Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PESERTA


DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SIKAP DALAM

Penelitian Eksperimen Semu


(Quasi Experiment Research)

SKRIPSI

OLEH:
ANNISA AZZAHRA
A1C018064

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu yang terdiri dari konsep-konsep, antara
konsep yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan atau berhubungan.
Pemahaman konsep akan memudahkan siswa dalam mamahami materi dengan
baik jika dalam menemukan konsep siswa diikutsertakan terlibat sendiri sehingga
dengan begitu siswa akan lebih lama untuk mengingat dan lebih paham karena
mengetahui bagaimana prosesnya (Feniareny, 2017). Pemahaman konsep sangat
penting, karena dengan penguasaan konsep akan memudahkan siswa dalam
mempelajari matematika. Pada setiap pembelajaran diusahakan lebih ditekankan
pada penguasaan konsep agar siswa memiliki bekal dasar yang baik untuk
mencapai kemampuan dasar yang lain seperti penalaran, komunikasi, koneksi dan
pemecahan masalah (yuliana Fitri, 2020).
Adapun indikator pemahaman konsep matematis menurut Heruman
(Noviyana, 2017 dalam Rosmawati & Sritresna, 2021), yaitu: (a) Menyatakan
ulang sebuah konsep yang telah dipelajari; (b) Mengklasifikasikan objek-objek
berdasarkan dipenuhi atau tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut;
(c) Menerapkan konsep secara algoritma; (d) Memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep yang telah dipelajari; (e) Menyajikan konsep dalam berbagai
bentuk representatif matematika; (f) Mengaitkan berbagai konsep matematika; (g)
Mengembangkan syarat perlu dan suatu konsep. Kemampuan pemahaman konsep
dikatakan rendah saat terjadi kesalahan analisis yang menunjukkan bahwa peserta
didik kurang dalam pengetahuan dan prosedur untuk menemukan hasil akhir yang
sesuai (Johnson & Schneider, 2014 dalam Afridiani et al., 2020).
Salah satu masalah yang sering muncul dalam pembelajaran matematika
adalah rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika
dalam bentuk soal yang lebih menekankan pada pemahaman konsep suatu pokok
bahasan tertentu. Siswa hanya bisa menghapal rumus tetapi maksudnya tidak tahu
sama sekali. Sehingga siswa mudah putus asa, dikarenakan pemahaman konsep
matematika yang kurang. Kemampuan siswa yang rendah dalam aspek
pemahaman konsep ini merupakan hal penting yang harus ditindaklanjuti (Saputri.
Lilis, 2020).
Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan pendidik mata
pelajaran matematika SMAN 1 Sikap Dalam yang mengungkapkan bahwa
pemahaman konsep peserta didik di sekolah tersebut khususnya kelas XI pada
materi program linear sebagian besar masih rendah dan keingintahuan peserta
didik saat belajar matematika sebagian besar juga masih rendah. Peserta didik
kurang antusias saat belajar matematika dimana peserta didik yang merespon
sangat sedikit, dan juga terlihat bahwa banyak di antara peserta didik yang
kelihatan kebingungan ketika mengerjakan soal yang telah diberikan oleh
pendidik. Peserta didik hanya menerima apa yang sampaikan pendidik, karena
model pembelajaran yang diterapkan oleh pendidik yaitu model pembelajaran
langsung. Dimana pada proses pembelajarannya dimulai dengan peserta didik
mengamati masalah pada buku, kemudian pendidik bertanya tentang apa yang
mereka amati dan terlihat bahwa sebagian besar peserta didik cenderung diam
sehingga pendidik menjelaskan lebih lanjut apa yang diamati oleh peserta didik.
Kemudian, pendidik memberikan contoh soal dan membimbing peserta didik
dalam mengerjakan contoh soal tersebut. Setelah itu peserta didik disuruh
mengerjakan latihan dan latihan dikumpul dan diperiksa oleh pendidik.
Menyikapi permasalahan tersebut, peneliti terdorong untuk menggunakan
model pembelajaran yang mampu meningkatkan ketertarikan peserta didik,
interaktif dan menyenangkan. Maka akan meningkatkan hasill belajar peserta
didik terutama dalam memahami konsep matematika. Solusinya adalah dengan
menerapkan model pembelajaran problem based learning. Model pembelajaran
problem based learning dipilih dikarenakan dalam proses pembelajarannya
menekankan pada partisipasi peserta didik secara langsung (Susanti, 2022).
Model pembelajaran problem based learning adalah model pembelajaran
yang mengaplikasikan masalah nyata sebagai konteks bagi peserta didik untuk
belajar berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan juga untuk
memperoleh ide-ide baru, pengetahuan esensial dan konsep yang esensi dari mata
pelajaran (Laelasari & Ratnasari, 2014). Pembelajaran aktif dalam model
pembelajaran problem based learning memungkinkan peserta didik memiliki
kemampuan pemecahan masalah dengan menggunakan pengetahuan yang
diperoleh dalam kelompok untuk memecahkan masalah dunia nyata (Akinoǧlu &
Tandoǧan, 2007 ). Berdasarkan pernyataan tersebut, disimpulkan bahwa model
pembelajaran problem based learning adalah model pembelajaran dimana peserta
didik berperan aktif dalam proses pembelajarannya.
Penelitian ini berfokus pada pengaruh model problem based learning
terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik. Untuk
mengetahui adanya pengaruh dari model pembelajaran ini, peneliti akan
menggunakan satu kelas sampel yang akan diberikan pembelajaran dengan model
problem based learning. Adapun pengaruh yang dilihat ialah terhadap
kemampuan pemahaman konsep yang dialami peserta didik setelah pembelajaran
berlangsung.
Pada penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa adanya divergensi
(difference) antara keterampilan pemahaman konsep matematika siswa yang
diberi perlakuan model problem based learning dengan siswa yang diajar melalui
model konvensional. Hasil penyelidikan dan pengolahan data, memperlihatkan
peserta didik melalui model problem based learning lebih condong mempunyai
