Arifatul Umamah
Pendidikan Matematika STKIP YPM Bangko
Email: Aryfha.aa@gmail.com
ABSTRACT
kemampuan mengaplikasikan konsep atau cukup dari suatu konsep; (6) Kemampuan
logaritma dalam pemecahan masalah. Oleh menggunakan, memanfaatkan dan memilih
sebab itu, siswa tidak dapat mencapai prosedur tertentu; (7) Kemampuan
kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang mengaplikasikan konsep atau algoritma ke
telah ditetapkan. pemecahan masalah.
Pemahaman konsep merupakan aspek Dari indikator-indikator di atas bahwa
kunci pembelajaran matematika, terdapat tiga indikator yang akan diteliti
pembelajaran dikatakan behasil jika siswa yaitu indikator pada kemampuan menyajikan
mampu memahami konsep materi yang konsep dalam berbagai bentuk representasi
diajarkan guru. Siswa tidak sekedar matematis, kemampuan menggunakan,
mengingat atau menghafalkan rumus saja memanfaatkan dan memilih prosedur
tetapi mampu memahami konsep tersebut tertentu, kemampuan mengaplikasikan
dalam memecahkan masalah. Hal ini sesuai konsep atau algoritma ke pemecahan
dengan pernyataan Suherman, dkk (dalam masalah. Selanjutnya, dalam mengukur
Fauzan, 2012; 2) bahwa belajar matematika peningkatan kemampuan pemahaman
akan lebih berhasil jika proses pengajaran konsep dapat diukur dengan rubrik
diarahkan kepada konsep dan struktur- penskoran
struktur yang terbuat dari pokok bahasan Dilihat dari permasalahan rendahnya
yang diajarkan. kemampuan pemahaman konsep yang
Menurut lisnawati (dalam Fauzan, dimiliki siswa, maka guru dituntut mampu
2012; 2) pendekatan yang dapat dilakukan memberikan bimbingan dan menciptakan
agar siswa dapat memahami konsep-konsep situasi sehingga dapat melibatkan siswa
matematika lebih mendasar diantaranya: (1) untuk aktif dalam belajar. Siswa yang aktif
Dalam pembelajaran siswa menggnakan tentunya akan mempermudah proses belajar
benda-benda kongkrit dan membuat mengajar dan siswa akan lebih mudah paham
abtraksinya dari konsep-konsepnya. (2) terhadap materi yang disampaikan.
Materi yang diberikan berhubungan atau Guru dapat membuat siswa merasa
berkaitan dengan yang sudah dipelajari. tertarik dan termotivasi dalam pembelajaran
(3)Mengubah suasana abstrak dengan dengan salah satu metode pembelajaran yang
menggunakan symbol. (4) Matematika dapat meningkatkan pemahaman konsep
adalah ilmu seni kreatif karena itu siswa yaitu metode improve, karena metode
pembelajarannya sebagai ilmu seni. improve itu metode pembelajaran yang
Menurut Kurniawan (dalam Fauzan, mendorong siswa dapat menemukan sendiri
2012; 3) Modal utama dalam mengerjakan suatu konsep dengan bimbingan dari
sebuah soal adalah memahami konsep materi fasilitator.
dari soal tersebut, bahkan dalam pengerjaan Sejalan dengan penjelasan diatas
soal antar ruang lingkup diperlukan peneliti ingin mencoba menggunakan
pemahaman beberapa konsep. metode improve dalam pembelajaran
Menurut Peraturan Dirjen Dikdasmen matematika. Dengan harapan metode
No 506/C/Kep/2004, (dalam negoro, 2011 : improve dapat merangsang siswa agar lebih
37), indikator-indikator pemahaman konsep giat dan termotivasi untuk belajar,
adalah sebagai berikut: (1) Kemampuan membentuk interaksi antara siswa dengan
menyatakan ulang sebuah konsep; (2) siswa dalam mengembangkan ide-ide dan
Kemampuan mengklasifikasikan objek siswa dengan guru serta pemahaman konsep
menurut sifat-sifat tertentu sesuai denga matematika siswa meningkat.
