1
BEST PRACTICE
Aksi 2
Penerapan Model pembelajaran Kooperatif Type
Number Head Together (NHT) untuk
meningkatkan kemampuan siswa pada mata
pelajaran Matematika (Numerasi) materi
Lingkaran (Unsur-Unsur Lingkaran) bebantu
Media Puzzle Ulin kelas VI-B tahun pelajaran
2022/2023
Aksi 3
Penerapan model Problem Based Learning (PBL)
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi Magnet (Sifat-Sifat Magnet)
Aksi 4
Meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa
pada Tema 5 Wirausaha dengan menerapkan
model pembelajaran Example Non Example
AKSI 2
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :
1. Minat siswa di dalam pembelajaran
matematika cukup rendah
2. Persepsi siswa yang menganggap mata
pelajaran matematika merupakan mata
pelajaran yang sulit dipahami
3. Guru masih kurang dalam menggunakan
media atau alat bantu dalam proses
penyampaian materi pembelajaran
4. Penggunaan metode dan model
pembelajaran dalam penanaman konsep
materi matematika kurang variatif
AKSI 3
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :
1. Guru masih menggunakan metode
konvensional seperti ceramah dan
penugasan sehingga pembelajaran dikelas
monoton
2. Guru belum maksimal dalam menggunakan
model pembelajaran yang variatif sesuai
dengan materi dan kebutuhan siswa
sehingga pembelajaran yang berlangsung
merupakan pembelajaran satu arah yaitu
dari guru ke siswa
3. Guru belum maksimal dalam
mengembangkan keterampilan penggunaan
model pembelajaran yang variatif
4. Asumsi guru terkait penggunaan model dan
persiapan media membutuhkan banyak
waktu dan tenaga menghambat inovasi
dalam proses pembelajaran
AKSI 4
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :
1. Siswa kurang terlibat aktif dalam proses
pembelajaran dan penugasan mandiri
maupun kelompok sehingga pembelajaran
berpusat pada guru
2. Siswa kurang terlatih untuk berani dan
percaya diri untuk mengemukakan pendapat
dan presentasi
3. Penggunaan media, model dan metode
pembelajaran yang belum variatif dan
kontektual
4. Pemberian reward dan ice breaking yang
kurang variatif
AKSI 2
1. Persepsi siswa terkait matematika
merupakan mata pelajaran yang sulit
2. Penggunaan media, model dan metode
dalam pembelajaran yang kurang efektif dan
variatif
AKSI 3
1. Rendahnya motivasi guru untuk
menerapkan model-model pembelajaran
inovatif
2. Pemahaman guru mengenai model-model
pembelajaran inovatif yang masih terbatas
AKSI 4
1. Model dan metode pembelajaran belum
dapat membimbing dan mengarahkan
peserta didik untuk berperan aktif dalam
proses pembelajaran
2. Penggunaan media pembelajaran yang
kurang efektif dan sumber belajar hanya
menggunakan buku tema guru dan siswa
Aksi :
Langkah-langkah apa Langkah-langkah yang dilakukan:
yang dilakukan untuk
menghadapi tantangan 1. Identifikasi masalah yang telah dianalisis
tersebut/ strategi apa berdasarkan informasi yang diperoleh dari
yang digunakan/ hasil wawancara dengan kepala sekolah
bagaimana prosesnya, dan rekan guru serta rekan-rekan
siapa saja yang terlibat /
mahasiswa dan kajian literatur yang
Apa saja sumber daya
atau materi yang didapat dari jurnal dan artikel
diperlukan untuk 2. Menyiapkan perangkat pembelajaran yaitu
melaksanakan strategi ini RPP, bahan ajar, media ajar, LKPD,
instrumen penilaian baik berupa rubrik
penilaian hasil produk, kisi-kisi dan
lembar evaluasi sesuai dengan model dan
metode pembelajaran yang relevan serta
pemanfaatan teknologi yang disesuaikan
dengan TPACK
3. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan perangkat yang telah disiapkan
AKSI 2
1. Penggunaan media atau alat bantu yang
disesuaikan dengan materi pelajaran yaitu
unsur-unsur lingkaran. Adapun media yang
digunakan adalah media ‘Puzzle Ulin’. Dalam
pembuatan media menggunakan bahan-
bahan sederhana dan media berisikan
unsur-unsur pada lingkaran yang dapat
dibongkar pasang sehingga posisi unsur-
unsur lingkaran dapat diacak hal ini untuk
menarik pemahaman siswa terkait materi
tersebut
2. Pemilihan model pembelajaran yang
menyengangkan namun mampu
diintegrasikan dengan materi dan media
yang sudah disediakan. Model pembelajaran
yang digunakan yaitu model Kooperatif Type
Number Head Together (NHT). Penggunaan
model ini tentunya dapat menarik keinginan
siswa untuk mampu menguasai materi yang
sedang dipelajari.
3. Adapun sintaks dalam penggunaan model
Kooperatif Type Number Head Together (NHT)
1 Mengorganisasikan siswa menjadi
beberapa kelompok, 2 Membagikan nomor
pada setiap kelompok dan kelompok lainnya
memiliki nomor yang sama, 3 Memberikan
masalah kepada kelompok yang kemudian
didiskusikan, 4 Penyebutan nomor pada
satu kelompok sebagai orang yang akan
mewakili kelompok dan nomor yang sama
pada kelompok lain bersiap memberikan
feedback, 5 Kesimpulan dan evaluasi.
