oleh
I Gusti Putu Sudiarta
Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas MIPA, Universitas Pendidikan Ganesha
ABSTRAK
ABSTRACT
1. Pendahuluan
Perubahan paradigma pembelajaran matematika dalam satu dasa
warsa terkahir ini menekankan 7 kharakteristik yaitu; (1) menggunakan
permasalahan kontekstual, yaitu permasalahan yang nyata atau dekat
dengan lingkungan dan kehidupan siswa atau dapat dibayangkan oleh
siswa, (2) mengembangkan kemampuan memecahkan masalah (problem
solving), dan kemampuan berargumentasi dan berkomunikasi matematis
(mathematical reasoning and communication), (3) memberikan kesempatan
yang luas untuk penemuan (invention) dan penemuan kembali
(reinvention), untuk mengkonstruksi (construction) dan rekonstruksi
(reconstruction) konsep, definisi, prosedur dan rumus-rumus matematika
secara mandiri, (4) melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik
kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan, explorasi, experimen,
dll., (5) mengembangkan kreativitas yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan
penemuan melalui pemikiran divergen, kritis, orisinal, membuat prediksi
dan memcoba-coba (trial and error), (6) menggunakan model (modelling),
dan (7) memperhatikan dan mengakomodasikan perbedaan-perbedaan
kharakteristik individual siswa.
Namun ketujuh butir rumusan maskot baru pembelajaran
matematika di atas, baru berupa kriteria normatif, masih merupakan cita-
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember
2006
ISSN 0215 - 8250 11
cita (Das Sollen) belum menjadi kenyataan (Das Sein). Bagi kalangan
praktisi pendidikan, seperti guru dan dosen, maka sederet pertanyaan
konkret (paling tidak 7 pertanyaan dengan kata tanya "bagaimana", yang
tentunya berkorespodensi satu-satu dengan 7 butir maskot pembelajaran
matematika yang disebutkan di atas) akan muncul secara spontan.
Misalnya, jika pembelajaran matematika harus mengembangkan
kemampuan "problem solving" dan kemampuan berargumentasi dan
komunikasi matematis siswa (lihat butir nomer 2), lalu bagaimana caranya,
bagaimana wujud pembelajaran matematika yang bisa meraih tujuan itu.
Jika pembelajaran matematika harus memberikan kesempatan yang luas
untuk penemuan kembali (reinvention) dan untuk membangun
(construction) konsep, definisi, prosedur dan rumus-rumus matematika
secara mandiri (lihat butir nomer 3), lalu bagaimana caranya, bagaimana
konkretnya pembelajaran matematika yang bisa mewujudkan tuntutan itu,
dan seterusnya.
Di samping itu, hasil studi lapangan pada tahun pertama
menunjukkan bahwa ada beberapa masalah mendasar baik yang dihadapi
siswa maupun guru SD di Provinsi Bali, yang sangat berkaitan dengan
ketujuh butir maskot baru pembelajaran matematika di atas, yaitu (1) siswa
umumnya cukup berminat terhadap matematika, namun (2) belum mampu
memecahkan masalah matematika yang lebih kompleks, yang menuntuk
kemampuan berpikir divergen dan kritis, (3) sebagian besar guru masih
mengajar secara mekanistis menjelaskan konsep - memberikan contoh dan
latihan, menekankan ketrampilan berhitung, (4) masalah matematika yang
digunakan umumnya berbentuk closed-ended, yaitu yang memiliki satu
jawaban yang pasti, satu langkah pemecahan, dilengkapi dengan petunjuk
dan informasi yang lengkap agar siswa dapat menjawabnya dengan baik,
mirip dengan contoh yang diambil dari buku-buku. Di samping itu, (5)
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember
2006
ISSN 0215 - 8250 11
2. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan selama 3 tahun,
yaitu penelitian "based development of prototypical products"
(Richey,1996), dengan memodifikasi model 4D, yaitu dengan tahapan-
tahapan penelitian Difine, Design, Development and Disseminate (Dick &
Carry,1997). Tahun kedua ini merupakan tahapan penelitan berupa Design
and Develop Prototypical Instructional Model, yaitu tahapan untuk
membuat prototipe model pembelajaran lengkap dengan perangkatnya yaitu
berupa model pembelajaran dilengkapi dengan RP, LKS sekolah dasar
kelas IV, yang dilanjutkan dengan ujicoba secara terbatas pada sekolah-
sekolah sampel.
