Anda di halaman 1dari 12

MAJU, p-ISSN: 2355-3782

Volume 6 No. 1, Maret 2019 e-ISSN: 2579-4647


Page : 101-112

PENERAPAN MODEL REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION


(RME) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN
HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 3 DARUL MAKMUR
KABUPATEN NAGAN RAYA

Henra Saputra Tanjung

STKIP Bina Bangsa Meulaboh, Jl. Nasional Meulaboh-Tapaktuan Peunaga Cut Ujong Kec. Meureubo Kab.
Aceh Barat 23615, E-mail: hnrsapura@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep dan prestasi belajar
siswa, setelah peneliti melakukan observasi di SMAN 3 Darul Makmur dengan memberikan sedikit
pertanyaan kepada guru tentang pemahaman terhadap materi. Dari hasil observasi menunjukkan
bahwa pemahaman konsep siswa terhadap materi masih tergolong rendah karnaguru masih cendrung
menggunakan metode ceramah. Dari hasil tersebut maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul
penerapan model Realistik Mathematics Education pada materi statistik untuk meningkatkan
pemahaman konsep siswa kelas XI SMAN 3 Darul Makmur. Subjek penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas XI SMAN 3 Darul Makmur dan objek penelitiannya adalah XI IPA1 SMAN 3 Darul
Makmur dengan jumlah 20 siswa, yang terdiri dari 9 siswa dan 11 siswi. Penelitian dilaksanakan
dalam dua siklus, satu siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian terdiri dari lembar soal tes dan lembar observasi. Data hasil
penelitian diperoleh dari tes hasil belajar siswa, hasil observasi selama kegiatan pembelajaran
menggunakan lembar observasi aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran Realistik
Mathematic Education (RME) lembar observasi keaktifan siswa. Teknik analisis data menggunakan
analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil Penelitian menunjukan bahwa penerapan model Realistik
Mathematic Education (RME) dapat meningkatkan pemahaman konsep dan prestasi siswa pada
materi statistika yaitu dilihat dari hasil tes persiklus, dengan nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar
68% dan pada siklus II mengalami peningkatan dengan persentase siswa yang tuntas sebesar 78%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model Realistik Mathematic Education
(RME) dapat meningkatkan pemahaman konsep dan prestasi siswa pada materi statistika.

Kata kunci: Realistik Mathematics Education (RME), pemahamaman konsep, prestasi siswa, statistika

PENDAHULUAN Salah satu tujuan matematika pada


Pendapat ini didasarkan pada anggapan pendidikan adalah agar siswa memiliki
Hans Freudenthal (2008 : 199) bahwa kemampuan memahami konsep matematika,
Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, baik menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
aspek terapannya maupun aspek penalarannya, mengaplikasikan konsep, secara luwes, akurat,
mempunyai peranan penting dalam upaya efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah
penguasaan ilmu dan teknologi. Matematika dimana kita ketahui bersama peranan penting
juga dapat digunakan untuk bekal terjun dan dalam mendukung proses manusia menjalani
bersosialisasi di masyarakat. kehidupan. Menurut Nababan, S.A (2018: 132)

101
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 6 No. 1, Maret 2019 e-ISSN: 2579-4647
Page : 101-112

matematika terbentuk dari pengalaman maka pengajaran di dalam kelas juga memiliki
manusia dalam dunianya secara empiris, aspek yang sama, berdasarkan prinsip saling
kemudian pengalaman tersebut diproses ketergantungan. Setiap siswa mempunyai
didalam dunia rasio, diolah secara analisis, kemampuan serta cara berfikir sendiri dalam
sintesis dan penalaran didalam struktur menyelesaikan masalah. Pembelajaran
kognitif sehingga memperoleh suatu matematika realistik dikembangkan untuk
kesimpulan tentang konsep-konsep memberikan satu cara untuk membuat kelas
matematika. sebagai suatu komunitas belajar yang saling
Anggapan siswa yang memandang atau menghargai terhadap kemampuan masing-
berfikir bahwa matematika hanya penuh masing siswa. Sejalan dengan pendapat
dengan rumus dan abstrak karena dengan Tanjung, H.S dan Nababan, S.A (2018: 56)
bentuk pengajaran yang diberikan guru di Proses pembelajaran didalam kelas tidak
sekolah tidak menampakkan bentuk bentuk terlepas dari peran seorangguru yang
aplikasi matematika dalam kehidupan sehari- merupakan pendidik profesional., emampuan
hari yang menyebabkan banyak siswa profesional guru merupakan bagiandari
mengalami kesulitan dalam mempelajari kompetensi yang dimiliki guru.
matematika sehingga pemahaman konsep Tujuan penelitian ini adalah untuk
siswa terhadap matematika menjadi rendah. meningkatkan pemahaman konsep dan prestasi
Dengan cara pembagian angket peneliti belajar siswa pokok bahasan statistika melalui
mengetahui kurangnya kemampuan siswa pendekatan matematika realistik pada siswa
dalam memahami materi yang diberikan guru pada kelas XI SMA Negeri 3 Darul Makmur.
karna guru sering menggunakan metode yang Agar tidak terjadi salah persepsi
sama pada saat melakukan proses belajar terhadap penafsiran judul penelitian ini, maka
mengajar. Menurut Nababan, S. A (2018: 3) peneliti mendefinisikan hal-hal sebagai
Semua bahan yang akan diajarkan, ala- alat berikut:
peraga yang digunakan maupun pertanyaan 1. Penerapan

