Anda di halaman 1dari 5

BEST PRACTICE

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASSED LEARNING (PBL) UNTUK MENJADIKAN PEMBELAJARAN LEBIH
VARIATIF DAN TIDAK MONOTON DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 WUNDULAKO

DISUSUN OLEH:

NESTI,S.Pd

NO UKG : 201699500408

SMP NEGERI 3 WUNDULAKO

PPG DALAM JABATAN KATEGORI 3 TAHUN 2023

LPTK UNIVERSITAS NEGERI MANADO


Bab 1 pendahuluan

A. Latar belakang masalah


Matematika sering dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang paling sulit bagi siswa. Efek
negatif dari hal tersebut adalah ada banyak siswa yang sudah merasa anti dan takut matematika
sebelum mereka benar-benar mempelajari matematika. Pada akhirnya akan tertanam dalam diri
siswa bahwa pelajaran matematika itu sulit. Banyak siswa yang malas mempelajari matematika
karena matematika sulit. Alasan lain yang membuat siswa malas belajar matematika adalah
kurangnya pengetahuan tentang manfaat materi matematika yang meraka pelajari dalam
kehidupan sehari-hari
Mata pelajaran matematika diajarkan sejak dari taman kanakkanak hingga perguruan tinggi. Hal
ini disebabkan matematika sangat erat hubungannya dengan kegiatan sehari-hari. Setiap
kegiatan yang kita jalani dalam kehidupan sehari-hari sangat erat kaitannya dengan matematika.
Permasalahan datang dari siswa adalah mereka menganggap bahwa mata pelajaran matematika
adalah mata pelajaran yang sulit dan mata pelajara yang mengerikan. Hal ini disebabkan karena
banyaknya siswa yang mendapatkan nilai rendah dalam mengikuti ulangan mata pelajaran
matematika. Berbagai faktor yang mengakibatkan hasil belajar siswa rendah, antara lain
pembelajaran matematika di sekolah dasar disampaikan dengan metode ceramah dan
penugasan, sehingga siswa menjadi bosan dan tidak tertarik dengan mata pelajaran
matematika. Masalah tersebut dikarenakan penyampaian materi matematika tidak disampaikan
secara menyenangkan
Berdasarkan hasil belajar matematika siswa masih rendah disebabkan Belum mampunya siswa
dalam memahami mata pelajaran matematika ditandai dengan kurangnya siswa dalam
memahami materi dan kurang mampunya siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Hal ini dapat dilihat ketika siswa melakukan ulangan matematika hasil belajar siswa masih
rendah. Masalah tersebut menjadi perhatian bagi semua kalangan. Untuk mengatasi hal
tersebut maka diciptakanlah pendekatan dan metode baru yang inovatif agar dapat
membelajarkan siswa dengan baik. Berbagai motode pembelajaran tersebut diharapkan dapat
menumbuhkan motivasi
siswa dalam belajar serta dapat meningkatkan hasil belajar yang dicapai siswa setelah mengikuti
pelajaran. Kegiatan belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas hendaknya dibuat menarik agar
siswa jadi bersemangat mengikuti pelajaran matematika. Jika siswa bersemangat belajar
matematika maka tujuan pembelajaran matematika akan tercapai dan hasil belajar siswa
menjadi meningkat.
Seiring dengan perkembangan di dalam dunia pendidikan, terciptalah bermacam-macam model
dan metode pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran. Salah satu pendekatan yang dapat
digunakan dalam pembelajaran matematika adalah pendekatan saintifik Tujuan yang
diharapkan adalah membiasakan siswa berfikir,bersikap,serta berkarya dengan menggunakan
kaidah dan langkah ilmiah untuk memecahkan masalah yang dihadapi siswa dengan cara
mengaitkan materi dengan dunia nyata siswa sehingga mampu manyelesaikan permasalahan
yang dihadapi. Metode ini memang bersifat kooperatif sehingga dapat meningkatkan kerjasama
antar siswa, semua siswa dibimbing dan diarahkan untuk aktif dan kreatif sehingga waktu
pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Pendekatan Matematika Realistik ini diharapkan
akan membuat siswa mengetahui betapa pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Inovasi pembelajaran dengan Pendekatan Matematika Realistik diharapkan dapat
menumbuhkan semangat baru siswa agar lebih giat belajar matematika sehingga hasil belajar
matematika siswa menjadi meningkat.
Berdasarkan latar belakang tersebut, untuk meningkatkan hasil belajar matematika di smp
Negeri 3 wundulako pada khususnya, peneliti merasa perlu untuk mengadakan penelitian
mengenai “pembelajaran yang lebih variatif dan tidak monoton”