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember
2006
ISSN 0215 - 8250 11
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember
2006
ISSN 0215 - 8250 11
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember
2006
ISSN 0215 - 8250 11
Siklus
SD 1 Baktiseraga Buleleng
Siklus I Siklus I Siklus II
1. skor rata-rata hasil belajar 68 72 79
2. daya serap siswa 68% 72% 79%
3. ketuntasan belajar siswa secara klasikal
85% 87% 88%
8
Siklus
SD 1 Jineng Dalem Buleleng
Siklus I Siklus I Siklus II
1. skor rata-rata hasil belajar 60 70 75
2. daya serap siswa 60% 70% 75%
3. ketuntasan belajar siswa secara klasikal
75% 80% 85%
8
Siklus
SD 2 Jineng Dalem Buleleng
Siklus I Siklus I Siklus II
1. skor rata-rata hasil belajar 64 70 80
2. daya serap siswa 64% 70% 80%
3. ketuntasan belajar siswa secara klasikal
75% 85% 86%
8
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember
2006
ISSN 0215 - 8250 11
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember
2006
ISSN 0215 - 8250 12
Siklus
Sekolah SD Lab Singaraja
Siklus I Siklus I Siklus II
Indikator 1 3 4 5
Indikator 2 3 4 5
Indikator 3 3 4 5
Indikator 4 3 3 4
Indikator 5 2 3 4
Sekolah SD 1 Pemaron Siklus
Buleleng Siklus I Siklus I Siklus II
Indikator 1 2 3 5
Indikator 2 3 3 4
Indikator 3 2 3 4
Indikator 4 2 3 4
Indikator 5 2 3 4
Sekolah SD 1 Baktiseraga Siklus
Buleleng Siklus I Siklus I Siklus II
Indikator 1 3 4 5
Indikator 2 3 4 4
Indikator 3 3 3 4
Indikator 4 2 3 4
Indikator 5 2 3 4
Siklus
SD 1 Jineng Dalem Buleleng
Siklus I Siklus I Siklus II
Indikator 1 2 3 4
Indikator 2 2 3 4
Indikator 3 3 3 4
Indikator 4 2 3 4
Indikator 5 2 3 4
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember
2006
ISSN 0215 - 8250 12
Siklus
SD 2 Jineng Dalem Buleleng
Siklus I Siklus I Siklus II
Indikator 1 3 4 5
Indikator 2 3 4 4
Indikator 3 3 4 4
Indikator 4 2 3 4
Indikator 5 2 3 4
3.2 Pembahasan
3.2.1 Profil peningkatan hasil belajar matematika siswa dengan
penerapan model dan perangkat pembelajaran matematika
berorientasi pemecahan masalah kontekstual open-ended
perlu dikaji lebih ilmiah dan spesifik dalam penelitian lain. Yang menjadi
target dalam penelitian ini adalah mendapatkan data empiris bahwa
penerapan model dan perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah
terbukti dapat meningkatkan hasil belaja siswa secara signifikan.
ditekankan bahwa hal ini masih perlu dikaji signifikansinya dan akar
penyebabnya dalam penelitian lain. Target penelitian ini adalah
mengembangkan model dan perangkat pembelajaran yang dapat
meningkatkan kemempuan berpikir kritis dan divergen siswa, yang
dikatagorikan sebagai kompetensi matematis higher order thinking.
Di samping hasil penelitian tersebut di atas, ada hasil yang berkaitan
dengan produk penelitian bernilai HAKI, yaitu telah berhasil
dipublikasikannya 2 buah artikel pada Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
Depdiknas. Juga dengan adanya hasil penelitan dari penelitian tindakan
kelas, adanya bukti empiris terjadinya peningkatan hasil belajar, dan
kompetensi berfikir kritis siswa, maka buku referensi yang berjudul
”MEMBANGUN KOMPETENSI BERPIKIR KRITIS & DIVERGEN
MELALUI PENDEKATAN OPEN-ENDED : NEW VISION ON
MATHEMATICS EDUCATION” yang telah dikembangkan pada tahun
pertama, akan dapat ditingkatkan kualitasnya. Tambahan pengalaman dan
bukti empiris melalui PTK pada sekolah sampel akan dijadikan bab baru
dalam buku tersebut yang meningkatkan nilai dan kualitas buku tersebut.
