Anda di halaman 1dari 13

LK. 3.

1 MENYUSUN BEST PRACTICES


PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTU MEDIA PHET SIMULATION
DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK
PADA MATERI LISTRIK STATIS

Oleh:
RENI SETIAN BR KARO, S.Pd
Nomor Peserta PPG : 201900739320
Nomor Pokok Mahasiswa : 229031495658
Kelas : 005_IPA

BIDANG STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2022
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam
Pembelajaran

Lokasi SMPN 2 Satu Atap Siempat Rube


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Penerapan model Problem Based Learning dengan pendekatan saintifik berbantu
media Phet Simulation dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada
materi Listrik Statis

Penulis Reni Setian Br Karo, S.Pd


Tanggal Siklus I : Sabtu, 26 November 2022
Siklus II : Rabu, 30 November 2022

Situasi:  Latar Belakang


Kondisi yang menjadi latar Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi
belakang masalah, mengapa pekerti kekuatan batin, karakter, pikiran intelek dan tubuh anak, dalam rangka
praktik ini penting untuk kesempurnaan hidup dan keselarasan dengan dunianya. Pendidikan bisa didapatkan
dibagikan, apa yang menjadi dirumah, disekolah, dan lingkungan dimanapun kamu berada saat ini.
peran dan tanggung jawab anda Pendidikan yang didapatkan disekolah merupakan pendidikan formal yang wajib
dalam praktik ini. diikuti bagi setiap anak bangsa sebagai salah satu cara mencerdaskan anak bangsa
agar mampu mempertahankan kedaulatan negara dan persaingan global di segala
aspek termasuk di dunia pendidikan.
Pendidikan di era digital harus mengintegrasikan teknologi informasi dan
komunikasi ke seluruh mata pelajar di sekolah. Perkembangan aspek pendidikan di
era digital memudahkan peserta didik dalam menemukan informasi.
Namun fakta yang ditemukan oleh guru di SMP Negeri 2 Satu Atap Siempat Rube
pada mata pelajaran IPA kelas IX kurang termotivasi dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran di sekolah. Hal ini didasari karena beberapa hal yakni :
1. Guru sering menggunakan menggunakan model pembelajaran konvensional
2. Metode pembelajaran yang digunakan belum variatif
3. Minimnya strategi guru dalam merangsang motivasi peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran
4. Minimnya penggunaan media khususnya media berbasis IT dalam kegiatan
pembelajaran
Dari keempat poin diatas maka dapat disimpulkan bahwa kurangnya motivasi
belajar peserta didik dikarenakan kurangnya perhatian mereka dalam pembelajaran
yang bisa jadi disebabkan oleh model, metode, strategi dan media pembelajaran
yang kurang memotivasi peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

 Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan, karena :


1. Sebagian besar guru pasti memiliki permasalahan yang sama dimana peserta
didik kurang termotivasi dalam pembelajaran.
2. Praktik pembelajaran ini selain untuk memotivasi peserta didik juga untuk
memotivasi saya dalam mengembangkan model pembelajaran inovatif
dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan tekhnologi saat ini
3. Praktik pembelajaran ini diharapkan nantinya dapat menjadi inspirasi dan
ide bagi guru lain untuk mengatasi masalah terkait motivasi belajar.
 Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran ini yakni :
1. Merancang pembelajaran yang sesuai dan efektif dalam meningkatkan
motivasi belajar menggunakan model pembelajaran inovatif yang
berpusat pada peserta didik dan menggunakan teknologi agar tetap
mengikuti kemajuan teknologi dalam dunia pendidikan.
2. Melaksanakan proses pembelajaran sebaik mungkin agar tercapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan.
3. Melakukan refleksi diri baik dari observasi yang dilakukan diri sendiri
maupun observasi teman sejawat dari praktik yang telah dilakukan
untuk ke depannya dilakukan perbaikan-perbaikan.

Tantangan:  Tantangan untuk mencapai tujuan


Apa saja yang menjadi Adapun tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan diantaranya :
tantangan untuk mencapai
1. Guru harus menguasai terlebih dahulu sintaks model pembelajaran
tujuan tersebut? Siapa saja
yang terlibat? dengan baik dan benar, menguasai penggunaan teknologi dengan baik
agar pemilihan model, metode dan media tepat dan sesuai dengan
karakter materi dan peserta didik.
2. Kemampuan peserta didik untuk belajar menemukan konsep dari
masalah yang disajikan dan guru sebagai fasilitator.
3. Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran mandiri atau kelompok
saat proses pembelajaran.
4. Jaringan internet sebagai sarana pendukung dalam penggunaan media
yang membutuhkan internet terkadang kurang stabil serta pemadaman
listrik yang tiba-tiba menyebabkan pembelajaran tidak maksimal

