Anda di halaman 1dari 6

NAMA : EL METTA SARI

MAPEL : MATEMATIKA
PPG DALJAB 001 UMM
JURNAL REFLEKSI
Komponen
NO Yang Diperoleh Kendala Yang dihadapi Tindakan Lebih Lanjut
Refleksi
A PENDALAMAN MATERI
1 Identifikasi Melalui penyelidikan identifikasi masalah dan • Kurangnya pemahaman • Mencoba menganalisis
Masalah : berdasarkan penelusuran literatur, diskusi, bimbingan dalam identifikasi masalah satu persatu jenis
pemahaman/ DP dan GP serta wawancara diperoleh informasi, terutama karakteristik permasalahan dan
pemanfaatan model- pengetahuan dan pemahaman tentang masalah yang di identifikasi memahaminya sesuai
model pembelajaran • Minat siswa terhadap Matematika rendah/ minim mengakibatkan sulitnya karakteristik masalah
inovatif berdasarkan • Sarana prasarana (madrasah, guru, peserta didik) yang memasukan suatu masalah dan mencocokan
karakteristik materi kurang mendukung dalam kriteria masalah dengan kondisi yang
dan siswa. tertentu
• Guru masih asing dengan sintaks model pembelajaran inovatif sebanarnya di
seperti PBL dan PjBL madrasah.
• Kesulitan memilih masalah • Konsultasi
• Guru belum dapat menentukan proyek/problem dunia nyata
yang menarik minat peserta didik yang akan diangkat dengan dosen
• Guru belum menerapkan variasi media pembelajaran mengingat pembimbing, dan guru
banyaknya masalah di pamong serta
madrasah yang harus berdiskusi sesama
dicarikan solusinya peserta PPG
• Memilih akar masalah
• Kurangnya kemampuan yang akan
literasi untuk mencari diselesaikan yaitu
permasalahan yang Minat belajar
sebenarnya peserta didik rendah
dan model
pembelajaran guru
kurang diminati
peserta didik.
2 Explorasi penyebab Melalui kegiatan explorasi penyebab masalah hasil • Kesulitan mencari referensi • Melakukan eksplorasi
masalah yang diperoleh: atau literatur yang sesuai lanjutan dan
• Hasil Kajian Literatur terkait Motivasi belajar siswa dengan masalah tertentu menganalisis
rendah: yang di hadapi, jenjang, eksplorasi penyebab
1. Kajian Literatur (Jurnal Ilmiah) materi dan kondisi. masalah yang akan
• Menurut Bela Bekti Amalia Putri, dkk.(2019) faktor • Kesulitan mendapatkan hasil diselesaikan
rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran wawancara mendalam • Konsultasi dengan
matematika sebagai berikut: karena keterbatasan waktu dosen pembimbing,
penyusunan dan guru pamong
• Faktor Internal : Peserta didik kurang menyukai
• serta berdiskusi
pelajaran matematika dan beranggapan bahwa sesame peserta PPG.
matematika merupakan mata pelajaran yang sulit
dipahami ,perhatian siswa yang masih rendah • Melakukan kajian
terhadap pembelajaran matematika, serta rendahnya lebih banyak di
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran perpustakaan digital
matematika ataupun perpustakaan
• Faktor Eksternal: Berdasarkan hasil wawancara langsung.
dengan guru menunjukkan bahwa cara guru dalam
mengajar masih monoton dan jarang menggunakan
media pembelajaran pada saat pembelajaran
matematika. Selain dari cara guru mengajar juga
dipengaruhi oleh perilaku dan sikap orang tua yang
dirasa kurang tepat ketika terhadap siswa

• Menurut Evi Maylitha, dkk.(2023) Minat belajar


merupakan suatu keinginan atau dorongan yang ada
dalam diri manusia untuk melakukan aktivitas belajar (F
Al Fahmi dan L Hadi, 2022). Minat adalah hal yang
natural yang dialami oleh siswa. Jika siswa memiliki
minat dalam belajar, maka ia akan menjadi lebih
nyaman dan antusias dalam mengikuti proses belajar di
kelas. Untuk itu, guru memiliki peran yang penting dalam
menumbuhkan minat belajar siswa di kelas, salah
satunya adalah dengan melakukan pengelolaan kelas
Pengelolaan kelas yang baik dan benar tentunya akan
memberikan dampak positif terhadap proses
pembelajaran.

