STKIP Bina Bangsa Meulaboh, Jl. Nasional Meulaboh-Tapaktuan Peunaga Cut Ujong Kec. Meureubo Kab.
Aceh Barat 23615, E-mail: hnrsapura@gmail.com
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep dan prestasi belajar
siswa, setelah peneliti melakukan observasi di SMAN 3 Darul Makmur dengan memberikan sedikit
pertanyaan kepada guru tentang pemahaman terhadap materi. Dari hasil observasi menunjukkan
bahwa pemahaman konsep siswa terhadap materi masih tergolong rendah karnaguru masih cendrung
menggunakan metode ceramah. Dari hasil tersebut maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul
penerapan model Realistik Mathematics Education pada materi statistik untuk meningkatkan
pemahaman konsep siswa kelas XI SMAN 3 Darul Makmur. Subjek penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas XI SMAN 3 Darul Makmur dan objek penelitiannya adalah XI IPA1 SMAN 3 Darul
Makmur dengan jumlah 20 siswa, yang terdiri dari 9 siswa dan 11 siswi. Penelitian dilaksanakan
dalam dua siklus, satu siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian terdiri dari lembar soal tes dan lembar observasi. Data hasil
penelitian diperoleh dari tes hasil belajar siswa, hasil observasi selama kegiatan pembelajaran
menggunakan lembar observasi aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran Realistik
Mathematic Education (RME) lembar observasi keaktifan siswa. Teknik analisis data menggunakan
analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil Penelitian menunjukan bahwa penerapan model Realistik
Mathematic Education (RME) dapat meningkatkan pemahaman konsep dan prestasi siswa pada
materi statistika yaitu dilihat dari hasil tes persiklus, dengan nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar
68% dan pada siklus II mengalami peningkatan dengan persentase siswa yang tuntas sebesar 78%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model Realistik Mathematic Education
(RME) dapat meningkatkan pemahaman konsep dan prestasi siswa pada materi statistika.
Kata kunci: Realistik Mathematics Education (RME), pemahamaman konsep, prestasi siswa, statistika
101
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 6 No. 1, Maret 2019 e-ISSN: 2579-4647
Page : 101-112
matematika terbentuk dari pengalaman maka pengajaran di dalam kelas juga memiliki
manusia dalam dunianya secara empiris, aspek yang sama, berdasarkan prinsip saling
kemudian pengalaman tersebut diproses ketergantungan. Setiap siswa mempunyai
didalam dunia rasio, diolah secara analisis, kemampuan serta cara berfikir sendiri dalam
sintesis dan penalaran didalam struktur menyelesaikan masalah. Pembelajaran
kognitif sehingga memperoleh suatu matematika realistik dikembangkan untuk
kesimpulan tentang konsep-konsep memberikan satu cara untuk membuat kelas
matematika. sebagai suatu komunitas belajar yang saling
Anggapan siswa yang memandang atau menghargai terhadap kemampuan masing-
berfikir bahwa matematika hanya penuh masing siswa. Sejalan dengan pendapat
dengan rumus dan abstrak karena dengan Tanjung, H.S dan Nababan, S.A (2018: 56)
bentuk pengajaran yang diberikan guru di Proses pembelajaran didalam kelas tidak
sekolah tidak menampakkan bentuk bentuk terlepas dari peran seorangguru yang
aplikasi matematika dalam kehidupan sehari- merupakan pendidik profesional., emampuan
hari yang menyebabkan banyak siswa profesional guru merupakan bagiandari
mengalami kesulitan dalam mempelajari kompetensi yang dimiliki guru.
matematika sehingga pemahaman konsep Tujuan penelitian ini adalah untuk
siswa terhadap matematika menjadi rendah. meningkatkan pemahaman konsep dan prestasi
Dengan cara pembagian angket peneliti belajar siswa pokok bahasan statistika melalui
mengetahui kurangnya kemampuan siswa pendekatan matematika realistik pada siswa
dalam memahami materi yang diberikan guru pada kelas XI SMA Negeri 3 Darul Makmur.
karna guru sering menggunakan metode yang Agar tidak terjadi salah persepsi
sama pada saat melakukan proses belajar terhadap penafsiran judul penelitian ini, maka
mengajar. Menurut Nababan, S. A (2018: 3) peneliti mendefinisikan hal-hal sebagai
Semua bahan yang akan diajarkan, ala- alat berikut:
peraga yang digunakan maupun pertanyaan 1. Penerapan
dan arahan yang akan diberikan kepada Menurut kamus besar bahasa indonesia
pengertian penerapan adalah perbuatan
siswa harus dipersiapkan dengan baik.
menerapkan, sedangkan menurut beberapa
Dengan menggunakan metode ahli berpendapat bahwa penerapan adalah
pembelajaran yang mendorong siswa aktif suatu perbuatan mempraktekkan suatu
dalam proses pembelajaran adalah metode teori, metode dan hal lain untuk mencapai
Pembelajaran Matematika Realistik. Metode tujuan tertentu dan untuk suatu
yang di harapkan agar siswa mampu kepentingan yang diinginkan oleh suatu
menemukan dan memahami konsep atau kelompok atau golongan yang telah
prinsip matematika. Seperti pemikiran di atas terencana tersusun sebelumnya.
102
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 6 No. 1, Maret 2019 e-ISSN: 2579-4647
Page : 101-112
103
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 6 No. 1, Maret 2019 e-ISSN: 2579-4647
Page : 101-112
persyaratan, sebagai sampel dari populasi 3 Darul Makmur, dengan memberi sedikit
tersebut, (Hidayat, 2009). Yang menjadi objek pertanyaan kepada guru tentang prestasi dan
penelitian ini yaitu kelas XI sebagai kelas pemahaman siswa terhadap materi. Dari hasil
eksperimenyang ditetapkan pembelajaran observasi menunjukkan bahwa prestasi dan
matematika realistik (PMR). pemahaman konsep siswa terhadap materi
Data yang diperoleh dalam penelitian masih tergolong rendah karena guru masih
dianalisis dengan memberikan nilai. Data-data cendrung menggunakan metode yang sama
yang terkumpul diperiksa kembali dengan yaitu metode ceramah. Berdasarkan hasil
mengulang pengolahan data dan analisis data tersebut maka peneliti memutuskan untuk
yang ada. Setelah itu nilai direkap menerapkan model pembelajaran RME(
keseluruhannya untuk dipresentasikan. Rumus (realistik mathematic education) dengan
yang digunakan untuk menghitung adalah mengajarkan pokok pembahasan statistika di
sebagai berikut : kelas XI IPA.1 .
Pada akhir setiap siklus dihitung ini dilakukan peneliti pada tanggal 13 juli
dideskripsikan hasil rata-rata tes siswa konvesional dimana dalam proses kegiatan
tersebut. Jika hasil tes siswa belajar mengajar lebih diminasi oleh guru
mengalami kenaikan sesuai standar sedangkan siswa lebih banyak pasif, diam
104
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 6 No. 1, Maret 2019 e-ISSN: 2579-4647
Page : 101-112
Adapun hasil observasi siswa pada lebih mudah memahami pelajaran karna siswa
pratindakan adalah sebagai berikut: hanya mendengar pelajaran yang disampaikan
Tabel 1. Hasil observasi siswa guru. Terbukti dari hasil belajar siswa
N0 Kategori tuntas Frekue Persentase menunjukkan persentase ketuntasan siswa pada
nsi (%) awal tindakan hanya 3 siswa atau 15% siswa
1 Tunta ≥ 65 3 15% yang berhasil tuntas, sedangkan yang tidak
2 Tidak Tuntas. 17 85% tuntas 17 siswa atau 85 % dengan nilai rata-
< 65 rata 41. Hal ini membuktikan masih rendahnya
siswa dalam menjawab soal yang diberikan
Dari tabel di atas disimpulkan bahwa oleh peneliti.
siswa yang mengikuti pretes tidak mencapai Proses pembelajaran tidak
kelulusan. Masih banyak siswa yang belum menggunakan model pembelajaran yang aktif
mengusai materi statistika dengan dan kreatif, dengan kondisi ini siswa tidak
menggunakan metode ceramah. Terbukti tertarik mengikuti pembelajaan. Hanya
secara umum hasil belajar matematika siswa beberapa siswa saja yang terlihat aktif saat
masih jauh dari yang diharap, hanya 3 siswa mengikuti pelajaran, sedangkan sebagian
yang berhasil tuntas, sedangkan yang lain tidak lainnya diam, dan ada juga yang sama sekali
tuntas. Raata-rata hasil belajar siswa sebelum tidak memperhatikan pelajaran.
menggunakan PMR masih rendah. Hal ini Akibatnya hsil pretest yang dilakukan
membuktikan bahwa masih rendahnya siswa didapatkan hasil sangat memprihatinkan. Dari
dalam menjawab soal yang di sediakan oleh jumah 20 siswa hanya ada 3 siswa yang
peneliti. Dengan demikian indikator berhasil tuntas.
keberhasilan belum tercapai. Oleh karena itu Data yang diperoleh pada tahap
peneliti berencana untuk mengadakan pratindakan ada 17 peserta didik yang belum
penelitian tindakan kelas sebagai upaya untuk tuntas sementara yang tuntas hanya ada 3
meningkatkan pemahaman konsep dan prestasi orang, dengan nilai rata-rata siswa secara
belajar siswa. Dengan menggunakan model klasikal adalah 41. Banyak peserta didik yang
RME.(Realistik mathematich education). belum tuntas belajarnya mengindisikan bahwa
Adapun dari persentase nilai ketuntasan belajar proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru
siswa pada materi statistika pada pratindakan belum maksimal sehingga siswa masih banyak
adalah:hasil. yang belum bisa menjawab pertanyaan dari
Persentase nilai ketuntasan siswa pada guru.
awal tindakan pada tabel diatas hasil pretes Berdasarkan hasil persentase
yang yang sudah dilaksanakan dapat dilihat ketuntasan pra tindakan yang menunjukan
dari lembar hasil belajar siswa. Ternyata bahwa tingkat keberhasilan siswa dalam satu
metode ceramah tidak mampu membuat siswa kelas masih sangat rendah, maka peneliti perlu
105
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 6 No. 1, Maret 2019 e-ISSN: 2579-4647
Page : 101-112
melakukan perbaikan pada siklus 1. Untuk itu Education. Guru membagi siswa menjadi 4
peneliti melakukan penelitian tindakan kelas kelompok yang terdiri dari 5 orang siswa dan
dengan menerapkan model pembelajaran tiap kelompok terdiri dari siswa yang memiliki
Realistic Mathematich Education ( RME) pada kemampuan heterogen. Guru melakukan
materi statistika. Dan untuk membenahi tahapan-tahapan yang ada didalam
permasalahan-permasalahan tersebut, guru pembelajaran Realistic Mathematich
harus lebih kreatif untuk memakai metode atau Education. Dan rencana pelaksanaan
pendekatan yang lainnya, agar suasana pembelajaran yang sudah dibuat dengan cukup
pembelajaran biasa lebih menarik dan juga baik.
menyenangkan. Pemahaman konsep dilakukan dengan
cara siswa diberi tugas-tugas kelompok.
1. Siklus 1 Mereka boleh mengerjakan tugas-tugas
a. Perencanaan Tindakan tersebut secara serentak atau saling bergantian
Sebelum kegiatan perlu dipersiapkan menanyakan kepada temannya yang lain
hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan mendiskusikan masalah dalam kelompok atau
tersebut antara lain : apa saja untuk menguasai materi pembelajaran
- Menyusun persiapan mengajar, tersebut. Para siswa tidak hanya di tuntut untuk
matematika pembelajaran dan mengisi lembar jawaban tetapi juga untuk
menyiapkan materi yang diperlukan. mempelajari konsepnya. Anggota kelompok
- Menyiapkan lembar observasi diberi tahu bahwa mereka dianggap belum
- Menyiapkan lembar kerja siswa (soal- selesai mempelajari materi sampai semua
soal) anggota kelompok memahami pelajaran
- Menyiapkan bimbingan belajar tersebut.
- Menyiapkan lembar pengamatan untuk Sambil berkeliling peneliti mencatat
guru dan siswa hambatan-hambatan yang terjadi pada siswa
- Soal tes akhir tindakan mengerjakan lembar kerja tersebut selain itu
Pada tahap ini guru atau peneliti peneliti juga mencatat siswa-siswa yang aktif
menerapkan pembelajaran dengan dan mampu menyelesaikan masalah yang
menggunakan model Realistic Mathematich diberikan oleh peneliti. Peneliti
Education sesuai dengan rencana pembelajaran memerintahkan pada kelompok yang telah
yang telah disusun pada siklus I ini materi mampu memecahkan masalah untuk
yang disampaikan adalah statistik. mempersentasikan hasil kerja kelompoknya
Kegiatan belajar mengajar diawali guru idepan.
memberikan imformasi tentang model Pada akhir pengajaran yaitu 30 menit
pembelajaran yang akan digunakan yaitu terakhir dari pembelajaran peneliti
model pembelajaran Realistic Mathematich memberikan pos test yang harus diselesaikan
106
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 6 No. 1, Maret 2019 e-ISSN: 2579-4647
Page : 101-112
oleh seluruh siswa secara individual. Siswa terhadap kemampuan guru mengelola
diberi tes individual ini bertujuan untuk pembelajaran selama berlangsungnya proses
mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap pembelajaran dapat disimpulkan bahwa
suatu konsep dengan cara siswa diberikan soal penilaian obsever terhadap kemampuan guru
yang dapat diselesaikan dengan cara selama proses belajar mengajar berlangsung
menerapkan konsep yang dimiliki sebelumnya, pada siklus awal pada kelas XI IPA.1 SMAN 3
poin akan diberikan berdasarkan tingkat Darul Makmur pada materi statistika dengan
keberhasilan siswamencapai atau melebihi menggunakan model RME dipeloleh mencapai
kinerja sebelumya. 2 sekala.
Poin ini selanjutnya dijumlahkan untuk Walaupun peran guru masih cukup
membentuk sekor kelompok. Pembelajaran dominan untuk memberikan penjelasan dan
diakhiri dengan mengumumkan kelompok arahan karena model tersebut masih dirasakan
terbaik. Setelah itu guru memberikan baru oleh peneliti. Maka peneliti
penghargaan kepada kelompok yang terbaik berkesempulan kemampuan guru pada materi
prestasinya atau yang telah memenuhi kriteria statistika belum optimal dan akan dilanjutkan
tertentu. penelitian selanjutnya.
Untuk mengetahui peningkatam hasil Selain meneliti tentang kemampuan
belajar siswa kelas XI IPA1 SMAN 3 Darul guru, obsever juga meneliti tentang aktivitas
Makmur pada pembelajaran matematika materi siswa pada saat proses pembelajaran
statistik melalui pemblajaran Realistic berlangsung pada materi statistika, dalam
Mathematich Education. pembelajaran statistik. Pada siklus 1 jumlah
Berdasarkan diatas hasil pelaksanaan siswa yang masuk sebanyak 20 siswa.
tindakan pada siklus I diketahui bahwa Aktivitas siswa pada siklus pertama
pembelajaran matematika materi statistika tidak sesuai dengan yang diharapkan. Siswa
sudah terjadi peningkatan jika dibandingkan masih pasif dalam mengikuti proses
dengan nilai pre test sebelum memasuki pembelajaran. Masalah yaitu siswa sibuk
pelaksanaan siklus I data menunjukkan bahwa sendiri, ketawa makawan, ngobrol ma kawan,
siswa yang nilai akhirnya telah mencapai sangat jelas terlihat siswa tidak serius
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak belajarnya, bahkan ada yang keluar masuk,
9 siswa dari jumlah 20 siswa atau 45%. bahkan siswa juga susah mengerti pelajaran
Sedangkan siswa yang nilainya belum yang dijelaskan. Karna siswa masih main-main
mencapai KKM sebanyak 11 dari 20 siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung
55%. Rata-rata nilai siswa yang diperoleh pada Dari hasil observasi dan refleksi dapat
siklus I adalah 68%. disimpulkan bahwa hasil belajar siswa belum
Berdasarkan hasil penelitian diatas, mencapai keberhasilan. Maka hal ini akan di
dapat disimpulkan bahwa penilaian obsever perbaiki pada siklus selnjutnya dengan
107
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 6 No. 1, Maret 2019 e-ISSN: 2579-4647
Page : 101-112
108
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 6 No. 1, Maret 2019 e-ISSN: 2579-4647
Page : 101-112
110
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 6 No. 1, Maret 2019 e-ISSN: 2579-4647
Page : 101-112
112