Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star
(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam Pembelajaran Lokasi SDN JATINEGARA 08 Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika Penulis Komarudin, S.Pd. Tanggal 30 Agustus 2022 Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah Kondisi yang menjadi latar PPL siklus aksi ke-I: belakang masalah, mengapa 1. Peserta didik kurang menyukai pembelajaran praktik ini penting untuk matematika. dibagikan, apa yang menjadi 2. Nilai matematika yang diperoleh peserta peran dan tanggung jawab didik rata- rata masih rendah khususnya anda dalam praktik ini. pada materi pecahan. Nilai yang diperoleh peserta didik dari 27 peserta didik, hanya 11 peserta didik yang mendapat nilai di atas KKM dan 19 peserta didik belum tuntas atau belum mencapai KKM. KKM yang ditentukan 70. 3. Metode pembelajaran yang tidak bervariasi sehingga proses pembelajaran monoton. 4. Guru masih menggunakan model pembelajaran langsung, yaitu proses pembelajaran yang lebih berpusat pada guru (teacher centered). 5. Kemampuan dasar materi pembelajaran peserta didik lemah. 6. Peserta didik kesulitan menjawab soal yang diberikan oleh guru kondisi tersebut juga disebabkan oleh kurangnya pemanfaatan media dan model pembelajaran inovatif yang dilakukan oleh guru di kelas. 7. Dampak pembelajaran di masa pandemi covid 19 tidak maksimal dalam pemberian materi dan bimbingan. Praktik ini penting untuk dibagikan karena: 1. Ingin meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika materi pecahan 2. Ingin memotivasi diri sendiri untuk melakukan praktik pembelajaran yang inovatif dan juga diharapkan bisa menjadi referensi bagi rekan guru lain.
Peran dan tanggung jawab dalam praktik ini
adalah sebagai guru kelas IV mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran secara efektif dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Tantangan : Tantangan yang saya hadapi untuk Apa saja yang menjadi mencapai tujuan tersebut pada PPL siklus tantangan untuk mencapai aksi ke-1 adalah: tujuan tersebut? Siapa saja 1. Mendesain pembelajaran yang harus yang terlibat, inovatif dan harus menyelesaikan masalah pembelajaran matematika 2. Mencari TPACK apa yang efektif dan efisien untuk mengatasi masalah pembelajaran 3. Mencari masalah kontekstual yang berkaitan dengan materi pecahan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah 4. Pada saat kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) masih ada beberapa peserta didik yang belum aktif berdiskusi dengan kelompoknya. 5. Pendidikan karakter profil pelajar Pancasila peserta didik dalam proses pembelajaran dan setelah pembelajaran
Yang terlibat pada PPL siklus aksi ke-1:
1. Kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah 2. Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing dalam proses pelaksanaan praktik pengalaman lapangan siklus aksi ke-1 3. Peserta didik, karena merekalah target dan tujuan pembelajaran tersebut 4. Teman sejawat yang membantu terlaksananya kegiatan PPL siklus aksi ke-1 5. Pakar (sesama guru, juga sebagai guru penggerak, dan narasumber rumah belajar assemblar edu) Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk Langkah-langkah apa yang menghadapi tantangan tersebut pada PPL dilakukan untuk menghadapi siklus aksi ke-1: tantangan tersebut/ strategi 1. Mencari dan membaca literatur pada apa yang digunakan/ google, youtube, dan lain-lain bagaimana prosesnya, siapa 2. Koordinasi dengan kepala sekolah saja yang terlibat / Apa saja 3. Wawancara dengan teman sejawat, sumber daya atau materi kepala sekolah dan pakar di sekolah yang diperlukan untuk 4. Berdiskusi dengan Dosen, guru pamong, melaksanakan strategi ini dan teman sejawat dalam hal ini sesama peserta PPG
Strategi apa yang digunakan pada PPL siklus
aksi ke-1: 1. Menggunakan model pembelajaran inovatif dalam hal ini Problem Based Learning (PBL), metode dan media serta menghubungkan dengan lingkungan sekitar berdasarkan kondisi sekolah. 2. Menggunakan TPACK (PPT, video pembelajaran, game di PhET Interactive Simulations. Fraction Matcher: Mixed Number, LKPD dan lainya) agar peserta didik dengan mudah memahami materi yang diajarkan. 3. Menyusun bahan ajar yang bermuatan materi HOTS. 4. Guru harus menguasai model pembelajaran yang digunakan sesuai sintaks , juga susunan kegiatan pembelajaran problem based learning berupa: 1) Kegiatan Pendahuluan terdiri dari: a. Memberi salam b. Berdoa bersama c. Mengecek kehadiran peserta didik d. Mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar e. Menyayikan lagu Indonesia Raya bersama f. Menyampaikan motivasi g. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai h. Mengingatkan kembali materi pada pelajaran sebelumnya dan mengaitkan dengan pelajaran yang akan disampaikan i. Menyampaikan materi yang akan diajarkan j. Melakukan apersepsi dengan bermain game pecahan k. Melakukan tepuk semangat bersama
