Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung

ISSN: 2338-1183
Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK

`Pengembangan LKPD Berbasis POE Pada Konsep


Kesebangunan untuk Meningkatkan Kemampuan Argumentasi
Matematika Siswa

Budiono, Sugeng Sutiarso, Syarifuddin Dahlan


Magister of Mathematics Education FKIP Lampung university
Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung

*Corresponding author, HP:085279176054, email:bbudiono0898@gmail.com

Abstract: The development of the LKPD based POE on concept of congruence


to improve students' mathematical argumentation skills. This study aims to
produce and determine the effectiveness of the use of student worksheets in
improving students' mathematical argumentation skills, with concepts of form and
concurrency. The population in this study is the students of class IX SMP Negeri 2
Semaka years of teaching 2017-2018, as a sample class IX.A and IXB. The
research design used is non equivalent control group design. Effectiveness was
measured by n-Gain test results analyzed by t-test, student responses to students'
worksheets and learning execution. The results showed that the use of student
worksheets was quite effective in improving students' mathematical argumentation
skills, as evidenced by n-Gain experimental class (0.64) higher and significantly
different from control class (0.21). The result of the test of the work sheet of the
learners by the teachers 90.00% (very good), and the percentage of learning
implementation by students (96.83%) with the criteria of "well done"

Key words: student worksheet, poe, argumentation

abstrak: Pengembangan LKPD berbasis POE pada konsep kesebangunan


untuk meningkatkan kemampuan argumentasi matematika siswa. Penelitian
ini bertujuan untuk menghasilkan dan mengetahui efektivitas penggunaan lembar kerja
peserta didik dalam meningkatkan kemampuan argumentasi matematika siswa, dengan
konsep kesebangunan dan kekongruenan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
kelas IX SMP Negeri 2 Semaka Tahun Ajaran 2017-2018, sebagai sampel kelas IX.A dan
IXB. Desain penelitian yang digunakan adalah non equivalent control group
design. Efektivitas diukur berdasarkan n-Gain hasil tes yang dianalisis dengan uji-t,
respon siswa terhadap lembar kerja siswa dan keterlaksanaan pembelajaran. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penggunaan lembar kerja siswa cukup efektif
meningkatkan kemampuan argumenntasi matematika siswa, yang dibuktikan dengan n-
Gain kelas eksperimen (0,64) lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan dengan kelas
kontrol (0,21). Hasil uji keterlaksanaan lembar kerja peserta didik oleh guru 90,00%
(sangat baik), serta persentase keterlaksanaan pembelajaran oleh siswa (96,83%) dengan
kriteria “terlaksana dengan baik”

Kata kunci: LKS, poe, kemampuan argumentasi

Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018


Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung
ISSN: 2338-1183
Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK

PENDAHULUAN Setiap mata pelajaran mem-


punyai tujuan masing-masing,
Matematika adalah bahasa begitu juga pelajaran matematika.
yang diajarkan dengan mengunakan Tujuan mata pelajaran matematika
lambang-lambang. Lambang-lam- dalam Permendiknas no 22 tahun
bang dalam matematika dimaknai 2016 ada lima, salah satu tujuan
dan dirangkai menjadi sebuah tersebut adalah “mengomunikasikan
definisi yang dapat diterima secara gagasan dengan simbol, tabel,
ilmiah. Suatu obyek yang sedang diagram, atau media lain untuk
ditelaah dapat dilambangkan dengan memperjelas keadaan atau masa-
apa saja sesuai kesepakatan. Hal lah”. Mengomunikasikan gagasan
tersebut sesuai dengan pendapat untuk memperjelas keadaan atau
Sutriasumantri (2009) bahwa: masalah, supaya dapat meyakinkan
“Matematika adalah bahasa yang dan diterima oleh orang lain
melambangkan serangkaian makna dibutuhkan suatu argumentasi.
dari peryataan yang ingin kita Argumentasi merupakan
sampaikan. Lambang-lambang serangkaian pernyataan yang
matematika bersifat “artifisial” yang dibentuk berupa suatu klaim, dan
maksudnya lambang tersebut baru klaim menawarkan suatu dukungan
mempunyai arti setelah sebuah atau dapat juga merupakan usaha
makna diberikan padanya”. untuk mempengaruhi seseorang
Matematika merupakan mata dalam konteks ketidaksetujuan.
pelajaran yang sangat penting, ilmu- Seseorang yang membuat suatu
ilmu lain sangat sulit berkembang klaim diharapkan memberikan
tanpa didasari ilmu matematika. dukungan dengan menggunakan
Sangatlah tepat jika matematika bukti-bukti dan alasan. Argumen-
diberikan pada anak sejak usia dini tasi juga berperan penting dalam
agar dapat mudah menerima perkembangan pengetahuan, sebab
pelajaran matematika selanjutnya pengetahuan bukan sekedar
dan mata pelajaran yang lain. Hal menemukan dan menyajikan fakta,
ini telah diperkuat oleh tapi juga harus bisa membangun
1. Undang-Undang nomor 20 tahun argumen dalam menjelaksan
2003 tentang Sistem Pendidikan penemuanya. Hal ini sesuai dengan
Nasionol Pasal 37 ayat 1. d, Enduran (2006) bahwa ilmuwan
yang berbunyi kurikulum pen- menggunakan argumentasi untuk
didikan dasar dan menengah mendukung teori, model, dan
wajib memuat matematika. menjelaskan tentang fakta.
2. Badan Standar Nasional Pen- Penguasaan argumentasi
didikan (BSNP) yang menyata- matematika siswa SMP di Indonesia
kan bahwa mata pelajaran saat ini masih rendah. Hal ini dapat
matematika perlu diberikan pada dilihat dari hasil tes Programme For
semua peserta didik sejak International Students Assessment
sekolah dasar untuk membekali (PISA), bentuk esay, Indonesia
peserta didik dengan kemam- menempati posisi ke 63 dari 70
puan berpikir logis, analitis, negara peserta tes pada literasi
sistematis, kritis dan kreatif serta matematika tahun 2015. Kompe-
kemampuan bekerjasama. tensi matematika yang diujikan

Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018


Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung
ISSN: 2338-1183
Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK

dalam tes PISA berhubungan pembelajaran POE melibatkan


dengan pemahaman matematika siswa dalam meramalkan suatu
yaitu kompetensi thinking and fenomena, melakukan observasi
reasoning, using simbolic, formal melalui demonstrasi atau
and technical languege and eksperimen, dan akhirnya
operation, yang berarti berpikir dan menjelaskan hasil observasi serta
bernalar, menggunakan bahasa dan prediksi mereka sebelumnya. Hal
operasi simbolis, formal dan teknis. ini sesuai dengan Restami (2013)
Hal ini menuntut siswa dapat bahwa kemampuan model
berargumentasi secara matematika. pembelajaran POE dapat
Rendahnya kemampuan menyelidiki gagasan siswa dan
argumentasi matematika juga terjadi cara mereka menerapkan pengeta-
di Lampung begitu juga di huan pada keadaan sebenarnya/
kabupaten Tanggamus. Hal ini praktikum.
diduga karena belum diajarkannya Berdasarkan uraian tersebut,
proses argumentasi matematika maka tujuan yang ingin dicapai
dengan baik. Kesulitan siswa dalam dalam penelitian ini adalah untuk :
membangun argumentasi juga 1. Mengetahui hasil (produk)
disebabkan para pengajar kurang LKPD berbasis POE untuk
memiliki kemampuan-kemampuan meningkatkan kemampuan
pedagogis untuk mengembangkan argumentasi matematika siswa.
argumentasi di dalam kelas. Model 2. Mengetahui efektivitas pembe-
pembelajaran yang paling dominan lajaran menggunakan LKPD
digunakan guru dalam proses berbasis POE dalam mening-
pembelajaran adalah model katkan kemampuan argumen-
ekspositori (pembelajaran yang tasi matematika siswa.
berpusat pada guru). Sebagian guru
masih menggunakan model METODE PENELITIAN
pembelajaran yang konvensional
dan siswa sebagai pembelajar yang Metode pengembangan yang
pasif. Guru masih banyak meng- dipakai dalam penelitian ini adalah
gunakan (LKPD/Lembar Kerja metode penelitian dan pengem-
Peserta Didik) konvensional atau bangan (R and D/Research and
LKPD yang monoton. Development). Penelitian pengem-
Berdasarkan uraian di atas, bangan ini bertujuan menghasilkan
diperlukan kegiatan pembelajaran LKPD berbasis POE untuk
alternatif yang dapat meningkatkan meningkatkan kemampuan argu-
kemampuan berargumentasi siswa mentasi matematika siswa. Hal
yakni dengan menggunakan model tersebut sesuai dengan yang
pembelajaran Predict-Observe- dikemukakan Sugiyono (2011)
Explain (POE). Model pembelajar- bahwa: “Metode penelitian dan
an POE diduga dapat mencipta-kan pengembangan (R and D) adalah
pembelajaran matematika yang metode penelitian yang digunakan
bermakna, hal ini dikarenakan untuk menghasilkan produk tertentu
model pembelajaran POE terdapat dan menguji Keefektivan produk
langkah-langkah yang efisien untuk tersebut”. Dari keterangan tersebut,
menciptakan keterlibatan siswa untuk menghasilkan produk tertentu,
mengeksplorasi matematika. Model peneliti menggunakan penelitian

Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018


Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung
ISSN: 2338-1183
Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK

yang bersifat analisis dan untuk Kontrol O3 O4


menguji keefektivan produk supaya
dapat berfungsi di masyarakat luas,
maka uji keefektivan produk Keterangan :
tersebut menggunakan metode O1 = Pretes kelas eksperimen
eksperimen. O3 = Pretes kelas kontrol
Penelitian pengembangan X =Perlakuan/treatment yang di-
LKPD berbasis POE ini diadaptasi berikan (variabel independen)
dari Gall, Gall and Borg (2003). O2 = Postes kelas eksperimen
Secara umum terdapat sepuluh tahap O4 = Postes kelas kontrol
penelitian dan pengembangan Hasil peningkatan kemam-
menurut Gall, Gall and Borg yaitu puan argumentasi diperoleh dari
(1) Penelitian dan pengumpulan nilai pretest dan postest. Dari hasil
informasi, (2) perencanaan, (3) preetest dan postest kemudian
pengembangan draf produk awal, dihitung N-gain untuk mengetahui
(4) pengujian ahli dan uji lapang sejauh mana peningkatan
awal, (5) revisi produk awal, (6) uji kemampuan argumentasi siswa
coba lebih luas, (7) revisi produk secara deskriptif. N-gain dapat
hasil uji luas, (8) pengujian lapang dicari dengan menggunakan rumus
operasional, (9) revisi produk hasil yang dikemukakan oleh Hake dalam
akhir dan (10) implementasi serta Sunyono (2014) dengan rumus:
desiminasi.
Pada tahap uji lapangan
operasional yang bertujuan untuk
mengetahui proses dan hasil LKPD Keterangan:
berbasis POE dan keefektivan N-gain = average normalized gain
LKPD berbasis POE yang dikem- = rata-rata N-gain
bangkan. Penelitian menggunakan Spost = postscore class averages
rancangan pretest-postest untuk = rata-rataskor postes
mengetahui sejauh mana kepraktisan Spre = prescore class averages
LKPD dan efektivitas LKPD dalam = rata-rataskor pretes
meningkatkan kemampuan argu- Smax = maximum score
mentasi siswa. Desain penelitian = skor maksimum
yang digunakan adalah non
equivalent control group design
Tabel 2. Kriteria N-gain
yaitu desain kuasi eksperimen
dengan melihat perbedaan pretest N-gain Kriteria
maupun postest antara kelas g> 0,7 Tinggi
eksperimen dan kelas kontrol, 0,7 >g> 0,3 Sedang
g< 0,3 Rendah
Creswell (1997). Desain penelitian
tersebut digambarkan Tabel 1.
berikut: Nilai pretes, postes, dan n-Gain
pada kelas eksperimen dan kelas
Tabel 1. Desain Penelitian kontrol selanjutnya dianalisis
Perla- dengan uji prasyarat berupa uji
Kelompok Pretes Posttest
kuan normalitas dan kesamaan dua
Eksperimen O1 X O2 varians (homogenitas) data.

Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018


Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung
ISSN: 2338-1183
Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK

Teknik analisis data lembar Keterangan :


observasi pada uji keterlaksanaan % J in = Persentase pilihan
LKPD menggunakan cara sebagai jawaban-i
 J i = Jumlah responden yang
berikut:
(1) Menghitung persentase jumlah
skor untuk mengetahui tingkat menjawab jawaban-
keterlaksanaan LKPD berbasis N = Jumlah seluruh responden
representasi jamak mengguna- Tafsiran menurut Arikunto (2008)
kan model POE dengan cara terlihat pada tabel.4.
menurut Sudjana (2005) sebagai
Tabel 4. Tafsiran Presentase
berikut: % X 100 % Angket Respon Siswa
Keterangan : Persentase Kriteria
%X =Persentase jawaban pernyataan 80,1%-100% Sangat tinggi
pada lembar observasi 60,1%-80% Tinggi
 S Jumlaha skor jawaban total
= 40,1%-60% Sedang
S maks
= Skor maksimum yang 20,1%-40% Rendah
diharapkan, 0,0%-20% Sangat rendah

