BAB I
PEBDAHULUAN
Hakikat Menulis
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung atau tidak secara tatap muka dengan orang lain.
Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Menurut Tarigan
(1986:21), menulis ialah kegiatan menurunkan lukisan lambing-lambang grafik yang
menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang-orang
lain dapat membaca lambing-lambang grafik tersebut. Dalam kegiatan menulisnya
penulis harus trampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan
kosakata.keterampilan menulis tidak datang secara otomatis, tetapi melalui pelatian
dan praktik teratur.
Menurut Sabaiti (1996:8-9), menulis memiliki lima pengertian yang mendasar,
yakni :
Untuk menulis sebuah puibi, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan
yakni,
1. Pemilihan judul
2. Pemahaman kita terhadap latar pada puisi yang akan kita tulis.
3. Kata ganti
4. Majas
5. Tipografi dan enjabemen
Tipografi adalah ukiran bentuk, artinya ialah bagaimana puisi itu diungkapkan secara
grafis oleh penyairnya. Pemakaian huruf kapital dan tanda baca juga merupakan
pemenggalan secara cermat yang dilakukan penyair terhadap baris-baris puisi, dan
hubungan antar baris dalam puisi itu.
Perlu ditambahkan lagi, bahwa hakikat menulis sastra berarti mengungkap
pikiran, opini, dan perasaan tentang suatu hal yang dihadapi pengarang dalam hidup
sehari-hari dengan memakai bahasa indah. Karena itu untuk menulis karya sastra
tidak cukup dengan hanya memiliki kemampuan bahasa semata. Disamping itu, anda
harus memiliki kepekaan dan pengalaman hidup yang cukup. Jadi, pembelajaran
menulis karya sastra pertama-tama hendaknya diarahkan kepada usaha menyadari
keadaan sekitar, bukan hanya persoalan kata, keindahan atau atau bahasa. Menulis
karya sastra berarti menulis puisi, prosafiksi dan drama. Sebenarnya prinsip dasarnya
sama. Seseorang akan mampu menjadi penulis jika memiliki pengetahuan dan
pengalaman mengenai dunia dan segala persoalan yang hidup di dalamnya, serta
memiliki pengalaman bahasa dan estetika yang memadai.
Menulis Puisi
Puisi adalah bentuk kesusastraan yang paling tua. Karya-karya besar dunia
yang bersifat menumental ditulis dalam bentuk puisi. Karya-karya pujangga besar,
seperti: Oedipus, Antigone, Hemlet, Macbeth, Mahabarata, Ramayana, Bhrata Yudha,
dan sebagainya, ditulis dalam bentuk puisi. Puisi tidak hanya dipergunakan untuk
penulisan karya-karya besar, namun ternyata puisi juga sangat erat kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari. Dunia ini telah diperindah dengan adanya puisi.
Nyanyian-nyanyian yang kita dengarkan hendaklah semata-semata hanya
lagunya yang indah, tetapi terlebih lagi isi puisi mampu menghibur manusia. Puisi-
puisi cinta didendangkan oleh para penyanyi dari berbagai kurun waktu dan anehnya
tidak pernah membosankan.
Hal-hal berikut yang perlu diperhatikan dalam menulis puisi.
1. Puisi diciptakan dalam suasana perasaan yang intens yang menuntut pengucapan jiwa
yang spontan dan padat. Dalam puisi, seseorang berbicara dan mengungkapkan
dirinya sendiri secara ekpresif. Hal ini berbedadengan prosa, yang pengarangnya tidak
selalu mengungkapkan dirinya sendiri, tetapi bisa juga berbicara tentang orang lain
dan dunianya yang lain.
a) Sebuah protes sosial dlam puisi harus ditulis berbeda dengan protes sosial dalam esey,
berita, pidato, atau famplet.
b) Hal yang sama juga berlaku untuk sajak cinta, yang harus dibedakan pula dengan
surat cinta atau rayuan seorang kekasih di taman belakang atau rayuan berbuasa dari
seseorang jejaka dalam telenovela.
c) Tema-tema ketuhanan yang diangkat dalam puisi hendaknya berbeda dengan khotbah
atau do’a-do;a keagamaan yang dilantunkan oleh peminta-peminta di dalam bus atau
dalam terminal.
