Anda di halaman 1dari 12

e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Undiksha Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015

MEDIA GURU DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN


DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 SINGARAJA
Pt. Desi Arnadi1, Sang Ayu Pt. Sriasih2, Ni Md. Rai Wisudariani3
1,2,3
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: putudesiarnadi23@gmail.com, sap.sriasih@yahoo.com,


ejournal_pbsi@yahoo.co.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) jenis-jenis media yang digunakan oleh guru dalam
pembelajaran menulis teks ulasan, (2) keefektifan penggunaan media dalam pembelajaran menulis teks
ulasan, (3) respons siswa terhadap penggunaan media dalam pembelajaran menulis teks ulasan, dan (4)
kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam penggunaan media pembelajaran pada pembelajaran
menulis teks ulasan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Subjek dalam penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia kelas VIII dan siswa kelas VIII di SMP Negeri 2
Singaraja dengan objek penelitian berupa media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam
pembelajaran menulis teks ulasan. Ada tiga metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini, yaitu metode observasi, wawancara, dan kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
(1) jenis-jenis media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis teks ulasan cukup
bervariasi, yaitu media berbasis manusia, media berbasis teks, media berbasis audio visual, dan media
berbasis komputer. (2) media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis teks
ulasan mampu mengefektifkan pembelajaran menulis teks ulasan, media yang paling efektif digunakan
adalah contoh teks ulasan, film, dan power point. (3) respons siswa terhadap penggunaan media
pembelajaran menulis teks ulasan tergolong baik, dan (4) kendala-kendala yang dihadapi oleh guru
dalam penggunaan media pembelajaran pada pembelajaran menulis teks ulasan meliputi kendala dalam
pemilihan media, penyediaan fasilitas, waktu, dan karakteristik siswa.
Kata kunci: media guru, menulis teks ulasan

Abstract
This research aimed to describes (1) the types of media used by teacher in writing reviews text learning,
(2) the effectiveness of the use of media in teaching writing reviews text, (3) the student’s response to the
effectiveness of the use of media in teaching writing reviews text, dan (4) the constraints that faced by
teacher when using media in teaching writing reviews text. This research uses descriptive qualitative and
th
quantitative research design. Subject in this research is Indonesia teacher of 8 grade and Students of
th
8 grade in SMP Negeri 2 Singaraja with the research object is instructional media used by teachers in
writting reviews text learning. Data collection method that used in this research are observation,
interviews, and questionnaires. The data obtained is analyzed using descriptive qualitative and
quantitative analysis technique. The results of this research showed that (1) the types of media that used
by teachers in teaching writing text review is varies, it is human media, text media, audio visual media,
and computer media, (2) the media used by teacher in writting reviews text learning is efektivable, the
most effective media used is sample of reviews text, film, and power point, (3) the response of students to
the useness of the instructional media in writting reviews text learning is belong good, and (4) the
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Undiksha Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015

constraints faced by teacher to the use of media in writting text review learning involved obtacles of
choosing media, facilities, time, and students characteristic.
Keywords: teacher’s media, writing review text

PENDAHULUAN menyatakan bahwa ada beberapa alasan


Terkait dengan implementasi Kurikulum yang dapat dikemukakan mengenai
2013, pembelajaran bahasa Indonesia pun pembelajaran bahasa Indonesia berbasis
mengalami pembaharuan. Menurut Sifa teks. Pertama, melalui teks, kemampuan
(2014:25) ada empat hal baru atau setidaknya berpikir siswa dapat dikembangkan; Kedua,
pembaharuan dalam pembelajaran bahasa materi pembelajaran berupa teks lebih
Indonesia di sekolah. Keempat hal dimaksud relevan dengan karakteristik Kurikulum 2013
adalah: (1) konsep pembelajaran bahasa yang menetapkan pencapaian kompetensi
Indonesia berbasis teks; (2) bahasa Indonesia siswa yang mencakupi ketiga ranah
sebagai penghela ilmu pengetahuan; (3) pendidikan (pengetahuan, keterampilan, dan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran sikap). Dengan demikian, pembelajaran
bahasa Indonesia; dan (4) penilaian otentik bahasa Indonesia berbasis teks akan mampu
dalam pembelajaran bahasa Indonesia. menyajikan suatu materi yang dapat
Melihat paradigma-paradigma baru membangun struktur berpikir peserta didik.
pembelajaran bahasa Indonesia pada Melalui teks, kemampuan berpikir siswa akan
Kurikulum 2013, guru dituntut memiliki dilatih untuk memecahkan persoalan yang
kemampuan dalam membelajarkan bahasa ada di lingkungan nyata siswa.
Indonesia sesuai tuntutan Kurikulum 2013. Salah satu teks yang dipelajari oleh
Salah satu paradigma baru siswa SMP kelas VIII adalah teks ulasan.
pembelajaran bahasa Indonesia dalam Dalam buku guru Bahasa Indonesia telah
Kurikulum 2013 adalah pembelajaran bahasa dijelaskan bahwa teks ulasan adalah sebuah
Indonesia berbasis teks. Menurut Sufanti teks yang dihasilkan dari sebuah analisis
(dalam Sifa, 2013) pembelajaran bahasa terhadap berbagai hal. Analisis itu bisa
berbasis teks adalah pembelajaran yang berbentuk buku, novel, berita, laporan, atau
menjadikan teks sebagai dasar, atas, dongeng. Teks tersebut memberikan
pangkal, dan tumpuan. Kemendikbud (2014) tanggapan atau analisis yang berhubungan
menyatakan bahwa pembelajaran bahasa dengan latar, waktu, tempat, serta karakter
Indonesia berbasis teks dilaksanakan dengan yang ada di dalam teks tersebut. Pada
menerapkan prinsip bahwa (1) bahasa dasarnya, teks ulasan adalah tinjauan atau
hendaknya dipandang sebagai teks, bukan ringkasan buku atau yang lain untuk koran
semata-mata kumpulan kata-kata atau atau penerbitan. Teks ulasan (review) atau
kaidah-kaidah kebahasaan, (2) penggunaan laporan buku merupakan suatu teks yang
bahasa merupakan proses pemilihan bentuk- memiliki tujuan sosial untuk menilai daya tarik
bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan dari suatu karya (Mahsun, 2014:21). Dalam
makna, (3) bahasa bersifat fungsional, yaitu pembelajaran teks ulasan di SMP kelas VIII,
penggunaan bahasa yang tidak pernah dapat siswa menilai berbagai jenis karya sastra,
dilepaskan dari konteks karena dalam bentuk baik karya sastra dalam bentuk prosa, puisi,
bahasa yang digunakan itu tercermin ide, maupun drama. Hasil penilaian terhadap
sikap, nilai, dan ideologi penggunanya, dan suatu karya sastra tersebut dikomunikasikan
(4) bahasa merupakan sarana pembentukan kepada pembaca. Untuk memahami teks
kemampuan berpikir manusia. ulasan, siswa harus mengetahui struktur teks
Paradigma pembelajaran bahasa Indonesia ulasan serta unsur-unsur kebahasaan yang
berbasis teks tentu memiliki tujuan yang baik mendukung teks tersebut.
guna mempertinggi derajat bahasa Indonesia Memahami suatu jenis teks dalam
dalam dunia pendidikan. Mahsun (2014:97) pembelajaran bahasa Indonesia bukanlah hal
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Undiksha Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015