 Pihak yang terlibat


Adapun pihak yang terlibat dalam proses pencapaian tujuan praktik
pembelajaran ini adalah :
1. Saya (guru) yang melaksanakan praktik pembelajaran ini, dalam hal ini
menerapkan model Problem Based Learning dengan pendekatan
saintifik berbantu media Phet Simulation dalam meningkatkan motivasi
belajar peserta didik pada materi Listrik Statis
2. Guru observer. Observer disini bertugas untuk melihat langsung proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru, mengobservasi aktivitas peserta
didik dalam pembelajaran dan keterlaksanaan model pembelajaran.
3. Peserta didik Kelas IX SMPN 2 Satu Atap Siempat Rube sebagai objek
yang berjumlah 30 orang, mengikuti pembelajaran dengan baik,
mengikuti pretest dan postest serta evaluasi pembelajaran, dan mengisi
angket/survey terkait motivasi belajar.
4. Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum/Rekan
Sejawat yang mendukung baik secara moril, waktu dan tenaga atas
keterlaksanaan pembelajaran di kelas.
5. Dosen Pembimbing dan Guru Pamong, memberikan arahan dan
motivasi dalam setiap rencana, memperbaiki keterlaksanaan praktik
pembelajaran dan memberi saran guna kesempurnaan praktik
pembelajaran ini.
Aksi:  Langkah yang dilakukan dalam menghadapi tantangan
Langkah-langkah apa Langkan_langkah yang harus di lakukan oleh guru sesuai tantangan yang
yang dilakukan untuk dihadapi antara lain:
menghadapi tantangan 1. Pemilihan Model Pembelajaran
tersebut/strategi apa yang Dalam memilih model ini dengan mempertimbangkan kesesuaian
dengan materi pelajaran, memahami karakteristik peserta didik dengan
digunakan/bagaimana
melihat kemampuan dasar peserta didik, dan mempelajari materi
prosesnya, siapa saja pembelajaran yang terdapat di buku guru dan buku peserta didik.
yang terlibat /Apa saja 2. Pemilihan Media Pembelajaran
sumber daya atau materi a. Media pembelajaran yang dipilih adalah media pembelajaran yang
yang diperlukan untuk dirasa tepat dan sesuai dengan materi pelajaran juga sesuai
melaksanakan strategi ini karakteristik peserta didik, serta menguasai cara pembuatan media
dan pengunaan media tersebut.
b. Melakukan uji coba terhadap media pembelajaran Phet Simulation
di perangkat pribadi terlebih dahulu
3. Peningkatan Motivasi peserta didik.
a. Merancang pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan
mengembangkan RPP dengan kegiatan yang berpusat pada peserta
didik dan LKPD yang berorientasi pada pencapaian tujuan
pembelajaran.
b. Membuat angket/survey terkait peningkatan motivasi peserta didik
untuk melihat sampai sejauh mana praktik pembelajaran ini
berdampak pada motivasi belajar peserta didik

 Strategi yang digunakan


Strategi yang digunakan dalam menghadapi tantangan diatas adalah :
1. Menggunakan strategi pemecahan masalah yaitu menerapkan model
Problem Based Learning berbantu media Phet Simulation. Dalam
prosesnya model ini terdiri dari atas beberapa langkah/fase diantaranya:
1) Mengorientasi Peserta Didik, 2) Mengorganisasi Peserta Didik, 3)
Membimbing penyelidikan, 4) Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya, 5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
2. Menggunakan metode diskusi dalam mengisi LKPD, metode percobaan
dalam penggunaan Phet Simulation kemudian mempresentasikannya
untuk mendapatkan tanggapan dari kelompok lain dan melakukan tanya
jawab untuk meningkatkan pola pikir kritis, kolaboratif dan kreatif.
3. Melakukan pendekatan emosional kepada peserta didik untuk
memotivasi mereka dan mendorong semangat belajar mereka dalam
mengikuti rangkaian pembelajaran.

Model Problem Based Learning memiliki kelebihan dan kekurangan.