2. Penulis puisi hendaknya berdasarkan masalah atau berbagai hal yang menyentuh
kesadaran penulis itu sendiri. Tema yang kita tulis untuk puisi hendaknya berangkat
dari inspirasi diri sendiri yang khas, sekecil dan sesderhana apapun inspirasi itu.
3. Dalam menulis puisi kita memikirkan cara penyimpanannya. Cara penyampaian ide
atau perasaan dalam berpuisi disebut gaya bahasa atau majas.
a) Gaya bahasa adalah susunan perkataan yang terjadi karena perasaan yang timbul atau
hidup dalam hati penulis dan mampu menimbulkan suatu perasaan tertentu dalam hati
pembaca.
b) Gaya bahasa membuat kalimat-kalimat dalam puisi menjadi hidup, bergerak dan
merangsang pembaca untuk memberi reaksi tertentu dan berkontemplasi atas apa
yang dikemukakan penyair.
Perhatikan contoh puisi berikut !
Tertatai
Kepada Ki Hajar Dewantara
Puisi ini tidak menggambarkan teratai sebagai bunga, namun sebagai lambang
untuk tokoh yang dikagumi oleh penyair : Ki Hajar Dewantara. Isi puisi berupa ini
berupa kesan penyair terhadap tokoh tersebut. Kerendah-rendahan hatinya laksana
bunga teratai yang tumbuh di kolam, tidak dikenal oleh banyak orang, diabaikan dan
tidak diminati,namun gagasannya diterima secara umum bahkan menjadi dasar
pemikiran tingkat dunia. Penyair perlu menyatakan bait ketiga dan keempat yang
yang maksudnya Ki Hajar Dewantara meneruskan gagasan dan cita-citanya demi
kemajuan bangsa Indonesia, sekalipun Ki Hajar Dewantara tidak dikenal dan diminati
orang. Ki Hajar telah turut menjaga zaman.
Mengawali Puisi
Tujuan:
Siswa dapat membuat bait pertama puisi dengan benar dan runtut sesuai isi. Siswa di
beri lembar foto copy puisi yang bait pertama belum ada (sengaja dihilangkan). Siswa
menulis awal puisi yang sebelumnya masih kosong. Diharapkan siswa dapat
menyambung gagasan dengan gagasan yang sudah ditulis dalm puisi itu.
Alat yang diperlukan :
Lembar fotokopi puisi yang belum ada awlannya. Usahakan judulnya berfariasi.
Kegiatan dapat dilakukan secara perseorangan maupun kelompok.
Cara Menerapkan :
Caranya yaitu(1) guru memberikan penjelasan singkat tentang kegiatan hari itu, (2)
guru membagikan siswa dalam kelompok maksimal 2 orang, (3) guru membagi
lembar puisi sesuai jumlah kelompok, antar kelompok berlainan judul, (4) siswa
mendiskusikan dan meneruskan puisi sesuai dengan gagasannya, (5) siswa membaca
puisi yang dibuatnya di depan kelompok/kelas, (6) siswa memberikan penilaian
tentang penampilan temannya, (7) guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu.
Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan deskriptif karena menggambarkan atau
mendeskripsikan hasil penelitian secara apa adanya dalam bentuk kata-kata, tidak
berupa angka-angka. Seperti yang dikatakan Sudjana dan Ibrahim (2000:29),
penelitian kualitatif dalam pendidikan dalam pendidikan bertujuan mendeskripsikan
suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan apa yang terjadi di lapangan sebagai
bahan kajian lebih lanjut untuk menemukan kekurangan dan kelemahan pendidikan
sehingga dapat ditentukan upaya penyempurnaanya.
Analisis data yang menggunakan deskriptif kualitatif memanfaatkan
presentase langkah awal dari keseluruhan proses analisis. Presentase yang dinyatakan
dalam ukuran yang bersifat kuantitatif, bukan merupakan hasil penelitian kualitatif.
