imansofyani.co.cc | 1
BAB I
PENDAHULUAN
kaitannya dengan fungsi bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi. Siswa bukan
memiliki kemampuan untuk menangkap makna dari sebuah pesan atau informasi
kembali pesan atau informasi yang diterimanya itu. Siswa juga diharapkan memiliki
perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik. Kompetensi komunikatif itu dapat
dicapai melalui proses pemahiran yang dilatihkan dan dialami dalam kegiatan
pembelajaran.
imansofyani.co.cc | 2
Salah satu aspek keterampilan berbahasa yang berkaitan dengan pengungkapan
bersifat produktif-aktif merupakan salah satu kompetensi dasar berbahasa yang harus
dimiliki siswa agar terampil berkomunikasi secara tertulis. Siswa akan terampil
sesuai, memperhatikan ejaan dan tanda baca yang benar, serta menggunakan ragam
kalimat yang variatif dalam menulis jika memiliki kompetensi menulis paragraf yang
baik.
kerap kali menjadi suatu hal yang kurang diminati dan kurang mendapat respon yang
baik dari siswa. Siswa tampak mengalami kesulitan ketika harus menulis. Siswa tidak
tahu apa yang harus dilakukan ketika pembelajaran menulis dimulai. Mereka
terkadang sulit sekali menemukan kalimat pertama untuk memulai paragraf. Siswa
kerap menghadapi sindrom kertas kosong (blank page syndrome) tidak tahu apa yang
akan ditulisnya. Mereka takut salah, takut berbeda dengan apa yang diinstruksikan
gurunya.
imansofyani.co.cc | 3
bebahasa yang lain. Menulis dapat pula diintegrasikan secara eksternal dengan mata
Kecenderungan lain yang terjadi adalah pola pembelajaran menulis di kelas yang
dikembangkan dengan sangat terstruktur dan mekanis, mulai dari menentukan topik,
membuat kerangka, menentukan ide pokok paragraf, kalimat utama, kalimat penjelas,
ketepatan penggunaan pungtuasi dan sebagainya. Pola tersebut selalu berulang tiap
kali pembelajaran menulis. Pola tersebut tidak salah, tetapi pola itu menjadi kurang
bermakna jika diterapkan tanpa variasi strategi dan teknil lain. Akibatnya, waktu
pembelajaran pun lebih tersita untuk kegiatan tersebut, sementara kegiatan menulis
yang sebenarnya tidak terlaksana atau sekedar menjadi tugas di rumah. Kegiatan
menulis seperti ini bagi siswa menjadi suatu kegiatan yang prosedural dan menjadi
tidak menarik. Penekanan pada hal yang bersifat mekanis adakalanya membuat
kreatifitas menulis tidak berkembang karena hal itu tidak mengizinkan gagasan
menuntut kesempurnaan hasil tulisan dari siswa justru dapat menghentikan kemauan
pemilihan yang kaku dalam mengajarkan jenis-jenis tulisan atau jenis-jenis paragraf,
seperti narasi, eksposisi, deskripsi, dan argumentasi. Pengategorian yang kaku itu
membuat siswa menulis terlalu berhati-hati karena takut salah, tidak sesuai dengan
jenis karangan yang dituntut. Padahal, ketakutan untuk berbuat salah tersebut dapat
mematikan kreativitas siswa untuk menulis. Selain itu, Halliday (dalam Tompkins &
imansofyani.co.cc | 4
Hoskisson, 1991:187) menyatakan bahwa pengategorian jenis-jenis karangan tersebut
terlihat artifasial ketika kita meminta siswa menggunakannya untuk berbagai tujuan
yang berbeda, sebab siswa terkadang mengombinasikan dua atau lebih kategori untuk
berkembang jika dilatihkan secara terus menerus atau lebih sering. Memberikan
kesempatan lebih banyak bagi siswa untuk berlatih menulis dalam berbagai tujuan
merupakan sebuah cara yang dapat diterapkan agar keterampilan menulis meningkat
sekolah adalah sistem penilaian dan pencapaian target kurikulum pembelajaran yang
hanya diukur berdasarkan hasil tes-tes tertulis di akhir caturwulan, semester, atau
dengan menggunakan paper and pencil tests (Saukah, 1999). Untuk mengetahui
tidak cukup hanya dilihat melalui jawaban soal-soal yang diberikan satu atau dua kali
ditengah dan diakhir semester (subsumatif dan sumatif). Tes-tes tertulis hanya salah
menulis yang autentik dari komprehensif dengan berbagai teknik dan prosedur.
berbahasa siswa secara berkelanjutan (Pulh, 1997:6). Penilaian tersebut juga harus
imansofyani.co.cc | 5
dilakukan secara autentik, yaitu didasarkan proses perkembangan dan data-data
2003:19). Dalam konteks yang lebih komunikatif, penilaian pun tidak hanya
dilakukan oleh guru, siswa dapat belajar saling menilai dengan temannya, bahkan
keterampilan menulis paragraf siswa Kelas II SMP Negeri 1 Andoolo. dari studi awal
dilihat dari hasil tulisan siswa adalah (1) gagasan utama yang disajikan tidak jelas dan
banyak paragraf yang memiliki lebih dari satu gagasan utama, (2) gagasan
pengembang yang disajikan tidak padu dan tidak mendukung gagasan utama, (3)
banyak paragraf yang hanya terdiri dari atau kalimat, (4) kalimat-kalimat yang
digunakan banyak yang memiliki struktur yang tidak tepat, (5) pilihan kata yang
digunakan masih terbatas dan kurang tepat, utamanya pada penggunaan konjungsi,
dan (6) tanda baca dan ejaan yang digunakan masih banyak kesalahan. Berdasarkan
dengan cukup.
