PENDAHULUAN
Pendidikan adalah satu-satunya aset untuk membangun sumber daya manusia yang
berkualitas. Melalui pendidikan bermutu, bangsa dan negara akan terjunjung tinggi
martabat di mata dunia. Diperlukan model pendidikan yang tidak hanya mampu
menjadikan peserta didik cerdas dalam teoritical science (teori ilmu), tetapi juga
sekolah saat ini menggunakan kurikulum 2013 yang merupakan penyempurnaan dari
1
kurikulum sebelumnya. Aspek keterampilan dalam kurikulum 2013 tidak disebutkan
berbasis teks, baik dalam bentuk lisan maupun tulis. Secara tidak langsung semua
kompentensi inti pada setiap bahan ajar harus menguasai keempat keterampilan
secara berkelanjutan, dimulai dari kompetensi pengetahuan tentang teks, kaidah dan
tulis dan lisan baik terencana maupun spontan, dan bermuara pada pembentukan
Teks hasil observasi merupakan salah satu materi ajar yang dapat meningkatkan
keterampilan menulis siswa. Teks hasil observasi merupakan suatu bentuk laporan
dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran yang
teks laporan hasil observasi ini menjadi sangat penting karena dalam pelaksanaan
pembelajaran, siswa dilatih untuk menyusun hasil pengamatan yang telah dilakukan
dalam bentuk tulisan dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
2
Teks hasil observasi tertera pada silabus mata pelajaran bahasa Indonesia yaitu
pada kompetensi inti 4 (KI 4) mencoba, mengolah, dan menyajikan dalam ranah
dengan apa yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori dan kompetensi dasar (KD) 4.2 yaitu menyusun teks hasil observasi,
karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. Tujuan
pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar yang tertera adalah siswa harus mampu
menyusun teks hasil dengan memperhatikan peng-gunaan bahasa yang baik dan
dan matang dari guru dalam pembelajaran teks laporan hasil observasi di kelas.
Bahasa Indonesia pada kelas X MAN 1 Kota Dumai menggunakan sistem kurikulum
2013. Pada penulisan ini penulis akan menganalisis pembelajaran bahasa Indonesia
dengan kompetensi dasar (KD) pada materi yang diberikan adalah (1)
tulisan, (2) dan menginterprestasikan isi teks laporan hasil observasi berdasarkan
interprestasi lisan maupun tulisan. Adapun materi pokok dari kompetensi dasar (KD)
Pembelajaran Bahasa Indonesia pada kelas MAN 1 Kota Dumai diatas adalah: (1)
Pernyataan umum, (2) Hal yang dilaporkan, dan, (3) Deskripsi bagian.
3
Keterampilan menulis teks laporan observasi juga tidak menggunakan aturan
kemampuan menulis teks laporan observasi harus ada sesuai dengan kaidah yang
benar yaitu memenuhi aspek seperti isi, pilihan kata, kalimat, dan mekanisme serta
struktur teks. Dalam aspek struktural, misalnya, harus ada unsur yaitu bagian
kemampuan menulis siswa, khususnya kelas X MAN 1 Kota Dumai bukan masalah
yang baru lagi dalam dunia pendidikan, rendahnya kemampuan menulis siswa juga
juga disebabkan kualitas hasil belajar bahasa Indonesia siswa sampai saat ini belum
Penelitian ini difokuskan pada permasalahan peserta didik saat menulis teks
laporan. Setelah melakukan observasi di sekolah dan wawancara dengan guru bahasa
Indonesia di MAN 1 Kota Dumai, terdapat banyak kendala yang dialami oleh peserta
didik dalam menulis teks laporan, antara lain siswa masih mengalami kesulitan dalam
mengembangkan isi laporan dan menyusun laporan yang sistematis, siswa tidak
menggunakan bahasa dan ejaan yang benar, siswa merasa bosan dan mengantuk saat
pembelajaran di kelas, siswa tidak aktif saat pembelajaran, siswa selalu tidak tepat
waktu saat mengumpulkan tugasnya, serta siswa merasa tidak antusias dengan
pelajaran bahasa Indonesia. Beberapa kendala yang dialami oleh peserta didik
4
Penulis mewawancarai guru bahasa Indonesia kelas X MAN 1 Kota Dumai Bapak
Reni Septiani S.Pd. Beliau mengungkapkan bahwa banyak peserta didik yang belum
struktur dan kaidah kebahasaan serta mengontruksi teks laporan hasil observasi sesuai
dengan struktur dan kaidah kebahasaan disebabkan peserta didik sulit menuangkan
ide dan mengolah kosakata untuk membuat teks laporan hasil observasi. Berdasarkan
Belajar (KKB) atau belum berhasil. Nilai Kriteria Ketuntasan Belajar (KKB) mata
dengan kepala sekolah dan guru bidang studi, di MAN 1 Kota Dumai bahwa guru
menulis teks laporan hasil observasi. Hal ini dikarenakan siswa kurang berminat
dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi, siswa kurang tertarik,
mereka merasa kesulitan dalam menuangkan gagasan atau ide dalam menulis serta
pemilihan diksi yang kurang tepat dalam menulis karangan menulis teks laporan hasil
observasi. Siswa diharapkan dapat menulis teks laporan hasil observasi dengan tema
alam lingkungan sekolah agar siswa lebih mudah untuk mengamati fakta-fakta yang
Dari hasil observasi ditemukan kemampuan peserta didik kelas X MAN 1 Kota
Dumai dalam menganalisis struktur dan kaidah kebahasaan serta mengontruksi teks
5
laporan hasil observasi berdasarkan struktur dan kaidah kebahasaan lebih banyak
yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Belajar (KKB). Penyebab peserta didik
kesulitan dalam menganalisis struktur dan kaidah kebahasaan serta mengontruksi teks
laporan hasil observasi adalah peserta didik tidak memahami struktur dan kaidah
kebahasaan teks laporan hasil observasi. Selain itu, peserta didik sulit menuangkan
ide atau gagasan ketika mau memulai menulis teks laporan hasil observasi.
Indikator yang harus dicapai oleh siswa dalam pembelajaran teks laporan hasil
observasi adalah 1) Menentukan struktur teks dalam teks laporan hasil observasi, 2)
teks laporan hasil observasi berdasarkan struktur, unsur kebahasaan, dan isi teks
dalam teks laporan hasil observasi, 7) mengidentifikasi ciri kebahasaan dalam teks
seharusnya telah mampu menganalisis teks hasil observasi dengan baik dan benar
menulis teks laporan hasil observasi untuk penunjang mahir dan terampil dalam
melakukan sebuah observasi atau pengamatan dengan bahasa yang baik dan benar .
