Anda di halaman 1dari 13

ARTIKEL

PENYUSUNAN JADWAL MATA KULIAH DENGAN

PRINSIP PEWARNAAN GRAF PADA FAKULTAS ILMU

SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TIMOR

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2021/2022

OLEH

Kelompok III
1
Antonius Alexandro Bria (53220012) 2Agustina Fallo (53220026) 3Maria Klarisa
Bere (53220028) 4Maria Yorince Kalu (53220030) 5Maria V. Genitrix Otemusu
(53220032)

PROGRAM STUDI MATEMATIKA MURNI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TIMOR

KEFAMENANU

1
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari. Seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi, ilmu
matematika terus berkembang. Salah satu cabang dari ilmu matematika yang bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari adalah teori graf. Pada teori graf diberikan model matematika
untuk setiap himpunan dari sejumlah objek diskrit, dan beberapa pasangan unsur dari
himpunan tersebut terikat menurut suatu aturan tertentu. Objek diskrit dari suatu himpunan
dapat berupa orang-orang dengan aturan ‟kenal” atau juga himpunan nama kota dengan
aturan ‟jalan yang menghubungkan antara kota satu ke kota yang lain”. Aturan ‟jalan yang
menghubungkan antara kota satu dengan kota yang lain” dapat diselesaikan dengan
menggunakan teori graf. Selain itu, teori graf juga dapat diaplikasikan pada cabang-cabang
ilmu matematika lain, di antaranya aljabar abstrak, matematika diskrit, dan lain sebagainya.
Penyusunan jadwal mata kuliah merupakan sebuah penjadwalan yang harus
dilakukan oleh setiap Universitas lebih khusus di fakultas, jurusan atau program studi
masing-masing menjelang dimulainya perkuliahan pada semester baru. Jadwal tersebut
memetakan berbagai komponen penjadwalan ke dalam matriks ruang dan waktu. Hasil akhir
dari penjadwalan tersebut adalah sebuah informasi kepada seluruh dosen dan mahasiswa
terkait jadwal pelaksanaan kegiatan belajar mengajar setiap mata kuliah. Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik merupakan salah satu fakultas di Universitas Timor (UNIMOR).
Fakultas ini memiliki 2 program studi yaitu Ilmu pemerintahan dan Ilmu
Administrasi Negara. Setiap program studi menyampaikan mata kuliah yang akan
dikuliahkan pada semester baru beserta dosen-dosen pengampuhnya ke pihak fakultas untuk
selanjutnya disusun jadwal perkuliahan secara menyeluruh untuk semua program studi.
Karena terdapat begitu banyak mata kuliah dan dosen pengampuh dari semua program studi,
serta terbatasnya ruang kuliah yang tersedia menyebabkan sering terjadi masalah berkaitan
dengan jadwal yang disusun. Salah satu masalah yang sering ditemui terdapat tumpang
tindih mata kuliah pada semester berbeda dalam program studi yang sama pada slot waktu
dan hari yang sama. Kondisi ini menyebabkan beberapa mahasiswa tidak dapat mengambil

