PENDAHULUAN
Pembelajaran bahasa Indonesia secara fungsional dan komunikatif
(Suparno 2001).
selain untuk mengenalkan siswa pada sastra lama, puisi juga sebagai sarana
suatu hal yang kurang diminati dan kurang mendapat respon yang baik dari
siswa. Siswa tampak mengalami kesulitan ketika harus menulis puisi . Siswa
tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika pembelajaran menulis dimulai.
Siswa kerap menghadapi sindrom kertas kosong (blank page syndrome) tidak
tahu apa yang akan ditulisnya. Mereka takut salah, takut berbeda dengan apa
dengan sangat terstruktur dan mekanis. Pola tersebut tidak salah, tetapi pola
itu menjadi kurang bermakna jika diterapkan tanpa variasi strategi dan teknil
lain. Akibatnya, waktu pembelajaran pun lebih tersita untuk kegiatan tersebut,
menjadi tugas di rumah. Kegiatan menulis seperti ini bagi siswa menjadi
suatu kegiatan yang prosedural dan menjadi tidak menarik. Penekanan pada
berkembang karena hal itu tidak mengizinkan gagasan tercurah secara alami.
2
kesempurnaan hasil tulisan dari siswa justru dapat menghentikan kemauan
hanya akan berkembang jika dilatihkan secara terus menerus atau lebih
menulis puisi dalam berbagai tujuan merupakan sebuah cara yang dapat
secara cepat.
hanya dilihat melalui jawaban soal-soal yang diberikan satu atau dua kali
ditengah dan diakhir semester (subsumatif dan sumatif). Tes-tes tertulis hanya
memulai menulis puisi bebas; (2) kebanyakan dari mereka belum mengetahui
teknik mudah menulis puisi ; (3) siswa juga kesulitan dalam mencari ide
3
untuk menentukan isi puisi; (4) kebanyakan siswa ketika ditugaskan menulis
puisi, mereka menuliskan puisi yang sudah ada; (5) siswa cenderung
Minimum).
siswa memerlukan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan sebuah puisi
yang akan ditulis. Ketiga, siswa kurang antusias dan tidak menunjukkan
Dari hasil analisis dan diskusi disimpulkan dua faktor utama sebagai
menulis.
mekanis, dan kurang variatif sehingga kurang menarik minat belajar siswa.
4
berkesinambungan. Ketiga, tugas-tugas menulis paragraf atau membuat
karangan yang harus dikerjakan siswa sangat formal, dibatasi jenisnya secara
karangan yang harus dikerjakan siswa sangat formal, dibatasi jenisnya secara
memanfaatkan fasilitas yang ada. Dengan demikian siswa akan lebih tertarik
dan bertambah daya imajinasinya dalam menciptakan puisi baru yang asli.
Teknik pembelajaran yang ditawarkan adalah teknik copy the master. Teknik
copy the master ini pernah diterapkan oleh Ismail Marahimin dalam bukunya
“Menulis Secara Populer”. Teknik ini awalnya berasal dari teknik melukis.
Pada zaman dahulu orang yang ingin menjadi pelukis akan diberi sebuah
lukisan yang sudah jadi dan baik, biasanya yang dibuat oleh master, yaitu ahli
melukis atau pelukis terkenal, lukisan itu harus ditiru semirip mungkin,
sampai seseorang tersebut mampu melukis berdasarkan bentuk yang khas dan
5
mengatakan bahwa copy the master bukanlah sesuatu yang baru dalam
kehidupan kita. Teknik ini akan memudahkan siswa untuk mulai menulis
teknik
dijadikan master, sehingga muncul puisi ciptaan baru khas siswa. Dalam
penelitian ini, peneliti memfokuskan pada penggunaan teknik copy the master
kelas VII D dengan pertimbangan nilai KKM rata-rata lebih rendah dari kelas
yang lain.
