Anda di halaman 1dari 13

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BERBASIS STRATEGI REACT UNTUK MENINGKATKAN


KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

Elza Nora Yuliani1, I Made Arnawa2, Edwin Musdi3,Adityawarman Hidayat4


1)
Mahasiswa Pascasarjana FMIPA UNP
2)
Staff Pengajar FMIPA Universitas Andalas
3)
Staff Pengajar Pascasarjana FMIPA UNP
4)
Staff Pengajar Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Jln. Prof. Dr. Hamka Air Tawar, Padang, Indonesia
Email: elzanorayulian@gamil.com

Abstract
Abstract - This research is motivated by the low mathematical communication ability of
junior high school students. The low communication ability of students is caused by (1)
learning was still teacher centered (2) students are less actively involved in learning (3)
students are weak in solving problems related to mathematical communication skills.
Based on this problem, researchers developed a mathematical learning device based on
REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating and Transferring) strategies to
improve students communication ability. The purpose of this research is to produce
mathematical learning tools oriented on to REACT (Relating, Experiencing, Applying,
Cooperating and Transferring) strategies to improve students communication ability that
valid, practical, and effective. The subject of this study is a student of class VII SMP
Negeri 1 Kuok. Based on the results of the analysis, it can be concluded that the REACT
strategy based mathematical learning device for Class VII is declared valid, practical and
effective.
Keyword: REACT, Mathematical Communication Ability