2
mata kuliah tertentu pada semester berbeda karena jadwalnya saling tumpang tindih dengan
mata kuliah lain yang ingin diprogramkan.
Graf merupakan teori yang sudah tua usianya namun semakin berkembang dan
menarik disebabkan oleh keunikan dan kemudahan penerapannya. Keunikan teori graf
terletak pada kesederhanaannya di mana graf dapat disajikan sebagai titik (vertex), sisi
(edge) dan wilayah (region). Pewarnaan graf (graph coloring) adalah pemberian warna
yang biasanya direpresentasikan sebagai bilangan terurut mulai dari 1, pada objek tertentu
pada graf. Objek tersebut dapat berupa titik, sisi, dan wilayah.
Pewarnaan graf dibagi menjadi tiga yaitu pewarnaan titik, pewarnaan sisi dan
pewarnaan wilayah. Pewarnaan titik adalah pemberiaan warna pada titik-titik graf
sedemikian sehingga setiap dua titik yang terhubung langsung mempunyai warna yang
berbeda. Pewarnaan sisi adalah pemberian warna pada sisi-sisi graf sedemikian sehingga
setiap dua sisi yang bertemu pada titik yang sama mendapatkan warna berbeda. Sedangkan
pewarnaan wilayah adalah pemberian warna pada setiap wilayah pada graf sehingga tidak
ada wilayah yang bertetangga memiliki warna yang sama.
Permasalahan penjadwalan dapat diatasi dengan mengoptimalkan penyusunan jadwal
mata kuliah. Salah satu algoritma yang menangani masalah penjadwalan adalah Algoritma
Welch Powell. Menurut Adalag dan Hocaoglu (2007:56), Algoritma Welch Powell
digunakan untuk mewarnai suatu graf, dengan banyak warna minimal. Algoritma Welch
Powel diawali dengan mengurutkan semua titik berdasarkan derajat besar ke derajat kecil,
mengambil warna pertama (misalnya merah), kemudian warnai titik pertama yang sudah
diurutkan berdasarkan derajat, selanjutnya mewarnai titik berikutnya yang tidak
berdampingan dengan titik pertama menggunakan warna yang masih sama (merah),
kemudian dilanjutkan dengan warna kedua, dan seterusnya, sampai semua titik telah diberi
warna. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menyelesaikan masalah penjadwalan mata
kuliah dengan menggunakan pewarnaan graf (graph coloring). Gunawan (2011) meneliti
tentang aplikasi pewarnaan graf untuk menyusun jadwal ujian tengah semester di suatu
perguruan tinggi.
Kemudian Tasari (2012) meneliti aplikasi pewarnaan graf pada penjadwalan
perkuliahan di Program Studi Pendidikan Matematika Unwidha Klaten. Zaenab, et al.,
(2016) meneliti aplikasi graph coloring pada penjadwalan perkuliahan di Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Sunan Ampel Surabaya. Suryani, et al., (2013) meneliti masalah pewarnaan
graf pada penjadwalan kuliah dengan algoritma tabu search. Pengembangan metode

3
pewarnaan titik dan bilangan kromatik pada graf-graf tak deterministik diteliti oleh Rosyida
(2016).

Contoh pewarnaan graf pada jadwal mata Kuliah Fakultas Ilmu sosial Dan Ilmu Politik

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menyelesaikan masalah penjadwalan mata


kuliah dengan menggunakan pewarnaan graf (graph coloring). Gunawan (2011) meneliti
tentang aplikasi pewarnaan graf untuk menyusun jadwal ujian tengah semester di suatu
perguruan tinggi. Kemudian Tasari (2012) meneliti aplikasi pewarnaan graf pada
penjadwalan perkuliahan di Program Studi Pendidikan Matematika Unwidha Klaten.
Zaenab, et al., (2016) meneliti aplikasi graph coloring pada penjadwalan perkuliahan di
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Ampel Surabaya. Suryani, et al., (2013) meneliti
masalah pewarnaan graf pada penjadwalan kuliah dengan algoritma tabu search.
Pengembangan metode pewarnaan titik dan bilangan kromatik pada graf-graf tak
deterministik diteliti oleh Rosyida (2016).

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana meminimalisir tumpang tindih jadwal mata kuliah pada program studi
yang sama di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Timor Semester Genap
Tahun Ajaran 2021/2022 dengan menggunakan prinsip pewarnaan pada graf ?

1.3 Tujuan
Tujuan adalah untuk meminimalisir tumpang tindih jadwal mata kuliah pada program
studi yang sama di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Timor Semester Genap
Tahun Ajaran 2021/2022 dengan menggunakan prinsip pewarnaan pada grafik

1.4 Manfaat

 Untuk mendapatkan nilai mata kuliah Bahasa Indonesia


 Untuk memperkaya atau menambah wawasan referensi pembuatan proposal

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1. Kajian Pustakan


Penelitian terdahulu yang relefan dengan penyusunan jadwal mata kuliah dengan
prinsip pewarnaan graf pada fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas timor semester
genap tahun ajara 2021/2022 yaitu penelitian pertama dilakukan oleh
Nasution Ria Rahadi pada tahun 2020 dengan judul Aplikasi Pewarnaan Graf Pada
Penyusunan Jadwal Mata Kuliah Jurusan Matematika Di Fmipa Universitas Negeri Medan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun aplikasi penjadwalan mata kuliah di
Jurusan Matematika Universitas Negeri Medan menggunakan AlgoritmaWelch Powell yang
berfungsi untuk mengoptimasi penyusunan jadwal mata kuliah dengan metode pewarnaan
graf, dimana simpul yang bertetangga diberi warna berbeda satu sama lain, sehingga
menghasilkan bilangan kromatik (jumlah warna). Metode penelitian yang digunakan
dalam pewarnaan graf harus memperhatikan beberapa komponen penting yang berhubungan
erat dengan penjadwalan kuliah, antara lain banyaknya tingkatan semester, banyaknya kelas,
banyaknya matakuliah, dan banyaknya Dosen, Ruangan-Ruangan,dan banyaknya waktu
yang tersedia dalam perkuliahan (hari dan jam matakuliah). adalah studi literatur. Setelah
data diperoleh dari literatur utama maupun literatur pendukung, selanjutnya dianalisis untuk
mengetahui aplikasi pewarnaan graf pada penjadwalan perkuliahan di Jurusan Matematika
Universitas Negeri Medan.
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Jadwal kuliah
yang di representasikan menggunakan graf dengan banyak warna yang digunakan untuk
mewarnai simpul yang saling bertetangga. Hal itu juga menjelaskan bahwa jika data
semakin banyak maka bilangan kromatik akan semakin besar. 2. Hasil Algoritma Welch
Powell yang telah dibuat dengan program Matlab diperoleh waktu minimal 7 Waktu pada
mata kuliah. 3. SKS untuk dapat menjadwalkan 79 mata kuliah dan waktu minimal 5 Waktu
pada mata kuliah 2. SKS untuk dapat menjadwalkan 30 mata kuliah sehingga dapat
diperoleh jadwal perkuliahan yang efisien, memenuhi aspek keadilan dan tidak
membutuhkan waktu pemrosesan yang panjang. 3. Dalam pewarnaan graf harus

