Anda di halaman 1dari 13

LK. 3.

1 MENYUSUN BEST PRACTICES


PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTU MEDIA
PHET SIMULATION UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR
PESERTA DIDIK DALAM MATERI LISTRIK STATIS

Oleh:
RENI SETIAN BR KARO, S.Pd
Nomor Peserta PPG : 201900739320
Nomor Pokok Mahasiswa : 229031495658
Kelas : 005_IPA

BIDANG STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2022
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam
Pembelajaran

Lokasi SMPN 2 Satu Atap Siempat Rube


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin Penerapan model Discovery Learning berbantu media Phet Simulation untuk
dicapai mengatasi kesulitan belajar peserta didik dalam materi Listrik Statis

Penulis Reni Setian Br Karo, S.Pd


Tanggal Siklus I : Kamis, 10 November 2022
Siklus II : Sabtu,12 November 2022

Situasi:  Latar Belakang


Kondisi yang menjadi Belajar merupakan kegiatan yang sangat penting dan belajar menjadi salah
latar belakang masalah, satu penentu baik atau buruknya kualitas pendidikan. Memahami kesulitan-
mengapa praktik ini kesulitan belajar pada siswa sangat diperlukan guna memperbaiki proses
penting untuk dibagikan, pembelajaran.Kebiasaan belajar siswa yang mengalami kesulitan belajar
apa yang menjadi peran pelajaran IPA tergolong kurang baik. Siswa belajar hanya mengikuti jadwal
dan tanggung jawab anda yang ada disekolah dan itupun tidak teratur.
dalam praktik ini. Di SMP Negeri 2 Satu Atap Siempat Rube, pendidik menemukan beragama
kesulitan peserta didik dalam proses kegiatan belajar dikelas. Ada beberapa hal
yang menyebabkan peserta didik kesulitan dalam memahami materi dalam
kegiatan belajar, yakni :
1. Adanya rasa malu untuk bebicara dengan guru karena kurangnya
berkomunikasi secara langsung dengan guru disekolah
2. Rendahnya kemampuan siswa dalam memahami materi
3. Minimnya penggunaan media pembelajaran dalam proses kegiatan
pembelajaran
4. penggunaan model pembelajaran inovatif yang belum digunakan secara
optimal

Dari keempat poin diatas maka dapat disimpulkan bahwa munculnya kesulitan
belajar peserta didik dikarenakan Adanya rasa malu untuk bebicara dengan guru
karena kurangnya berkomunikasi secara langsung dengan guru disekolah,
Rendahnya kemampuan siswa dalam memahami materi, Minimnya penggunaan
media pembelajaran dalam proses kegiatan pembelajaran dan penggunaan model
pembelajaran inovatif yang belum digunakan secara optimal
Agar mampu mengatasi kesulitan belajar tersebut, peserta didik harus
memiliki kemauan dan semangat yang didasari oleh peserta didik itu sendiri dan
didukung dengan kemampuan pendidik dalam mengelola kelas pada proses
kegiatan belajar mengajar. Penggunaan model pembelajaran, metode
pembelajaran, serta media yang digunakan sangat mempengaruhi dalam
meningkatkan kemampuan menerima pembelajaran peserta didik yang harus
diperhatikan pendidik
 Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan, karena :
1. Praktik pembelajaran ini menjadi motivasi bagi saya sendiri untuk terus
belajar dan mengembangkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif
2. Sebagian pendidik pasti pernah mengalami permasalahan yang sama dalam
mengatasi kesulitan belajar peserta didik
3. Praktik pembelajaran ini mampu menginspirasi para pendidik yang
menghadapi permasalahan yang sama di sekolah dalam kegiatan belajar
mengajar kepada peserta didik di lingkungan sekolah
4. Praktik pembelajaran ini mampu meningkatkan secara kualitas dan kuantitas
peserta didik ditinjau dari hasil belajar