PENDAHULUAN matis, representasi matematis, koneksi


matematis, dan komunikasi matematis
Matematika adalah salah satu (NCTM 2000). Hal ini menunjukkan
disiplin ilmu yang merupakan bagian bahwa kemampuan komunikasi mate-
dari proses pendidikan di sekolah dan matis merupakan salah satu kemam-
mempunyai peranan penting dalam puan penting yang harus dimiliki setiap
segala jenis dimensi kehidupan peserta peserta didik.
didik dengan fungsinya untuk mengem- NCTM (2000) mengungkapkan
bangkan kemampuan menghitung, bahwa komunikasi matematis me-
mengukur, dan sebagainya yang di- rupakan suatu cara peserta didik untuk
perlukan dalam kehidupan sehari-hari. mengungkapkan ide-ide matematis
Kurikulum 2013 memiliki mereka baik secara lisan, tertulis,
kompetensi lulusan salah satunya yaitu gambar, diagram, menggunakan benda,
menciptakan peserta didik yang menyajikan dalam bentuk aljabar, atau
komunikatif. Hal ini dilakukan untuk menggunakan simbol matematika. Pada
membekali peserta didik dengan pembelajaran matematika, kemampuan
kemampuan berpikir matematis seperti komunikasi meliputi kemampuan
pemecahan masalah, penalaran mate- peserta didik dalam membaca simbol,
gambar, grafik serta mengemukakan dengan pendekatan ceramah me-
ide yang terkandung dalam pem- nyampaikan materi pada para peserta
belajaran matematika. didik. Sehingga kemampuan komuni-
Dalam mencapai tujuan pem- kasi matematis peserta didik lemah.
belajaran matematika yang salah Peserta didik kurang dapat meng-
satunya kemampuan komunikasi mate- komunikasikan ide-ide matematisnya
matis, guru harus melakukan pe- secara jelas dan benar, baik secara lisan
rencanaan, pelaksanaan, dan penilaian maupun tulisan. Maka dari itu
selama proses pembelajaran. Pada saat diperlukan sistem pembelajaran yang
melaksanakan proses pembelajaran baik untuk menghasilkan kualitas
guru dituntut aktif, efektif dan inovatif. belajar yang lebih baik pula.
Oleh karena itu, pemerintah selalu Permasalahan yang teridentifikasi
mengupayakan proses pendidikan yang dalam pembelajaran matematika di-
lebih bermutu dari waktu ke waktu. peroleh informasi bahwa kemampuan
Kenyataannya kemampuan komunikasi matematis peserta didik
komunikasi matematis peserta didik perlu untuk ditingkatkan lagi. Peserta
dalam pembelajaran matematika juga didik seharusnya bisa menyampaikan
masih jauh dari standar yang di- ide, pendapat yang datang dari dalam
harapkan. Hal ini terlihat dari beberapa diri mereka baik itu dalam bentuk
penelitian yang telah dilakukan se- gambar, diagram, grafik atau menulis
belumnya, diantaranya penelitian yang matematika agar bisa disampaikan
dilakukan oleh Armiati (2011), ke- kepada orang lain baik itu secara lisan
mampuan komunikasi matematis masih ataupun tulisan, karena di dalam
menjadi titik lemah peserta didik dalam matematika terdapat banyak simbol-
pembelajaran matematika. Sedangkan simbol yang perlu untuk dipahami oleh
penelitian menurut (Jamaluddi, 2013) peserta didik.
hanya sekitar 14,28% atau hanya empat Permasalahan mengenai rendah-
orang peserta didik di MTs di Surabaya nya kemampuan komunikasi matematis
yang mempunyai kemampuan komuni- peserta didik ini perlu dicari solusi agar
kasi matematis tergolong dalam tidak ditemukan lagi peserta didik
kategori sangat baik. Selain itu hasil berkemampuan komunikasi matematis
penelitian yang dilakukan (Darkasyi, yang rendah. Cara yang dapat
2014) menyatakan rendahnya kemam- dilakukan adalah dengan melaksanakan
puan komunikasi matematis di Sekolah perbaikan pada proses pembelajaran
Menengah Pertama (SMP) disebabkan (Zulfah, 2017). Salah satu penentu
guru masih cenderung aktif sehingga keberhasilan proses pembelajaran dan
peserta didik dalam mengkomuni- keberhasilan dalam pencapaian tujuan
kasikan matematika masih sangat pembelajaran matematika adalah
kurang. perangkat pembelajaran.
Sejalan dengan penelitian yang Perangkat pembelajaran me-
dilakukan (Wijayanto, 2018) rupakan sekumpulan alat atau kom-
kemampuan berkomunikasi dalam ponen yang digunakan dalam proses
pembelajaran matematika di sekolah pembelajaran yang terdiri dari silabus,
menengah pertama kurang mendapat- rencana pelaksanaan pembelajaran
kan perhatian dari para guru. Di- (RPP), bahan ajar, dan tes hasil belajar.
sebabkan guru masih cenderung aktif, Supaya tercapainya tujuan pem-
belajaran matematika yang salah mengkonstruksi sendiri secara aktif
satunya adalah kemampuan komuni- pemahamannya.
kasi matematis, maka perlu diberikan Trianto (2010:108) mengemuka-
inovasi baru terhadap perangkat kan bahwa strategi REACT terdiri dari
pembelajaran yang bertujuan meng- lima tahap yaitu Relating (mengaitkan),