5
memperhatikan beberapa komponen penting yang berhubungan erat dengan penjadwalan
kuliah, antara lain banyaknya tingkatan semester, banyaknya kelas, banyaknya matakuliah,
dan banyaknya Dosen, Ruangan Ruangan,dan banyaknya waktu yang tersedia dalam
perkuliahan (hari dan jam matakuliah).
Peneliti kedua dilakukan oleh Hasanah Laili Gadis pada tahun 2022 dengan judul:
Penerapan Konsep Pewarnaan Graf Dalam Penyusunan Jadwal Kegiatan Belajar Mengajar
Di Smkn. Bertujuan untuk mengetahui penyebab timbulnya masalah penjadwalan di SMKN
4 Mataram dan memudahkan kepala bagian akademik untuk menemukan Penyebab
permasalahan tumpang-tindihnya jadwal serta menentukan solusi penjadwalan KBM di
SMK. Metode penelitian yang digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian terapan.
Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.
Tumpang tindih jadwal Kegiatan Belajar Mengajar di SMK terjadi karena slot mata
pelajaran dijadwalkan secara random dan tidak memiliki acuan. Jumlah slot mata pelajaran
yang banyak, ruangan yang terbatas, jumlah guru pengampu yang tidak seimbang dengan
jumlah mata pelajaran serta jam pelajaran yang terbatas membuat semakin sulitnya
menghindari kesalahan slot penjadwalan kegiatan belajar mengajar di SMK. Salah satu
solusi masalah penjadwalan tersebut adalah dengan menerapkan konsep pewarnaan graf
sebagai acuan. Hal ini dibuktikan dengan jumlah jam pelajaran pada bilangan kromatik
yaitu 46 jam pelajaran dengan bilangan kromatiknya 23. Jam pelajaran bilangan kromatik
dan bilangan kromatiknya jauh lebih kecil dari jam pelajaran yang dimiliki SMK, Sehingga
dapat disimpulkan penyebab kesalahan penjadwalan di SMK adalah cara penjadwalan yang
random dan tidak memiliki acuan. 2. Penjadwalan di SMK dapat dilakukan dengan
menerapkan Konsep pewarnaan graf dengan memandang 419 slot mata pelajaran sebagai
simpul dan 84 guru sebagai sisi. Pada penjadwalan ini dihasilkan 76 graf lengkap yang
saling asing dengan bilangan kromatiknya 23 dan slot mata pelajaran pada bilangan
kromatiknya adalah 46. Kelebihan dalam menggunakan konsep pewarnaan graf ini adalah
dapat menjadwalkan slot mata pelajaran tententu pada jam pelajaran yang di inginkan. Dari
55 jam pelajaran untuk proses KBM yang tersedia di SMK hanya digunakan 47 jam
pelajaran untuk penjadwalan dengan menggunakan konsep Penerapan graf.
penelitian ketiga yang dilakukan oleh Krisnamurti Cyrenia Novella pada tahun 2022
dengan judul: Algoritma Welch-Powell Untuk Menyusun Jadwal Perkuliahan Program
Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
proses dan hasil pewarnaan graf menggunakan Algoritma Welch-Powell dalam penyusunan
jadwal mata kuliah Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma. Metode

6
yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah studi kepustakaan dan wawancara. Hasil
yang di dapatkan Setelah melakukan langkah-langkah proses pewarnaan graf hubungan
dosen dengan mata kuliah yang diampu menggunakan Algoritma Welch-Powell diperoleh
jumlah bilangan kromatik pada semester genap adalah adalah 6 warna.
penelitian yang terakhir dilakukan oleh Syam Rahma pada tahun 2019 dengan judul:
Aplikasi Pewarnaan Graf Dengan Algoritma Recursive Largest First Pada Penjadwalan
Mata Kuliah. Bertujuan untuk menyelesaikan masalah penjadwalan mata kuliah
menggunakan/menerapkan pewarnaan graf dengan algoritma Recursive Largest First.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode terapan yang menggunakan algoritma
Recursive Largest First (RLF) pada penjadwalan mata kuliah di salah satu program studi
pada salah satu universitas di Makassar.
Penjadwalan mata kuliah menggunakan pewarnaan graf dengan algoritma RLF serta
bantuan VBA for Microsoft Excel 2016 diperoleh 102 simpul dengan 25 warna yang
menunjukkan bahwa dibutuhkan 25 waktu perkuliahan. Jumlah simpul yang diwarnai
dengan warna yang sama ≤ 6 simpul artinya dalam setiap slot dibutuhkan 6 ruangan
perkuliahan. Mata kuliah yang terjadwal dijamin bahwa tidak ada jadwal dosen yang
bersamaan untuk setiap mata kuliah yang diajarkan. Proses penjawalan mata kuliah
menggunakan pewarnaan graf dengan algoritma RLF dilakukan dengan program simulasi
komputer untuk menghasilkan output yang lebih cepat.
Hasil yang diperoleh secara manual dan menggunakan bantuan program komputer
tidak memiliki perbedaan pada jumlah warna dan anggota kelompok tiap warna. Program
ini juga menjamin bahwa tidak ada jadwal dosen yang mengajar beberapa mata kuliah akan
mendapatkan jadwal yang bersamaan untuk setiap mata kuliah yang diajarkannya. Hal ini
sesuai dengan definisi pewarnaan simpul graf.

