0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan12 halaman
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKPD berbasis model pembelajaran POE untuk meningkatkan kemampuan argumentasi matematika siswa SMP.
2. Hasil rendahnya kemampuan argumentasi matematika siswa diukur dari hasil tes PISA 2015 dan diduga karena kurangnya pembelajaran proses argumentasi secara baik di sekolah.
3. Peneliti mengembangkan LKPD berbasis
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKPD berbasis model pembelajaran POE untuk meningkatkan kemampuan argumentasi matematika siswa SMP.
2. Hasil rendahnya kemampuan argumentasi matematika siswa diukur dari hasil tes PISA 2015 dan diduga karena kurangnya pembelajaran proses argumentasi secara baik di sekolah.
3. Peneliti mengembangkan LKPD berbasis
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKPD berbasis model pembelajaran POE untuk meningkatkan kemampuan argumentasi matematika siswa SMP.
2. Hasil rendahnya kemampuan argumentasi matematika siswa diukur dari hasil tes PISA 2015 dan diduga karena kurangnya pembelajaran proses argumentasi secara baik di sekolah.
3. Peneliti mengembangkan LKPD berbasis
Abstract: The development of the LKPD based POE on concept of congruence
to improve students' mathematical argumentation skills. This study aims to produce and determine the effectiveness of the use of student worksheets in improving students' mathematical argumentation skills, with concepts of form and concurrency. The population in this study is the students of class IX SMP Negeri 2 Semaka years of teaching 2017-2018, as a sample class IX.A and IXB. The research design used is non equivalent control group design. Effectiveness was measured by n-Gain test results analyzed by t-test, student responses to students' worksheets and learning execution. The results showed that the use of student worksheets was quite effective in improving students' mathematical argumentation skills, as evidenced by n-Gain experimental class (0.64) higher and significantly different from control class (0.21). The result of the test of the work sheet of the learners by the teachers 90.00% (very good), and the percentage of learning implementation by students (96.83%) with the criteria of "well done"
Key words: student worksheet, poe, argumentation
abstrak: Pengembangan LKPD berbasis POE pada konsep kesebangunan
untuk meningkatkan kemampuan argumentasi matematika siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan dan mengetahui efektivitas penggunaan lembar kerja peserta didik dalam meningkatkan kemampuan argumentasi matematika siswa, dengan konsep kesebangunan dan kekongruenan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 2 Semaka Tahun Ajaran 2017-2018, sebagai sampel kelas IX.A dan IXB. Desain penelitian yang digunakan adalah non equivalent control group design. Efektivitas diukur berdasarkan n-Gain hasil tes yang dianalisis dengan uji-t, respon siswa terhadap lembar kerja siswa dan keterlaksanaan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan lembar kerja siswa cukup efektif meningkatkan kemampuan argumenntasi matematika siswa, yang dibuktikan dengan n- Gain kelas eksperimen (0,64) lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan dengan kelas kontrol (0,21). Hasil uji keterlaksanaan lembar kerja peserta didik oleh guru 90,00% (sangat baik), serta persentase keterlaksanaan pembelajaran oleh siswa (96,83%) dengan kriteria “terlaksana dengan baik”
Kata kunci: LKS, poe, kemampuan argumentasi
Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018
Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung ISSN: 2338-1183 Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK
PENDAHULUAN Setiap mata pelajaran mem-
