Anda di halaman 1dari 10

LK 3.

1 MENYUSUN BEST PRACTICES

Oleh : KIKY ROSITA DEWI


KELAS PPG PGSD 001
NO. UKG 201800278140

PENDIDIKAN PROFESI GURU


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SDN Kalicari 03 Kota Semarang


Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap
materi Transformasi Energi melalui penerapan media
Problem Based Learning berbantu media video dan
flashcard.
Penulis 1. Kiky Rosita Dewi, S.Pd. (Guru)
2. Sri Purbiyatmi, S.Pd. (Kepala Sekolah)
3. Lasminto, S.Pd. (Teman sejawat)
4. Rangga Adi Wicaksono (Siswa kelas IV)
5. Khalea Rosela (Siswa kelas IV)
Tanggal 12 Desember 2022
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:
Kondisi yang menjadi latar Covid-19 yang memberi dampak besar pada
belakang masalah, mengapa proses pembelajaran mengakibatkan peserta didik
praktik ini penting untuk mengalami lost learning. Hal ini terlihat dari
dibagikan, apa yang menjadi rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata
peran dan tanggung jawab pelajaran IPAS materi Transformasi Energi di kelas IV
anda dalam praktik ini. SDN Kalicari 03, 17 dari 28 siswa belum mencapai
nilai 70. Artinya hanya 40% siswa yang dapat
mencapai nilai 70 atau lebih.
Berdasarkan hasil kajian literatur dan hasil
wawancara dengan rekan sejawat dan peserta didik,
faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya
pemahaman materi peserta didik antara lain:
1. Hasil Kajian Literatur
Menurut Sunarti,dkk. (2020) menjelaskan
bahwa faktor yang mempengaruhi tingkat
pemahaman peserta didik adalah:
a. Penggunaan media oleh guru dalam
kegiatan pembelajaran.
b. Pemilihan model dan metode pembelajaran
yang dilakukan guru.
Sumber: https://doi.org/10.17509/eh.v12i1.18508
2. Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah
disebutkan bahwa faktor-faktor penyebab
rendahnya pemahaman konsep peserta didik
antara lain:
a. Guru kurang memiliki komitmen diri untuk
sepenuhnya mengerjakan tupoksi di kelas.
b. Guru belum mengusai model pembelajaran
yang inovatif.
c. Peserta didik kurang dilibatkan dalam
pembelajaran.
d. Sumber belajar hanya bersumber dari buku
siswa
3. Hasil wawancara dengan rekan sejawat
Faktor-faktor penyebab rendahnya
pemahaman konsep peserta didik pada
pembelajaran IPAS antara lain:
a. Guru lebih sibuk dengan tugas tambahan.
b. Kurangnya minat peserta didik pada
pembelajaran IPAS karena materi yang sulit
dipahami
c. Pemilihan media pembelajaran dalam
mengajarkan materi transformasi energi
kurang menarik.
4. Hasil Wawancara dengan Peserta Didik
Faktor-faktor penyebab rendahnya
pemahaman konsep peserta didik pada
pembelajaran IPAS antara lain:
a. Peserta didik sering mengantuk di kelas
karena pembelajaran yang diberikan guru
terlalu membosankan
b. Peserta didik merasa asing dengan nama-
nama benda elektronik.
c. Peserta didik tidak terbiasa
mempresentasikan hasil pemahaman
konsepnya di depan kelas
d. Peserta didik tidak terbiasa dengan diskusi
kelompok.
Mengapa praktik ini penting dibagikan?
Praktik pembelajaran ini menurut saya penting untuk
dibagikan karena saya kira banyak rekan guru yang
mengalami permasalahan yang sama dengan
permasalahan yang saya alami. Praktik ini
diharapkan selain bisa memotivasi diri saya sendiri,
juga diharapkan bisa menjadi referensi atau inspirasi
bagi rekan guru yang lain. Selain itu, meningkatkan
pemahaman pada materi transformasi energi penting
untuk saya dalam menjalankan profesi sebagai
pendidik. Selain itu, agar peserta didik paham tentang
alat-alat elektronik yang ada di sekitar
lingkungannya.

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini:


Saya yang berperan sebagai guru yaitu membuat
rencana pembelajaran, melaksanakan dan
mengevaluasi pembelajaran, serta memberikan
tindak lanjut. Selain itu saya mempunyai tanggung
jawab untuk melakukan proses pembelajaran ini
secara efektif, dengan menggunakan metode, media
video pembelajaran dan model pembelajaran PBL
yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran
dan hasil belajar peserta didik dapat tercapai sesuai
dengan yang diharapkan.
Tantangan : Tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai
Apa saja yang menjadi tujuan tersebut yaitu:
tantangan untuk mencapai 1. Perlunya persiapan yang matang sebelum
tujuan tersebut? Siapa saja melakukan proses pembelajaran, baik materi,
yang terlibat? bahan yang akan diajarkan, dan media
pembelajaran yang digunakan, serta
mengkondisikan peserta didik dan lingkungan
kelas.
2. Penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning berbantuan media video
pembelajaran inovatif, kreatif, dan
menyenangkan sesuai dengan karakteristik
peserta didik.
3. Pengkondisian kelas yang menyenangkan dan
tetap kondusif.
Yang terlibat dalam proses pembelajaran ini yaitu:
1. Dosen Pembimbing, yaitu memberikan arahan,
masukan dan saran dalam penyusunan
perangkat pembelajaran serta memberikan
saran dan masukan dalam pelaksanaan aksi.
2. Guru Pamong, yaitu memberikan saran dan
masukan dalam pelaksanaan aksi.
3. Kepala Sekolah, selaku pimpinan didalam
lembaga yang terlibat dalam tantangan ini
karena kepala sekolah sekalu pimpinan yang
memberi izin pada guru untuk melakukan
inovasi pembelajaran.
4. Rekan Sejawat, yaitu memberikan masukan
dan saran dalam pemilihan solusi serta
memberikan masukan dan saran dalam
pelaksanaan aksi.
5. Peserta Didik, yaitu subjek utama
pembelajaran.

Aksi : Berdasarkan tantangan yang dihadapi guru, langkah-


Langkah-langkah apa yang langkah yang harus dilakukan yaitu:
dilakukan untuk 1. Pembuatan perangkat pembelajaran yang
menghadapi tantangan disesuaikan dengan materi dan karakteristik
tersebut/ strategi apa yang peserta didik.
digunakan/ bagaimana
prosesnya, siapa saja yang
terlibat / Apa saja sumber
daya atau materi yang
diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini?
2. Pemilihan media atau alat peraga yang sesuai
dengan karakteristik peserta didik yaitu
mengunakan video pembelajaran,Flipbook,
kartu benda, serta pengamatan lingkungan
sekitar sehingga pembelajaran akan
bermakna.

Media kartu benda

Media Video tentang energi

Media FlipBook

a. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses


pembelajaran yaitu guru PPL, peserta didik,
dan rekan sejawat.

b. Sumber daya yang dibutuhkan untuk


membuat media pembelajaran inovatif yaitu
bahan ajar, laptop, LCD, jaringan internet,
Flipbook, aplikasi Canva untuk membuat
bahan ajar dan LKPD, lingkungan kelas sebagai
sumber pengamatan.

3. Berkaitan dengan penggunaan strategi


pembelajaran.
Guru memberi keleluasaan pada siswa untuk
meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan
kesiapan belajar, minat, dan profil belajar
siswa tersebut. Siswa dikelompokkan
berdasarkan hasil assesmen diagnostik.
Strategi pembelajaran yang dilakukan harus
menyentuh semua gaya belajar siswa.

4. Mengimplementasikan sintaks model


pembelajaran Problem Based Learning dalam
proses pembelajaran yaitu:
1) Memberikan orientasi tentang
permasalahan kepada peserta didik

Pade fase ini, peserta didik diajak


mengamati sebuah gambar orang yang
menggosokkan kedua telapak tangan.
Kemudian guru memberikan permasalahan
“Apa yang kamu rasakan saat
menggosokkan kedua telapak tangan?
Mengapa hal itu bisa terjadi?”

2) Mengorganisasikan peserta didik untuk


belajar.

Pada fase ini, peserta didik dibagi menjadi


6 kelompok heterogen. Peserta didik diajak
untuk mengamati benda-benda di
lingkungan kelas untuk dianalisis
transformasi energi yang terjadi.

3) Membimbing penyelidikan individu


maupun kelompok.
Pada fase ini, peserta didik menganalisis
bentuk perubahan energi yang terjadi pada
benda-benda yang ada di dalam kelas
dengan diskusi kelompok dan bimbingan
guru.
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya.

Pada fase ini, setiap anggota kelompok


mempresentasikan hasil diskusi LKPD di
depan kelas. Peserta didik dari kelompok
lain secara bergantian menanggapi hasil
presentasi kelompok penyaji.

5) Menganalisis dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah.

Pada fase ini, guru menganalisis dan


mengevaluasi hasil presentasi dengan
memberikan masukan dan tanggapan
sebagai penguatan.
5. Pemilihan Asesmen
1. Asesmen Diagnostik
- Pertanyaan pemantik
- Tanya jawab
2. Formatif
- Observasi
- Performa
- Evaluasi
3. Penilaian Ketercapaian Profil Pancasila
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi dan Langkah-langkah yang
Bagaimana dampak dari aksi dilakukan yaitu :
dari Langkah-langkah yang Kegiatan penerapan Model Problem Based
dilakukan? Apakah hasilnya
Learning berbantuan media Video dan Flash Card
efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa? Bagaimana respon pada pembelajaran IPAS Materi Transformasi Energi
orang lain terkait dengan di kelas IV SDN Kalicari 03 memiliki banyak kesan
strategi yang dilakukan, Apa dan dampak yang sangat baik diantaranya adalah:
yang menjadi faktor 1. Penerapan Model Problem Based Learning
keberhasilan atau berbantuan media Video dan Flashcard berhasil
ketidakberhasilan dari meningkatkan pemahaman peserta didik kelas IV
strategi yang dilakukan? Apa
pada pembelajaran IPAS Materi Transformasi
pembelajaran dari
keseluruhan proses Energi. Dengan data peningkatan nilai IPAS yang
tersebut? diperoleh peserta didik sebelum menerapkan
model Problem Based Learning berbantuan media
Video dan Flashcard dari 28 siswa Kelas IV hanya
11 siswa yang memperoleh nilai 70 atau lebih.
Setelah menerapkan Model Problem Based
Learning berbantuan media Video dan Flashcard
meningkat menjadi 25 siswa. Terdapat
peningkatan yang cukup signifikan.
2. Siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran
karena siswa melakukan kegiatan pengamatan
sekitar dan pemecahan masalah dengan diskusi
kelompok.
3. Pendekatan pembelajaran yang digunakan sudah
berbasis TPACK.
Apakah hasilnya efektif Atau tidak efektif?
Mengapa?
1. Hasilnya sudah efektif, karena peserta didik
sangat antusias saat proses pembelajaran
berlangsung. Rencana pembelajaran sudah
dirancang dengan matang dari segi media, model,
metode, serta strategi yang diterapkan dalam
pembelajaran.
2. Penerapan model pembelajaran PBL bisa
menumbuhkan kemampuan berpikir kritis
peserta didik dalam memecahkan suatu
permasalahan. Hal ini terbukti pada saat peserta
menyelesaikan permasalahan yang ada dalam
LKPD dengan kegiatan diskusi.
3. Penggunaan Media Video dan Flashcard sangat
membantu peserta didik dalam memahami
materi Transformasi Energi. Karena peserta didik
lebih tertarik dengan media audiovisual
dibanding ceramah atau buku teks.
Bagaimana respon orang lain terkait dengan
strategi yang dilakukan:
1. Peserta didik merasa senang dengan
pembelajarannya, dibuktikan pada saat
kegiatan refleksi di akhir pembelajaran.
2. Kepala Sekolah mendukung terhadap inovasi
pembelajaran yang dilakukan guru.
3. Rekan sejawat di sekolah menjadi terinspirasi
dalam menerapkan pembelajaran yang
berorientasi pada siswa, penggunaan teknologi
dalam pembelajaran, penyusunan perangkat
pembelajaran inovatif.
Yang menjadi faktor keberhasilan yaitu :
1. Kemampuan guru dalam menguasai fase-fase
yang terdapat pada model pembelajaran,
penerapan metode dan media yang digunakan
pada saat pembelajaran.
2. Peserta didik yang semangat dalam mengikuti
pembelajaran.
3. Dukungan kepala sekolah yang sudah
mengijinkan pelaksanaan PPL.
4. Rekan sejawat yang turut membantu
mempersiapkan alat dalam proses perekaman
kegiatan pembelajaran.
5. Bimbingan dan arahan dari Dosen dan Guru
Pamong.
Ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan:
1. Pengambilan video pada saat pelaksanaan
proses pembelajaran PPL Aksi Ke-1 belum
maksimal karena hanya memakai satu
kamera.
2. Jumlah peserta didik yang banyak
menyebabkan guru kesulitan mengelola dan
mengkondisikan kelas dengan baik.
3. Ruang kelas yang sempit sehingga pengaturan
tempat duduk peserta didik yang kurang
sesuai. Terlihat beberapa peserta didik duduk
membelakangi papan tulis.
4. Flashcard yang ukurannya relatif kecil dan
belum sesuai.
Apa pembelajaran dari keseluruhan proses
tersebut?
1. Guru mampu menerapkan model
pembelajaran yang inovatif, mengajak siswa
untuk berfikir kritis.
2. Guru mampu mendesain pembelajaran yang
menarik sehingga menumbuhkan semangat
peserta didik.
3. Guru harus mampu menyentuh seluruh gaya
belajar siswa melalui penerapan pembelajaran
yang berdiferensiasi.

Anda mungkin juga menyukai