Bahasa dan Sastra Indonesia, diharapkan siswa kelas VII D SMP Negeri 1
Bayongbong Kabupaten Garut lebih aktif, dan hasil belajarnya akan jauh
lebih baik. Sehubungan dengan itu, maka penulis mencoba untuk melakukan
keterampilan menulis puisi dengan teknik copy the master pada siswa kelas
6
B. Rumusan Masalah
utama dari penelitian ini adalah untuk mencari alternatif pembelajaran sebagai
bahasa indonesia.
7
Adapun tujuan penelitian pada mata pelajaran bahasa indonesia adalah
antara lain :
2. Manfaat Penelitian
Indonesia. Hasil penelitian ini juga memiliki manfaat praktis bagi guru,
keterampilan menulis.
1. Bagi guru
8
upaya meningkatkan keterampilan menulis siswa. Selain itu; hasil
2. Bagi siswa
bebas dan lebih sering. Dengan berlatih menulis secara lebih sering
D. Hipotesis Tindakan
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Hakikat Menulis
Lado (lewat Suriamiharja, dkk. 1996/1997: 1) bahwa menulis adalah
dimengerti oleh seseorang, kemudian dapat dibaca oleh orang lain yang
oleh penulis bahasa itu sendiri maupun orang lain yang mempunyai kesamaan
menulis adalah kegiatan menuangkan gagasan, ide atau pendapat yang akan
disampaikan kepada orang lain (pembaca) melalui media bahasa tulis untuk
10
pemindahan gagasan berupa sistem bahasa (Atar Semi, 2007: 14-18). Untuk
2) Untuk memberikan petunjuk dan pengarahan. Hal ini tercermin apabila
benar;
mempelajari isi buku dan akan lebih mudah dalam menguasai bahan.
bahwa untuk menjadi seorang penulis yang baik harus memiliki kepekaan
dapat dipahami oleh pembaca dan terlebih dahulu penulis harus menentukan
11
2. Hakikat Puisi
Sesuatu disebut teks sastra jika (1) teks tersebut tidak melulu disusun
untuk tujuan komunikatif praktis atau sementara waktu, (2) teks tersebut
mengambil jarak, (4) bahannya diolah secara istimewa, dan (5) mempunyai
keterbukaan penafsiran.
Terdapat tiga hal yang membedakan karya sastra dengan karya tulis
bahasa yang khas. Karya sastra dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok,
yaitu (a) sastra imajinatif, dan (b) sastra non-imajinatif. Sastra imajinatif
tidak semata-mata merujuk pada bentuk, tetapi juga keindahan isi yang
berkaitan dengan emosi, imaji, kreasi dan ide (Retno Winarni, 2009:8).
Definisi yang cukup memuaskan hanya berkaitan dengan jenis sastra tertentu
(misalnya puisi) tetapi tidak relevan diterapkan pada sastra pada umumnya
(Luxemburg, 1986:3-13)
12
Salah satu rahasia yang sesungguhnya tetap menjadi rahasia sepanjang
masa adalah puisi. Bentuk paling tua dari kesusasteraan dalam sejarah
peradaban manusia adalah puisi. Dan bentuk paling agung yang senantiasa
Puisi merupakan karya sastra paling tua dan pertama kali ditulis oleh
dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi
yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif). Kata-kata dalam puisi
Yang dimaksud dengan teks-teks puisi ialah teks-teks monolog yang isinya
tidak pertama-tama merupakan alur. Selain itu teks puisi bercirikan penyajian
bentuk karya sastra yang juga perlu diapresiasi. Puisi adalah karya sastra
tertulis yang paling awal ditulis oleh manusia (Herman J. Waluyo, 2010: 1).
Puisi sebagai salah satu bentuk karya sastra tentunya harus mempunyai fungsi
Jadi, bisa disimpulkan bahwa pada hakikatnya puisi itu adalah salah
satu karya sastra yang mempunyai nilai estetik (seni) yang tinggi dan berasal
dari interpretasi pengalaman hidup manusia yang digubah dalam wujud yang
paling berkesan atau sebagai hasil imajinasi dan gagasan penyair yang
dituangkan dalam bentuk tipografi yang spesifik. Puisi itu sendiri selalu
13
perubahan konsep estetik manusia. Tetapi, satu yang tidak berubah dari puisi
istimewa.