didukung pula dengan hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran menulis. Hasil
imansofyani.co.cc | 6
pengamatan itu menunjukkan tiga hal yang berhubungan dengan rendahnya
keterampilan menulis siswa. Pertama, siswa memerlukan waktu yang cukup lama
kebingungan untuk menentukan topik, gagasan utama, atau kalimat pertama yang
akan ditulis. Ketiga, siswa kurang antusias dan tidak menunjukkan respon yang baik
Dari hasil analisis dan diskusi disimpulkan dua faktor utama sebagai penyebab
dilakukan dengan cara mengutamakan aspek teoritis, mekanis, dan kurang variatif
sehingga kurang menarik minat belajar siswa. Kedua siswa belum dibiasakan dan
atau membuat karangan yang harus dikerjakan siswa sangat formal, dibatasi jenisnya
karangan yang harus dikerjakan siswa sangat formal, dibatasi jenisnya secara kaku,
diri melalui tulisan kurang dapat berkembang. Keempat, bimbingan dan penguatan
yang diberikan guru terhadap kegiatan menulis yang dilakukan siswa belum optimal.
imansofyani.co.cc | 7
Kelima, pembelajaran menulis yang dilaksanakan cenderung ekslusif, tidak terpadu
keterampilan menulis ada empat hal. Pertama, penilaian keterampilan menulis hanya
Ketiga, peniiaian hanya dilakukan sepihak oleh guru secara tertutup. Keempat, hasil
Berdasarkan latar belakang dan fokus masalah, maka masalah dalam penelitian
paragraf siswa kelas II SMP Negeri 1 Andoolo melalui penerapan kegiatan menulis
jurnal dan pemanfaatannya untuk penilaian autentik?". Rumusan masalah umum itu
dirinci meniadi tiga masalah khusus. Ketiga masalah khusus tersebut adalah sebagai
berikut :
imansofyani.co.cc | 8
2). Bagaimanakah upava meningkatkan keterampilan menulis paragraf siswa kelas II
Secara umum tujuan penelitian ini adalah mcndapatkan kajian tentang upaya
autentik. Tujuan penelitian umum itu diuraikan secara khusus sebagai berikut :
siswa kelas II SMP Negeri 1 Andoolo melalui tindakan pemahaman konsep dan
pemodelan?
siswa kelas II SMP Negeri 1 Andoolo melalui tindakan penilaian autentik dengan
imansofyani.co.cc | 9
1.5 Manfaat Penelitian
Kegiatan dan laporan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat; baik yang
Hasil penelitian ini juga memiliki manfaat praktis bagi guru, siswa, dan sekolah
Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan dan
menulis siswa. Selain itu; hasil penelitian ini diharapkan dapat mendorong guru untuk
meneliti lebih lanjut tentang berbagai strategi pembelajaran dan proses penilaian
Bagi siswa, kegiatan atau tindakan dilakukan dalam penelitian ini juga
bermanfaat yaitu memberikan variasi kegiatan pembelajaran vang lebih menarik dan
perasaannya secara tertulis dengan lebih bebas dan lebih sering. Dengan berlatih
menulis jurnal secara lebih sering dan lebih bebas, diharapkan keterampilan menulis
Bagi sekolah atau lembaga pendidikan, hasil penelitian ini bermanfaat sebagaa
kualitas sekolah. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan referensi dan bahan
imansofyani.co.cc | 10
pertimbangan bagi pengemhangan kurikulum, perangkat pembelajaran; dan proses
imansofyani.co.cc | 11
BAB II
KAJIAN TEORI
Salah satu cara alternatif yang dapat diterapkan untuk membiasakan dan
dengan menuiis jurnal atau dalam istilah yang lebih umum dikenal dengan menulis
buku harian. Pembiasaan dan rutinitas menulis tersebut akan menjadi suatu kebiasaan
perilaku yang positif. Dengan menulis jurnal. siswa dapat berlatih menulis lebih
sering dan lebih bebas di luar jam pembelajaran menulis secara khusus. Siswa akan
paragraf-paragraf yang baik. Jurnal dapat menjadi sarana yang membantu siswa
untuk belajar menulis dengan lebih menyenangkan dan berhasil (Eanes, 1997:457).