yang mudah. Hal ini dikarenakan teks yang Bahkan guru juga mengakui bahwa
digunakan oleh guru dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia
bahasa Indonesia adalah teks dalam bentuk dalam Kurikulum 2013 menuntut model
tulis. Wujud teks tulis cenderung membuat pembelajaran yang berpusat pada siswa
siswa tidak bergairah dalam membaca teks (student center). Dalam hal ini, siswa dituntut
sehingga pemahaman siswa terhadap suatu aktif dalam menemukan dan memecahkan
teks kurang baik. Untuk mempermudah sendiri persoalan yang ada dalam kegiatan
pemahaman tentang suatu teks dibutuhkan belajar. Guru tidak lagi menjadi satu-satunya
media untuk mempermudah pemahaman sumber belajar bagi siswa seperti model-
siswa terhadap teks itu. Hal ini dipertegas model pembelajaran terdahulu. Guru
oleh Djamarah (2002:137) yang berpendapat berperan sebagai fasilitator dalam kegiatan
bahwa media sebagai alat bantu dalam belajar siswa. Oleh karena itu, guru
proses belajar-mengajar adalah suatu menyediakan lingkungan belajar yang
kenyataan yang tidak dapat dimungkiri. Media membuat siswa aktif dalam pembelajaran.
pembelajaran membantu tugas guru dalam Salah satu upaya yang dilakukan oleh guru
menyampaikan pesan-pesan dari bahan adalah melalui penyediaan media
pelajaran yang diberikan oleh guru kepada pembelajaran.
anak didik. Guru memiliki keyakinan bahwa Kedudukan media pembelajaran dalam
tanpa bantuan media, bahan pelajaran sukar aktivitas belajar siswa sangat vital karena
untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak media sebagai perantara ketika siswa
didik, terutama bahan pelajaran yang rumit mengalami proses belajar. Dengan demikian,
dan kompleks. Teks ulasan merupakan salah media pembelajaran menduduki posisi sentral
satu jenis teks yang sulit dipahami dan di antara guru dan siswa agar tujuan
diproduksi oleh siswa sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat tercapai. Posisi media
pembelajaran teks ulasan memerlukan pembelajaran yang bersifat sentral ini
bantuan media pembelajaran. menjadikan media sebagai sesuatu yang
Berdasarkan hasil observasi dan sangat berperan dalam pembelajaran, bahkan
wawancara yang dilakukan dengan guru melebihi peran guru. Kehadiran media dapat
bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Singaraja, menumbuhkan motivasi dan keaktifan siswa
Desak Putu Partini, S.Pd., (wawancara pada dalam belajar. Sadiman (2005:17)
tanggal 16 April 2015) permasalahan menyatakan bahwa penggunaan media
mendasar yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran secara tepat dan bervariasi
pembelajaran bahasa Indonesia adalah dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Media
rendahnya atensi siswa terhadap materi pendidikan berguna untuk menimbulkan
pelajaran. Hal ini karena siswa belajar banyak kegairahan belajar, memungkinkan interaksi
teks. Siswa cenderung bosan belajar bahasa yang lebih langsung antara anak didik dengan
Indonesia dalam Kurikulum 2013. Padahal lingkungan dan kenyataan, memungkinkan
model pembelajaran dalam Kurikulum 2013 anak didik belajar sendiri-sendiri menurut
menuntut keaktifan siswa. Untuk itu, guru kemampuan dan minatnya.
berupaya untuk menciptakan lingkungan Selain menggugah atensi dan keaktifan
belajar yang memungkinkan siswa aktif dalam siswa, media dapat membuat siswa
pembelajaran. Upaya itu dilakukan dengan mengalami sendiri materi ajar yang sedang
menghadirkan media pembelajaran yang dipelajari. Artinya, siswa memiliki pengalaman
sesuai dengan karakteristik materi ajar, dalam langsung dari hasil belajar yang dilakukan.
hal ini menulis teks ulasan. Guru mengakui Hal ini dikarenakan media berperan
bahwa penggunaan media pembelajaran menjadikan hal yang tidak nyata menjadi
dalam pembelajaran menulis teks ulasan nyata, hal yang abstrak menjadi konkret, dan
mampu meningkatkan keaktifan dan motivasi hal yang rumit menjadi sederhana. Media
siswa dalam belajar. berperan sebagai sarana untuk memperlancar
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Undiksha Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015

