PENDAHULUAN
Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu ilmu yang penting dalam kehidupan ini.
Matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern,
mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dalam mengembangkan
daya pikir manusia. Matematika membekali peserta didik dalam kemampuan berpikir
logis, analisis, sistematis, kritis serta kemampuan bekerja sama (Aswan & Fadhillah,
2022). Matematika menurut A Johnson dan Rising adalah pola pikir, pola
mengorganisasikan, pembuktian yang logik. Matematika itu adalah bahasa yang
menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya
dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai
bunyi.
Matematika dasar merupakan salah satu mata kuliah yang wajib diambil oleh
mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA). Hampir seluruh Program Studi yang
ada di ITERA memasukkan mata kuliah Matematika Dasar sebagai mata kuliah wajib
yang harus di ikuti oleh mahasiswa dalam proses pembelajarannya selama dua semester
atau masa TPB (Tahap Persiapan Bersama). Sebagian besar materi yang diajarkan
merupakan materi matematika sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas.
Mata kuliah tersebut bertujuan untuk melatih mahasiswa agar mampu menggunakan
penalaran pola dan sifat, mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi dan
logika, mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah dan kemampuan
menyampaikan informasi atau gagasan baik melalui lisan, catatan, grafik, peta, atau
diagram.
Matematika sendiri merupakan salah satu bidang ilmu yang banyak menggunakan
konsep abstrak pada materi-materinya sehingga kerapkali dianggap sulit dan menakutkan
bagi beberapa mahasiswa ITERA. Paradigma ini menjadikan mata kuliah matematika
dasar menjadi mata kuliah yang kurang di minati oleh mahasiswa. Padahal secara umum,
lemahnya kemampuan matematika dasar pada mahasiswa terjadi karena kecenderungan
mahasiswa hanya untuk menghafal rumus-rumus yang ada, namun menolak untuk
memahami langkah dan proses terbentuknya rumus tersebut. Hal tersebut pada akhirnya
akan menghambat kemampuan mereka dalam menguasai materi yang lebih tinggi (Farah
& Leny, 2017). Menurut jacobs dalam (Luvi , Amrina, Ummu, & Nyimas, 2022), konsep
matematika yang tidak tertanam baik dalam diri mahasiswa akan mempengaruhi hasil
belajar mereka. Selain memahami konsep, mahasiswa layaknya mampu melakukan
algoritma pada materi matematika dasar serta memiliki skill dalam pemecahan masalah
matematika.
Pemahaman konsep dasar matematika perlu dikuasai dengan baik oleh mahasiswa
ITERA agar dapat mengikuti perkuliahan yang lebih kompleks. Oleh karena itu, untuk
mengatasi permasalahan tersebut ITERA mengadakan pelaksanaan kelas tutorial sebagai
salah satu bentuk solusinya. Kelas tutorial adalah suatu proses pemberian bantuan dan
bimbingan belajar dari dosen/tutor kepada mahasiswa. Dalam sistem pembelajaran di
ITERA, kelas tutorial merupakan bagian integral dari proses pembelajaran mahasiswa.
Dalam kelas tutorial terkandung berbagai aspek, yaitu bantuan belajar, interaksi
tutor dengan mahasiswa dan interaksi mahasiswa dengan mahasiswa. Dalam hal ini
mahasiswa dibebaskan untuk mengajukan berbagai pertanyaan terkait materi yang di
sampaikan secara langsung kepada dosen/tutor. Tutorial juga menghendaki mereka
belajar mandiri (sendiri atau kelompok) sehingga pendalaman materi yang mereka
pelajari semakin bertambah pengetetahuannya dan mengerti. Keaktifan mahasiswa dalam
pembelajaran memiliki bentuk yang beraneka ragam dari kegiatan fisik yang mudah
diamati sampai kegiatan psikis yang sulit diamati. Kegiatan fisik yang dapat diamati
diantaranya adalah dalam bentuk membaca, mendengar, menulis, meragakan, dan
mengukur. Sedangkan kegiatan psikis diantaranya adalah seperti mengingat kembali isi
materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya, membandingkan satu konsep dengan
konsep yang lain, dan sebagainya (Usman, 2017).
Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan melakukan penelitian dengan metode
tutorial tersebut mahasiswa diharapkan dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran
dengan lebih efektif sehingga dapat memahami materi matematika dasar dengan lebih
baik. Mereka juga dapat memberikan penjelasan kepada orang lain dalam pengetahuan,
sikap, dan keterampilan belajar yang telah mereka lakukan. Dengan tutorial ini,
mahasiswa dapat menjalin hubungan atau interaksi yang lebih baik dengan dosen/tutor
sehingga memudahkan dalam proses pembelajaran di kelas besar.
Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat pemahaman mahasiswa TPB Institut
Teknologi Sumatera melalui kelas tutorial Matematika Dasar II.
2. Untuk mengetahui metode pelaksanaan kelas tutorial Matematika Dasar II yang
efektif terhadap mahasiswa Institut Teknologi Sumatera.
Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis
a. Penulis dapat mengambil pengalaman penyusunan laporan yang berhubungan
dengan hasil belajar mahasiswa melalui kelas tutorial Matematika Dasar II.
2. Bagi pembaca
a. Sebagai parameter untuk menilai pemahaman mahasiswa dalam penilitian.
b. Sebagai cara untuk membuktikan keefektifan kelas tutorial dalam
meningkatkan pemahaman mahasiswa pada modul Matematika Dasar II.