 Peran dan tanggung jawab dalam praktik pembelajaran ini


Sebagai seorang pendidik harus memiliki peran dan bertanggung jawab untuk
mendesain dan menggunakan model, metode, dan media pembelajaran yang aktif,
kreatif, dan inovatif untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik. Penggunaan
model, metode dan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif diharapkan
mampu mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan didesain pada
perangkat rencana pembelajaran. Pendidik memiliki tanggung jawab dalam setiap
proses yang dilaksanakan dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik yang
ditinjau dari 3 aspek penilaian yang telah ditentukan yakni sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang terlihat dalam proses pembelajaran

Tantangan:  Tantangan untuk mecapai tujuan


Apa saja yang menjadi Berdasarkan analisis terhadap hasi kajian literatur dan hasil wawancara dapat
tantangan untuk mencapai diketahui bahwa penyebab munculnya masalah ”kesulitan belajar pada peserta
tujuan tersebut? Siapa didik ” yakni :
saja yang terlibat? 1. Adanya rasa malu untuk bebicara dengan guru karena kurangnya
berkomunikasi secara langsung dengan guru disekolah
2. Rendahnya kemampuan siswa dalam memahami materi
3. Minimnya penggunaan media pembelajaran dalam proses kegiatan
pembelajaran
4. Penggunaan model pembelajaran inovatif yang belum digunakan secara
optimal
Dari penyebab diatas tantangan yang dihadapi oleh guru adalah :
1. Menjalin komunikasi dengan peserta didik secara intensif untuk membentuk
ikatan emosional satu sama lain
2. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami materi dalam
proses pembelajaran
3. Meningkatkan penggunaan media dalam setiap pembelajaran yang berbasis
TPACK
4. menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi
pembelajaran dan karakteristik peserta didik di kelas

 Pihak yang terlibat


Adapun pihak yang terlibat dalam proses pencapaian tujuan praktik
pembelajaran ini adalah :
1. Saya (guru) yang melaksanakan praktik pembelajaran ini, dalam hal ini
menerapkan model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik
berbantu media Phet Simulation dalam mengatasi kesulitan belajar peserta
didik pada materi Listrik Statis
2. Guru observer. Observer disini bertugas untuk melihat langsung proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru, mengobservasi aktivitas peserta
didik dalam pembelajaran dan keterlaksanaan model pembelajaran.
3. Peserta didik Kelas IX SMPN 2 Satu Atap Siempat Rube sebagai objek
yang berjumlah 30 orang, mengikuti pembelajaran dengan baik, mengikuti
pretest dan postest serta evaluasi pembelajaran, dan mengisi angket/survey
terkait kesulitan belajar.
4. Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum/Rekan Sejawat
yang mendukung baik secara moril, waktu dan tenaga atas keterlaksanaan
pembelajaran di kelas.
5. Dosen Pembimbing dan Guru Pamong, memberikan arahan dan motivasi
dalam setiap rencana, memperbaiki keterlaksanaan praktik pembelajaran
dan memberi saran guna kesempurnaan praktik pembelajaran ini.
Aksi:  Langkah yang dilakukan dalam menghadapi tantangan
Langkah-langkah apa Langkan_langkah yang harus di lakukan oleh guru sesuai tantangan yang dihadapi
yang dilakukan untuk antara lain:
menghadapi tantangan 1. Pemilihan Model Pembelajaran
tersebut/strategi apa yang Dalam memilih model ini dengan mempertimbangkan kesesuaian dengan
digunakan/bagaimana materi pelajaran, memahami karakteristik peserta didik dengan melihat
prosesnya, siapa saja kemampuan dasar peserta didik, dan mempelajari materi pembelajaran yang
yang terlibat /Apa saja terdapat di buku guru dan buku peserta didik.
sumber daya atau materi 2. Pemilihan Media Pembelajaran
yang diperlukan untuk a. Media pembelajaran yang dipilih adalah media pembelajaran yang dirasa
melaksanakan strategi ini tepat dan sesuai dengan materi pelajaran juga sesuai karakteristik peserta
didik, serta menguasai cara pembuatan media dan pengunaan media
tersebut.
b. Melakukan uji coba terhadap media pembelajaran Phet Simulation di
perangkat pribadi terlebih dahulu
3. Mengatasi Kesulitan belajar peserta didik.
a. Merancang pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan
mengembangkan RPP dengan kegiatan yang berpusat pada peserta didik
dan LKPD yang berorientasi pada pencapaian tujuan pembelajaran.
b. Membuat angket/survey terkait mengatasi kesulitan belajar peserta didik
untuk melihat sampai sejauh mana praktik pembelajaran ini berdampak
pada proses belajar peserta didik