masyarakat, politik dengan bahasa yang tajam tapi eksplisit dalam karya.
dengan lebih mudah, memberi dorongan untuk belajar secara aktif, dan
14
Menulis puisi merupakan salah satu bentuk menulis kreatif. Menulis
yakni aspek proses dan aspek hasil. Aspek proses ditujukan pada aktivitas
proses pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa. Pada aspek proses, hal
pada aspek hasil ditekankan pada hasil yang diperoleh siswa dalam menulis
15
B. Model Pembelajaran copy the master
16
Strategi copy the master berasal dari bahasa Inggris yang artinya
adalah model untuk ditiru. Model yang akan ditiru ini tidak hanya terbatas
pada peniruan lateral, namun ada tahap perbaikan. Tahap peniruan sampai
dengan perbaikan inilah yang menonjol dalam strategi ini. Pada dasarnya
ditawarkan.
dengan master yang diberikan. Latihan dengan metode ini tidak mesti tulisan
dari seorang penulis terkenal, tetapi dapat juga diambil dari sebuah tulisan
yang berasal dari penulis biasa, yang dianggap sebagai sebuah model, setelah
dilakukan hal-hal lain yang perlu, baru sesudah itu tiba waktunya untuk
menulis. Tentu saja yang dituliskan itu tidak persis sama seperti modelnya:
Sebenarnya yang akan dikopi adalah kerangkanya, atau idenya, atau bahkan
juga tekniknya. Mengubah cerita adalah cerita dari suatu master yang di copy
17
Model copy the master salah satu cara berlatih menulis sastra kreatif
imitasi tulisan ahli. Metode copy the master menuntut dilakukannya latihan-
latihan sesuai dengan master yang diberikan. Latihan dengan metode ini tidak
mesti tulisan dari seorang penulis terkenal, tetapi dapat juga diambil dari
sebuah tulisan yang berasal dari penulis biasa, yang dianggap sebagai sebuah
kerangkanya, serta dilakukan hal-hal lain yang perlu, baru sesudah itu tiba
1) Mari kita membaca dan menikmati sebuah karya sastra yang menarik.
ketertiban, tanggung jawab, dsb.). Karena karya sastra yang bermutu akan
Karya sastra yang akan dijadikan model diharapkan ditulis oleh penulis
tulisan yang akan menjadi parameter tulisan yang akan mereka buat.
18
Banyak para ahli berpendapat bahwa menulis sebaiknya dimulai dari yang
yang abstrak. Atau mulailah dengan yang paling menarik hati kita sendiri,
3) Pelajari karya sastra yang sudah dibaca tadi dengan seksama, lalu
bahasa, dan sudut pandang) dan ekstrinsik karya sastra (latar sosial budaya
penulisnya).
(1) Struktur sama isi berbeda. Cerpen imitasi yang akan dibuat tidak
persis sama dengan cerpen master. Struktur (alur cerita) cerpen yang
(2) Struktur berubah isi sama. Isi cerpen sama, tetapi alur certita
berubah. Misalnya dari alur mundur menjadi alur maju dan sebaliknya.
(3) Isi berbeda bentuk sama. Bentuk alur dan stuktur cerpen sama,
19
(4) Isi sama bentuk berbeda. Mahasiswa mempelajari sebuah puisi
BAB III
A. Metode penelitian
tindakan kelas (classroom action research), yaitu suatu penelitian yang terjadi
di kelas melalui tindakan yang bermakna dan secara cermat. Hal ini sesuai
Oleh karena itu PTK disebut penelitian yang pola kerjanya bersifat
Rangkaian kegiatan setiap siklus menghasilkan suatu data yang akan diolah
tindakan pada siklus berikutnya. Sumber data dalam penelitian ini diambil
dari proses pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik copy the
master.