Kegiatan menulis jurnal itu tidak hanya dilakukan ketika pmbelajaran menulis,
tersebut juga dapat disisipkan. Guru dapat menyediakan waktu setiap bari atau
beberapa hari dalam seminggu sekitar sepuluh sampai dengan lima bela menit bagi
sekilas terkesan penyedian waktu ini mengurangi alokasi waktu pembelajaran pokok,
tetapi bila disadari lebih jauh pengurangan alokasi waktu pembelajaran ini, yang
dimanfaatkan untuk menulis jurnal, dapat memberi manfaat yang besar bagi siswa.
imansofyani.co.cc | 12
Rutinitas menulis jurnal yang dilakukan siswa memberi manfaat positif bagi
aspek pembahasaan yang lain secara tidak langsung. Secara berkesinambungan siswa
akan teriatih mengemukakan gagasan dan perasaannva dengan pilihan kata, kalimat;
struktur penyajian, dan pola pengernbangan yang baik. Sebab, untuk terampil
menulis, anak-anak harus sering dan bebas menulis (serta membaca) supaya mereka
terampil dalam menggunakan struktur yang kompleks dan benat secara tata bahasa (
Kegiatan menulis jurnal mengajak siswa untuk lebih bebas dan kreatif
mengekspresikan diri lewat bahasa tulis. Dalam kegiatan menulis jurnal, kemampuan
mereka amati, berbagai informasi, dan berbagai ide (Saukah, 2000). Dalam jurnal
siswa dapat menuliskan berbagai hal, tanpa tekanaii dan ketakutan membuai
kesalahan. Jika anak terbiasa menulis secara mandiri, maka mereka akan belajar cara
menulis dengan fokus vang tajam dan jelas (Leonhard. 2GG 1:21).
Tulisan dalam jurnal merupakan produk yang alamiah dan bersifat spontan.
yang dibacanya, tanggapan terhadap lingkungan di sekitarnva atau hal-hal lain yang
menurutnva menarik untuk di tulis. Melalui kegiatan menulis jurnal siswa berlatih
imansofyani.co.cc | 13
Kegiatan menulis jurnal ini memberikan kesempatan siswa untuk menulis dengan
lebih bebas. untuk keperluan tugas-tugas menulis seeara formal, tulisan dalam jurnal
Konsep jurnai dalam penelitian ini adalah tulisan-tulisan yang ditulis siswa
daiam buku catatan khusus yang sifatnva informal, spontan, rutin, dan personal. Hal-
ha1 yang ditulis adalah tentang pengalaman pribadi, curahan perasaan atau gagasan,
tanggapan tentang), bacaan, tanggapan tentang proses pembelajaran. atau hal-hal lain
yang menarik minat dan perhatian siswa. Topik-topik yang ditulis dalam jurnal itu
dapat dipilih secara bebas atau ditentukan sesuai konteks pembelajaran. Selanjutnya,
tulisan siswa tersebut diberi respon oleh guru sebagai upaya meningkatkan motivasi
Sebagai tulisan informal maka aspek yang ditekankan dalam menulis jurnal
tertulis. Kejelasan isi tulisan lebih ditekankan dari pada aspek-aspek mekanik, seperti
ketepatan ejaan atau penggunaan pungtuasi. Namun. bukan berarti aspek mekanik
siswa dapat menjadi bahan acuan dan refleksi bagi guru untuk mengetahui tingkat
tetap dapat dipantau dan mendapat respon dari guru. Respon yang diberikan bukan
yang lebih bersifat positif. Respon positif itu berupa komentar atau tanggapan yang
imansofyani.co.cc | 14
berhubungan dengsan isi tulisan sehingga dapat menjadi penguatan atau motivasi
bagi siswa untuk terus menulis. Tulisan-tulisan respon itu juga tidak lebih panjang
dari tulisan siswa dan ditulis dengan kalimat vang baik dan benar, sehingga tulisan
tersebuut dapat menjadi model bagi siswa. Kegiatan pemberian respon secara tertulis
itu memungkinkan terjalinnya interaksi dinamis antara guru dan siswa lewat bahasa
tahapan. Ketiga tahapan itu adalah (1) tahap pendahuluan. (2) tahap pelaksanaan, dan
(3) tahap penilaian. Pada tahap pendahuluan, kegiatannya pokoknya terdiri dari
dalam menulis. Pada tahap penilaian, kegiatan penilaian yang dilakukan dalam
Aspek lain yang tidak dapat diabaikan dalam upaya peningkatan keterampilan
siswa adalah penilaian autentik. Penilaian autentik sesuai untuk diterapkan karena
imansofyani.co.cc | 15
data autentik berupa tulisan siswa yang sebenarnya. Penilaian itu tidak hanya
mengacu pada produk akhir, tetapi juga mengacu pada kinerja dan proses
Tulisan siswa dalam jurnal dapat digunakan sebagai salah satu bahan untuk
kelancaran dan kepaduan penataan gagasan dalam paragraf; serta penggunaan aspek-
aspek mekanik yang diperoleh siswa setahap demi setahap. Jurnal rnenjadi sebuah
secara menyeluruh. Selain itu. berbagai kekurangan dan kesalahan yang terdapat
tulisan siswa melalui penilaian autentik dapat dibenahi dan dapat menjadi
jurnal siswa. Jurnal dapat menjadi sebuah afternatif bahan penilaian yang efektif
siswa dapat menjadi bagian dari portofoiio yang merekam perkembangan menulis
imansofyani.co.cc | 16
dari waktu ke waktu. Selain itu, pemanfaatan jurnal dalam penilaian menjadikan
penilaian tidak hanya dilakukan guru, tetapi siswa juga dapat dilatih untuk
dibuatnya. Siswa juga dapat memilih sebuah tulisan andalan dalam jurnal yang
ditulisnya untuk dinilai atau ditanggapi oleh temannva (peer-assesment). Bahkan bila
siswa tidak keberatan, orangtuanya pun dapat membaca dan memberikan penilaian
kesaiahannya sendiri kemudian berupava membuat tulisan yang lebih baik. Bila
kegiatan ini dapat dilakukan secara efektif dan optimal, maka diharapkan
meningkat. Proses penilaian dan pembelajaran menulis pun menjadi lebih bermakna
hagi siswa.
