Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH PELAKSANAAN KELAS TUTORIAL MATEMATIKA

DASAR II TERHADAP PEMAHAMAN MAHASISWA TPB ITERA


1
Rizky Ahmad Rifai,2Indah Lusiana,3Anisa Fitri,4Rida Fitriani,5Desi Ayu
Rahwani,6Ratu Ajeng Fadila Husein,7Nabila Meisa Putri,8Anggi
Maisandra,9Mario Adiono
Matematika,Sains Aktuaria, Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan.
Email: rizky.122160002@student.itera.ac.id,
indah.122160007@student.itera.ac.id, anisa.122160011@student.itera.ac.id,
rida.122160013@student.itera.ac.id, desi.122160014@student.itera.ac.id,
ratu.122160029@student.itera.ac.id, nabila.122410004@student.itera.ac.id,
anggi.122410005@student.itera.ac.id, mario.122410024@student.itera.ac.id.
ABSTRAK

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Matematika merupakan salah satu ilmu yang penting dalam kehidupan ini.
Matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern,
mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dalam mengembangkan
daya pikir manusia. Matematika membekali peserta didik dalam kemampuan berpikir
logis, analisis, sistematis, kritis serta kemampuan bekerja sama (Aswan & Fadhillah,
2022). Matematika menurut A Johnson dan Rising adalah pola pikir, pola
mengorganisasikan, pembuktian yang logik. Matematika itu adalah bahasa yang
menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya
dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai
bunyi.
Matematika dasar merupakan salah satu mata kuliah yang wajib diambil oleh
mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA). Hampir seluruh Program Studi yang
ada di ITERA memasukkan mata kuliah Matematika Dasar sebagai mata kuliah wajib
yang harus di ikuti oleh mahasiswa dalam proses pembelajarannya selama dua semester
atau masa TPB (Tahap Persiapan Bersama). Sebagian besar materi yang diajarkan
merupakan materi matematika sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas.
Mata kuliah tersebut bertujuan untuk melatih mahasiswa agar mampu menggunakan
penalaran pola dan sifat, mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi dan
logika, mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah dan kemampuan
menyampaikan informasi atau gagasan baik melalui lisan, catatan, grafik, peta, atau
diagram.
Matematika sendiri merupakan salah satu bidang ilmu yang banyak menggunakan
konsep abstrak pada materi-materinya sehingga kerapkali dianggap sulit dan menakutkan
bagi beberapa mahasiswa ITERA. Paradigma ini menjadikan mata kuliah matematika
dasar menjadi mata kuliah yang kurang di minati oleh mahasiswa. Padahal secara umum,
lemahnya kemampuan matematika dasar pada mahasiswa terjadi karena kecenderungan
mahasiswa hanya untuk menghafal rumus-rumus yang ada, namun menolak untuk
memahami langkah dan proses terbentuknya rumus tersebut. Hal tersebut pada akhirnya
akan menghambat kemampuan mereka dalam menguasai materi yang lebih tinggi (Farah
& Leny, 2017). Menurut jacobs dalam (Luvi , Amrina, Ummu, & Nyimas, 2022), konsep
matematika yang tidak tertanam baik dalam diri mahasiswa akan mempengaruhi hasil
belajar mereka. Selain memahami konsep, mahasiswa layaknya mampu melakukan
algoritma pada materi matematika dasar serta memiliki skill dalam pemecahan masalah
matematika.
Pemahaman konsep dasar matematika perlu dikuasai dengan baik oleh mahasiswa
ITERA agar dapat mengikuti perkuliahan yang lebih kompleks. Oleh karena itu, untuk
mengatasi permasalahan tersebut ITERA mengadakan pelaksanaan kelas tutorial sebagai
salah satu bentuk solusinya. Kelas tutorial adalah suatu proses pemberian bantuan dan
bimbingan belajar dari dosen/tutor kepada mahasiswa. Dalam sistem pembelajaran di
ITERA, kelas tutorial merupakan bagian integral dari proses pembelajaran mahasiswa.
Dalam kelas tutorial terkandung berbagai aspek, yaitu bantuan belajar, interaksi
tutor dengan mahasiswa dan interaksi mahasiswa dengan mahasiswa. Dalam hal ini
mahasiswa dibebaskan untuk mengajukan berbagai pertanyaan terkait materi yang di
sampaikan secara langsung kepada dosen/tutor. Tutorial juga menghendaki mereka
belajar mandiri (sendiri atau kelompok) sehingga pendalaman materi yang mereka
pelajari semakin bertambah pengetetahuannya dan mengerti. Keaktifan mahasiswa dalam
pembelajaran memiliki bentuk yang beraneka ragam dari kegiatan fisik yang mudah
diamati sampai kegiatan psikis yang sulit diamati. Kegiatan fisik yang dapat diamati
diantaranya adalah dalam bentuk membaca, mendengar, menulis, meragakan, dan
mengukur. Sedangkan kegiatan psikis diantaranya adalah seperti mengingat kembali isi
materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya, membandingkan satu konsep dengan
konsep yang lain, dan sebagainya (Usman, 2017).
Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan melakukan penelitian dengan metode
tutorial tersebut mahasiswa diharapkan dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran
dengan lebih efektif sehingga dapat memahami materi matematika dasar dengan lebih
baik. Mereka juga dapat memberikan penjelasan kepada orang lain dalam pengetahuan,
sikap, dan keterampilan belajar yang telah mereka lakukan. Dengan tutorial ini,
mahasiswa dapat menjalin hubungan atau interaksi yang lebih baik dengan dosen/tutor
sehingga memudahkan dalam proses pembelajaran di kelas besar.

Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat pemahaman mahasiswa TPB Institut
Teknologi Sumatera melalui kelas tutorial Matematika Dasar II.
2. Untuk mengetahui metode pelaksanaan kelas tutorial Matematika Dasar II yang
efektif terhadap mahasiswa Institut Teknologi Sumatera.

Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis
a. Penulis dapat mengambil pengalaman penyusunan laporan yang berhubungan
dengan hasil belajar mahasiswa melalui kelas tutorial Matematika Dasar II.
2. Bagi pembaca
a. Sebagai parameter untuk menilai pemahaman mahasiswa dalam penilitian.
b. Sebagai cara untuk membuktikan keefektifan kelas tutorial dalam
meningkatkan pemahaman mahasiswa pada modul Matematika Dasar II.

TEORI DAN METODE


Teori
1. Pengertian Matematika
Istilah Matematika berasal dari bahasa Yunani, mathein atau manthenien yang artinya
mempelajari. Kata matematika diduga erat hubungannya dengan kata Sangsekerta, medha
atau widya yang artinya kepandaian, ketahuan atau intelegensia. (Sugiyamti, 2018)

Matematika adalah ilmu tertua kedua setelah filsafat. Ilmu ini meliputi seluruh aspek
kehidupan manusia. Dari zaman kuno hingga zaman sejarah hingga zaman komputer dan
teknologi tinggi, matematika selalu memberikan kontribusi penting. Matematika pertama
kali dikenal setelah orang mengenal tulisan karena menulis adalah sesuatu yang
digunakan orang untuk berkomunikasi dengan orang lain. (Iswanto, 2019)

Pelajaran matematika berkaitan dengan konsep-konsep abstrak, sehingga


pemahamannya membutuhkan daya nalar yang tinggi, dibutuhkan ketekunan, keuletan,
perhatian dan motivasi yang tinggi untuk dapat memahami materi pelajaran matematika.
Pendapat lain menyatakan bahwa pelajaran matematika berkaitan dengan penalaran yang
bersifat deduktif, materi matematika bersifat hierarkis dan terstruktur. (Sugiyamti, 2018)

Dari beberapa pernyataan di atas, dapat di ambil kesimpulan bahwa matematika


merupakan suatu ilmu pengetahuan yang membutuhkan akal nalar yang tinggi dan dapat
di buktikan dengan teorema, sifat, dan dalil kebenarannya, sehingga memerlukan
ketekunan, keuletan, dan kecermatan yang tinggi untuk dapat memahaminya.

2. Pengertian Kelas Tutorial


Dalam KBBI, tutorial di artikan sebagai pembimbingan kelas oleh seorang pengajar
(tutor) untuk seorang mahasiswa atau sekelompok kecil mahasiswa (Said, Guchi, &
Parianto, 2021).
Menurut Oemar hamalik menyatakan bahwa tutorial adalah suatu bimbingan
pembelajaran dalam bentuk pemberian bimbingan, bantuan, petunjuk, arahan, dan
motivasi agar para siswa belajar secara efisien dan efektif. (Said, Guchi, & Parianto,
2021)
Subyek atau tenaga yang memberikan bimbingan dalam kegiatan tutorial dikenal sebagai
tutor.
Dari pernyataan di atas, dapat diketahui bahwa tutorial merupakan suatu kegiatan
pembimbingan pembelajaran oleh asisten tutor yang dilakukan untuk menunjang
pemahaman mahasiswa dalam memahami modul pembelajaran agar lebih efisien dan
efektif.
Dari dilaksanakan kelas tutorial memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1. Meningkatkan penguasaan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa sesuai
dengan modul-modul pembelajaran masa TPB Institut Teknologi Sumatera.
2. Meningkatakan keterampilan mahasiswa dalam memecahkan massalah,
mengatasi kesulitan atau hambatan agar kedepannya mampu menyelesaikan
masalahnya dan membimbing diri sendiri.
3. Meningkatkan kemampuan Mahasiswa untuk mampu belajar secara mandiri
maupun berkelompok dalam penerapannya pada setiap modul yang sedang
dipelajari (Said, Guchi, & Parianto, 2021).
Dari beberapa penjelasan yang telah dipaparkan diatas menunjukkan bahwa kelas
tutorial matematika dasar yang dilaksanakan memiliki tujuan dan manfaat yang
memungkinkan mahasiswa masa Tahap Persiapan Mahasiswa (TPB) Institiut Teknologi
Sumatera lebih memahami materi atau modul Matematika dasar yang sedang di pelajari
saat masa Tahap Persiapan Bersama (TPB). Mengingat bahwa matematika dasar
merupakan salah satu mata kuliah yang menjadi syarat kelulusan mahasiswa dalam masa
Tahap Persiapan Bersama (TPB) sehingga mahasiswa diharapkan mampu menguasai
matematika dasar dengan baik sebelum masuk ke dalam program studi masing-masing.