Analisis kualitatif tentu harus dinyatakan dalam sebuah predikat yang menunjukkan
pada sebuah pernyataan keadaan dan ukuran kualitas.
Oleh karena itu, hasil penelitian yang berupa bilangan tersebut harus diubah
menjadi predikat misalnya ”sangat baik”, ”baik”, ”cukup”, ”kurang baik”
(Arikunto, 2000:352).
1) Perencanaan
Perencanaan merupakan persiapan yang dilakukan sehubungan dengan
pelaksanaan PTK yang diprakarsai seperti penspesifikasian masalah pembuatan
skenario pengajaran, pengadaan alat-alat bantu pembelajaran dalam rangka
implementasi PTK dan lain-lain yang terkait dengan pelaksanaan tindakan perbaikan
yang telah ditetapkan sebelumnya, disamping itu juga diuraikan alternative-alternative
solusi yang diujicobakan dalam rangka perbaikan masalah. Dalam tahap pertama ini
penelitian mempersiapkan segala instrumen atau alat yang akan digunakan dalam
penelitian antara lain : Angket siswa, lembar obsevasi siswa, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), media gambar yang bias diamati oleh para siswa dengan metode
quantum teaching menggunakan media visual gambar siswa kelas XI-A1 MAN 2
MADIUN.
2) Tahap Implementasi dan Observasi
Tahap observasi merupakan uraian tentang produser perekaman dan
penafsiran data mengenai proses dan produk dari pelaksanaan perbaikan yang
dirancang, produser pelaksanaan tahap observasi sebagai berikut :
a) Pengamatan terhadap aktivitas siswa
Proses ini dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung. Observasi ini
dilakukan untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa selama mengikuti
pembelajaran, siswa aktif atau pasif dalam pembelajaran menulis puisi dengan metode
quntum teaching menggunakan media visual gambar siswa Kelas XI-A1 MAN 2
MADIUN.
b) Data Penelitian
Data penelitian ini diperoleh melalui hasil dari data penelitian yang dilakukan dan
dapat diketahui bagaimana peningkatan pembelajaran menulis puisi dengan metode
quantum teaching menggunakan visual gambar Siswa Kelas XI-A1 MAN 2
MADIUN.
3) Tahap Refleksi
Tahap refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil
pemantauan dan hasil refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan
perbaikan yang akan dilakukan, personel yang akan dilibatkan serte kriteria dan
rencana perbaikan tindakan pada putaran selanjutnya.
4) Tahap Revisi
Berdasarkan refleksi, penulis melakukan revisi. Revisi merupakan tinjauan
ulang terhadap pembelajaran yang telah dilakukan atau tahap penyempurnaan dari
siklus I sampai dengan siklus II jika atau muncul sikap negative, maka aktivitas
negative tersebut akan direvisi dan disempurnakan pada siklus berikutnya.
Dari hasil observasi, guru dapat merefleksi dengan melihat apakah kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
pembelajaran menulis puisi dengan metode quantum teaching menggunakan media
visual gambar Siswa Kelas XI-A1 MAN 2 MADIUN.
Hasil analisis akan dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan
pembelajaran pada putaran selanjutnya.
Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di MAN 2 MADIUN. Didalam
penelitian tindakan kelas ini subjek penelitiannya adalah Siswa Kelas XI-A1 MAN 2
MADIUN dengan jumlah 33 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 20 siswa
perempuan. Kelas XI dijadikan subjek penelitian karena menurut hasil wawancara
dengan kepala sekolah dan guru bahasa Indonesia kelas tersebut mempunyai nilai
rata-rata rendah dalam pelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam pembelajaran
menulis puisi.
Objek Penelitian
Suasana objek penelitian di MAN 2 MADIUN sangat rindang. Sepanjang
perjalanan, sawah-sawah masih terbentang dengan luas, menghijau bagai permadani
dikaki langit. Suasana ruang kelas XI-A1 MAN 2 MADIUN cukup nyaman, namun
atap ruang kelasnya ada yang berlubang, meja kursinyapun masih berupa kayu, cat-
cat dinding sudah ada yang mulai pudar, namun udara diruang kelas dan sekolah
masih terasa segar dan nyaman untuk dipakai dalam proses belajar mengajar. Papan
tulis yang tersedia masih berupa ’black board’ namun juga sudah tersedia papan tulis
yang ’white board’. Demikianlah kondisi ruang kelas XI-A1 MAN 2 MADIUN.