 Strategi yang digunakan


Strategi yang digunakan dalam menghadapi tantangan diatas adalah :
1. Menggunakan strategi pemecahan masalah yaitu menerapkan model
Discovery Learning berbantu media Phet Simulation. Dalam prosesnya model
ini terdiri dari atas beberapa langkah/fase diantaranya: 1) Stimulation, 2)
Problem statement, 3) Data Collection, 4) Data Processing, 5) Verification,
6) Generalization.
2. Menggunakan metode diskusi dalam mengisi LKPD, metode percobaan dalam
penggunaan Phet Simulation kemudian mempresentasikannya untuk
mendapatkan tanggapan dari kelompok lain dan melakukan tanya jawab untuk
meningkatkan pola pikir kritis, kolaboratif dan kreatif.
3. Melakukan pendekatan emosional kepada peserta didik untuk memotivasi
mereka dan mendorong semangat belajar mereka dalam mengikuti rangkaian
pembelajaran.

Model Discovery Learning memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun


kelebihan model Discovery Learning sebagai berikut :
1. Membantu siswa memperbaiki dan meningkatkan keterampilan dan
proses kognitif untuk penemuan kunci keberhasilan belajarnya,
2. Menumbuhkan rasa senang siswa, karena tumbuhnya rasa pencarian
yang berhasil,
3. Siswa berkembang dengan cepat sesuai dengan kecepatan dan gaya
belajarnya,
4. Siswa mampu memperkuat konsep dirinya dan memperoleh
kepercayaan bekerjasama dengan teman-temannya,
5. Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide secara lebih baik pada
setiap pembelajaran
6. Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada
situasiproses belajar yang baru dengan bekal hasil temuan sebelumnya,
7. Mendorong siswa untuk selalu berpikir dan bekerja keras atas inisiatif
sendiri,
8. Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu sesuai dengan
potensi masing-masing

Sedangkan supporting media yang digunakan adalah Phet Simulation. Adapun


kekurangan dan kelebihan media yang digunakan sebagai berikut :
 Kelebihan Phet Simulation :
1. Menarik perhatian peserta didik sehingga dapat meningkatkan motivasi
belajar di dalam kelas
2. Dapat digunakan secara offline baik ketika di kelas ataupun di rumah
3. mampu menampilkan fenomena yang sulit diamati secara langsung
4. Bersifat mandiri, karena memberi kemudahan dan kelengkapan isi
sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain

 Proses pelaksanaan dan siapa saja yang terlibat


a. Proses pelaksanaan
Proses pelaksanaan praktik pembelajaran ini dilaksanakan pada PPL Aksi 3 Siklus
I pada hari Kamis, 10 November 2022 dan Siklus II pada hari Sabtu,12 November
2022. Adapun langkah-langkah model Discovery Learning yaitu sebagai berikut :

1) Stimulation
- Peserta didik diarahkan untuk mengamati video (siklus 1 dan 2 ) yang
ditampilkan oleh guru
2) Problem Statement
- Peserta dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil untuk melakukan diskusi
- Peserta didik membaca LKPD dan memahami penjelasan teknis
pengerjaannya.
- Peserta didik bekerjasama dengan kelompoknya dengan berbagi tugas
dalam melakukan percobaan virtual menggunakan aplikasi PhET sesuai
kegiatan pada LKPD
3) Data collection
- Peserta didik dipandu untuk melakukan percobaan Medan Listrik melalui
virtual LAB
4) Data Processing
- Peserta didik mengelolah dan menganalisis datahasil percobaan dengan
mengisi tabel pada LKPD gejala listrik statis
5) Verification
- Guru menampilkan video simulasi phet terkait percobaan yang dilakukan di
LKPD
6) Generalization
- Peserta didik dan guru menyimpulkan jawaban atas pertanyaan yang telah
dirumuskan bersama

b. Siapa yang terlibat


Beberapa orang yang terlibat diantaranya :
- Guru (pengajar)
- Guru (observer)
- Peserta didik kelas IX
- Dosen pembimbing dan Guru pamong
- Kepala Sekolah dan Wakil kepala sekolah
- Rekan sejawat

 Sumber daya atau materi yang dibutuhkan


1. Pemahaman/kompetensi guru akan pembuatan RPP, penguasaan konsep
materi ajar, pengetahuan penggunaan media yang terintegrasi TPACK.
2. Bahan ajar atau buku modul kelas IX
3. Media pembelajaran yang meliputi video pembelajaran, powerpoint
sebagai media pendukung untuk menampilkan tujuan pembelajaran,
gambar apersepsi, tahapan pembelajaran dan video orientasi
4. Lembar kerja peserta didik (LKPD) yang telah didesain sebaik mungkin
dan mengikuti sintaks yang ada.
5. Sarana dan prasarana seperti laptop, LCD, papan tulis, pengeras
suara/speaker
6. Ketersediaan jaringan internet yang memadai
Refleksi Hasil dan  Dampak dan Efektifitas dari Aksi yang dilakukan
Dampak Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan dengan menerapkan
Bagaimana dampak model Discovery Learning berbantu media Phet Simulation secara keseluruhan
dari aksi dari langkah- dapat dikatakan efektif. Berikut penjabaran yang menunjukkan kegiatan yang
langkah yang muncul dalam sintag-sintag Discovery Learning, yakni :
- Stimulation
dilakukan? Apakah
Pada siklus 1 hanya 17 % peserta didik memperhatikan video yang ditampilkan
hasilnya efektif? Atau
tidak efektif? oleh guru karena faktor belum terbiasa ada proses perekaman sehingga mereka
Mengapa? Bagaimana kurang fokus saat menyimak video. Pada siklus 2 peserta didik sudah bisa lebih
respon orang lain fokus. Hal ini ddapat ditinjau dari persentase meningkat menjadi 70 % peserta
terkait dengan strategi didik sudah memperhatikan video dengan seksama
yang dilakukan, Apa - Problem Statement
yang menjadi faktor Pada siklus 1 dan 2 Peserta didik tidak ada proses bertanya terkait materi di bahan
keberhasilan atau ajar maupun LKPD karena belum terbiasa dengan aktivitas tanya jawab. Guru
ketidakberhasilan dari harus menstimulus peserta didik langsung dengan pertanyaan agar peserta didik
strategi yang dapat merespon umpan balik tersebut
dilakukan? Apa
pembelajaran dari - Data collection
keseluruhan proses Pada siklus 1 hanya 1 kelompok melakukan percobaan secara mandiri
tersebut. menggunkan Phet Simulation. Hal ini karena peserta didik masih belum percaya
diri melakukan percobaan menggunakan Phet Simulation. Pada siklus 2
sebanyak 3 kelompok sudah percaya diri dalam melakukan percobaan
menggunakan Phet simulation
- Data Processing
Pada siklus 1 Seluruh peserta didik masih bingung dalam mengolah hasil data
percobaan di LKPD dan mengharuskan guru harus membimbing secara bergilir
ke tiap kelompok dalam pengolahan data yang telah ditemukan menggunakan
Phet Simulation. Pada siklus 2 , 3 kelompok sudah mampu melakukan proses
data percobaan dengan percaya dirikarena sudah mulai membiasakan diri dan
beradaptasi menggunakan Phet Simulation dipertemuan sebelumnya
- Verification
Pada siklus 1 dan 2 Seluruh peserta didik tidak ada melakukan sesi tanya jawab
dalam kegiatan presentasi yang dilakukan tiap kelompok. Mereka beranggapan
jawaban mereka sama dengan kelompok lainnya. Guru memberikan pertanyaan
kepada peserta didik agar adanya interaksi pada kegiatan presentasi
- Generalization
Pada siklus 1 dan 2, guru belum mengapresiasi peserta didik dalam kegiatan
presentasi karena pasifnya kegiatan peserta didik. Namun guru bersama -sama
dengan peserta didik menarik kesimpulan berdasarkan hasil presentasi

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan dengan menerapkan


model Discovery Learning menggunakan media Phet Simulation secara
keseluruhan dapat dikatakan efektif. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan pada
kemampuan peserta didik dalam mengatasi kesulitan belajar pada pertemuan 1
dan 2 serta peningkatan hasil belajar siswa yang terindikasi dari hasil pretest dan
postest.
Secara spesifik terkait peningkatan pada kemampuan peserta didik dalam
mengatasi kesulitan belajar pada dapat dijabarkan sebagai berikut :
- Skor indikator 1 : Ketertarikan dalam penggunaan media belajar, pertemuan
1 = 34% meningkat menjadi 78% pada pertemuan 2
- Skor indikator 2 : Penyajian materi dalam kegiatan belajar , pertemuan 1 =
30 % meningkat menjadi 80% pada pertemuan 2
- Skor indikator 3 : Minat terhadap pembelajaran, pertemuan 1 = 20% dan
pertemuan 2 = 53%, mengalami peningkatan.
- Skor indikator 4 : Hasil belajar siswa dalam pembelajaran, pertemuan 1 =
17% dan pertemuan 2 =64%
- Skor indikator 5 : Sikap siswa dalam pembelajaran, pertemuan 1 = 35%,
mengalami peningkatan menjadi 80%.
- Skor indikator 6 : Kesiapan guru dalam mengajar, pertemuan 1 = 40%,
mengalami peningkatan menjadi 82%.
Secara keseluruhan rerata kemampuan peserta didik dalam mengatasi kesulitan
belajara pada pertemuan 1 = 29% dan pertemuan 2 = 73% dengan kriteria
pertemuan I rendah dan pertemuan II tinggi
Tabel Mengatasi Kesulitan Belajar sebelum dan sesudah aksi
kegiatan Sebelum Sesudah

rerata 29% 73%


kategori rendah tinggi
Kemampuan Mengatasi Kesulitan Belajar
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Ketertarikan Penyajian Minat Hasil belajar Sikap siswa Kesiapan
dalam materi dalam terhadap siswa dalam dalam guru dalam
penggunaan kegiatan pembelajaran pembelajaran pembelajaran mengajar
media belajar belajar

sebelum sesudah

Selain itu, terlihat dari adanya peningkatan hasil belajar peserta didik pada siklus
1 dan 2 dari hasil pretest dan postest.
Secara spesifik terkait peningkatan hasil peserta didik dapat dijabarkan sebagai
berikut :
Pada pertemuan 1
- Pretest = 0 % atau 0 orang tuntas dari 30 peserta didik
- Postes = 50% atau 15 orang tuntas dari 30 peserta didik

Pada pertemuan 2
- Pretest = 14,8 % atau 4 orang tuntas dari 27 peserta didik
- Postes = 75% atau 24 orang tuntas dari 27 peserta didik

Tabel Ketuntasan belajar


Jenis Siklus I Siklus II
Tes Tidak Tuntas Tidak Tuntas
Tuntas Tuntas
Pre tes 30 org 0 org (0 %) 23 org 4 org
(100%) (85,2%) (14,8%)
Post test 15 org (50 15 org (50%) 3 org 11,1%) 24 org
%) (88,8%)