kontruksikan pengetahuan peserta Experiencing (mengalami), Applying
didik. Inovasi yang dilakukan terhadap (menerapkan), Cooperating (bekerja-
perangkat pembelajaran yaitu berupa sama), Transfering (mentransfer). Ber-
penggunaan model, strategi atau pen- dasarkan lima tahap tersebut dapat
dekatan pembelajaran yang dijadikan meningkatkan kemampuan komunikasi
sebagai landasan dalam mengem- matematis. Pada tahap Relating
bangkan perangkat pembelajaran. peserta didik diharapkan mampu meng-
Perangkat pembelajaran akan semakin identifikasi suatu permasalahan dan
optimal jika berlandaskan pada salah memberikan penjelasan yang seder-
satu model, strategi atau pendekatan hana, dimana penjelasan itu akan men-
pembelajaran yang memiliki tujuan dorong peserta didik mengeluarkan
untuk meningkatkan kemampuan ide-idenya. Ide-ide tersebut dapat
komunikasi matematis peserta didik. dimanfaatkan untuk membangun
Salah satu model, strategi atau keterampilan dasar peserta didik saat
pendekatan yang dapat digunakan peserta didik melakukan experiencing.
untuk mencapai tujuan tersebut adalah Supaya peserta didik mampu membuat
strategi REACT (Relating, Experien- kesimpulan yang baik, peserta didik
cing, Applying, Cooperating dan bisa melakukannya dalam kelompok.
Transferring). Saat berdiskusi, peserta didik di-
Strategi REACT merupakan harapkan bisa memberikan penjelasan
salah satu strategi pembelajaran yang lebih lanjut dan mengatur strategi
kontekstual yang pertama kali serta taktik dalam mengaplikasikan
dikembangkan oleh oleh Micheal L, konsep yang sedang dipelajari dalam
Crowford di amerika. Pembelajaran apllying dan transferring (Arifin,
kontekstual adalah konsep belajar yang 2014).
membantu guru mengaitkan materi Melalui tahap-tahap tersebut,
yang diajarkan dengan situasi dunia strategi REACT berpotensi untuk dapat
nyata peserta didik dan mendorong meningkatkan kemampuan komuni-
peserta didik membuat hubungan kasi. Hal ini sesuai dengan hasil
antara pengetahuan yang dimilikinya penelitian yang mengungkapkan bahwa
dengan penerapannya dalam kehidupan pembelajaran matematika dengan
sehari-hari (Fatmala, 2016). Hal ini strategi REACT dapat meningkatkan
membantu peserta didik untuk keterampilan komunikasi matematis
memahami makna materi ajar dengan (Musyadad & Avip, 2019). Hasil
mengaitkannya terhadap konteks penelitian lain menunjukkan bahwa
kehidupan mereka sehari-hari (konteks terdapat pengaruh antara peningkatan
pribadi, sosial dan kultural), sehingga keterampilan komunikasi matematis
peserta didik memiliki siswa melalui strategi REACT
pengeta-huan/keterampilan yang (Marthen, 2010). Hal ini meng-
dinamis dan fleksibel untuk informasikan kepada kita bahwa peng-
gunaan strategi REACT dalam pem- Jenis penelitian ini adalah
belajaran dapat meningkatkan kemam- penelitian pengembangan dengan
puan komunikasi matematis. Hal ini menggunakan model Plomp, mulai dari
dapat terlihat bahwa semua tahap mem- fase investigasi awal (preliminary
berikan kesempatan kepada peserta research), fase pengembangan atau
didik untuk mengembangkan kemam- pembuatan prototipe (prototyping
puan komunikasi matematis, karena Phase), dan fase penilaian (assessment
pada tahap strategi REACT dapat Phase). Fase investigasi awal
menghantarkan peserta didik untuk ter- (preliminary research) terdiri dari ana-
biasa mengeluarkan ide-ide, mem- lisis kebutuhan, analisis kurikulum,
berikan pendapat dan mampu me- analisis konsep dan analisis karak-
nyelesaikan masalah. Sehingga dengan teristik peserta didik. Pada pembuatan
demikian, kemampuan komunikasi prototipe (prototyping Phase)
matematis peserta didik juga ikut dilakukan evaluasi formatif. Fase pe-
terlatih. ngembangan atau pembuatan prototype
Strategi REACT sangat efektif (prototyping Phase) terdiri atas
diterapkan dalam pembelajaran mate- prototype 1 yaitu evaluasi diri sen-diri
matika, serta menyebabkan siswa (self evaluation) setelah dilakukan
belajar dan menyajikan konsep-konsep perancangan perangkat. Prototype 2
yang dipelajari lebih bermakna dan yaitu tahap expert review pada tahap ini
lebih menyenangkan karena strategi dilakukan oleh para ahli (validator)
pembelajaran ini mengaitkan proses untuk melihat kevalidan dari perangkat.
pembelajaran dengan kehidupan sehari- Validasi perangkat dilakukan oleh tiga
hari dan mendorong siswa untuk aktif orang dosen matematika, satu orang
mengkontruksi sendiri pengetahuannya dosen bahasa Indonesia dan satu orang
(Crawford:3). Dalam strategi REACT dosen teknologi pendidikan. Selanjut-
kegiatan pembelajaran dilakukan dalam nya prototype 3 yaitu evaluasi satu-
konteks pengalaman hidup melalui satu. Pada tahap evaluasi satu-satu
