Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN ARTIKEL

Mata Kuliah : Problematika Pendidikan Matematika

Dosen Pengampu : Dr. H. Sugiatno, M.Pd.

Disusun oleh:
TJIRCHA WIDIANTI
NIM : F1041191032
KELAS : A2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2021
A. IDENTITAS ARTIKEL

1. Artikel 1
Jurnal : errors of students learning with REACT strategy in solving
the problems of mathematical representation ability
Penulis : Delsika Pramata Sari, Darhim, Rizky Rosjanuardi
Penerbit : Journal on Mathematics Education
Volume : Volume 9, No. 1 (2018) 121-128

2. Artikel 2
Judul : penerapan model pembelajaran react dalam peningkatan
pemahaman konsep siswa
Penulis : aswar anas, ftriani a.
Penerbit : jurnal pendidikan matematika dan ilmu pengetahuan alam
Volume : volume 6, no. 2 (2018) 157-166

3. Artikel 3
Judul : Pengaruh Strategi REACT (Relating, Experiencing, Applying,
Cooperating, Transferring) Terhadap Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematis Peserta Didi k Kelas VII SMP Negeri 1
Bangkinang
Penulis : Ulfa Santi Novri, Zulfah, Astuti
Penerbit : Jurnal Pendidikan Matematika
Volume : Volume 2, No. 2 (2018) 81-90

4. Artkel 4
Judul : Efektivitas Penerapan Strategi REACT Terhadap Kemampuan
Koneksi Matematis Dan Self-Efficacy Siswa SMP
Penulis : Asep Ikin Sugandi, Padillah Akbar
Penerbit : Jurnal Pendidikan Matematika
Volume : Volume 03, No. 02 (2019) 423-430

B. LATAR BELAKANG
1. Artikel 1
Dalam penelitian ini menyatakan bahwa berdasarkan laporan PISA 2015 oleh
OECD (2016) Indonesia menduduki dibawah Peru satu tingkat sedangkan
berdasarkan laporan PISA 2012 Indonesia menduduki diatas Peru satu tingkat,
padahal tahun 2015 skor Indonesia naik 11 poin dari tahun 2012. Soal-soal PISA
sering melibatkan representasi objek serta situasi matematis dimana soal-soal
tersebut nonrutin. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa kemampuan Indonesia
dalam merepresentasi matematis masih rendah. Rendahnya kemampuan
representasi matematis siswa dikarenakan kurangnya pemahaman matematis
siswa yang mengakibatkan siswa kesulitan untuk mengembangkan ide-ide pada
permasalahan matematika. Peran guru sangat penting untuk membimbing siswa
dalam membangun pemahaman matematis siswa. Guru disarankan untuk
mengembangkan strategi pembelajaran guna meningkatkan pemahaman konsep
siswa terhadap matematika. Strategi pembelajaran yang dapat digunakan yaitu
strategi REACT (Relating, Experience, Applying, Cooperating dan Transfering).
Stategi REACT merupakan strategi pembelajaran berdasarkan konstruktivisme
yang terstuktur untuk mendorong keterlibatan siswa di dalam kelas.

2. Artikel 2
Pada artikel ini bahwa berdasarkan hasil peneliti melakukan wawancara kepada
guru matematika mendapatkan informasi bahwa dalam mengerjakan soal cerita
atau soal yang berkaian dengan kehidupan sehari-hari siswa sering mengalami
kesulitan. Hal ini dikarenakan pada saat proses pembelajaran rata-rata siswa
menghafal rumus yang diberikan tanpa memahami konsep-konsep matematika.
Dalam artikel ini peneliti ingin mendeskripsikan pemahaman konsep matematika
siswa sebelum dan sesudah menerapkan model pembelajaran REACT serta ingin
tahu peningkatan pemahaman konsep siswa setelah penerapan model
pembelajaran REACT.

3. Artikel 3
Pada aritikel ini berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti
dengan guru bidang studi matematikadi SMP Negeri 1 Bangkinang bahwa
pemahaman konsep matematis peserta didik kelas VII masih kurang. Peserta
didik mengerti pada saat guru menjelaskan, tetapi peserta didik sulit untuk
mengungkapkan kembali yang telah dipelajari. Peserta didik kurang mampu
mengaplikasikan konsep dasar matematika jika diputar kedalam bentuk yang lain.
Peserta didik hanya tertuju pada materi yang sedang dipelajari saja dan pada pertemuan
selanjutnya peserta didik lupa tentang materi yang telah dipelajari padahal materi itu ada
hubungannya. Beberapa peserta didik belum dapat mengaplikasikan konsep pelajaran ke
dalam kehidupan mereka.
Dalam artikel ini peneliti melakukan upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut
dengan mengadakan strategi pembelajaran yang diharapkan dapat mengaktifkan,
memahamkan, dan mengembangkan daya pikir peserta didik adalah strategi yang dapat
mengaitkan materi dengan kehidupan nyata dan pengetahuan awal peserta didik,
melibatkan peserta didik dalam pemecahan masalah dan manipulasi alat peraga,
melibatkan peserta didik untuk belajar secara kooperatif, memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk menemukan sendiri, mengaplikasikan, dan mentransfer
konsep yang dipelajari. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan adalah
REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transfering) (Rizka, 2014).

