2
MELALUI MODEL POBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN
SNOWBALL THROWING PADA MATERI PERKALIAN MATRIKS
DI
SMA NEGERI 1 PURWANEGARA
Situasi
Menyadari akan pentingnya peranan pendidikan matematika di segala aspek
kehidupan tentu orang-orang yang terkait dengan dunia pendidikan, akan selalu berusaha
semaksimal mungkin untuk meningkatkan mutu dan kualitas. Pendidikan khususnya
pendidikan matematika. Secara umum tujuan diberikannya matematika diskolah adalah
untuk membantu peserta didik dalam mempersiapkan diri agar sanggup menghadapi
perubahan keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang, melalui
latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, dan kritis. Serta
mempersiapakan peserta didik agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir
matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu
pengetahuan.
Berdasarkan pengamatan saya sebagai guru matematika di SMA Negeri 1 Purwanegara
diketahui bahwa hasil belajar peserta didik masih rendah, hal ini disebabkan antara lain:
1) Rendahnya motivasi belajar peserta didik karena pembelajaran masih berpusat pada
guru serta kurang inovatif 2) Guru jarang bahkan tidak pernah memberikan materi HOTS.
3) Pembelajaran yang monoton karena guru jarang membuat atau menyiapkan media
pembelajaran berbasis teknologi. 4) Pembelajaran yang belum kontekstual 5) Guru belum
menggunakan model pembelajaran yang sesuai karakteristik peserta didik.
Kemampuan awal peserta didik sebelum menerapakan model problem-based learning
(PBL) memberoleh nilai rata-rata 73,2 Nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50
ketercapaian pembelajaran baru mencapai 72,08% perlu adanya motivasi dan dan media
yang inovatif dari guru agar hsil belajar peserta didik meningkat.
Berdasarkan data tersebut penulis menyusun best-practice dengan judul
“MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS 11.2 MELALUI
MODEL POBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN SNOWBALL
THROWING PADA MATERI PERKALIAN MATRIKS DI SMA NEGERI 1
PURWANEGARA”
A. Tantangan
Setelah melakukan analisis terhadap kajian literatur dan wawancara dengan rekan
sejawat, kepala sekolah, dan pakar, maka beberapa tantangan untuk mencapai tujuan
tersebut antara lain
1. Peserta didik tidak termotivasi untuk belajar
2. Pembelajaran yang monoton karena guru jarang membuat atau menyiapkan
media pembelajaran berbasis teknologi
3. Pembelajaran yang belum kontekstual
4. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang sesuai karakteristik siswa
Berdasarkan faktor-faktor tersebut tangtangan yang dihadapi melibatkan peserta
didik, rekan guru, kepala sekolah, dosen pembimbing, dan guru pamong. Beberapa
pihak tersebut perlu dilibatkan untuk memberikan pendapat dan masukan-masukan
sebelum pelaksanaan kegiatan praktik pembelajaran ini. Peran terbesar dalam hal ini
adalah guru dan peserta didik. Dari sisi guru harus mempunyai strategi yang jitu
dengan menerapkan model, metode, dan media yang sesuai dengan pembelajaran
abad 21.
B. Aksi
Dari tantangan tersebut perlu penanganan dan harus segera diselesaikan dengan baik
oleh guru Matematika kelas XI. Salah satu cara yang ditepuh yaitu dengan
menguakan model Problem Based Learning (PBL) yang terdiri dari 5 sintak
pembelajaran yaitu:
Sintaks 1: Mengorientasi peserta didik pada masalah
Setelah peserta didik mendapat pemahaman tentang alur pembelajaran dan tujuan
yang akan dicapai dalam pembelajaran ini, peserta didik akan melakukan
serangkaian sintak model problem-based learning (PBL).
a. Peserta didik mencermati tayangan vidio tentang matriks.
b. Peserta didik mengidentifikasi masalah yang ada dalam tayangan vidio dan
bertanya jawab untuk mendapatkan pemahaman yang lebih memadai.
Pada sintak yang pertama, peserta didik diarahkan untuk mencermati setiap masalah
yang muncul. Kegiatan ini bertujuan agar peserta didik lebih siap dalam menganalisis
permasalah yang dialami dan mencari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Pada sintak pertama ini peserta didik sudah dilatih untuk aktif, cermat, dan berani
menyampaikan pendapat tentang masalah yang ditampilkan dalam tayangan vidio.
Hal tersebut ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Gambar 1. Pendidik menyampaikan identifikasi masalah sesuai dengan tayangan
video
Pada sintaks 2 ini juga diselingi dengan permainan saling melempar kertas yang
berisi pertanyaan tujuannya saling bertukar pertanyaan yang telah dibuat oleh peserta
didik. Permainan ini dinamakan snowball throwing, seperti pada gambar berikut
Selain dari peserta didik, respon positif penerapan model PBL juga ditunjukan oleh
rekan guru Matematika, waka kurikulum, dan kepala sekolah yang dibuktikan
dengan mengapresiasi model dan pendekatan pembelajaran yang digunakan pada
materi Perkalian Matriks pada kelas 11.2 di SMA N 1 Purwanegara, Banjarnegara.
Pengambilan data ini dari kegiatan survey dan wawancara yang dilakukan setelah
proses pembelajaran dengan model PBL selesai. Dari analisis data tersebut
menunjukkan respon yang positif.
Dari hasil wawancara dengan rekan guru Matematika dapat disimpulkan bahwa
penerapan model PBL juga bisa diterapkan di kelas X atau XII. Alasan tersebut
karena ini mudah dibuat, materi yang disajikan bisa beragam, serta menyenangkan
bagi peserta didik karena seperti bermain namun tidak terasa mereka telah belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Jayadiningrat, M. G., & Ati, E. K. (2018). Peningkatan Keterampilan Memecahkan
Masalah Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Mata
Pelajaran Kimia. Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia, 2(1), 1-7
Susanto, E., & Retnawati, H. (2016). Perangkat Pembelajaran Matematika Bercirikan
PBL untuk Mengembangkan HOTS SISWA SMA. Jurnal Riset Pendidikan Matematika,
3(2), 189–197. https://doi.org/10.21831/jrpm.v3i2.10631
Makhrus, M., Harjono, A., Syukur, A., Bahri, S., & Muntari, M. (2018). ANALISIS
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TERHADAP KESIAPAN GURU
SEBAGAI “ROLE MODEL” KETERAMPILAN ABAD 21 PADA PEMBELAJARAN IPA
SMP. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 5(1). https://doi.org/10.29303/jppipa.v5i1.171
Muah, T. (2016). Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 9B Semester
Gasal Tahun Pelajaran 2014/2015 SMP Negeri 2 Tuntang - Semarang. Scholaria: Jurnal
Pendidikan Dan Kebudayaan, 6(1), 41–53.
https://doi.org/10.24246/j.scholaria.2016.v6.i1.p41-53