Metode
Metode Penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. (Dr. Muhammad Ramadhan, 2021). Pada tanggal 14 April
2023 dilakukan pendataan yang ditujukkan kepada mahasiwa TPB Institut Teknologi
Sumatera tahun 2022. Pendataan tersebut berakhir pada tanggal 24 April 2023 dengan
jumlah 70 responden. Dalam menyusun karya ilmiah ini menggunakan metode penelitian
lapangan dimana teknik yang digunakan adalah pengumpulan data kuisioner berupa
Google For.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Sesuai dengan metode penelitian yang sudah dipaparkan diatas, maka telah
didapatkan beberapa data mengenai pelaksanaan kelas tutorial Matematika Dasar II pada
mahasiswa TPB Institut Teknologi Sumatera. Di mana data ini didapatkan dari para
mahasiswa ITERA yang telah mengisi ataupun menjawab beberapa pertanyaan yang
peneliti berikan pada sebuah google form. Dimana pertanyaan dan pernyataan yang kami
berikan terbagi dalam beberapa bagian sebagai berikut.

Bagian 1 : Partisipasi dalam mengikuti kelas tutorial


Pada bagian ini, responden diminta untuk memberikan data mengenai sistem
pembelajaran yang dilakukan selama mengikuti kegiatan kelas tutorial Matematika Dasar
II. Di mana diketahui bahwa terdapat sistem pembelajaran secara online (daring) serta
offline (luring) pada pelaksanaan kelas tutorial. Kemudian responden juga diminta untuk
mengisi berapa partisipasi mereka dalam mengikuti kelas tutorial Matematika Dasar II,
terhitung dari awal perkuliahan semester 2 sampai dengan menjelang UTS (Ujian Tengah
Semester). Pertanyaan pada bagian ini sebagai berikut :

 Apa sistem pembelajaran dalam pelaksanaan kelas tutorial Matematika Dasar II


yang Anda ikuti?
 Terhitung dari awal semester 2 sampai dengan sebelum UTS, berapa kali Anda
mengikuti kelas tutorial Matematika Dasar II?

Bagian 2 : Sarana penunjang pelaksanaan kelas tutorial


Pada bagian ini, responden diminta untuk memberikan konfirmasi terhadap
pernyataan yang peneliti berikan sesuai dengan metode pembelajaran yang dijalani.
Pernyataan yang diberikan tentang fasilitas yang digunakan oleh responden selama
mengikuti kelas tutorial. Pertanyaan pada bagian ini sebagai berikut :
 Apakah ruangan kelas yang Anda gunakan dalam pelaksanaan kelas tutorial
membuat anda nyaman dan fokus belajar? (Untuk pelaksanaan secara offline
(luring))
 Apakah Anda memiliki perangkat serta jaringan internet yang memadai sehingga
pelaksanaan kelas tutorial dapat dilakukan dengan lancar dan nyaman? (Untuk
pelaksanaan secara online (daring))

Bagian 3 : Penilaian mahasiswa terhadap pelaksanaan kelas tutorial


Pada bagian ini, responden diminta untuk memberikan persetujuannya untuk
pernyataan yang peneliti berikan tentang pelaksanaan kelas tutorial Matematika Dasar II.
Responden diberikan 5 pilihan : STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), N
(Netral), S (Setuju), dan SS (Sangat Setuju). Pernyataan yang peneliti berikan sebagai
berikut :
 Penjelasan yang diberikan oleh penutor mudah dipahami
 Pembahasan soal yang diberikan penutor sesuai dengan pengajaran yang
diberikan dosen
 Waktu pelaksanaan kelas tutorial selalu tepat waktu dan sesuai jadwal
 Penutor selalu mengirimkan PPT atau catatan setelah kelas tutorial
 Interaksi antara penutor dengan mahasiswa sangat interaktif
Kemudian responden juga diminta untuk memberikan nilai kepuasan dengan skala 1-10
setelah mengikuti kelas tutorial Matematika Dasar II.
 Dari skala 1-10 seberapa puas Anda setelah mengikuti kelas tutorial Matematika
Dasar II?