dan arahan yang akan diberikan kepada Menurut kamus besar bahasa indonesia
pengertian penerapan adalah perbuatan
siswa harus dipersiapkan dengan baik.
menerapkan, sedangkan menurut beberapa
Dengan menggunakan metode ahli berpendapat bahwa penerapan adalah
pembelajaran yang mendorong siswa aktif suatu perbuatan mempraktekkan suatu
dalam proses pembelajaran adalah metode teori, metode dan hal lain untuk mencapai
Pembelajaran Matematika Realistik. Metode tujuan tertentu dan untuk suatu
yang di harapkan agar siswa mampu kepentingan yang diinginkan oleh suatu
menemukan dan memahami konsep atau kelompok atau golongan yang telah
prinsip matematika. Seperti pemikiran di atas terencana tersusun sebelumnya.

102
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 6 No. 1, Maret 2019 e-ISSN: 2579-4647
Page : 101-112

2. Pembelajaran Matematika Realistik tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai


Pembelajaran Matematika Realistik peneliti, penanggung jawab penuh penelitian
pada dasarnya adalah pemanfaatan realita ini adalah guru.
dan lingkungan yang dipahami peserta Tujuan utama dari penelitian tindakan
didik (siswa) untuk memperlancar proses ini adalah untuk meningkatkan hasil
pembelajaran matematika. Dalam penelitian pembelajaran di kelas dimana guru secara
ini memanfaatkan benda-benda yang ada di penuh terlibat dalam penelitian mulai dari
lingkungan kelas, perencanaan, tindakan, pengamatan, dan
3. Pemahaman Konsep refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SMA
Kamus besar bahasa indonesia, Negeri 3 Darul Makmur Kabupaten Nagan
pemahaman berarti mengerti denagan tepat, Raya, Waktu penelitian dilaksanakan pada
sedangkan konsep berarti suatu rancangan. semester II, tahun pelajaran 2017/2018 atau
sedangkan dalam matematika konsep adalah tanggal 11 s/d 20 Juni 2018. Subjek dalam
suatu ide abstrak yang memungkinkan seorang penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI
untuk menggolongkan suatu objek/kejadian. SMA Negeri 3 Darul Makmur dengan objek
jadi pemahaman konsep adalah pengertian penelitiannya adalah XI IPA1 SMA Negeri 3
yang benar tentang suatu rancangan/ide Darul Makmur dengan jumlah 20 siswa, yang
abstrak. sejalan dengan pendapat Tanjung dan terdiri dari 9 siswa dan 11 siswi.
Nababan (2018:37) hasil belajar adalah Instrumen yang digunakan dalam
perubahan kemampuan yang dimiliki penelitian ini terdiri dari : (1) Lembar Soal
seseorang setelah ia menerima pengalaman Tes, tes ini diberikan setiap akhir putaran.
belajar. Bentuk soal yang diberikan adalah pilihan guru
Hipotesis adalah jawaban sementara (objektif). Sebelumnya soal ini berjumlah 5
terhadap permasalahan yang kebenarannya soal yang telah diuji coba, kemudian penulis
akan terbukti setelah di adakan penelitian. mengadakan analisis butir soal tes yang telah
Hadi (2013 : 257) “hipotesis merupakan diuji validitas dan reliabilitas pada tiap soal,
jawaban sementara yang kebenarannya harus (2) lembar observasi.
dibuktikan melalui penelitian atau empiris” Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalahmenggunakan teknik quota
METODE sampling yaitu teknik pemgambilan sampel
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan cara menetapkan jumlah tertentu
berupa jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). sebagai target yang harus dipenuhi dalam
yang merupakan suatu pencermatan terhadap pengambilan sampel dari populasi ( khususnya
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang yang tidak terhingga, kemudian dengan
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah patokan jumlah tersebut peneliti mengambil
kelas secara bersama. Dalam penelitian sampel secara sembarang asal memenuhi