LK.3.1 Menyusun Best Practis

Menyusun praktik baik (best practice) menggunakan metode STAR (situasi,tantangan,aksi refleksi,hasil
dan dampak)

Terkait pengalaman mengatasi permasalahan peserta didik dalam pembelajaran

lokasi SMP NEGERI 3 WUNDULAKO


Lingkup pendidikan SMP kelas VIII
Tujuan pembelajaran Meningkatkan motivasi belajar siswa kls VIII SMP
NEGERI 3 WUNDULAKO melalui penerapan model
pembelajaran problem based learning (pbl)
dengan media power point pada materi
STATISTIKA memahami cara menyajikan suatu data
dan menentukan rata-rata,median dan modus
penulis NESTI,S.Pd
tanggal PPL 1 ( 07 desember 2023- 14 desember 2023)

Situasi Latar belakang


Kondisi yang menjadi latar belakang Masalah yang menjadi latar belakang praktik baik
masalah,mengapa praktik ini penting untuk ini adalah:
dibagikan,apa yang menjadi peran dan tanggung 1. cara mengajar guru dikelas yang masih monoton
jawab anda dalam praktik ini 2. kurangnya memotivasi peserta didik didalam
pembelajaran
3. guru kurang memanfaatkan media
pembelajaran di kelas
4. kurangnya pemahaman guru tentang model-
model pembelajaran yang inovatif
5. guru sulit mencocokan materi dengan metode
pembelajaran
Berdasarkan permasalahan tersebut,penulis telah
melakukan eksplorasi penyebab masalah google
dan wawancara,dan disimpulkan bahwa akar
penyebab masalahnya adalah:
1.rendahnya motivasi belajar peserta didik pada
pelajaran matematika
2. kurangnya pemahaman guru mengenai model-
model pembelajaran yang inovatif
Dari kedua penyebab masalah tersebut penulis
mencoba menemukan alternative solusi
yaitu,mencoba menerapkan model problem based
learning yang dikombinasikan dengan media
power point
Praktek ini oenting untuk dibagikan karena dapat
menimbulkan dampak yang sangat besar dan luar
biasa dalam proses pembelajaran yaitu
1. Model pembelajaran lebih bervariasi
sehingga dapat meningkatkan semangat
belajar peserta didik
2. Media dan alat pembelajaran serta bahan
yang akan digunakan lebih inovatif dan
tidak monoton karena menampilkan
materi pelajaran dengan menggunakan
power point sehingga dapat menarik
perhatian peserta didik dan juga lebih
membangkitkan semangatnya untuk
belajar
3. Proses pembelajaran lebih terstruktur
4. Pembelajaran lebih berpusat pada peserta
didik karena peserta didik dibagi dalam
kelompok belajar sehingga dapat
melakukan diskusi
5. Guru berperan sebagai fasilitator dalam
pembelajaran
6. Adanya penanaman karakter disiplin dan
kerjasama
7. Tercapainya tujuan pembelajaran sesuai
dengan yang diharapkan
8. Pembelajaran lebih menarik
Peran dan tanggung jawab penulis pada praktek
pembelajaran ini adalah sebagai fasilitator yang
bertujuan menciptakan proses pembelajaran yang
inovatif,variatif dan menarik

Tantangan Adapun tantangan yang dihadapi;


Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai 1. Kemampuan guru dalam menerapkan
tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat? model,metode,media,dan memenejemen
waktu pada saat pelaksanaan
pembelajaran yang sesuai dengan alokasi
waktu dan cara menyampaikan materi
masih terbatas
2. Peserta didik belum terbiasa dengan
model dan media yang digunakan oleh
guru dalam menyajikan materi pelajaran
3. Ketersedian sarana dan prasarana
penunjang pembelajaran inovatif terbatas
4. Guru kurang terampil membuat ppt untuk
menyajikan materi pelajaran yang dapat
menarik perhatian peserta didik sehingga
merasa termotivasi untuk belajar
5. Jaringan instalasi listrik yang tidak sampai
dikelas,sehingga pada saat kegiatan
berlangsung harus bertukar ruangan kelas
6. Dalam pengeditan video pembelajaran
guru masih merasa kesulitan dikarenakan
kurangnya keterampilan dalam teknologi
Adapun pihak yang terlibat dalam kegiatan
tersebut;
1.

Anda mungkin juga menyukai