Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN METODE CBSA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS

DESKRIPSI PADA SISWA KELAS 7 SMP NEGERI 1 ATAMBUA

PROPOSAL

OLEH

VIRGINIA APRILIA SERAN (31200003)

SEMESTER 5/A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TIMOR
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keterampilan berbahasa merupakan model untuk mengembangkan
kemampuan intelektual, sosial, dan karakter siswa. Keterampilan berbahasa
sangatlah dibutuhkan oleh setiap individu. Sebagaimana yang dapat diketahui,
dengan menguasai keterampilan berbahasa individu dapat mempelajari bahasa itu
sendiri dengan baik dan benar. Bahasa adalah alat yang paling utama dalam
melakukan komunikasi. Agar dapat berkomunikasi dengan baik, perlunya melatih
siswa empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, menulis dan
membaca. Dengan mempelajari empat keterampilan berbahasa tersebut, siswa
dapat meningkatkan kemampuannya dalam menggunakan bahasa. Menurut
Tarigan (dalam Magdalena:2021) menjelaskan bahwa kualitas keterampilan
berbahasa seseorang tergantung pada kualitas dan kuantitas kosakata yang
dimiliki, semakin besar pula kemungkinan kita terampil dalam berbahasa. Dalam
penelitian ini, memfokuskan pada keterampilan berbahasa menulis. Keterampilan
menuis merupakan keterampilan yang bersifat aktif-produktif. Aktif-produktif
yang dimaksud adalah kemampuan siswa dalam membuat suatu produk secara
konkret sesuai dengan keterampilan berbahasa yang ia pelajari.
Salah satu keterampilan berbahasa yang dimiliki oleh siswa adalah
keterampilan menulis. Menurut Tarigan (dalam Magdalena:2021) yang
menyatakan bahwa keterampilan menulis bisa diartikan sebagai kegiatan di
dalam menuangkan ide atau gagasan dan dengan menggunakan bahasa tulis yang
mana sebagai media penyampaiannya. Dari pendapat Tarigan dalam Magdalena,
dapat dipahami bahwa keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan
dimana siswa dapat menuangkan ide serta gagasannya dalam bentuk tulisan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dapat diketahui pentingnya
menguasai keterampilan menulis. Berhubungan dengan guru terkait, pentingnya
menerapkan metode dalam pembelajaran keterampilan menulis, agar suasana
kelas menjadi lebih menarik dan meningkatkan motivasi belajar siswa dalam
keterampilan menulis.
Pembelajaran keterampilan berbahasa di SMP dimaksudkan untuk
meningkatkan keterampilan serta penguasaan berbahasa sesuai dengan kaidah
kebahasaan.Keterampilan berbahasa bagi siswa-siswi SMP akan terbentuk dengan
baik jika menguasai kosa kata bahasa Indonesia itu sendiri. Kosa kata pun
merupakan hal yang penting dalam pembelajaran keterampilan bahasa. Hal ini
dikarenakan, dengan pemahaman lebih akan kosa kata dapat membantu siswa-
siswi berinteraksi dan berkomunikasi yang baik dengan guru. Akan tetapi, jika
pemahaman siswa-siswi akan kosa kata kurang, akan mengakibatkan komunikasi
yang kurang baik antara siswa-siswi tersebut dengan guru.
Pembelajaran menulis di SMP berupa teks deskripsi, teks eksposisi, teks
narasi dan sebagainya. Salah satu teks yang di bahas dalam penelitian ini adalah
teks deskripsi. Teks deskripsi merupakan salah satu topik pembelajaran yang
dapat memacu siswa agar dapat berpikir dalam merangkai kata-kata untuk
