Anda di halaman 1dari 12

p-ISSN 2685-9009; e-ISSN 2685-9580

ASIMTOT: JURNAL KEPENDIDIKAN MATEMATIKA


Volume 3 Nomor 1, Desember – Mei 2021, halaman 45 – 56
Tersedia Daring pada https://journal.unwira.ac.id/index.php/ASIMTOT

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MENGGUNAKAN


MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

ANALYSIS ON MATHEMATICAL PROBLEM SOLVING ABILITY USING A


PROBLEM BASED LEARNING MODEL

Grassiana Misseri Cordia


Program Magister Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
grassianamissericordia@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII SMPK
St. Paulus Karuni pada materi persegi dan persegi panjang dengan menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah (PBM). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dimana hasil penelitian digambarkan
dengan menggunakan penjelasan-penjelasan yang ilmiah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa
analisis hasil kerja siswa, tes, observasi kemampuan siswa dalam menyelesaikan latihan dan wawancara. Latihan
yang diberikan kepada siswa sesuai dengan masalah yang sering dijumpai siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Analisis kemampuan pemecahan masalah siswa menggunakan indikator kemampuan pemecahan masalah dari
Polya. Peneliti melakukan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah.
Berdasarkan hasil observasi pembelajaran dengan menggunakan langkah-langkah dari Polya disimpulkan bahwa
penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa pada materi bangun datar di Kelas VIII SMPK St. Paulus Karuni. Hal ini terlihat ketika dalam
menyelesaikan masalah yang diberikan oleh peneliti, siswa memahami masalah kemudian membuat rencana
untuk menyelesaikan latihan serta melaksanakan rencana dan menuliskan jawabannya langkah demi langkah
dengan menggunakan model matematika yang sesuai. Selain itu siswa dapat menjelaskan jawaban dengan alasan
yang sesuai. Namun banyak juga siswa yang tidak memenuhi indikator keempat yakni melihat kembali
jawabannya.
Kata Kunci: Pemecahan Masalah, model PBM
Abstract: This study aims to analyze the problem-solving abilities of the VIII grade students of SMPK St. Paulus
Karuni on square and rectangular material using a problem-based learning model (PBL). This research is a
qualitative descriptive study where the research results are described by scientific explanation. Data collection
techniques in this study were in the form of analysis of student work results, tests, observation of students'
abilities in solving practice questions and interviews. The exercises given to students are in accordance with the
problems that students often face in daily life. Analysis of student problems using indicators of mathematical
problem solving abilities according to Polya. Researchers carry out learning in accordance with problem-based
learning steps. Based on learning observations using steps from Polya, it is neglected that the application of the
Problem Based Learning (PBL) model can improve students' mathematical problem management skills on flat
form material in class VIII SMPK St. Paul Karuni. This can be seen when solving the problems given by the
researcher, students understand the problem then plan to solve the practice questions and carry out the plans
and answers step by step using the appropriate mathematical model. In addition, students can explain answers
with appropriate reasons. However, many students who did not meet the fourth indicator looked back at their
answers.
Keywords: Problem Solving, Problem Based Learning.

Cara Sitasi: Cordia G.M. (2021). Analsisi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Menggunakan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah. Asimtot: Jurnal Kependidikan Matematika.”3”(“1”), “45-56”.

Asimtot: Jurnal Kependidikan Matematika 45 Vol 3. No 1,Desember – Mei 2021


p-ISSN 2685-9009; e-ISSN 2685-9580
ASIMTOT: JURNAL KEPENDIDIKAN MATEMATIKA
Volume 3 Nomor 1, Desember – Mei 2021, halaman 45 – 56
Tersedia Daring pada https://journal.unwira.ac.id/index.php/ASIMTOT