103
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 6 No. 1, Maret 2019 e-ISSN: 2579-4647
Page : 101-112

persyaratan, sebagai sampel dari populasi 3 Darul Makmur, dengan memberi sedikit
tersebut, (Hidayat, 2009). Yang menjadi objek pertanyaan kepada guru tentang prestasi dan
penelitian ini yaitu kelas XI sebagai kelas pemahaman siswa terhadap materi. Dari hasil
eksperimenyang ditetapkan pembelajaran observasi menunjukkan bahwa prestasi dan
matematika realistik (PMR). pemahaman konsep siswa terhadap materi
Data yang diperoleh dalam penelitian masih tergolong rendah karena guru masih
dianalisis dengan memberikan nilai. Data-data cendrung menggunakan metode yang sama
yang terkumpul diperiksa kembali dengan yaitu metode ceramah. Berdasarkan hasil
mengulang pengolahan data dan analisis data tersebut maka peneliti memutuskan untuk
yang ada. Setelah itu nilai direkap menerapkan model pembelajaran RME(
keseluruhannya untuk dipresentasikan. Rumus (realistik mathematic education) dengan
yang digunakan untuk menghitung adalah mengajarkan pokok pembahasan statistika di
sebagai berikut : kelas XI IPA.1 .

1. Tes Pelaksanaan pelaksanaan pra tindakan

Pada akhir setiap siklus dihitung ini dilakukan peneliti pada tanggal 13 juli

nilai rata-ratanya. Kemudian dengan menggunakan pembelajaran

dideskripsikan hasil rata-rata tes siswa konvesional dimana dalam proses kegiatan

tersebut. Jika hasil tes siswa belajar mengajar lebih diminasi oleh guru

mengalami kenaikan sesuai standar sedangkan siswa lebih banyak pasif, diam

nilai yang telah ditentukan, maka hanya mendengarkan penjelasan guru.

diasumsikan dengan menerapkan Langkah pertama peneliti memberi tahu

pembelajaran dengan model Realistik maksud kedatangannya, setelah memberi tahu

Mathematic Education (RME) dapat maksud kedatangannya, kemudian baru

meningkatkan pemahaman konsep dan peneliti menjelaskan tentang statistika .

prestasi siswa. kemudian baru memberi evaluasi dengan


tujuan supaya peneliti mengetahui apakah

HASIL DAN PEMBAHASAN peserta didik sudah memahami materi

Hasil Penelitian diuraikan dalam pembahasan.

tahapan yang berupa siklus-siklus Berdasarkan hasil pengamatan yang

pembelajaran yang dilakukan dalam proses dilakukan saat pembelajaran matematika


1
belajar mengajar di kelas yaitu: materi statistik di kelas XI IPA SMAN 3
Darul Makmur diketahui bahwa pelajaran

1. Pra Tindakan masih menggunakan konvesional dimana


proses pembelajaran didomonasi oleh guru
Sebelum melakukan penelitian terlebih
sedangkan siswa lebih banyak diam dan
dahulu peneliti melakukan observasi di SMAN
mendengarkan penjelasan guru.

104
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 6 No. 1, Maret 2019 e-ISSN: 2579-4647
Page : 101-112