proses belajar-mengajar sehingga media digunakan oleh guru dalam pembelajaran


secara tidak langsung dapat mengatasi menulis teks ulasan. Penelitian sejenis kedua
keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera. berjudul “Penggunaan Media Audio Visual
Daya indera setiap siswa berbeda-beda. dalam Pembelajaran Apresiasi Drama pada
Media dapat mengatasi permasalahan daya Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Seririt” oleh
indera setiap siswa sehingga siswa mudah I Wayan Sukarta pada tahun 2012. Penelitian
dalam memahami materi dan pembelajaran ini memiliki persamaan dengan penelitian
pun berlangsung secara efektif tanpa yang akan dilakukan, yakni sama-sama
membutuhkan waktu yang lama untuk mendeskripsikan media pembelajaran yang
membuat siswa paham. Media juga dapat digunakan oleh guru. Kendati demikian, aspek
menghindari kesalahpahaman terhadap suatu yang dikaji yang membedakan penelitian ini
objek dan konsep. Media dapat memperjelas dengan penelitian Sukarta (2012).
penyajian materi agar tidak hanya bersifat Perbedaannya cukup jelas, yaitu penelitian
verbal (dalam bentuk kata-kata tertulis atau Sukarta fokus mengaji dari aspek
lisan), dan media dapat mengatasi penggunaan media audio visual saja,
permasalahan dalam memberikan sedangkan pada penelitian peneliti mengaji
perangsang yang sama, mempersamakan dari aspek media-media secara umum yang
pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang belum ditentukan nama media yang
sama. Semua peran media pembelajaran digunakan. Penelitian sejenis ketiga berjudul
pada akhirnya berdampak pada aktivitas “Studi Tentang Media Pembelajaran yang
belajar siswa menjadi lebih aktif. Pernyataan Digunakan pada Mata Pelajaran Seni Budaya
ini dipertegas oleh pendapat Arsyad (2013:vii) Bidang Seni Rupa di SMP Negeri 1
yang menyatakan bahwa belajar aktif Probolinggo” oleh Analisa Yohana pada tahun
memerlukan dukungan media yang dapat 2011. Penelitian ini memiliki persamaan
menghantarkan percepatan siswa terhadap dengan penelitian yang akan dilakukan, yakni
bahan ajar yang mereka pelajari. sama-sama mendeskripsikan media
Peneliti menyadari bahwa penelitian pembelajaran yang digunakan oleh guru.
tentang media pembelajaran bukanlah kajian Kendati demikian, aspek yang dikaji yang
yang baru. Ada beberapa penelitian yang membedakan penelitian ini dengan penelitian
memiliki nuansa kajian media pembelajaran, Yohana (2011). Perbedaannya cukup jelas,
yaitu penelitian pertama, berjudul yaitu penelitian Yohana fokus mengaji dari
“Penggunaan Media Berbasis Kearifan Lokal aspek media-media yang digunakan oleh
dalam Pembelajaran Drama pada Siswa guru yang berada pada ranah pembelajaran
Kelas VIII SMP Negeri 4 Singaraja” oleh Ni Seni Budaya, sedangkan penelitian yang
Kadek Dwi Aryani pada tahun 2012. akan dilakukan berada pada ranah
Penelitian Aryani (2012) menggunakan pembelajaran bahasa Indonesia yang mengaji
metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini dari aspek jenis-jenis media yang digunakan
memiliki persamaan dengan penelitian yang oleh guru, kefektifan penggunaan media-
peneliti rancang. Persamaan tersebut terletak media yang digunakan oleh guru, respons
pada objek penelitian yakni sama-sama siswa terhadap penggunaan media
meneliti tentang media pembelajaran. Namun, pembelajaran, dan kendala-kendala yang
ditinjau dari aspek kajian, penelitian ini dihadapi oleh guru dalam menggunakan
berbeda dengan penelitian Aryani (2012) media pembelajaran pada pembelajaran
yang mengaji pada aspek penggunaan media menulis teks ulasan. Dalam hal ini, penelitian
berbasis kearifan lokal dalam pembelajaran yang akan dilakukan bersifat lebih luas.
drama, sedangkan media pembelajaran yang Berbeda dengan penelitian sebelumnya,
dikaji dalam penelitian ini berada pada ranah penelitian ini lebih memfokuskan pada media
pembelajaran bahasa Indonesia yang pembelajaran yang digunakan oleh guru
memfokuskan kajian pada media yang dalam pembelajaran menulis teks ulasan,
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Undiksha Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015

keefektifan penggunaan media guru dalam mengamati secara langsung mengenai jenis-
pembelajaran menulis teks ulasan, respons jenis media yang digunakan oleh guru dan
siswa terhadap media yang digunakan oleh keefektifan penggunaan media dalam
guru dalam pembelajaran menulis teks pembelajaran menulis teks ulasan. Metode
ulasan, dan kendala-kendala yang dihadapi wawancara digunakan untuk mendapatkan
oleh guru ketika menggunakan media dalam informasi secara langsung mengenai jenis-
pembelajaran menulis teks ulasan di kelas jenis media yang digunakan oleh guru,
VIII SMP Negeri 2 Singaraja. Mengingat keefektifan penggunaan media, dan kendala-
kebermanfaatan media pembelajaran dalam kendala yang dihadapi guru dalam
pembelajaran menulis teks ulasan, hal ini menggunakan media pembelajaran. Metode
membuat peneliti tertarik untuk mengadakan kuesioner digunakan untuk mengetahui
penelitian tentang media yang digunakan oleh respons siswa terhadap penggunaan media
guru dalam pembelajaran menulis teks dalam pembelajaran menulis teks ulasan.
ulasan. Instrumen pengumpulan data yang
Peneliti memilih SMP Negeri 2 digunakan dalam penelitian ini adalah
Singaraja sebagai lokasi penelitian ini karena pedoman observasi, pedoman wawancara,
para guru di sekolah ini sudah menggunakan alat perekam, dan kuesioner. Pedoman
media pembelajaran dalam pembelajaran observasi digunakan untuk mendapatkan
bahasa Indonesia. Selain itu, sekolah ini gambaran sesuai dengan rumusan masalah
sudah memeroleh berbagai prestasi di bidang dan tujuan yang pertama, kedua, dan
akademik. keempat. Pedoman wawancara digunakan
untuk memeroleh data yang memperkuat
rumusan masalah pertama, kedua, dan
METODE PENELITIAN keempat. Kuesioner digunakan untuk
Penelitian ini menggunakan rancangan memeroleh data pada rumusan masalah
penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. ketiga, yakni mengenai respons siswa
Rancangan penelitian ini bertujuan untuk terhadap penggunaan media dalam
mendeskripsikan secara jelas mengenai pembelajaran menulis teks ulasan.
media guru dalam pembelajaran menulis teks Metode analisis yang digunakan dalam
ulasan di kelas VIII SMP Negeri 2 Singaraja. penelitian ini adalah metode analisis deskriptif
Pendeskripsian data diuraikan dalam bentuk kualitatif. Menurut Arikunto (1998:245) dalam
narasi dan dideskripsikan dengan kata-kata analisis data deskriptif kualitatif, data
(verbal) dan angka-angka (kuantitatif). digambarkan dengan kata-kata atau kalimat
Subjek dalam penelitian ini adalah guru yang dipisah-pisah menurut kategori untuk
bahasa Indonesia kelas VIII dan siswa kelas memeroleh simpulan. Metode analisis
VIII12, VIII13, VIII14, dan VIII15. Objek dalam deskriptif kualitatif juga digunakan oleh
penelitian ini adalah media pembelajaran peneliti untuk memberikan predikat kepada
yang digunakan oleh guru dalam variabel yang diteliti sesuai kondisi
pembelajaran menulis teks ulasan, yang sebenarnya. Variabel tersebut adalah media
meliputi: jenis-jenis media yang digunakan guru dalam pembelajaran menulis teks
oleh guru, keefektifan penggunaan media ulasan.
pembelajaran, respons siswa terhadap Penelitian ini menggunakan analisis
penggunaan media pembelajaran, dan data kualitatif seperti yang dikemukakan oleh
kendala-kendala yang dihadapi oleh guru Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2013).
dalam menggunakan media pembelajaran. Analisis data kualitatif terdiri atas tiga kegiatan
Metode pengumpulan data yang yang berlangsung secara bersamaan. Ketiga
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kegiatan itu adalah (1) reduksi data, (2)
observasi, wawancara, dan kuesioner. penyajian data, dan (3) penarikan
Metode observasi digunakan untuk simpulan/pembuktian.
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Undiksha Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015