konsepnya; (3) Kemampuan memberi contoh Menurut Subroto dkk (2011 : 124)
dan bukan contoh; (4) Kemampuan Metode pembelajaran improve memiliki
menyajikan konsep dalam berbagai bentuk beberapa kelebihan dankekurangan.
representasi matematis; (5) Kemampuan Kelebihan metode pembelajaran improve di
mengembangkan syarat perlu atau syarat antaranya: (1) Pembelajaran dengan metode
Dari Tabel 1 menunjukkan bahwa pada berjumlah 13 siswa atau 46,42% dengan
pertemuan pertama sampai dengan rata-rata kemampuan pemahaman konsep
pertemuan kedua, rata-rata aktivitas siswa 69,10. Dari hasil perhitungan nilai rata-
dalam kegiatan proses pembelajaran rata kemampuan pemahaman konsep
mengalami peningkatan yaitu dari 49% pada matematika siswa, maka hasil
pertemuan I menjadi 55% pada pertemuan ke pembelajaran siswa pada tindakan siklus I
II. Peningkatan aktivitas pada siklus I ini belum mencapai kriteria keberhasilan
belum jauh meningkat. Hal ini disebabkan yang di tentukan yaitu 70.
siswa belum terbiasa e. Refleksi
Pada tahap observasi ini, juga Berdasarkan data hasil observasi
digunakan format aktivitas guru. Format ini siklus I, menunjukkan bahwa aktivitas
digunakan untuk mengetahui kegiatan yang belajar siswa belum sepenuhnya baik.
dilakukan oleh guru selama pelaksanaan Variabel keaktifan siswa dikelas masih
pembelajaran berlangsung. Dari hasil berkategori cukup dengan persentase
pengamatan terhadap aktivitas guru, dapat 49% dan 53% pada pertemuan 1 dan
diketahui bahwa semua aspek yang diamati pertemuan 2. Kemudian dari hasil tes
telah terlaksana. Akan tetapi masih ada individu pada siklus I, menunjukkan
perbaikan-perbaikan dan saran-saran yang siswa yang mampu mencapai
diberikan oleh pengamat untuk lebih kemampuan pemahaman konsep
meningkatkan kemampuan pemahaman matematika berjumlah 15 siswa atau
konsep matematika siswa. 53,57% dan siswa yang belum mencapai
d. Hasil Nilai Tes Kemampuan kemampuan pemahaman konsep
Pemahaman Konsep Matematika matematika berjumlah 13 siswa atau
Siklus I 46,42% dengan rata-rata kemampuan
Setelah penyampaian materi pada pemahaman konsep yaitu 69,10. Artinya,
siklus I tentang kesebangunan yang pembelajaran metode improve yang
disampaikan dalam dua kali pertemuan diterapkan peneliti, belum memberi hasil
melalui metode improve, maka pada yang maksimal pada peningkatan
pertemuan ketiga tanggal 9 September kemampuan pemahaman konsep
2015 diadakan tes individu (tes siklus I) matematika.
untuk melihat kemampuan pemahaman Faktor penyebab belum maksimal
konsep matematika siswa dalam proses kemampuan pemahaman konsep
pembelajaran. Data nilai tes kemampuan matematika pada siklus I yaitu masih
pemahaman konsep matematika siswa banyak siswa yang belum terlibat aktif
siklus I yang diperoleh dapat dilihat pada dalam pembelajaran, ada siswa yang
Tabel berikut: belum aktif menjawab pertanyaan dari
Tabel 2. Hasil Nilai Tes Siklus I guru, ada siswa tidak berani bertanya
Variabel padahal dia belum memahami apa yang
Jumlah Nilai
Yang F %
Nilai Rata-rata
dijelaskan, dalam diskusi masih ada yang
Diamati mengerjakan secara individu/hanya
Nilai ≥ 70 15 53,57 bergantung pada anggota kelompoknya.