imansofyani.co.cc | 17
BAB III
METODE PENELITIAN
Pengumpulan data tersebut dilakukan pada latar alamiah dengan peneliti sebagai
Sejalan dengan pemfokusan dan latar alaminya yang berwujud aktivitas di dalam
kelas, rancangan penelitian tindakan yang diterapkan adalah penelitian tindakan kelas
tindakan. Oleh karena itu, model rancangan penelitian tindakan kelas yang akan
dikembangkan oleh kemmis dan Elliot (Elliot, 1991:71). Secara umum model siklus
ini meliputi (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan, (4) analisis
dan refleksi.
imansofyani.co.cc | 18
3.2 Subjek Penelitian
siswa akan dikenai tindakan karena penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
melaksanakan tugas sehari-hari dan di kelas ini terdapat masalah tersebut. Selain itu,
kelas II SMP merupakan kelas tengah, dengan siswa yang telah dapat herpikir secara
logis dan abstrak serta telah mempunvai dasar pengetahuan awal tentang
Data yang ingin diperoleh adalah data tentang proses kegiatan dan data
tentang hasil kegiatan menulis jurnal. Data-data itu meliputi (1 ) data awal tentang
kemampuan kcterampilan menulis paragraf siswa (2) data pokok tentang upaya
pemodelan kegiatan menulis jurnal. (3) data pokok tentang upaya peningkatan
kegiatan menulis jurna1, (4) data pokok tentang upaya peningkatan keterampilan
tulisan dalam jurnal siswa, serta (S) data pendukung tentang perkembangan
imansofyani.co.cc | 19
teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah wawancara, pengamatan,
penelitian kualitatif, dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai instrumen utama
kegiatan belajar, catatan lapangan dokumentasi hasil tulisan siswa dan hasil tes
Menulis.
Analisis data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan dasar analisis data
model alir yang terdiri atas tiga tahapan yaitu (1) mereduksi data, (2) menyajikan
data, dan (3) menarik kesimpulan dan memverifikasi. Analisis data tersebut dilakukan
selama dan sesudah penelitian, mulai dari tahap perencanaan kegiatan, pelaksanaan.
imansofyani.co.cc | 20
BAB IV
dalam tiga siklus tindakan. Perencanaan yang dibuat, disesuaikan dengan satuan
program semester yang telah disusun oleh guru mata pelajaran, sehingga pelaksaaaan
penelitian ini tetap berjalan sesuai alur progam pembelajaran mata pelajaran bahasa
Pelaksanaan setiap siklus terdiri atas tiga tindakan pokok. Adapun ketiga
tindakan pokok tersebut adalah (1 ) pemahaman dan pemodelan. (2) Pelaksanaan dan
pembiasaan kegiatan menulis jurnal, dan (3} pelaksanaan penilaian autentik melalui
jurnal. Dalam tiap siklus, tindakan pertama dilaksanakan dengan alokasi waktu dua
kali pertemuan jam pelajaran. Tindakan kedua dilakukan terinteigrasi dalam tiap jam
pelajaran bahasa Indonesia selama empat kali pertemuan, guru menyediakan waktu
sepuluh sampai dengan lima belas menit di menit awal atau di akhir pelajaran untuk
menulis. Materi tulisan jurnal disesuaikan dengan konteks materi pembelajaran saat
itu. Tindakan ketiga selain dilakukan secara bersinambungan oleh yang, dilakukan
pula oleh siswa sekitar dua puluh menit pada waktu yang ditentukan. Setiap siklus
siswa menulis jurnal sebanvak lima kali. Tindakan-tindakan pokok tersebut langkah-
imansofyani.co.cc | 21
Tabel 1. Rencana Pembelajaran dalam Pelaksanaan Tindakan
imansofyani.co.cc | 22
1 2 3
Menghubungkan 5. Guru menghubungkannya konsep menulis
pemahaman tentang menulis paragraf dengan pengalaman siswa menulis
paragraf yang baik dengan buku harian/jurnal, melalui pertanyaan :
kegiatan menulis jurnal • Apakah kamu sering menulis hal-hal
yang bersifat pribadi?
• Di mana kamu dapat merasa aman
untuk menulis atau menyimpan tulisan
itu ?
imansofyani.co.cc | 23
2. Pelaksanaan dan Mengintegrasikan kegiatan 1. Siswa menulis jurnal secara bebas dan
pembiasaan menulis jurnal dalam spontan beberapa menit (10-15 menit) jika
menulis jurnal. pembelajaran dan kegiatan menulis di awal pertemuan
membiasakan siswa untuk pembelajaran. Misalnya, menulis kejadian
menulis jurnal secara rutin. yang dialaminya diperjalanan, menuju
sekolah, tanggapannya tentang suasana
keluarga di rumah, keinginan-keinginannya,
dsb
imansofyani.co.cc | 24
3. Penilaian Menerapkan penilaian 1. Siswa memilih salah satu tulisannya dalam
autentik dengan autentik dengan jurnal lalu siswa menilai/mengoreksi tulisan
memanfaatkan memanfaatkan tulisan siswa itu sendiri menggunakan panduan yang
kegiatan menulis dalam jurnal. disediakan.
jurnal.