HASIL DAN PEMBAHASAN visual (film) dan media berbasis komputer


Pada bagian ini diuraikan hasil (power point).
penelitian yang diperoleh selama Data mengenai keefektifan penggunaan
melaksanakan penelitian, mulai tanggal 15 media pembelajaran diperoleh dari hasil
Mei 2015 sampai dengan 23 Mei 2015. Hasil observasi dan hasil wawancara dengan guru
penelitian tersebut mencakup (1) jenis-jenis bahasa Indonesia. Media pembelajaran yang
media yang digunakan oleh guru dalam digunakan oleh guru dalam pembelajaran
pembelajaran menulis teks ulasan di kelas menulis teks ulasan efektif membantu
VIII SMP Negeri 2 Singaraja, (2) keefektifan pembelajaran menulis teks ulasan. Media
penggunaan media dalam pembelajaran yang paling efektif digunakan dalam
menulis teks ulasan di kelas VIII SMP Negeri pembelajaran menulis teks ulasan adalah
2 Singaraja, (3) respons siswa terhadap media contoh teks ulasan, film, dan power
keefektifan penggunaan media dalam point. Ketiga media itu dikatakan efektif
pembelajaran menulis teks ulasan di kelas karena memiliki tingkat keabstrakan yang
VIII SMP Negeri 2 Singaraja, dan (4) kendala- rendah sehingga pesan atau informasi yang
kendala yang dihadapi oleh guru dalam disampaikan dalam media itu lebih mudah
menggunakan media pada pembelajaran dicerna oleh siswa dan lebih mudah untuk
menulis teks ulasan di kelas VIII SMP Negeri melakukannya. Dengan demikian
2 Singaraja. Berikut dipaparkan hasil temuan pembelajaran pun menjadi lebih efektif.
yang telah peneliti peroleh. Data mengenai respons siswa terhadap
Data mengenai jenis-jenis media yang penggunaan media dalam pembelajaran
digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis teks ulasan diperoleh dari jawaban
menulis teks ulasan diperoleh dari hasil kuesioner yang diisi oleh siswa kelas VIII 12
observasi terhadap perencanaan dan yang berjumlah 38 orang, siswa kelas VIII 13
pelaksanaan pembelajaran menulis teks yang berjumlah 39 orang, siswa kelas VIII 14
ulasan dan hasil wawancara dengan guru yang berjumlah 39 orang, dan siswa kelas VIII
bahasa Indonesia. Pada perencanaan 15 yang berjumlah 39 orang. Jumlah seluruh
pembelajaran yang dibuat oleh guru (RPP), siswa dalam empat kelas adalah 155 orang.
jenis-jenis media yang digunakan oleh guru Namun, jumlah siswa yang dapat mengisi
dalam pembelajaran menulis teks ulasan kuesioner adalah 146 orang karena 9 orang
adalah teks ulasan “Sang Pemimpi”, film siswa berhalangan hadir dalam kegiatan
Laskar Pelangi, ringkasan teks novel dan belajar menulis teks ulasan. Dalam pengisian
cerpen, dan power point. Pada pelaksanaan kuesioner ini, siswa diberikan kebebasan
pembelajaran menulis teks ulasan, jenis-jenis untuk memilih jawaban, bahkan siswa dapat
media yang digunakan oleh guru adalah guru, memberikan jawaban lain sesuai dengan
contoh teks ulasan, buku teks, LKS, kegiatan pengalaman yang mereka rasakan ketika
kelompok, cerpen, novel, film, dan power guru menggunakan media pembelajaran
point. dalam pembelajaran menulis teks ulasan.
Berdasarkan paparan mengenai jenis- Ketika guru menggunakan media
jenis media yang digunakan oleh guru, dapat pembelajaran dalam pembelajaran menulis
dinyatakan bahwa jenis-jenis media yang teks ulasan, sebagian besar siswa merespons
digunakan oleh guru dalam pembelajaran baik. Siswa senang dan merasa dibantu
menulis teks ulasan sudah cukup banyak dan proses belajarnya dengan penggunaan media
bervariasi. Jenis-jenis media yang digunakan pembelajaran. Hal ini bisa dilihat dari jumlah
oleh guru adalah media berbasis manusia jawaban siswa yang memilih option tertentu.
(guru dan kegiatan kelompok) media berbasis Terkait dengan intensitas penggunaan
teks (buku teks, LKS, cerpen, novel, dan media pembelajaran, sebagian besar siswa
contoh teks ulasan, media berbasis audio menyatakan bahwa guru sering
menggunakan media pembelajaran. Jumlah
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Undiksha Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015