kegiatan pencarian dan penemuan oleh diberikan perangkat kepada tiga orang
peserta didik. Pembelajaran strategi peserta didik dengan kemampuan
REACT tidak hanya menjadikan berbeda. Pada evaluasi satu-satu yang
peserta didik mampu menguasai dilihat adalah petunjuk yang sulit
materi, tetapi peserta didik juga dipahami oleh peserta didik, per-
mampu mengaplikasikan pengetahuan tanyaan yang sulit dipahami serta
yang diperoleh untuk menyelesaikan kejadian-kejadian yang terjadi pada
permasalahan yang lain. Kegiatan ini evaluasi satu-satu tersebut. Selanjutnya
menuntut adanya kerjasama yang baik prototype 4, yaitu evaluasi kelompok
antara guru dengan peserta didik. kecil. Pada evaluasi kelompok kecil
Sehingga peserta didik harus mampu peneliti akan melihat keterlaksanaan
menyampaikan setiap gagasannya yang proses pembelajaran, kemudahan
dimilikinya melalui kegiatan komu- perangkat, kesesuaian alokasi waktu
nikasi, baik secara lisan maupun yang telah direncanakan serta mencatat
tulisan. hal-hal yang terjadi pada proses
evaluasi kelompok kecil tersebut.
METODE PENELITIAN Selanjutnya prototype 5, yaitu uji
lapangan. Pada uji lapangan peneliti
akan melihat keterlaksanaan proses untuk mencapai tujuan yang
pembelajaran, kemudahan perangkat, diinginkan.
kesesuaian alokasi waktu yang telah 5) Perangkat pembelajaran yang di-
direncanakan serta melihat tingkat harapkan dalam penyajiannya
kepraktisan suatu produk yang di- berhubungan langsung dengan ke-
rancang. hidupan sehari-hari peserta didik
sehingga pelajaran matematika lebih
HASIL DAN PEMBAHASAN bermakna bagi peserta didik.
6) Perangkat pembelajaran yang di-
1. Hasil Penelitian Pendahuluan
butuhkan berupa rencana pelak-
(Preliminary Research)
sanaan pembelajaran (RPP) dan
a. Hasil Analisis Kebutuhan
lembar kerja peserta didik (LKPD)
Pada tahap analisis kebutuhan
yang mampu membangun kemam-
peneliti melakukan beberapa kegiatan
puan komunikasi matematis peserta
untuk mengumpulkan informasi me-
didik kelas VII SMP, sehingga perlu
ngenai permasalahan yang terdapat
dikembangkan RPP dan LKPD yang
dalam pembelajaran matematika. Pe-
mampu mengoptimalkan kemam-
ngumpulan informasi dilakukan di
puan komunikasi mate-matis peserta
kelas VII SMP Negeri 1 Kuok dengan
didik.
melakukan observasi pelaksanaan
Selain melakukan wawancara
kegiatan pembelajaran, mewawancari
dengan guru, peneliti juga melakukan
guru matematika, pengisian angket
penyebaran angket kepada peserta
oleh peserta didik dan melakukan tes
didik mengenai karakteristik LKPD
kondisi awal.
yang di inginkan peserta didik. Ber-
Berdasarkan wawancara yang
dasarkan hasil angket tersebut di-
dilakukan dengan guru matematika
peroleh kesimpulan sebagai berikut:
kelas VII SMP Negeri 1 Kuok meng-
1) LKPD yang diinginkan adalah
indikasikan kebutuhan peserta didik
dengan tampilan yang menarik dan
berupa:
mudah dipahami.
1) Dibutuhkan suatu model pem-
2) LKPD disajikan menggunakan
belajaran baru selain pembelajaran
permasalahan dalam kehidupan
konvensional yang lebih mampu
sehari-hari.
mengoptimalkan kemampuan mate-
Berdasarkan hasil analisis ke-
matis peserta didik.
butuhan ini, maka perlu dikembangkan
2) Hasil tes awal kemampuan ke-
perangkat pembelajaran yang dapat
mampuan komunikasi matematis
meningkatkan kemampuan komunikasi
peserta didik diperoleh kesimpulan
matematis peserta didik. Perangkat
bahwa kemampuan kemampuan
pembelajaran yang dikembangkan
komunikasi matematis peserta didik
dalam penelitian ini adalah perangkat
masih belum optimal.
pembelajaran matematika berbasis
3) Perangkat pembelajaran secara
strategi REACT (Relating, Experien-
sistematis agar dapat mencapai
cing, Applying, Cooperating dan
tujuan pembelajaran.
Transferring) untuk meningkatkan
4) Membutuhkan perangkat pembela-
kemampuan komunikasi matematis
jaran baru agar proses pembela-
peserta didik kelas VII SMP berupa
jaran berjalan secara sistematis
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dan Lembar Kerja Peserta Didik Rata-rata peserta didik tersebut me-
(LKPD). miliki usia 12-15 tahun. Berdasarkan
b. Analisis Kurikulum hasil wawancara diperoleh informasi
Analisis kurikulum dilakukan bahwa peserta didik dalam satu kelas
dengan menelaah kurikulum yang di- memiliki kemampuan akademis yang
gunakan di SMP Negeri 1 Kuok. Ber- beraneka ragam yang terdiri dari
dasarkan hasil analisis kurikulum di- kemampuan tinggi, sedang dan
ketahui bahwa kurikulum yang di- rendah.
gunakan disekolah adalah kurikulum Berdasarkan hasil analisis peserta
2013 revisi 2016. Analisis ini dilaku- didik tersebut, maka perangkat pem-
kan dengan cara melihat kesesuaian belajaran yang akan dikembangkan