Melaksanakan penilaian 2. Siswa memilih tulisan jurna yang dapat
diri-sendiri oleh siswa untuk dibaca oleh orang lain untuk dinilai oleh
menemukan sendiri temannya. Siswa saling menilai hasil tulisan
kesalahan-kesalahan tulisan temannya lalu mengemukakan tanggapan
dan memperbaikinya. dan hasil penilaiannya itu.
Penelitian dilakukan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari kegiatan
siklusnya dilakukan tiga pokok pembelajaran. Ketiga pokok pembelajaran itu adalah
(1) kegiatan pemahaman konsep dan pemodelan kegiatan menulis jurnal, (2)
imansofyani.co.cc | 25
pelaksanaan dan pembiasan menulis jurnal, dan (3) penilaian autentik dengan
skemata siswa. (3) menjelaskan dan mendiskusikan tentang mcnulis paragraf yang
baik, (4) memberikan latihan dan contoh penulisan paragraf yang baik, (5)
contoh-contoh jurnal sebagai model serta (8) menulis jurnal tahap awal dengan
pembelajaran. Media digunakan berupa (1) lembar bagan struktur paragraf, (2)
contoh-contoh, tulisan yang, dikutip dari jurnal siswa, dan (3) gambar-gambar
imansofyani.co.cc | 26
4.2.2 Pelaksanaan dan Pembiasaan Menulis Jurnal
Pada siklus I kegiatan yang dilakukan pada tahap ini ada 6 langkah pokok.
untuk menulis, (2) meminta siswa menulis secara bebas tentang gagasan. Perasaan,
atau berbagai hal yang dialaminya, (3) membantu memunculkan gagasan siswa
melalui kegitan tanya jawab, (4) memantau dan membimbing siswa saat menulis. (5)
memberi penguatan tiap kali perternuan, dan (6) mengumpulkan kembali buku jurnal
Pada pertemuan kedua, guru memancing gagasan siswa untuk menulis dengan
Guru : "Kalau boleh Bapak ingin bertanya pada Riza. apakah cita-
citamu?"
Siswa : "Jadi dokter. Pak
Guru : "Kalau kamu, Nur?"
Siswa : "Saya ingin jadi guru saja, Pak?"
Guru : "Seandainya cita-cita kalian berdua tercapai apa yang kalian
lakukan?"
Siswa : "Menolong orang sakit yang tidak mampu, Pak?
Siswa : “Menjadi guru yang disenangi muridnya."
Guru : "Bagus, yang lain tentunya juga punya cita-cita yang bermacam-
macam. Kali ini Bapak ingin kalian menulis dalam jumai dengan
topik "Seandainya aku...",
imansofyani.co.cc | 27
Misalnya, seandainya aku menjadi dokter, seandainya aku seorang
guru, dan sebngainya."
Siswa : "Boleh Pak, kalau 'seandainya aku punya sayap`?"
Siswa : "Seandainya aku seorang jutawan, Pak."'
Guru : "Boleh saja, yang penting tulisan kalian runtut dan padu sehingga
gagasan yang dikemukakan mudah dimengerti."
(CL-TR 3 /PPMJ/K2/S2/Rabu,17-03-04)
dengan siswa. Komunikasi yang akrab tersebut dilakukan guru untuk memancing
gagasan yang lebih kreatif untuk ditulis da1am jurnal. Sebelum menulis, guru
menanyakan tentang harapan dan cita-cita siswa. Guru mengajak siswa berimajinasi
dikemukakan siswa di papan tulis . Topik-topik tersebut, antara lain sebagai berikut :
salah satu topik kemudian siswa menulis jurnalnya penuh antusias. Berikut ini
imansofyani.co.cc | 28
negeri ini menjadi negeri yang damai dan sejahtera. Semua itu akan ku
lakukan Seandainya aku menjadi presiden di negeri ini.
Aku akan menjadi pemimpin yang dapat menjadi teladan bagi rakyat.
Keadiian dan kesejahteraan akan menjadi perjuanganku. Aku tidak
ingin negeri ini terus terpuruk dalam hutang dan kemiskinan. Hal itu
menjadi cita-cita. sayangnya aku cuma siswi SMP Moramo tak ada
yang memilihku jadi presiden.
