Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII SMPK
St. Paulus Karuni pada materi persegi dan persegi panjang dengan menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah (PBM). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dimana hasil penelitian digambarkan
dengan menggunakan penjelasan-penjelasan yang ilmiah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa
analisis hasil kerja siswa, tes, observasi kemampuan siswa dalam menyelesaikan latihan dan wawancara. Latihan
yang diberikan kepada siswa sesuai dengan masalah yang sering dijumpai siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Analisis kemampuan pemecahan masalah siswa menggunakan indikator kemampuan pemecahan masalah dari
Polya. Peneliti melakukan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah.
Berdasarkan hasil observasi pembelajaran dengan menggunakan langkah-langkah dari Polya disimpulkan bahwa
penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa pada materi bangun datar di Kelas VIII SMPK St. Paulus Karuni. Hal ini terlihat ketika dalam
menyelesaikan masalah yang diberikan oleh peneliti, siswa memahami masalah kemudian membuat rencana
untuk menyelesaikan latihan serta melaksanakan rencana dan menuliskan jawabannya langkah demi langkah
dengan menggunakan model matematika yang sesuai. Selain itu siswa dapat menjelaskan jawaban dengan alasan
yang sesuai. Namun banyak juga siswa yang tidak memenuhi indikator keempat yakni melihat kembali
jawabannya.
Kata Kunci: Pemecahan Masalah, model PBM
Abstract: This study aims to analyze the problem-solving abilities of the VIII grade students of SMPK St. Paulus
Karuni on square and rectangular material using a problem-based learning model (PBL). This research is a
qualitative descriptive study where the research results are described by scientific explanation. Data collection
techniques in this study were in the form of analysis of student work results, tests, observation of students'
abilities in solving practice questions and interviews. The exercises given to students are in accordance with the
problems that students often face in daily life. Analysis of student problems using indicators of mathematical
problem solving abilities according to Polya. Researchers carry out learning in accordance with problem-based
learning steps. Based on learning observations using steps from Polya, it is neglected that the application of the
Problem Based Learning (PBL) model can improve students' mathematical problem management skills on flat
form material in class VIII SMPK St. Paul Karuni. This can be seen when solving the problems given by the
researcher, students understand the problem then plan to solve the practice questions and carry out the plans
and answers step by step using the appropriate mathematical model. In addition, students can explain answers
with appropriate reasons. However, many students who did not meet the fourth indicator looked back at their
answers.
Keywords: Problem Solving, Problem Based Learning.
Cara Sitasi: Cordia G.M. (2021). Analsisi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Menggunakan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah. Asimtot: Jurnal Kependidikan Matematika.”3”(“1”), “45-56”.
apa yang dipelajari bersifat abstrak dan merepresentasikan bentuk yang konkrit ke
siswa tidak dilatih untuk berpikir kritis. dalam bentuk yang abstrak. Materi geometri
Kebanyakan guru hanya mengatakan sampai saat ini masih dianggap sulit oleh
“benar” jika jawaban yang diberikan oleh sebagian siswa kelas 8A SMPKSt. Paulus
siswa benar dan “salah” jika jawaban yang Karuni karena saat peneliti memberikan
diberikan oleh siswa salah tanpa bertanya latihan yang berkaitan dengan soal cerita
lebih lanjut mengapa kamu memberikan yang terdapat dalam kehidupan siswa, siswa
jawaban seperti itu. Selain itu, apabila guru sulit mengaplikasikan materi yang sudah
membuat kesalahan dalam pengajaran siswa diperoleh untuk menyelesaikan masalah
tidak dapat memberikan komentar karena matematika. Saat ditanya tentang rumus
siswa berpikir bahwa apa yang dibuat oleh untuk menentukan luas dan keliling dari
guru sudah benar. bangun datar persegi dan persegi panjang ,
Pendekatan pembelajaran yang siswa dengan cepat menyebutkan rumus
digunakan dan buku-buku teks matematika dari kedua bangun datar itu baik
masih belum memberi kesempatan yang menentukan luas maupun keliling dari
cukup kepada siswa untuk belajar segiempat.
matematika, melainkan untuk mengingat Banyak latihan yang terdapat dalam
matematika (Fauzan, A dan Oci: 2017). buku sekolah Indonesia hanya
Untuk itu diperlukan suatu pendekatan mencantumkan panjang, lebar suatu bangun
pembelajaran yang melibatkan guru dan datar dan langsung meminta siswa untuk
siswa untuk berpikir kritis dalam menghitung luas maupun keliling dari
menyelesaikan masalah matematika. Guru bangun tersebut. Namun untuk soal aplikasi
perlu menyiapkan latihan yang dalam kehidupan sehari-hari masih terasa
memungkinkan siswa untuk menggali ide- sulit. Pembelajaran berbasis masalah
ide matematika dan dapat merangsang siswa merupakan sebuah model pembelajaran
untuk berpikir untuk menemukan sendiri yang menyajikan masalah kontekstual
solusi dari masalah tersebut. Masalah yang sehingga merangsang siswa untuk belajar
diberikan digunakan untuk mengikat siswa (As’ari., dkk: 2017). Dalam penelitian ini,
pada rasa ingin tahu terhadap pembelajaran peneliti melaksanakan pembelajaran dengan
yang dimaksud. menggunakan model pembelajaran berbasis
Materi geometri lebih khususnya masalah.
segi empat merupakan materi yang terdapat Langkah-langkah pembelajaran
dalam pembelajaran matematika. Masalah berbasis masalah menurut As’ari., dkk
geometri merupakan masalah yang real adalah sebagai berikut: a) Orientasi siswa
dalam kehidupan siswa dimana kegiatan pada masalah. Hal ini meliputi: guru
menghitung, mengukur, mendesain dan mengawali kegiatan pembelajaran dengan
terlebih dahulunya dicari keliling dari taman langkah penyelesaian baik pada menghitung
tersebut. keliling dari taman maupun menentukan
Selanjutnya siswa menyusun rencana biaya yang dibutuhkan untuk memasang
untuk menyelesaikan latihan tersebut dengan pagar. Kesalahan umumnya terdapat pada
menggali informasi yang terdapat dari cerita. siswa kurang memahami konsep dari
Berdasarkan langkah penyelesian siswa keliling suatu bangun datar dan menentukan
dalam menentukan keliling dari bangun biaya untuk memasang pagar. Kesalahan
datar terlihat bahwa siswa ini benar dalam lainya muncul ketika siswa menggunakan
menentukan ukuran panjang sisi dari rumus yang tidak sesuai dengan perhitungan
gambar. Namun terdapat kesalahan konsep atau bentuk perhitungan yang tidak sesuai
dalam menentukan keliling dari taman. Hal dengan rumus. Peneliti menyadari bahwa
itu terlihat dari siswa salah menjumlahkan saat siswa menyelesaikan latihan ini peneliti
ukuran panjang sisi yang termasuk keliling tidak meminta siswa untuk melihat kembali
dari taman ibu Elisa. jawabannya.
Siswa ini memenuhi indikator ketiga Berdasarkan hasil analisis
yakni melaksanakan rencana. Setelah kemampuan pemecahan masalah menurut
memikirkan rencana untuk menyelesaikan indikator Polya, siswa ini memenuhi 3
latihan ini yakni menghitung keliling indikator yakni memahami masalah,
terlebih dahulu kemudian selanjutnya membuat rencana penyelesaian masalah dan
menentukan biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan renacana. Namun konsep
membayar pemasangan pagar. yang dipahami kurang ataupun keliru.
Siswa ini tidak memenuhi indikator
keempat yakni ia tidak melihat kembali
Siswa ini memenuhi indikator ketiga terdapat 2 tanda operasi perkalian dan
yakni melaksanakan rencana. Setelah penjumlahan maka ia terlebih dahulu
memikirkan rencana untuk menyelesaikan menghitung perkalian kemudian
latihan ini yakni menghitung keliling menjumlahkan hasilnya.
terlebih dahulu kemudian selanjutnya Berdasarkan hasil analisis
menentukan biaya yang dibutuhkan untuk menggunakan indikator Polya, siswa ini
membayar pemasangan pagar. Namun siswa memenuhi keempat indikator dari Polya
ini salah memahami konsep dari keliling hanya saja siswa ini salah dalam konsep
suatu bangun datar dan rumus yang menentukan keliling dari suatu bangun
digunakan untuk menentukan biaya datar.
pemasangan pagar yang tidak sesuai.