Pendidikan matematika pada abad 21 untuk menciptakan proses pembelajaran


menekankan pada berpikir kritis dan yang kreatif dan melibatkan proses berpikir
pemecahan masalah (critical thinking and kritis karena dengan berpikir kritis mampu
problem solving), kreatif dan inovatif menggali informasi yang telah tertanam
(creativity and innovation), komunikasi, sebelumnya dari pemikiran siswa sehingga
dan kolaborasi (Mulyana: 2017). Berbagai siswa benar-benar mengalami proses
upaya telah dilakukan oleh pemerintah belajar.
untuk memenuhi tuntutan tersebut yakni Namun hal tersebut tidak sesuai
menyelenggarakan pendidikan dengan dengan kenyataan yang ditemukan oleh
membuat program pendampingan bagi para peneliti. Berdasarkan hasil observasi yang
guru melalui Pendidikan Profesi Guru dilakukan oleh peneliti pada tanggal 29
(PPG), meningkatkan dan memperbaiki Maret 2019 pada siswa kelas 8 SMPK st.
kualitas pengajaran melalui seminar tentang Paulus Karuni, guru masih menggunakan
pedidikan dan memperkenalkan beberapa metode konvensional yakni guru
metode ajar serta membuat temuan-temuan menjelaskan materi kemudian menuliskan
baru untuk mempermudah pemahaman rumus yang terdapat dalam buku di papan
siswa terhadap materi yang diajarkan. Selain tulis dan meminta siswa untuk mengerjakan
itu guru dituntut untuk membuat Rencana latihan sesuai dengan rumus atau pola yang
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terkait dibuat oleh guru. Dengan demikian siswa
materi yang akan diajarkan sehingga malas untuk berpikir karena merasa bahwa
menjadi lebih jelas apa yang akan diajarkan latihan ini tidak terlalu menantang dan sudah
karena materi ini telah dipersiapkan diberikan contoh sebelumnya.
sebelumnya. Latihan-latihan yang dirancang Selaras dengan penelitian lainnya
diharapkan sesuai dengan kebutuhan siswa mengemukakan bahwa guru sering memaksa
saat ini yakni menyelesaikan masalah yang siswa untuk mengerjakan latihan dengan
terkait erat dengan kehidupan siswa. pola yang terdapat pada buku dan meminta
Dalam membuat RPP guru perlu siswa untuk menghafal rumus sehingga
mempertimbangkan kesesuian antara siswa cenderung membenci pelajaran
metode pembelajaran, materi ajar dengan matematika (Marpaung dalam Fauzan:
kondisi siswa. Demikian juga dengan proses 2017). Sehingga memberikan dampak
pembelajaran matematika. Proses itu harus bahwa pengetahuan yang diperoleh siswa
dirancang sedemikian rupa sehingga siswa kurang bermakna dan cepat terlupakan
belajar menemukan sendiri baik ide-ide (Fauzan, 2002).
dasar maupun konsep serta dapat Sebagian besar siswa mengalami
memecahkan masalah matematika. Sebagai kesulitan dalam memahami konsep-konsep
seorang guru dan pendidik kita ditantang matematika yang mereka pelajari, karena

Asimtot: Jurnal Kependidikan Matematika 46 Vol 3. No 1,Desember – Mei 2021


p-ISSN 2685-9009; e-ISSN 2685-9580
ASIMTOT: JURNAL KEPENDIDIKAN MATEMATIKA
Volume 3 Nomor 1, Desember – Mei 2021, halaman 45 – 56
Tersedia Daring pada https://journal.unwira.ac.id/index.php/ASIMTOT