2.2. Landasan Teori


2.2.1 Graf
Graf merupakan struktur diskrit yang terdiri atas dua himpunan, yakni himpunan
simpul dan himpunan sisi, biasa dinotasikan G(V,E). V merupakan notasi himpunan (tak
kosong) berhingga, obyek yang selanjutnya dinamakan simpul dan E adalah notasi dari
himpunan sisi yang menghubungkan dua simpul di himpunan V . Graf digunakan untuk
merepresentasikan obyek-obyek diskrit dan hubungan antara obyek-obyek tersebut. Notasi
sebuah graf adalah G(V,E).
Berdasarkan arahnya Graf dibedakan menjadi 2 yaitu :

7
a. Graf Tak Berarah : Graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah.
b. Graf Berarah : Graf yang sisinya mempunyai orientasi arah.
Dalam teori graf, pewarnaan graf merupakan suatu bentuk pelabelan graf, yaitu
dengan memberikan warna pada elemen graf yang akan dijadikan subjek dalam memahami
constrain.

2.2.2 Pengertian Graf

Secara matematis graf didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V, E), ditulis
dengan notasi G(V,E), dalam hal ini V adalah himpunan tidak kosong dari simpul-simpul
(vertices atau node) sedangkan E adalah himpunan sisi-sisi (edges atau arcs) yang
menghubungkan antara simpul yang satu dengan simpul yang lain (Munir, 2012). Dari
definisi di atas, dapat diketahui bahwa V tidak boleh kosong (harus ada minimal satu buah
titik atau simpul) sedangkan E boleh saja kosong (tidak ada), dalam hal ini jika E kosong
dinamakan graf kosong (null graf) sedangkan graf yang hanya mempunyai satu simpul dan
tidak memiliki sisi dinamakan graf trivial. (Munir, 2012).

Teori Graf diperkenalkan oleh Leonhard Euler pada tahun 1735 untuk
menyelesaikan masalah jembatan Konigsberg (Euler, 1741) . Dalam perkembangannya saat
ini, teori graf diterapkan dalam beraneka bidang, mulai dari kimia, ekologi, genetika,
olahraga, transportasi, pemetaan, jaringan komputer, dan sebagainya.

Dalam tulisan ini graf yang dibicarakan adalah graf sederhana tak berarah, yaitu
graf yang tidak memiliki sisi rangkap dan setiap sisi tidak memiliki arah. Berikut ini
dipaparkan beberapa pengertian dasar pada graf sederhana.

1. Dua simpul 𝑢 𝑑𝑎𝑛 𝑣 pada graf 𝐺 dikatakan adjacent bila ada sisi yang
menghubungkan dua simpul tersebut, namakan sisi 𝑒. Dalam hal ini 𝑒 dikatakan incident
pada 𝑢 maupun .
2. Derajat dari suatu simpul 𝑣 menunjukkan banyaknya sisi yang incident dengan suatu
vertex 𝑣 dan dilambangkan dengan 𝑑(𝑣) . Nilai terbesar dari 𝑑(𝑣) memegang peranan
penting dalam pewarnaan graf, dilambangkan Δ , max 𝑑𝑒𝑔(𝑣) = Δ .
𝑣∈𝑉(𝐺)
3. Graf G dengan 𝑛 buah simpul dikatakan lengkap (complete graf) bila setiap simpulnya
saling adjacent, dengan demikian derajat setiap simpul sama besar, yaitu
𝑑(𝑣) = 𝑛 − 1 , ∀𝑣 ∈ 𝑉(𝐺)