6
Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X MAN 1 Kota Dumai Tahun
Ajaran 2022/2023
menuangkan gagasan atau ide dalam menulis serta pemilihan diksi yang
kurang tepat dalam menulis karangan menulis teks laporan hasil observasi.
tulisan?
tulisan ?
7
1.4.1 Kemampuan menentukan struktur teks laporan hasil observasi siswa kelas
1.4.2 Kemampuan mengenalisis unsur kebahasaan teks laporan hasil observasi siswa
1.4.3 Kemampuan mengenalisis isi teks laporan hasil observasi siswa kelas Siswa
interpretasi baik secara tulisan pada Siswa Kelas X MAN 1 Kota Dumai
Kota Dumai
1. Manfaat Praktis
Berguna untuk menambah wawasan tentang Menganalisis Teks Isi Laporan Hasil
2. Manfaat Teoretis
Penelitian ini dapat memberikan pengalaman yang baru bagi peserta didik
tentang menulis teks laporan hasil observasi. Peserta didik mampu menulis
8
teks laporan hasil observasi berdasarkan permasalahan yang ditemukan
ketika proses observasi. Hal tersebut akan bermanfaat ketika peserta didik
telah terjun ke lapangan atau bekerja. Jika peserta didik menulis teks
b. Bagi guru
Penelitian ini dapat membantu guru, khususnya guru bahasa Indonesia untuk
menjadikan peserta didik lebih aktif dan kreatif ketika proses penyelesaian
pembelajaran
c. Bagi peneliti
9
1.7 Defenisi Operasional
Penjelasan tersebut akan memperjelas maksud dari setiap variabel yang diambil.
Maksud dari variabel yaitu kata. Varibel bebas mengenai model pembelajaran
1. teks dan wacana merupakan tuturan dua hal yang berbeda. Teks merupakan
tuturan yang bersifat interaktif. Dengan demikian, perbedaan antara teks dan
menggunakan istilah wacana dan teks secara bersamaan. Ada juga yang
beranggapan bahwa kata wacana dan teks merupakan istilah yang berbeda
2. Struktur adalah suatu kesatuan dari bagian-bagian, yang kalau satu diantara
bagiannya diubah atau dirusak akan berubah atau rusaklah seluruh struktur itu.
Struktur teks laporan hasil observasi terdiri dari definisi umum, deskripsi
10
4. Teks laporan hasil observasi memiliki 3 struktur teks diantaranya: definisi
aspek lainnya
diobservasi
dinyatakan sebelumnya.
11
12
BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 Teori yang Relevan
2.1.1 Menganalisis
adalah penguraian suatu kelompok atas berbagai bagiannya dan pengenalan bagian
itu sendiri, serta hubungan anatara bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat
dan pemahaman arti keseluruhan”. Jadi analisis ini merupakan penguraian dari suatu
bagian materi dengan materi yang lain sehingga memperoleh hasil yang tepat.
untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Menurut Ardianto dan Wahyu (2008:8)
analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti
struktur bahasa tersebut secara mendalam. Jadi analisis disini adalah sebuah kajian
sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian
13
Tarigan (2008:7) menyatakan, bahwa membaca adalah suatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak
cara memaknai setiap simbol-simbol yang dimunculkan dalam tulisan yang dibuat
oleh si penulis. Kegiatan membaca dapat dilakukan melalui kata-kata dalam bahasa
tulis.
membaca. Menurut Tarigan (2008:92) salah satu jenis membaca kritis membaca
kritis (critical readning) adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana,
penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analitis, dan bukan hanya mencari
kesalahan yang ditemukan pada teks bacaan, salah satunya kesalahan penggunaan
memuat materi mengenai menganalisis teks laporan hasil observasi. Kegiatan ini
dimaksudkan agar peserta didik mampu menganalisis teks laporan hasil observasi
mendalam pada suatu persoalan untuk memperoleh suatu hasil terhadap proses
14
komunikasi secara tidak langsung, maka penting bagi para peserta didik untuk
membaca, juga dapat melatih siswa menuangkan ide pikirannya secara logis dan
kritis. Maka dapat disimpulkan, membaca adalah kegiatan yang produktif dan
ekspresif dengan cara mengungkapkan gagasan yang ada dalam pikiran ke balam
bentuk tulisan.
diri
15
h. Kegiatan membaca terencana akan membiasakan siswa berpikir serta
memiliki fungsi dan manfaat yang sangat luas, selain dapat lebih mengenali
wawasan, mudah memecahkan masalah, belajar lebih aktif dan berbahasa secara
Penelitian ini menggunakan teori Kosasih (2017:43) teks laporan hasil observasi
imajinasi. Observasi merupakan salah satu alat penilaian yang banyak digunakan
dalam mengukur proses dan tingkah laku individu dalam sebuah kegiatan yang bisa
diamati. Jadi bisa dikatakan bahwa observasi mampu mengukur dan menilai hasil dari
proses belajar mengajar, seperti contoh mengamati tingkah laku siswa, pada saat
belajar di dalam kelas, mengamati tingkah laku guru pada saat mengajar, dan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa di dalam kelas. Teks laporan hasil observasi
adalah sebuah laporan hasil observasi dapat disajikan dalam bentuk tertulis maupun
lisan. Dalam melakukan observasi harus melalui pengamatan agar dapat memahami
16
Menurut Pradotokusumo (2005:34) teks adalah ungkapan bahasa yang
lain menyatakan bahwa secara fungsional, teks merupakan sejumlah unit simbol
sebagai ungkapan suatu kegiatan sosial baik secara lisan maupun tulis dengan struktur
teks yang menyampaikan informasi tentang sesuatu apa adanya sebagai hasil
pengamatan dan analisis secara sistematis disebut dengan teks laporan hasil
objektif sesuatu yang diamati dan dianalisis secara sistematis, tidak dibumbui dengan
teks secara umum adalah ungkapan bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan
kenyataan pengalaman, logika, realita sosial dan merupakan suatu kepaduan antara
Menurut Komaruddin (2000: 133) laporan ialah tulisan panjang tentang suatu
masalah (persoalan) yang disusun secara beruntut, rinci dan lengkap, berdasarkan
seseorang atau suatu intansi yang disusun atas dasar tanggung jawab yang
17
diembannya. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa laporan adalah tulisan atau
karangan berdasarkan pengamatan yang berisi informasi yang disusun secara rinci
adanya perilaku yang tampak dan adanya tujuan yang ingin dicapai. Perilaku yang
tampak dapat berupa perilaku yang dapat dilihat langsung oleh mata, dapat didengar,
dapat dihitung, dan diukur. Karena mensyaratkan perilaku yang tampak, maka potensi
perilaku seperti sikap dan minat yang masih dalam bentung kognisi, afeksi atau
digunakan untuk mengukur tingkah laku individu, atau proses terjadinya suatu
kegiatan yang diamati baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan.
pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.
