diajukan, yaitu:1.Merekomendasikan tajuk rencana surat kabar
Harian Lampung Post sebagai bahan analisis penggunaan kalimat efektif dalam
pembelajaran di sekolah. Maka diharapkan, pendidik dapat memanfaatkan tajuk
rencana surat kabar Harian Lampung Post sebagai media pembelajaran.2.Untuk
mahasiswa/i bahasa, peneliti berharap penggunaan kalimat efektif yang telah
diperoleh dalam surat kabar Harian Lampung Post dapat dijadikan pedoman
dalam penulisan berita atau artikel , agar kalimat yang ditulis mudah dipahami oleh
pembaca.
4.A.
NAMA JURNAL :
Jurnal Muara Pendidikan Vol. 6 No. 2 (2021)
JUDUL ARTIKEL :
“ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENEMUKANINFORMASI
PENTING DARI SEBUAH BACAAN PARAGRAF.”
ALAMAT WEBSITE :
Google Scholar
(http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/mp/article/view/565/382)
4. Menurut (Raco dalam Creswell, 2010) studi kasus adalah suatu pencarian dari
kasus.
PEMBAHASAN :
1. Analisis dokumentasi dari lembar hasil UTS siswa dan buku tema 6 kelas 5.
SIMPULAN :
Kesulitan yang dialami siswa pada materi paragraf adalah kesulitan dalam
menemukan dan menentukan informasi atau hal-hal penting yang terdapat dalam
suatu bacaan paragraf, kurangnya konsentrasi pada saatmembaca menjadi alasan
siswa sulit menemukan informasi penting dari sebuah bacaan paragraf. Pada saat
menemukan informasi penting siswa tidak mencari tahu arti dari informasi
tersebut dan hanya sekedar membaca.Faktor yang menyebabkan siswa
mengalami kesulitan dalam menemukan informasi penting dari sebuah
bacaan paragraf adalah kurang minatnya siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia,
mempunyai keyakinan bahwa Bahasa Indonesia sulit dipahami dan sulit
untuk dipelajari, kurangnya motivasi dan semangat belajar karena pandemi COVID-
19
JUDUL ARTIKEL :
“Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital pada Paragraf Menggunakan Pedoman
Puebi Siswa Kelas II SDN 04 Sepatan.”
ALAMAT WEBSITE :
Google Scholar
(https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/6640/501)
PEMBAHASAN :
1. Analisis kesalahan dalam penulisan hurufcapital
2. AnalisisData Hasil Wawancara mengenai hambatan dan tindakan yang
dilakukanguru
SIMPULAN :
Berdasarkan hasil penelitian analisis kesalahan penulisan huruf kapital pada
paragrafmenggunakana pedoman PUEBI siswa SDN 04 Sepatan, maka peneliti
menyimpulkan sebagai berikut.1.Berdasarkan 20 tulisan siswa yang telah
dianalisis, penulisan huruf kapital pada awal kalimat, paling sering dilakukan
siswa yaitu dengan 99 kesalahan. kesalahan tersebut terlihat pada pemulaan
kalimat, baik awal kalimat. Hal ini bisa di sebabkan karena, Pertama,
adanya keterbiasaan dari siswa itu sendiri. Kedua, siswa tidak terlatih menulis huruf
kapital dengan baik danbenar.2.Sedangkan pada penulisan huruf kapital pada nama
orang siswa melakukan kesalahan sebanyak 69 kesalahan hal ini bisa di sebabkan
karena, pertama, adanya ketidaktelitian siswa. Kedua, ketidak tahuan siswa akan
penggunaan huruf kapital pada nama orang.3.Kesalaha penulisan huruf kapital pada
nama agama ynag dimana siswa melakukan kesalahan sebanyak 37 kesalahan.
Hal ini bisa di sebabkan karena, pertama kurangnya ketelitian siswa dalam
penempatan huruf kapital. Kedua kurangnya pemahaman tentang penulisan
hurufkapital.4.Kesalahan penulisan huruf kapital pada nama tahun, bulan, dan
hari yang dimana terdapat kesalahan sebanyak 32 kesalahan. Penyebab
kesalahan yang dilakukan oleh siswa bisa dikarenakan oleh beberapa
faktor,pertamakurangnya pemahan mengenai penggunaan huruf kapital. Kedua
kurangnya ketelitian siswa.5.Kesalahan penulisan huruf kapital pada nama
geografis, yang dimana paling sedikit jumlah kesalahannya yaitu sebanyak 22
kesalahan. Hal ini bisa di sebabkan karena, pertama kurangnya ketelitian siswa
dalam penempatan huruf kapital. Kedua kurangnya pemahaman tentang
penulisan hurufkapital.6.Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru, faktor lain
yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan pada penulisan huruf kapital yakni,
disebabkan karena motivasi belajar siswa rendah, respon dan sikap siswa yang
kurang baik selama proses belajar, guru yang hanya menghandalkan metode
ceramah dan materi ajar yang kurang dipahamisiswa.
JUDUL ARTIKEL :
“ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MEMAHAMI TEKS AKADEMIK
BAHASA INGGRIS.”
ALAMAT WEBSITE :
Google Scholar
(http://www.jurnal.uui.ac.id/index.php/jes/article/view/2428/1264)
3. kemampuan mahasiswa masih rendah dalam tiga aspek utama dari lima aspek yang diuji
yaitu pemahan tentang ide pokok bacaan.
2. Studi Lehmann (2007) menunjukkan korelasi yang signifikan antara pengetahuan kosakata
dengan nilai membaca, mendengarkan, tata bahasa dan menulis esai hasil dari tes ketrampilan
bahasa Inggris.
PEMBAHASAN :
1. Menganalisi kemampuan mahasiswa Universitas Ubudiyah Indonesia dalam memahami
teks akademik bahasa Inggris.
3. Faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memahami teks akademik bahasa Inggris.
SIMPULAN :
Berdasarkan hasil penelitian dan analisi datamaka dapat disimpulkan
a. Kemampuan mahasiswa dalam memahami teks akademik bahasa Inggris berada pada
tingkat menegah awal.
b. Dari lima aspek yang diuji yaitu pemahaman tentang ide pokok bacaan, pemahaman
tentang informasi rinci (detail), pemahaman tentang informasi tersurat, pemahman tentang
informasi tersurat, dan pemahaman kosakata dalam bacaan, mahasiswa hanya mampu
menjawab tentang informasi detail bacaan dan informasi tersurat.
c. Mahasiswa kurang memiliki minat membaca baik teks bahasa Indonesia ataupun bahasa
Inggris. Kedua, mahasiswa kurang memiliki kosakata yang cukup untuk memahami teks
bahasa Inggris
5.B.
NAMA JURNAL :
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Volume 6, Nomor 4, Desember 2021
JUDUL ARTIKEL :
“PENERAPAN TEORI TERJEMAHAN PADA EDITING HASIL
TERJEMAHANGOOGLE TRANSLATE PADA TEKS AKADEMIK OLEH
MAHASISWAUNIVERSITAS MATARAM.”
ALAMAT WEBSITE :
Google Scholar
(https://media.neliti.com/media/publications/434845-none-30624801.pdf)
5. Toury (1995) menetapkan kerangka kerja untuk merujuk pada dua jenis
terjemahan, menggunakan istilah adequacy (kecukupan) untuk merujuk pada
terjemahan yang sangat sesuai dengan "norma" budaya sumber, dan acceptability
(keberterimaan) untuk merujuk pada terjemahan yang menanggapi norma budaya
sasaran.
PEMBAHASAN :
1. Terjemahan, Penerjemahan dan Teorinya
3. Kerangka Teori
SIMPULAN :
Hasil analisa penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk
mengedit teks hasil terjemahan GoogleTranslate belum bisa dianggap baik atau masih
di bawah standar. Beberapa hal perlu diperhatikan bahwa tapaknya sebagian besar
mahasiswa masih enggan untuk bekerja sungguh sungguh untuk menerapkan teori
yang didapatkan, padahal dalkam kelas mereka mampu untuk menyerap toeri dengan
baik bersama contoh yang diberikan. Beberapa mahasiswa masih tampak pasif dan
ragu untuk mencoba menerapkan semua teori yang diberikan dalam kelas.