8
4. Sebuah path dengan panjang 𝑛 dari simpul 𝑢 ke simpul 𝑣 di graf G adalah barisan 𝑛 buah
simpul 𝑥0 = 𝑢, 𝑥1, … , 𝑣 = 𝑥𝑛 di mana setiap simpul berurutan saling adjacent. Dalam
hal Penjadwalan 𝑢 = , path tersebut dinamakan circuit. Baik path maupun circuit
dikatakan sederhana (simple path atau simple circuit) bila tidak memuat sisi yang sama
lebih dari satu kali.
5. Graf G dikatakan terhubung (connected) bila ada path di antara setiap dua simpul berbeda
di G.
6. Graf G dikatakan reguler bila setiap simpulnya memiliki derajat yang sama, bila tidak
demikian graf G dikatakan non-reguler. Suatu graf reguler dengan derajat setiap
simpulnya k, dinamakan k-reguler graf.
7. Subgraf dari (𝐺) dengan sifat setiap 2 simpulnya saling adjacent disebut dengan clique,
dengan kata lain clique merupakan subgraf yang bersifat lengkap. Bila clique tersebut
terdiri dari k buah simpul maka dikatakan clique tersebut berukuran.
2.2.3 Pewarnaan Graf
Pewarnaan graf adalah metode pewarnaan elemen dari sebuah graf yang terdiri dari
pewarnaan simpul (vertex), sisi (edge), dan wilayah (region). Pewarnaan simpul pada graf
adalah memberi warna pada simpul-simpul suatu graf sehingga tidak ada dua simpul yang
bertetangga memiliki warna yang sama. Simpul-simpul dapat diberikan sembarang warna
asalkan simpul tetangganya berbeda. (Munir, 2003).
Bilangan kromatik graf G adalah minimum banyaknya warna yang diperlukan untuk
mewarnai semua simpul G, sedemikian sehingga setiap dua simpul yang berhubungan
langsung mendapat warna yang berbeda. Bilangan kromatik dari graf G dilambangkan
dengan χ(G) yang didefinisikan sebagaimana persamaan (2).
χ(G) = min {k | ada pewarnaan-k pada G}
Suatu pewarnaan simpul graf dikatakan efektif jika pewarnaan simpul graf tersebut
memenuhi definisi 4. Suatu pewarnaan simpul graf disebut efisien jika jumlah warna yang
digunakan untuk mewarnai suatu graf adalah bilangan kromatik dari graf tersebut
(Sudirman, 2013).

Gambar.2.1 Graf Warna:

9
Gambar 2.1. Graf G dengan berbagai warna; (a) 7 warna, (b) 5 warna, (c) 4 warna.
Gambar 2 menunjukkan graf G dengan berbagai warna antara lain 7 warna, 5 warna, dan 4
warna. Namun, tidak bisa diwarnai dengan jumlah warna kurang dari 4 warna karena ketika
graf G diwarnai dengan 3 warna akan terdapat dua simpul yang bertetangga memiliki warna
yang sama. Hal tersebut bertentangan dengan definisi pewarnaan simpul. Jadi, bilangan
kromatik pada graf G adalah 4, ditulis χ(G) = 4.
2.2.4 Algoritma Recursive Largest First
Algoritma Recursive Largest First (RLF) merupakan salah satu algoritma yang dapat
digunakan dalam pewarnaan graf untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Algoritma RLF
mampu mengatasi penjadwalan dengan graf yang berorde besar. Langkah-langkah dari
algoritma RLF yaitu mendaftar semua derajat simpul dan menurutkannya secara
descending. Dipilih simpul yang berderajat terbesar sebagai simpul awal dan diwarnai
dengan sebuah warna. Dicari simpul yang tidak bertetangga dengan simpul awal sehingga
simpul-simpul tersebut menjadi calon simpul yang akan diwarnai sama dengan simpul awal.
Diseleksi calon simpul sehingga diperoleh simpul mana saja yang dapat diwarnai sama
dengan warna simpul awal. Langkah-langkah di atas diulang hingga semua simpul terwarnai
(Sari, Rachmawati, & Akbar, 2013).

10
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Penjawalan mata kuliah menggunakan pewarnaan graf dengan algoritma RLF serta
bantuan VBA for Microsoft Excel 2016 diperoleh 102 simpul dengan 25 warna yang
menunjukkan bahwa dibutuhkan 25 waktu perkuliahan. Jumlah simpul yang diwarnai
dengan warna yang sama ≤ 6 simpul artinya dalam setiap slot dibutuhkan 6 ruangan
perkuliahan. Mata kuliah yang terjadwal dijamin bahwa tidak ada jadwal dosen yang
bersamaan untuk setiap mata kuliah yang diajarkan.
Proses penjawalan mata kuliah menggunakan pewarnaan graf dengan algoritma RLF
dilakukan dengan program simulasi komputer untuk menghasilkan output yang lebih cepat.
Hasil yang diperoleh secara manual dan menggunakan bantuan program komputer tidak
memiliki perbedaan pada jumlah warna dan anggota kelompok tiap warna. Program ini juga
menjamin bahwa tidak ada jadwal dosen yang mengajar beberapa mata kuliah akan
mendapatkan jadwal yang bersamaan untuk setiap mata kuliah yang diajarkannya. Hal ini
sesuai dengan definisi pewarnaan simpul graf.
Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukkan dalam meningkatkan
wawasan serta pengetahuan khususnya tentang teori graf. Pembahasan dalam penelitian ini
berfokus pada variabel mata kuliah dan dosen. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk
memperhatikan variabel lain diantaranya mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah.
Selain itu, teknik pewarnaan simpul graf dapat juga dikembangkan menggunakan algoritma
Welch-Powell, Backtracking, dan Greedy.

11
DAFTAR PUSTAKA

Aladag, C., H., and Hocaoglu, G., 2007. A Tabu Search Algorithm to Solve Course
Timetabling Problem, Hacettepe Journal of Mathematics and Statistics 36 (1), 53-64.
Gunawan, T., P., 2011. Aplikasi Pewarnaan Graph Untuk Menyusun Jadwal Ujian Suatu
Perguruan Tinggi. Surabaya: Sekolah Tinggi Teknik Surabaya.
Zaenab, D., S., Adyanti, D., A., Fanani, A., Ulinnuha., N., 2016. Aplikasi Graph Coloring
Pada Penjadwalan Perkuliahan Di Fakultas sains Dan Teknologi UIN Sunan Ampel
Surabaya. Surabaya: UIN Sunan Ampel
Suryani, I., Purwanto, & Yasin, M. 2013. Implementasi Masalah Pewarnaan Graph
Dengan Algoritma Tabu Search Pada Pen jadwalan Kuliah. Malang: FMIPA
Universitas Negeri Malang.
Rosyida, I. 2016. Pengembangan Metode Pewarnaan Titik dan Bilangan Kromatik pada
Graf-Graf tak Determiistik. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Ria Rahadi Nasution.2022. Aplikasi Pewarnaan Graf Pada Penyusunan Jadwal Mata
Kuliah Jurusan Matmatika FMIPA Universitas Negri Medan.Medan : Krismatika
Lalian Gadis Hasanah, Sripatmi, Amrullah Baidowi. 2022. Penerapan Konsep
Pewarnaan Graf Dalam Penyusunan Jadwal Kegiatan Belajar Mengajar Di
SMKN. Mataram.
Cyrenia Novella Krisnamurti, Ivania. 2022. Algoritma Welch-Powell Untuk Menyusun
Jadwal Perkuliahan Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Santa
Dharma. Yogyakarta : Jurnal Sains Matematika Dan Statistika.
Rahmat Syam, Hisyam Ihsan, Asman. 2019. Aplikasi Pewarnaan Graf Dengan
Algoritma Recursive Largest First Pada Penjadwalan Mata Kuliah.
VOL.2. NO. 1, April 2019: Journal Of Mathematics, Computations,
And Statistics ( Hal 63-69).
Munir, R. 2012. Matematika Diskrit V. Bandung: Informatika.

12
Sari, P.B., Rachmawati, H., & Akbar, M. (2013). Pewarnaan Graf Penyusunan
Jadwal Kuliah Menggunakan Algoritma Recursive Lergefrist
( Studi Kasus : Politeknik Caltex Riau). Jurnal Aksara Computer
Terapan Politeknik Caltex Riau, 2(2). 36-42.

13

Anda mungkin juga menyukai