2) Kegiatan Inti terdiri dari sintax PBL:
a. Orientasi peserta didik pada masalah b. Mengorganisasi peserta didik untuk belajar c. Membimbing Penyelidikan individu atau kelompok d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 3) Kegiatan Penutup terdiri dari: a. Refleksi b. Menyimpulkan c. Mengevaluasi. d. Salam Penutup 5. Memberikan LKPD 6. Menyediakan instrumen penilaian kognitif, Afektif dan Psikomotor. Tetapi sebelumnya guru menyediakan indikator soal, Kisi-kisi soal dan soal sesuai ranah yang dianjurkan
Yang terlibat pada PPL siklus aksi ke-1
adalah: 1. Peserta didik 2. Teman sejawat 3. Dosen dan guru pamong 4. Kepala sekolah
Sumber daya dan materi yang diperlukan
pada PPL siklus aksi ke-1: 1. Laptop 2. Papan tulis 3. Speaker aktif 4. Proyektor 5. Jaringan internet 6. Kertas warna, krayon/pensil warna, penggaris 7. LKPD Refleksi Hasil dan Dampak dari aksi langkah-langkah yang dampak dilakukan adalah sebagai berikut: Bagaimana dampak dari aksi 1. Hasil belajar meningkat setelah dari Langkah-langkah yang menggunakan model pembelajaran dilakukan? Apakah hasilnya Problem Based Learning (PBL) pada mata efektif? Atau tidak efektif? pelajaran matematika materi pecahan Mengapa? Bagaimana respon senilai. orang lain terkait dengan 2. Penggunaan media berbasis TPACK yang strategi yang dilakukan, Apa diimplementasikan dalam bentuk gambar, yang menjadi faktor game dan video pembelajaran yang keberhasilan atau ditayangkan berbantukan powerpoint ketidakberhasilan dari dapat membuat peserta didik lebih strategi yang dilakukan? Apa semangat dan tidak mudah bosan dalam pembelajaran dari mengikuti proses pembelajaran dan dari keseluruhan proses tersebut hasil evaluasi tersebut diperoleh hasil peserta didik yang mendapatkan nilai diatas KKM. 3. Respon dari guru pamong dan dosen mengenai pembelajaran yang diterapkan pada kegiatan pembelajaran tersebut sangat positif dan mendukung.
Keberhasilan dari strategi yang dilakukan pada
PPL siklus aksi ke-1 adalah menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran sangat efektif karena model pembelajaran ini peserta didik menjadi lebih aktif, bersemangat, memperoleh hasil pemecahan masalah yang baik karena dilakukan bersama teman lain dalam kelompoknya sehingga mampu mempresentasikan hasil dari pemecahan masalahnya dengan kritis dan penuh tanggungjawab.
Ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan pada
PPL siklus aksi ke-1 adalah: 1. Adanya peserta didik yang masih belum aktif saat diskusi kelompok, karena masih belum terbiasa bersosialisasi dengan teman di dalam kelompoknya. 2. Pengambilan video pada pelaksanaan pada saat pelaksanaan proses pembelajaran PPL aksi ke-1 belum optimal karena keterbatasan dan kesalahan teknis, sehingga hasil video masih ada yang bergerak-gerak dan pencahayaan kurang bagus.
Pembelajaran yang saya dapat dari
keseluruhan proses yang telah dilakukan adalah: 1. Suasana belajar mengajar di kelas menjadi lebih menyenangkan karena semua peserta didik terlibat aktif di dalam kegiatan pembelajaran. Setiap peserta didik juga menjadi meningkat kemampuannya dalam berpikir kritis dan bersosialisasi dengan temannya. 2. Saya mendapat feedback positif dari peserta didik dan guru dengan adanya penerapan model Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran. 3. Terjalin kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan orangtua. Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan TPACK yang digunakan pada pembelajaran ini telah menyelesaikan masalah pembelajaran yang berkaitan dengan materi pecahan senilai.
Lokasi SDN JATINEGARA 08
Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta didik Penulis Komarudin, S.Pd. Tanggal 13 September 2022 Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah Kondisi yang menjadi latar pada PPL siklus aksi ke-2: belakang masalah, mengapa 1. Proses penyampaian yang guru sampaikan masih praktik ini penting untuk belum maksimal karena terkendala media yang dibagikan, apa yang menjadi dipakai, kebanyakan masih menggunakan peran dan tanggung jawab metode ceramah. anda dalam praktik ini. 2. Guru tidak menggunakan media dan model pembelajaran yang inovatif. Hal ini membuat proses pembelajaran didominasi oleh guru dan beberapa peserta didik saja. Sedangkan bagi peserta didik yang pasif, tidak memiliki banyak peran dalam proses pembelajaran. 3. Peserta didik tidak berani bertanya pada saat proses pembelajaran. 4. Nilai yang diperoleh peserta didik rata- rata masih rendah 5. Situasi dan kondisi pasca covid 19 membuat siswa menurun motivasi belajarnya dan perlu terus di motivasi agar tercipta pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. 6. Media pembelajaran yang masih kurang. 7. Peserta didik kurang bersemangat mengikuti proses pembelajaran.