Bagian 4 : Pemahaman mahasiswa terhadap materi Matematika Dasar II


Pada bagian ini, responden diminta untuk memberikan skala pemahamannya terhadap
beberapa aspek mengenai output atau keluaran yang didapatkan setelah mengikuti kelas
tutorial Matematika Dasar II. Responden diberikan 5 pilihan skala kepahaman : STP
(Sangat Tidak Paham), TP (Tidak Paham), N (Netral), P (Sangat Paham), dan SP (Sangat
Paham). Pertanyaan yang peneliti berikan sebagai berikut :
 Seberapa paham Anda untuk keseluruhan materi Matematika Dasar II?
 Seberapa paham Anda untuk dasar teori yang digunakan dalam Matematika
Dasar II?
 Seberapa paham Anda untuk menggunakan rumus yang terdapat dalam
pembelajaran Matematika Dasar II?
 Seberapa paham Anda untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan
materi pada Matematika Dasar II?

Bagian 5 : Tantangan pelaksanaan kelas tutorial Matematika Dasar II


Pada bagian ini, responden diminta untuk memberikan hal-hal apa saja yang mereka
alami selama melaksanakan kelas tutorial Matematika Dasar II yang secara langsung
maupun tidak langsung menghambat kelancaran pelaksanaan kelas tutorial. Peneliti telah
memberikan beberapa pilihan yang biasanya banyak dialami oleh responden, selain itu
peneliti juga memberikan kolom tambahan sehingga responden dapat mengisi faktor-
faktor penghambat lainnya. Pernyataan yang peneliti berikan sebagai berikut :
 Waktu pelaksaan dilakukan pada waktu yang tidak produktif
 Jaringan internet yang kurang stabil
 Perangkat atau device yang kurang mendukung
 Penutor yang memiliki kesibukan tinggi
 Interaksi antara penutor dan mahasiswa yang kurang interaktif
 Bahasa dan suara penutor kurang jelas atau terlalu kecil
 Kondisi sekitar (penutor ataupun mahasiswa) yang kurang kondusif

A. Data Responden
Setelah melakukan penyebaran kuisioner, kami telah mendapatkan hasil dari
responden sebanyak 70 orang. Berikut adalah data responden yang telah mengisi
kuisioner kami dan diurutkan sesuai abjad program studi.

Nama NIM TPB Program Studi


Natania Juliantika Agresia 122180060 43 Biologi
putri rosarly 122180031 41 biologi
Nazwa Aura Aisyah 122260037 40 Farmasi
Ni Putu Laura Gloria Naulian 122260045 40 Farmasi
Rima Aulia Cp 122260071 41 Farmasi
Nadhila Larasati 122260010 40 Farmasi
Ajeng Kusuma Dewi 122160086 21 Matematika
Andrian Fajar Fahmi 122160038 20 Matematika
Ani Riswanti 122160015 19 Matematika
Anisa Fitri 122160011 19 Matematika
Elia Putri 122160040 20 Matematika
Indah Lusiana 122160007 19 Matematika
Melza Kurnia Fadhila 122160026 19 Matematika
Nazwa Alya Maharani 122160034 20 Matematika
Putri Ainun Azivatun Azivah 122160045 20 Matematika
R. Fransisko Barimbing 122160047 20 Matematika
Rahma Suryani 122160023 19 Matematika
Rizky Ahmad Rifa'i 122160002 19 Matematika
Setia hot dameria purba 122160021 19 Matematika
Vanesya Tria Nita 122160074 21 Matematika
Vinca Rahmawatk 122160008 19 Matematika
Candra Hermawan 122160059 21 Matematika
Desi Ayu Rahwani 122160014 19 Matematika
Evi Sabrina Situmeang 122160057 20 Matematika
Isnaeni Kurnia Putri 122160009 19 Matematika
Meilany Br Karo 122160012 19 Matematika
Muhammad Fauzan 122160028 19 Matematika
Ratu Ajeng Fadila Husen 122160029 19 Matematika
Rida Fitriani 122160013 19 Matematika
Suci Ayu Pangestuti 122160005 19 Matematika
Yuriko Taruna 122160031 20 Matematika
Aisyah Salsabila 122220184 57 Perencanaan Wilayah dan
Kota
Farah Alfia Anandirza 122220032 53 Perencanaan Wilayah dan
Kota
Maylin Chezia S Turnip 122220206 58 Perencanaan Wilayah dan
Kota
Anggie Agustiani Putri 122220140 56 Perencanaan Wilayah dan
Kota
Muhammad Daffa Rayvanza 122470014 24 Rekayasa Tata Kelola Air
Terpadu
Bimo Wira Pangestu 122410142 21 Sains Aktuaria
Devi Dama Yanti 122410008 19 Sains Aktuaria
Nabila Meisa Putri 122410004 19 Sains Aktuaria
Reny Puspa Ningrum 122410100 20 Sains Aktuaria
Anggi Maisandra 122410005 19 Sains Aktuaria
Ernawati Safitri 122410107 20 Sains Aktuaria
Mario Adiono 122410024 19 Sains Aktuaria
Izza Lutfia 122450090 4 Sains Data
Aidah Zahran 122430134 11 Teknik Biomedis
Peggy Ivana Prayuda 122430109 10 Teknik Biomedis
Rati Reiza Rabiatul Alawiyah 122430126 10 Teknik Biomedis
Novaldo Fikas Harmaengga 122130125 10 Teknik Elektro
Rena 122130005 28 Teknik elektro
Rani Mareta 122120057 33 Teknik Geofisika
Nabilah lovami 122230045 24 Teknik Geomatika
Anggita Putri Astrian 122190017 30 Teknik Industri
Cindy Nadila Putri 122140002 53 Teknik Informatika
Harisya Miranti 122140049 54 Teknik Informatika
Muhammad Daffa Rafif Wibowo 122140036 53 Teknik Informatika
Muhammad Fadhil Alfitra Budi 122140025 53 Teknik Informatika
Asavira Azzahra 122140067 54 Teknik Informatika
JP Rafi Radiktya Arkan R AZ 122140169 57 Teknik Informatika
M Haikal Zoelfadli 122300095 28 Teknik kelautan
Cika Amalia Shabira 122280083 13 Teknik kimia
Herlina Yunita Agustina 122280003 12 Teknik Kimia
M. Iqbal Sukmawardana 122250133 52 Teknik Lingkungan
Laura 122460028 23 Teknik Perkeretaapian
Iqbal 122370201 18 Teknik Pertambangan
Syalaisya Fadilla 122370036 15 Teknik Pertambangan
Muhammad 122370028 15 Teknik Pertambangan
Muhammad Arif Faturrohman 122256007 60 Teknik Sipil
Noval Saputra 122210048 23 Teknik Sipil
Bagus Dwi Prayogi 122400008 30 Teknik Telekomunikasi
Beni Tusiami Saputri 122350079 46 Teknologi Pangan