Tabel Analisis Hasil Belajar


Nilai Pre Post KKM N Gain Score
Rata-rata test test Skor Kategori
Siklus 1 30 66,1 70 0,5 sedang
Siklus 2 35,9 86,1 70 0,8 tinggi
Kesulitan Belajar
100

80

60

40

20

0
siklus 1 siklus 2

pret post

 Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan


- Respon peserta didik sangat positif dan senang dengan pembelajaran yang
dilakukan. Hal ini terlihat saat kegiatan refleksi dimana peserta didik
memberikan refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan dan
media pembelajaran juga mudah untuk dipahami
- Berdasarkan form keterlaksanaan model pembelajaran pertemuan ke-1
dan ke-2 didapati hasil dari observer secara umum penerapan model
Discovery Learning dalam pertemuan ke-1 dan ke-2 semakin baik.
- Kepala sekolah/Wakil kepala sekolah berharap model pembelajaran
inovatif dengan media pembelajaran berbasis teknologi dapat dijadikan
refrensi oleh guru-guru untuk diterapkan di SMPN 2 Satu Atap Siempat
Rube
- Teman sejawat tertarik dengan model pembelajaran yang dilaksanakan.
- Teman sejawat memberi apresiasi terhadap LKPD dan bahan ajar yang
menarik

 Apa yang menjadi faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan


- Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan akan penguasaan
guru terhadap media pembelajaran, model dan langkah-langkah pada
rencana pelaksaanaan pembelajaran yang sudah dibuat.
- Video pembelajaran yang ditayangkan sebagai media yang digunkaan
dalam pembelajaran membuat peserta didik tertarik dalam mengikuti
kegiatan belajar
- Kegiatan melakukan percobaan sederhana membuat peserta didik semakin
bersemangta dalam proses kegiatan pembelajaran
- Peserta didik kelas IX yang sangat antusias dengan pembelajaran dan
berkomitmen untuk terus belajar. Hal ini terlihat dari semangat mereka
dalam melakukan diskusi dan tanya jawab.
- Sumber daya pendukung pembelajaran (sarana, prasarana, alat dan bahan
pembelajaran) juga merupakan faktor pendukung keberhasilan.
- Dukungan Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan rekan sejawat yang
terus memberikan dorongan dan semangat untuk kelancaran praktik
pembelajaran ini.

 Pembelajaran dari keseluruhan proses


Secara keseluruhan, pembelajaran yang dapat diambil adalah :
- Guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam memilih metode, model dan
media pembelajaran untuk membuat proses pembelajaran mencapai tujuan
yang diharapkan
- Guru harus dapat meningkatkan kompetensinya dalam penguasaan
tekhnologi agar pembelajaran semakin kontekstual dan menyenangkan
- Dalam proses pembelajaran sumber masalah tidak hanya berasal dari
peserta didik, atau sarana prasarana sekolah, namun sangat penting bagi
guru untuk merefleksi diri, apakah pembelajaran selama ini sudah
bermakna dan memberikan pendidikan dan pengajaran yang baik bagi
peserta didik
- Peserta didik dengan segala keanearagamannya tetap dapat dibentuk
menjadi pembelajar yang baik jika guru dapat memaksimalkan segala
potensi yang ada baik dari kompetensi guru, peserta didik, maupun
lingkungan sekitar.

DAFTAR PUSTAKA

- Anitah, S. 2007. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka


- Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
- Oktavianus. 2020. Simulasi Phet sebagai Media Pembelajaran Berbasis Komputer
pada Model
- Santyasa, I W. 2012. Pembelajaran Inovatif. Singaraja: Undiksha Press.
- Wulandari, Y. I., & Totalia, S. A. 2016. Implementasi model discovery learning dengan
pendekatan saintifik untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar
siswa mata pelajaran ekonomi kelas XI IIS I SMA Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran
2014/2015. Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi, 1(2).
Dokumentasi Aksi 3

Anda mungkin juga menyukai