Adapun kelebihan dan kekurangan model Problem Based Learning sebagai
berikut :
 Kelebihan Problem Based Learning :
1. Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk
menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
2. Meningkatkan motivasi dan aktivitas pembelajaran siswa.
3. Membantu siswa dalam mentransfer pengetahuan siswa untuk
memahami masalah dunia nyata.
4. Membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan
bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.
5. Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan
mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan
pengetahuan baru.
6. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan
pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
7. Mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar
sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.
8. Memudahkan siswa dalam menguasai konsep-konsep yang dipelajari
guna memecahkan masalah dunia nyata

 Kekurangan Problem Based Learning :


1. Jika siswa tidak memiliki niat atau tidak mempunyai kepercayaan
bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka
akan merasa enggan untuk mencobanya
2. Sebagian siswa beranggapan bahwa tanpa pemahaman mengenai
materi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah mengapa
mereka harus berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang
dipelajari, maka mereka akan belajar apa yang mereka ingin pelajari

Sedangkan supporting media yang digunakan adalah Phet Simulation.


Adapun kekurangan dan kelebihan media yang digunakan sebagai berikut :
 Kelebihan Phet Simulation :
1. Menarik perhatian peserta didik sehingga dapat meningkatkan
motivasi belajar di dalam kelas
2. Dapat digunakan secara offline baik ketika di kelas ataupun di
rumah
3. mampu menampilkan fenomena yang sulit diamati secara langsung
4. Bersifat mandiri, karena memberi kemudahan dan kelengkapan
isi sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang
lain

 Kekurangan Phet Simulation


1. Perlunya perangkat elektronik untuk menjalankan simulasi
2. perlunya penguasaan Information Communication and Technology
(ICT) oleh guru

 Proses pelaksanaan dan siapa saja yang terlibat


Dalam melaksanakan tantangan ini proses pelaksanaannya dan siapa
yang terlibat adalah sebagai berikut :

a. Proses pelaksanaan
Proses pelaksanaan praktik pembelajaran ini dilaksanakan pada PPL
Aksi 4 Siklus I pada hari Sabtu, 26 November 2022 dan Siklus II pada hari
Rabu,30 November 2022. Adapun langkah-langkah model Problem Based
Learning yaitu sebagai berikut :
1) Mengorientasi peserta didik
- Peserta didik diarahkan untuk mengamati video (siklus 1 dan 2 ) yang
ditampilkan oleh guru
- Peserta didik diarahkan untuk merumuskan pertanyaan/menerima
pertanyaan terkait hasil pengamatan video yang ditayangkan
(stimulus)
2) Mengorganisasi Peserta didik
- Peserta dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil untuk melakukan
diskusi
- Peserta didik membaca LKPD dan memahami penjelasan teknis
pengerjaannya.
- Peserta didik bekerjasama dengan kelompoknya dengan berbagi
tugas dalam melakukan percobaan virtual menggunakan aplikasi
PhET sesuai kegiatan pada LKPD
3) Membimbing penyelidikan
- Peserta didik dipandu untuk melakukan percobaan Medan Listrik
melalui virtual LAB
4) Mengembangkan dan Menyajikan Data
- Peserta didik saling berdiskusi tentang data hasil percobaan dalam
kelompoknya dan melengkapi jawaban pertanyaan- pertanyaan dari
hasil diskusi.
- Perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusi dan peserta didik yang
lain menanggapi paparan temannya
5) Menganalisis dan Mengevaluasi proses Pemecahan Masalah
- Peserta didik Bersama guru menganalisis dan mengevaluasi terhadap
proses pemecahan masalah diskusi yang dipresentasikan setiap
kelompok maupun terhadap aktivitas yang dilakukan

b. Siapa yang terlibat


Beberapa orang yang terlibat diantaranya :
- Guru (pengajar)
- Guru (observer)
- Peserta didik kelas IX
- Dosen pembimbing dan Guru pamong
- Kepala Sekolah dan Wakil kepala sekolah
- Rekan sejawat