AKSI 3
1. Pemilihan media dan alat serta bahan yang
disesuaikan dalam materi pembelajaran
dalam hal ini untuk melakukan percobaan
mencari sifat-sifat pada magnet maka
disiapkan bahan-bahan seperti magnet dan
benda-benda yang mudah ditemukan siswa
2. Penggunaan media seperti tayangan slide
PPT yang dibuat menggunakan Canva untuk
menyampaikan apersepsi dan beberapa
contoh benda-benda disekitarku yang dapat
menemukan sifat-sifat magnet
3. Pemilihan model dan metode pembelajaran
yang dapat menambah peran serta siswa
dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini
digunakan model pembelajaran Problem
Based Learning yang dirasa guru mampu
menarik siswa untuk belajar mencari dan
merekontstruksi pengetahuan mereka dalam
laporan hasil percobaan yang dilakukan.
Adapun sintaks dalam model pembelajaran
Problem Based Learning yaitu 5 fase
pembelajaran. Fase 1 orientasi peserta didik
pada masalah. Fase 2 mengorganisasikan
peserta didik. Fase 3 membimbing
penyelidikan individu dan kelompok. Fase 4
mengembangkan dan menyajikan hasil
karya. Fase 5 menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah.
AKSI 4
1. Pemilihan media berupa gambar-gambar
yang sesuai dengan pendekatan kontekstual
atau kehidupan nyata yang ditemukan
disekitar siswa baik dalam bentuk cetak dan
juga yang telah disiapkan pada tayangan
slide PPT Interaktif
2. Pemilihan model pembelajaran yang dapat
merangsang peran aktif siswa dalam proses
pembelajaran baik untuk mencari tahu
hingga kepada kepercayaan diri siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusi. Dalam hal
ini digunakan model pembelajaran Example
Non Example yang tentunya telah
disesuaikan dengan materi yang dipelajari
kemudian dikolaborasikan dengan metode
pembelajaran.
3. Adapun sintaks pada model pembelajaran
example non example yaitu 1 Guru
menyediakan gambar yang cocok dengan
misi pembelajaran. Gambar yang dipakai
harus sesuai dengan materi yang akan
disampaikan dengan kompetensi yang telah
ada, 2 Guru akan mengarahkan siswa untuk
membuat kelompok belajar 4 hingga 6 siswa.
Yang bertujuan untuk menganalisa gambar.
Kemudian analisa tersebut ditulis di kertas
yang telah disediakan oleh guru, 3 Setiap
kelompok belajar akan diberi gambar yang
sesuai dengan materi yang kemudian akan
didiskusikan bersama, 4 Setiap kelompok
akan diberikan waktu untuk
mempresentasikan didepan kelas dari
diskusi yang telah didapat dan menentukan
apakah gambar yang diberikan termasuk
contoh atau bukan, 5 Berdasarkan hasil
diskusi dan presentasi siswa, guru akan
mengutarakan sebuah evaluasi dan revisi
apa yang benar dan salah pada presentasi
siswa dan menguraikan tentang misi
pembelajaran yang ingin didapat, 6 Siswa
dan guru akan membuat kesimpulan
tentang materi belajar yang telah dilalui.
AKSI 2
Siswa sangat antusias dalam mengikuti
pembelajaran, dimulai dari guru mengajak siswa
menyanyikan lagu terkait unsur-unsur
lingkaran kemudian dilanjutkan dengan
kegiatan demontrasi yang dilakukan oleh guru.
Selain itu proses diskusi dan presentasi yang
menyenangkan dikarenakan semua anggota
kelompok memiliki tanggung jawab untuk
mewakili kelompok untuk presentasi karena
penyebutan nomor secara acak hal ini tentunya
membangun stimulus siswa untuk ingin
memahami tugas atau materi yang diberikan.
Adapun hasil belajar yang didapatkan siswa
sudah sangat baik dari sebelumnya walaupun
ada 2 orang siswa yang tidak mengikuti proses
pembelajaran dengan presentase 77 % .
AKSI 3
Siswa terlihat sangat antusias dalam mengikuti
pembelajaran khususnya pada kegiatan
melakukan percobaan mencari sifat-sifat
magnet. Melalui kegiatan berkelompok
kemudian presentasi menambah rasa percaya
diri siswa untuk berani mengemukakan
pendapat. Model pembelajaran dengan media
TPACK tentunya menambah pemahaman siswa
terkait materi yang sedang mereka pelajari.
Adapun hasil belajar siswa tentunya lebih baik
dari pembelajaran sebelumnya dengan
persentase 83% lebih baik dengan pembelajaran
yang lebih berkesan.
AKSI 4
Siswa terlihat aktif dan sangat antusias dalam
mengikuti pembelajaran. Dari kegiatan
pendahuluan yang dibuka dengan menyanyikan
lagu nasional menggunakan media TPACK
kemudian icebreaking yang bervariasi dari
sebelumnya menambah semangat siswa untuk
mengikuti proses pembelajaran. Penggunaan
media gambar yang berbeda menambah rasa
ingin tahu pada siswa kemudian dipadukan
dengan model pembelajaran yang menambah
aktiftas siswa pada saat pembelajaran. Dan
hasil belajar siswa keseluruhan diatas KKM
dalam persentase hasil 83% dengan aktifitas
siswa dalam rentan baik.