punyai tujuan masing-masing, Matematika adalah bahasa begitu juga pelajaran matematika. yang diajarkan dengan mengunakan Tujuan mata pelajaran matematika lambang-lambang. Lambang-lam- dalam Permendiknas no 22 tahun bang dalam matematika dimaknai 2016 ada lima, salah satu tujuan dan dirangkai menjadi sebuah tersebut adalah “mengomunikasikan definisi yang dapat diterima secara gagasan dengan simbol, tabel, ilmiah. Suatu obyek yang sedang diagram, atau media lain untuk ditelaah dapat dilambangkan dengan memperjelas keadaan atau masa- apa saja sesuai kesepakatan. Hal lah”. Mengomunikasikan gagasan tersebut sesuai dengan pendapat untuk memperjelas keadaan atau Sutriasumantri (2009) bahwa: masalah, supaya dapat meyakinkan “Matematika adalah bahasa yang dan diterima oleh orang lain melambangkan serangkaian makna dibutuhkan suatu argumentasi. dari peryataan yang ingin kita Argumentasi merupakan sampaikan. Lambang-lambang serangkaian pernyataan yang matematika bersifat “artifisial” yang dibentuk berupa suatu klaim, dan maksudnya lambang tersebut baru klaim menawarkan suatu dukungan mempunyai arti setelah sebuah atau dapat juga merupakan usaha makna diberikan padanya”. untuk mempengaruhi seseorang Matematika merupakan mata dalam konteks ketidaksetujuan. pelajaran yang sangat penting, ilmu- Seseorang yang membuat suatu ilmu lain sangat sulit berkembang klaim diharapkan memberikan tanpa didasari ilmu matematika. dukungan dengan menggunakan Sangatlah tepat jika matematika bukti-bukti dan alasan. Argumen- diberikan pada anak sejak usia dini tasi juga berperan penting dalam agar dapat mudah menerima perkembangan pengetahuan, sebab pelajaran matematika selanjutnya pengetahuan bukan sekedar dan mata pelajaran yang lain. Hal menemukan dan menyajikan fakta, ini telah diperkuat oleh tapi juga harus bisa membangun 1. Undang-Undang nomor 20 tahun argumen dalam menjelaksan 2003 tentang Sistem Pendidikan penemuanya. Hal ini sesuai dengan Nasionol Pasal 37 ayat 1. d, Enduran (2006) bahwa ilmuwan yang berbunyi kurikulum pen- menggunakan argumentasi untuk didikan dasar dan menengah mendukung teori, model, dan wajib memuat matematika. menjelaskan tentang fakta. 2. Badan Standar Nasional Pen- Penguasaan argumentasi didikan (BSNP) yang menyata- matematika siswa SMP di Indonesia kan bahwa mata pelajaran saat ini masih rendah. Hal ini dapat matematika perlu diberikan pada dilihat dari hasil tes Programme For semua peserta didik sejak International Students Assessment sekolah dasar untuk membekali (PISA), bentuk esay, Indonesia peserta didik dengan kemam- menempati posisi ke 63 dari 70 puan berpikir logis, analitis, negara peserta tes pada literasi sistematis, kritis dan kreatif serta matematika tahun 2015. Kompe- kemampuan bekerjasama. tensi matematika yang diujikan
Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018
Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung ISSN: 2338-1183 Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK
dalam tes PISA berhubungan pembelajaran POE melibatkan
dengan pemahaman matematika siswa dalam meramalkan suatu yaitu kompetensi thinking and fenomena, melakukan observasi reasoning, using simbolic, formal melalui demonstrasi atau and technical languege and eksperimen, dan akhirnya operation, yang berarti berpikir dan menjelaskan hasil observasi serta bernalar, menggunakan bahasa dan prediksi mereka sebelumnya. Hal operasi simbolis, formal dan teknis. ini sesuai dengan Restami (2013) Hal ini menuntut siswa dapat bahwa kemampuan model berargumentasi secara matematika. pembelajaran POE dapat Rendahnya kemampuan menyelidiki gagasan siswa dan argumentasi matematika juga terjadi cara mereka menerapkan pengeta- di Lampung begitu juga di huan pada keadaan sebenarnya/ kabupaten Tanggamus. Hal ini praktikum. diduga karena belum diajarkannya Berdasarkan uraian tersebut, proses argumentasi matematika maka tujuan yang ingin dicapai dengan baik. Kesulitan siswa dalam dalam penelitian ini adalah untuk : membangun argumentasi juga 1. Mengetahui hasil (produk) disebabkan para pengajar kurang LKPD berbasis POE untuk memiliki kemampuan-kemampuan meningkatkan kemampuan pedagogis untuk mengembangkan argumentasi matematika siswa. argumentasi di dalam kelas. Model 2. Mengetahui efektivitas pembe- pembelajaran yang paling dominan lajaran menggunakan