2. Hasil Wawancara :

• Abdul Hafidh, S.Pd (Guru Matematika kelas 7&8) :


Alokasi jam mengajar pada jam terakhir membuat kondisi
siswa tidak kondusif
• Noor Shofiyati, S.Pd (Waka & Guru MTK) :
Motivasi belajar siswa yang relatif rendah dan gaya belajar
siswa yang berbeda-beda
• Imron Hanafi (Guru MTK) :
Siswa kurang fokus, kurang semangat dan kurang aktif dalam
mengikuti pembelajaran
• Drs. H. Naqibul Arif (Waka Kurikulum) : a) Faktor usia guru,
karena malas belajar, kesulitan materi matematika untuk
diterapkan menjadi media belajar . b) Motivasi belajar siswa
rendah, materinya relative sulit
• Ahmad Irfan. S.Pd.I, M.Pd ( Dosen UT Kota Bogor, FasDa
Kota Bogor dan Pengajar Praktik Guru Penggerak A7)
Proses pembelajaran yang kurang menyenangkan dan tidak
menarik perhatian siswa
• Tulus Pamuji Santoso, M.Pd (FasDa Bidang Matematika
Kabupaten Bogor) :
Motivasi belajar siswa rendah karena kurang memahami
manfaat bagi kehidupan yang didapat setelah belajar, b)danya
learning lost karena pandemi, sehingga perlu waktu untuk
memulihkannya
• Muzzamilah Zamil, M.Pd (Dosen Di Institut Madani
Nusantara Sukabumi)
Faktor internal yang mempengaruhi minat siswa karena siswa
tidak suka dengan mata pelajaran tersebut. Sedangkan faktor
eksternalnya yaitu keluarga, sekolah, atau lingkungan
• Suryadi, M.Pd (Dosen Di Institut Madani Nusantara
Sukabumi)
Kurangnya minat anak karena adanya faktor dari kriteria
penilaian bahwa siswa mau tidak mau harus lulus sedangkan
untuk mengulang pelajaran tidak cukup waktu.
• DR. Shinta sih Dewanti, M.Pd.Si (Dosen Pend. Matematika
UIN SUKA YK ) : a) siswa malas mengulang materi, b) Guru
harus memperkuat siswa dengan konsep awal sebagai pondasi
untuk pembelajaran berikutnya
• H. Mugiyanta, M.Pd.I (Pengawas kemenag kab. Bantul YK )
Siswa sudah bosan karena materi tertentu sudah bisa di
“searching “ di gawai

Simpulan berdasar kajian literasi dan wawancara pakar:


1. Adanya faktor internal yaitu dari siswa itu sendiri
2. Adanya faktor eksternal yaitu dari guru, orang tua dan
lingkungan
3. Pengelolaan kelas yang kurang maksimal
4. Cara belajar guru yang tidak bervariatif
5. Kurangnya pemantik di awal pembelajaran
6. Learning lost karena pandemi
3 Penentuan penyebab • Pengelolaan kelas yang kurang maksimal Kesulitan yang dihadapi adalah Banyak belajar dari
masalah • Cara belajar guru yang tidak bervariatif dan cenderung membuat analisis mendalam pada jurnal penelitian yang
monoton konteks masalah agar penentuan terkait
• Tidak mengetahui manfaat belajar matematika dalam akar penyebab masalah menjadi
kehidupan sehari-hari sehingga malas belajar benar

Proses pembelajaran yang kurang menyenangkan
dan tidak menarik perhatian siswa
B PENGEMBANGAN PERANGKAT
1 Eksplorasi alternatif Hasil yang diperoleh dari kegiatan Eksplorasi • Masih kurang dalam • Menganalisis
solusi alternatif antara lain: memperoleh alternatif eksplorasi alternatif
Dalam penelitian ini menyebutkan bahwa “Hasil penelitian solusi. yang diperoleh untuk
menunjukkan bahwa prestasi belajar peserta didik yang diajar
• Solusi yang di angkat Sebagian memperkuat
menggunakan model pembelajaran PBL mencapai nilai KKM sebesar
besar sama hanya saja penentuan solusi
75%, minat belajar peserta didik yang diajar menggunakan model
pembelajaran PBL lebih baik dari pada menggunakan model pelaksanaannya masih belum bisa masalah yang akan
pembelajaran ekspositori” sehingga solusi PBL dirasa tepat untuk dipahami secara mendalam oleh diterapkan.
menaikkan gairah/minat belajar siswa terhadap matematika mahasiswa • Konsultasi dengan
(Keefektifan Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap dosen pembimbing,
Minat dan Prestasi Belajar Matematika Rizqi Amaliyakh Sholikhakh. 1* dan guru pamong
, Heru Pujiarto2 , Suwandono 2019) serta berdiskusi
https://www.mendeley.com/catalogue/d5831ceb-c056-37eb-bf1d- sesam peserta PPG.
e4d91fa5168e
• Melakukan
kolaborasi/ diskusi di
“The results reveal that project-based learning and problem-
based learning affect student’s creativity and critical thinking “ LMS.
PROJECT- BASED LEARNING AND PROBLEM- BASED LEARNING: ARE • Melakukan
THEY EFFECTIVE TO IMPROVE STUDENT’S THINKING SKILLS? Jurnal wawancara
Pendidikan IPA Indonesia R. D. Anazifa*Djukri 2019 mendalam dengan
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii/article/view/11100/6 ahli/ pakar
809