Sarana prasarana yang terdapat di dalam ruang kelas tersebut masih terbatas. Terdapat
OHP di dalam ruang kelas tersebut namun masih belum ada LCD yang terpasang
secara permanan. Bangku yang terdapat di dalamnya juga masih banyak yang reot dan
tidak layak pakai. Siswa-siswi yang ada di dalam kelas tersebut sangat ramah dan
penuh dengan perhatian terhadap guru. Mereka sangat antusias terhadap proses
pembelajaran di kelas terutama pada KD puisi di sini. Mereka cenderung senang
dengan proses pembelajaran karena biasnya mereka melakukan pembelajaran hanya
dengan media buku teks tanpa memakai media pembelajaran, jadi mereka seakan
mendapatkan permainan baru yang membantu mereka dalam proses pembelajaran,
mereka merasa tidak merasa melakukan pembelajaran tapi lebih pada permainan.
Padahal mereka secara tidak langsung sedang melakukan pembelajaran. Pada saat
guru menawarkan kepada siswa untuk maju di depan kelas dengan membacakan hasil
puisinya dengan antusias mereka mengacungkan tangan dan berebut untuk
membacakan hasil tulisan puisinya.
Setiap aspek penilaian memuat bobot nilai yang diatur sesuai dengan
kepentingan masing-masing unsure dalam penulisan puisi siswa. Dengan berpegang
pada ketentuan tersebut, sekor akhir dalam pembelajaran menulis puisi ditentukan
dengan cara menjumlah setiap bobot nilai masing-masing aspek.
Nama :
Kelas/semester :
Hari/Tanggal :
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang dipilih dan berikan alasan!
1. Bagaimana pemahaman anda terhadap materi puisi yang disampaikan oleh guru?
Alasan: ...............................................................................................................
..........................................................................................................................................
...............................................................................................................
2. Bagaimana efektivitas pembelajaran puisi melalui Media Audio Visual (gambar) yang
disampaikan oleh guru?
a. Kurang menyenangkan c. Menyenangkan
b. Cukup menyenangkan d. Sangat menyenangkan
Alasan: ...............................................................................................................
..........................................................................................................................................
..................................................................................................................
3. Bagaimana motvasi belajar anda dengan menggunakan metode quantum teaching?
a. Kurang menyenangkan c. Menyenangkan
b. Cukup menyenangkan d. Sangat menyenangkan
Alasan: ...............................................................................................................
..........................................................................................................................................
..................................................................................................................
4. Bagaimana pengaruh pembelajaran puisi melalui Media Audio Visual menggunakan
metode quantum teaching terhadap semangat belajar anda?
a. Kurang menyenangkan c. Menyenangkan
b. Cukup menyenangkan d. Sangat menyenangkan
Alasan: ...............................................................................................................
..........................................................................................................................................
..................................................................................................................
5. Apa pendapat anda mengenai puisi dengan menggunakan Media Audio Visual?
a. Kurang menyenangkan c. Menyenangkan
b. Cukup menyenangkan d. Sangat menyenangkan
Alasan: ...............................................................................................................
..........................................................................................................................................
..................................................................................................................