Matematika adalah ilmu tertua kedua setelah filsafat. Ilmu ini meliputi seluruh aspek
kehidupan manusia. Dari zaman kuno hingga zaman sejarah hingga zaman komputer dan
teknologi tinggi, matematika selalu memberikan kontribusi penting. Matematika pertama
kali dikenal setelah orang mengenal tulisan karena menulis adalah sesuatu yang
digunakan orang untuk berkomunikasi dengan orang lain. (Iswanto, 2019)
Metode
Metode Penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. (Dr. Muhammad Ramadhan, 2021). Pada tanggal 14 April
2023 dilakukan pendataan yang ditujukkan kepada mahasiwa TPB Institut Teknologi
Sumatera tahun 2022. Pendataan tersebut berakhir pada tanggal 24 April 2023 dengan
jumlah 70 responden. Dalam menyusun karya ilmiah ini menggunakan metode penelitian
lapangan dimana teknik yang digunakan adalah pengumpulan data kuisioner berupa
Google For.
A. Data Responden
Setelah melakukan penyebaran kuisioner, kami telah mendapatkan hasil dari
responden sebanyak 70 orang. Berikut adalah data responden yang telah mengisi
kuisioner kami dan diurutkan sesuai abjad program studi.
untuk tidak memberikan pendapatnya dan bersikap netral. Namun, dalam pernyataan ini
terdapat 11% atau 8 orang responden yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut, dapat
dianalisis bahwa mayoritas responden (43%) setuju bahwa penjelasan yang diberikan
oleh penutor mudah dipahami oleh para responden.
Pada bagian ini 70 orang responden diminta untuk memberikan pendapat mereka
mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat menghambat pelaksanaan kelas tutorial
Matematika Dasar II. Responden diberikan kebebasan untuk memilih lebih dari 1 faktor
berdasarkan pengalaman pribadi mereka. Oleh karena itu, dari 70 orang responden,
terkumpul 181 data mengenai faktor-faktor tersebut. Dari diagram diatas, dapat dilihat
terdapat 3 faktor terbesar yang menjadi penghambat pelaksanaan kelas tutorial, yaitu :
Waktu pelaksanaan dilakukan pada waktu yang tidak efektif sebagai faktor
terbesar yang dapat menjadi penghambat pelaksanaan kelas tutorial. Hal ini
dibuktikan dengan 20% bagian atau 36 dari 181 data yang memilih faktor
tersebut. Hal ini diindikasikan bahwa pelaksanaan kelas tutorial dilaksanakan
pada waktu yang tidak efektif untuk melakukan pembelajaran, contohnya
dilakukan saat malam hari atau di waktu yang seharusnya dipakai oleh responden
untuk beristirahat.
Jaringan internet yang kurang stabil menempati posisi kedua sebagai faktor
penghambat pelaksanaan kelas tutorial. Hal ini didasarkan pada 18% bagian atau
33 dari 181 data yang memilih faktor tersebut. Hal ini juga berkaitan dengan
pertanyaan kuisioner sebelumnya pada bagian sarana penunjang pelaksanaan
kelas tutorial.
Kondisi sekitar (penutor ataupun mahasiswa) yang kurang kondusif menjadi
faktor terbesar ketiga sebagai penghambat pelaksanaan kelas tutorial. Hal ini
dibuktikan dengan 17% bagian atau 31 dari 181 data yang memilih faktor
tersebut. Kondisi sekitar yang kondusif tentu menghambat pelaksanaan kelas
tutorial, jika kondisi penutor tidak kondusif maka penyampaian materi tidak akan
berjalan dengan baik. Dan jika kondisi sekitar mahasiswa yang tidak kondusif,
maka akan dapat mengurangi fokus sehingga materi yang disampaikan tidak
dapat dipahami dengan baik.
KESIMPULAN
Berdasarkan pengumpulan data kuesioner yang telah dilakukan, maka didapatkan
kesimpulan bahwa dengan diadakannya kelas tutorial untuk mahasiswa TPB mampu
meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi matematika dasar II. Hal itu
disebabkan karena materi yang diberikan oleh penutor sesuai dengan materi yang
diberikan oleh dosen, penyampaian dari penutor yang mudah dipahami serta interaksi
antara penutor dan mahasiswa yang sangat interaktif. Namun, sebagian besar mahasiswa
merasa bahwa metode pelaksanaan kelas tutorial yang masih didominasi secara online
(daring) kurang efektif. Hal ini karena seringnya waktu pelaksanaan tutorial yang tidak
efektif, jaringan internet yang sewaktu-waktu kurang stabil bagi mahasiswa atau penutor
dan kondisi sekitar mahasiswa atau penutor yang dapat mengganggu konsentrasi sehingga
kegiatan tutorial tidak berjalan dengan baik. Sehingga mahasiswa lebih memilih metode
pelaksanaan kelas tutorial secara offine (luring) karna lebih efektif dan fokus pada
kegiatan tersebut.
SARAN
Agar pelaksanaan tutorial berjalan dengan efisien, maka saran yang dapat disampaikan
dalam penelitian ini, hendaknya pelaksanaan tutorial matematika dasar dilaksanakan
secara offline (luring). Karena berdasarkan hasil penelitian yang didapat, pelaksanaan
tutorial secara luring membuat responden lebih nyaman dan fokus dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Iswanto, R. J. (2019). Sejarah Matematika. (N. H, Ed.) Tangerang, Jakarta, Indonesia:
LOKA AKSARA. Retrieved April 16, 2023
Said, S., Guchi, Z., & Parianto. (2021, Juli-Desember). PENGARUH PENGGUNAAN
METODE TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN NILAI BELAJAR SISWA . Jurnal
Taushiah FAI UISU, 11(2), 48. Retrieved Mei 09, 2023