4. Penutup
Berikut ini disampaikan simpulan hasil penelitian sebagai berikut.
(1) Penerapan model dan perangkat pembelajaran matematika berorientasi
pemecahan masalah matematika kontekstual open-ended pada sekolah-
sekolah sampel secara meyakinkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
yang ditunjukkan oleh adanya peningkatan (a) skor rata-rata hasil belajar,
(b) daya serap siswa dan (c) ketuntasan belajar klasikal dari siklus I, II dan
III. (2) Penerapan model dan perangkat pembelajaran matematika
berorientasi pemecahan masalah matematika kontekstual open-ended pada
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember
2006
ISSN 0215 - 8250 12
DAFTAR PUSTAKA
Cohor Fresenborg, E. 1999. Logischen Denken zum logischen Rechnen.
Osnabrueck: FIM Uni Osnabrueck.
Blumenfeld, P., Soloway, E., Marx, R., Krajcik, J., Guzdial, M., &
Palincsar, A. 1991. Motivating project-based learning: Sustaining
the doing, supporting the learning. Educational Psychologist, 26 (3
& 4), 369-398.
Briker, D. & Cripe, J.J. 1992. An Activity - Based Approach to Early
Intervention. Baltimore: Brokes.
Foong, P. Y. 2000. Using Short Open-ended Mathematics Question to
Promote Thinking and Understanding. Singapore: NIE
Henn, H.W., & Kaiser, G. 2002. Probleme und Defizite des
Mathematikunterrichts: Zeitschrift fuer Erziehungswissenschaft 4,
Heft 3. S.359-380
Hiebert, J. & Carpenter, T.P. 1998. Problem Solving as a Basis for Reform
of Curriculum and Instruction: The Case of Mathematics.
Educational Research 25(4), 12-21
Land, S.M. 2000. Cognitive requirements for learning with open-ended
learning environments. Etr & D-Educational Technology Research
and Development 48:61-78.
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember
2006
ISSN 0215 - 8250 12
Lynch, C. L., Wolcott, S. K., & Huber, G. E. 2001. Tutorial for optimizing
and documenting open-ended problem solving skills [On-line].
Available: http://home.apex.net/~leehaven
Schoenfeld, A. 1994. What do we know about curriculum?. In: the Journal
of Mathematical Behaviour 13, p. 55-80.
Schoenfeld, A. 1997. Learning to think mathematically: Problem solving,
metacogniton, and sense making in Mathematics. In: D.A.
Grouws(Ed.), Handbook of research on mathematics teaching and
learning (pp 334-367), New York: Macmillan
Shimada, S. & Becker, P., 1997. The Open-Ended Approach: A New
Proposal for Teaching Mathematics. NY: NCTM
Soedjadi, R. & Sutarto Hadi, 2004. PMRI dan KBK dalam Era Otonomi
Pendidikan. Buletin PMRI, Edisi III Januari 2004, hal. 1.
Sudiarta, P. 2001. Offene Aufgabe: Eine Herrausforderung fuer Lehrer:
Berlin: Unterricht:122-132
Sudiarta, P. 2002a. Constructivism and Its Epistemological Consequences
to Teaching Mathematics. Berlin: ISSM 2002
Sudiarta, P. 2002b. Radical Constructivism and Its Implication for The
Concept of Teaching and Learning. Hamburg: SKET/ ASI 2002
Sudiarta, P. 2002c. Knowledge Formation and Knowledge Construction: A
Constructivist Perspective. Hamburg: SKET/ ASI 2002
Sudiarta, P. 2003a. Impulse der Schule des Konstruktivismus Fuer Neuere
Konzepte des Lehrers und Lernens, Aachen: Shaker Verlag
Muenchen.
Sudiarta, P. 2003b. Impulse der Schule des Konstruktivismus Fuer Neuere
Konzepte des Lehrens und Lernens: Am Beispiel
Mathematikunterricht. Dissertation: Uni Osnabrueck, Jerman
Sudiarta, P. 2003c. Pembangunan Konsep Matematika Melalui "Open-
Ended Problem": Studi Kasus Pada Sekolah Dasar Elisabeth
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember
2006
ISSN 0215 - 8250 12
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember
2006