20
Berdasarkan rancangan PTK yang akan diterapkan, prosedur dan
tindakan. Oleh karena itu, model rancangan penelitian tindakan kelas yang
Lewin dan dikembangkan oleh kemmis dan Elliot (Elliot, 1991:71). Secara
umum model siklus ini meliputi (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan,
B. Subjek Penelitian
kabupaten Garut. Penelitian ini dimulai dari pengumpulan data awal sampai
terhitung dari agustus sampai oktober 2014. Adapun jadwal penelitian dapat
Tabel 1
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
Pelaksanaan bulan
No Jenis Kegiatan
Agustus september oktober
1 Persiapan
Penyusunan proposal
Perbaikan Proposal
Ijin penelitian kepada Kepala
Sekolah
2 Pelaksanaan
3 Pelaporan
Menusyun Konsep Laporan
Penggandaan Laporan
21
Penyerahan Laporan
2. Instrumen Penelitian
a) Tes
Yaitu tehnik pengumpulan data berupa tes hasil belajar siswa, bentuk tes
objektif bentuk uraian jumlah soal sebanyak 5 butir soal dengan durasi
C. Deskripsi Persiklus
22
dan situasi. Daur ulang dalam penelitian tindakan diawali dengan
keberhasilan).
a) Membuat RPP sesuai dengan penerapan model copy the master
dengan baik dan tampak wajar. Skenario atau rancangan tindakan yang
23
1) Kegiatan Awal ( 10 menit)
kehidupan sehari-hari.
secarik kertas. Makin banyak pilihan dari siswa dalam satu kelas
bermunculan.
mulai berfikir agak lama. Hal ini wajar karena kebiasaan pada
24
melakukan intervensi kepada siswa namun hanya dengan tujuan
pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama
Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitaif (hasil tes, nilai tugas
dan lain-lain) atau data kualitatif yang menggambarkan kinerja guru, dan
25
Data yang dikumpulkan dicek untuk mengetahui keabsahannya.
yang diperoleh pada siklus 1 dengan data yang diperoleh pada siklus 2,
a. Siklus 1
b. Siklus 2
ingin dicapai.
26
peneliti lakukan dengan menggunakan teknik deskripsi persentase. Data
siklus.
format pengamatan, sebagai upaya untuk mengkaji apa yang belum dan
hasil tes belajar, dan hasil pengamatan dikaji untuk mencari kelemahan
Tindakan refleksi tidak hanya pada guru sendiri tetapi mencakup seluruh
di dalam kelas. Salah satu kegiatan penting dari kegiatan refleksi adalah
tindakan.
27
D. Data dan Teknik Pengumpulan Data
Data yang ingin diperoleh adalah data tentang proses kegiatan dan data
tentang hasil kegiatan menulis puisi. Data-data itu meliputi (1 ) data awal tentang
pemodelan kegiatan menulis puisi. (3) data pokok tentang upaya peningkatan
keterampilan menulis puisi melalui teknik copy the master, (4) data pokok tentang
upaya peningkatan keterampilan menulis menulis puisi melalui teknik copy the
Analisis data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan dasar analisis
data model alir yang terdiri atas tiga tahapan yaitu (1) mereduksi data, (2)
menyajikan data, dan (3) menarik kesimpulan dan memverifikasi. Analisis data
tersebut dilakukan selama dan sesudah penelitian, mulai dari tahap perencanaan
28
BAB IV
A. DESKRIFSI PERSIKLUS
1) Siklus I
kehidupan sehari-hari.
secarik kertas. Makin banyak pilihan dari siswa dalam satu kelas
berfikir agak lama. Hal ini wajar karena kebiasaan pada proses
29
f. Pada bagian ini, guru dapat memberi pancingan pada siswa
siswa.
puisi
30
Konversi kedalam standar 100 = skor hasil observasi x 100 %
Skor maksimum
Berdasarkan tabel data hasil observasi aktivitas guru dan siswa selama
the master masih kurang maksimal. Hal ini tampak dari data observasi siswa
dengan teknik copy the master termasuk pada kategori kurang yaitu 62%,
c) Refleksi siklus I
4. Kurang tegas terhadap siswa yang melakukan aktivitas lain di luas aktivitas
belajar.
5. Kebanyakan siswa menulis puisi yang sudah ada, bukan puisi karya
31
6. Masih terdapat siswa yang merasa bingung untuk memuilai menulis puisi
perintah guru.