menggambarkan sesuatu. Menurut Kosasih (dalam Permanasari:2017) Teks
Deskripsi adalah karangan yang menggambarkan suatu objek dengan tujuan agar
pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan itu. Dari
pendapat tersebut, dapat dipahami bahwa teks deskripsi bertujuan untuk memacu
imajinasi pembaca agar dapat menuangkan imajinasi tersebut dalam suatu tulisan.
Imajinasi tersebut di dapat dari gambar yang telah disediakan. Lalu, gambar
tersebut di cerna oleh siswa dan dituangkan dalam bentuk tulisan deskripsi. Teks
deskripsi pun tek yang harus dikuasai oleh siswa. Menulis teks deskripsi berarti
menggambarkan sesuatu dalam bentuk tulisan. Hal ini merupakan hal yang
dianggap mudah di kalangan SMP.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai teks deskripsi,
peneliti menemukan permasalahan yang terjadi ketika kegiatan belajar
berlangsung. Masalah tersebut berkaitan erat dengan menulis teks deskripsi.
Siswa kelas 7 SMP masih belum memahami dengan baik mengenai penulisan teks
dekripsi. Pada pembelajaran tersebut, peneliti menemukan bahwa terdapat
beberapa siswa yang belum menguasai kosa kata bahasa Indonesia sehingga
pemilihan kata dlam menggambarkan teks deskripsi kurang tepat. Begitu pun
terdapat masalah yang berasal dari guru mata pelajaran. Cara guru mata pelajaran
mengajarkan teks deskripsi tidak hanya menggunakan teks deskripsi itu saja,
tetapi harus disertai gambar yang berkaitan dengan penulian teks deskripsi. Guru
pun harus memperkenalkan kosa kata bahasa Indonesia yang lazim dan belum
diketahui oleh siswa. Selain itu, peneliti berpendapat bahwa selain gambar, guru
dapat membawa siswa-siswinya ke lingkungan luar agar dapat mengobservasi
serta mendeskripsikan sesuai dengan pemahaman siswa tersebut.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Metode CBSA Dalam
penerapannya. Menurut Dr. Nana Sudjana( dalam Supriyanta:2015) bahwa
CBSA(Cara Belajar Siswa Aktif) adalah suatu proses kegiatan belajar mengajar
yang subyek didiknya terlibat secara intelektual dan emosional sehingga siswa
betul-betul berperan dan berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar.
Dari pendapat tersebut, dapat dipahami bahwa dengan metode CBSA, siswa dapat
lebih leluasa dalam mengutarakan pendapatnya dalam suatu kegiatan belajar
mengajar serta membagi pikiran antara siswa dan guru agar terciptanya
pemahaman yang lebih dalam dan luas akan suatu topik pembelajaran. Dari
definisi tersebut, menunjukkan bahwa metode CBSA menempatkan siswa sebagai
inti dalam pembelajaran. Siswa bukan hanya dipandang sebagai objek pendidikan
tetapi sekaligus yang mempunyai potensi dan kemampuan berpikir. Oleh karena
itu, metode CBSA sangatlah bermanfaat bagi proses belajar di kelas terutama
pada siswa SMP.
Oleh karena itu, pentingnya guru dalam mengatur kelasnya agar terlihat
menarik dan metode yang digunakan pun harus sesuai dengan apa yang akan
diajarkannya. Dengan menggunakan metode yang sesuai, dapat membantu
meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam mempelajari teks deskripsi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimanakah penerapan metode CBSA dalam menulis teks deskripsi pada siswa
kelas 7 SMP?
C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu dan meningkatkan pemahaman
siswa dalam menulis teks deskripsi dengan menggunakan penerapan metode CBSA.