Nilai< 70 13 46,42
1945 69,46 Sebagai solusi dari permasalahan diskusi
I, peneliti memberikan nasehat, arahan
Jumlah 28 dan memotivasi khususnya kepada siswa
Dari Tabel 2 menunjukkan bahwa yang belum tuntas dalam belajar dengan
siswa yang mampu mencapai kemampuan menyampaikan bahwa prestasi belajar
pemahaman konsep matematika mereka dapat ditingkatkan jika mereka
berjumlah 15 siswa atau 53,57% dan aktif dan serius dalam kegiatan
siswa yang belum mencapai kemampuan pembelajaran. Dari hasil tindakan siklus I,
pemahaman konsep matematika disimpulkan bahwa tindakan belum
berhasil dan akan dilanjutkan pada memastikan siswa tidak bekerja sama
tindakan siklus II untuk meningkatkan dalam mengerjakan soal tes. Alokasi
kemampuan pemahaman konsep waktu yang disediakan untuk
matematika siswa. pelaksanaan tes adalah satu jam
pelajaran atau 40 menit. Setelah
2. Hasil Penelitian Siklus II selesai, guru memerintahkan siswa
Penelitian pada siklus II untuk mengumpulkan lembar
berlangsung pada tanggal 12-16 jawabannya.
September 2015 pada materi c. Hasil Observasi Siklus II
kesebangunan. Sama halnya dengan Pada tahap observasi siklus II,
penelitian pada siklus I, penelitian siklus peneliti masih menggunakan format
II dibagi dalam empat kegiatan yaitu: observasi aktivitas siswa yang sama
perencanaan, pelaksanaan tindakan, dengan siklus I. Hasil observasi
observasi dan evaluasi, serta refleksi. tersebut dapat dilihat pada Tabel
a. Perencanaan Tindakan Siklus II berikut:
Pada tahap perencanaan siklus II, Tabel 3. Hasil Observasi Aktivitas
hal-hal yang dilakukan sama halnya Belajar Siswa Siklus II
pada siklus I yaitu menyusun Rencana N Aktivitas Siswa
Pertemuan Pertemuan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), I II
o YangDiamati
F % F %
menyiapkan materi pembelajaran
Siswa merespon
kesebangunan, dan menyiapkan lembar 1 konsep yang 28 100% 28 100%
observasi aktivitas siswa dan guru. . diberikan guru
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II 2. Siswa menjawab
Pada tindakan siklus II ini, pertanyaaan dari 18 64% 27 96%
langkah-langkah pembelajaran sama guru
3. Siswa mampu
halnya pada pelaksanaan tindakan memecahkan 23 82% 26 92%
siklus I. Namun berdasarkan hasil masalah
refleksi, pada pelaksanaan tindakan II 4. Siswa
guru lebih memotivasi siswa dengan mempelajari dan
memberi pengarahan atau nasehat agar memahami
kembali materi
siswa serius dalam mengikuti pelajaran dan
0 0% 0 0%
dan berdiskusi dalam kelompok menyelesaikan
belajar. permasalahan
Pelaksanaan dimulai dengan yang dihadapi
memberi salam kepada siswa, 5. Siswa
mengerjakan tes
mengkondisikan kelas, berdoa dan 28 100% 28 100%
yang diberikan
absensi siswa. Kemudian peneliti guru
mengantarkan konsep baru berupa 6. Siswa yang belum
tentang materi kesebangunan segitiga, mencapai batas
menampilkan contoh masalah yang ketuntasan
0 0% 0 0%
dipelajari, memberikan pertanyaan menerima tugas
yang diberikan
metakognitif kepada siswa, kemudian guru
siswa diminta untuk duduk Jumlah 10
97 346 388
perkelompok masing-masing kelompok 6
diberikan 3 kartu, sama halnya pada Presentase 57% 64%
tindakan pada Siklus I. Rata-rata 60,5
Pada pelaksanaan tes siklus II,
peneliti mengecek tentang kemampuan Dari Tabel 3 menunjukkan bahwa
pemahaman konsep matematika pada pertemuan pertama sampai dengan
dengan mengadakan tes individu dan pertemuan kedua, rata-rata aktivitas siswa