Siswa ini memenuhi indikator
keempat yakni ia melihat kembali langkah
penyelesaian pada menentukan biaya yang
dibutuhkan untuk memasang pagar.
Berdasarkan rumus yang dibuat, ia
menyadari bahwa jika dalam perhitungan
oleh siswa terdapat sebuah persegi panjang tidak meminta siswa untuk melihat kembali
dan 2 buah persegi yang memiliki ukuran jawabannya.Berdasarkan hasil analisis
yang sama. Selanjutnya siswa berpikir untuk kemampuan pemecahan masalah menurut
menyelesaikan latihan dengan menentukan indikator Polya, siswa ini memenuhi
keliling dari taman terlebih dahulu karena keempat indikator dari Polya yakni
untuk menentukan biaya pemasangan pagar memahami masalah, membuat rencana
maka terlebih dahulunya dicari keliling dari penyelesaian masalah dan melaksanakan
taman tersebut. rencana. Hanya saja siswa ini tidak melihat
Berdasarkan langkah penyelesian kembali jawabannya dimana terdapat 2
siswa dalam menentukan keliling dari tanda matematika yang berdekatan yakni
bangun datar terlihat bahwa siswa ini benar tanda ekuivalan dan tanda sama dengan (=).
dalam menentukan ukuran panjang sisi dari
gambar dan ia memahmi konsep dalam B. Analisis kemampuan pemecahan masalah
menentukan keliling dari taman. Hal itu siswa untuk soal bagian b.
terlihat dari siswa benar saat menjumlahkan
ukuran panjang sisi yang termasuk keliling
dari taman ibu Elisa. Setelah memikirkan
rencana untuk menyelesaikan latihan ini
yakni menghitung keliling terlebih dahulu
kemudian selanjutnya menentukan biaya
yang dibutuhkan untuk membayar
pemasangan pagar.
Siswa ini tidak memenuhi indikator
keempat yakni ia tidak melihat kembali
langkah penyelesaian baik pada menghitung
keliling dari taman maupun menentukan
Gambar 2.1 Analisis Jawaban Siswa
biaya yang dibutuhkan untuk memasang
Pertama
pagar. Kesalahan umumnya terdapat pada
siswa kurang memahami konsep dari
Berdasarkan hasil pada gambar 2.1
keliling suatu bangun datar dan menentukan
menunjukan bahwa siswa ini memenuhi
biaya untuk memasang pagar. Kesalahan
keempat indikator dari Polya. Siswa ini
lainya muncul ketika siswa menggunakan
memahami maksud dari perintah soal
rumus yang tidak sesuai dengan perhitungan
tersebut. Walaupun dalam bentuk penulisan
atau bentuk perhitungan yang tidak sesuai
tidak terlihat bahwa siswa menuliskan
dengan rumus. Peneliti menyadari bahwa
diketahui maupun ditanyakan namun
saat siswa menyelesaikan latihan ini peneliti
berdasarkan langkah penyelesaian dapat
menjelaskan bahwa untuk menentukan biaya siswa ini tidak teliti dalam membaca gambar
yang digunakan untuk menanam rumput karena jika kita menarik garis putus-putus
maka terlebih dahulu siswa mencari luas dari titik sudut F dan G maka akan terlihat
dari taman karena rumput biasanya ditanam sebuah persegi kecil yang bukan merupakan
di dalam taman. luas dari taman. Kesalahan umumnya
Selanjutnya siswa merencanakan terdapat pada siswa kurang memahami
untuk menyelesaikan latihan tersebut dengan konsep dari luas suatu bangun datar. Indikatr
mengitung luas terlebih dahulu kemudian keempat terlihat dari siswa membuat
menghitung biaya penanaman rumput. kesimpulan dari jawabannya.
Setelah memikirkan rencana siswa Berdasarkan hasil analisis
melaksanakan rencana. Berdasarkan langkah kemampuan pemecahan masalah menurut
penyelesaian siswa dalam menentukan luas indikator Polya, siswa ini memenuhi
dari bangun datar terlihat bahwa siswa ini keempat indikator dari Polya yakni
benar dalam menentukan ukuran panjang memahami masalah, membuat rencana
sisi dari gambar dan ia memahami konsep penyelesaian masalah, melaksanakan
dalam menentukan luas dari taman. Hanya rencana dan melihat kembali.