(HTS/PPMJ/K2/S2/KI-At -RZA)
diiakukan RZA dalam menulis. Gagasan yang dikemukakan cukup padat berisi
Pilihan kata yang digunakan dengan tepat, bahkan mulai menggunakan majas. Salah
satu contohnya pada kalimat “Aku ingin sebarkan virus perdamaian di hati setiap
rakyat di negeri ini agar mereka berhenti bertikai”. Kalimat tersebut memiliki
pilihan kata dan isi gagasan yang cukup baik. Kedua paragraf di atas juga menarik
karena dikembangkan dengan pola dedukatif. Pada kegiatan ketiga guru, memberikan
berkaitan dengan proses pembelajaran yang telah diikuti. Pada kegiatan keempat,
kembali guru meminta siswva untuk menulis bebas tentang kegiatan kesehariannya,
berdasarkan hasil refleks siklus II. Pada kegiatan menulis pertama. siswa tetap akan
diminta menulis bebas tentang hal-hal yang berkaitan dengan perasaan atau
imansofyani.co.cc | 29
menulis jurnal dilakukan di pengujung jam pelajaran. Berikut ini disajikan salah satu
imansofyani.co.cc | 30
Dua contoh tulisan di atas memberikan gamharan tentang tanggapan yang
berbeda terhadap pelajaran yang diterima siswa hari itu. Tulisan pertama
hal yang, sebaliknya. Dengan cara yang berbeda, kedua tulisan tersebut memberi
gambaran tentang apa yang mereka peroleh dalam kegiatan pembelajaran tulisan
dalain jurnalnya. Isi Kedua tulisan siswa dalam jurnal tersebut dapat menjadi refleksi
denuan peritiwa aktual yang terjadi. Pada kegiatan keempat kembali guru akan
pengalaman, perasaan. atau tanggapannya terhadap suatu hal. Dalam tiap siklus,
pelaksanaan dan pembiasaan menulis jurnal dilaksanakan sebanyak empat kali. Tiap
dua kali pertemuan menulis jurnal diselingi dengan kegiatan penilaian siswa. Selama
Pemberian respon diberikan guru secar-a tertulis, tetapi respon yang diberikan
tanggapan guru terhadap isi/hal yang dikemukakan siswa. Hal tersebut dapat diiihat
imansofyani.co.cc | 31
Kamis, 11 September 2007
respon terhadan apa yang dikemukakan siswa. Respon ini menjadi rnembuat siswa
senang karena guru menanggapi dan menunjukkan simpati terhadap persoalan yang
dialaminya. Hal ini sangat mengacu motivasi untuk terus menulis. Siswa merasa
Dalam tiap siklus penilaian autentik tulisan Jurnal siswa dilakukan oleh Guru
dan siswa. Penilaian Guru mencakup penilaian proses dan penilaian hasil yang
imansofyani.co.cc | 32
mencakup penilaian hasil tulisan yang dilakukan oleh diri sendiri dan rekan sejawat
/antarsiswa.
Kegiatan penilaian oleh siswa akan dilakukan dua kali. Penilaian pertama.
berupa penilaian diri seridiri dilakukan setelah kegiatan tertulis kesatu dan kedua.
Penilaian tiang kedua berupa penilaian rekan sejawat dilakukan telah kegiatan
menulis ketua dan keempat. Dalam penilaian sejawat siswa diminta untuk memilih
salah satu tulisannya untuk saling dipertukarkan dan dinilai oleh temannya. Untuk
memberikan bimbingan pada siswa. Berikut ini disajikan salah satu contoh hasil
Waktu masih di kelas 6 SD, aku ingat kalau aku pernah ikut kegiatan
memperingati hari kartini. Waktu itu aku disuruh memakai baju kebaya dan
rambutku harus disanggul. Aku tidak punya baju kebaya kecil, akhirnya ibu
mengecilkan salah satu baju kebayanya agar pas dengan badanku. Aku juga
dimakeup dan dipasangi sanggul oleh ibu.
Hari itu aku diantar ayah ke sekolah naik matoku. Karena aku memakai
kain sandal slopku waktu turun dari motor aku hampir jatuh., Kepalaku juga
rasanya berat sekali karena dipasangi sanggul. Aku tidak berani banyak
bergerak takut sanggulku jatuh. Jalannya pun harus pelan-pelan. Repot sekali
rasanya memakai baju kebaya. ku.
Semua temanku yang lain juga memakai kebaya. Kami kemudian disuruh
berbaris. lbu guru lalu menilai penampilan kami. Untunglah ketika diadakan
penilaian busana aku berhasil meraih juara satu. Pengalamanku saat itu
sungguh-sungguh berkesan bagiku.
Komentar : Tulisannya sudah bagus, aku kasih, tapi jangan lupa
kalau ya! Kalau pakai “semua” kata “teman” satu saja.
kata Kapital ya' Kalau pakai “semua” kata “teman"satu
saja. Kata “karena” lebih bagus nggak di awal kalimat
Perbaiki, ya (HTS/PAMJ/S3/KL-At-RZA)
imansofyani.co.cc | 33
Siswa penilai mencermati dan mengoreksi kesalahan-kesalahan tersebut. Siswa
penilai pun memberi penilaian berupa bintang tiga atau berkategori baik. Siswa
diperbaiki.
yang kerap dilakukan siswa. Berikut ini disajikan salah satu contoh lembar catatan
imansofyani.co.cc | 34
Catatan kekerapan kesalahan seperti daiatas selanjutnya menjadi acuan guru
Dengan tidak mengoreksi langsung kesalahan pada tulisan siswa, guru memberikan
kesempatan pada siswa untuk menemukan sendiri kesalahannya. Siswa juga merasa
menulis siswa, khususnva menulis paragraf. Dan pencatatan dan analisis hasil tulisan
keterampiian menulis paragraf tersebut dapat dilihat dari tiga hal yaitu (1) kuantitas
gagasan yang dihasilkan, (2) kualitas paragraf: dan i:cantus~asan aktivitas dan
motivasi siswa.
