Anda di halaman 1dari 6

EKSISTENSI MATEMATIKA DALAM LANDASAN PENDIDIKAN

Disusun guna memenuhin tugas mata kuliah Landasan Pendidikan


Dosen Pengampu: Dr. Nuriana Rachmani Dewi (Nino Adhi), M. Pd.
Dr. Iwan Junaedi, M. Pd.

Disusun Oleh :

Aurora Medina Munawwaroh (0401522066)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2022/2023
A. PENGERTIAN MATEMATIKA
Matematika dalam dunia pendidikan merupakan salah satu ilmu dasar yang dapat
digunakan untuk menunjang ilmu-ilmu lain seperti ilmu fisika, kimia, komputer, dan
lain-lain. Selain itu matematika juga bersifat lentur yang selalu berkembang sesuai
dengan tuntutan zaman. Tuntutan dari kemajuan zaman inilah yang mendorong para
pendidik untuk lebih kreatif dalam mengembangkan dan menerapkan matematika
sebagai ilmu dasar. Para ahli pendidikan telah menyadari bahwa mutu pendidikan
sangat tergantung pada kualitas guru dan praktek pembelajarannya, sehingga
peningkatan kualitas pembelajaran merupakan isu mendasar bagi peningkatan mutu
pendidikan secara nasional (Marsigit dalam Renni Indrasari ,2005). Matematika juga
memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Banyak yang telah
disumbangkan matematika bagi perkembangan perababan manusia. Kemajuan sains
dan teknologi yang begitu pesat dewasa ini tidak lepas dari peranan matematika.
Boleh dikatakan, matematika adalah landasan utama sains dan teknologi. Dengan
demikian menguasai matematika merupakan salah satu jalan utama menuju tumbuh
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di negeri ini.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA


Tujuan pembelajaran matematika menurut Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
adalah:
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah.
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika.
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah.
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Sedangkan tujuan pendidikan matematika secara khusus adalah:


1) Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui
kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen.
2) Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan
penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu,
dan membuat prediksi.
3) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
4) Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengomunikasikan
gagasan, antara lain memlalui lisan, grafik, peta, diagram (Rohmah, 2021)

C. EKSISTENSI MATEMATIKA
Keberadaan matematika dipandang memiliki peran sangat penting dalam
kehidupan manusia, karena konsep-konsep yang ada pada matematika banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari mulai dari hal-hal sederhana seperti
membilang banyak benda, sampai menyelesaikan masalah-masalah kompleks yang
membutuhkan penghitungan-penghitungan matematika yang mendalam seperti
menghitung laba atau rugi suatu perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa konsep-
konsep yang ada pada matematika memiliki keterkaitan dengan kehidupan sehari-
hari.
Selain digunakan dalam kehidupan sehari-hari, konsep-konsep yang ada pada
matematika juga banyak ditemukan menjadi dasar penghitungan dalam mencari
suatu konsep atau prinsip pada ilmu-ilmu pengetahuan lain. Sebagaimana diketahui
banyak rumus-rumus dalam ilmu Fisika, Kimia, Ekonomi, Biologi pada dasarnya
menggunakan konsep-konsep penghitungan matematika. Hal ini sesuai dengan
pendapat (Suherman, dkk,2003) yang menyatakan bahwa matematika adalah ratunya
ilmu. Sehingga tidak heran jika rumus yang ada dalam ilmu-ilmu pengetahuan
tersebut pasti tidak terlepas bahkan bersumber dari konsep-konsep yang ada pada
matematika. Artinya konsep yang ada pada matematika memiliki keterkaitan dengan
konsep yang ada pada ilmu pengetahuan lain.
Konsep-konsep yang ada pada matematika juga merupakan satu kesatuan dimana
antar konsep satu dengan konsep yang lain memiliki keterkaitan yang tidak dapat
dipisahkan. Hal ini bisa terbukti jika seorang guru akan mengajarkan konsep C, maka
konsep A dan konsep B yang telah dipelajari sebelumnya oleh siswa turut terkait
dalam konsep C yang akan dipelajari. Siswa tidak akan memahami konsep C jika
konsep A dan konsep B belum dipahami secara optimal. Sebagai contoh, siswa tidak
akan bisa menghitung luas daerah layang-layang jika belum mengenal bentuk, sifat-
sifat, dan cara mencari luas daerah dari bangun
datar segi empat lain yang telah dipelajari sebelumnya, belum menguasai operasi hitung
perkalian, serta belum mengenal satuan panjang dan satuan luas. Keterkaitan-keterkaitan
antar konsep matematika, matematika dengan ilmu lain, dan matematika dengan
kehidupan sehari-hari itu disebut dengan koneksi matematis.
DAFTAR PUSTAKA

Triyatun, E. (2008). Peningkatan Kemampuan Bernalar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika


Melalui Strategi Scaffolding Pokok Bahasan Luas Dan Keliling Trapesium (Ptk Kelas Vii
Smp Negeri 3 Gondangrejo Karanganyar) .(Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).

Manurung, A. A., & Rohmah, M. (2021). The Effect Of Use Of Power Point Learning Media On
Student Learning Motivation At Smk Bina Islam Mandiri Kersana. Al'adzkiya
International of Education and Sosial (AIoES) Journal, 2(1), 54-57.

Suherman, S., Mizhar, S., & Winoto, A. (2016). Pengaruh Heat Treatment Terhadap Struktur
Mikro dan Kekerasan Aluminium Paduan Al-Si-Cu Pada Cylinder Head Sepeda
Motor. Mekanik, 2(1), 329136.

Anda mungkin juga menyukai