B. Partisipasi dalam Mengikuti Kelas Tutorial

Pada pertanyaan pertama, responden diberikan pertanyaan mengenai sistem


pembelajaran yang dilakukan pada kelas tutorial Matematika Dasar II. Pada diagram di
samping, dari 70 orang responden, 87% atau 61 orang responden melaksanakan kelas
tutorial Matematika Dasar II dengan menggunakan sistem pembelajaran online atau
daring. Sementara sebanyak 13% atau 9 orang responden melaksanakan kelas tutorial
dengan sistem pembelajaran offline atau gedung. Berdasarkan data yang didapatkan pada
pertanyaan ini, sistem pembelajaran kelas tutorial Matematika Dasar II di Institut
Teknologi Sumatera masih didominasi oleh sistem pembelajaran secara online (daring).
Pada pertanyaan kedua, responden diminta untuk mengirimkan jawaban berupa jumlah
partisipasi mereka dalam mengikuti kelas tutorial Matematika Dasar II terhitung sejak
awal perkuliahan semester 2 sampai dengan menjelang UTS. Dalam kuisioner tersebut,
kami memberikan pilihan mulai dari 0-6 kali pertemuan. Namun, dari 70 orang
responden, tidak ada yang memilih pilihan 0, 1, dan 2 pertemuan. Hal ini berarti seluruh
responden yang mengisi kuisioner ini mengikuti kelas tutorial Matematika Dasar II
setidaknya 3 kali pertemuan pada periode tersebut. Dari diagram diatas, dapat dilihat
bahwa terdapat 13% atau 9 responden yang hanya mengikuti kegiatan tutorial
Matematika Dasar II sebanyak 3 kali pertemuan. Kemudian 6% atau 4 orang responden
telah mengikuti kelas tutorial sebanyak 4 kali pertemuan. Kemudian sebanyak 38% atau
27 orang responden telah mengikuti kelas tutorial sebanyak 5 kali pertemuan. Dan yang
terakhir sebanyak 43% atau 30 orang responden mengikuti kelas tutorial sebanyak 6
pertemuan. Dari data tersebut, rata-rata responden telah berpartisipasi dalam kelas tutorial
sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan. Namun, masih terdapat beberapa responden
yang jumlah partisipasinya masih di bawah jumlah yang ditentukan tersebut, hal ini bisa
diasumsikan terjadi karena akibat faktor-faktor yang dapat menghambat berjalannya kelas
tutorial tersebut. Hal ini akan dibahas lebih lanjut pada bagian terakhir mengenai
tantangan pelaksanaan kelas tutorial Matematika Dasar II.

C. Sarana penunjang kelas tutorial

Pada pertanyaan pertama ditujukan kepada responden yang melaksanakan kelas


tutorial Matematika Dasar II dengan sistem offline atau luring. Dari 9 orang responden,
sebanyak 100% sama semua orang responden setuju dengan pernyataan bahwa ruangan
kelas yang digunakan dalam pelaksanaan kelas tutorial membuat mereka nyaman dan
fokus dalam pembelajaran. Kemudian pertanyaan kedua ditujukan kepada responden
yang melaksanakan kelas tutorial Matematika Dasar II dengan sistem online atau daring.
Dari 61 orang responden, sebanyak 79% atau 48 orang responden setuju dengan
pernyataan yang diberikan bahwa mereka memiliki perangkat serta jaringan internet yang
memadai sehingga pelaksanaan kelas tutorial dapat dilakukan dengan lancar dan nyaman.
Namun sebanyak 21% atau 13 orang responden memilih untuk menjawab “Tidak” pada
pernyataan tersebut.
D. Penilaian mahasiswa terhadap pelaksanaan kelas tutorial

Pada pertanyaan pertama, responden diberikan pernyataan “Penjelasan yang


diberikan oleh penutor mudah dipahami”. Berdasarkan data hasil penyebaran kuisioner,
dari 70 orang responden, 43% atau 30 orang diantaranya setuju dengan pernyataan
tersebut. Kemudian terdapat 10% atau 7 orang responden yang memiliki pendapat sangat
setuju dengan pernyataan tersebut. Sedangkan 36% atau 25 orang responden memilih

untuk tidak memberikan pendapatnya dan bersikap netral. Namun, dalam pernyataan ini
terdapat 11% atau 8 orang responden yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut, dapat
dianalisis bahwa mayoritas responden (43%) setuju bahwa penjelasan yang diberikan
oleh penutor mudah dipahami oleh para responden.

Pada pertanyaan kedua, responden diberikan pernyataan “Pembahasan soal yang


diberikan penutor sesuai dengan pengajaran yang diberikan dosen”. Dari 70 orang
responden, sebanyak 49% atau 34 orang memilih setuju terhadap pernyataan tersebut.
Kemudian 27% atau 19 orang responden memilih untuk netral dan tidak memberikan
pendapatnya. Lalu sisanya atau 17 orang responden dengan presentase 24% memberikan
pendapat bahwa mereka sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Oleh karena itu, pada
pernyataan ini mayoritas responden setuju bahwa pembahasan soal yang diberikan
penutor sesuai dengan pengajaran yang diberikan dosen.
Pada pertanyaan ketiga, responden diberikan pernyataan “Waktu pelaksanaan kelas
tutorial selalu tepat waktu dan sesuai jadwal”. Dari 70 orang responden sebanyak 31%
atau 22 orang memilih setuju terhadap pernyataan tersebut. Kemudian 30% atau 21 orang
responden memilih untuk netral dan tidak memberikan pendapatnya. Lalu sebanyak 23%
atau 16 orang responden memiliki pendapat bahwa mereka tidak setuju dengan
pernyataan tersebut. Sebanyak 13% atau 9 orang responden memilih sangat setuju dengan
pernyataan tersebut dan sisanya sebanyak 9 orang responden dengan persentase 3%
memberikan pendapat sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Dapat disimpulkan pada
pertanyaan ini mayoritas responden setuju bahwa waktu pelaksanaan kelas tutorial selalu
tepat waktu dan sesuai jadwal.

Pada pertanyaan keempat, responden diberikan pernyataan “Penutor selalu


mengirimkan PPT atau catatan setelah kelas tutorial” dari 70 orang responden sebanyak
46% atau 32 orang memilih setuju terhadap pernyataan tersebut. Kemudian 27% atau 19
orang responden memilih untuk netral dan tidak memberikan pendapatnya, lalu sebanyak
20% atau 14 orang responden memilih tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Sebanyak
6% atau 4 orang responden memilih sangat setuju dengan pernyataan tersebut dan sisanya
sebanyak 1 orang responden dengan persentase 1% memberikan pendapat sangat setuju
dengan pernyataan tersebut. Berdasarkan data tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa
mayoritas responden setuju bahwa penutor selalu mengirimkan PPT atau catatan setelah
kelas tutorial.
Pada pertanyaan kelima, responden diberikan pernyataan “Interaksi antara
penutor dengan mahasiswa sangat interaktif”. Dari 70 orang responden, sebanyak 36%
atau 25 orang memilih untuk netral dan tidak memberikan pendapatnya. Kemudian
sebanyak 31% atau 22 orang responden setuju dengan pernyataan tersebut. Sebanyak
20% atau 14 orang responden memberikan pendapat sangat setuju terhadap pernyataan
tersebut. Namun terdapat 12% atau 8 orang dan 1% atau 1 orang yang tidak setuju dan
sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut. Oleh karena itu, dalam pertanyaan ini
mayoritas responden setuju bahwa interaksi antara penutor dengan mahasiswa sangat
interaktif.