Pencatatan tersebut berdasarkan fakta-fakta yang dilihat didengar dan dirasakan oleh
atau pengamatan adalah teknik penilaian yang dilakukan dengan menggunakan indra
suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat re- checkingin atau
18
pembuktian terhadap informasi/keterangan yang diperoleh sebelumnya. Dari
ungkapan bahasa yang berupa lisan atau tulisan mengenai suatu pengamatan,
peninjauan, dan pencatatan sistematik terhadap objek berdasarkan apa yang dilihat,
jenis teks faktual. Teks tersebut bertujuan memaparkan informasi atau fakta-fakta
mengenai suatu objek tertentu. Objek yang yang dimaksud bisa keadaan alam,
dan laboratorium secar aintensif. Dengan car atersebut suatu objek dapat
bahwa keterangan atau informasi yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan secara
tertulis serta karangan yang memaparkan suatu fenomena atau kejadian berdasarkan
hasil pengamatan. Jadi menulis laporan observasi adalah catatan suatu pernyataan
secara tertulis yang disusun sebagai hasil dari prosedur untuk menjelaskan informasi
mengenai fakta, atau hasil dari pengawasan terhadap kegiatan atau peristiwa tertentu.
Untuk mendapatkan teks laporan observasi yang baik ada beberapa hal yang
19
ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun kerangka teks laporan hasil
salah satu ciri dari subjek dan dimulai dengan kalimat utama.
Pada umumnya teks laporan hasil observasi memiliki bentuk yang hampir
sama dengan teks deskripsi, tetapi sebenarnya sifat kedua teks tersebut berbeda. Teks
laporan menggambarkan sesuatu secara umum dan sesuai dengan fakta apa adanya
khusus (unik dan individual) dan menggambarkan sesuai dengan sudut pandang
penulis.
Menulis teks laporan hasil observasi tidak hanya menuliskan kata-kata, tetapi
penulis harus memperhatikan struktur teks laporan hasil observasi dalam tulisan
tersebut. Struktur teks laporan hasil observasi dipergunakan untuk menghasilkan teks
menjadi tulisan yang padu. Struktur teks laporan hasil observasi merupakan susunan
untuk membuat kalimat hingga menjadi kalimat yang baik. Teks laporanhasil
observasi memiliki 3 struktur teks diantaranya: definisi umum, deskripsi bagian, dan
deskripsi manfaat.
20
Kosasih (2014: 46) mengemukakan tentang struktur teks laporan observasi
sebagai berikut:
lainnya
diobservasi
dinyatakan sebelumnya.
laporan hasil observasi haruslah terdiri dari pendahuluan, pembahasan, dan simpulan
definisi umum (pembukaan), deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat. Bagian definsi
umum (pembukaan) berisi pengertian akan sesuatu yang dibahas. Deskripsi bagian
berisi gambaran tentang sesuatu secara terinci, sementara itu, deskripsi manfaat
merupakan bagian yang berisi manfaat atau kegunaan. Struktur teks laporan hasil
observasi disajikan secara urut dimulai dari pernyataan umum (klasifikasi) sampai
aspek yang dilaporkan, ditulis secara urut, informatif dan lengkap, dalam penelitian
laporan observasi tidak berisi kesimpulan. Struktur teks laporan hasil observasi dalam
penelitian ini nantinya akan berupa strtuktur yangterdiri dari definisi umum, uraian
21
bagian, dan uraian manfaat. Tulisan teks laporan hasil observasi tersebut nantinya
dalam menyusun kerangka teks laporan hasil observasi sebagai berikut. 1. Definisi
umum yang menyajikan subjek laporan, dapat menyertakan deskripsi singkat dan
paragraf baru menjelaskan salah satu ciri dari subjek dan dimulai dengan kalimat
Unsur kebahasan dalam penelitian merupakan suatu kaidah dalam tata bahasa.
Kaidah yang dimaksud adalah hal-hal yang membangun sebuah bahasa atau kalimat.
Dalam laporan observasi siswa dituntut untuk memahami unsur kebahasaan dari teks
laporan hasil observasi yaitu kalimat efektif, kata baku, ejaan dan tanda baca.
budaya
22
b) Banyak menggunakan kata kerja meterial atau kata kerja yang
berbentuk.
dan invertebrata.
tetapi penulis harus memperhatikan struktur teks laporan hasil observasi dalam
menghasilkan teks menjadi tulisan yang padu. Struktur teks laporan hasil observasi
merupakan susunan untuk membuat kalimat hingga menjadi kalimat yang baik.
Dari kesimpulan tersebut, bahwa ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi
disesuaikan dengan tempat yang akan jadikan objek pengamatan misalnya lingkungan
sekolah cirinya menggunakan kata benda, verba dan fraseferbal dan sebagainya. Ciri
23
kebahasaan yang membuktikan kebenaran dengan apa yang dituangkan ke dalam
sebuah tulisan.
2.1.5 Menafsirkan Teks Laporan Hasil Observasi Berdasarkan Isi Teks Laporan
Hasil Observasi
istilah dalam teks laporan hasil observasi adalah menafsirkan arti kata atau istilah
adalah menafsirkan isi teks laporan hasil observasi dengan cara membaca terlebih
diteliti
diteliti
24
e. Menginterpretasi definisi umum sesuai isi teks laporan hasil observasi
observasi
hasil observasi.