apa yang dipelajari bersifat abstrak dan merepresentasikan bentuk yang konkrit ke
siswa tidak dilatih untuk berpikir kritis. dalam bentuk yang abstrak. Materi geometri
Kebanyakan guru hanya mengatakan sampai saat ini masih dianggap sulit oleh
“benar” jika jawaban yang diberikan oleh sebagian siswa kelas 8A SMPKSt. Paulus
siswa benar dan “salah” jika jawaban yang Karuni karena saat peneliti memberikan
diberikan oleh siswa salah tanpa bertanya latihan yang berkaitan dengan soal cerita
lebih lanjut mengapa kamu memberikan yang terdapat dalam kehidupan siswa, siswa
jawaban seperti itu. Selain itu, apabila guru sulit mengaplikasikan materi yang sudah
membuat kesalahan dalam pengajaran siswa diperoleh untuk menyelesaikan masalah
tidak dapat memberikan komentar karena matematika. Saat ditanya tentang rumus
siswa berpikir bahwa apa yang dibuat oleh untuk menentukan luas dan keliling dari
guru sudah benar. bangun datar persegi dan persegi panjang ,
Pendekatan pembelajaran yang siswa dengan cepat menyebutkan rumus
digunakan dan buku-buku teks matematika dari kedua bangun datar itu baik
masih belum memberi kesempatan yang menentukan luas maupun keliling dari
cukup kepada siswa untuk belajar segiempat.
matematika, melainkan untuk mengingat Banyak latihan yang terdapat dalam
matematika (Fauzan, A dan Oci: 2017). buku sekolah Indonesia hanya
Untuk itu diperlukan suatu pendekatan mencantumkan panjang, lebar suatu bangun
pembelajaran yang melibatkan guru dan datar dan langsung meminta siswa untuk
siswa untuk berpikir kritis dalam menghitung luas maupun keliling dari
menyelesaikan masalah matematika. Guru bangun tersebut. Namun untuk soal aplikasi
perlu menyiapkan latihan yang dalam kehidupan sehari-hari masih terasa
memungkinkan siswa untuk menggali ide- sulit. Pembelajaran berbasis masalah
ide matematika dan dapat merangsang siswa merupakan sebuah model pembelajaran
untuk berpikir untuk menemukan sendiri yang menyajikan masalah kontekstual
solusi dari masalah tersebut. Masalah yang sehingga merangsang siswa untuk belajar
diberikan digunakan untuk mengikat siswa (As’ari., dkk: 2017). Dalam penelitian ini,
pada rasa ingin tahu terhadap pembelajaran peneliti melaksanakan pembelajaran dengan
yang dimaksud. menggunakan model pembelajaran berbasis
Materi geometri lebih khususnya masalah.
segi empat merupakan materi yang terdapat Langkah-langkah pembelajaran
dalam pembelajaran matematika. Masalah berbasis masalah menurut As’ari., dkk
geometri merupakan masalah yang real adalah sebagai berikut: a) Orientasi siswa
dalam kehidupan siswa dimana kegiatan pada masalah. Hal ini meliputi: guru
menghitung, mengukur, mendesain dan mengawali kegiatan pembelajaran dengan

Asimtot: Jurnal Kependidikan Matematika 47 Vol 3. No 1,Desember – Mei 2021


p-ISSN 2685-9009; e-ISSN 2685-9580
ASIMTOT: JURNAL KEPENDIDIKAN MATEMATIKA
Volume 3 Nomor 1, Desember – Mei 2021, halaman 45 – 56
Tersedia Daring pada https://journal.unwira.ac.id/index.php/ASIMTOT

menjelaskan tujuan pembelajaran, Data yang diperolah dalam penelitian ini


memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam adalah data kualitatif. Kemudian data
pemecahan masalah yang dipilih; b) tersebut dianalisis menggunakan indikator
mengorganisasikan siswa; c) membimbing kemampuan pemecahan masalah
penyelidikan individu dan kelompok d) matematika menurut Polya. Dalam
mengembangkan dan menyajikan hasil penelitian ini, peneliti mendeskripsikan
karya ; dan e) menganalisis dan tentang kemampuan siswa dalam
mengevaluasi pemecahan masalah. menyelesaikan masalah yang berkaitan
Dalam penelitian ini, peneliti dengan soal cerita pada materi persegi dan
merancang pengajaran dan melaksanakan persegi panjang. Wawancara dilakukan oleh
pengajaran sesuai dengan model peneliti pada saat siswa menyelesaikan
pembelajaran berbasis masalah. Jawaban- latihan. diperlukan untuk mendapatkan
jawaban yang diberikan oleh siswa akan penjelasan dari jawaban yang dituliskan oleh
dianalisis dengan menggunakan langkah- siswa pada lember kerja siswa. Penjelasan
langkah pemecahan masalah dari Polya. yang diperoleh digunakan untuk membuat
Adapun langkah-langkah pemecahan kesimpulan dan menjawab pertanyaan
masalah menurut Polya (1973: xvi), yakni: penelitian.
1) Memahami masalah (understanding the
problem), 2) Merancang rencana Hasil Penelitian dan Pembahasan
penyelesaian (devising a plan), 3) Berdasarkan data yang dikumpulkan
Melaksanakan rencana penyelesaian oleh peneliti maka peneliti memutuskan
(carrying out the plan), dan 4) Melihat untuk menganalisis hanya beberapa jawaban
kembali langkah penyelesaian (looking dari siswa karena dari jawaban yang
back). ditemukan oleh peneliti terdapat beberapa
orang siswa memiliki jawaban yang sama.
Untuk itu, peneliti menganalisis berdasarkan
Metode Penelitian
jawaban yang hanya mengacu pada
Subjek dalam penelitian ini adalah
kesalahan umum yang dibuat oleh siswa.
seluruh siswa kelas 8A SMPK St. Paulus
Hasil analisis terhadap jawaban
Karuni yang berjumlah 10 orang. Penelitian
siswa pada materi persegi dan persegi
ini dilaksanakan pada bulan Maret 2019.
panjang adalah sebagai berikut:
Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kualitatif. Menurut Best (dalam
A. Analisis kemampuan pemecahan
Sukardi, 2003:157), penelitian deskriptif
masalah siswa untuk soal bagian a.
merupakan metode penelitian yang berusaha
mengambarkan dan menginterprestasikan
objek sesuai dengan apa adanya.