Pada pertanyaan terakhir, responden diminta untuk mengirimkan jawaban berupa


penilaian mahasiswa terhadap pelaksanaan kelas tutorial Matematika Dasar II terhitung
sejak awal perkuliahan semester 2 sampai dengan menjelang UTS. Dalam kuisioner
tersebut, kami memberikan pilihan mulai dari skala 1-10. Berdasarkan data tersebut,
terlihat bahwa mayoritas responden memberikan penilaian sebesar 8. Kemudian pada
urutan terbanyak kedua terdapat pada nilai 7. Jika seluruh data penilaian dari 70
responden tersebut diakumulasikan dan dihitung rata-ratanya, penilaian untuk
pelaksanaan kelas tutorial Matematika Dasar II berada pada nilai 7. Hal ini tentu
merupakan nilai yang cukup baik, namun bukan menjadi nilai terbaik. Hal ini juga
berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan sebelumnya dimana mayoritas responden hanya
memilih pendapat setuju, sehingga nilai 7 sudah cukup untuk mewakilinya.
E. Pemahaman mahasiswa terhadap materi Matematika Dasar II

Pada pertanyaan pertama, responden diberikan pernyataan “Seberapa paham Anda


untuk keseluruhan materi Matematika Dasar II”. Berdasarkan data hasil penyebaran
kuisioner, dari 70 orang responden, 49% atau 34 orang responden yang memiliki
pendapat netral dan tidak memberikan pendapatnya terhadap pernyataan tersebut.
Kemudian terdapat 29% atau 20 orang diantaranya paham dengan pernyataan tersebut.
Sedangkan 17% atau 12 orang responden sangat paham dengan pernyataan tersebut.
Namun, dalam pernyataan ini terdapat 4% atau 3 orang responden yang tidak paham dan
4% responden atau 1 orang yang sangat tidak paham dengan pernyataan tersebut.
Berdasarkan analisis data tersebut, justru mayoritas responden tidak memiliki
kecenderungan paham atau tidak paham terhadap keseluruhan materi Matematika Dasar
II. Namun jika ingin menganalisis yang lainnya, mayoritas responden memberikan
pendapat bahwa mereka paham terhadap keseluruhan materi Matematika Dasar II.

Pada pertanyaan kedua, responden diberikan pernyataan “Seberapa paham Anda


untuk dasar teori yang digunakan dalam Matematika Dasar II”. Berdasarkan data hasil
penyebaran kuisioner, dari 70 orang responden, 41% atau 29 orang responden yang
memiliki pendapat netral dan tidak memberikan pendapatnya terhadap pernyataan
tersebut. Kemudian terdapat 39% atau 27 orang diantaranya paham dengan pernyataan
tersebut. Sedangkan 13% atau 9 orang responden sangat paham dengan pernyataan
tersebut. Namun, dalam pernyataan ini terdapat 4% atau 3 orang responden yang tidak
paham dan 3% responden atau 2 responden yang sangat tidak paham dengan pernyataan
tersebut. Pada pertanyaan ini, lagi-lagi responden memilih untuk tidak memberikan
pendapatnya tentang paham atau tidaknya mereka terhadap teori yang digunakan dalam
Matematika Dasar II. Namun, jika ingin dianalisis lebih lanjut mayoritas responden
memberikan pendapat bahwa mereka paham terhadap pernyataan tersebut.

Pada pertanyaan ketiga, responden diberikan pernyataan “Seberapa paham Anda


untuk menggunakan rumus yang terdapat dalam pembelajaran Matematika Dasar II”.
Berdasarkan data hasil penyebaran kuisioner, dari 70 orang responden, 54% atau 38 orang
responden yang memiliki pendapat netral dan tidak memberikan pendapatnya terhadap
pernyataan tersebut. Kemudian terdapat 27% atau 19 orang diantaranya paham dengan
pernyataan tersebut. Sedangkan 16% atau 11 orang responden sangat paham dengan
pernyataan tersebut. Namun, dalam pernyataan ini terdapat 3% atau 2 orang responden
yang memilih tidak paham. Pada pertanyaan ini, lebih dari setengah responden justru
lagi-lagi tidak memberikan pendapat yang pasti. Namun, masih terdapat mayoritas
responden yang paham untuk menggunakan rumus yang terdapat dalam pembelajaran
Matematika Dasar II.