Adapun hasil observasi siswa pada lebih mudah memahami pelajaran karna siswa
pratindakan adalah sebagai berikut: hanya mendengar pelajaran yang disampaikan
Tabel 1. Hasil observasi siswa guru. Terbukti dari hasil belajar siswa
N0 Kategori tuntas Frekue Persentase menunjukkan persentase ketuntasan siswa pada
nsi (%) awal tindakan hanya 3 siswa atau 15% siswa
1 Tunta ≥ 65 3 15% yang berhasil tuntas, sedangkan yang tidak
2 Tidak Tuntas. 17 85% tuntas 17 siswa atau 85 % dengan nilai rata-
< 65 rata 41. Hal ini membuktikan masih rendahnya
siswa dalam menjawab soal yang diberikan
Dari tabel di atas disimpulkan bahwa oleh peneliti.
siswa yang mengikuti pretes tidak mencapai Proses pembelajaran tidak
kelulusan. Masih banyak siswa yang belum menggunakan model pembelajaran yang aktif
mengusai materi statistika dengan dan kreatif, dengan kondisi ini siswa tidak
menggunakan metode ceramah. Terbukti tertarik mengikuti pembelajaan. Hanya
secara umum hasil belajar matematika siswa beberapa siswa saja yang terlihat aktif saat
masih jauh dari yang diharap, hanya 3 siswa mengikuti pelajaran, sedangkan sebagian
yang berhasil tuntas, sedangkan yang lain tidak lainnya diam, dan ada juga yang sama sekali
tuntas. Raata-rata hasil belajar siswa sebelum tidak memperhatikan pelajaran.
menggunakan PMR masih rendah. Hal ini Akibatnya hsil pretest yang dilakukan
membuktikan bahwa masih rendahnya siswa didapatkan hasil sangat memprihatinkan. Dari
dalam menjawab soal yang di sediakan oleh jumah 20 siswa hanya ada 3 siswa yang
peneliti. Dengan demikian indikator berhasil tuntas.
keberhasilan belum tercapai. Oleh karena itu Data yang diperoleh pada tahap
peneliti berencana untuk mengadakan pratindakan ada 17 peserta didik yang belum
penelitian tindakan kelas sebagai upaya untuk tuntas sementara yang tuntas hanya ada 3
meningkatkan pemahaman konsep dan prestasi orang, dengan nilai rata-rata siswa secara
belajar siswa. Dengan menggunakan model klasikal adalah 41. Banyak peserta didik yang
RME.(Realistik mathematich education). belum tuntas belajarnya mengindisikan bahwa
Adapun dari persentase nilai ketuntasan belajar proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru
siswa pada materi statistika pada pratindakan belum maksimal sehingga siswa masih banyak
adalah:hasil. yang belum bisa menjawab pertanyaan dari
Persentase nilai ketuntasan siswa pada guru.
awal tindakan pada tabel diatas hasil pretes Berdasarkan hasil persentase
yang yang sudah dilaksanakan dapat dilihat ketuntasan pra tindakan yang menunjukan
dari lembar hasil belajar siswa. Ternyata bahwa tingkat keberhasilan siswa dalam satu
metode ceramah tidak mampu membuat siswa kelas masih sangat rendah, maka peneliti perlu

105
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 6 No. 1, Maret 2019 e-ISSN: 2579-4647
Page : 101-112

melakukan perbaikan pada siklus 1. Untuk itu Education. Guru membagi siswa menjadi 4
peneliti melakukan penelitian tindakan kelas kelompok yang terdiri dari 5 orang siswa dan
dengan menerapkan model pembelajaran tiap kelompok terdiri dari siswa yang memiliki
Realistic Mathematich Education ( RME) pada kemampuan heterogen. Guru melakukan
materi statistika. Dan untuk membenahi tahapan-tahapan yang ada didalam
permasalahan-permasalahan tersebut, guru pembelajaran Realistic Mathematich
harus lebih kreatif untuk memakai metode atau Education. Dan rencana pelaksanaan
pendekatan yang lainnya, agar suasana pembelajaran yang sudah dibuat dengan cukup
pembelajaran biasa lebih menarik dan juga baik.
menyenangkan. Pemahaman konsep dilakukan dengan
cara siswa diberi tugas-tugas kelompok.
1. Siklus 1 Mereka boleh mengerjakan tugas-tugas
a. Perencanaan Tindakan tersebut secara serentak atau saling bergantian
Sebelum kegiatan perlu dipersiapkan menanyakan kepada temannya yang lain
hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan mendiskusikan masalah dalam kelompok atau
tersebut antara lain : apa saja untuk menguasai materi pembelajaran
- Menyusun persiapan mengajar, tersebut. Para siswa tidak hanya di tuntut untuk
matematika pembelajaran dan mengisi lembar jawaban tetapi juga untuk
menyiapkan materi yang diperlukan. mempelajari konsepnya. Anggota kelompok
- Menyiapkan lembar observasi diberi tahu bahwa mereka dianggap belum
- Menyiapkan lembar kerja siswa (soal- selesai mempelajari materi sampai semua
soal) anggota kelompok memahami pelajaran
- Menyiapkan bimbingan belajar tersebut.
- Menyiapkan lembar pengamatan untuk Sambil berkeliling peneliti mencatat
guru dan siswa hambatan-hambatan yang terjadi pada siswa
- Soal tes akhir tindakan mengerjakan lembar kerja tersebut selain itu
Pada tahap ini guru atau peneliti peneliti juga mencatat siswa-siswa yang aktif
menerapkan pembelajaran dengan dan mampu menyelesaikan masalah yang
menggunakan model Realistic Mathematich diberikan oleh peneliti. Peneliti
Education sesuai dengan rencana pembelajaran memerintahkan pada kelompok yang telah
yang telah disusun pada siklus I ini materi mampu memecahkan masalah untuk
yang disampaikan adalah statistik. mempersentasikan hasil kerja kelompoknya
Kegiatan belajar mengajar diawali guru idepan.
memberikan imformasi tentang model Pada akhir pengajaran yaitu 30 menit
pembelajaran yang akan digunakan yaitu terakhir dari pembelajaran peneliti
model pembelajaran Realistic Mathematich memberikan pos test yang harus diselesaikan

106
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 6 No. 1, Maret 2019 e-ISSN: 2579-4647
Page : 101-112

oleh seluruh siswa secara individual. Siswa terhadap kemampuan guru mengelola
diberi tes individual ini bertujuan untuk pembelajaran selama berlangsungnya proses
mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap pembelajaran dapat disimpulkan bahwa
suatu konsep dengan cara siswa diberikan soal penilaian obsever terhadap kemampuan guru
yang dapat diselesaikan dengan cara selama proses belajar mengajar berlangsung
menerapkan konsep yang dimiliki sebelumnya, pada siklus awal pada kelas XI IPA.1 SMAN 3
poin akan diberikan berdasarkan tingkat Darul Makmur pada materi statistika dengan
keberhasilan siswamencapai atau melebihi menggunakan model RME dipeloleh mencapai
kinerja sebelumya. 2 sekala.
Poin ini selanjutnya dijumlahkan untuk Walaupun peran guru masih cukup
membentuk sekor kelompok. Pembelajaran dominan untuk memberikan penjelasan dan
diakhiri dengan mengumumkan kelompok arahan karena model tersebut masih dirasakan
terbaik. Setelah itu guru memberikan baru oleh peneliti. Maka peneliti
penghargaan kepada kelompok yang terbaik berkesempulan kemampuan guru pada materi
prestasinya atau yang telah memenuhi kriteria statistika belum optimal dan akan dilanjutkan
tertentu. penelitian selanjutnya.
Untuk mengetahui peningkatam hasil Selain meneliti tentang kemampuan
belajar siswa kelas XI IPA1 SMAN 3 Darul guru, obsever juga meneliti tentang aktivitas
Makmur pada pembelajaran matematika materi siswa pada saat proses pembelajaran
statistik melalui pemblajaran Realistic berlangsung pada materi statistika, dalam
Mathematich Education. pembelajaran statistik. Pada siklus 1 jumlah
Berdasarkan diatas hasil pelaksanaan siswa yang masuk sebanyak 20 siswa.
tindakan pada siklus I diketahui bahwa Aktivitas siswa pada siklus pertama
pembelajaran matematika materi statistika tidak sesuai dengan yang diharapkan. Siswa
sudah terjadi peningkatan jika dibandingkan masih pasif dalam mengikuti proses
dengan nilai pre test sebelum memasuki pembelajaran. Masalah yaitu siswa sibuk
pelaksanaan siklus I data menunjukkan bahwa sendiri, ketawa makawan, ngobrol ma kawan,
siswa yang nilai akhirnya telah mencapai sangat jelas terlihat siswa tidak serius
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak belajarnya, bahkan ada yang keluar masuk,
9 siswa dari jumlah 20 siswa atau 45%. bahkan siswa juga susah mengerti pelajaran
Sedangkan siswa yang nilainya belum yang dijelaskan. Karna siswa masih main-main
mencapai KKM sebanyak 11 dari 20 siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung
55%. Rata-rata nilai siswa yang diperoleh pada Dari hasil observasi dan refleksi dapat
siklus I adalah 68%. disimpulkan bahwa hasil belajar siswa belum
Berdasarkan hasil penelitian diatas, mencapai keberhasilan. Maka hal ini akan di
dapat disimpulkan bahwa penilaian obsever perbaiki pada siklus selnjutnya dengan

107
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 6 No. 1, Maret 2019 e-ISSN: 2579-4647
Page : 101-112

memberikan pengarahan, motivasi agar siswa aktif,belum bisa menyampaikan


lebih aktif dalam proses belajarnya mampu pendapatnya pada saat materi
memaksimalkan keterlibatan siswa berani pelajaran diajarkan atau siswa
bertanya serta menjawab pertanyaan. masih mengalami kesulitan dalam
Pada tindakan siklus awal penerapan menyelesaikan soal-soal dalam
model pembelajaran Realistic Mathe Matich soal yang diberikan oleh guru, hai
Education (RME). Dalam pembelajaran ini disebabkan karna siswa merasa
matematika materi statsistika belum sempurna asing dengan model Realistic
sesuai dengan yang diharapkan. Mathematic Education (RME ).
Analisis terhadap observasi dan hasil b. Faktor guru
tes siswa dijadikan sebagai bahan untuk 1. Guru harus lebih terampil dalam
menentukan penelitian selanjutnya. Adapun memotivasi siswa dan lebih jelas
hasil tes siswa pada siklus awal yang mencapai dalam menyampaikan materi,
nilai ketuntasan ada 9 orang dan yang tidak tujuan pembelajaran, dan meminta
tuntas ada 11 siswa. siswa untu terlibat langsung dalam
Pada siklus ini keberhasilan siswa setiap kegiatan yang akan
belum optimal, untuk itu harus diadakan dilksanakan sehingga siswa lebih
perbaikan pembelajaran agar mencapai nilai semangat dalam belajar.
ketuntasan minimal. Hal ini dapat dilihat dari Dengan demikian dari hasil
konsentrasi siswa dalam memperhatikan atau observasi dan refleksi dapat disimpulkan
mendengarkan penjelasan dari guru, dan bahwa hasil belajar siswa belum mencapai
menanggapi materi pembelajaran dan guru keberhasilan. Maka hal ini akan di
masih dominan untuk memberikan penjelasan perbaiki pada siklus selnjutnya dengan
dan arahan karena model tersebut masih memberikan pengarahan, motivasi agar
dirasakan baru oleh siswa. siswa lebih aktif dalam proses belajarnya
Pada hasil observasi siswa masih mampu memaksimalkan keterlibatan
berada dalam kategori baik namun masih siswa, bearni bertanya serta menjawab
banyak dalam kategori cukup. Setelah refleksi pertanyaan.
antara guru dan peneliti maka diperoleh asil
seperti berikut. 2. Siklus II
a. Faktor siswa Pada Siklus II dilakukan pelaksanaan
1. Sebagian siswa tida tindakan dalam satu kali pertemuan. Data yang
memperhatikan penjelasan guru, diperoleh pada siklus I dijadikan sebagai acuan
kurang nya kemampuan siswa dalam melaksanakan tindakan pada siklus II,
dalam menanggapi mata pelajran dengan tujuan agar diperoleh suatu
dan sebagian siswa kurang peningkatan pada materi statistika melalui

108
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 6 No. 1, Maret 2019 e-ISSN: 2579-4647
Page : 101-112