Asimtot: Jurnal Kependidikan Matematika 48 Vol 3. No 1,Desember – Mei 2021


p-ISSN 2685-9009; e-ISSN 2685-9580
ASIMTOT: JURNAL KEPENDIDIKAN MATEMATIKA
Volume 3 Nomor 1, Desember – Mei 2021, halaman 45 – 56
Tersedia Daring pada https://journal.unwira.ac.id/index.php/ASIMTOT

Soal ditanami rumput dengan biaya Rp.


Ibu Elisa memiliki taman seperti pada 10.000 per m2.
gambar berikut. Hitunglah:
Di sekeliling taman tersebut dipasang a. Biaya pemasangan pagar
pagar dengan biaya Rp. 12.000 per b. Biaya penanaman rumput
meter. Seluruh permukaan taman

Gambar 1.1 Analisis Jawaban Siswa Pertama


Berdasarkan hasil pada gambar 1.1 membuat partisi gambar dengan menarik
menunjukan bahwa siswa ini memenuhi garis bantu yang sejajar dengan panjang ̅̅̅̅.
beberapa indikator kemampuan pemecahan Dari gambar terlihat bahwa terdapat sebuah
masalah menurut Polya. Dari langkah persegi panjang dan 2 buah persegi yang
penyelesaian siswa terlihat bahwa siswa memiliki ukuran yang sama. Siswa
membaca dan memahami soal tersebut memahami maksud dari soal sehingga dia
dengan menuliskan unsur-unsur diketahui, mulai berpikir untuk menentukan keliling
ditanya dan kecukupan unsur yang dari taman terlebih dahulu karena untuk
diperlukan. Hal itu terlihat dari siswa menentukan biaya pemasangan pagar maka

Asimtot: Jurnal Kependidikan Matematika 49 Vol 3. No 1,Desember – Mei 2021


p-ISSN 2685-9009; e-ISSN 2685-9580
ASIMTOT: JURNAL KEPENDIDIKAN MATEMATIKA
Volume 3 Nomor 1, Desember – Mei 2021, halaman 45 – 56
Tersedia Daring pada https://journal.unwira.ac.id/index.php/ASIMTOT