Peningkatan pertama terlihat dari jumlah gagasan dan pilihan topik. Jumlah
gagasan yang ditulis bertambah banyak serta memperlihatkan cara pemalu yang
beragam, tidak datemukan lagi paragraf yang hanya terdiri dari satu kalimat.
imansofyani.co.cc | 35
Peningkatan tersebut teriadi pada tiap siklus tindakan. Hal tersebut secara lebih jelas
penggunaan pilihan kata, tata bahasa, serta ejaan dan tanda baca yang secara bertahap
semakin baik. Secara lebih jelas, hal tersebut tergambar dalam tabel berikut :
Dari tabel di atas dapat dijelaskan siklus I kualitas paragraf siswa rata-rata
berkualitas cukup, cukup maka pada siklus II dan III meningkat menjadi baik.
Dengan kata lain, paragraf yang ditulis siswa umumnya telah memiliki gagasan
imansofyani.co.cc | 36
utama dan gagasan pengembang yang jelas. Gagasan-gagasan itu dikembangkan
secara logis dengan pengorganisasian yang baik. Struktur kalimat dan peralihan antar
gagasan dalam paragraf sudah memperlihatkan keefektifan, hal tersebut teriihat dari
cukup tepat dan dapat mewakiii gagasan yang dikemukakan. Beberapa kesalahan tata
bahasa dari mekanik tulisan masih diketemukan, tetapi tidak banyak dan tidak sampai
Seiain itu, jumlah pilihan topik tulisan yang dihasilkan, sangat beragam. Hal
itu menunjukkan bahwa siswa bahwa siswa telah dapat menentukan berbagai bahan,
gagasan yang dapat mereka tulis. Keragaman topik tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut.
imansofyani.co.cc | 37
Keantusiasan, aktivitas, dan motovasi siswa untuk menulis yang semakin
meningkat. Hal itu ditandai dengan kemauan siswa membuat buram tulisannya di
rumah, walaupun tanpa penugasan dari guru. Siswa cepat menulis di kelas karena
umumnya mereka telah memiliki buram yang dibuat di rumah. Siswa juga
terbangkitkan motivasi untuk melukis karena merasa tidak mendapat beban tugas
yang berat. Tabel berikut menunjukkan perilaku siswa dalam belajar selama siklus
penelitian.
pelaksanaan tindakan. Pada siklus I masih banyak siswa yang belum atau kurang aktif
untuk menilis. Namun, pada siklus II dan III jumlah siswa yang aktif dan sangat aktif
menulis terus meningkat. Bahkan, pada akhir siklus III tidak terlihat siswa yang pasif
imansofyani.co.cc | 38
Peningkatan tersebut dapat tercapai karena bimbingan Guru yang diberikan
secara dinamis dan tidak prosedural. Sekalipun menulis jurnal bersifat menulis
informai. tetapi bimbingan tetap diberikan sehingga dapat menggali ide-ide kreatif
siswa dalam menentukan topik dan mengemukakan gagasan. Guru jug berupaya
mengaitkan kegiatan menulis jurnal tersehut dengan konteks kehidupan atau materi
belajar dan perkembangan pribadi siswa. Selain itu, respon tertulis vang, diberikan
yang ternyata mampu meningkatkan motivasi untuk menulis. Motivasi itu tumbuh
karena siswa merasa guru menghargai dan peduli dengan apa vang ditulisnya.
untuk menghasilkan sebuah paragraf. tetapi setelah beberapa kali menulis siswa
buram tulisannya di rumah, meskipun guru tidak menugaskan ha1 itu. Dampaknya,
pemberian waktu sepuluh sampai lima beias menit yang awalnya terkesan
berharga, dan lebih bermakna dalam upaya melatih keterampilan menulis siswa.
Dampak positif lain yang ditemukan dari pembiasaan menulis jurnal adalah
mengekspresikan secara tertulis berbagai masalah atau peristiwa yang dialami. Selain
itu, kehbngungan siswa menentukan topik atau kalimat pertama saat mulai menulis
imansofyani.co.cc | 39
Rangkaian pelaksanaan tindakan menulis jurnal adalah kegiatan penilaian
meiiputi kegiatan penilaian diri sendiri, penilaian sejawat antar siswa, dan penilaian
oieh guru. Kegiatan penilaian autentik ini menjembatani kesenjangan antara menulis
tampak sebagai dampak dari tindakan penilaian autentik yang dilakukan oleh siswa.
berbagai kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca yang terdapat daiam sebuah
kalimat yang kurang tepat, dan (4) meningkatnya kemampuan untuk mengidentifikasi
kesalahan tersebut mendorong siswa untuk menulis paragrah secara lebih cermat
sehingga tidak mengulangi kesalahan serupa saat menulis paragraf dalam jurnal
berikutnya. Di sisi lain, semangat kerja sama dan percaya diri siswa semakin
imansofyani.co.cc | 40
terbangun melalui kegiatan ini. Siswa belajar untuk bersikap jujur dan berani menilai
cenderung dan kerap dilakukan siswa dalam tulisannya. Informasi ini berguna untuk
imansofyani.co.cc | 41
BAB V
SIMPULAN
5.1 Simpulan
Indonesia di sekolah adalah rendahnva keterampilan menuiis paragraf siswa. Hal itu
terlihat dari rendahnva kualitas paragraf yang dihasilkan siswa. Siswa juga kurang
antusias dan mengalami kesulitan ketika mendapat tugas untuk menulis. Hal tersebut
belum memberi kesempatan banyak pada siswa untuk menulis. Di sisi lain penilaian
tindakan yang dapat diterapkan adalah penerapan kegiatan menulis jurnal dan
terbiasa dan lebih sering menulis, kualitas paragraf-paragraf yang dihasilkan dapat
semakin baik. Dengan, terbiasa menulis kreativitas siswa dalam menulis pun
meningkat. Siswa semakin mudah dan terbiasa menemukan berbagai bahan atau
tulisan jurnal siswa juga dapat memberi pengaruh yang besar terhadap peningkatan
imansofyani.co.cc | 42
keterampilan menulis paragraf siswa. Dengan menilai hasil tulisannya sendiri
maupun hasil tulisan teman; siswa dapat mengkonstruksi dan menemukan sendiri
pengetahuannya Siswa belajar dari berbagai kesalahan untuk menulis lebih baik. Di
Sisi lain guru juga dapat memanfaatkan hasil autentik tulisan dalam jurnal siswa
lndonesia.