Teks Laporan Hasil Observasi dengan Model Berbasis Masalah Kelas XI SMA
Makassar Raya Makassar, Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan
kelas yang tediri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.fokus penelitian adalah
aktivitas siswa serta hasil keterampilan menulis teks laporan hasil observasi dengan
terhadap siswa serta melalui tes menulis dianalisis secara kuantitatif dan
kualitatif.subjek dalam penelitian ini, yaitu siswa kelas XI SMA Makassar Raya
kemempuan menulis teks laporan hasil observasi siswa dapat dilakukan dengan
belajar siswa dari hasil siklus I dan siklus II telah meningkat .Hasil tes siklus I
25
peningkatan sebesar 13.25%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan model
menulis teks laporan hasil observasi pada siswa kelas X SMA. Perbedaan penelitian
ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada variable yang menjadi tolak
Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas X IPS1 di SMA N 2 Kelayang Kabupaten
Indragiri Hulu Tahun Ajaran 2019/2020. Penelitian ini menggunakan teori Mahsun
(2014) dan Kosasih (2014) tentang teks laporan hasil observasi. Metode yang
kuantitatif. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa (1) Kemampuan siswa dalam
menentukan struktur teks dalam teks laporan hasil observasipada Siswa Kelas X IPS1
di SMA Negeri 2 Kelayang Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2019/2020 berada pada
kategori cukup yaitu dengan nilai 68,00 atau dengan kata lain hipotesis penelitian
diterima, (2) Kemampuan siswa dalam menentukan unsure kebahasaan dalam teks
laporan hasil observasi berada pada kategori cukup yaitu dengan nilai 72,96 atau
dengan kata lain hipotesis penelitian diterima, (3) kemampuan siswa dalam
dan isi teks laporan berada pada kategori cukup yaitu dengan nilai 66,67 atau dengan
kata lain hipotesis penelitian diterima. perbedaan peneltiian ini dengan penelitian
26
Ade Marsela (2020) melakukan penelitian berjudul Peningkatan Kemampuan
Tindakan Kelas pada Peserta Didik Kelas X SMA K.H. Zainal Musthafa Kabupaten
adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data yang
penulis gunakan adalah teknik observasi, teknik wawancara dan teknik tes. Sumber
data penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMA K.H. Zainal Musthafa
peserta didik yang mencapai Kriteria Ketuntasan Belajar (KKB) dalam pembelajaran
menganalisis struktur dan kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi yaitu 13
peserta didik (44,83%), sedangkan yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Belajar
(KKB) yaitu 16 peserta didik (55,17%). Pada pertemuan kedua siklus kesatu, peserta
Kriteria Ketuntasan Belajar (KKB) yaitu 17 peserta didik (58,62%). Pada siklus II
pertemuan pertama dan pertemuan kedua, seluruh peserta didik (100%) sudah
mencapai KKB dengan Kriteria Ketuntasan Belajar (KKB) yang telah diterapkan
adalah 75. Dengan demikian, terdapat peningkatan dari siklus I ke siklus II. Artinya
hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima. Model pembelajaran jigsaw dapat
27
mengontruksi teks laporan hasil observasi pada peserta didik kelas X SMA K.H.
penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada variable yang
Astri Lidia Putri (2021) melakukan penelitian berjudul kemampuan menulis teks
laporan hasil observasi pada siswa kelas X SMK Negeri 3 Seluma. Kemampuan
menulis teks laporan hasil observasi ini dinilai dari lima aspek, yaitu aspek isi, aspek
struktur, aspek diksi, aspek kalimat efektif, dan aspek ejaan. Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, statistik sederhana dengan menghitung
nilai rata-rata. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan
menulis teks laporan hasil observasi pada siswa kelas X SMK Negeri 3 Seluma
adalah 63,75 dengan kategori cukup. Nilai rata-rata kemampuan menulis teks laporan
hasil observasi pada berdasarkan aspek isi adalah 18,44 dengan kategori baik, rata-
rata kemampuan menulis teks laporan hasil observasi pada siswa berdasarkan aspek
struktur 14,75 dengan kategori cukup, rata-rata kemampuan menulis teks laporan
hasil observasi pada siswa berdasarkan aspek diksi 11.80 dengan kategori cukup,
rata-rata kemampuan menulis teks laporan hasil observasi pada siswa berdasarkan
aspek kalimat efektif 10.05 dengan kategori baik, rata-rata kemampuan menulis teks
laporan hasil observasi pada siswa berdasarkan aspek ejaan 8,69 dengan kategori
cukup. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa siswa kelas X SMK Negeri 3
Seluma telah dapat menulis teks laporan hasil observasi sudah cukup baik. Meskipun
masih ada beberapa siswa dalam menulis dinyatakan kurang baik, namun secara
28
keseluruhan para siswa sudah dapat menulis teks laporan hasil observasi. perbedaan
peneltiian ini dengan penelitian penulis terletak pada subjek kajian yang di analisis .
Amalia nurhikma (2020) dalam jurnal Kemampuan Menulis Teks Laporan Hasil
SMK Negeri 4 Makassar berdasarkan aspek struktur teks, ciri kebahasaan dan pilhan
kata (diksi). Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMK Negeri 4
Makassar yang berjumlah 553 siswa. Sampel yang ditetapkan sebanyak 53 siswa
kelas X SMK Negeri 4 Makassar. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik cluster
menunjukkan bahwa kemampuan menulis teks laporan hasil observasi siswa kelasX
SMK Negeri 4 Makassar dikategorikan cukup memadai. Hal ini dibuktikan oleh
pemerolehan skor siwa yang tersebar pada tiga aspek, yaitu 1) aspek struktur yaitu 2,8
berkategori memadai, 2) aspek ciri kebahasaan yaitu 2,4 berkategori cukup memadai,
dan 3) aspek pilihan kata (diksi) yaitu 2,2 berkategori cukup memadai. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis teks laporan
hasil observasi yaitu cukup memadai. Dibuktikan oleh pemerolehan nilai siswa yakni
62,2 yang berkategori cukup memadai. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan acuan
dalam meneliti kemampuan siswa atau peningkatan kemampuan siswa dalam menulis
29
teks laporan hasil observasi dengan menggunakan model, metode, dan strategi
pembelajaran yang baik dan mudah diterapkan oleh guru dan siswa sehingga siswa
mampu memahami pembelajaran teks dengan baik khususnya pada aspek ciri
kebahasaan dan pilihan kata (diksi). perbedaan peneltiian ini dengan penelitian
di dalamnya akan terdapat pergeseran dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari
tahu dari berbagai sumber belajar melampaui batas pendidik dan satuan pendidikan,
peran bahasa menjadi sangat sakral, Kurikulum 2013 berbasis teks dimana siswa
30
Adanya kompetensi menulis akan membuat siswa menjadi terlatih untuk
menuangkan ide, pikiran, dan informasi dalam wacana tulis berbentuk teks deskripsi,
narasi, eksposisi, persuasi dan argumentasi, ringkasan laporan, karya ilmiah, proposal
melaporkan. Artinya, produk kemampuan menulis teks laporan observasi harus ada
sesuai dengan kaidah yang benar yaitu memenuhi aspek seperti isi, pilihan kata,
kalimat, dan mekanisme serta struktur teks. Dalam aspek struktural, misalnya, harus
ada unsur yaitu bagian pernyataan, dan uraian, belum sepenuhnya disadari. Keluhan
Atas (SMA) bukan masalah yang baru lagi dalam dunia pendidikan, rendahnya
kemampuan menulis siswa juga disampaikan oleh Tarigan dalam Ayudia (2016:36)
bahwa kualitas hasil belajar bahasa Indonesia siswa sampai saat ini belum
memuaskan.