(2) memvisualisasikan data, HASIL DAN PEMBAHASAN


(3) menafsirkan. Tabel menafsirkan
menurut Arikunto (2008) Guru diminta untuk memberikan
berikut: penilaian terhadap LKPD POE pada
konsep Kesebangunan ini meliputi
Tabel 3. Kriteria Persentase Angket penilaian kemenarikan, kemudahan,
Keterlaksanaan. dan kemanfaatan, sedangkan siswa
Persentase hanya diminta untuk memberikan
Kriteria
(%) tanggapan tentang kemenarikan dan
Terlaksana sangat kemudahan LKPD. Adapun hasil
75-100
baik yang diperoleh dari hasil tanggapan
50-74 Terlaksana baik guru disajikan pada tabel di bawah
25-49 Kurang terlaksana ini.
0-24 Tidak terlaksana Tabel 5. Hasil Tanggapan Guru
(N=2)
Teknik analisis data angket Persen
N Aspek yang Kriteri
respon siswa setelah menggunakan o dinilai
tase
a
LKPD hasil pengembangan dalam (%)
proses pembelajaran menggunakan 1 Kemenarikan 73,33 Tinggi
Sangat
cara sebagai berikut: 2 Kemudahan 93,33
tinggi
(1) Mengklasifikasi data. Sangat
(2) Melakukan tabulasi 3 Kemanfaatan 100,00
tinggi
(3) Menghitung persentase jawaban Rata-rata 88,67
Sangat
siswa. Rumus yang digunakan tinggi
untuk menghitung persen-tase
jawaban responden setiap item Berdasarkan hasil tanggapan guru
adalah sebagai berikut: diperoleh bahwa hampir seluruhnya
guru memberikan tanggapan positif
%Jin= x100% (Sudjana, 2005) pada semua aspek terhadap LKPD

Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018


Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung
ISSN: 2338-1183
Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK

POE (88,88%), tetapi yang mem- Hasil tanggapan siswa diperoleh


punyai persentase tertinggi pada bahwa hampir seluruhnya siswa
aspek kemanfaatan (100%). memberikan tanggapan positif pada
Pada uji terbatas, LKPD ini semua aspek terhadap LKPD POE
diujicobakan pada 10 siswa kelas X rata-rata 92,00%, dan aspek
(Siswa SMA), dengan alasan siswa kemudahan mempunyai persentase
kelas X telah menerima konsep tertinggi yaitu 98,00. Berdasarkan
Kesebangunan dan Kekongruenan validasi ahli, tanggapan guru dan
sebelumnya di kelas IX. Aspek siswa maka LKPD layak digunakan
yang dinilai oleh siswa mencakup pada tahap implementasi.
aspek kemenarikan dan kemudahan Kefektivan LKPD diketahui
LKPD. Aspek kemenarikan yang dari peningkatan kemampuan argu-
dinilai oleh siswa dalam hal ini mentasi matematika siswa dalam
meliputi variasi bentuk dan ukuran pembelajaran. Adapun peningkatan
huruf pada cover dan isi serta tata kemampuan argumentasi matema-
letak gambar. Sedangkan aspek tika siswa akibat perbedaan perlaku-
kemudahan yang dinilai oleh siswa an pembelajaran antara kelas IX.A
dalam hal ini meliputi pemahaman dan IX.B diketahui melalui analisis
bahasa dan tingkat kemudahan statistik. Pada tahap implementasi
penggunaan LKPD dalam mema- dihasilkan data berupa nilai pretes
hami materi Kesebangunan dan dan postes siswa. Nilai ini diguna-
Kekongruenan. Pengumpulan data kan untuk mengetahui tingkat
dilakukan dengan melibatkan setiap efektivitas LKPD yang dikem-
satu kegiatan LKPD diberikan bangkan. Data nilai pretes diguna-
kepada siswa dengan memberikan kan untuk menghitung uji normali-
waktu untuk mempelajari LKPD tas, sehingga diketahui data yang
tersebut. Selanjutnya 10 siswa digunakan populasinya berdistibusi
tersebut diberikan kuisioner untuk normal atau tidak. Selanjutnya
mengetahui tanggapan siswa dilakukan uji homogenitas nilai rata-
terhadap LKPD yang dikembang- rata pretes untuk mengetahui apakah
kan. Adapun hasil kuisioner siswa kedua data nilai tersebut tidak
tentang kemenarikan dan kemudah- berbeda secara signifikan. Pada
an LKPD yang dikembangkan tahapan akhir adalah melakukan
adalah seperti tertera pada Tabel 6. perhitungan rerata n-Gain dari hasil
nilai pretes-postes kelas IX.A dan
Tabel 6. Hasil Tanggapan Siswa pretes-postes kelas IX.B dan untuk
(N=10) mengetahui peningkatan kemam-
Aspek Persen puan argumentasi matematika siswa.
No yang tase Kriteria Secara singkat hasil perhitungan
dinilai (%)
ditulis pada Tabel 7.
Sangat
1 Keme- 86,00
tinggi Tabel 7. Perolehan n-Gain Kemam-
narikan
puan Argumentasi –SWH
Sangat Kls E Pretest Postes n-Gain
2 Kemu- 98,00
tinggi
dahan Nilai 43,33 76,81 0,64
Sangat Kriteria Kurang cukup Sedang
Rata-rata 92,00
tinggi
Kls K Pretest Postes n-Gain
Nilai 42,47 51,23 0,21

Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018


Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung
ISSN: 2338-1183
Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK

Kriteria Kurang Kurang Rendah termasuk kategori “rendah”, berarti


Keterangan : ada perbedaan kemampuan argu-
E = Kelas IX.A mentasi siswa antara kelas yang
K = Kelas IX.B menggunakan LKPD berbasis POE
Hasil perhitungan pada uji dengan kelas yang tidak
normalitas diperoleh nilai Sig 0,200 menggunakan LKPD POE.
pada kelas IX.A dan 0,098 pada Hasil uji implementasi diper-
kelas IX.B lebih besar dari α = 5% oleh skor N-Gain (N-Gain) dan
berarti data penelitian memiliki untuk setiap aspek komponen
distribusi normal sedangkan pada uji kemampuan argumentasi siswa pada
homogenitas diperoleh nilai Sig setiap kelompok bervariasi. Ditun-
0,177 lebih besar dari α = 5%, jukkan pada Gambar 1.
secara rinci ada pada Lampiran 17, Gambar 1. Hasil Nilai N-Gain untuk
berarti tidak ada perbedaan varians Indikator Kemampuan
pada kelas IX.A dan IX.B, kedua Argumentasi
kelas memiliki varians yang sama
atau dapat dikatakan bahwa kondisi
awal siswa berada pada kemampuan
yang sama atau tidak berbeda secara
signifikan. Dengan demikian, hasil
uji normalitas dan homogenitas
analisis data penelitian memenuhi
syarat untuk dilakukan uji lanjutan Experimen 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,3
dengan menggunakan uji statistik Kontrool 0,1 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
inferensial parametrik serta layak
sebagai sampel penelitian.
Keterangan:
Hasil uji independent t-test
1=Beginning question/ Awal
diperoleh nilai Sig. (2-tailed) < 0,05
pertanyaan/ Ide awal
yaitu dengan sig 0,000 artinya kedua
2 = Tests/Pengujian
kelompok memiliki varian/ berbeda
3 = Observation/Pengamatan
signifikan pada rata-rata antara
4 = Conclusion/Kesimpulan
kedua kelas. Data tersebut me-
5 = Evidence/Fakta/Bukti
nunjukkan bahwa capaian kemam-
puan argumentasi siswa kelas 6 = Reflection/Refleksi
eksperimen lebih baik dibandingkan Pada gambar 1, tampak bah-
dengan kelas kontrol. Hasil ini wa penggunaan LKPD berbasis
menolak H0 dan menerima H1, yaitu POE yang diimplementasikan di
terdapat pengaruh penggunaan kelas IX.A menumbuhkan kemam-
LKPD POE dalam menumbuhkan puan argumentasi matematika siswa
kemampuan argumentasi matema- pada semua indikator, yaitu
tika siswa pada materi Kesebangun- pencapaian tertinggi ada pada
an dan Kekongruenan tingkat indikator Tests/Pengujian dengan n-
SMP/MTs kelas IX. LKPD hasil Gain (0,61) dan pencapaian
pengembangan ini cukup efektif terendah ditemukan pada indikator
dalam mengakomodasi kemampuan Reflection/ Refleksi dengan n-Gain
argumentasi siswa yaitu diperoleh n- (0,32). Di kelas IX.B juga
Gain kelas IX.A termasuk kategori mengalami peningkatan kemampuan
“sedang” dan n-Gain kelas IX.B argumentasi matematika siswa pada

Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018


Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung
ISSN: 2338-1183
Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK

semua indikator, yaitu pencapaian kemudian siswa diberikan angket


tertinggi ada pada indikator Tests/ respon/tanggapan tentang proses
Pengujian dengan n-Gain (0,23), pembelajaran. Adapun hasil analis-
Evidence/Fakta/Buktidengan n-Gain is respon siswa terhadap pembel-
(0,23) dan pencapaian terendah ajaran LKPD berbasis POE pada
ditemukan pada indikator konsep Kesebangunan dapat dilihat
Beginning question/Awal perta- pada tabel Tabel 9 sebagai berikut :
nyaan/ Ide awal dengan n-Gain Tabel 9. Hasil Tanggapan Siswa
(0,12). Berdasarkan perhitungan di terhadap Proses Pembel-
atas, terlihat bahwa terjadi pe- ajaran
ningkatan argumentasi matematika Aspek yang
(%) Kriteria
siswa pada kedua kelas uji coba luas diamati
(implementasi), namun kelas Perasaan senang
siswa terhadap
eksperimen (kelas IX.A) pe- Sangat
pembelajaran, cara 95,65
ningkatanya lebih tinggi dari pada tinggi
guru mengajar, dan
kelas kontrol (kelas IX.B). Dengan cara guru merespon
demikian penggunaan LKPD Kemudahan LKPD 98,91
Sangat
berbasis POE pada konsep tinggi
kesebangunan dan kekongruenan Pemahaman siswa Sangat
98,55
terhadap LKPD tinggi
menumbuhkan argumentasi mate- Kemampuan Sangat
matika siswa. 94,20
berargumentasi tinggi
Penilaian keterlaksanaan Sangat
pembelajaran di kelas terekam Rata-rata 96,83
tinggi
dalam lembar observasi penilaian
keterlaksanaan pembelajaran yang LKPD berbasis POE hasil pengem-
dinilai oleh dua orang observer/ bangan ini memiliki beberapa
pengamat pada setiap pembelajaran keunggulan yaitu: (1) secara efektiv
berlangsung. Adapun hasil rekapitu- dapat meningkatkan kemampuan
lasi analisis keterlaksanaan pem- argumentasi matema-tika siswa, (2)
belajaran di kelas dapat dilihat pada meningkatkan aktivitas belajar
tabel 8. siswa, (3) menarik bagi siswa dan
guru, (4) memudahkan bagi siswa
Tabel 8. Hasil Rekapitulasi Obser- dan guru, (5) bermanfaat bagi guru
vasi terhadap Keterlaksana- untuk mengarahkan siswa dalam
an Pembelajaran ketrampilan memprediksi, mengob-
servasi dan mengeksplanasi suatu
fenomena dalam bentuk pertanyaan
matematika. Keunggulan-keunggul-
an tersebut dirinci berdasarkan hasil
penelitian dan dijelaskan di bawah
ini.
Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa LKPD berbasis POE yang
dikembangkan mampu menumbu-
hkan kemampuan argumentasi
Setelah proses pembelajaran
matematika siswa pada materi
di kelas eksperimen dilaksanakan Kesebangunan dan Kekongruenan

Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018


Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung
ISSN: 2338-1183
Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK

dengan kriteria “cukup efektif”. memberikan kesempatan kepada


Efektivitas LKPD didukung oleh siswa untuk menemukan ataupun
hasil perhitungan n-Gain yang menerapkan ide-ide mereka sendiri.
diperoleh dari nilai pretes dan postes LKPD hasil pengembangan
ke dua kelas (Tabel 4.8.) diperoleh ini efektiv karena menyajikan
hasil perhitungan sebesar 0,64 permasalahan yang bersifat kon-
dengan kategori “sedang”. Hasil tekstual dalam kehidupan. Pem-
pengembangan LKPD ini menum- belajaran yang diterapkan lebih
buhkan kemampuan argumentasi menekankan pada skenario pem-
yang ditinjau dari Beginning belajaran sehingga pembelajar-an
question/Awal pertanyaan atau ide bermakna dan memudahkan siswa
awal, Test/Pengujian, Observation/ dalam memahaminya. Proses pem-
Pengamatan,Conlusion/Kesimpulan, belajaran yang dilaksanakan untuk
Evidence/Fakta/Bukti dan Reflection melatihkan kemampuan argumen-
/Refleksi dalam proses pembe- tasi. Penerapan ini berdampak pada
lajaaran (Gambar 1) dengan kategori kematangan emosi dan perkem-
“sedang”. Hal ini terjadi karena bangan diri siswa, serta kemampuan
didukung oleh adanya faktor siswa dalam membuat keputusan.
pendukung yaitu LKPD yang Efektivitas LKPD ini juga didukung
dikembangkan sesuai dengan oleh hasil validasi oleh ahli materi
kebutuhan pembelajaran matematika dan ahli media..
saat ini. Efektivitas LKPD ini didu-
Efektivitas LKPD berdasar- kung juga dengan kepraktisan
kan pada perbandingan antara nilai LKPD dalam pembelajaran.
hasil belajar kelas kontrol (IX B) Berdasarkan angket respon siswa
dengan nilai kelas eksperimen yang menggunakan LKPD ini
(IXA). Hasil uji independent t-test terdapat dua aspek yang dinilai
diperoleh hasil nilai Sig. (2-tailed) < yaitu kemenarikan dan kemudahan
0,05 yaitu dengan sig 0,000 berarti LKPD. Berdasarkan analisis pada
kedua kelompok berbeda signifi- aspek kemenarikan diperoleh
kan. Hasil tersebut menunjukkan persentase sebesar (95,65%) masuk
bahwa LKPD POE mampu menum- dalam kriteria “sangat tinggi”, aspek
buhkan kemampuan argumentasi kemudahan diperoleh persentase
siswa. Hal ini meng-indentifikasi sebesar (98,91%) masuk dalam
bahwa pembelajaran dengan LKPD kriteria “sangat tinggi”. Hal ini
POE lebih membantu siswa dalam dilihat dari pernyataan kemenarikan
aktifitas belajar, diskusi dan mem- tampilan LKPD, siswa menyatakan
berikan semangat belajar pada siswa LKPD sudah menggunakan variasi
karena siswa merasa senang pada huruf (ukuran, bentuk, jenis dan
proses pembelajaran untuk menyele- variasi warna) yang menarik.
saikan masalah serta memberikan Pernyataan tersebut sesuai dengan
pengalaman belajar yang baru. pendapat Abdurrahman (2015)
Semangat belajar memberikan pe- bahwa “bahan ajar berupa LKPD
ngaruh terhadap tanggapan, selain harus memiliki kemampuan untuk
itu dalam proses belajar mengajar menarik minat siswa dalam
guru perlu memberikan kemudahan mempelajarinya”. Adanya ilustrasi,
maupun memotivasi dalam proses desain tampilan dan penggunaan
penyelesaian masalah dengan gambar-gambar membuat LKPD

Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018


Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung
ISSN: 2338-1183
Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK

sangat menarik. Petunjuk, cara dalam pengambilan keputusan dan


kerja, bahasa, kejelasan isi materi, sikap dalam bertingkah laku.
alur penyajian dan pertanyaan- Tingginya respon positif dari siswa
pertanyaan dalam LKPD mudah ini menunjukkan bahwa siswa
dipahami. Dapat diambil kesim- senang dan tertarik dalam proses
pulan bahwa LKPD berbasis POE kegiatan belajar menggunakan
yang digunakan sangat menarik dan LKPD hasil pengembangan.
mempermudah siswa dalam mema- Kemenarikan bahan ajar bukan
hami materi Kesebangunan dan hanya terletak pada desain, warna,
Kekongruenan. atau bentuk fisik lainnya, tetapi
Hasil keseluruhan respon yang lebih penting adalah bagai-
siswa terhadap pembelajaran dengan mana sebuah bahan ajar seperti
menggunakan LKPD berbasis POE LKPD dapat menarik dan mening-
sangat baik, hal ini dapat dilihat dari katkan peran siswa untuk berpar-
hasil persentase yang diperoleh tisivasi aktif, percaya diri, dan
untuk setiap aspek yang diamati. meningkatkan rasa ingin tahu.
Persentase yang diperoleh (95,65%) Efektivitas LKPD ini juga
pada aspek perasaan senang, cara didukung hasil angket respon guru
guru mengajar dan cara guru mengenai LKPD yang dikembang-
merespon tersebut masuk dalam kan, terdapat tiga aspek yang dinilai
kategori rentang skor maksimal yaitu kemenarikan, kemudahan dan
dengan kriteria “sangat tinggi”. kemanfaatan. Responden merupa-
Persentase pada aspek kemudahan kan guru matematika yang berjum-
LKPD (98,91%) masuk dalam lah 3 (tiga) orang. Hasil angket
kriteria “sangat tinggi”, persentase guru diketahui pada aspek
pada aspek pemahaman siswa kemudahan berkriteria “tinnggi”
terhadap LKPD (98,55%) masuk (93,33%), hal ini berarti LKPD
dalam kriteria “sangat tinggi” dan memudahkan siswa dalam belajar.
persentase pada aspek kemampuan Materi yang disajikan sesuai dengan
berargumentasi terhadap LKPD SK dan KD, indikator pencapaian
(94,20%) masuk dalam kriteria materi yang disajikan pada LKPD
“sangat tinggi”. Siswa merasa runtun dan sesuai dengan alur
sangat senang turut terlibat aktif pembelajaran dan cara penyajian
dalam pembelajaran dan berada dapat diartikan isi LKPD telah
dalam suasana pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang
matematika yang berbeda. Respon berlaku saat ini serta materi yang
pembelajaran yang sangat tinggi ini disampaikan mudah untuk diphami.
berdampak pada proses belajar di Prastowo (2015) menjelaskan bahwa
kelas yang mengalami perubahan fungsi LKPD sebagai pedoman bagi
secara signifikan. guru dan siswa untuk pencapai hasil
Pembelajaran merupakan pembelajaran. Selaras dengan hal
perubahan dan terjadi secara terus tersebut, Abdurrahman, (2015) juga
menerus, perubahan merupakan ciri menjelaskan bahwa “Dalam usaha
dari pembelajar sejati. Hal tersebut menciptakan pembelajaran yang
sesuai yang diungkapkan oleh kondusif perlu dikembangkan
Malcolm (2011) pembelajaran akan berbagai bahan ajar yang inovatif”.
membentuk pengalaman, pengalam-
an pribadi memainkan peran utama

Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018


Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung
ISSN: 2338-1183
Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK

Arikunto, Suharsimi. 2008.


KESIMPULAN Penilaian Program Pendidik-
an. Jakarta: Bina Aksara.
Berdasarkan hasil analisis data Brooks, M.G.1999. In search of
dan pembahasan, diperoleh understanding: The Case for
kesimpulan sebagai berikut: constructivist classrooms.
Borg &Gall,2003. Education
1. Pengembangan LKPD berbasis Research. New York : Allyn
Predict-Observe-Expain (POE) and Bacon.
untuk meningkatkan kemampuan Creswell,J. W. 1997. Research
kemampuan matematika siswa, Design Qualitative and
diawali dari tahap pengumpulan Quantitative Approaches. .
informasi menunjukkan kebutuh- London: SAGE Publication.
an dikembangkannya LKPD Depdiknas, 2006. Kurikulum
berbasis POE. Hasil validasi Satuan Tingkat Pendidikan.
menunjukkan bahwa LKPD Jakarta.
berbasis POE pada konsep Erduran, S., Simon, S. & Osborne,
kesebangunan dan kekongruenan J. (2004). TAP ping into
telah layak digunakan dan argumentation: Developments
termasuk dalam kategori sangat in the application of
baik. Hasil akhir dari penelitian Toulmin’s argument pattern
pengembangan ini adalah LKPD for studying science discour-
berbasis POE untuk meningkat- se. Science Education, 88(6),
kan kemampuan argumentasi 915-933.
matematika siswa. Erduran, S. Ardac, D. & Guzel,
2. LKPD berbasis POE efektif B.Y. 2006. “Learning To
dalam meningkatkan kemampuan Teach Argumentation: Case
argumentasi matematis siswa. Studies of Pre-Service
Hal ini dapat dilihat dari kemam- Secondary Science Teachers”.
puan argumentasi mate-matika Eurasia Journal of Mathe-
siswa yang menggunakan LKPD matics, Science and
berbasis POE lebih tinggi Technology Education, 2, (2):
daripada kemampuan argumen- 1-13
tasi matematika siswa yang tidak Malcolm. 2011. Fashion Sebagai
menggunakan LKPD berbasis Komunikasi. Yogyakarta:
POE. Selain itu, peningkatan Jalasutra,
kemampuan argumentasi mate- Permendiknas, R. I. No. 22 Tahun
matika siswa yang menggunakan 2016 Tentang Standar Proses
LKPD berbasis POE dikate- Untuk Satuan Pendidikan
gorikan minimal sedang. Dasar dan Menengah.
Jakarta: BSNP.
DAFTAR PUSTAKA Prastowo, 2015. Panduan Kreatif
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Abdurrahman, 2015. Guru Sains Restami, M.P., K, Suma; dan M,
Sebagai Inovator. Merancang Pujani 2013. Pengaruh
Pembelajaran Sains Inovatif Model Pembelajaran POE
Berbasis Riset. Yogyakarta: (Predict- Observe-Explaint)
Media Akademi. Terhadap Pemahaman

Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018


Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung
ISSN: 2338-1183
Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK

Konsep Fisika Dan Sikap


Ilmiah Ditinjau Dari Gaya
Belajar Siswa. (Tesis).
Singaraja: Pasca Sarjana
Universitas Pendidikan
Ganesha. Bali.
Sudjana, N. 2005. Dasar-Dasar
Proses Belajar Mengajar.
Bandung : Sinar Baru
Algensindo.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R &
D. Bandung: Alfabeta.
Sunyono 2014. Model Pembelajar-
an Berbasis Multipel Repre-
sentasi (Model SiMaYang).
Bandar Lampung: Aura Press.
Suriasumantri, Jujun S. 2009.
Filsafat Ilmu. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.

Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai