Anda di halaman 1dari 7

TUGAS LK. 3.

1 MENYUSUN BEST PRACTICES PPL PPG DALJAB


PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN KATEGORI 1 PERIODE 3

SMK Pasundan Rancaekek

Disusun Oleh
Siti Fadhilah Nur, S.Pd

BIDANG STUDI KIMIA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2024
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SMK Pasundan Rancaekek


Lingkup Pendidikan SMK kelas X-1 TKJ
Tujuan yang ingin dicapai Dari masalah yang ingin diselesaikan yaitu Pembelajaran di
kelas belum inovatif dan rendahnya aktivitas peserta didik.
Maka tujuan yang ingin dicapai:
Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik
melalui penerapan model discovery learning pada konsep
notasi atom. Serta model problem based learning pada
konsep Isotop, isobar dan isoton.

Penulis Siti Fahilah Nur


Tanggal Aksi 1 : 12 Desember 2023
Aksi 2: 19 Januari 2024
Situasi: 1. Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
Kondisi yang menjadi latar Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang
belakang masalah, mengapa materi, yang mencakup struktur, sifat, dan perubahan materi
praktik ini penting untuk (Chang, 2010). Johnstone (1992) menyatakan ilmu kimia
dibagikan, apa yang menjadi terbagi ke dalam aspek makroskopis, mikroskopis, dan
peran dan tanggung jawab anda simbolis. Chandrasegaran et. al (2007) menyatakan bahwa
dalam praktik ini. aspek mikroskopis merupakan aspek penting dalam konsep
kimia. Akan tetapi, hal ini pula yang membuat peserta didik
kesulitan untuk memahami pelajaran kimia. Pernyataan
mengenai kesulitan yang dialami peserta didik ini didukung
dari hasil wawancara yang menyatakan bahwa:
1. Pembelajaran di kelas monoton (selalu
menggunakan metode konvensional sehingga
peserta didik bosan dadn mengantuk.
2. Pembelajaran yang masih berpusat pada guru
sehingga aktivitas peserta didik belum optimal.
3. Guru masih jarang mengaitkan materi kimia dengan
kehidupan sehari-hari.
Adapun hasil wawancara teman sejawat yang menyatakan
bahwa:
1. Sebagian hasil belajar peserta didik belum
mencapai KKM, karena kurangnya pemahaman
atau motivasi belajar peserta didik di kelas.
2. Kurangnya interaksi antara peserta didik dengan
guru dikarenakan guru kurang mempersilahkan
atau memberikan ruang untuk anak berbicara dan
mengemukakan pendapat.
3. Model, media dan metode pembelajaran yang
kurang menarik, monoton dan menjenuhkan
menyebabkan beberapa peserta didik mengantuk
bahkan tertidur.
4. Tidak tersedianya LKPD yang dapat memandu
peserta didik dalam belajar.
2. Praktik ini penting untuk dibagikan
Kemampuan utama yang harus dimiliki oleh para
pendidik adalah strategi yang digunakan dalam
pembelajaran. Artinya seorang guru tidak hanya dituntut
untuk menguasai mata pelajaran yang akan diajarkannya,
tetapi juga harus menguasai dan mampu memfasilitasi
peserta didik untuk bisa belajar mandiri dan mendapatkan
pengetahuan yang seharusnya mereka peroleh. Sehingga
sangat perlu praktik ini untuk dibagikan, karena:
1. Sebagian guru mengalami permasalahan yang sama
dengan permasalahan yang saya alami.
2. Praktik pembelajaran ini bisa memotivasi saya
sendiri untuk mendesain pembelajaran yang kreatif
dan inovatif.
3. Praktik pembelajaran ini diharapkan bisa
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta
didik.
4. Praktik pembelajaran ini bisa memotivasi guru lain
dalam hal mendesain pembelajaran yang kreatif dan
inovatif.
5. Praktik pembelajaran ini bisa menjadi referensi dan
inspirasi guru-guru lain bagaimana cara mengatasi
permasalahan pembelajaran ini.

3. Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik


ini:
1. Saya sebagai guru harus mengidentifikasi tentang
permasalahan yang terjadi selama proses belajar
mengajar di dalam kelas.
2. Menyelesaikan masalah yang telah diidentifikasi.
3. Mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif,
menantang dan menyenangkan menggunakan
model, metode, dan media pembelajaran yang tepat
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
efektif dan bisa meningkatkan hasil belajar dan
aktivitas peserta didik pada materi isotop, isobar dan
isoton.
4. Melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan.
antangan : 1. Tantangan yang dihadapi guru untuk
Apa saja yang menjadi mencapai tujuan tersebut antara lain :
tantangan untuk mencapai
tujuan tersebut? Siapa saja yang Ada beberapa tantangan dalam meningkatkan
terlibat, aktivitas dan hasil belajar peserta didik terhadap mata
pelajaran kimia. Tantangan tersebut berasal dari
beberapa faktor, yakni faktor peserta didik, guru, dan
sekolah.
1. Faktor peserta didik:
a. Rendahnya semangat belajar peserta didik saat
di kelas.
b. Peserta didik mengalami kesulitan dalam
memahami materi kimia.
2. Faktor guru
a. Penggunaan media pembelajaran yang belum
tepat dan inovatif yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik dan karakteristik
materi pembelajaran yang mampu menarik minat
peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.
b. Penggunaan model dan metode pembelajaran
yang belum tepat sehingga belum mampu
meningkatkan aktivitas dan partisipasi peserta
didik dalam pembelajaran.
c. Guru belum optimal dalam menciptakan proses
pembelajaran yang mudah, asik, seru,
menantang dan menyenangkan.
3. Faktor sekolah
a. Keterbatasan sarana dan prasarana yang
mendukung pembelajaran kimia seperti tidak
tersedianya LAB kimia.
b. Kurangnya Perangkat penunjang pemanfaatan
teknologi seperti LCD yang terbatas.
c. Jaringan wifi yang terbatas dan tidak sampai
pada semua kelas.

Berdasarkan beberapa tantangan diatas, dapat disimpulkan


bahwa tantangan yang dihadapi meliputi faktor peserta
didik, faktor guru dari sisi kompetensi yang harus dimiliki
guru yaitu kompetensi pedagogik dan profesional dan juga
faktor sekolah yaitu ketersedian sarana dan prasana yang
mendukung.
Aksi : Aksi 1
Langkah-langkah apa yang Pertemuan Pertama ( notasi atom)
dilakukan untuk menghadapi  Model pembelajaran : Discovery Learning
tantangan tersebut/ strategi apa  Pendekatan : Saintifik
yang digunakan/ bagaimana  Metode : Diskusi
prosesnya, siapa saja yang  Media pembelajaran : Powerpoint dan PheT atom
terlibat / Apa saja sumber daya yang berkaitan dengan materi notasi atom
atau materi yang diperlukan  Lembar kerja : LKPD berbasis discovery learning
untuk melaksanakan strategi ini Aksi 2
Pertemuan ke dua (isotop, isobar dan isoton)
 Model pembelajaran : Problem Based Learning
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Diskusi
 Media pembelajaran : Powerpoint dan PheT isotope
atomic and mass yang berkaitan dengan materi
isotop, isobar dan isoton
 Lembar kerja : LKPD berbasis Problem Based
learning.

Pihak yang terlibat dalam proses kegiatan awal sampai akhir


kegiatan, diantaranya Dosen dan Guru Pamong yang selalu
memberikan masukan, saran, serta motivasi kepada penulis.
Pihak sekolah seperti peserta didik yang ikut serta dalam
kegiatan pembelajaran, kepala sekolah yang mendukung dan
memotivasi kegiatan ini, teman sejawat yang memberikan
saran dan motivasi dalam kegiatan ini.
Refleksi Hasil dan dampak 1. Dampak dari langkah-langkah yang dilakukan
Bagaimana dampak dari aksi dari Setelah diterapkan model pembelajaran discovery
Langkah-langkah yang learning dan problem based learning peserta didik
dilakukan? Apakah hasilnya mengalami perubahan cara belajar, mereka lebih
efektif? Atau tidak efektif? bersemangat dan semakin aktif dalam pembelajaran.
Mengapa? Bagaimana respon Peserta didik juga semakin terampil dalam diskusi dan
orang lain terkait dengan strategi presentasi dalam kelompok. Peserta didik juga
yang dilakukan, Apa yang menyampaikan respon positif berdasarkan angket yang
menjadi faktor keberhasilan atau diberikan. Peserta didik dapat mengikuti sintak pada
ketidakberhasilan dari strategi model discovery learning dan problem based learning
yang dilakukan? Apa melalui media PheT simulation dan peserta didik
pembelajaran dari keseluruhan mampu mengikuti pembelajaran sesuai dengan
proses tersebut langkah-langkah yang ada pada LKPD.

2. Apakah hasil efektif atau tidak?


Berdasarkan hasil evaluasi yang berupa angket, nilai
pretest, dan jurnal refleksi disimpulkan bahwa pada
siklus 1 langkah pembelajaran sudah terlaksana dengan
baik sesuai dengan perencanaan. Selain itu hasil post
test peserta didik kelas X TKJ 1 yang mencapai KKM
sebanyak 82%, sedangkan 10% peserta didik belum
mencapai KKM. Pada hasil penilaian observasi sikap,
sebanyak 27% peserta didik menunjukan sikap sangat
baik, 40% baik, dan 33% cukup baik. Sedangkan pada
penilain observasi keterampilan, sebanyak 33% peserta
didik menunjukan keterampilan sangat baik, 60% baik,
dan 7% cukup baik. Selain itu skor angket dari 20
peserta didik menunjukan kategori sangat tinggi.
Pada aksi 2 langkah pembelajaran sudah terlaksana
dengan baik sesuai dengan perencanaan, lalu persen
rata-rata N-gain nilai pretest dan postest adalah 79,9%
termasuk dalam kategori sangat efektif, dan skor angket
dari 20 perserta didik menunjukan kategori sangat
tinggi. Hal tersebut menunjukan bahwa penggunaan
model pembelajaran problem based learning efektif
dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Berdasarkan hasil post tes peserta didik kelas X TKJ 1
yang mencapai KKM sebanyak 86,95%, sedangkan
13,04% peserta didik belum mencapai KKM. Lalu
berdasarkan hasil penilaian observasi sikap
menunjukan sebanyak 28% peserta didik masuk
kategori sangat baik, 52% peserta didik masuk kategori
baik, 17% masuk kategori cukup baik, dan 1% masuk
kategori kurang baik. Sedangkan berdasarkan hasil
penilaian observasi keterampilan menunjukan
sebanyak 48% peserta didik masuk kategori sangat
baik, 35% peserta didik masuk kategori baik, 17%
masuk kategori cukup baik.

3. Beberapa faktor keberhassilan atau ketidak


berhasilan dari strategi yang dilakukan :
 Penerapan model pembelajaran sudah sesuai
dengan modul ajar dan sintak-sintaknya sudah
dilaksanakan.
 Adanya pemberian gambar atau video yang
menarik berkaitan dengan materi yang akan
disampaikan.
 Peserta didik sudah aktif dalam diskusi sehingga
menemukan solusi dari permasalahan yang
disajikan.
 Anggota kelompok heterogen.
 Peserta didik sudah mulai terampil berbicara
membuka, tanya jawab dan menutup presentasi.
 Guru menggunakan TPACK dalam pembelajaran.
 Media yang digunakan kontekstual.
 Peserta didik sudah menerapkan 4C bekerja
sama,saling berbagi informasi serta mendengarkan
atau menggunakan ide-ide.
 Peserta didik yang lain dan lebih mandiri dalam
mencari jawaban dari berbagai sumber untuk
mencapai tujuan pembelajaran.

4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan atau dalam


perbaikan:
 Melakukan pretest untuk mengukur pengetahuan
awal siswa agar memudahkan guru dalam
menganalisis tingkat keberhasilan penerapan suatu
model pembelajaran.
 Selalu memotivasi peserta didik dalam
pembelajaran.
 Sudut perekaman lebih dekat kepada objek.
 Wajah guru harus selalu ceria dan semangat.
 Suara guru yang harus terdengar oleh semua peserta
didik.

Maka berdasarkan keseluruhan cerita praktik baik ini,


penerapan model pembelajaran discovery learning dan
problem based learning dapa meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar peserta didik.

Rencana Tindak Lanjut

1. Membuat RPP atau modul ajar yang inovatif sesuai dengan karakteristik peserta didik
2. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran dengan
memperhatikan model dan metode pemebelajaran yang tepat
3. Meningktkan pengetahuan dan berinovasi terkait pemanfaatan teknologi dalam
pembelajaran dengan memperbanyak ilmu serta wawasan melalui kegiatan work
shop atau webinar.
4. Selalu melakukan proses penilaian di setiap pembelajara.

Anda mungkin juga menyukai