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPS 1 - X IPS 4 MAN 1 Kota
Dumai semua berjumlah 156 orang siswa. Adapun distribusi populasi bisa dilihat
L P
1 X IPS 1 17 21
2 X IPS 2 23 17
3 X IPS 3 17 21
4 X IPS 4 18 22
Total 75 81
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPS Seluma
berjumlah 156 terbagi menjadi 3 kelas. teknik pengambilan sampel dalam penelitian
pengambilan jumlah sampel sebenarnya tidak ada ketentuan, namun tergantung pada
tingkat homogenitas populasi. oleh karena itu sampel dalam penelitian ini diambil 20
32
TABEL 3.2 Sampel Penelitian
1 X IPS 1 38 8
2 X IPS 2 40 9
3 X IPS 3 38 8
4 X IPS 4 40 9
Total 156 34
adalah 34 orang siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
tes uraian dan instrumen tes untuk mengukur kemampuan siswa berupa tugas menulis
Penelitian ini dilakukan di MAN 1 Kota Dumai. Penelitian dilakukan dari bulan
33
3.3 Pendekatan dan Metode Penelitian
Metode penelitian yang penulis gunakan yaitu metode deskriptif karena tujuan
tidaknya teks cerita pendek tersebut menjadi alternatif bahan ajar. Maka akan lebih
peneliti untuk menggambarkan suatu objek yang ada dan terjadi saat itu dalam rangka
yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek
artikel (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan
fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Metode deskriptif adalah suatu
bagian yang menjadi objek kajian dalam masalah penelitian”. Dari pendapat ahli
Siswa Kelas X Dalam Mengenalisis Struktur Teks Laporan Hasil Observasi Yang
34
Dipresentasikan Dengan Tulisan. sehingga dapat digunakan sebagai alternatif bahan
pembelajaran. Tugas siswa di atas akan di olah nilainya mengikuti rubrik penilaian
1 2 3 4
2 Isi Teks Menemukan isi Menemukan isi Menemukan isi Menemukan isi
teks yang terdapat teks yang teks yang teks yang
pada Laporan terdapat pada terdapat pada terdapat pada
Hasil Observasi Laporan Hasil Laporan Hasil Laporan Hasil
didukung oleh 1 Observasi Observasi Observasi
pristiwa didukung oleh 2 didukung lebih didukung oleh
peristiwa. dari 2 peristiwa. kesimpulan dari
beberapa
peristiwa dalam
cerpen.
penelitian itu sendiri. Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
a. Tes
35
Bentuk instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah menulis teks
b. Dokumentasi
berupa foto-foto wawancara dan rekapitulasi angket yang telah diolah dan
dianalisa.
Analisis data dalam penelitian kuantitatif dilakukan setelah data dari seluruh
statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk menganalisis data yaitu
statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang telah
terkumpul. Data yang terkumpul berlaku untuk umum atau generalisasi. Hal tersebut
berlaku juga jika peneliti hanya ingin menjelaskan hasil dari sampel yang ada.
36
BAB IV
struktur teks laporan hasil observasi yang dipresentasikan dengan tulisan di kelas X
TABEL 4.1 Hasil Nilai Siswa dalam Aspek Mengenalisis struktur teks laporan
hasil observasi
1 Achmeyta 5 20 10 35
Kaila
2 Afza Nizam 10 15 30 55
3 Aidil Fitra 20 15 30 65
Hidayat
4 Alfi Kalimatun 40 10 20 70
Nafi’ah
5 Damay 35 15 30 80
Anatasya Putri
6 Difa 40 5 35 80
7 Dwi Yoga 25 25 25 75
37
Pratama
8 Farhan 5 10 25 40
9 Hamidah 15 20 10 45
Wasillah
10 Hilwa Nazirah 5 20 10 35
11 Ika Rihatul 10 15 30 55
Jannah
12 Ikhsan Nur 20 15 30 65
Hakim
13 Irfan 40 10 20 70
Kurniawan.c
14 Isra Ramnah 35 15 30 80
Saragih
15 Khairun Nisa 40 5 35 80
16 Khalid Devran 25 25 25 75
Al-parisi
17 Nabila 5 10 25 40
18 Rahmadhani 15 20 10 45
19 Rati Afriyani 15 20 10 45
20 Rendra Khibran 5 20 10 35
Samudra
21 Reza Pahlevi 10 15 30 55
22 Rini 20 15 30 65
Rahmawita
23 Rosa Rozali 5 20 10 35
24 Salsabila 10 15 30 55
38
Nasution
25 Salwa 20 15 30 65
Rahadatul Aisyi
26 Tia Sartika 10 15 30 55
27 Ummi Kalsum 20 15 30 65
Siregar
28 Wahyu 10 15 30 55
29 Weresi Afrilia 20 15 30 65
Sari
30 Yolanda Dwi 40 10 20 70
Septia
31 Zakia 15 20 10 45
Nursalsabila
32 Ziko Perdinan 15 20 10 45
33 Zulfa Hanum 5 20 10 35
34 Sella Anna 10 15 30 55
Mona
Jumlah 1935
Rata-rata 56,9
Kategori Cukup
unsur kebahasaan teks laporan hasil observasi berdasarkan interpretasi secara tulisan:
39
TABEL 4.2 Hasil Nilai Siswa dalam Aspek Mengenalisis Unsur Kebahasaan
1 Achmeyta 10 40 10 5 20
Kaila 85
3 Aidil Fitra 30 40 5 20 15
Hidayat 110
4 Alfi 20 25 25 40 10
Kalimatun
Nafi’ah 120
5 Damay 30 5 10 35 15
Anatasya
Putri 95
6 Difa 35 15 20 40 5 115
7 Dwi Yoga 25 5 20 25 25
Pratama 100
8 Farhan 25 10 15 5 10 65
9 Hamidah 10 20 15 15 20
Wasillah 80
10 Hilwa 10 40 10 5 20
Nazirah 85
11 Ika Rihatul 30 40 10 10 15
Jannah 105
40
Hakim
13 Irfan 20 40 5 40 10
Kurniawan.c 115
14 Isra Ramnah 30 25 25 35 15
Saragih 130
15 Khairun Nisa 35 5 10 40 5 95
16 Khalid 25 15 20 25 25
Devran Al-
parisi 110
17 Nabila 25 5 20 5 10 65
18 Rahmadhani 10 40 10 15 20 95
19 Rati Afriyani 10 35 15 15 20 95
20 Rendra 10 40 5 5 20
Khibran
Samudra 80
22 Rini 30 5 10 20 15
Rahmawita 80
23 Rosa Rozali 10 15 20 5 20 70
24 Salsabila 30 5 20 10 15
Nasution 80
25 Salwa 30 10 15 20 15
Rahadatul
Aisyi 90
26 Tia Sartika 30 20 15 10 15 90
27 Ummi 30 40 10 20 15
Kalsum
Siregar 115
41
28 Wahyu 30 35 15 10 15 105
29 Weresi 30 40 5 20 15
Afrilia Sari 110
30 Yolanda Dwi 20 25 25 40 10
Septia 120
31 Zakia 10 5 10 15 20
Nursalsabila 60
32 Ziko Perdinan 10 15 20 15 20 80
33 Zulfa Hanum 10 15 20 5 20 70
34 Sella Anna 30 5 20 10 15
Mona 80
Jumlah 3220
Rata-rata 94
Berikut ini adalah hasil pemetaan kemampuan siswa dalam mengenalisis Isi
Secara Tulis yang dipresentasikan dengan tulisan di kelas X IPS MAN 1 Kota
TABEL 4.3Hasil Nilai Siswa dalam Aspek Mengenalisis Isi Secara Tulisan
No Nama Siswa
Defenisi Deskripsi
umum pembagian
Deskripsi manfaat
42
1 Achmeyta Kaila 10 5 15
2 Afza Nizam 10 10 20
4 Alfi K. 5 40 45
6 Difa 10 40 50
8 Farhan 20 5 25
9 Hamidah Wasillah 10 15 25
10 Hilwa Nazirah 15 15 30
13 Irfan Kurniawan.c 10 20 30
15 Khairun Nisa 20 10 30
17 Nabila 15 10 25
18 Rahmadhani 10 20 30
19 Rati Afriyani 15 10 25
21 Reza Pahlevi 25 40 65
22 Rini Rahmawita 10 15 25
43
23 Rosa Rozali 20 15 35
24 Salsabila Nasution 20 5 25
26 Tia Sartika 20 5 25
28 Wahyu 15 15 30
31 Zakia Nursalsabila 10 20 30
32 Ziko Perdinan 10 15 25
33 Zulfa Hanum 20 15 35
Jumlah 1040
Rata-rata 30,5
Kategori Sangat
kurang
44
4.1.2 Analisa Data
Dengan Tulisan masih banyak siswa yang memiliki kemampuan pada kategori cukup.
TABEL 4.4 Nilai Siswa dalam Mengenalisis Struktur Teks Laporan Hasil
Kategori
6 Difa 80 Baik
45
12 Ikhsan Nur Hakim 65 Cukup
18 Rahmadhani 45 Kurang
28 Wahyu 55 Kurang
46
34 Sella Anna Mona 55 Kurang
Tulisan masih kurang karena 19 orang siswa dari 34 siswa masih mendapatkan nilai
dibawah 50.
Interpretasi Secara Tulisan, siswa sudah memiliki kemampuan yang sangat baik. Hal
TABEL 4.5 Nilai Siswa dalam Mengenalisis Unsur Kebahasaan Teks Laporan
Kategori
47
5 Damay Anatasya Putri 95 Sangat baik
8 Farhan 65 Cukup
17 Nabila 65 Cukup
48
27 Ummi Kalsum Siregar 115 Sangat baik
Interpretasi Secara Tulisan sudah sangat baik karena 28 orang dari 34 siswa
4.1.2.3 Kemampuan Siswa Kelas X Dalam Mengenalisis Isi Teks Laporan Hasil
Observasi
Secara Tulisan, siswa belum memiliki kemampuan yang baik. Hal ini dibuktikan
49
TABEL 4.6 Nilai Siswa dalam Mengenalisis Isi Teks Laporan Hasil Observasi
Kategori
6 Difa 50 Kurang
50
20 Rendra Khibran Samudra 25 Sangat kurang
Tulisan masih sangat kurang karena 31 orang dari 34 siswa mendapatkan nilai
dibawab 50.
4.2 Pembahasan
atau mengklasifikasikan secara umum sesuatu hal didasarkan padahasil observasi atau
51
pengamatan. Sebenarnya siswa sudah menggunakan teks ini dalam kehidupan sehari-
hari, namun siswa tidak menyadari bahwa teks tersebut adalah teks laporan hasil
observasi. Bentuk instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah menulis
teks hasil laporan observasi. Tes ini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa
siswa tidak mampu sama sekali mengenalisis struktur teks laporan hasil observasi.
struktur teks laporan hasil observasi. Nilai 15 diberikan jika siswa memiliki
kemampuan cukup dalam mengenalisis struktur teks laporan hasil observasi. Nilai
struktur teks laporan hasil observasi. nilai 25 diberikan siswa jika memiliki
kemampuan sangat baik dalam mengenalisis struktur teks laporan hasil observasi.
nilai 30 diberikan jika siswa memiliki kemampuan sangat baik dalam mengenalisis
struktur teks laporan hasil observasi. nilai 35 diberikan jika siswa memiliki
kemampuan sangat baik sekali dalam mengenalisis struktur teks laporan hasil
observasi. nilai 40 diberikan jika siswa siswa sangat tepat dalam mengenalisis
struktur teks laporan hasil observasi. Berdasarkan data dari 34 orang siswa
keseluruhan jumlah nilai yang telah didapatkan pada aspek mengenalisis struktur teks
52
laporan hasil observasi adalah 1935 dengan memperoleh nilai 56,9 maka dikatakan
sebagai berikut:
lainnya
diobservasi
dinyatakan sebelumnya.
menganalisis teks laporan observasi juga tidak menggunakan aturan yang benar
menganalisis teks laporan observasi harus ada sesuai dengan kaidah yang benar yaitu
memenuhi aspek seperti isi, pilihan kata, kalimat, dan mekanisme serta struktur teks.