Praktik ini penting untuk dibagikan pada PPL
siklus aksi ke-2 karena: 1. Ingin mengatasi masalah pembelajaran PPKn 2. Ingin meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn 3. Ingin memotivasi diri sendiri untuk melakukan praktik pembelajaran yang inovatif 4. model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ini melibatkan siswa untuk dapat berdiskusi, dan berpikir kritis untuk memecahkan masalah yang dihadapinya, sehingga guru tidak lagi mendominasi dalam pembelajaran, dan siswa menjadi meningkat perhatiannya karena mereka akan aktif dalam mengemukakan pendapatnya dalam forum diskusi sehingga mereka bisa lebih menguasai materi yang diberikan karena pemecahan masalah mereka temukan sendiri sehingga lebih mudah dalam mengingat materi esensial yang sedang dipelajari dan motivasi dan hasil belajar peserta didik meningkat.
Peran dan tanggung jawab dalam praktik ini
adalah sebagai guru kelas IV mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran secara efektif dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga proses pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Guru mengharapkan dengan meningkatkan motivasi belajar maka dapat tujuan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik dapat meningkat pula. Tantangan : Tantangan yang saya hadapi untuk Apa saja yang menjadi mencapai tujuan tersebut pada PPL siklus tantangan untuk mencapai aksi ke-2 adalah: tujuan tersebut? Siapa saja 1. Orang tua sibuk bekerja yang terlibat, 2. Tidak ada motivasi dari orang tua 3. Terlalu banyak bermain 4. Kurangnya motivasi diri sendiri 5. Peserta didik tidak percaya diri 6. Mendesain pembelajaran yang harus inovatif dan harus menyelesaikan masalah motivasi belajar peserta didik rendah. 7. Mencari TPACK apa yang efektif dan efisien untuk mengatasi masalah pembelajaran 8. Pendidikan karakter profil pelajar Pancasila peserta didik dalam proses pembelajaran dan setelah pembelajaran
Yang terlibat pada PPL siklus aksi ke-2:
1. Kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah 2. Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing dalam proses pelaksanaan praktik pengalaman lapangan siklus aksi ke-2 3. Peserta didik, karena merekalah target dan tujuan pembelajaran tersebut 4. Teman sejawat yang membantu terlaksananya kegiatan PPL siklus aksi ke- 5. Pakar (sesama guru, juga sebagai guru penggerak, dan narasumber rumah belajar assemblar edu) Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk Langkah-langkah apa yang menghadapi tantangan tersebut pada PPL dilakukan untuk menghadapi siklus aksi ke-2: tantangan tersebut/ strategi 1. Mencari dan membaca literatur pada apa yang digunakan/ google, youtube, dan lain-lain bagaimana prosesnya, siapa 2. Berdiskusi dengan teman sejawat, kepala saja yang terlibat / Apa saja sekolah dan pakar di sekolah sumber daya atau materi 3. Berdiskusi dengan Dosen, guru pamong, yang diperlukan untuk dan teman sejawat dalam hal ini sesama melaksanakan strategi ini peserta PPG
Strategi apa yang digunakan pada PPL siklus
aksi ke-2: 1. Menggunakan model pembelajaran inovatif dalam hal ini Problem Based Learning (PBL), metode dan media serta menghubungkan dengan lingkungan sekitar berdasarkan kondisi sekolah. 2. Menggunakan TPACK (PPT, video pembelajaran, game di aplikasi Quizwhizzer, LKPD dan lainya) agar peserta didik dengan mudah memahami materi yang diajarkan. 3. Menyusun bahan ajar yang bermuatan materi HOTS. 4. Guru harus menguasai model pembelajaran yang digunakan sesuai sintax, juga susunan kegiatan pembelajaran problem based learning berupa: 1) Kegiatan Pendahuluan terdiri dari: a. Memberi salam b. Berdoa bersama c. Mengecek kehadiran peserta didik d. Mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar e. Menyayikan lagu Indonesia Raya bersama f. Menyampaikan motivasi g. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai h. Mengingatkan kembali materi pada pelajaran sebelumnya dan mengaitkan dengan pelajaran yang akan disampaikan i. Menyampaikan materi yang akan diajarkan j. Melakukan apersepsi dengan bermain game pecahan k. Melakukan tepuk semangat bersama
2) Kegiatan Inti terdiri dari sintax PBL:
a. Orientasi peserta didik pada masalah b. Mengorganisasi peserta didik untuk belajar c. Membimbing Penyelidikan individu atau kelompok d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 3) Kegiatan Penutup terdiri dari: a. Refleksi b. Menyimpulkan c. Mengevaluasi. d. Salam Penutup 5. Memberikan LKPD 6. Menyediakan instrumen penilaian kognitif, Afektif dan Psikomotor. Tetapi sebelumnya guru menyediakan indikator soal, Kisi-kisi soal dan soal sesuai ranah yang dianjurkan
Yang terlibat pada PPL siklus aksi ke-2
adalah: 1. Peserta didik 2. Teman sejawat 3. Dosen dan guru pamong 4. Kepala sekolah
Sumber daya dan materi yang diperlukan
pada PPL siklus aksi ke-2: 1. Laptop 2. Papan tulis 3. Speaker aktif 4. Proyektor 5. Jaringan internet 6. LKPD Refleksi Hasil dan Dampak dari aksi langkah-langkah yang dampak dilakukan adalah sebagai berikut: Bagaimana dampak dari aksi 1. Dampak dari penerapan model pembelajaran dari Langkah-langkah yang Problem Based Learning (PBL) membuat peserta dilakukan? Apakah hasilnya didik lebih termotivasi dalam belajar, karena pada efektif? Atau tidak efektif? saat belajar peserta didik merumuskan masalah Mengapa? Bagaimana respon sendiri, melakukan literasi, bekerja kelompok, orang lain terkait dengan melakukan pengamatan, melakukan diskusi hasil strategi yang dilakukan, Apa kelompok, mempresentasikan hasil kelompok, yang menjadi faktor sampai membuat kesimpulan. keberhasilan atau 2. Penggunaan media berbasis TPACK yang ketidakberhasilan dari diimplementasikan dalam bentuk gambar, strategi yang dilakukan? Apa game Quizwhizzer dan video pembelajaran pembelajaran dari yang ditayangkan berbantukan powerpoint keseluruhan proses tersebut dapat membuat peserta didik lebih semangat dan tidak mudah bosan dalam mengikuti proses pembelajaran dan dari hasil evaluasi tersebut diperoleh hasil peserta didik yang mendapatkan nilai diatas KKM. 3. Respon dari guru pamong dan dosen mengenai pembelajaran yang diterapkan pada kegiatan pembelajaran tersebut sangat positif dan mendukung.
Keberhasilan dari strategi yang dilakukan pada
PPL siklus aksi ke-2 adalah: 1. Dengan menggunakan model PBL game Quizwhizzer membuat peserta didik lebih termotivasi belajar daripada menggunakan model pembelajaran konvensional yang terlihat dari indikator motivasi belajar naik dari sebelumnya. Indikator motivasi belajar : 1) Adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan 2) Adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan 3) Adanya rasa ingin tahu yang tinggi 4) Semangat dalam belajar 5) Adanya kemandirian dalam belajar dan mengerjakan tugas 6) Kesiapan dalam menghadapi pembelajaran 7) Adanya kepercayaaan diri 8) Adanya lingkungan yang baik 9) Adanya kegiatan yang menarik 10) Disiplin 11) Kepuasan 12) Adanya konsentrasi dalam belajar
2. Respon peserta didik saat pembelajaran terlihat
bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar peserta didik. Hal ini didasarkan pada indikator pengamatan, yaitu :
1) Peserta didik tekun menghadapi tugas
2) Peserta didik ulet menghadapi kesulitan 3) Peserta didik menunjukkan minat terhadap permasalahan yang dihadapi 4) Peserta didik menunjukkan senang bekerja 5) Peserta didik dapaat mempertahankan pendapat saat menunjukkan hasil karya
Ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan pada
PPL siklus aksi ke-2 adalah: 1. Pengambilan video pada saat pelaksanaan proses pembelajaran PPL aksi ke-2 belum optimal, hasil video masih ada yang bergerak-gerak dan pencahayaan kurang bagus. 2. Kurangnya kejernihan audio masih ada sedikit noise
Pembelajaran yang saya dapat dari
keseluruhan proses yang telah dilakukan adalah suasana belajar mengajar di kelas menjadi lebih menyenangkan karena semua peserta didik terlibat aktif di dalam kegiatan pembelajaran. Setiap peserta didik juga menjadi meningkat kemampuannya dalam berpikir kritis dan bersosialisasi dengan temannya. Kesimpulannya bahwa model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan TPACK yang digunakan pada pembelajaran ini telah menyelesaikan masalah pembelajaran yang berkaitan dengan rendahnya motivasi peserta didik.