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi haruslah mendukung kegiatan pem-
Dasar (KD), Indikator Pencapaian belajaran yang menyenangkan, mem-
Kompetensi (IPK) serta tujuan buat peserta didik untuk dapat aktif
pembelajaran pada materi matematika serta memfasilitasi aktivitas dan
di SMP/MTS berdasarkan permen- kemampuan komunikasi matematis
dikbud No. 21 tahun 2016 tentang peserta didik, dengan menghadirkan
standar isi matematika SMP. kegiatan diskusi untuk menjawab per-
c. Analisis Konsep tanyaan-pertanyaan terkait materi, agar
Analisis konsep bertujuan untuk peserta didik mendapatkan pengalaman
menentukan isi dan materi pelajaran belajar yang memberikan kesempatan
yang dibutuhkan dalam pengembangan untuk menggunakan kemampuan yang
perangkat pembelajaran, dengan cara dimilikinya dalam mengkonstruksi pe-
mengidentifikasi konsep-konsep utama ngetahuannya dan memahami materi
yang diajarkan, merinci dan me- pelajaran, sehingga apa yang di-
nyusunnya secara sistematis sesuai dapatkan dalam proses pembelajaran
dengan urutan penyajiannya. Materi akan bertahan lama di dalam ingatan
sangat diperlukan untuk mencapai peserta didik. Pengembangan perang-
indikator pencapaian kompetensi. kat pembelajaran berbasis strategi
Setelah mengetahui materi yang REACT yang dapat menuntun peserta
dipelajari selama Semester I di kelas didik kearah positif terutama pada
VII, maka diperlukan analisis konsep. tahap perkembangan kognitif peserta
Hasil analisis konsep berdasarkan didik. Stategi REACT dimulai dengan
kurikulum yang digunakan yakni ada 4 masalah untuk menarik perhatian
bab yang dipelajari pada kelas VII peserta didik. Masalah tersebut ber-
Semester I yaitu Bilangan, Himpunan, hubungan dengan kehidupan sehari-
Bentuk Aljabar dan Persamaan dan hari dan dikerjakan secara ber-
Pertidak-samaan Linear 1 Variabel. kelompok bertujuan untuk menambah
d. Analisis Karakteristik Peserta pengetahuan, membangun kerjasama
Didik dan mempresentasikan hasil diskusinya
Hasil dari analisis peserta didepan kelas dan yang lain
didik ini digunakan untuk dasar menanggapinya. Terakhir mengguna-
perancangan perangkat pembelajaran kan solusi dari permasalahan yang
berbasis strategi REACT. Kegiatan telah ditemukan dan membuat ke-
analisis peserta didik ini dilaksanakan simpulan diskusi kelas.
di SMP Negeri 1 Kuok kelas VII.
Berdasarkan analisis kebutuhan, kekurangan jarak (spasi) pada suatu
analisis kurikulum, analisis konsep, dan kata dan ketersediaan tempat memadai
analisis peserta didik dapat di- untuk menyelesaikan masalah.
simpulkan bahwa sangat sesuai Setelah hasil self evalution
menerapkan perangkat pembelajaran direvisi, selanjutnya perangkat pembe-
matematika berbasis strategi REACT lajaran matematika berbasis strategi
(Relating, Experiencing, Applying, REACT yang sudah direvisi dinamakan
Cooperating, Transferring) untuk prototype II, disiapkan untuk tahap
peserta didik kelas VII SMP. expert review.
2) Hasil Validasi Perangkat
2. Tahap Pembuatan Prototype Pembelajaran oleh Para Ahli
(Prototype Stage) (Expert Review)
a. Perancangan Prototype
Perancangan prototipe dilakukan Pada tahap validasi expert
setelah materi utama, KD, IPK sudah review, peneliti memberikan validasi
ditetapkan. Pada perancangan prototipe perangkat pembelajaran pada para ahli.
ini, diuraikan beberapa karakteristik Perangkat pembelajaran berbasis
dari perangkat pembelajaran yang di- strategi REACT divalidasi oleh lima
kembangkan yakni RPP dan LKPD orang validator yang terdiri dari dari 3
berbasis strategi REACT (Relating, orang pakar pendidikan matematika, 1
Experiencing, Applying, Cooperating, orang pakar Bahasa Indonesia dan 1
Transferring). orang pakar teknologi pendidikan.
b. Hasil Validasi Perangkat Hasil validasi RPP berbasis
Pembelajaran Berbasis Strategi strategi REACT dapat dilihat pada
REACT Tabel 1.
Perangkat pembelajaran yang
dirancang pada tahap awal dinamakan Tabel 1. Hasil Validasi RPP secara
prototype 1. Perangkat pembelajaran Keseluruhan
yang dirancang pada prototype 1
selanjutnya dilakukan tahap self
evalution yakni evaluasi sendiri yang
peneliti lakukan yang berpedoman pada
lembar self evalution. Berikut diuraikan
hasil validasi pada prototype 1.
1) Hasil Self-Evalution
Setelah hasil perancangan per-
angkat pembelajaran berbasis strategi
REACT selesai dan sebelum men-
diskusikan kepada para ahli, dilakukan
evaluasi sendiri (self evalution) terlebih
dahulu terhadap perangkat pembelaja-
ran yang telah dirancang. Secara
umum, kesalahan dari RPP dan LKPD
yang sering muncul yaitu kesalahan
pada pengetikan kata, ukuran tulisan,
N Aspek yang Rata-
Kategori
o Dinilai rata
A Pakar Pendidikan Matematika