LKPD digunakan guru dalam proses berbasis POE dalam mening- pembelajaran adalah model katkan kemampuan argumen- ekspositori (pembelajaran yang tasi matematika siswa. berpusat pada guru). Sebagian guru masih menggunakan model METODE PENELITIAN pembelajaran yang konvensional dan siswa sebagai pembelajar yang Metode pengembangan yang pasif. Guru masih banyak meng- dipakai dalam penelitian ini adalah gunakan (LKPD/Lembar Kerja metode penelitian dan pengem- Peserta Didik) konvensional atau bangan (R and D/Research and LKPD yang monoton. Development). Penelitian pengem- Berdasarkan uraian di atas, bangan ini bertujuan menghasilkan diperlukan kegiatan pembelajaran LKPD berbasis POE untuk alternatif yang dapat meningkatkan meningkatkan kemampuan argu- kemampuan berargumentasi siswa mentasi matematika siswa. Hal yakni dengan menggunakan model tersebut sesuai dengan yang pembelajaran Predict-Observe- dikemukakan Sugiyono (2011) Explain (POE). Model pembelajar- bahwa: “Metode penelitian dan an POE diduga dapat mencipta-kan pengembangan (R and D) adalah pembelajaran matematika yang metode penelitian yang digunakan bermakna, hal ini dikarenakan untuk menghasilkan produk tertentu model pembelajaran POE terdapat dan menguji Keefektivan produk langkah-langkah yang efisien untuk tersebut”. Dari keterangan tersebut, menciptakan keterlibatan siswa untuk menghasilkan produk tertentu, mengeksplorasi matematika. Model peneliti menggunakan penelitian
Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018
Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung ISSN: 2338-1183 Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK
yang bersifat analisis dan untuk Kontrol O3 O4
menguji keefektivan produk supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka uji keefektivan produk Keterangan : tersebut menggunakan metode O1 = Pretes kelas eksperimen eksperimen. O3 = Pretes kelas kontrol Penelitian pengembangan X =Perlakuan/treatment yang di- LKPD berbasis POE ini diadaptasi berikan (variabel independen) dari Gall, Gall and Borg (2003). O2 = Postes kelas eksperimen Secara umum terdapat sepuluh tahap O4 = Postes kelas kontrol penelitian dan pengembangan Hasil peningkatan kemam- menurut Gall, Gall and Borg yaitu puan argumentasi diperoleh dari (1) Penelitian dan pengumpulan nilai pretest dan postest. Dari hasil informasi, (2) perencanaan, (3) preetest dan postest kemudian pengembangan draf produk awal, dihitung N-gain untuk mengetahui (4) pengujian ahli dan uji lapang sejauh mana peningkatan awal, (5) revisi produk awal, (6) uji kemampuan argumentasi siswa coba lebih luas, (7) revisi produk secara deskriptif. N-gain dapat hasil uji luas, (8) pengujian lapang dicari dengan menggunakan rumus operasional, (9) revisi produk hasil yang dikemukakan oleh Hake dalam akhir dan (10) implementasi serta Sunyono (2014) dengan rumus: desiminasi. Pada tahap uji lapangan operasional yang bertujuan untuk mengetahui proses dan hasil LKPD Keterangan: berbasis POE dan keefektivan N-gain = average normalized gain LKPD berbasis POE yang dikem- = rata-rata N-gain bangkan. Penelitian menggunakan Spost = postscore class averages rancangan pretest-postest untuk = rata-rataskor postes mengetahui sejauh mana kepraktisan Spre = prescore class averages LKPD dan efektivitas LKPD dalam = rata-rataskor pretes meningkatkan kemampuan argu- Smax = maximum score mentasi siswa. Desain penelitian = skor maksimum yang digunakan adalah non equivalent control group design Tabel 2. Kriteria N-gain yaitu desain kuasi eksperimen dengan melihat perbedaan pretest N-gain Kriteria maupun postest antara kelas g> 0,7 Tinggi eksperimen dan kelas kontrol, 0,7 >g> 0,3 Sedang g< 0,3 Rendah Creswell (1997). Desain penelitian tersebut digambarkan Tabel 1. berikut: Nilai pretes, postes, dan n-Gain pada kelas eksperimen dan kelas Tabel 1. Desain Penelitian kontrol selanjutnya dianalisis Perla- dengan uji prasyarat berupa uji Kelompok Pretes Posttest kuan normalitas dan kesamaan dua Eksperimen O1 X O2 varians (homogenitas) data.
Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018
Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung ISSN: 2338-1183 Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK
Teknik analisis data lembar Keterangan :
observasi pada uji keterlaksanaan % J in = Persentase pilihan LKPD menggunakan cara sebagai jawaban-i J i = Jumlah responden yang berikut: (1) Menghitung persentase jumlah skor untuk mengetahui tingkat menjawab jawaban- keterlaksanaan LKPD berbasis N = Jumlah seluruh responden representasi jamak mengguna- Tafsiran menurut Arikunto (2008) kan model POE dengan cara terlihat pada tabel.4. menurut Sudjana (2005) sebagai Tabel 4. Tafsiran Presentase berikut: % X 100 % Angket Respon Siswa Keterangan : Persentase Kriteria %X =Persentase jawaban pernyataan 80,1%-100% Sangat tinggi pada lembar observasi 60,1%-80% Tinggi S Jumlaha skor jawaban total = 40,1%-60% Sedang S maks = Skor maksimum yang 20,1%-40% Rendah diharapkan, 0,0%-20% Sangat rendah
(2) memvisualisasikan data, HASIL DAN PEMBAHASAN
(3) menafsirkan. Tabel menafsirkan menurut Arikunto (2008) Guru diminta untuk memberikan berikut: penilaian terhadap LKPD POE pada konsep Kesebangunan ini meliputi Tabel 3. Kriteria Persentase Angket penilaian kemenarikan, kemudahan, Keterlaksanaan. dan kemanfaatan, sedangkan siswa Persentase hanya diminta untuk memberikan Kriteria (%) tanggapan tentang kemenarikan dan Terlaksana sangat kemudahan LKPD. Adapun hasil 75-100 baik yang diperoleh dari hasil tanggapan 50-74 Terlaksana baik guru disajikan pada tabel di bawah 25-49 Kurang terlaksana ini. 0-24 Tidak terlaksana Tabel 5. Hasil Tanggapan Guru (N=2) Teknik analisis data angket Persen N Aspek yang Kriteri respon siswa setelah menggunakan o dinilai tase a LKPD hasil pengembangan dalam (%) proses pembelajaran menggunakan 1 Kemenarikan 73,33 Tinggi Sangat cara sebagai berikut: 2 Kemudahan 93,33 tinggi (1) Mengklasifikasi data. Sangat (2) Melakukan tabulasi 3 Kemanfaatan 100,00 tinggi (3) Menghitung persentase jawaban Rata-rata 88,67 Sangat siswa. Rumus yang digunakan tinggi untuk menghitung persen-tase jawaban responden setiap item Berdasarkan hasil tanggapan guru adalah sebagai berikut: diperoleh bahwa hampir seluruhnya guru memberikan tanggapan positif %Jin= x100% (Sudjana, 2005) pada semua aspek terhadap LKPD
Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018
Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung ISSN: 2338-1183 Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK
POE (88,88%), tetapi yang mem- Hasil tanggapan siswa diperoleh
punyai persentase tertinggi pada bahwa hampir seluruhnya siswa aspek kemanfaatan (100%). memberikan tanggapan positif pada Pada uji terbatas, LKPD ini semua aspek terhadap LKPD POE diujicobakan pada 10 siswa kelas X rata-rata 92,00%, dan aspek (Siswa SMA), dengan alasan siswa kemudahan mempunyai persentase kelas X telah menerima konsep tertinggi yaitu 98,00. Berdasarkan Kesebangunan dan Kekongruenan validasi ahli, tanggapan guru dan sebelumnya di kelas IX. Aspek siswa maka LKPD layak digunakan yang dinilai oleh siswa mencakup pada tahap implementasi. aspek kemenarikan dan kemudahan Kefektivan LKPD diketahui LKPD. Aspek kemenarikan yang dari peningkatan kemampuan argu- dinilai oleh siswa dalam hal ini mentasi matematika siswa dalam meliputi variasi bentuk dan ukuran pembelajaran. Adapun peningkatan huruf pada cover dan isi serta tata kemampuan argumentasi matema- letak gambar. Sedangkan aspek tika siswa akibat perbedaan perlaku- kemudahan yang dinilai oleh siswa an pembelajaran antara kelas IX.A dalam hal ini meliputi pemahaman dan IX.B diketahui melalui analisis bahasa dan tingkat kemudahan statistik. Pada tahap implementasi penggunaan LKPD dalam mema- dihasilkan data berupa nilai pretes hami materi Kesebangunan dan dan postes siswa. Nilai ini diguna- Kekongruenan. Pengumpulan data kan untuk mengetahui tingkat dilakukan dengan melibatkan setiap efektivitas LKPD yang dikem- satu kegiatan LKPD diberikan bangkan. Data nilai pretes diguna- kepada siswa dengan memberikan kan untuk menghitung uji normali- waktu untuk mempelajari LKPD tas, sehingga diketahui data yang tersebut. Selanjutnya 10 siswa digunakan populasinya berdistibusi tersebut diberikan kuisioner untuk normal atau tidak. Selanjutnya mengetahui tanggapan siswa dilakukan uji homogenitas nilai rata- terhadap LKPD yang dikembang- rata pretes untuk mengetahui apakah kan. Adapun hasil kuisioner siswa kedua data nilai tersebut tidak tentang kemenarikan dan kemudah- berbeda secara signifikan. Pada an LKPD yang dikembangkan tahapan akhir adalah melakukan adalah seperti tertera pada Tabel 6. perhitungan rerata n-Gain dari hasil nilai pretes-postes kelas IX.A dan Tabel 6. Hasil Tanggapan Siswa pretes-postes kelas IX.B dan untuk (N=10) mengetahui peningkatan kemam- Aspek Persen puan argumentasi matematika siswa. No yang tase Kriteria Secara singkat hasil perhitungan dinilai (%) ditulis pada Tabel 7. Sangat 1 Keme- 86,00 tinggi Tabel 7. Perolehan n-Gain Kemam- narikan puan Argumentasi –SWH Sangat Kls E Pretest Postes n-Gain 2 Kemu- 98,00 tinggi dahan Nilai 43,33 76,81 0,64 Sangat Kriteria Kurang cukup Sedang Rata-rata 92,00 tinggi Kls K Pretest Postes n-Gain Nilai 42,47 51,23 0,21
Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018
Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung ISSN: 2338-1183 Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK
Kriteria Kurang Kurang Rendah termasuk kategori “rendah”, berarti
Keterangan : ada perbedaan kemampuan argu- E = Kelas IX.A mentasi siswa antara kelas yang K = Kelas IX.B menggunakan LKPD berbasis POE Hasil perhitungan pada uji dengan kelas yang tidak normalitas diperoleh nilai Sig 0,200 menggunakan LKPD POE. pada kelas IX.A dan 0,098 pada Hasil uji implementasi diper- kelas IX.B lebih besar dari α = 5% oleh skor N-Gain (N-Gain) dan berarti data penelitian memiliki untuk setiap aspek komponen distribusi normal sedangkan pada uji kemampuan argumentasi siswa pada homogenitas diperoleh nilai Sig setiap kelompok bervariasi. Ditun- 0,177 lebih besar dari α = 5%, jukkan pada Gambar 1. secara rinci ada pada Lampiran 17, Gambar 1. Hasil Nilai N-Gain untuk berarti tidak ada perbedaan varians Indikator Kemampuan pada kelas IX.A dan IX.B, kedua Argumentasi kelas memiliki varians yang sama atau dapat dikatakan bahwa kondisi awal siswa berada pada kemampuan yang sama atau tidak berbeda secara signifikan. Dengan demikian, hasil uji normalitas dan homogenitas analisis data penelitian memenuhi syarat untuk dilakukan uji lanjutan Experimen 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,3 dengan menggunakan uji statistik Kontrool 0,1 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 inferensial parametrik serta layak sebagai sampel penelitian. Keterangan: Hasil uji independent t-test 1=Beginning question/ Awal diperoleh nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 pertanyaan/ Ide awal yaitu dengan sig 0,000 artinya kedua 2 = Tests/Pengujian kelompok memiliki varian/ berbeda 3 = Observation/Pengamatan signifikan pada rata-rata antara 4 = Conclusion/Kesimpulan kedua kelas. Data tersebut me- 5 = Evidence/Fakta/Bukti nunjukkan bahwa capaian kemam- puan argumentasi siswa kelas 6 = Reflection/Refleksi eksperimen lebih baik dibandingkan Pada gambar 1, tampak bah- dengan kelas kontrol. Hasil ini wa penggunaan LKPD berbasis menolak H0 dan menerima H1, yaitu POE yang diimplementasikan di terdapat pengaruh penggunaan kelas IX.A menumbuhkan kemam- LKPD POE dalam menumbuhkan puan argumentasi matematika siswa kemampuan argumentasi matema- pada semua indikator, yaitu tika siswa pada materi Kesebangun- pencapaian tertinggi ada pada an dan Kekongruenan tingkat indikator Tests/Pengujian dengan n- SMP/MTs kelas IX. LKPD hasil Gain (0,61) dan pencapaian pengembangan ini cukup efektif terendah ditemukan pada indikator dalam mengakomodasi kemampuan Reflection/ Refleksi dengan n-Gain argumentasi siswa yaitu diperoleh n- (0,32). Di kelas IX.B juga Gain kelas IX.A termasuk kategori mengalami peningkatan kemampuan “sedang” dan n-Gain kelas IX.B argumentasi matematika siswa pada
Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018
Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung ISSN: 2338-1183 Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK
semua indikator, yaitu pencapaian kemudian siswa diberikan angket
tertinggi ada pada indikator Tests/ respon/tanggapan tentang proses Pengujian dengan n-Gain (0,23), pembelajaran. Adapun hasil analis- Evidence/Fakta/Buktidengan n-Gain is respon siswa terhadap pembel- (0,23) dan pencapaian terendah ajaran LKPD berbasis POE pada ditemukan pada indikator konsep Kesebangunan dapat dilihat Beginning question/Awal perta- pada tabel Tabel 9 sebagai berikut : nyaan/ Ide awal dengan n-Gain Tabel 9. Hasil Tanggapan Siswa (0,12). Berdasarkan perhitungan di terhadap Proses Pembel- atas, terlihat bahwa terjadi pe- ajaran ningkatan argumentasi matematika Aspek yang (%) Kriteria siswa pada kedua kelas uji coba luas diamati (implementasi), namun kelas Perasaan senang siswa terhadap eksperimen (kelas IX.A) pe- Sangat pembelajaran, cara 95,65 ningkatanya lebih tinggi dari pada tinggi guru mengajar, dan kelas kontrol (kelas IX.B). Dengan cara guru merespon demikian penggunaan LKPD Kemudahan LKPD 98,91 Sangat berbasis POE pada konsep tinggi kesebangunan dan kekongruenan Pemahaman siswa Sangat 98,55 terhadap LKPD tinggi menumbuhkan argumentasi mate- Kemampuan Sangat matika siswa. 94,20 berargumentasi tinggi Penilaian keterlaksanaan Sangat pembelajaran di kelas terekam Rata-rata 96,83 tinggi dalam lembar observasi penilaian keterlaksanaan pembelajaran yang LKPD berbasis POE hasil pengem- dinilai oleh dua orang observer/ bangan ini memiliki beberapa pengamat pada setiap pembelajaran keunggulan yaitu: (1) secara efektiv berlangsung. Adapun hasil rekapitu- dapat meningkatkan kemampuan lasi analisis keterlaksanaan pem- argumentasi matema-tika siswa, (2) belajaran di kelas dapat dilihat pada meningkatkan aktivitas belajar tabel 8. siswa, (3) menarik bagi siswa dan guru, (4) memudahkan bagi siswa Tabel 8. Hasil Rekapitulasi Obser- dan guru, (5) bermanfaat bagi guru vasi terhadap Keterlaksana- untuk mengarahkan siswa dalam an Pembelajaran ketrampilan memprediksi, mengob- servasi dan mengeksplanasi suatu fenomena dalam bentuk pertanyaan matematika. Keunggulan-keunggul- an tersebut dirinci berdasarkan hasil penelitian dan dijelaskan di bawah ini. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa LKPD berbasis POE yang dikembangkan mampu menumbu- hkan kemampuan argumentasi Setelah proses pembelajaran matematika siswa pada materi di kelas eksperimen dilaksanakan Kesebangunan dan Kekongruenan
Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018
Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung ISSN: 2338-1183 Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK
dengan kriteria “cukup efektif”. memberikan kesempatan kepada
Efektivitas LKPD didukung oleh siswa untuk menemukan ataupun hasil perhitungan n-Gain yang menerapkan ide-ide mereka sendiri. diperoleh dari nilai pretes dan postes LKPD hasil pengembangan ke dua kelas (Tabel 4.8.) diperoleh ini efektiv karena menyajikan hasil perhitungan sebesar 0,64 permasalahan yang bersifat kon- dengan kategori “sedang”. Hasil tekstual dalam kehidupan. Pem- pengembangan LKPD ini menum- belajaran yang diterapkan lebih buhkan kemampuan argumentasi menekankan pada skenario pem- yang ditinjau dari Beginning belajaran sehingga pembelajar-an question/Awal pertanyaan atau ide bermakna dan memudahkan siswa awal, Test/Pengujian, Observation/ dalam memahaminya. Proses pem- Pengamatan,Conlusion/Kesimpulan, belajaran yang dilaksanakan untuk Evidence/Fakta/Bukti dan Reflection melatihkan kemampuan argumen- /Refleksi dalam proses pembe- tasi. Penerapan ini berdampak pada lajaaran (Gambar 1) dengan kategori kematangan emosi dan perkem- “sedang”. Hal ini terjadi karena bangan diri siswa, serta kemampuan didukung oleh adanya faktor siswa dalam membuat keputusan. pendukung yaitu LKPD yang Efektivitas LKPD ini juga didukung dikembangkan sesuai dengan oleh hasil validasi oleh ahli materi kebutuhan pembelajaran matematika dan ahli media.. saat ini. Efektivitas LKPD ini didu- Efektivitas LKPD berdasar- kung juga dengan kepraktisan kan pada perbandingan antara nilai LKPD dalam pembelajaran. hasil belajar kelas kontrol (IX B) Berdasarkan angket respon siswa dengan nilai kelas eksperimen yang menggunakan LKPD ini (IXA). Hasil uji independent t-test terdapat dua aspek yang dinilai diperoleh hasil nilai Sig. (2-tailed) < yaitu kemenarikan dan kemudahan 0,05 yaitu dengan sig 0,000 berarti LKPD. Berdasarkan analisis pada kedua kelompok berbeda signifi- aspek kemenarikan diperoleh kan. Hasil tersebut menunjukkan persentase sebesar (95,65%) masuk bahwa LKPD POE mampu menum- dalam kriteria “sangat tinggi”, aspek buhkan kemampuan argumentasi kemudahan diperoleh persentase