siswa yang menyatakan ”sering dalam kuesioner adalah media contoh teks
menggunakan” adalah 139 orang (89,68%), ulasan, novel, dan cerpen. Jumlah siswa yang
jumlah siswa yang menyatakan “biasa saja” mengisi media contoh teks ulasan pada
adalah 7 orang (4,52%), dan tidak ada siswa kuesioner adalah 143 orang (92%). Jumlah
yang menyatakan “tidak menggunakan” (0%). siswa yang mengisi media novel pada
Berkaitan dengan jenis-jenis media kuesioner adalah 140 orang (90%). Jumlah
yang digunakan oleh guru dalam siswa yang mengisi media cerpen pada
pembelajaran menulis teks ulasan, kuesioner adalah 144 orang (93%).
penggunaan jenis-jenis media pembelajaran Data mengenai kendala-kendala yang
dikatakan cukup banyak. Jumlah pilihan dihadapi oleh guru dalam menggunakan
media yang tertera pada kuesioner adalah 25 media pembelajaran pada pembelajaran
media. Dari 25 media itu, jumlah media yang menulis teks ulasan berasal dari empat
dipilih oleh siswa sebagai media sumber, yaitu pemilihan media, penyediaan
pembelajaran dalam pembelajaran menulis fasilitas, waktu, dan karakteristik siswa.
teks ulasan adalah 6 media, sedangkan Hasil penelitian yang telah dikemukakan
jumlah media yang tidak dipilih oleh siswa di atas bisa dijelaskan dengan paparan
adalah 19 media. Sebagian besar siswa berikut. Jenis-jenis media yang digunakan
memilih media guru, kegiatan kelompok, buku oleh guru dalam pembelajaran menulis teks
teks, LKS (Lembar Kerja Siswa), film, power ulasan cukup banyak dan bervariasi. Hal ini
point, contoh teks ulasan, cerpen, dan novel. dilihat dari jumlah jenis-jenis media
Media-media yang tidak dipilih oleh siswa pembelajaran yang digunakan oleh guru
dalam pembelajaran menulis teks ulasan sudah lebih dari satu jenis. Media
adalah instruktur, tutor, main peran, field-trip, pembelajaran yang digunakan oleh guru
alat bantu kerja, lembaran lepas, radio, dalam pembelajaran menulis teks ulasan,
rekaman, laboratorium bahasa, gambar, seperti, guru, kegiatan kelompok, buku teks,
caption, bagan, grafik, video, televisi, video LKS contoh teks ulasan, cerpen, novel, film,
interaktif, sekolah, masyarakat, dan alam. dan power point. Temuan ini berarti bahwa
Oleh karena itu, jumlah total media dalam pembelajaran menulis teks ulasan guru
pembelajaran yang digunakan oleh guru menggunakan berbagai jenis media
dalam pembelajaran menulis teks ulasan pembelajaran yang bervariasi. Menurut
adalah 9 media, yakni media guru, kegiatan Sudiana (2006:111) dalam mengajar, guru
kelompok, buku teks, LKS, film, power point, sebaiknya menghindari penggunaan satu
contoh teks ulasan, novel, dan cerpen. Media jenis media pembelajaran saja. Guru
contoh teks ulasan, cerpen, dan novel diharapkan agar menggunakan media
merupakan tiga media yang diisi oleh siswa pembelajaran secara bervariasi. Penggunaan
sebagai jawaban tambahan dalam kuesioner. media pembelajaran yang bervariasi ini
Jumlah siswa yang memilih media guru sangat tergantung pada situasi sekolah.
adalah 138 orang (89%). Jumlah siswa yang Temuan peneliti mengenai jenis-jenis
memilih media kegiatan kelompok adalah 144 media pembelajaran yang digunakan oleh
orang (93%). Jumlah siswa yang memilih guru dalam pembelajaran menulis teks
media buku teks adalah 142 orang (92%). ulasan, yaitu media berbasis manusia yang
Jumlah siswa yang memilih media LKS berupa guru dan kegiatan kelompok, media
(Lembar Kerja Siswa) adalah 140 orang berbasis cetakan yang berupa buku teks,
(90%). Jumlah siswa yang memilih media film contoh teks ulasan, cerpen dan novel, media
adalah 145 orang (94%). Jumlah siswa yang audio visual yang berupa film, dan media
memilih media power point adalah 140 orang berbasis komputer yang berupa power point
(90%). Selain keenam media tersebut, siswa sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
juga mengisi media lain pada kuesioner. Yohana (2011). Pada penelitian yang
Media lain yang ditambahkan oleh siswa dilakukan oleh Yohana (2011), jenis-jenis
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Undiksha Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015

media yang digunakan dalam pembelajaran pendapat Djamarah (2002:147) yang


apresiasi adalah media buku teks/buku menyatakan bahwa keefektifan media
panduan, media contoh gambar/foto-foto, pembelajaran berkenaan dengan hasil belajar
media model, media hasil karya seni yang yang dicapai oleh siswa dalam suatu
dihadirkan langsung pada siswa, serta media pembelajaran.
elektronik berbasis komputer. Beberapa jenis Temuan peneliti mengenai keefektifan
media yang digunakan oleh guru dalam penggunaan media dalam pembelajaran
penelitian Yohana (2011) berbeda dengan menulis teks ulasan sejalan dengan penelitian
jenis-jenis media yang peneliti temukan. Hal yang dilakukan oleh Yohana (2011). Pada
ini karena jenis materi yang dikaji dalam penelitian yang dilakukan oleh Yohana
penelitian berbeda. Materi ajar memengaruhi (2011), sebagian besar media pembelajaran
pemilihan jenis-jenis media pembelajaran. yang digunakan oleh guru dalam
Kendati demikian, jenis-jenis media yang pembelajaran apresiasi dan ekspresi sudah
ditemukan dalam penelitian ini dan penelitian efektif, meskipun ada beberapa media yang
Yohana (2011) sama-sama menunjukkan dikatakan belum efektif penggunaannya.
kevariasian dalam penggunaan jenis-jenis Media-media yang paling efektif digunakan
media pembelajaran. Dengan demikian dalam pembelajaran apresiasi pada penelitan
temuan peneliti dengan temuan Yohana dapat Yohana adalah media LCD, media video/film,
dikatakan sejalan. dan media contoh-contoh (seperti patung,
Temuan peneliti mengenai kefeektifan lukisan, keramik,dll), sedangkan media
penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran yang paling berperan
pembelajaran menulis teks ulasan, yaitu membantu siswa dalam pembelajaran
media pembelajaran yang digunakan oleh ekspresi adalah media LCD, media video/film,
guru sudah efektif digunakan dalam media contoh-contoh (seperti patung, lukisan,
pembelajaran menulis teks ulasan. Dari dan keramik), dan media gambar. Sementara
media-media yang digunakan oleh guru itu, temuan peneliti menyatakan bahwa
dalam pembelajaran menulis teks ulasan media-media yang digunakan oleh guru
tersebut, ada tiga media yang dipilih sebagai dalam pembelajaran menulis teks ulasan
media yang paling efektif digunakan dalam sudah efektif. Media-media pembelajaran
pembelajaran menulis teks ulasan, yaitu yang paling efektif membantu siswa dalam
media contoh teks ulasan, film, dan power pembelajaran menulis teks ulasan adalah
point. Ketiga media ini dikatakan paling efektif media contoh teks ulasan, film, dan power
karena media-media ini bersifat langsung point. Media-media yang paling efektif yang
yang memiliki tingkat keabstrakan rendah ditemukan pada penelitian peneliti sejalan
atau bersifat lebih konkrit. Hal ini sejalan dengan penelitian Yohana. Media yang
dengan pendapat Arsyad (2013:19) yang dianggap efektif, yaitu media-media yang
menyatakan bahwa pengalaman belajar dapat membantu siswa dalam belajar,
konkrit yang secara langsung dialami oleh menarik perhatian siswa untuk belajar,
siswa merupakan pengalaman belajar yang memberikan pengalaman langsung kepada
paling besar dan banyak memeroleh manfaat siswa, dan meningkatkan hasil belajar siswa,
karena dengan cara mengalaminya sendiri. seperti ketiga media yang ditemukan dalam
Media pembelajaran yang bersifat langsung penelitian peneliti.
ini mempu meningkatkan hasil belajar siswa Ketiga media ini dapat mencapai hasil
dalam pembelajaran menulis teks ulasan. belajar yang lebih baik. Temuan peneliti juga
Pada dasarnya, keefektifan media sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh
pembelajaran dapat diukur dari hasil belajar Djamarah (2002:147) yang menyatakan
siswa dalam pembelajaran menulis teks bahwa keefektifan media pembelajaran
ulasan dengan menggunakan media berkenaan dengan hasil belajar yang dicapai
pembelajaran tertentu. Hal ini sejalan dengan oleh siswa dalam suatu pembelajaran.
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Undiksha Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015

Keefektifan dalam penggunaan media Media yang sulit diperoleh oleh guru adalah
pembelajaran meliputi apakah dengan media drama karena drama merupakan
menggunakan media tersebut informasi dapat bagian dari karya sastra selain novel dan
diserap oleh siswa dengan optimal. cerpen yang sudah diulas oleh siswa. Namun,
Penggunaan ketiga media pembelajaran ini, guru menyiasati ketiadaan media drama
yaitu media contoh teks ulasan, media film, dengan media film yang sesuai dengan
dan media power point terbukti dapat tingkat kematangan siswa. Guru memilih film
meningkatkan hasil belajar siswa dalam “Laskar Pelangi” sebagai bahan ulasan.
menulis teks ulasan. Dengan demikian media Penggunaan film ini efektif membantu siswa
pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis teks ulasan.
dalam pembelajaran menulis teks ulasan Selain itu, guru juga kesulitan dalam
dapat mengefektifkan pembelajaran. menyediakan media cerpen atau novel dalam
Temuan peneliti mengenai respons pembelajaran menulis teks ulasan.
siswa terhadap penggunaan media Perpustakaan sekolah juga kurang
pembelajaran adalah sebagian besar siswa menyediakan bacaan sastra seperti cerpen
merespons baik terhadap media-media dan novel. Guru menyiasati ini dengan
pembelajaran yang digunakan oleh guru menugaskan siswa untuk membawa cerpen
dalam pembelajaran menulis teks ulasan. atau novel dari rumah. Cerpen dan novel
Sebagian besar siswa senang dengan media- yang dibawa oleh siswa ini cenderung novel
media pembelajaran yang digunakan oleh dan cerpen yang bertema percintaan yang
guru. Penggunaan media pembelajaran yang kurang menunjukkan nilai-nilai karakter yang
dilakukan oleh guru sesuai dengan fungsi patut diteladani oleh siswa dalam
media pembelajaran yang dinyatakan oleh pembelajaran teks ulasan. Guru seharusnya
Munadi (2013) dan Arsyad (2013). Temuan menggunakan media yang mudah diperoleh.
tersebut menandakan bahwa media Penggunaan media cerpen dan novel mudah
pembelajaran dapat meningkatkan perhatian diperoleh, yaitu cukup dengan menugaskan
siswa, memberikan motivasi kepada siswa, siswa untuk membawa cerpen dan novel yang
memberikan pengalaman belajar langsung menarik dan memiliki nilai karakter yang
kepada siswa, mengatasi keterbatasan tinggi. Guru juga dapat memanfaatkan media
indera, ruang, dan waktu, meningkatkan film dalam pembelajaran menulis teks ulasan
pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan dan penyediaan media film ini mudah bagi
keterampilan (psikomotor), dan sebagai alat guru. Hal ini sejalan dengan pendapat
bantu untuk mencapai hasil belajar yang Djamarah (2002:150) yang menyatakan
maksimal. Dengan demikian, temuan ini bahwa media yang digunakan mudah
sejalan dengan pernyataan para ahli. diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh
Temuan peneliti mengenai kendala- guru pada waktu mengajar.
kendala yang dihadapi oleh guru dalam Kedua, sekolah kurang menyediakan
penggunaan media pembelajaran dalam fasilitas maupun sarana dalam penggunaan
pembelajaran menulis teks ulasan berasal media pembelajaran, seperti penyediaan LCD
dari empat sumber. Keempat sumber itu di dalam kelas. Akibatnya adalah guru
adalah pemilihan media, penyediaan fasilitas, kesulitan dalam menggunakan power point
waktu, dan karakteristik siswa. Pertama, Guru dan menayangkan film yang akan diulas oleh
kesulitan dalam memilih dan mempersiapkan siswa. Namun, guru menyiasati masalah ini
media pembelajaran karena media yang ada dengan bantuan speaker (pengeras suara) di
sangat minim. Guru menginginkan media dalam kelas dan posisi duduk siswa lebih
yang dekat dengan kehidupan siswa dirapatkan. Dengan demikian, penggunaan
(kontekstual) dan sesuai dengan bahan ajar media dalam pembelajaran menulis teks
yang akan dipelajari oleh siswa yang dapat ulasan kurang didukung oleh penyediaan
membantu ketercapaian tujuan pembelajaran. fasilitas yang lengkap. Penggunaan media
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Undiksha Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015