10. Alokasi waktu belum sesuai dengan apa yang dicantumkan dalam RPP;
2) Siklus II
sehari-hari.
32
d. Siswa menuliskan apa saja yang diinginkan dalam hidupnya pada
secarik kertas. Makin banyak pilihan dari siswa dalam satu kelas
berfikir agak lama. Hal ini wajar karena kebiasaan pada proses
f. Pada bagian ini, guru dapat memberi pancingan pada siswa sehingga
pemikirannya terarah.
siswa.
puisi
33
i. Bersama-sama membuat rangkuman semua materi yang diberikan
aktivitas guru dan siswa yaitu 87 %. Dalam hal ini aktivitas guru dan siswa
pada kategori sangat baik, dengan demikian tidak perlu lagi diadakan siklus
selanjutnya.
keterampilan membaca siswa pada mata pelajaran bahasa indonesia ini telah
mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan, dengan demikian tidak perlu lagi
34
diadakan siklus berikutnya untuk pembahasan tentang materi membaca ektensif
penelitian ini adalah peningkatan keterampilan menulis puisi siswa pada mata
pelajaran bahasa indonesia. Data hasil belajar penguasaan konsep terdiri dari tes
akhir (pos tes) dari hasil belajar penguasaan konsep yang dilakukan bertujuan
Dari hasil pos tes selama pembelajaran dengan menggunakan teknik copy
the master pada mata pelajaran bahasa indonesia dapat dilihat pada tabel data
Tabel 2
1. 75 100 Tuntas
2. 75 100 Tuntas
3. 75 80 Tuntas
4. 75 50 Belum Tuntas
5. 75 50 Belum Tuntas
6. 75 70 Tuntas
7. 75 50 Belum Tuntas
35
8. 75 80 Tuntas
9. 75 50 Belum Tuntas
18 75 100 Tuntas
19 75 100 Tuntas
20 75 80 Tuntas
21 75 50 Belum Tuntas
22 75 50 Belum Tuntas
23 75 60 Belum Tuntas
24 75 50 Belum Tuntas
25 75 80 Tuntas
26 75 50 Belum Tuntas
27 75 50 Belum Tuntas
28 75 70 Belum Tuntas
29 75 70 Belum Tuntas
36
30 75 75 Tuntas
31 75 75 Tuntas
32 75 50 Belum Tuntas
Jumlah 2260
Rata-rata
Tabel 3
1. 75 100 Tuntas
2. 75 100 Tuntas
3. 75 80 Tuntas
4. 75 80 Tuntas
5. 75 80 Tuntas
6. 75 70 Belum Tuntas
7. 75 80 Tuntas
8. 75 80 Tuntas
9. 75 75 Tuntas
10. 75 75 Tuntas
37
14. 75 70 Belum Tuntas
15. 75 80 Tuntas
16. 75 80 Tuntas
18 75 100 Tuntas
19 75 100 Tuntas
20 75 80 Tuntas
21 75 80 Tuntas
22 75 80 Tuntas
23 75 60 Belum Tuntas
24 75 90 Tuntas
25 75 80 Tuntas
26 75 80 Tuntas
27 75 80 Tuntas
28 75 80 Tuntas
29 75 80 Tuntas
30 75 75 Tuntas
31 75 75 Tuntas
32 75 90 Belum Tuntas
Jumlah 2660
Rata-rata
38
Skor rata –rata siswa pada mata pelajaran diatas menunjukan peningkatan
copy the master pada setiap siklusnya. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian nilai
rata-rata tes pemahaman siswa kelas VII D pada siklus I da II terus meningkat
yaitu : siklus 1 % dan slus II yaitu %. Selain itu pada observasi tingkat
peningkatan.
2) siswa mampu memilih kata yang sesuai dengan tema yang ditentukan
Melalui data di atas dapat dilihat bahwa pada setiap siklus perkembangan
menganggap tidak perlu lagi diadakan siklus selanjutnya untuk perbaikan, karena
hasil yang didapat pada siklus II dipandang telah memenuhi criteria keberhasilan
orang siswa kelas VII SMPN 1 Bayongbong yang terbagi menjadi dua siklus
penelitian.