siswa. Hal ini meng-indentifikasi sebesar (98,91%) masuk dalam bahwa pembelajaran dengan LKPD kriteria “sangat tinggi”. Hal ini POE lebih membantu siswa dalam dilihat dari pernyataan kemenarikan aktifitas belajar, diskusi dan mem- tampilan LKPD, siswa menyatakan berikan semangat belajar pada siswa LKPD sudah menggunakan variasi karena siswa merasa senang pada huruf (ukuran, bentuk, jenis dan proses pembelajaran untuk menyele- variasi warna) yang menarik. saikan masalah serta memberikan Pernyataan tersebut sesuai dengan pengalaman belajar yang baru. pendapat Abdurrahman (2015) Semangat belajar memberikan pe- bahwa “bahan ajar berupa LKPD ngaruh terhadap tanggapan, selain harus memiliki kemampuan untuk itu dalam proses belajar mengajar menarik minat siswa dalam guru perlu memberikan kemudahan mempelajarinya”. Adanya ilustrasi, maupun memotivasi dalam proses desain tampilan dan penggunaan penyelesaian masalah dengan gambar-gambar membuat LKPD
Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018
Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung ISSN: 2338-1183 Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK
sangat menarik. Petunjuk, cara dalam pengambilan keputusan dan
kerja, bahasa, kejelasan isi materi, sikap dalam bertingkah laku. alur penyajian dan pertanyaan- Tingginya respon positif dari siswa pertanyaan dalam LKPD mudah ini menunjukkan bahwa siswa dipahami. Dapat diambil kesim- senang dan tertarik dalam proses pulan bahwa LKPD berbasis POE kegiatan belajar menggunakan yang digunakan sangat menarik dan LKPD hasil pengembangan. mempermudah siswa dalam mema- Kemenarikan bahan ajar bukan hami materi Kesebangunan dan hanya terletak pada desain, warna, Kekongruenan. atau bentuk fisik lainnya, tetapi Hasil keseluruhan respon yang lebih penting adalah bagai- siswa terhadap pembelajaran dengan mana sebuah bahan ajar seperti menggunakan LKPD berbasis POE LKPD dapat menarik dan mening- sangat baik, hal ini dapat dilihat dari katkan peran siswa untuk berpar- hasil persentase yang diperoleh tisivasi aktif, percaya diri, dan untuk setiap aspek yang diamati. meningkatkan rasa ingin tahu. Persentase yang diperoleh (95,65%) Efektivitas LKPD ini juga pada aspek perasaan senang, cara didukung hasil angket respon guru guru mengajar dan cara guru mengenai LKPD yang dikembang- merespon tersebut masuk dalam kan, terdapat tiga aspek yang dinilai kategori rentang skor maksimal yaitu kemenarikan, kemudahan dan dengan kriteria “sangat tinggi”. kemanfaatan. Responden merupa- Persentase pada aspek kemudahan kan guru matematika yang berjum- LKPD (98,91%) masuk dalam lah 3 (tiga) orang. Hasil angket kriteria “sangat tinggi”, persentase guru diketahui pada aspek pada aspek pemahaman siswa kemudahan berkriteria “tinnggi” terhadap LKPD (98,55%) masuk (93,33%), hal ini berarti LKPD dalam kriteria “sangat tinggi” dan memudahkan siswa dalam belajar. persentase pada aspek kemampuan Materi yang disajikan sesuai dengan berargumentasi terhadap LKPD SK dan KD, indikator pencapaian (94,20%) masuk dalam kriteria materi yang disajikan pada LKPD “sangat tinggi”. Siswa merasa runtun dan sesuai dengan alur sangat senang turut terlibat aktif pembelajaran dan cara penyajian dalam pembelajaran dan berada dapat diartikan isi LKPD telah dalam suasana pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang matematika yang berbeda. Respon berlaku saat ini serta materi yang pembelajaran yang sangat tinggi ini disampaikan mudah untuk diphami. berdampak pada proses belajar di Prastowo (2015) menjelaskan bahwa kelas yang mengalami perubahan fungsi LKPD sebagai pedoman bagi secara signifikan. guru dan siswa untuk pencapai hasil Pembelajaran merupakan pembelajaran. Selaras dengan hal perubahan dan terjadi secara terus tersebut, Abdurrahman, (2015) juga menerus, perubahan merupakan ciri menjelaskan bahwa “Dalam usaha dari pembelajar sejati. Hal tersebut menciptakan pembelajaran yang sesuai yang diungkapkan oleh kondusif perlu dikembangkan Malcolm (2011) pembelajaran akan berbagai bahan ajar yang inovatif”. membentuk pengalaman, pengalam- an pribadi memainkan peran utama
Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018
Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung ISSN: 2338-1183 Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK
Arikunto, Suharsimi. 2008.