Hasil Wawancara : DR Shinta Sih Dewanti, M.Pd.Si berdasarkan


hasil wawancara Model Problem Based Learning (PBL)
merupakan model pembelajaran tuntutan kurikulum merdeka
dan memang bisa menjadi solusi untuk peningkatan minat
belajar peserta didik (Dosen Pendidikan Matematika UIN SUKA
YK)
2 Penentuan Solusi Berdasarkan hasil Kajian Literatur dan Belum menguasai sintak • Mempelajari Sintak
wawancara/diskusi dengan dosen dan teman sejawat dalam model PBL dan PjBL model PBL dan PjBL
didapat solusi, yaitu: yang akan dilakukan dalam yang akan dilakukan
• Solusi dari masalah rendahnya minat belajar peserta pembelajaran. dalam pembelajaran.
didik di kelas 9A madrasah tsanawiyah maarif Dlingo • Konsultasi dengan
pada materi bilangan berpangkat dan akar adalah dosen pembimbing,
dengan menerapkan model Problem Based dan guru pamong
Learning(PBL). serta berdiskusi
• Menerapkan model pembelajaran project sesama peserta
based learning (PjBL) dalam pembelajaran PPG.
Bangun ruang sisi lengkung untuk Melakukan
meningkatkan minat peserta didik serta untuk kolaborasidi LMS.
pemanfaatan model pembelajaran inovatif

3 Pembuatan Berdasarkan kegiatan menyusun Modul Ajar di peroleh • Kesulitan membuat sintak • Mempelajari sintak
Rencana Aksi : 2 modul ajar yang terdiri dari Modul Ajar PBL yang tepat dan detail atau tahapan model
Penyusunan RPP/ (luring) dan Modul Ajar PjBL (daring) tahapan pembelajaran PBL dan PjBL dari
Modul Ajar dalam RPP yang sesuai berbagai literatur dan
dengan model PBL dan contoh Modul ajar
PjBL. yang akan
• Pengalokasian waktu yang dikembangkan.
tepat • Konsultasi dengan
• Pemilihan media dosen pembimbing,
pembelajaran berbasis dan guru pamong
AI/AR/VR yang sesuai serta berdiskusi
• Pemilihan materi yang sesam peserta PPG.
cocok untuk keadan daring • Melakukan
• Pembagian kelompok yang kolaborasi/ diskusi di
pas dan diperkirakan bisa LMS.
bekerja optimal
4 Pengembangan Berdasarkan kegiatan mendesain pembelajaran Waktu yang pendek/singkat • Memperbaiki dan
Bahan Ajar inovatif sesuai dengan akar masalah dan solusi dalam pembuatan bahan ajar, mengembangkan
hipotetik yang telah dirumuskan di peroleh 2 bahan sehingga bahan ajar yang bahan ajar.
ajar : dihasilkan kurang maksimal. • Konsultasi dengan
• Bahan ajar bilangan berpangkat dosen pembimbing,
• Bahan ajar bangun ruang sisi lengkung dan guru pamong
serta berdiskusi
sesam peserta PPG.
• Melakukan kolaborasi
di LMS.
5 Penyusunan LKPD Berdasarkan kegiatan mendesain pembelajaran • Kesulitan membuat • Berusaha
inovatif sesuai dengan akar masalah dan solusi alur/langkah LKPD yang menyesuaikan alur
hipotetik yang telah dirumuskan di peroleh 1 LKPD : sesuai dengan model LKPD dengan PBL
• LKPD bilangan berpangkat (PBL) dan LKP proyek tempat Pembelajaran PBL dan dan PjBL
sampah (PjBL) PjBL • Konsultasi dengan
• Terbatasnya dosen pembimbing,
dan guru pamong
serta berdiskusi
sesam peserta PPG.
6 Penyusunan Berdasarkan kegiatan mendesain pembelajaran Kesulitan dalam pembuatan • Membuat soal sesuai
Instrumen inovatif sesuai dengan akar masalah dan solusi soal sesuai dengan indikator dengan indikator
Penilaian hipotetik yang telah dirumuskan di peroleh 4 pencapaian kompetensi dan pencapaian
Instrumen Penilaian : tujuan pembelajaran . kompetensi dan
• Instrumen Penilaian bilangan berpangkat (PBL) tujuan pembelajaran.
• Angket Minat belajar (PBL) • Konsultasi dengan
• Rubrik Penilaian Kinerja (PjBL) dosen pembimbing,
• Rubrik penskoran soal HOTS (PBL, PjBL) dan guru pamong
• Instrumen Penilaian sikap peserta didik (PBL , PjBL) serta berdiskusi
• Rubrik Penilaian Produk (PjBL) sesama peserta
PPG.
• Kisi-kisi instrument penilaian

Anda mungkin juga menyukai