BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tentang sifat-sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari sekumpulan objek
Sehubungan dengan hal tersebut, maka salah satu aspek penting dalam
1
2
yang diperoleh.
rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta
dimiliki seseorang agar dapat menempuh kehidupannya secara lebih baik dalam
mencakup secara keseluruhan masalah, tetapi lebih difokuskan pada masalah yang
2
3
dan memperoleh solusi dari setiap masalah yang dihadapi. Oleh karena itu,
menyelesaikan masalah yang sukses menjadi tema penting dalam standar isi
pada tanggal 26 Oktober 2019 terhadap proses dan hasil belajar siswa di kelas VII
ada partisipasi aktif siswa dalam menemukan sendiri makna dari pengertian
mereka hanya bisa menyelesaikan soal-soal serupa dengan contoh yang diberikan
oleh guru. Hal ini mengakibatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII A
SMP Negeri 1 Barombong rendah, serta banyak yang mengikuti remedial. Strategi
Barombong diperoleh bahwa siswa tidak aktif dalam pembelajaran, siswa tidak
berani dalam menyampaikan pendapat ketika berdiskusi dan siswa juga tidak ada
yang berani presentasi di depan kelas tanpa harus di tunjuk oleh guru. Hal ini
disebabkan karena siswa tidak memiliki rasa percaya diri dan siswa tidak yakin
dengan pendapat atau jawabannya sendiri. Maka dari itu guru sebagai fasilitator
3
4
Namun demikian, bukan hal yang mudah bagi siswa untuk mempelajari
tersendiri tentang cara penyelesaian masalah matematika yang belum tentu tepat
kebenarannya.
Dari hal tersebut, diharapkan kepada guru untuk dapat merancang dan
menggunakan strategi yang tepat dalam proses belajar mengajar. Salah satu hal
yang harus diperhatikan oleh guru dalam mengajar adalah kesesuaian antara
matematis siswa yaitu dengan menggunakan strategi yang aktif dan inovatif.
4
5
proses belajar siswa dengan kehidupan sehari-hari dan mendorong siswa untuk
strategi ini menuntut siswa untuk terlibat dalam berbagai aktivitas yang terus-
5
6
lebih dari 80% yaitu sebesar 93,1%. Dilihat dari nilai rata-rata tes kemampuan
Negeri 1 Barombong”
B. Rumusan Masalah
1 Barombong?
C. Tujuan Penelitian
Negeri 1 Barombong.
6
7
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
a. Bagi Siswa
Pelaksanaan penelitian ini dapat membuat siswa lebih berperan aktif dan
matematika di kelas.
b. Bagi Guru
strategi pembelajaran dan juga masukan bagi guru bidang studi matematika dalam
c. Bagi Sekolah
pelajaran matematika maupun mata pelajaran yang lain dan memperbaiki teknik
7
8
serta strategi pembelajaran yang bervariasi. Dan juga sebagai bahan pemikiran
8
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
tentang sifat-sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari sekumpulan objek
dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta
9
10
mengaplikasi konsep atau logaritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat
yang diperoleh.
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam pelajaran matematika
latar dan pembentukan sikap siswa. Tujuan umum adalah memberikan penekanan
Fungsi mata pelajaran matematika sebagai: alat, pola pikir, dan ilmu atau
10
11
menjadikan guru sadar akan perannya sebagai motivator dan pembimbing siswa
kemampuan berasal dari kata “mampu” yang berarti sanggup atau dapat.
kesanggupan dalam melakukan sesuatu hal atau beragam tugas dalam suatu
dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, untuk mendukung wacana kelas yang
efektif guru harus membangun komunitas yang membuat siswa merasa bebas
bukan sekadar alat untuk berfikir, tetapi juga merupakan alat untuk
menyampaikan ide dengan jelas dan tepat. Pelajar harus boleh mengungkapkan
ide mereka secara lisan, tertulis, gambar atau graf dan dengan menggunakan
bahan konkrit.
(Kaselin, 2013: 122) yaitu keterampilan dasar yang harus dimiliki seseorang agar
keseluruhan masalah, tetapi lebih difokuskan pada masalah yang berkaitan dengan
11
12
intelektualnya dalam memahami ide, interprestasi ide dan memperoleh solusi dari
setiap masalah yang dihadapi. Oleh karena itu, kebutuhan untuk meningkatkan
sukses menjadi tema penting dalam standar isi kurikulum pendidikan matematika
di Indonesia.
untuk dikembangkan. Hal ini karena melalui komunikasi matematis siswa dapat
Disamping itu, siswa juga dapat memberikan respon yang tepat antar siswa dan
merupakan suatu hal yang sangat penting pada masa sekarang, karena dampak
yang diperoleh membuat manusia menjadi lebih terbuka, fleksibel dan dalam
12
13
simbol, istilah, dan informasi matematika siswa. Siswa diharapkan dapat memiliki
luar kelas.