KESIMPULAN Penilaian Program Pendidik- an. Jakarta: Bina Aksara. Berdasarkan hasil analisis data Brooks, M.G.1999. In search of dan pembahasan, diperoleh understanding: The Case for kesimpulan sebagai berikut: constructivist classrooms. Borg &Gall,2003. Education 1. Pengembangan LKPD berbasis Research. New York : Allyn Predict-Observe-Expain (POE) and Bacon. untuk meningkatkan kemampuan Creswell,J. W. 1997. Research kemampuan matematika siswa, Design Qualitative and diawali dari tahap pengumpulan Quantitative Approaches. . informasi menunjukkan kebutuh- London: SAGE Publication. an dikembangkannya LKPD Depdiknas, 2006. Kurikulum berbasis POE. Hasil validasi Satuan Tingkat Pendidikan. menunjukkan bahwa LKPD Jakarta. berbasis POE pada konsep Erduran, S., Simon, S. & Osborne, kesebangunan dan kekongruenan J. (2004). TAP ping into telah layak digunakan dan argumentation: Developments termasuk dalam kategori sangat in the application of baik. Hasil akhir dari penelitian Toulmin’s argument pattern pengembangan ini adalah LKPD for studying science discour- berbasis POE untuk meningkat- se. Science Education, 88(6), kan kemampuan argumentasi 915-933. matematika siswa. Erduran, S. Ardac, D. & Guzel, 2. LKPD berbasis POE efektif B.Y. 2006. “Learning To dalam meningkatkan kemampuan Teach Argumentation: Case argumentasi matematis siswa. Studies of Pre-Service Hal ini dapat dilihat dari kemam- Secondary Science Teachers”. puan argumentasi mate-matika Eurasia Journal of Mathe- siswa yang menggunakan LKPD matics, Science and berbasis POE lebih tinggi Technology Education, 2, (2): daripada kemampuan argumen- 1-13 tasi matematika siswa yang tidak Malcolm. 2011. Fashion Sebagai menggunakan LKPD berbasis Komunikasi. Yogyakarta: POE. Selain itu, peningkatan Jalasutra, kemampuan argumentasi mate- Permendiknas, R. I. No. 22 Tahun matika siswa yang menggunakan 2016 Tentang Standar Proses LKPD berbasis POE dikate- Untuk Satuan Pendidikan gorikan minimal sedang. Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP. DAFTAR PUSTAKA Prastowo, 2015. Panduan Kreatif Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Abdurrahman, 2015. Guru Sains Restami, M.P., K, Suma; dan M, Sebagai Inovator. Merancang Pujani 2013. Pengaruh Pembelajaran Sains Inovatif Model Pembelajaran POE Berbasis Riset. Yogyakarta: (Predict- Observe-Explaint) Media Akademi. Terhadap Pemahaman
Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018
Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung ISSN: 2338-1183 Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK
Konsep Fisika Dan Sikap
Ilmiah Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa. (Tesis). Singaraja: Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Bali. Sudjana, N. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sunyono 2014. Model Pembelajar- an Berbasis Multipel Repre- sentasi (Model SiMaYang). Bandar Lampung: Aura Press. Suriasumantri, Jujun S. 2009. Filsafat Ilmu. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional