Anda di halaman 1dari 6

LK 1.

3 Penentuan Penyebab Masalah

Nama : Yerni Hida Siagian, S.Pd


No. UKG : 201900740677

Hasil eksplorasi Akar penyebab Analisis akar


No.
penyebab masalah masalah penyebab masalah
1 1. Cita-cita atau Gaya mengajar guru Faktor yang dapat
aspirasi yang belum inovatif mempengaruhi
2. Peserta didik tidak motivasi belajar
memahami siswa adalah gaya
pentingnya bahasa mengajar guru yakni
Inggris cara atau teknik
3. Rasa cemas disuruh guru dalam
berbicara bahasa menyampaikan isi
Inggris pembelajaran. Gaya
4. Takut ditertawakan mengajar guru
ketika salah berkaitan erat
mengucapkan kata dengan
bahasa Inggris penyampaian,
5. Guru yang belum interaksi dan ciri-
mampu ciri kepribadian
mempengaruhi guru saat mengajar.
motivasi dan sikap Menurut Ernata
mereka terhadap (2017:782), guru
belajar bahasa memang menjadi
Inggris. salah satu faktor
6. Tidak adanya penentu
dukungan dari orang keberhasilan proses
tua belajar siswa,
7. Guru yang galak dan karena guru menjadi
tidak pandai bergaul sosok yang
dengan siswanya diteladani sebagai
8. Guru kurang mediator dalam
menggunakan media mentransfer ilmu
dalam pembelajaran pengetahuan kepada
karena keterbatasan siswa. Terkait
sarana dan dengan fungsinya
prasarana dari sebagai pengajar,
sekolah. pendidik dan
9. Gaya mengajar guru pembimbing, maka
yang belum inovatif diperlukan berbagai
peranan dari guru
yang senantiasa
menggambarkan
pola tingkah laku
yang diharapkan
dalam berbagai
interaksinya dapat
memotivasi siswa
untuk terus belajar.

Variasi dalam
mengajar sangat
penting untuk
mengatasi
kebosanan pada
siswa. Adanya
variasi gaya
mengajar guru yang
tidak membosankan
dapat mengurangi
rasa jenuh pada
siswa dalam
mengikuti kegiatan
belajar. Guru
seharusnya dapat
menarik dan
mempertahankan
semangat belajar
siswa. Dengan
demikian akan
membantu siswa
untuk dapat
meningkatkan dan
mempertahankan
prestasi belajar
karena tidak merasa
bosan dalam
mengikuti pelajaran
dan dapat mengikuti
pelajaran yang
diberikan dengan
baik.

Guru harus mampu


menerapkan gaya
mengajar yang
tepat/ sesuai
dengan kebutuhan
belajar siswa. Gaya
mengajar guru
dalam proses belajar
mengajar akan
menjadi pusat
perhatian siswa, di
mana hal ini akan
menentukan
keberhasilan guru
dalam
melaksanakan
tugasnya. Siswa
akan melihat dan
memperhatikan
semua tingkah laku
guru, baik saat guru
berbicara,
melakukan kontak
pandang,
perpindahan posisi,
maupun gerakan-
gerakan anggota
badan. Hal ini
karena siswa
menganggap bahwa
guru adalah teladan
yang baik.

Dengan demikian,
siswa akan
menanggapi atau
mempersepsi
tentang gaya
mengajar yang
digunakan guru,
apakah menarik
atau tidak menarik
baginya sehingga
akan mempengaruhi
motivasi belajarnya.
Jika guru mengajar
dengan gaya klasik/
konvensional yang
hanya menekankan
pada upaya
memberikan
informasi materi
kepada siswa
(teacher centered),
maka ini
menyebabkan siswa
jenuh, karena peran
guru lebih dominan
daripada siswa.
Namun, jika guru
menerapkan gaya
mengajar yang aktif
(gaya mengajar
teknologis,
personalisasi, atau
gaya mengajar
interaksional) maka
peran siswa lebih
besar daripada guru
(students centered),
sehingga dapat
menumbuhkan
motivasi siswa
untuk terus belajar,
sebab mereka
dilibatkan secara
aktif dalam proses
pembelajaran.

2 1. Peserta didik belum Guru masih Akar penyebab


terbiasa mengerjakan melaksanakan masalah siswa merasa
soal HOTS pembelajaran berbasis kesulitan dalam
2. Guru masih LOTS dan MOTS. mengerjakan soal
melaksanakan HOTS adalah guru
pembelajaran berbasis masih melaksanakan
LOTS dan MOTS. pembelajaran berbasis
3. Soal berbasis HOTS itu LOTS dan MOTS.
dianggap lebih sulit
4. Kurangnya Pesatnya
pemahaman perkembangan
pembelajaran berbasis pengetahuan dan
HOTS teknologi abad 21,
5. Kurangnya pelatihan
menuntut manusia
dalam merancang
pembelajaran dan soal
memiliki
berbasis HOTS kemampuan berpikir
6. Kebiasaan yang telah tingkat tinggi. Pada
biasa mengerjakan soal dunia pendidikan,
LOTS and MOTS HOTS merupakan
7. Kemampuan berpikir kemampuan berpikir
kritis siswa rendah siswa yang tidak
hanya mengingat
tetapi juga
diharapkan untuk
dapat
mengembangkan
ide. Siswa
diharapkan
membiasakan diri
menyelesaikan soal
secara runtut dari
memahami soal,
merencanakan
penyelesaian,
melaksanakan
rencana tersebut,
dan melihat kembali
kebenaran
penyelesaian soal.

Oleh karena itu,


Guru seharusnya
mengetahui
kemampuan siswa
dalam
menyelesaikan soal
dengan tipe HOTS
sehingga dapat
merancang dan
melakukan
pembelajaran yang
dapat meningkatkan
kemampuan
tersebut. Selain itu,
guru seharusnya
lebih sering
memberikan
penambahan tugas
atau latihan soal
HOTS. Guru harus
mampu melakukan
penanaman konsep
materi dengan baik
dan secara runtut.
Guru harus
membiasakan siswa
mengerjakan soal
berorientasi HOTS
secara runtut dari
memahami soal,
merencanakan
penyelesaian soal,
melaksanakan
rencana tersebut,
dan melihat kembali
kebenaran
penyelesaian soal.
Agar ketika siswa
menemukan
berbagai macam
soal, siswa dapat
menyelesaikannya
dengan baik dan
benar.

3. 1. Pembelajaran belum Guru belum Setelah di analisis


berbasis teknologi dan mendapatkan penyebabnya adalah :
inovasi pelatihan secara 1. Kurangnya
2. Guru belum tahu cara langsung mengenai pengetahuan guru
menggunakan dan pemanfaatan teknologi terhadap teknologi
membuat media dan inovasi
dan inovasi
pembelajaran yang pembelajaran.
berbasis teknologi dan pembelajaran.
inovasi. 2. Guru yang gagap
3. Belum adanya teknologi karena
seminar/pelatihan tidak mengikuti
pemanfaatan perkembangan
teknologi/inovasi inovasi
dalam pembelajaran
pembelajaran.
baik dari sekolah
maupun dari dinas 3. Kurangnya sarana
4. Guru masih belum prasarana
banyak mengenali pendukung dalam
pembelajaran berbasis pembelajaran
teknologi dan inovasi.

4
5
6
7

Anda mungkin juga menyukai