 Sumber daya atau materi yang dibutuhkan


1. Pemahaman kompetensi guru akan pembuatan RPP, penguasaan konsep
materi ajar, pengetahuan penggunaan media yang terintegrasi TPACK.
2. Bahan ajar atau buku modul kelas IX
3. Media pembelajaran yang meliputi Phet Simulation, powerpoint sebagai
media pendukung untuk menampilkan tujuan pembelajaran, gambar
apersepsi dan video orientasi
4. Lembar kerja peserta didik (LKPD) yang telah didesain sebaik mungkin
dan mengikuti sintaks yang ada.
5. Sarana dan prasarana seperti laptop, LCD, papan tulis, pengeras
suara/speaker
6. Koneksi internet yang memadai
Refleksi Hasil dan  Dampak dan Efektifitas dari Aksi yang dilakukan
Dampak Dampak aksi dari langkah-langkah berdasarkan sintaks model Problem
Bagaimana dampak dari Based Learning adalah sebagai berikut :
aksi dari langkah-langkah 1. Mengorientasi peserta didik
yang dilakukan? Apakah
Pada siklus I dan 2, peserta didik menyimak video untuk memotivasi
hasilnya efektif? Atau tidak
efektif? Mengapa? peserta didik dalam memulai pembelajaran dengan materi Listrik Statis
Bagaimana respon orang . Pada siklus I dan 2 sebagian kurang termotivasi dan kurang fakus untuk
lain terkait dengan strategi mengikuti pembelajaran, hal ini disebabkan peserta didik melakukan hal
yang dilakukan, Apa yang lain dengan teman sekelompoknya
menjadi faktor keberhasilan 2. Mengorganisasi Peserta Didik.
atau Pada siklus I seluruh kelompok belum memahami langkah-langkah
ketidakberhasilan dari kegiatan di LKPD secara mandiri, namun siklus II 3 dari 5 kelompok
strategi yang dilakukan?
sudah mampu memahami langkah-langkah kegiatan di LKPD secara
Apa pembelajaran dari
keseluruhan proses tersebut. mandiri
3. Membimbing penyelidikan
Pada siklus 1 dan 2 ada 3 dari 5 kelompok belum melakukan percobaan
dengan Phet simulation secara mandiri. Pada siklus 1 terkendala karena
kurang percaya diri dalam penggunaan Phet Simulation tanpa
didampingi guru namun pada siklus 2 terkendala dengan akses jaringan
yang sempat terputus akibat pemadaman listrik, sehingga peserta didik
bingung me-reload aplikasi Phet Simulation ke keadaan sebelumnya.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Pada siklus I seluruh peserta didik tidak aktif pada sesi tanya jawab
dalam kegiatan presentasi hasil data percobaan. Mengatasi kepasifan
kelas, guru bertanya kepada pihak penyaji presentasi agar menstimulus
dan memotivasi seluruh kelompok agar aktif dalam sesi tanya jawab
sehingga Pada siklus 2 , seluruh peserta didik pada tiap kelompok aktif
dalam kegiatan tanya jawab dalam kegiatan presentasi
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Pada tahap ini peserta didik menyimak penjelasan guru dengan seksama
dan merespon argumen yang disampaikan guru

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan dengan


menerapkan model Problem Based Learning menggunakan media Phet
Simulation secara keseluruhan dapat dikatakan efektif. Hal ini terlihat dari
adanya peningkatan motivasi belajar peserta didik pertemuan 1 dan 2 serta
peningkatan hasil belajar siswa yang terindikasi dari hasil pretest dan postest.
Secara spesifik terkait peningkatan motivasi belajar peserta didik dapat
dijabarkan sebagai berikut :
- Skor indikator 1 : keaktifan peserta didik, pertemuan 1 = 61% meningkat
menjadi 84% pada pertemuan 2
- Skor indikator 2 : sikap dalam menghadapi masalah , pertemuan 1 = 59
% meningkat menjadi 76% pada pertemuan 2
- Skor indikator 3 : pemecahan masalah menggunakan pendekatan
berpikir secara ilmiah 1 = 56% dan pertemuan 2 = 66%, mengalami
peningkatan.
- Skor indikator 4 : Perasaan senang dalam mengikuti pelajaran,
pertemuan 1 = 59% dan pertemuan 2 =73%
- Skor indikator 5 : Kemauan dalam mengerjakan evaluasi pertemuan 1 =
36%, mengalami peningkatan menjadi 53%.
Secara keseluruhan rerata motivasi belajar peserta didik pertemuan 1 = 54%
dan pertemuan 2 = 78% dengan kriteria pertemuan I sedang dan pertemuan
II tinggi
Tabel Motivasi Belajar sebelum dan sesudah aksi
kegiatan Sebelum Sesudah

rerata 54% 78%


kategori sedang tinggi
Peningkatan motivasi berdasarkan indikator
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
keatifan sikap dalam pemecahan Perasaan Kemauan
peserta didik menghadapi masalah senang dalam dalam
masalah menggunakan mengikuti mengerjakan
pendekatan pelajaran evaluasi
berpikir secara
ilmiah

sebelum sesudah

Adapun dampak dari penggunaan model Problem Based Learning dengan


berbantu Phet Simulation efektif dalam pembelajaran yaitu adanya
peningkatan hasil belajar peserta didik, dengan rincian sebagai berikut :
- Adanya peningkatan dari hasil pretest dan post test, baik pada siklus I
maupun siklus II.
- Pada siklus I, seluruh peserta didik tidak tuntas pretest dengan KKM 70
dan rerata 2,4. Setelah dilakukan post test, hasil belajar peserta didik
meningkat menjadi 45 % atau 12 dari 27 peserta didik yang tuntas di atas
KKM dan rerata 57,6.
- Pada siklus 2, 10% atau 3 dari 30 peserta didik peserta didik tuntas
pretest dengan KKM 70 dan rerata 40,3 . Setelah dilakukan post test,
hasil belajar peserta didik meningkat menjadi 66% atau 20 dari 30
peserta didik yang tuntas di atas KKM 70 dan rerata 66,5.
- Dari hasil pretes dan postest diperoleh N-Gain score pada siklus I sebesar
0,56 dengan kategori sedang dan siklus II 0,60 dengan kategori sedang