D. Manfaat Penelitian

Secara praktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman pada siswa-siswi
dalam pembelajaran mengenai teks deskripsi. Secara teoretis, penelitian ini dapat
membantu peneliti-peneliti lain yang ingin menindaklanjuti penelitian yang sejenis dan
menjadikan penelitian ini sebagai bahan masukkan serta memberikan infornmasi kepada
pembaca.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian yang Relevan


1. Penelitian ini berjudul “ Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan
Teknik Inkuiri dan Latihan Terbimbing” yang disusun oleh Hendi Wahyu Prayitno
pada tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran
keterampilan menulis puisi, mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis puisi,
mendeskripsikan perubahan sikap siswa, dan mendeskripsikan tanggapan siswa
terhadap pembelajaran menulis puisi menggunakan teknik inkuiri dan latihan
terbimbing. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Sumber
data dari penelitian ini adalah keterampilan menulis puisi siswa kelas VIII F SMP
Negeri 2 Boja. Subjek penelitiannya adalah keterampilan menulis puisi siswa kelas
VIII. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik kualitatif dan kuantitatif.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes dan non tes. Hasil dari
penelitian ini adalah menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menulis puisi
menggunakan teknik inkuiri dan latihan terbimbing pada siswa kelas VIII SMP
Negeri 2 Boja. Nilai rata-rata kelas pada siklus 1 mencapai 66,81 atau dalam kategori
cukup dan mengalami peningkat pada siklus II menjadi 81,46 atau dalam kategori
baik. Pada siklus I ke siklus II meningkat 14,65 atau sebesar 21,93% peningkatan
keterampilan menulis puisi juga diikuti dengan perubahan perilaku siswa dari
perilaku negatif ke perilaku positif. Persamaan penelitian ini dengan peneliian terkait
adalah kedua penelitian ini menggunakan keterampilan menulis sebagai
pengkajiannnya. Sedangkan perbedaan kedua penelitian ini adalah penelitian ini
menggunakan metode pembelajaran CBSA dalam penerapannnya sedangkan
penelitan terkait menggunakan teknik inkuiri dan latihan terbimbing.
2. Penelitian ini berjudul” Hubungan antara Minat Membaca dan Keterampilan Menulis
Narasi Siswa di Sekolah Dasar” yang disusun oleh Tria Mugi Safitri, dkk tahun
2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan minat membaca terhadap
keterampilan menulis narasi siswa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode korelasi dengan sampel 328 siswa kelas V di dua belas SDN se-kecamatan
Kebume yang di pilih secara acak dengan menggunaka teknik propability sampling
jenis cluster random sampling dengan bantuan aplikasi SPSS versi21. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan tes. Teknik analisis data yang
digunakan adalah uji korelasi dengan taraf signifikansi 0,05 dan mencari sumbangan
variabel dengan rumus koefisien determinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat hubungan positif antara minat membaca dengan keterampilan menulis narasi
siswa kelas V SDN se-kecamatan Kebumen (Nilai sig 0,000 < 0,05). Minat membaca
memberikan sumbangan terhadap keterampilan menulis narasi sebesar 13,01% dan
sisanya 86,09% dipengaruhi oleh faktor lain. Hal tersebut berarti semakin tinggi
minat baca siswa, maka semakin tinggi keterampilan menulis narasi siswa. Persamaan
kedua penelitian ini adalah menggunakan teknik pengumpulan data dengan tes dan
angket. Sedangkan perbedaan kedua penelitian ini adalah penelitian ini
menggunakann metode deskriptif kualitatif sedangkan penelitian tersebut
menggunakan metode korelasi.

B. Landasan Teori
a. Keterampilan Menulis
Menurut Byrne (dalam Mardiyah : 2016) keterampilan menulis adalah
kemampuan menyalurkan buah pikiran ke dalam suatu bahasa tulis melalui
kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap dan jelas sehingga buah
pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan sukses. Dari
pendapat tersebut, dapat dimaknai bahwa keterampilan menulis merupakan buah
pikiran yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan yang jelas sehingga dapat
menarik perhatian pembaca. Menulis merupakan salah satu jenis keterampilan
berbahasa ragam tulis yang bersifat produktif. Menulis diartikan sebagai suatu
proses maupun suatu hasil. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang
digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak bertatap muka
dengan orang lain. Keterampilan menulis terdapat dalam berbagai macam seperti
menulis deskripsi, eksposisi, narasi dan argumentasi. Salah satu dari teks yang
disebutkan, lebih spesifik membahas teks deskripsi. Menulis deskripsi adalah
pemaparan atau uraian dalam kata-kata objek, tempat, suasana atau keadaan. Saat
menulis, pembaca diharapkan melihat, mendengar, mencium, terasa dan
merasakannya secara nyata. Deskripsi pada ini pada dasarnya adalah hasil
persepsi melalui panca indera diungkapkan dengan kata-kata.