LAMPIRAN
1. Siswa diminta oleh guru maju kedepan kelas untuk membacakan sebuah puisi
untuk teman-temannya. (T/5’)
2. Guru membagikan dan memutarkan gambar yang telah disediakan. (T/5’)
3. Siswa diminta memperhatikan secara cermat gambar yang telah dibagikan dan
ditayangkan dalam slide tersebut. (A/5)
4. Siswa membentuk kelompok masing-masing 4-5 orang untuk berdiskusi
mengenai unsur-unsur pembentuk puisi, diksi dalam puisi dan cara
membacakan puisi. (N/5’)
5. Siswa berdiskusi tentang unsur-unsur pembentuk puisi, diksi dalam puisi, dan
cara membacakan puisi. (D/10’)
6. Siswa kembali ke tempat duduknya masing-masing dan secara individu
menulis puisi bertema keindahan alam sesuai dengan gambar yang telah
didapat dari guru berdasarkan hasil diskusi kelompok mengenai unsur-unsur
pembentuk puisi, dan diksi dalam menulis puisi. (D/10’)
7. Siswa membacakan hasil puisi yang telah mereka tulis, siswa yang lain
memberikan tanggapan dan komentar terhadap hasil tulisan puisi yang
dibacakan oleh temannya di depan kelas. (D/10’)
8. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini mengenai menulis puisi
bertema keindahan alam dan guru menanggapi. (U/9’)
9. Siswa merayakan hasil pembelajaran hari ini dengan tepuk tangan. (R/1’)
KEGIATAN INTI 2
1. Guru memutarkan slide berisi gambar-gambar keindahan alam. (T/5’)
2. Siswa diminta memperhatikan secara cermat slide yang telah diputarkan oleh guru.
(A/5)
3. Siswa membentuk kelompok masing-masing 4-5 orang untuk berdiskusi mengenai
unsur-unsur pembentuk puisi, diksi dalam puisi dan cara membacakan puisi. (N/5’)
4. Siswa berdiskusi tentang unsur-unsur pembentuk puisi, diksi dalam puisi, dan cara
membacakan puisi. (D/10’)
5. Siswa kembali ke tempat duduknya masing-masing dan secara individu menulis puisi
bertema keindahan alam sesuai dengan gambar yang telah diputarkan oleh guru
berdasarkan hasil diskusi kelompok mengenai unsur-unsur pembentuk puisi, dan diksi
dalam menulis puisi. (D/10’)
6. Siswa membacakan hasil puisi yang telah mereka tulis, siswa yang lain memberikan
tanggapan dan komentar terhadap hasil tulisan puisi yang dibacakan oleh temannya di
depan kelas. (D/10’)
7. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini mengenai menulis puisi bertema
keindahan alam dan guru menanggapi. (U/9’)
8. Siswa merayakan hasil pembelajaran hari ini dengan tepuk tangan. (R/1’)
KEGIATAN AKHIR
1. Siswa merefleksikan hasil pembelajaran menulis puisi hari ini dan
menanyakan kepada guru hal yang tidak mereka mengerti dari pembelajaran
hari ini.
2. guru menjelaskan tugas-tugas untuk pertemuan pada pembelajaran berikutnya.
1. Sumber belajar
a. Buku penunjang tentang puisi
Maryani, Yani. 2005. Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia SMA. Bandung: Pustaka
Setia
2. Media Pembelajaran
a. Kartu pemandangan puisi
b. Slide power point gambar pemandangan
I. Penilaian
Indikator Teknik Bentuk Instrumen
1. Mampu mengidentifikasi unsur-unsur Unjuk kerja tertulis 1. Identifikasilah unsur-unsu
pembentuk sebuah puisi. sebuah puisi!
2. Mampu menulis puisi dari gambar Unjuk kerja tertulis 2. Tulislah sebuah puisi dari
keindahan alam yang diberikan oleh ergambar yang telah dibagik
guru. gurumu!
3. Mampu menggunakan diksi yang tepat Unjuk kerja tertulis 3. Tulislah sebuah puisi bert
dalam penulisan puisi bertema keindahan alam dengan pilih
keindahan alam. tepat!
4. Mampu membacakan puisi yang telah Unjuk kerja unjuk kerja 4. bacakan puisi yang telah
ditulis di depan kelas sesuai dengan depan kelas!
lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.
5. Mampu menanggapi pembacaan puisi Unjuk kerja Unjuk kerja 5. berikan tanggapan terhad
yang dilakukan oleh teman. puisi yang dilakukan oleh te
......................... ...................................
Poskan Komentar
Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Arsip Blog
▼ 2012 (1)
o ▼ Desember (1)
Penelitian tindakan kelas