Dalam aspek struktural, misalnya, harus ada unsur yaitu bagian pernyataan, dan
53
Rata-rata kemampuan siswa dalam Mengenalisis Struktur Teks Laporan Hasil
siswa dari 34 siswa masih mendapatkan nilai dibawah 50. Hasil analisis kemampuan
menulis teks laporan hasil observasi pada aspek struktur dikategorikan kurang karena
susunan struktur teks laporan hasil observasi mulai dari pernyataan umum, sampai
uraian belum tersusun baik dan masih kurang tepat. Keluhan tentang rendahnya
bukan masalah yang baru lagi dalam dunia pendidikan, rendahnya kemampuan
menganalisis siswa juga disampaikan oleh Tarigan dalam Ayudia (2016:36) bahwa
kualitas hasil belajar bahasa Indonesia siswa sampai saat ini belum memuaskan.
persamaan
54
Berdasarkan tabel skor indikator kemampuan siswa, nilai 5 diberikan jika
siswa tidak mampu sama sekali mengenalisis unsur kebahasaan teks laporan hasil
mengenalisis unsur kebahasaan teks laporan hasil observasi. Nilai 15 diberikan jika
laporan hasil observasi. Nilai 20 diberikan jika siswa memiliki kemampuan sangat
cukup dalam mengenalisis unsur kebahasaan teks laporan hasil observasi. nilai 25
diberikan siswa jika memiliki kemampuan sangat baik dalam mengenalisis unsur
kebahasaan teks laporan hasil observasi. nilai 30 diberikan jika siswa memiliki
kemampuan sangat baik dalam mengenalisis unsur kebahasaan teks laporan hasil
observasi. nilai 35 diberikan jika siswa memiliki kemampuan sangat baik sekali
dalam mengenalisis unsur kebahasaan teks laporan hasil observasi. nilai 40 diberikan
jika siswa siswa sangat tepat dalam mengenalisis unsur kebahasaan teks laporan
hasil observasi.
Berdasarkan data pada tabel 4.2, dari 34 orang siswa keseluruhan jumlah nilai
yang telah didapatkan pada aspek mengenalisis unsur kebahasaan teks laporan hasil
observasi adalah 3220 dengan memperoleh nilai 94 maka dikatakan sangat baik.
perolehan nilai sangat baik ini yaitu 85-100. ini diperoleh dari aspek menganalisis
unsur kebahasaan teks laporan hasil observasi berdasarkan interpretasi secara tulisan
yang dilihat dari beberapa indikator yaitu: menggunakan peristiwa umum sebagai
objek utama, menggunakan kata kerja, menggunakan kopula yakni kata adalah,
55
merupakan, menggunakan kata menyatakan, mengelompokkan, perbedaan dan
a. Banyak menggunakan kata benda atau peristiwa umum sebagai objek utama
b. Banyak menggunakan kata kerja meterial atau kata kerja yang menunjukan
c. Mengunakan kopula, yakni kata adalah, merupakan, yaitu. Kata-kata itu digu
dan invertebrata.
56
Membaca teks laporan hasil observasi tidak hanya menuliskan kata-kata,
tetapi penulis harus memperhatikan struktur teks laporan hasil observasi dalam
menghasilkan teks menjadi tulisan yang padu. Struktur teks laporan hasil observasi
merupakan susunan untuk membuat kalimat hingga menjadi kalimat yang baik.
hasil observasi untuk penunjang mahir dan terampil dalam melakukan sebuah
Kurikulum 2013. Pada Kurikulum ini pembelajaran dilakukan dengan tujuan untuk
teks. Teks yang dipelajari salah satunya yaitu teks laporan hasil observasi. Teks
laporan hasil observasi yaitu teks yang disusun berdasarkan hasil dari mengamati
suatu objek. Pembelajaran tentang teks laporan hasil observasi terdapat pada materi
siswa kelas X Kurikulum 2013 pada Kompetensi Dasar 3.1 Memahami struktur dan
kaidah teks laporan hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan. Pembelajaran
tentang teks laporan hasil observasi dimulai dengan kegiatan yang konkret melalui
kompetensi dasar memahami. Oleh karena itu, pembelajaran memahami teks laporan
dengan memahami teks laporan hasil observasi siswa akan paham seperti apa itu
57
observasi dan akan mudah dalam melaksakan pembelajaran dengan kompetensi dasar
selanjutnya.
Hasil analisis kemampuan menulis teks laporan hasil observasi pada aspek
kebahasaan teks dikategorikan sangat baik karena menggunakan pilihan kata yang
mudah dipahami dan hanya ada satu hingga dua kesalahan dalam teks laporan hasil
observasi. Hasil analisis kemampuan menulis teks laporan hasil observasi pada aspek
kalimat efektif dikategorikan baik karena menguasai penggunaan kalimat secara baik
dan tepat dengan tingkat kesalahan sedikit. Hasil analisis kemampuan menulis teks
laporan hasil observasi pada aspek ejaan dikategorikan cukup karena terdapat
kesalahan dalam menerapkan beberapa unsur ejaan pada penulisan huruf, penulisan
siswa tidak mampu sama sekali mengenalisis Isi teks laporan hasil observasi. Nilai
10 diberikan jika siswa memiliki kemampuan kurang dalam mengenalisis Isi teks
laporan hasil observasi. Nilai 15 diberikan jika siswa memiliki kemampuan cukup
dalam mengenalisis Isi teks laporan hasil observasi. Nilai 20 diberikan jika siswa
memiliki kemampuan sangat cukup dalam mengenalisis Isi teks laporan hasil
observasi. nilai 25 diberikan siswa jika memiliki kemampuan sangat baik dalam
mengenalisis Isi teks laporan hasil observasi. nilai 30 diberikan jika siswa memiliki
kemampuan sangat baik dalam mengenalisis Isi teks laporan hasil observasi. nilai
58
35 diberikan jika siswa memiliki kemampuan sangat baik sekali dalam mengenalisis
Isi teks laporan hasil observasi. nilai 40 diberikan jika siswa siswa sangat tepat
Berdasarkan data pada tabel 4.4 diatas, dari 34 orang siswa keseluruhan
jumlah nilai yang telah didapatkan pada aspek mengenalisis isi teks laporan hasil
observasi adalah 1040 dengan memperoleh nilai 30,5 maka disebut sangat kurang.