b. Teks Deskripsi
Menurut Kosasih (dalam Permanasari: 2017) teks deskripsi adalah karangan yang
menggambarkan suatu objek dengan tujuan agar pembaca merasa seolah-olah
melihat sendiri objek yang digambarkan itu. Teks deskripsi bertujuan untuk agar
pembaca bisa merasakan langsung atau seolah-olah berada dalam teks cerita
tersebut. Terdapat beberapa struktur teks deskripsi yaitu identifikasi. Identifikasi
merupakan bagian pertama. Pada bagian ini, penulis menunjukkan unsur-unsur
yang termasuk dalam teks deskriptif tergantung pada subjeknya. Pada fase ini,
penulis mulai menentukan identitas karakter tekstual, objek, peristiwa, atau
tempat yang dipilih untuk deskripsi tekstual. Yang kedua adalah klasifikasi. Pada
bagian ini, penulis memulai dengan menyusun kalimat-kalimat dalam kelompok
yang memiliki aturan dan sesuai dengan aturan dan standar yang ditetapkan.
Tujuan dari teks yang disusun secara sistematis ini adalah untuk memudahkan
penulis menuliskan pemikirannya sendiri yang ingin disampaikan kepada
pembacanya. Dan yang terakhir adalah deskripsi. Bagian terakhir adalah bagian
deskripsi. Pada bagian ini, penulis mulai membuat deskripsi atau bagian-bagian
yang akan dibahas dalam teks.  Contohnya sebagai berikut.
 Indonesia adalah negara dengan banyak gunung. Ada beberapa gunung berapi
aktif seperti Gunung Merapi dan Gunung Semeru. Ada juga gunung yang sudah
tidak aktif lagi. Salah satunya adalah Gunung Merbabu. Gunung Merbabu adalah
sebuah gunung di Jawa Tengah. Gunung ini sangat populer di kalangan pendaki.
Untuk mendaki gunung yang berketinggian 3142 mdpl ini, pendaki bisa melalui
Selo, Wekas, dan beberapa jalur lainnya. Saat hari libur, gunung ini biasanya
ramai dengan pendaki. Jalan yang tidak terlalu terjal dan pemandangan yang
indah menjadi alasan para pendaki menjadikannya sebagai tujuan pendakian.
c. Metode CBSA
Menurut Rohani (dalam Setyawati:2013) menyatakan bahwa metode CBSA
merupakan salah satu strategi partisipasi siswa sebagai peserta didik yang
diutamakan secara optimal sehingga mampu mengubah dirinya ( tingkah laku,
cara berpikir dan bersikap) secara lebih efektif dan efisien. Model pembelajaran
CBSA adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa. CBSA adalah metode yang menekankan pembelajaran aktif siswa
guru hanya sebagai motivator bagi siswa. Kelebihan metode CBSA ini bagi
pendidik adalah untuk mengetahui gaya belajar masing-masing peserta didik.
Seorang pendidik lebih selektif dalam memilih strategi pembelajaran yang tepat
untuk peserta didik. Sedangkan bagi peserta didik metode CBSA ini membuat
anak lebih kreatif, aktif dan mandiri. CBSA merupakan model pembelajaran
yang mengarah pada mengoptimalkan partisipasi intelektual-emosional siswa
dalam proses pembelajaran tersebut. Proses pembelajaran meliputi berbagai
aktivitas aktivitas fisik dari fungsi mental yang mudah diamati hingga fungsi
mental yang sulit diamati dapat diamati dalam bentuk membaca, menyimak,
menulis, peragakan dan ukur, bahkan contoh aktivitas mental seperti mengingat.
Dalam hal ini, guru dan siswa terlibat dalam sebuah interaksi pada kegiatan
belajar mengajar. Akan tetapi, siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran
tersebut. Berdasarkn teori yang telah dikemukakan, dapat dikatakam bahwa
metode CBSA berguna untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas serta
mengubah tingkah laku, pola pikir dan cara besikap siswa.
DAFTAR PUSTAKA

Magdalena, Ina dkk.2021.Analisis Pentingnya Keterampilan Berbahasa pada Siswa Kelas IV di


SDN Gondrong 2. Jurnal Edukasi dan Sains. 3(2).

Supriyanta, Eka. 2015.Pelaksanaan Pembelajaran CBSA dalam Usaha Meningkatkan Hasil


Belajar Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Bhina
Karya Rongkop Kabupaten Gunung Kidul tahun 2014. Academy Of Education Journal. 6(1).

Permanasari, Dian.2017. Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1
Sumber Jaya Lampung Barat. Jurnal Pesona.3(2).

Mardiyah. 2016. Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia melalui Kemampuan Mengembangkan


Struktur Paragraf. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar. 3(2).

Ardansyah, Arbi Fahmi. 2021. Pelaksanaan Metode CBSA dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas VII pada Pembelajaran IPS Terpadu di SMPN 1 Jenangan Ponorogo. Skripsi.

Prayitno, Hendi Wahyu. 2013. Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Teknik
Inkuiri dan Latihan Terbimbing. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 2(1).

Safitri, Tria Mugi, dkk. 2021. Hubungan antara Minat Membaca dan Keterampilan Menulis
Narasi Siswa di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan. 3(5).

Setyawati, Anna. 2013. Pengaruh Metode Mengajar CBSA dan Minat Belajar Siswa terhadap
Hasil Belajar Mata Pelajaran Stenografi.Skripsi.

Anda mungkin juga menyukai