4. Artikel 4

C. PEMBAHASAN
1. Artikel 1
Beberapa literatur penelitian yang mengkaji “analisis kesalahan” (Sarwadi & Shahrill,
2014; Farida, 2015; Rokhimah, Suyitno, & Sukestiyarno, 2015) melihat adanya
kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah pada suatu materi tertentu. Berbeda
dengan penelitian ini yang menitikberatkan pada kesalahan siswa dalam menyelesaikan
masalah kemampuan representasi matematis. Kemampuan representasi matematis yang
diukur dalam penelitian ini meliputi kemampuan merepresentasikan aktivitas kognitif
menurut Mudzakir (2006) melalui: (1) representasi visual (membuat gambaran situasi
dunia nyata untuk memperjelas masalah dan memudahkan penyelesaiannya), (2)
representasi verbal (menjawab pertanyaan menggunakan kata-kata atau teks tertulis), dan
(3) representasi simbolik (menyelesaikan masalah yang melibatkan simbol aritmatika).

2. Artikel 2
menurut hasil wawancara kepada guru matematika kelas VIII di SMP
Negeri 7 Palopo, diperoleh informasi bahwa dalam mengerjakan soal cerita
atau soal-soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari sering
mengalami kesulitan. Hal ini dikarenakan pada saat proses pembelajaran
rata-rata siswa hanya menghafal rumus yang diberikan tanpa memahami
konsep-konsepnya.
Indikator yang menunjukan pemahaman konsep menurut Depdiknas antara
lain:
a. Menyatakan ulang sebuah konsep
b. Mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan
konsepnya)
c. Memberi contoh dan bukan contoh dari konsep.
d. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.
e. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep.
f. Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi
tertentu.
g. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah6
Model pembelajaran REACT merupakan salah satu model
pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam menanamkan pemahaman
konsep matematika siswa. Selamet (dalam Rahayu, 2017:1) menyatakan
dalam pembelajarannya REACT menerapkan pembelajaran yang bersifat
generatif (kontruktivisme) yaitu mengaitkan pengalaman dengan
pengetahuan dan menanamkan kebermaknaan belajar yang dibangun
dalam diri siswa sehingga memudahkan dalam mempelajari matematika
terutama dalam membentuk konsep. Menurut Cord REACT merupakan
pembelajaran kontekstual yang terdiri dari lima strategi yang harus tampak
yaitu: (1) Relating (mengaitkan), (2) Experiencing (mengalami), (3) Applying
(menerapkan), (4) Cooperating (bekerjasama), (5) Transferring
(mentransfer)8. Relating (mengaitkan) adalah belajar dalam konteks
pengalaman kehidupan nyata atau pengetahuan yang sebelumnya.
Experiencing (mengalami) merupakan strategi belajar dengan belajar
melalui explorasi, penemuan dan penciptaan. Berbagai pengalaman dalam
kelas dapat mencakup penggunaan manipulatif, aktivitas pemecahan
masalah dan laboratorium. Applying (menerapkan) adalah belajar dengan
menempatkan konsep-konsep untuk digunakan, dengan memberikan
latihan-latihan yang realistik dan relevan. Cooperating (bekerjasama)
adalah belajar dalam konteks sharing, merespon dan berkomunikasi dengan
para pemelajar lainnya. Kemudian Transferring (mentransfer) adalah
belajar dengan menggunakan pengetahuan dalam konteks baru.
dalam penelitian aswar anas dan ftriani a. , terdapat perbedaan hasil
pembelajaran siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran
REACT, setelah diterapkan model pembelajaran REACT pemahaman konsep
siswa semakin meningkat sesuai dengan data yang telah ditemukan peneliti
tersebut. model pembelajaran REACT melalui lima komponennya yang penting
dalam pembelajaran terbukti memiliki pengaruh yang lebih unggul terhadap
pemahaman konsep siswa dan keterampilan proses sains siswa
dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional

3. Artikel 3
4. Artikel 4

Anda mungkin juga menyukai