39
Hal pokok yang mengalami perbaikan dalam setiap siklus yaitu adanya
bahasa indonesia dengan menggunakan teknik copy the master yang dilakukan
oleh guru.
Peningkatan dalam penguasaan materi ditujukan dengan hasil tes, pada awal
pembelajaran sebelum diterapkan teknik copy the master nilai rata –rata pada
mata pelajaran bahasa indonesia yaitu .....pada siklus pettama dan siklus kedua ....
40
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
kemampuan siswa dalam menulis pantun; (3) memilih pantun master yang
sesuai dengan kondisi siswa agar lebih mudah menstimulus ide siswa; (4)
master modifikasi; (5) merancang alat evaluasi dan penilaian yang sesuai
guru menyiapkan beberapa pantun master yang akan diubah pada bagian
sampiran atau isi; (3) guru menyiapkan beberapa pantun master yang akan
dihilangkan pada bagian sampiran atau isi; (4) siswa melengkapi sampiran
atau isi pantun tersebut sehingga menjadi pantun yang utuh sesuai dengan
rima; (5) pantun siswa tidak persis sama dengan pantun model. Walaupun
41
struktur pantun memang sama, tetapi berbeda dalam segi isi maupun
d) Nilai hasil evaluasi siswa yang semakin baik, Perubahan secara umum
42
B. Saran
b) Salah satu kendala siswa dalam menulis pantun adalah tidak adanya
berlangsung optimal.
43
penerapan model ini untuk materi atau konsep lainnya belum tentu
hanya meneliti satu materi pokok saja. Olah karena itu disarankan
pembelajaran ini.
44
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, Nana dan Achmad Rivai. 2001. Media Pengajaran. Jakarta: Sinar Baru
Algensindo.
45
Lampiran 1
SIKLUS I
Semester : II (Dua)
bebas.
Indikator Pembelajaran :
46
Teks Bacaan.
PT Gramedia
kehidupan sehari-hari.
47
a. Siswa menuliskan apa saja yang diinginkan dalam hidupnya pada
secarik kertas. Makin banyak pilihan dari siswa dalam satu kelas
bermunculan.
mulai berfikir agak lama. Hal ini wajar karena kebiasaan pada
48
diinginkan tadi dapat menjadi acuan berimajinasi dalam
E. Penilaian
49
LEMBAR KERJA SISWA 1
Tanggal : …………………….
Perhatikan, jika ada orang lain yang pernah membaca puisi "Prajurit Jaga Malam",
tentu akan familiar dengan kata-kata depan yang tidak dihapus
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ? Waktu jalan. Melibas semua kepala
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras, Pemuda-pemuda yang dulu gagah kini tidak
bermata tajam
Aku suka pada mereka yang berani hidup Aku suka pada mereka yang sambut panggilanku
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam Aku suka pada mereka yang duduk di sisiku
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu Malam yang berwangi mimpi, berbunga
harapan
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu! Waktu jalan. semua kepala terlibas
50
Bentuk Kedua Copy The Master
Ganti selang seling kata per larik
Teknik ini hanya memanfaatkan kata-kata yang ada sebagai pemancing
kreativitas.
Hasil akhirnya harus benar-benar berbeda dengan puisi asal
Contoh
51
Kami semua paham maksudnya
Telah pergi ia yang perkasa
Dalam kepedihan luka menganga
Setelah kita ganti kalimat belakang, sekarang kita ganti kalimat depan
52
ini perubahannya
53
Bentuk ketiga copy the master
Ganti Selang Seling Larik
Kita cari puisi master
Lalu kita hapus lariknya selang seling
contoh:
MATA HITAM
karya : WS Rendra
menjadi...
setelah kita ganti larik yang urutan genap... sekarang kita ganti yang
urutan ganjil
menjadi...
54
Dia lemparkan ke segala penjuru mampir ke otakku
(menggeliat, meluncur, dan menggapai Tuhannya)
Kini ia telah sampai di batas cahaya
(hanya ada kerlip kunang-kunang yang kesepian)
55
56