model Realistik Mathematic Education (RME). Dengan menggunakan


model Realistic
Pada tahap perencanaan, peneliti menyusun
Tuntas 16 Mamthematic
rencana tindakan yang dilaksanakan yaitu Education (RME)
pembelajaran
sebagai berikut:
Tidak tuntas 4 dilaksanakan dengan
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan sangat baik, siswa
lebih aktif dan
Pembelajaran (RPP) sesuai dengan
bersemangat selama
materi yang akan diajarkan dan proses belajar
berlangsung.
memuat serangkaian kegiatan dengan
menggunakan model Realistik Dilihat dari tabel diatas setelah
Mathematic Education (RME). Selain dilakukan analisis data pada siklus II ada siswa
itu dalam menyampaikan materi yang belum menguasai materi yang di
menekankan pemahaman siswa sampaikan oleh guru tentang statistika dapat
tentang materi tersebut. dilihat pada tabel diatas ada 4 siswa yang
2) Menyiapkan lembar observasi belum tuntas dan 16 siswa lainnya sudah
3) Menyiapkan lembar kerja siswa soal termasuk dalam kategori tuntas dengan nilai
test. rat-rata78. Adapun persentase nilai ketuntasan
4) Menyiapkan alat pembelajaran. belajar pada materi statistika pada siklus II bisa
5) Soal test di akhir tindakan. dilihat pada tabel dibawah ini :
Kegiatan akhir pada pertemuan kedua Tabel 6. Persentase nilai ketuntasan siswa
ini sama juga dengan kegiatan akhir pada pada siklus II
No Kategori Frekuensi Persentase
pertemuan pertama. Pada kegiatan akhir ini, tuntas (%)
siswa juga diberi soal evaluasi untuk 1 ≥ 65 16 80 %
2 < 65 4 20 %
dikerjakan. Setelah seluruh rangkaian kegiatan Hasil persentase pada siklus II pada
dilaksanakan, guru pun menutup pertemuan materi slimit fungsi, yang terlihat pada tabel
pada hari itu dengan mengucap salam. diatas setelah melakukan analisis data hasil tes
Untuk menguji kemampuan dan siswa yang mencapai ketuntasan ada 16 siswa
keberanian siswa, guru memberikan kuis. Pada ( 80%) dan siswa yang belum mencapai nilai
akhir tindakan siklus II ini dilakukan evaluasi ketuntasan ada 4 siswa (20%) dengan nilai
belajar siswa untuk melihat tingkat pencapaian rata-rata 78%..
hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian, siswa
Hasil evaluasi Siklus II dapat di lihat menunjukkan bahwa proses belajar mengajar
dalam tabel berikut ini. dengan menggunakan model Realistik
Mathematic Education (RME) pembelajaran
yand dilaksanakan dengan baik, siswa lebih
aktif dan bersemangat selama proses belajar
Tabel 5. Hasil Tes Siklus II berlangsung, kekurangan pada siklus pertama
109
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 6 No. 1, Maret 2019 e-ISSN: 2579-4647
Page : 101-112

sudah terlihat perubahan yang sangat baik pada


siklus II karena siswa sudah mengalami SIMPULAN
perbaikan dan peningkatan, dan hasil belajar Berdasarkan hasil penelitian dan
pada siklus II sudah mencapai ketuntasan. pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
3. Pembahasan 1. Hasil peningkatan belajar siswa dari
Pembahasan dalam penelitian tindakan pratindakan siklus 1 dari siklus II, yaitu
kelas didasarkan atas hasil penelitian dan hanya 3 atau 15% siswa yang mengalami
catatan penelitian selama melakukan ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata
penelitian. Pelaksanaan pembelajaran Realistik 41%. Pada siklus I sebanyak 9 atau 45%
Mathematic Education (RME) menurut siswa yang berhasil tuntas belajar dengan
persentase ketuntasan hanya 68%. Namun nilai rata-rata 68%. Sedangkan pada siklus
terdapat beberapa yang perlu diperbaiki dalam II terus mengalami peningkatan yaitu, 16
siklus I ini yaitu bimbingan guru dan pujian siswa atau 80% siswa yang mencapai nilai
semangat belajar kepada kelompok yang hasil ketuntasan belajar matematika materi
diskusinya baik. statistik dari 20 siswa dengan nilai rata-
Pelaksanaan aktivitas guru melalui rata 78%.
pembelajaran Realistik Mathematic Education 2. Aktivitas guru pada saat diterapkkan
(RME) siklus 11 sudag sangat baik dengan model pembelajaran Realistik Mathematic
nilai persentase 78%. Guru sudah mampu Education (RME) pada siklus 1 yaitu baik,
memperbaiki kekurangan-kekurangan pada sedangkan pada siklus II menjadi
siklus 1. Bimbingan guru kepada siswa sudah meningkat. Pada siklus 1 aktivitas siswa
merata, dan pujian terhadap kelompok yang berada dalam kategori baik sedangkan
hasil diskusinya baik juga sudah diberikan pada siklus II menjadi sangat baik.
dengan semangat. 3. Respon siswa kelas XI IPA1 SMAN 3
Dampak positif dari model Realistik Darul Makmur terhadap pembelajaran
Mathematic Education (RME) adalah Realistik Mathematic Education (RME)
pembelajaran lebih berpusat kepada peserta setuju dan siswa menjadi lebih aktif dalam
didik karena pada pembelajaran nini menuntut mengikuti pelajaran matematika materi
siswa yang harus lebih aktif dari pada guru. limit fungsi melalui penerapan
Pada model Realistik Mathematic Education pembelajaran Realistik Mathematic
(RME) peserta didik dapat lebih Education (RME) berpijak dari uraian
mengembangkan aspek aktif yang berupa diatas, menunjukan bahwa penerapan
siswa lebih berani mnemukakan pendapatnya pembelajaran Realistik Mathematic
dan lebih bisa menghargai pendapat sesama Education (RME) pada mata pelajaran
teman matematika materi statitika dapat

110
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 6 No. 1, Maret 2019 e-ISSN: 2579-4647
Page : 101-112

meningkatkan pemahaman konsep dan dipelajari dengan kehidupan


prestasi belajar juga aktivitas guru dan sehari-hari siswa.
siswa kelas XI IPA1 SMAN 3 Darul 3. Kepada Sekolah
Makmur. a. Hendaknya lebih memotivasi
5.2 Saran siswa untuk senantiasa
meningkatkan kinerjanya dan
Berdasarkan simpulan hasil penelitian di
mengirim guru ke beberpa forum
atas, maka peneliti menyampaikan
ilmiah, agar wawasan guru
beberapa saran yang diharapkan dapat
bertambah luas dan meningkat
memberikan mamfaat yang besar dalam
pemahamannya tentang
usaha kita meningkatkan mutu pendidikan.
pendidikan dan pengajaran yang
Adapun saran-saran yang peneliti
menjadi tugas pokoknya.
sampaikan sebagai berikut:
1. Kepada Siswa
4. Dampak Positif dari model RME
Peserta didik hendaknya dapat
Dampak positif dari model Realistic
berperan aktif dengan
Mathematich Education ( RME) adalah
menyampaikan ide atau pemikiran
pembelajaran lebih berpusat kepada peserta
pada proses pembelajaran,
didik karena pada pembelajaran nini menuntut
sehingga proses pembelajaran
siswa yang harus lebih aktif dari pada guru.
berjalan dengan lancar sehingga
Pada model Realistic Mathematich Education
memperoleh kemampuan yang
(RME). Peserta didik dapat lebih
optimal.
mengembangkan aspek aktif yang berupa
2. Kepada Guru
siswa lebih berani mnemukakan pendapatnya
a. Dalam pembelajaran
dan lebih bisa menghargai pendapat sesama
matamatika materi statistik
teman.
kelas XI IPA1 SMAN 3 Darul
Makmur hendaknya guru
DAFTAR RUJUKAN
mengimplementasikan model
Arikunto. (2010). Penelitian
pembelajaran Realistic Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Mathematich Education.
b. Model pembelajaran Realistic Hadi. (2005). Pengajaran interaktif: Arah
baru dalam pengajaran
Mathematic Education perlu matematika.
diterapkan pada materi Hidayat. 2010. Prosedur Penelitian (Suatu
pelajaran yang lain sehingga Pendekatan Penelitian.
Jakarta:Bumi Aksara.
dapat diperoleh gambaran yang
.
lebih jelas mengenai Sudijono. (2008). Metode Statistika. Bandung.
keterkaitan antara materi yang
111
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 6 No. 1, Maret 2019 e-ISSN: 2579-4647
Page : 101-112

Nababan, S.A (2018). Pengembangan


perangkat pembelajaran berbasis
Pendekatan RMEUntuk
meningkatkankemampuan Berpikir
kritis siswa Sekolah Dasar.Bina
Gogik, Vol. 4. No. 2, 2018

Nababan, S.A (2018). Meningkatkan Prestasi


Belajar Siswa dalam Pembelajaran
Bangun Ruang Sisi Datar Melalui
Implementasi CTL (Contextual
Teaching and Learning) berbantuan
Alat Peraga. MAJU, Vol. 5. No. 2,
2018

Tarsito,(2006). Pengantar Kepada Membantu


Guru Mengembangkan Kompetensinya
dalam Pengajaran Matematika.

Tanjung, H.S & Nababan, S.A (2018).


Pengaruh penggunaan metode
pembelajaran bermain terhadap hasil
belajar matematika siswa materi
pokok pecahan di kelas III SD Negeri
200407 Hutapadang. Bina Gogik, Vol.
1. No. 1, 2018.

Tanjung, H.S & Nababan, S.A. (2018).


Pengembangan perangkat
pembelajaranMatematika berorientasi
model pembelajaranBerbasis masalah
(PBM) untuk
meningkatkanKemampuan berpikir
kritis siswaSMA se-Kuala Nagan Raya
Aceh. Genta Mulia, Vol. IX. No. 1,
2018

112

Anda mungkin juga menyukai