harus didukung oleh sarana/alat yang Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
digunakan ketika menggunakan media itu. penelitian Aryani (2012) dan hasil penelitian
Ketiga, dalam pembelajaran menulis Sukarta (2012). Pada penelitian yang
teks ulasan pada Kurikulum 2013, waktu yang dilakukan oleh Aryani (2012), kendala-
tersedia hanya dua jam, sedangkan kendala yang dialami oleh guru, yaitu dari
pembelajaran menulis teks ulasan segi media, waktu, tempat, dan siswa.
membutuhkan waktu lebih dari dua jam. Sementara itu, pada penelitian yang dilakukan
Waktu penayangan film cukup lama sehingga oleh Sukarta (2012), kendala-kendala yang
guru harus melompati bagian-bagian film dihadapi oleh guru berasal dari tiga sumber,
yang kurang penting. Guru juga menyiasati yaitu media, waktu, dan fasilitas. Pada hasil
dengan kegiatan kelompok. Menulis teks penelitian Sukarta (2012) juga ditemukan
ulasan film dalam bentuk kelompok kendala yang berasal dari siswa, namun
merupakan cara yang paling efektif. Jika peneliti tidak secara langsung menyebutkan.
pembelajaran masih menyita waktu, guru Dalam penelitian Sukarta (2012) disebutkan
berusaha untuk mencari waktu tambahan bahwa ada beberapa kendala yang dihadapi
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai oleh guru dan siswa dalam penggunaan
secara maksimal. Masalah waktu dalam media audio visual. Sementara itu, temuan
penggunaan media pembelajaran merupakan peneliti mengenai kendala-kendala yang
hal yang berkaitan dengan efisiensi dihadapi oleh guru dalam menggunakan
penggunaan media pembelajaran. media pembelajaran adalah dari segi media,
Penggunaan media harus memerhatikan fasilitas, waktu, dan siswa. Pada hasil
aspek efesiensi media itu, selain aspek penelitian Aryani (2012) ditemukan kendala
efektifnya. Dalam hal ini, penggunaan media pada tempat, sedangkan pada hasil penelitian
harus tersedia waktu untuk menggunakannya Sukarta (2012) tidak ditemukan kendala dari
sehingga media tersebut dapat bermanfaat siswa secara langsung. Pada temuan peneliti,
bagi siswa selama pengajaran berlangsung peneliti menemukan kendala pada fasilitas.
(Djamarah, 2002:153). Namun hasil penelitian ini tetap dikatakan
Keempat, karakteristik siswa yang ribut sejalan karena tempat merupakan bagian dari
ketika guru menggunakan media fasilitas. Fasilitas yang peneliti maksud adalah
pembelajaran karena siswa memiliki rasa sarana yang disediakan oleh sekolah, seperti
ingin tahu yang tinggi. Siswa mengalami LCD. Sementara itu, pada hasil penelitian
keributan merupakan situasi belajar yang Aryani (2012), tempat yang dimaksud adalah
sudah biasa terjadi dalam kegiatan tempat untuk mementaskan drama
pembelajaran. Dengan penggunaan media (panggung) yang tidak ada di sekolah. Hal ini
secara tepat, keributan siswa dapat diatasi. berkaitan dengan perbedaan kajian kedua
Keributan siswa ketika guru menggunakan peneliti.
media film timbul karena siswa sangat Penelitian ini memiliki keterbatasan
penasaran dengan film yang akan yang dapat memengaruhi kondisi dari hasil
ditayangkan oleh guru. Namun, keributan penelitian ini. Keterbatasan yang dimiliki
siswa tidak berlangsung lama karena ketika dalam penelitian ini adalah ketiadaan hasil
penayangan film dimulai, siswa seketika belajar siswa sebagai indikator dari
tenang dan mengikuti dengan baik. Hal ini keefektifan penggunaan media pembelajaran
berkaitan dengan fungsi media, yaitu dalam pembelajaran menulis teks ulasan.
meningkatkan perhatian kepada siswa (fungsi Kendati demikian, dalam penelitian ini, hasil
atensi), menggugah perasaan, emosi, dan belajar siswa dapat dilihat dari perilaku siswa
tingkat penerimaan atau penolakan siswa ketika belajar dengan penggunaan media
terhadap media itu (fungsi afektif), dan pembelajaran itu. Dalam proses belajar-
membangkitkan motivasi siswa dalam belajar mengajar menulis teks ulasan, siswa
(fungsi motivasi) (Munadi, 2013:47). mengikuti pembelajaran dengan baik. Siswa
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Undiksha Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015