Perolehan nilai sangat kurang ini yaitu 1 – 44. Ini diperoleh pada aspek kemampuan
diteliti
diteliti
observasi
59
h. Menyimpulkan secara keseluruhan hasil menginterpretasi isi teks laporan
hasil observasi.
observasi ini menjadi penting karena dalam pelaksanaan pembelajaran siswa dilatih
untuk menyusun hasil pengamatan yang telah dilakukan dalam bentuk tulisan dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga dengan adanya
pembelajaran teks laporan hasil observasi tersebut bisa melatih siswa agar lebih giat
untuk menulis sehingga dengan demikian maka akan sangat bermanfaat bagi siswa
Penelitian ini relevan dengan penelitian terdahulu oleh Marda Tillah (2019)
Tahun Ajaran 2019/2020. Penelitian ini memiliki kesamaan yaitu menggunakan teori
Mahsun (2014) dan Kosasih (2014) tentang teks laporan hasil observasi. Hasil
penelitian ini menujukkan bahwa (1) Kemampuan siswa dalam menentukan struktur
teks dalam teks laporan hasil observasipada Siswa Kelas X IPS1 di SMA Negeri 2
Kelayang Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2019/2020 berada pada kategori cukup
yaitu dengan nilai 68,00 atau dengan kata lain hipotesis penelitian diterima, (2)
Kemampuan siswa dalam menentukan unsure kebahasaan dalam teks laporan hasil
observasi berada pada kategori cukup yaitu dengan nilai 72,96 atau dengan kata lain
hipotesis penelitian diterima, (3) kemampuan siswa dalam menafsirkan teks laporan
60
hasil observasi berdasarkan struktur, unsure kebahasaan, dan isi teks laporan berada
pada kategori cukup yaitu dengan nilai 66,67 atau dengan kata lain hipotesis
penelitian diterima. perbedaan peneltiian ini dengan penelitian penulis terletak pada
sangat dibutuhkan, terutama dalam mengungkapkan ide, pikiran, dan pesan melalui
dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka
dengan orang. Dalam dunia pendidikan formal, keterampilan menulis sangat berperan
penting.
61
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Isi Laporan Hasil Observasi Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X
MAN 1 Kota Dumai Tahun Ajaran 2022/2023 dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
Dengan Tulisan masih kurang karena 19 orang siswa dari 34 siswa masih
mendapatkan nilai dibawah 50. maka hipotesis pertama pada penelitian ini
Interpretasi Secara Tulisan sudah sangat baik karena 28 orang dari 34 siswa
mendapatkan nilai diatas 75. Maka hipotesis kedua pada penelitian ini yaitu
62
3. Hasil penelitian menemukan bahwa rata-rata kemampuan siswa dalam
mendapatkan nilai dibawab 50. maka hipotesis ketiga pada penelitian ini
ditolak.
5.2 Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian, implikasi dari skripsi ini adalah sebagai berikut:
dalam belajar, khususnya pada materi menulis teks laporan hasil observasi
Bahasa Indonesia.
5.3 Rekomendasi
63
1. Bagi guru bahasa Indonesia, peneliti menyarankan untuk mempersiapkan RPP
dengan RPP;
melakukan penelitian yang sejenis, sehingga kita sebagai calon pendidik akan
64
DAFTAR PUSTAKA
Angelina Ghita. 2007. Analisis Kasus Post-Traumatic Stress Disorder pada Film 27
Steps of May. Tugas Akhir. Universitas Dinamika.
Amalia nurhikma. 2020. Kemampuan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa
Kelas X SMK Negeri 4 Makassar. Eprints Universitas Negeri Makassar
Astri Lidia Putri. 2021. kemampuan menulis teks laporan hasil observasi pada siswa
kelas X SMK Negeri 3 Seluma. Kemampuan menulis teks laporan hasil
observasi ini dinilai dari lima aspek, yaitu aspek isi, aspek struktur, aspek
diksi, aspek kalimat efektif, dan aspek ejaan. JURNAL ILMIAH KORPUS
Vol. 5 No. 1, 2021 ISSN (online): 2614-6614 Available online at
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/korpus/index
Ayudia, Suryanto, E., & Waluyo, B. 2016. Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa
Indonesia dalam Laporan Hasil Observasi Pada Siswa SMP. Basastra (Jurnal
Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia Dan Pengajarannya), 4(1), 34–49.
65
Baker, M. 1992. In Other Words: A Coursebook on Translation. London And New.
York:Routledge.
Bell, Roger. T. 1991. Translation and Translating: Theory and Practice. London and
New York: Longman
Halliday, M.A.K., & Ruqaiya Hasan. 1976. Cohesion in English. London: Longman
Marda Tillah. 2019. Kemampuan Menganalisis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa
Kelas X IPS1 di SMA N 2 Kelayang Kabupaten Indragiri Hulu Tahun Ajaran
66
2019/2020. Program studi pendidikan bahasa dan sastra indonesia fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan universitas islam riau pekanbaru
Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada
Mujiati hanik. 2011. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Stok Obat Pada
Apotek Arjowinangun.jogyakarta: sukadi
67
Stubbs, Michael. 1983. Discourse Analysis: the Sociolinguistic Analysis of. Natural
Language. England: Basil Blackwell Publisher Limited.
Subyantoro. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (edisi revisi). Semarang: Undip Press
Titscher Stefan, Michael Mayer,Ruth Wodak dan Eva Vetter, diterjemahkan. Metode.
Analisis Teks & Wacana. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
68
LAMPIRAN
69
NILAI ULANGAN HARIAN X IPS 1
70
15 Khairun Nisa 75 57 Tidak tuntas
17 Nabila 75 82 Tuntas
71
NILAI ULANGAN HARIAN X IPS 2
72
16 Nayira Quratul 75 85 Tuntas
Aini
19 Revadinda 75 88 Tuntas
Asnadila
30 Sumarni 75 76 Tuntas
73
NILAI ULANGAN X IPS 3
74
15 Rizky Hardiadi 75 39 Tidak tuntas
75
76