matematis dapat terjadi ketika siswa (1) menyatakan ide matematika melalui
ucapan, tulisan, demonstrasi, dan melukiskannya secara visual dalam tipe yang
berbeda; (2) memahami, menafsirkan, dan menilai ide yang disajikan dalam
tulisan, lisan, atau dalam bentuk visual; (3) mengkonstruk, menafsirkan dan
language, artinya matematika tidak hanya sekedar alat bantu berpikir, alat untuk
matematika juga bisa sebagai alat untuk berinteraksi secara matematis, di mana
dan kaidah saja. Tetapi, juga sebagai wahana interaksi antar siswa dan juga
13
14
informasi dalam proses belajar mengajar adalah materi pelajaran, sedangkan siswa
lisan, tulisan dan bahasa yang tidak verbal (Lestari dan Mokhammad Ridwan
matematika.
b. Menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika secars lisan atau tulisan,
tertulis.
14
15
bentuk tertulis.
b. Memahami, menafsirkan, dan menilai ide yang disajikan dalam tulisan, atau
b. Kemampuan siswa dalam menjelaskan ide, situasi dan relasi matematis secara
lisan atau tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik dan aljabar.
15
16
pembelajaran yang menggunakan srategi ini menuntut siswa untuk terlibat dalam
ceramah dari guru. Pada dasarnya penelitian strategi pembelajaran REACT ini
dalam berbagai aktivitas terus menerus, berpikir dan menjelaskan penalaran serta
Kita ketahui bahwa peserta didik mempunyai cara belajar yang berbeda-
beda. Ada peserta didik yang lebih senang membaca, ada yang senang berdiskusi
dan ada pula yang melakukan praktek langsung. Agar dapat memahami peserta
didik maksimal dalam belajar, maka kesenangan dalam belajar sebisa mungkin
16
17
130) menjelaskan bahwa kelas merupakan tempat yang paling efektif untuk
perubahan dan inti perubahan untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik adalah
belajar dan menyajikan konsep-konsep yang dipelajari lebih bermakna dan lebih
sendiri pengetahuannya.
a. Relating (Mengkaitkan)
mengkaitkan informasi baru atau materi pelajaran yang baru dengan berbagai
hal ini guru mengarahkan siswa untuk berusaha menghubungkan sesuatu yang
tidak asing lagi pada siswa, misalnya materi prasyarat dengan materi pelajaran
17
18
b. Experiencing (Mengalami)
tersebut. Agar siswa lebih mudah dalam memahami suatu konsep, siswa harus
mengalami sendiri proses belajarnya, yaitu dengan melibatkan siswa secara aktif
dalam belajar. Hal ini dapat diperoleh ketika siswa mengerjakan Lembar Kerja
Siswa (LKS), latihan penugasan (kuis), kerja kelompok, atau bentuk kegiatan lain
c. Applying (Menerapkan)
pemecahan masalah baik melalui LKS, latihan penugasan, maupun kegiatan lain
18
19
yang kompleks.
e. Transfering (Mentransfer)
pengunaan pengetahuan yang telah dimilikinya dalam konteks baru atau situasi
baru. Dalam hal ini pembelajaran diarahkan untuk menganalisa dan memecahkan
memahami suatu konsep, hal ini diperoleh ketika siswa mengerjakan Lembar
Kerja Siswa (LKS). Ketiga tahap applying yaitu siswa mampu menerapkan
konsep yang telah didapat dari proses relating dan experiencing, kemudian
diterapkan saat siswa mengerjakan LKS. Keempat tahap cooperating yaitu siswa
19
20
ini siswa dilatih untuk memberi pendapat serta menerima pendapat teman. Pada
tahap transferring yaitu pada tahap ini tidak hanya mampu memberi penjelasan
konsep yang telah siswa temukan. Tetapi, siswa mampu menerapkan kembali
matematis siswa.
prosesnya.
b. Mengembangkan sikap menghargai diri siswa dan orang lain, karena dalam
rumusnya sendiri, maka siswa memiliki rasa menghargai diri atau percaya diri
bekerja sama akan melahirkan komunikasi sesama siswa dalam aktivitas dan
memiliki.
20
21
hari, dikaitkan dengan informasi baru. Oleh karena itu, siswa dengan
REACT membutuhkan waktu yang cukup lama bagi siswa dalam melakukan
membutuhkan waktu yang cukup lama bagi guru dalam melakukan aktivitas
atau menggunakan strategi ini (Surya dan A. Zainul Tedy, 2014: 34).
21
22
pelajaran matematika.
22
23
4. Penelitian yang dilakukan oleh, Arifin, A.T. dkk (2014). Menunjukkan bahwa
kelas kontrol. Hal ini dapat dari hasil analisis diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 =
5,403 > 1,67. Dilihat dari nilai rata-rata tes kemampuan kemampuan
matematis siswa kelas eksperimen adalah 83,61 sedangkan nilai rata-rata tes
pembelajaran ekspositori.
yang relevan, yaitu yang dilakukan oleh Mega Mustikawati, Annisa Wiriani, Siti
C. Kerangka Pikir
disajikan dengan runtut, karena matematika merupakan ilmu yang runtut dan
23
24
Relating
rrelating Experiencing Applying Cooperating Transferring
(Mengaitkan) (Mencoba) (Menerapkan) (Bekerjasama) (Mentransfer)
D. Hipotesis Tindakan
24
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Adapun tindakan yang akan dilakukan adalah menerapkan strategi REACT dalam
B. Subjek Penelitian
sebanyak 32 orang siswa yang menurut hasil observasi awal memiliki kemampuan
Barombong.
C. Definisi Operasional
1. Strategi REACT
25
26
(Transferring).
Akan tetapi, pada bagian ini guru harus memberikan kegiatan yang hands-on
kepada siswa sehingga kegiatan yang dilakukan siswa tersebut siswa dapat
membangun pengetahuan.
e. Transferring (proses tranfer ilmu) adalah strategi belajar yang kita definisikan
baru suatu hal yang belum teratasi/diselesaikan dalam kelas (Trianto, 2010:
109).
26
27
tulisan, lisan atau bentuk visual, (3) menggunakan kosa kata/bahasa, notasi dan
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus dengan empat tahapan
1. Siklus I
a. Perencanaan (Planning)
REACT.
REACT.
kompetensi.
27
28
terakhir.
8) Mengelompokkan siswa.
heterogen adalah kelompok yang terdiri atas siswa-siswa yang memiliki jenis
1) Relating
2) Experiencing
3) Applying
4) Cooperating
28
29
5) Transferring
c. Observasi (Observing)
aktivitas siswa maupun guru bersamaan dengan pelaksanaan tindakan kelas dalam
d. Refleksi (Reflecting)
pengamatan berupa data yang diperoleh dari observasi. Hal-hal yang dilakukan
dalam analisis hasil pengamatan antara lain: mengevaluasi proses yang terjadi,
masalah yang muncul, kekurangan kekurangan, segala hal yang berkaitan dengan
2. Siklus II
Secara garis besar, tahapan kerja siklus II sama dengan tahapan kerja
29
30
E. Instrumen Penelitan
yang akhirnya sebagai pelapor hasil penelitian. Instrumen lain yang digunakan
1. Lembar Observasi
Lembar observasi aktivitas siswa memuat 10 butir pernyataan yang berisi catatan
dengan pilihan “Ya” atau “Tidak” untuk menandai terjadi atau tidaknya kegiatan
soal pada tes siklus 1 dan 5 soal pada tes siklus 2. Tes komunikasi matematis
belajar siswa serta mengukur seberapa besar pemahaman siswa terhadap materi
30
31
yang telah dipelajari selama pelaksanaan siklus tindakan, yang telah divalidasi
ini berisi 7 pernyataan yang menggunakan respon “Ya” atau “Tidak” yang telah
1. Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 1
2. Jenis data
Jenis data yang diperoleh dari sumber data kualitatif dan kuantitatif, yang
pembelajaran, soal tes komunikasi matematis siswa, dan angket respon siswa.
31
32
aspek yang dimaksud dibagi banyak siswa yang diamati. Untuk menghitung rata-
rata persentase siap aspek aktivitas siswa, digunakan rumus sebagain berikut:
s=
∑ x ×100%
∑n
Keterangan :
tertentu
pembelajaran.
pada siklus I dan tiga kali pertemuan pada siklus II. Kategori kemampuan guru
32
33
cara menjumlah nilai tiap aspek kemudian membaginya dengan banyak aspek
Tes yang diberikan adalah tes siklus yang berupa tes kemampuan
b. Jumlah skor yang diperoleh pada setiap aspek selanjutnya dihitung, cara
33
34
Data tentang respon siswa diperoleh dari angket respon siswa terhadap
yang dilakukan untuk menganalisis data respon siswa adalah menghitung banyak
siswa yang memberi respon positif sesuai dengan aspek yang ditanyakan.
dengan kriteria tertentu menurut Iftiana (Musna, 2018: 31) yaitu dengan rumus:
f
RS = × 100%
n
Keterangan :
34
35
strategi REACT yaitu apabila rata-rata persentase lebih besar atau sama besar
dangan 75%.
H. Indikator keberhasilan
diperoleh siswa pada materi yang diberikan, yaitu mencapai ketuntasan minimum
(KKM) 75 dan tuntas secara klasikal diatas 80% serta keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran meningkat serta siswa memberi respon positif lebih dari atau
sama dengan 75% dan keterlaksanaan pembelajaran berada pada kategori baik,
35