Pada pertanyaan keempat, responden diberikan pernyataan “Seberapa paham Anda


untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan materi pada Matematika Dasar
II”. Berdasarkan data hasil penyebaran kuisioner, dari 70 orang responden, 49% atau 34
orang responden yang memiliki pendapat netral dan tidak memberikan pendapatnya
terhadap pernyataan tersebut. Kemudian terdapat 30% atau 21 orang diantaranya paham
dengan pernyataan tersebut. Sedangkan 14% atau 10 orang responden sangat paham
dengan pernyataan tersebut. Namun, dalam pernyataan ini terdapat 7% atau 5 orang
responden yang memberikan pendapat bahwa mereka tidak paham. Dalam pertanyaan ini,
hampir setengah dari responden memilih untuk tidak memberikan pendapatnya. Namun,
masih terdapat mayoritas responden yang paham untuk menyelesaikan permasalahan
yang berkaitan dengan materi pada Matematika Dasar II.
F. Tantangan pelaksanaan kelas tutorial Matematika Dasar II

Pada bagian ini 70 orang responden diminta untuk memberikan pendapat mereka
mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat menghambat pelaksanaan kelas tutorial
Matematika Dasar II. Responden diberikan kebebasan untuk memilih lebih dari 1 faktor
berdasarkan pengalaman pribadi mereka. Oleh karena itu, dari 70 orang responden,
terkumpul 181 data mengenai faktor-faktor tersebut. Dari diagram diatas, dapat dilihat
terdapat 3 faktor terbesar yang menjadi penghambat pelaksanaan kelas tutorial, yaitu :

 Waktu pelaksanaan dilakukan pada waktu yang tidak efektif sebagai faktor
terbesar yang dapat menjadi penghambat pelaksanaan kelas tutorial. Hal ini
dibuktikan dengan 20% bagian atau 36 dari 181 data yang memilih faktor
tersebut. Hal ini diindikasikan bahwa pelaksanaan kelas tutorial dilaksanakan
pada waktu yang tidak efektif untuk melakukan pembelajaran, contohnya
dilakukan saat malam hari atau di waktu yang seharusnya dipakai oleh responden
untuk beristirahat.
 Jaringan internet yang kurang stabil menempati posisi kedua sebagai faktor
penghambat pelaksanaan kelas tutorial. Hal ini didasarkan pada 18% bagian atau
33 dari 181 data yang memilih faktor tersebut. Hal ini juga berkaitan dengan
pertanyaan kuisioner sebelumnya pada bagian sarana penunjang pelaksanaan
kelas tutorial.
 Kondisi sekitar (penutor ataupun mahasiswa) yang kurang kondusif menjadi
faktor terbesar ketiga sebagai penghambat pelaksanaan kelas tutorial. Hal ini
dibuktikan dengan 17% bagian atau 31 dari 181 data yang memilih faktor
tersebut. Kondisi sekitar yang kondusif tentu menghambat pelaksanaan kelas
tutorial, jika kondisi penutor tidak kondusif maka penyampaian materi tidak akan
berjalan dengan baik. Dan jika kondisi sekitar mahasiswa yang tidak kondusif,
maka akan dapat mengurangi fokus sehingga materi yang disampaikan tidak
dapat dipahami dengan baik.

KESIMPULAN
Berdasarkan pengumpulan data kuesioner yang telah dilakukan, maka didapatkan
kesimpulan bahwa dengan diadakannya kelas tutorial untuk mahasiswa TPB mampu
meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi matematika dasar II. Hal itu
disebabkan karena materi yang diberikan oleh penutor sesuai dengan materi yang
diberikan oleh dosen, penyampaian dari penutor yang mudah dipahami serta interaksi
antara penutor dan mahasiswa yang sangat interaktif. Namun, sebagian besar mahasiswa
merasa bahwa metode pelaksanaan kelas tutorial yang masih didominasi secara online
(daring) kurang efektif. Hal ini karena seringnya waktu pelaksanaan tutorial yang tidak
efektif, jaringan internet yang sewaktu-waktu kurang stabil bagi mahasiswa atau penutor
dan kondisi sekitar mahasiswa atau penutor yang dapat mengganggu konsentrasi sehingga
kegiatan tutorial tidak berjalan dengan baik. Sehingga mahasiswa lebih memilih metode
pelaksanaan kelas tutorial secara offine (luring) karna lebih efektif dan fokus pada
kegiatan tersebut.

SARAN
Agar pelaksanaan tutorial berjalan dengan efisien, maka saran yang dapat disampaikan
dalam penelitian ini, hendaknya pelaksanaan tutorial matematika dasar dilaksanakan
secara offline (luring). Karena berdasarkan hasil penelitian yang didapat, pelaksanaan
tutorial secara luring membuat responden lebih nyaman dan fokus dalam pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Iswanto, R. J. (2019). Sejarah Matematika. (N. H, Ed.) Tangerang, Jakarta, Indonesia:
LOKA AKSARA. Retrieved April 16, 2023

Said, S., Guchi, Z., & Parianto. (2021, Juli-Desember). PENGARUH PENGGUNAAN
METODE TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN NILAI BELAJAR SISWA . Jurnal
Taushiah FAI UISU, 11(2), 48. Retrieved Mei 09, 2023

Sugiyamti. (2018, Februari). PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBUAT SKETS GRAFIK


FUNGSI ALJABAR SEDERHANA PADA SISTEM KOORDINAT KARTESIUS MELALUI
METODE COOPERATIF LEARNING JIGSAW. Edunomika, 02(01), 176. Retrieved
Mei 09, 2023

Anda mungkin juga menyukai