aktif dalam pembelajaran, siswa termotivasi bantu untuk mencapai hasil belajar yang
dalam menulis teks ulasan, dan siswa mampu maksimal.
menulis teks ulasan, baik secara mandiri Keempat, dalam menggunakan media
maupun bersama kelompoknya. Hal ini pembelajaran, ada beberapa kendala yang
dikarenakan, media pembelajaran yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran
digunakan oleh guru mampu mengefektifkan menulis teks ulasan, yaitu : (1) guru kesulitan
pembelajaran menulis teks ulasan. dalam memilih dan mempersiapkan media
pembelajaran karena media yang ada sangat
minim. Guru menginginkan media yang dekat
SIMPULAN DAN SARAN dengan kehidupan siswa (kontekstual) dan
Berdasarkan hasil dan pembahasan sesuai dengan bahan ajar yang akan
pada bab IV, dapat disimpulkan beberapa hal dipelajari siswa serta dapat membantu
mengenai penelitian ini. Hal-hal tersebut ketercapaian tujuan pembelajaran; (2)
adalah sebagai berikut. sekolah kurang menyediakan fasilitas maupun
Pertama, jenis-jenis media yang sarana dalam penggunaan media
digunakan oleh guru dalam pembelajaran pembelajaran, seperti penyediaan LCD di
menulis teks ulasan cukup banyak dan dalam kelas; (3) minimnya waktu yang
bervariasi. Jenis-jenis media yang digunakan tersedia dalam pembelajaran menulis teks
adalah media berbasis manusia (guru dan ulasan, padahal pembelajaran menulis teks
kegiatan kelompok), media berbasis cetakan ulasan membutuhkan waktu lebih dari dua
(buku teks, LKS, cerpen, novel, dan contoh jam karena kegiatan belajar menulis teks
teks ulasan), media berbasis audio visual ulasan berisi penayangan film yang
(film), dan media berbasis komputer (power membutuhkan waktu yang cukup lama, dan
point). (4) siswa ribut ketika guru menggunakan
Kedua, media-media yang digunakan media yang menarik karena siswa memiliki
oleh guru dapat mengefektifkan pembelajaran rasa ingin tahu.
menulis teks ulasan. Tiga media yang paling Berdasarkan hasil penelitian dan
efektif digunakan dalam pembelajaran simpulan di atas, saran-saran yang dapat
menulis teks ulasan adalah media contoh teks disampaikan dalam penelitian ini adalah
ulasan, film, dan power point. Ketiga media ini sebagai berikut.
dikatakan efektif karena media-media Bagi guru bahasa Indonesia di SMP
pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil Negeri 2 Singaraja, disarankan agar
belajar siswa. menggunakan media-media pembelajaran,
Ketiga, respons siswa terhadap seperti media berbasis manusia (guru dan
keefektifan penggunaan media dalam kegiatan kelompok), media berbasis cetakan
pembelajaran menulis teks ulasan sudah (buku teks, LKS, cerpen, novel, contoh teks
tergolong baik. Siswa senang dan merasa ulasan), media berbasis audio visual (film),
terbantu dengan media-media yang dan media berbasis komputer (power point)
digunakan oleh guru dalam pembelajaran sebagai salah satu alternatif penggunaan
menulis teks ulasan karena media media dalam pembelajaran menulis teks
pembelajaran yang digunakan oleh guru ulasan.
dapat meningkatkan perhatian siswa, Bagi sekolah, hasil penelitian ini
memberikan motivasi kepada siswa, digunakan sebagai acuan dalam penyediaan
memberikan pengalaman belajar langsung fasilitas dan prasarana yang mendukung agar
kepada siswa, mengatasi keterbatasan penggunaan media pembelajaran tidak
indera, ruang, dan waktu, meningkatkan menghambat proses belajar-mengajar.
pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan Bagi peneliti lain yang ingin meneliti
keterampilan (psikomotor), dan sebagai alat masalah yang yang terkait dengan penelitian
ini, hasil kajian ini baru sebatas jenis,
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Undiksha Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015

keefektifan, respons, dan kendala-kendala Sadiman, Arief S. 2005. Media Pendidikan


penggunaan media pembelajaran dalam (Pengertian, Pengembangan, dan
pembelajaran menulis teks ulasan. Oleh Pemanfaatannya). Jakarta: Raja
karena itu, peneliti lain diharapkan melakukan Grafindo Persada.
kajian terkait keefektifan penggunaan media Sifa. 2014. Paradigma Baru Pembelajaran
pembelajaran pada pembelajaran menulis Bahasa, Sastra Indonesia dalam
teks lainnya. Kurikulum 2013 dan
Implementasinya. Denpasar: Pustaka
DAFTAR PUSTAKA Larasan.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Sudiana, I Nyoman. 2006. Interaksi Belajar
Penelitian : Suatu Pendekatan Mengajar Bahasa dan Sastra
Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta. Indonesia. Surabaya: Media Ilmu.
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Pendidikan. Bandung:
Aryani, Ni Kadek Dwi. 2010. Penggunaan Alfabeta.
Media Berbasis Kearifan Lokal dalam Sukarta, I Wayan. 2012. Penggunaan Media
Pembelajaran Drama pada Siswa Audio Visual dalam Pembelajaran
Kelas VIII SMP Negeri 4 Singaraja. Apresiasi Drama pada Siswa Kelas
Skripsi (tidak diterbitkan). Singaraja: XI IPA SMA Negeri 1 Seririt. Skripsi
Universitas Pendidikan Ganesha. (tidak diterbitkan). Singaraja:
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Universitas Pendidikan Ganesha.
2002. Strategi Belajar Mengajar. Yohana, Analisa. 2011. Studi Tentang Media
Jakarta: Rhineka Cipta. Pembelajaran yang Digunakan pada
Kemendikbud. 2014. Buku Guru Bahasa Mata Pelajaran Seni Budaya Bidang
Indonesia Wahana Pengetahuan. Seni Rupa di SMP Negeri 1
Jakarta: Kementerian Pendidikan Probolinggo.
dan Kebudayaan. http://jurnalonline.um.ac.id/data/artike
Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran l/artikel5833BE3694EA91E602B05A
Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. 40ECA7382D.pdf (diakses pada
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. tanggal 4 Mei 2015).
Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran :
Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:
REFERENSI (GP Press Group).

Anda mungkin juga menyukai