Anda di halaman 1dari 4

STUDI KASUS

UPAYA PENINGKATAN MORIVASI BELAJAR SISWAPADA PELAJARAN


MATEMATIKA MATERI VOLUME BANGUN RUANG KUBUS KELAS 5 SD
NEGERI PABUARAN 03 DENGAN MEDIA POWER POINT DAN STRATEGI
PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH

Oleh
HERLIANA,S.Pd. SD

NO. PPG 201500032247

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)


INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) SILIWANGI
2023
A. Deskripsi Studi Kasus
Praktik pengalaman lapangan dilaksanakan selama satu siklus pada kelas V di
SDN Pabuaran 03. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara ditemukan bahwa ada
siswa yang masih belum termotivasi atau belum semangat dalam belajar matematika
terumata pada materi volume bangun ruang kubus. Dari data awal yang dilakukan
diperoleh sebanyak 60% siswa merasa semangat saat mempelajari materi volume
bangun kubus dan 40% tidak tidak semangat saat plajaran matematika materi volume
bangun kubus. Matematika adalah salah satu pelajaran dasar yang wajib ada di
sekolah. Karena kemapuan dasar untuk mengembangan kecerdasan berhitung dan
ketelitian yang dimana sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan
persoalan diatas, perlu adanya upaya guna meningkatkan motivasi belajar
matematika dengan menggunakan model atau startegi belajar mengajar dalam
pemecahan masalah. Strategi mengajar dalam bentuk pemecahan masalah merupakan
model pembelajaran yang menggunakan masalah dalam kehidupan sehari hari sebagai
suatu konteks pembelajaran berbasis masalah dan berpikir teliti dan kehati hatian serta
memberikan dampak pengetahuan yang baru. Topik ini penting untuk dianalisis
karena pembelajaran matematika merupakan mata pelajaran dasar di sekolah, dan
untuk meyakinkan siswa bahwa pembelajaran matematika bukan pembelajaran yang
sulit.

B. Analisis Situasi
Pembelajaran yang diterima siswa sebelumnya masih sangat sederhana dan tidak
menantang, media yang digunakan tidak bervariasi sehingga siswa mudah bosan dalam
belajar. Guru tidak menggunakan laptop untuk menonton video pembelajaran ata
menampilakan gambar konkret agar siswa lebih semangat. Hal lainnya, ada siswa
yang sama sekali tidak semangat untuk belajar matematika karena dianggap sulit dan
mereka malas berfikir. Penyebab siswa tidak semangat karena mereka berfikir
matematika hanya berhitung angka angka yang sulit dengan berbagai rumus yang rumit
sebagian siswa masih rendah kemampuan berhitungnya ditambah lagi ada beberapa
anak di kelas V yang masih belum mampu membaca rumus dan mengerjakan soal
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian padahal kemampuan tersebut
merupakan kemampuan dasar yang haru dimiliki sehingga hal itu membuat siswa
kesulitan dalam belajar dan mengerjakan soal soal volume bangun ruang kubus.
Mahasiswa membuat rancangan pembelajaran yang lebih inovatif dan menggunakan
metode, model atau alat belajar pembelajaran yang cocok dan sesuai dengan materi
1
ajar, kebutuhan dan karakteristik siswa, menerapkan prinsip pengajaran dan assesmen
yang efektif, memanfaatkan teknologi, serta memperhatikan unsur-unsur
pembelajaran abad 21. Evaluasi dibuat untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa
yang berbanding lurus dengan semangat belajar siswa, karena semangat siswa dalam
belajar akan memberikan nilai atau hasil yang tinggi. Setelah guru menggunakan
metode atau strategi yang dipilih. Guru pembantu dan dosen yang membimbing
lapangan terlibat merancang perangkat pembelajaran dan evaluasi.Guru pamong dan
dosen pembimbing memberikan arahan dan masukkan dalam pembuatan rencana ajar,
bahan materi ajar, media belajar, Lembar Kegiatan Siswa, kisi- kisi soal untuk
evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran abad 21. Teman sejawat dan
kepala sekolah yang terlibat sebagai observer membantu menilai proses pembelajaran
berlangsung terkait keberhasilan metode atau strategi yang telah dipilih oleh
mahasiswa.

C. Alternatif Solusi
Alternatif solusi untuk menyelesaikan masalah pemahaman dalam memahami
materi kubus pada pelajaran matematika siswa di kelas V SD Negeri Pabuaran 03
adalah menggunakan strategi pembelajaran Pemecahan Masalah, memakai bantuan
media pembelajaran berupa power point (PPT). Pembelajaran yang memnafaatkan
metode(PBL) dapat meningkatkan semangat siswa untuk benar benar memahami
materi tersebut, karena siswa merasa terlibat secara aktif dan keseluruhan dalam
kegiatan belajar tersebut. Dan siswa juga mampu melakukan kerja sama dalam
memecahkan masalah, serta mengembangkan beragam keterampilan, pengalaman
hidup, dan bahkan banyak hal baik berupa konsep atau tauladan untuk dapat
dilakukan dan diselesaikan bersama-sama. Dengan adanya hasil saling mewawancarai
teman yang dilakukan dengan teman sejawat dan kepala sekolah di dapati solusi untuk
meningkatkan pemahaman siswa dalam menyelesaikan motivasi belajar siswa yang
rendanh dalam belajar volume bangun ruang kubus yaitu dengan menggunakan
Gambar dan video pembelajaran dalam Power point. Menggunakan metode
pembelajaran yang sesuai dengan materi. Media konkrit yang dapat disentuh dan
digerakkan oleh siswa sehinggamenimbulkan keinginan untuk berpikir. Hambatan
yang dihadapi dengan penerapan model PBL adalah rasa percaya diri siswa yang
rendah melakukan tanya jawab atas pertanyaan yang dilontarkan oleh guru, sikap
acuh anggota dalam kelompok. Guru memberikan motivasi saat pembelajaran agar
siswa dapat percaya diri dan memberikan perhatian khusus pada siswa yang acuh
dalam kelompok dengan cara membimbing dan merangkul siswa.
2
D. Evaluasi
Dalam evaluasi pembelajaran guru melakukan tiga penilaian yakni penilaian
pengetahuan dasar, penilaian keterampilan pemecahan masalah dan penilaian sikap
yang ditunjukan. Hasil dari pencapaian yang dinilai guru terhadap kemampuan siswa
terlihat dalam diagram batang berikut:

Diagram batang. 1.1

Berdasarkan diagram hasil penilaian siswa dan hasil wawancara dengan observer
kepala sekolah dan teman sejawat terbukti bahwa model Pemecahan masalah dengan
berbantuan alat media ajar pembelajaran power point dapat memberikan peningkatan
motivasi siswa dalam belajar volume bangun ruang kubus. Kegiatan diskusi dalam
kelompok memudahkan siswa untuk menyelesaikan LKPD yang dikerjakan siswa.
mereks semangat dalam mempelajari materi matematika. Guru dimana berfungsi
sebagai fasilitator juga membantu siswa membimbing dalam pembelajaran jika ada
anak yang masih menemukan kesulitan dalam mengerjakan LKPD dan soal
Asesmen.

Anda mungkin juga menyukai