keterampilan pemahaman konsep yang lebih baik daripada peserta didik yang
diberi model konvensional (Syuhada et al., 2022). Penelitian lain juga
menunjukkan pemahaman konsep matematis peserta didik yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran problem based learning lebih baik daripada
pemahaman konsep matematis peserta didik yang belajar dengan menggunakan
model pembelajaran langsung (Susanti, 2022).
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning
Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Peserta Didik Kelas
XI SMA Negeri 1 Sikap Dalam”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat
diambil dalam penelitian ini ialah: Apakah terdapat pengaruh yang signifikan
penerapan model pembelajaran Problem Based Learning terhadap kemampuan
pemahaman konsep matematis peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Sikap
Dalam?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang dapat diambil
pada penelitian ini ialah: Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan
penerapan model pembelajaran Problem Based Learning terhadap kemampuan
pemahaman konsep matematis peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Sikap
Dalam.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan
pengetahuan mengenai pengaruh model pembelajaran Problem Based
Learning terhadap kemampuan pemahaman konsep peserta didik.
2. Manfaat Praktis
1) Bagi peserta didik
Memberikan pemahaman konsep mata pelajaran matematika yang
lebih baik serta menciptakan keaktifan peserta didik dalam belajar.
2) Bagi pendidik
Memberikan sumbangan wawasan dalam menentukan model
pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran.
3) Bagi sekolah
Memberikan summmbangan wawasan guna meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah
4) Bagi peneliti
Menambah wawasan, pengalaman, dan keterampilan mengajar sebagi
calon pendidik.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi oleh hal-hal berikut:
1. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperiment)
dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning yang
terdiri dari lima tahapan yaitu orientasi peserta didik kepada masalah,
mengorganisasikan peserta didik kepada masalah, membimbing
penyelidikan individu dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan
hasil karya, serta menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah ( Ibrahim, 2003 dalam Yulia Sari, 2021).
2. Materi yang diajarkan pada penelitian ini adalah program linear dengan
kompetensi dasar sebagai berikut:
3.2 Menjelaskan pertidaksamaan linear dua variabel dan penyelesaiannya
dengan menggunakan masalah konstektual.
4.2 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan program
linear dua variabel.
3. Indikator pemahaman konsep matematis yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu: (a) menyatakan ulang sebuah konsep yang telah dipelajari; (b)
Mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi atau tidaknya
persyaratan yang membentuk konsep tersebut; (c) menerapkan konsep
secara algoritma; (d) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk
representatif matematika (e) menggunakan, memanfaatkan, dan memilih
prosedur atau operasi tertentu
DAFTAR PUSTAKA
Afridiani, T., Soro, S., & Faradillah, A. (2020). Pengaruh Model Problem Based
Learning (PBL) Berbasis Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Terhadap
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis. Euclid, 7(1), 12.
https://doi.org/10.33603/e.v7i1.2532
Akinoǧlu, O., & Tandoǧan, R. Ö. (2007). The effects of problem-based active
learning in science education on students’ academic achievement, attitude
and concept learning. Eurasia Journal of Mathematics, Science and
Technology Education, 3(1), 71–81. https://doi.org/10.12973/ejmste/75375
Feniareny, F. (2017). Pengaruh Strategi Genius Learning Dan Disposisi
Matematis Terhadap Pemahaman Konsep Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal
Inovasi Pendidikan Dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 1(2).
https://doi.org/10.24036/jippsd.v1i2.8616
Laelasari, L., & Ratnasari, I. (2014). Perbandingan Kemampuan Pemahaman
Matematis Antara Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Problem
Based Learning (Pbl) Dan Model Pembelajaran Group Investigation (Gi)
Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 2 Jalaksana. Euclid, 1(1).
https://doi.org/10.33603/e.v1i1.340
Rosmawati, R. R., & Sritresna, T. (2021). Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematis ditinjau dari Self-Confidence Siswa pada Materi Aljabar dengan
Menggunakan Pembelajaran Daring. Plusminus: Jurnal Pendidikan
Matematika, 1(2), 275–290. https://doi.org/10.31980/plusminus.v1i2.1261
Saputri. Lilis. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis. Jurnal Serunai
Matematika, 12(1), 13–18.
Susanti, Y. (2022). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Peserta Didik Kelas Xi
Ipa Sman 1 Kecamatan Lareh Sago Halaban. Jurnal Edukasi Dan Penelitian
Matematika, 11(2), 2–5. https://doi.org/10.24036/pmat.v11i2.13300
Syuhada, K., Suyono, S., & Wiraningsih, E. D. (2022). Pengaruh Model Problem
Based Learning Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Dan Self
Esteem Ditinjau Dari Kemampuan Awal Matematika Peserta Didik Di Smp
Negeri Kota Bima. Jurnal Tarbiyah, 29(1), 27.
https://doi.org/10.30829/tar.v29i1.1272
Yulia Sari, A. (2021). Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning (Pbl)
Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. Jurnal Lemma, 7(2),
91–101. https://doi.org/10.22202/jl.2021.v7i2.4121
yuliana Fitri, D. (2020). Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe
Questions Students Have Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa.
Jurnal LEMMA, 6(2), 104–114. https://doi.org/10.22202/jl.2020.v6i2.4066

Anda mungkin juga menyukai