terlebih dahulunya dicari keliling dari taman langkah penyelesaian baik pada menghitung
tersebut. keliling dari taman maupun menentukan
Selanjutnya siswa menyusun rencana biaya yang dibutuhkan untuk memasang
untuk menyelesaikan latihan tersebut dengan pagar. Kesalahan umumnya terdapat pada
menggali informasi yang terdapat dari cerita. siswa kurang memahami konsep dari
Berdasarkan langkah penyelesian siswa keliling suatu bangun datar dan menentukan
dalam menentukan keliling dari bangun biaya untuk memasang pagar. Kesalahan
datar terlihat bahwa siswa ini benar dalam lainya muncul ketika siswa menggunakan
menentukan ukuran panjang sisi dari rumus yang tidak sesuai dengan perhitungan
gambar. Namun terdapat kesalahan konsep atau bentuk perhitungan yang tidak sesuai
dalam menentukan keliling dari taman. Hal dengan rumus. Peneliti menyadari bahwa
itu terlihat dari siswa salah menjumlahkan saat siswa menyelesaikan latihan ini peneliti
ukuran panjang sisi yang termasuk keliling tidak meminta siswa untuk melihat kembali
dari taman ibu Elisa. jawabannya.
Siswa ini memenuhi indikator ketiga Berdasarkan hasil analisis
yakni melaksanakan rencana. Setelah kemampuan pemecahan masalah menurut
memikirkan rencana untuk menyelesaikan indikator Polya, siswa ini memenuhi 3
latihan ini yakni menghitung keliling indikator yakni memahami masalah,
terlebih dahulu kemudian selanjutnya membuat rencana penyelesaian masalah dan
menentukan biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan renacana. Namun konsep
membayar pemasangan pagar. yang dipahami kurang ataupun keliru.
Siswa ini tidak memenuhi indikator
keempat yakni ia tidak melihat kembali

Asimtot: Jurnal Kependidikan Matematika 50 Vol 3. No 1,Desember – Mei 2021


p-ISSN 2685-9009; e-ISSN 2685-9580
ASIMTOT: JURNAL KEPENDIDIKAN MATEMATIKA
Volume 3 Nomor 1, Desember – Mei 2021, halaman 45 – 56
Tersedia Daring pada https://journal.unwira.ac.id/index.php/ASIMTOT

Gambar 1.2 Analisis Jawaban Siswa Kedua


Berdasarkan hasil pada gambar 1.2 dahulu karena untuk menentukan biaya
menunjukan bahwa siswa ini memenuhi pemasangan pagar maka terlebih dahulunya
indikator pertama yakni memahami masalah dicari keliling dari taman tersebut.
dengan menuliskan unsur-unsur diketahui, Selanjutnya siswa menyusun rencana
ditanya dan kecukupan unsur yang untuk menyelesaikan latihan dengan
diperlukan. Siswa mencoba untuk membuat menentukan keliling persegi panjang
partisi gambar dengan menarik garis bantu terlebih dahulu lalu kemudian ia menghitung
yang sejajar dengan panjang ̅̅̅̅ dan keliling dari persegi yang kecil. Berdasarkan
menghitung panjang sisi ̅̅̅̅ . langkah penyelesian siswa dalam
Dari gambar terlihat bahwa terdapat menentukan keliling dari bangun datar
sebuah persegi panjang dengan ukuran terlihat bahwa siswa ini benar dalam
panjang, lebar yakni 6m dan 9m. Terdapat 2 menentukan ukuran panjang sisi dari
buah persegi yang memiliki ukuran yang gambar. Namun terdapat kesalahan konsep
sama. Siswa memahami maksud dari soal dalam menentukan keliling dari taman. Hal
sehingga dia mulai berpikir untuk itu terlihat dari siswa salah menjumlahkan
menentukan keliling dari taman terlebih ukuran panjang sisi yang termasuk keliling
dari taman ibu Elisa.
Asimtot: Jurnal Kependidikan Matematika 51 Vol 3. No 1,Desember – Mei 2021
p-ISSN 2685-9009; e-ISSN 2685-9580
ASIMTOT: JURNAL KEPENDIDIKAN MATEMATIKA
Volume 3 Nomor 1, Desember – Mei 2021, halaman 45 – 56
Tersedia Daring pada https://journal.unwira.ac.id/index.php/ASIMTOT

Siswa ini memenuhi indikator ketiga terdapat 2 tanda operasi perkalian dan
yakni melaksanakan rencana. Setelah penjumlahan maka ia terlebih dahulu
memikirkan rencana untuk menyelesaikan menghitung perkalian kemudian
latihan ini yakni menghitung keliling menjumlahkan hasilnya.
terlebih dahulu kemudian selanjutnya Berdasarkan hasil analisis
menentukan biaya yang dibutuhkan untuk menggunakan indikator Polya, siswa ini
membayar pemasangan pagar. Namun siswa memenuhi keempat indikator dari Polya
ini salah memahami konsep dari keliling hanya saja siswa ini salah dalam konsep
suatu bangun datar dan rumus yang menentukan keliling dari suatu bangun
digunakan untuk menentukan biaya datar.
pemasangan pagar yang tidak sesuai.
Siswa ini memenuhi indikator
keempat yakni ia melihat kembali langkah
penyelesaian pada menentukan biaya yang
dibutuhkan untuk memasang pagar.
Berdasarkan rumus yang dibuat, ia
menyadari bahwa jika dalam perhitungan