Tabel Ketuntasan belajar


Jenis Siklus I Siklus II
Tes Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
Pre tes 27 org (100%) 0 org (0 %) 27 org (90%) 3 org (10%)
Post test 15 org (55 %) 12 org (45%) 10 org (34%) 20 org (66%)

Tabel Analisis Hasil Belajar


Nilai Pre Post KKM N Gain Score
Rata-rata test test Skor Kategori
Siklus 1 2,4 57,6 70 0,56 Sedang
Siklus 2 40,3 66,5 70 0,60 Sedang
Peningkatan Hasil Belajar
70
60
50
40
30
20
10
0
siklus 1 siklus 2

pretest posttest

6. Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan


- Respon peserta didik sangat positif dan senang dengan pembelajaran
yang dilakukan. Hal ini terlihat saat kegiatan refleksi dimana peserta
didik memberikan refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan
dan media pembelajaran juga membantu dalam memahami materi
pembelajaran
- Berdasarkan form keterlaksanaan model pembelajaran siklus ke-1 dan
ke-2 didapati hasil dari observer secara umum penerapan model
Problem Based Learning dalam siklus ke-1 dan ke-2 semakin baik.
- Kepala sekolah/Wakil kepala sekolah berharap model pembelajaran
inovatif dengan media pembelajaran berbasis teknologi dapat dijadikan
refrensi oleh guru-guru untuk diterapkan di SMPN 2 Satu Atap Siempat
Rube

 Apa yang menjadi faktor keberhasilan dari strategi yang


dilakukan
1. Penguasaan guru terhadap model dan langkah-langkah pada rencana
pelaksaanaan pembelajaran yang sudah dirancang.
2. Penguasaan guru terhadap penggunaan teknologi yang digunakan
sebagai media pembelajaran.
3. Antusias peserta didik khususnya kelas IX dalam mengikuti
pembelajaran dan melakukan setiap langkah pembelajaran.
4. Sumber daya pendukung pembelajaran baik sarana, prasarana, alat dan
bahan pembelajaran.
5. Jaringan internet yang stabil dalam mengakses Phet Simulation
6. Dukungan Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan rekan sejawat
serta tenaga kependidikan yang terus memberikan dorongan dan
semangat untuk kelancaran praktik pembelajaran ini.

 Pembelajaran dari keseluruhan proses


Secara keseluruhan, pembelajaran yang dapat diambil adalah :
1. Guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam memilih metode, model
dan media pembelajaran untuk membuat proses pembelajaran
mencapai tujuan yang diharapkan
2. Guru harus dapat meningkatkan kompetensinya dalam penguasaan
tekhnologi agar pembelajaran semakin kontekstual dan menyenangkan
3. Dalam proses pembelajaran sumber masalah tidak hanya berasal dari
peserta didik, atau sarana prasarana sekolah, namun sangat penting
bagi guru untuk merefleksi diri, apakah pembelajaran selama ini sudah
bermakna dan memberikan pendidikan dan pengajaran yang baik bagi
peserta didik
4. Peserta didik dengan segala keanearagamannya tetap dapat dibentuk
menjadi pembelajar yang baik jika guru dapat memaksimalkan segala
potensi yang ada baik dari kompetensi guru, peserta didik, maupun
lingkungan sekitar.

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, S. 2007. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Oktavianus. 2020. Simulasi Phet sebagai Media Pembelajaran Berbasis Komputer pada
Model

Santyasa, I W. (2012). Pembelajaran Inovatif. Singaraja: Undiksha Press.


Sukartini, N. N. . (2022). Penerapan Model Problem Based Learning Berbantuan Evaluasi
Quizizz Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips. Indonesian Journal Of Educational
Development, 3(1), 73-82. Https://Doi.Org/10.5281/Zenodo.6566603
Suprihatin, S. (2015). Upaya guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Jurnal
Pendidikan Ekonomi UM Metro, 3(1), 73-82.
Dokumentasi Aksi 4

Anda mungkin juga menyukai