Komponen Sangat
1 3,75
RPP Valid
Kegiatan Sangat
2 3,53
Pembelajaran Valid
Sangat
3 Bahasa 3,5
Valid
Sangat
Rata-rata 3,59
Valid
Pakar Sangat
B 4
Bahasa Valid
Pakar
C Teknologi 3,28 Valid
Pendidikan
Sangat
Rata-rata Total 3,62
Valid
Valid
Pakar Sangat
B 4
Bahasa Valid
Pakar
Berdasarkan Tabel 1. dapat Sangat
C Teknologi 3,43
dilihat bahwa hasil uji validitas RPP Valid
Pendidikan
untuk setiap aspek adalah valid. Secara Sangat
keseluruhan RPP yang dikembangkan Rata-rata Total 3,7
Valid
memiliki rata-rata 3,62% dengan
kategori sangat valid. Jadi dapat Berdasarkan Tabel 2. dapat
disimpulkan bahwa RPP berbasis dilihat bahwa hasil uji validitas LKPD
berbasis strategi REACT dapat untuk setiap aspek adalah valid. Secara
digunakan. keseluruhan LKPD yang
Hasil validasi LKPD berbasis dikembangkan memiliki rata-rata
strategi REACT dapat dilihat pada 3,70% dengan kategori sangat valid.
Tabel 2. Jadi dapat disimpulkan bahwa LKPD
berbasis strategi REACT dapat
Tabel 2. Hasil Validasi LKPD secara
digunakan.
Keseluruhan
Perangkat pembelajaran
N Aspek yang Rata- berbasis strategi REACT yang telah
Kategori divalidasi melalui expert review
o Dinilai rata
A Pakar Pendidikan Matematika dinamakan prototype III. Selanjutnya
Penyajian/ Sangat pada prototype III dilakukan uji
1 3,7 praktikalitas perangkat pembelajaran
Didaktik Valid
Kelayakan Sangat berbasis strategi REACT.
2 3,7 c. Praktikalitas Perangkat Pem-
Isi Valid
Rata-rata 3,7 Sangat belajaran Berbasis Strategi
REACT
Tahap-tahap kegiatan praktika- puan tinggi, 2 orang peserta didik
litas perangkat pembelajaran berbasis berkemampuan sedang dan 2 orang
strategi REACT yakni: peserta didik yang berkemampuan
1) Hasil One-to-one Evaluation rendah. Peserta didik yang mengikuti
Kegiatan one-to-one dilakukan pelaksanaan small group berbeda
diluar jam pelajaran agar tidak dengan peserta didik pada tahap one-
mengganggu aktivitas peserta didik to-one.
ketika belajar di sekolah. Adapun yang Guru yang mengajar pada
menjadi subjek pada kegiatan ini yakni pelaksanaan kegiatan small group
3 orang peserta didik kelas VII SMP adalah peneliti sendiri dengan
Negeri 1 Kuok yang dipilih oleh guru menggunakan langkah-langkah pem-
matematika kelas VII berdasarkan belajaran yang dirancang pada RPP
tingkat kemampuannya yang terdiri berbasis strategi REACT. Selama
dari 1 orang peserta didik berkemam- kegiatan small group, peneliti dibantu
puan tinggi, 1 orang peserta didik ber- oleh guru sebagai observer. Observer
kemampuan sedang, dan 1 orang bertugas mengamati pelaksanaan pem-
peserta didik berkemampuan rendah. belajaran yang menggunakan perangkat
Pada one-to-one ini ketiga pembelajaran berbasis strategi REACT.
peserta didik di ujikan pada waktu yang 3) Field Test
berbeda. Ketiga peseta didik diminta Pada penelitian ini tahap Field
untuk mencoba mengerjakan LKPD, test tidak dilaksanakan pada satu
setelah itu diminta untuk memberikan kelas karena adanya pendemi covid
komentar terhadap LKPD yang 19 dan adanya himbauan untuk
diberikan baik itu tentang ejaan yang pemberlakuan pembatasan kegiatan
salah, mengamati petunjuk yang sulit masyarakat (PPKM) sehingga pe-
dipahami, kalimat yang disajikan sulit nilaian pada penelitian ini dilakukan
dipahami, tanda baca, kesesuaian dengan memberikan soal tes ke-
contoh, isi materi, dan kemudahan mampuan komunikasi matematis
penggunaan. kepada peserta didik small group.
Setelah hasil one-to-one direvisi,
3. Assessment Phase
selanjutnya perangkat pembelajaran
matematika berbasis strategi REACT Tahap penilaian bertujuan
yang sudah direvisi dinamakan untuk mengetahui sejauh mana ke-
prototype IV, disiapkan untuk tahap praktisan dan efektifitas perangkat
small gruop. pembelajaran berbasis strategi
2) Hasil Small Group Evaluation REACT yang dikembangkan dalam
Kegiatan one-to-one dilakukan pelaksanaan pembelajaran. Tahap
diluar jam pelajaran agar tidak penilaian dilakukan pada saat small
mengganggu aktivitas peserta didik group.
ketika belajar di sekolah. Adapun yang a. Uji Praktikalitas
menjadi subjek pada kegiatan ini yakni Setelah kegiatan pembelajaran pada
6 orang peserta didik kelas VII SMP pertemuan 6 selesai dilaksanakan,
Negeri 1 Kuok yang dipilih oleh guru peserta didik diminta untuk mengisi
matematika kelas VII berdasarkan angket respon peserta didik terhadap
tingkat kemampuannya yang terdiri LKPD berbasis strategi REACT yang
dari 2 orang peserta didik berkemam- sudah dikerjakan. Adapun rekapitulasi
rata-rata hasil angket respon peserta didik terhadap LKPD berbasis strategi
REACT dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Rekapitulasi Rata-rata Hasil Angket Praktikalitas LKPD Berbasis