Gambar 1.3 Analisis Jawaban Siswa Ketiga


Berdasarkan hasil pada gambar 1.3 ditanya dan kecukupan unsur yang
menunjukan bahwa siswa ini memenuhi diperlukan.
keempat indikator dari Polya. Siswa ini Selanjutnya siswa merencanakan
memahami maksud dari soal tersebut untuk menyelesaikan rencana dengan
dengan menuliskan unsur-unsur diketahui, membuat bangun datar itu menjadi beberapa
bagian. Berdasarkan gambar yang dipartisi

Asimtot: Jurnal Kependidikan Matematika 52 Vol 3. No 1,Desember – Mei 2021


p-ISSN 2685-9009; e-ISSN 2685-9580
ASIMTOT: JURNAL KEPENDIDIKAN MATEMATIKA
Volume 3 Nomor 1, Desember – Mei 2021, halaman 45 – 56
Tersedia Daring pada https://journal.unwira.ac.id/index.php/ASIMTOT

oleh siswa terdapat sebuah persegi panjang tidak meminta siswa untuk melihat kembali
dan 2 buah persegi yang memiliki ukuran jawabannya.Berdasarkan hasil analisis
yang sama. Selanjutnya siswa berpikir untuk kemampuan pemecahan masalah menurut
menyelesaikan latihan dengan menentukan indikator Polya, siswa ini memenuhi
keliling dari taman terlebih dahulu karena keempat indikator dari Polya yakni
untuk menentukan biaya pemasangan pagar memahami masalah, membuat rencana
maka terlebih dahulunya dicari keliling dari penyelesaian masalah dan melaksanakan
taman tersebut. rencana. Hanya saja siswa ini tidak melihat
Berdasarkan langkah penyelesian kembali jawabannya dimana terdapat 2
siswa dalam menentukan keliling dari tanda matematika yang berdekatan yakni
bangun datar terlihat bahwa siswa ini benar tanda ekuivalan dan tanda sama dengan (=).
dalam menentukan ukuran panjang sisi dari
gambar dan ia memahmi konsep dalam B. Analisis kemampuan pemecahan masalah
menentukan keliling dari taman. Hal itu siswa untuk soal bagian b.
terlihat dari siswa benar saat menjumlahkan
ukuran panjang sisi yang termasuk keliling
dari taman ibu Elisa. Setelah memikirkan
rencana untuk menyelesaikan latihan ini
yakni menghitung keliling terlebih dahulu
kemudian selanjutnya menentukan biaya
yang dibutuhkan untuk membayar
pemasangan pagar.
Siswa ini tidak memenuhi indikator
keempat yakni ia tidak melihat kembali
langkah penyelesaian baik pada menghitung
keliling dari taman maupun menentukan
Gambar 2.1 Analisis Jawaban Siswa
biaya yang dibutuhkan untuk memasang
Pertama
pagar. Kesalahan umumnya terdapat pada
siswa kurang memahami konsep dari
Berdasarkan hasil pada gambar 2.1
keliling suatu bangun datar dan menentukan
menunjukan bahwa siswa ini memenuhi
biaya untuk memasang pagar. Kesalahan
keempat indikator dari Polya. Siswa ini
lainya muncul ketika siswa menggunakan
memahami maksud dari perintah soal
rumus yang tidak sesuai dengan perhitungan
tersebut. Walaupun dalam bentuk penulisan
atau bentuk perhitungan yang tidak sesuai
tidak terlihat bahwa siswa menuliskan
dengan rumus. Peneliti menyadari bahwa
diketahui maupun ditanyakan namun
saat siswa menyelesaikan latihan ini peneliti
berdasarkan langkah penyelesaian dapat

Asimtot: Jurnal Kependidikan Matematika 53 Vol 3. No 1,Desember – Mei 2021


p-ISSN 2685-9009; e-ISSN 2685-9580
ASIMTOT: JURNAL KEPENDIDIKAN MATEMATIKA
Volume 3 Nomor 1, Desember – Mei 2021, halaman 45 – 56
Tersedia Daring pada https://journal.unwira.ac.id/index.php/ASIMTOT

menjelaskan bahwa untuk menentukan biaya siswa ini tidak teliti dalam membaca gambar
yang digunakan untuk menanam rumput karena jika kita menarik garis putus-putus
maka terlebih dahulu siswa mencari luas dari titik sudut F dan G maka akan terlihat
dari taman karena rumput biasanya ditanam sebuah persegi kecil yang bukan merupakan
di dalam taman. luas dari taman. Kesalahan umumnya
Selanjutnya siswa merencanakan terdapat pada siswa kurang memahami
untuk menyelesaikan latihan tersebut dengan konsep dari luas suatu bangun datar. Indikatr
mengitung luas terlebih dahulu kemudian keempat terlihat dari siswa membuat
menghitung biaya penanaman rumput. kesimpulan dari jawabannya.
Setelah memikirkan rencana siswa Berdasarkan hasil analisis
melaksanakan rencana. Berdasarkan langkah kemampuan pemecahan masalah menurut
penyelesaian siswa dalam menentukan luas indikator Polya, siswa ini memenuhi
dari bangun datar terlihat bahwa siswa ini keempat indikator dari Polya yakni
benar dalam menentukan ukuran panjang memahami masalah, membuat rencana
sisi dari gambar dan ia memahami konsep penyelesaian masalah, melaksanakan
dalam menentukan luas dari taman. Hanya rencana dan melihat kembali.

Gambar 2.2 Analisis Jawaban Siswa Kedua


Berdasarkan hasil pada gambar 2.2 keempat indikator dari Polya. Siswa ini
menunjukan bahwa siswa ini memenuhi memahami maksud dari perintah soal. Hal

Asimtot: Jurnal Kependidikan Matematika 54 Vol 3. No 1,Desember – Mei 2021


p-ISSN 2685-9009; e-ISSN 2685-9580
ASIMTOT: JURNAL KEPENDIDIKAN MATEMATIKA
Volume 3 Nomor 1, Desember – Mei 2021, halaman 45 – 56
Tersedia Daring pada https://journal.unwira.ac.id/index.php/ASIMTOT

ini ditunjukan dengan siswa menuliskan Simpulan dan Saran


unsur yang ditanyakan. Selanjutnya siswa
merencanakan untuk menyelesaikan latihan Simpulan
tersebut dengan mengitung luas taman
Berdasarkan hasil analisis dan
secara keseluruhan kemudian ia menghitung
pembahasan dengan menggunakan langkah-
luas taman yang kecil. Ia memahami bahwa
langkah dari Polya maka dapat disimpulkan
luas daerah persegi yang kecil bukan
bahwa penerapan model Problem Based
termasuk dalam luas taman. Maka ia harus
Learning (PBL) dapat meningkatkan
mengurangkan luas taman yang besar
kemampuan pemecahan masalah siswa pada
dengan yang kecil. Selanjutnya ia
materi persegi dan persegi panjang di Kelas
menghitung biaya penanaman rumput.
VIII SMPK St. Paulus Karuni. Hal itu dapat
Berdasarkan langkah penyelesaian yang
dilihat ketika siswa menyelesaikan suatu
dibuat oleh siswa dapat menjelaskan bahwa
latihan yang berkaitan dengan masalah
untuk menentukan biaya yang digunakan
kontekstual siswa mampu mengaitkan
untuk menanam rumput maka terlebih
masalah nyata dengan materi yang dipelajari
dahulu siswa mencari luas dari taman karena
siswa di kelas. Latihan yang diberikan
rumput biasanya ditanam di dalam taman.
mampu mendorong siswa untuk menemukan
Setelah memikirkan rencana siswa
sendiri solusi dari permasalahannya. Siswa
melaksanakan rencana. Berdasarkan langkah
pada umumnya mengerti atau memahami
penyelesaian siswa dalam menentukan luas
perintah dari soal yaitu apa yang diketahui
dari bangun datar terlihat bahwa siswa ini
dan syarat khusus yang terdapat dalam soal,
benar dalam menentukan ukuran panjang
siswa mampu membuat perencanaan untuk
sisi dari gambar dan ia memahami konsep
menyelesaikan masalah tersebut hal itu
dalam menentukan luas dari taman. Indikatr
dapat dilihat ketika siswa mencoba untuk
keempat terlihat dari siswa membuat
mengingat kembali rumus atau definisi yang
kesimpulan dari jawabannya.
pernah dia pelajari, siswa mampu
Berdasarkan hasil analisis
menjalankan perencanaan yang dibuat hal
kemampuan pemecahan masalah menurut
itu dapat dilihat ketika siswa memberikan
indikator Polya, siswa ini memenuhi
jawabannya, dan siswa mampu memantau
keempat indikator dari Polya yakni
kembali jawabannya. Hal itu dapat dilihat
memahami masalah, membuat rencana
ketika siswa memberikan kesimpulan akhir
penyelesaian masalah, melaksanakan
dari jawabannya.
rencana dan melihat kembali.
Dari hasil jawaban yang diberikan
siswa, terlihat beberapa siswa yang masih
belum memahami konsep untuk menentukan
keliling dan luas dari bangun datar persegi