5.2 Saran-Saran
berikut :
1) Bagi guru bahasa Indonesia maupun guru mata pelajaran lain disarankan kegiatan
menulis jurnal ini dapat terus diterapkan dan diintegrasikan dalam pembeiajaran
disarankan untuk melakukannya dalam konteks tataran program studi atau mata
pelajaran lain karena menulis rnerupakan proses kognitif dan afektif yang
imansofyani.co.cc | 43
Daftar Rujukan
Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia SMP dan MTs (Draf Final). Jakarta: Depdiknas.
Capacchione. L. 1989. The Creative Journal For Children: A Guide for Parents,
Teacher, and Counselors. Boston: Shambala.
Eanes, R. 1997. Content Area Literacy: Teaching Today’s and Tomorrow. New York:
Delmar Publisher.
Elliot, J. 1991. AN. Action Reseach for Educational Change. Buckingham: Open
University Press.
Federikson, J. & Collins, A. 2002. What is Authentic Assesment: Term and Condition
of Use. Hougton Mifflin Company (online),
(http://www/eduplace.com/rdg/res/litass/, diakses 28 Desember 2002).
Nurhadi & Senduk, A.G. 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam
KBK. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang.
O’Malley, J.M. & Piece, L.V. 1996. Authentic Assessment for Ennglish Language
Learners: Practical Approaches For Teachers. Virginia: Addison-
Wesley.
Puhl, C. 1997. Develop, Not Judge: Continuous Assesment in the ESL Classroom.
English Teaching Forum, April 1997, pp 2-9.
Saukah, A. 1999. Prinsip Dasar Penilaian Pendidikan Bahasa. Bahasa dan Seni.
Tahun 27, Nomor 1, Pebruari 1999, Hal; 19- 33.
imansofyani.co.cc | 44
Saukah, Ali. 2001. The Teaching Writing and Grammar. Bahasa dan Seni. Tahun 28,
Nomor 2, Agustus 2000, Hal. 191-199.
Tompkins, G.E & Hoskisson, K. 1991. Language Arts : Content and Teaching
Strategis. New York: Macmillan.
Tompskin, G.E. 1994. Teaching Writing Balancing Process and Product. New York:
Macmillan.
imansofyani.co.cc | 45
ABSTRAK
Oleh
Samal Soni, S.Pd
imansofyani.co.cc | 46
KATA PENGANTAR
Puji ke hadirat Allah SWT atas segala karunia, rahmat, dan hidayah yang
telah dilimpahkan sehingga karya tulis yang berjudul Peningkatan Keterampilan
Menulis Paragraf melalui penerapan Kegiaan Menulis Jurnal dan Pemanfaatannya
untuk Penilaian Autentik pada Siswa Kelas II SMP Negeri 1 Andoolo Kabupaten
Konawe Selatan. Karya tulis ini disajikan sebagai salah satu persyaratan dalam Tes
Pemilihan Guru Berprestasi Tahun 2007 Tingkat SMP di Kabupaten Konawe Selatan.
Karya tulis ini merupakan laporan hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas
yang dilakukan di SMP Negeri 1 Andoolo, sebagai salah satu upaya perbaikan mutu
pendidikan. Dalam penyajiannya penulis menyadari karya tulis ini masih memiliki
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan berbagai saran
dan kritik membangun untuk perbaikan selanjutnya.
Akhirnya, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulis, mulai dari pelaksanaan tindakan di kelas hingga
penyusunan karya tulis ini. semoga Allah SWT senantiasa memberikan Rahmat-Nya
untuk semua usaha yang telah dan terus kita lakukan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa. Amin
iii
imansofyani.co.cc | 47
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
ABSTRAK ..................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................... 1
1.2 Fokus Penelitian .................................................................. 5
1.3 Rumusan Masalah ............................................................... 7
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................ 8
1.5 Manfaat Penelitian .............................................................. 9
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ............................................................................. 41
5.2 Saran .................................................................................... 42
DAFTAR RUJUKAN .................................................................................... 43
iv
imansofyani.co.cc | 48
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
v
imansofyani.co.cc | 49
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF
MELALUI PENERAPAN KEGIATAN MENULIS JURNAL
DAN PEMANFAATANNYA UNTUK PENILAIAN AUTEMATIK
PADA SISWA KELAS II SMP NEGERI 1 ANDOOLO
KABUPATEN KONAWE SELATAN
OLEH
imansofyani.co.cc | 50