Strategi REACT(Respon Peserta Didik Small Group)
Rata-rata Presentase
Aspek yang dinilai skor tiap Praktikalitas Kategori
aspek (%)
Penyajian 3,78 94,44 Sangat Praktis
Kemudahan Penggunaan 3,5 87,5 Sangat Praktis
Keterbacaan 3,83 95,83 Sangat Praktis
Alokasi waktu 3,33 83,33 Sangat Praktis
Rata-rata 3,61 90,27 Sangat Praktis

Berdasarkan Tabel 3. dapat dari guru yang menjadi observer


dilihat bahwa rata-rata persentase selama proses small group. Peneliti
praktikalitas LKPD secara keseluruhan memberikan angket praktikalitas ke-
adalah 90,27% berada pada kategori pada guru yang menjadi observer.
sangat praktis. Berdasarkan hasil ini Aspek yang akan dinilai oleh guru
maka dapat disimpulkan bahwa LKPD yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti dan kegiatan penutup. Adapun
berbasis strategi REACT sudah praktis Hasil analisis lembar observasi
pada tahap small group. keterlaksanaan RPP berbasis strategi
Pada tahap praktikalitas small REACT (tahap Small Group) dapat
group, peneliti juga meminta penilaian dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Hasil Analisis Lembar Observasi Keterlaksanaan RPP Berbasis


strategi REACT (Tahap Small Group)
Presentase
Rata-rata skor
Aspek yang dinilai Praktikalitas Kategori
tiap aspek
(%)
Kegiatan Pendahulaun 3,67 91,67 Sangat Praktis
Kegiatan Inti 3,29 82,45 Sangat Praktis
Kegiatan Penutup 3,56 88,89 Sangat Praktis
Rata-rata 3,51 87,67 Sangat Praktis

Berdasarkan Tabel 4. dapat strategi REACT sudah praktis pada


dilihat bahwa nilai praktikalitas RPP tahap small group.
secara keseluruhan adalah 87,67% b. Uji Efektifitas
berada pada kategori sangat praktis. Efektifitas perangkat
Berdasarkan hasil ini maka dapat pembelajaran matematika dilihat dari
disimpulkan bahwa RPP berbasis hasil tes kemampuan komunikasi
matematis peserta didik setelah
pembelajaran dengan menggunakan meningkatkan kemampuan komunikasi
perangkat pembelajaran matematika matematis peserta didik.
berbasis strategi REACT setelah Setelah tes dilakukan, peneliti
kegiatan small group. Perangkat memperoleh data tes dan menentukan
pembelajaran berbasis strategi REACT persentase ketutasan seperti terlihat
dapat dikatakan efektif apabila ampu pada Tabel 5.

Tabel 5. Hasil Analisis Data Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis


Peserta Didik
Ketuntasan
Tes akhir Tuntas Tidak Tuntas Total
(≥60) (<60)
Jumlah Peserta Didik 5 1 6
Persentase 83,33 16,67 100

Berdasarkan Tabel 5. dapat Awal dan Hasil Tes Akhir


dilihat bahwa dari 6 orang peserta didik Kemampuan Komunikasi Matematis
yang mengikuti tes, 5 orang peserta Peserta Didik
didik atau sebesar 83,33 % tuntas
artinya nilai peserta didik di atas nilai Persentase perolehan
Sekolah
KKM yang ditentukan dan 1 orang skor ideal
peserta didik atau sebesar 16,67% Tes awal Tes Akhir
belum tuntas artinya nilai peserta didik SMP Negeri
33,32% 83,33%
masih di bawah KKM. Perangkat 1 Kuok
pembelajaran matematika berbasis
strategi REACT yang dikembangkan Berdasarkan Tabel 6. terlihat
dapat dikatakan efektif bila nilai bahwa rata-rata hasil tes sebesar
presentase peserta didik yang tuntas 83,33% yang lebih tinggi di
lebih dari 60%, sehingga dapat bandingkan dengan tes awal sebesar
disimpulkan bahwa dengan meng- 33,32% sehingga perangkat pembe-
gunakan perangkat pembelajaran lajaran dikatakan sangat efektif untuk
matematika berbasis strategi REACT meningkatkan kemampuan komunikasi
dikatakan sangat efektif untuk me- matematis pesarta didik.
ningkatkan kemampuan komunikasi KESIMPULAN
matematis peserta didik.
Efektifitas perangkat pembela- Berdasarkan hasil analisis data
jaran matematika berbasis strategi yang telah dilakukan dapat disimpul-
REACT ini juga dilihat dari perban- kan bahwa perangkat pembelajaran
dingan persentase perolehan skor ideal matematika berbasis strategi REACT
pada kondisi awal dan hasil tes akhir yang dirancang telah valid, praktis, dan
kemampuan komunikasi matematis efektif digunakan untuk meningkatkan
peserta didik seperti yang telihat pada kemampuan komunikasi matematis
Tabel 6. peserta didik kelas VII SMP. Ber-
dasarkan simpulan di atas, maka
Tabel 6. Perbandingan Persentase perangkat pembelajaran matematika
Perolehan Skor Ideal pada Kondisi berbasis strategi REACT untuk kelas
VII SMP dapat dijadikan sebagai Universitas Surabaya.
pedoman bagi guru dalam melak-
sanakan pembelajaran untuk mening- Kiki Fatmala, Madziatul Churiyah, E.
katkan kemampuan komunikasi N. (2016). Meningkatkan
matematis peserta didik. Kemampuan Pemecahan Masalah
Dan Hasil Belajar Siswa Melalui
DAFTAR PUSTAKA Model Pembelajaran Kontekstual
React (Relating, Experiencing,
Arifin, A.T. ; Kartono; dan Sutarto, H. Applying, Cooperating, Dan
(2014). Keefektifan Strategi Transferring). Jurnal Pendidikan
Pembelajaran React Pada Bisnis Dan Manajemen, 2(1), 27–
Kemampuan Siswa Kelas VII 40.
Aspek Komunikasi Matematis.
Jurnal Kreano, 5(1), 91–98. Marthen, T. (2010). Oleh : Tapilouw
Marthen Proses Pembudayaan
Armiati. 2011. Meningkatkan Dan Pemberdayaan Peserta
Kemampuan Penalaran, Undang Nomor 20 Tahun 2003 .
Komunikasi Matematis dan Sehubungan Pembudayaan Dan
Kecerdasan Emosional Mahasiswa Pemberdayaan Peserta Didik ,
melalui Pembelajaran Berbasis Gambaran Mengenai Kemampuan
Masalah. (Tidak Diterbitkan), Matematika Dijelaskan Sebagai
Bandung: Doktor pada SPS Standar Kompetensi Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia Pada Tingkat S. Jurnal Penelitian
Bandung. Pendidikan, 11(2), 11–20.
Crowford, Teaching and Learning. Musyadad, M. A., & Avip, B. (2019).
2001. Research, Rasionale, and Application Of React (Relating,
Tecniques for Inproving Experiencing, Applying,
Motivation and Achievemen In Cooperating, Transferring)
Mathematics and Science, Waco, Strategy To Improve
Texas, CCI Publishing Mathematical Communication
Darkasyi, M., Johar, R., & Ahmad, A. Ability Of Junior High School
(2014). Peningkatan Kemampuan Students. Journal Of Physics:
Komunikasi Matematis dan Conference Series, 1521(3), 1–7.
Motivasi Siswa dengan Nctm. 2000. Principles And Standards
Pembelajaran Pendekatan With The Learning From
Quantum Learning pada Siswa Asssesment Materials. Virginia:
SMP Negeri 5 Lhokseumawe. Nctm Inc.
Jurnal Didaktik Matematika, 1(1),
21–34. Trianto. 2010. Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif-Progesif.
Jamaluddi. M, Asma Johan, I. K. Jakarta : Kencana Prenada Media
(2013). Kemampuan Komunikasi Kelompok.
Matematika Siswa Dalam
Pembelajaran Penemuan Wijayanto, A. D., Fajriah, S. N., &
Terbimbing Pada Materi Teorema Anita, I. W. (2018). Analisis
Pythagoras. Jurnal Mahasiswa Kemampuan Komunikasi
Matematis Siswa Smp Pada Research Pengembangan Lkpd
Materi Segitiga Dan Segiempat. Berbasis Pbl Untuk Materi
Jurnal Cendekia : Jurnal Matematika Semester 1 Kelas Viii
Pendidikan Matematika, 2(1), 97– Smp. Jurnal Cendekia: Jurnal
104. Pendidikan Matematika, 1(2), 1–
12.
Zulfah. (2017). Tahap Preliminary

Anda mungkin juga menyukai