Asimtot: Jurnal Kependidikan Matematika 55 Vol 3. No 1,Desember – Mei 2021


p-ISSN 2685-9009; e-ISSN 2685-9580
ASIMTOT: JURNAL KEPENDIDIKAN MATEMATIKA
Volume 3 Nomor 1, Desember – Mei 2021, halaman 45 – 56
Tersedia Daring pada https://journal.unwira.ac.id/index.php/ASIMTOT

dan persegi panjang. Peneliti menyadari


bahwa dalam menyelesaikan latihan peneliti As’ari, Abdur Rahman dkk., 2017. Buku
kurang melakukan penyelidikan terhadap guru Matematika. Kementrian
asing-masing siswa sehingga banyak siswa Pendidikan dan Kebudayaan
mengalami kesulitan dalam menentukan Republik Indonesia. Jakarta.
keliling maupun luas dari bangun taman.
George Polya. 1973. “How to Solve It”.
Saran Princeton: Princeton University
Penerapan model pembelajaran Press, 1973.cetakan ke-2
berbasis masalah dapat dijadikan salah satu
alternatif model pembelajaran bagi guru
Gravemeijer, Koeno. Teori Pendidikan
untuk mengajar materi geometri. Selain itu
Matematika Realistik Sebagai Satu
perlu juga didukung dengan latihan yang
Panduan Untuk Pendidikan
sesuai dengan kondisi siswa. Pendampingan
Matematika Interaktif Berbasis
baik individu maupun kelompok sangat
Masalah (Part 1)(online).
membantu proses berpikir siswa karena
http://www.google.com/amp/s/p4mri
dengan pendampingan guru dapat menggali
undikhsa.wordpress.com diakses
informasi yang sudah diperoleh siswa.
pada tanggal 25 Maret 2019.

Daftar Pustaka Mulyana, Aina. 2017. Pembelajaran Abad


21 dan Kurikulum 2013 (online).
Ahmad Fauzan, A., Oci Y Sari. 2017.
http://ainamulyana.blogspot.com/201
Pengembangan Alur Belajar Pecahan
7/03/pembelajaran-abad-21-dan-
Berbasis Realistic Mathematics
kurikulum-2013.html. diakses pada
Education: Prosiding Seminar
tanggal 25 Maret 2019
Nasional Pascasarjana (SNP)
Unsyiah 2017, April 12, 2017, Banda
Sukardi. 2003. Metodelogi Penelitian
Aceh, Indonesia.
Pendidikan. Yogyakarta: Bumi
Aksara
Ahmad Fauzan, Slettenhaar, D. & Plomp, T.
(2002). Traditional Mathematics
Sugiyono. 2008. Statistik untuk Penelitian.
Education vs.Realistic Mathematics
Bandung: CV Alfabeta.
Education: Hoping for Changes.
Proceeding of the 3rd Mathematics
Education and Society (MES)
conference, Helsinghor, Denmark.

Asimtot: Jurnal Kependidikan Matematika 56 Vol 3. No 1,Desember – Mei 2021

Anda mungkin juga menyukai