Anda di halaman 1dari 7

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Nama : KUSTINA
No. Ukg : 201800262326
Angkatan :2
Kelas : PGSD 3
Modul 1 : Bahasa Indonesia

Judul Modul Pendalaman Materi Bahasa Indonesia


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Ragam Teks dan Satuan Bahasa
Pembentuk Teks
2. Struktur, Fungsi, dan Kaidah
Kebahasaan Teks Fiksi
3. Struktur, Fungsi, dan Kaidah
Kebahasaan Teks Nonfiksi
4. Apreasiasi dan Kreasi Sastra Anak

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Daftar peta konsep (istilah KB 1 Ragam Teks dan Satuan Bahasa
dan definisi) di modul ini Pembentuk Teks

1. Ragam Teks menurut pendapat Mitchel


(2003) yang mengemukakan bahwa
ragam teks merupakan kategori
pengelompokan teks yang berdasarkan
isi dan bentuk. Dengan demikian, ragam
teks adalah pengelompokkan teks
berdasarkan isi dan bentuk teks di
antaranya macam-macam atau jenis-
jenis teks yang terdiri atas teks faktual,
teks cerita, teks tanggapan, dan teks
normatif.
1.1. Teks faktual adalah teks yang
berisi suatu kejadian yang bersifat
nyata, benar-benar terjadi, tetapi
tidak terikat dengan waktu. Dengan
kata lain, suatu kejadian yang
faktual bisa terjadi di masa lalu atau
pun masa sekarang. Menurut
Mahsun (2018), teks genre faktual
dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu teks deskripsi dan teks
prosedur/arahan. Menurut Mahsun

1|
(2018), teks genre faktual dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
teks deskripsi dan teks
prosedur/arahan.
1.1.1. Teks deskripsi adalah sebuah
teks/wacana yang disampaikan
dengan cara meggambarkan
secara jelas objek, tempat atau
peristiwa yang sedang menjadi
topik kepada pembaca, sehingga
pembaca seolah- olah merasakan
langsung apa yang sedang
diungkapkan dalam teks tersebut
(Ulfa, 2018).
1.1.2. Teks Prosedur/Arahan : Jenis
teks ini lebih menekankan pada
aspek bagaimana melakukan
sesuatu, yang dapat berupa salah
satunya percobaan atau
pengamatan. Teks ini memiliki
struktur berpikir: judul, tujuan,
daftar bahan (yang diperlukan
untuk mencapai tujuan), urutan
tahapan pelaksanaan,
pengamatan, dan simpulan.
1.2 Teks Tanggapan adalah teks yang
berisi sambutan terhadap ucapan
(kritik, komentar, dan sebagainya)
dan apa yang diterima oleh
pancaindra, bayangan dalam angan-
angan
1.2.1 Teks Eksposisi adalah teks
yang berisi paparan gagasan atau
usulan sesuatu yang bersifat
pribadi. Itu sebabnya, teks ini
sering juga disebut sebagai teks
argumentasi satu sisi (Wiratno,
2014).

1.2.2 Teks Eksplanasi adalah teks


yang berisi penjelasan tentang
proses terjadinya fenomena alam,
sosial, ilmu pengetahuan dan
budaya (Priyatni, 2014). Teks
eksplanasi memiliki fungsi sosial
menjelaskan atau menganalisis
proses muncul atau terjadinya
sesuatu.

2|
1.3 Teks Cerita adalah teks yang
menuturkan bagaimana terjadinya
suatu hal, peristiwa, mengisakan
kejadian yang telah ada, perbuatan,
pengalaman yang dinamis dalam
suatu rangkaian waktu.(Keraf, 2001
&KBBI, 2018).

1.3.1 Teks Cerita Ulang adalah teks


yang menceritakan kembali
peristiwa pada masa lalu agar
tercipta semacam hiburan atau
pembelajaran berdasarkan
pengalaman masa lalu bagi
pembaca atau pendengarnya.

1.3.2 Anekdot adalah cerita rekaan


yang tidak harus didasarkan pada
kenyataan yang terjadi di
masyarakat (Oktarisa, 2014). Teks
anekdot memiliki tujuan sosial
yang sama dengan teks cerita
ulang (Mahsun, 2018). Hanya saja,
peristiwa yang ditampilkan
membuat pasrtisipan yang
mengalaminya merasa jengkel
atau konyol (Wiratno, 2014).

1.3.3 Eksemplum: Pendapat Mahsun


(2018), “Teks ini memiliki tujuan
sosial menilai perilaku atau
karakter dalam cerita. Itu
sebabnya, teks ini memiliki
struktur: judul,
pengenalan/orientasi,
kejadian/insiden, dan
interpretasi.”

1.3.4 Naratif adalah teks yang


memiliki struktur berpikir: judul,
pengenalan/orientasi,masalah/ko
mplikasi, dan pemecahan
masalah

1.4 Teks Normatif adalah teks yang isinya


ditulis berdasarkan sebuah
peraturan, norma-norma atau
peraturan yang berlaku, baik di
lingkungan masyarakat maupun
dalam lingkungan kenegaraan yang
berkaitan dengan hukum atau
undang-undang. Teks normatif

3|
biasanya memiliki unsur tentang
agama atau nilai kebaikan.

2. Satuan Bahasa Pembentuk Teks : terdiri


dari kalimat dan paragraf.

2.1 Kalimat adalah satuan gramatikal


yang disusun oleh konstituen dasar dan
intonasi final. Konstituen dasar itu dapat
berupa klausa, frase, maupun kata
(Keraf, 2000).

2.2 Paragraf adalah satuan bahasa yang


lebih besar daripada kalimat. paragraf
dibentuk oleh unsur gagasan pokok dan
beberapa gagasan penjelas.Selain itu, ada
unsur yang disebut kalimat utama dan
kalimat penjelas. Hubungan kalimat
utama dengan kalimat penjelas sering
kali memerluka kehadiran unsur lain
yang berupa kata penghubung atau
konjungsi.

3. Kompetensi Dasar ragam teks di SD :


Kompetensi dasar merupakan
jabaran dari kompetensi inti, yang
memuat tiga ranah, yaitu sikap,
pengetahuan, dan keterampilan (Tri
Priyatni, 2019). Kompetensi dasar
(KD) bahasa Indonesia Kurikulum
2013 tentang ragam teks untuk
jenjang SD dapat dilihat dalam
Salinan Permendikbud No. 67 Tahun
2013 tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum SD.

KB 2. Struktur, fungsi dan kaidah


kebahasaan teks fiksi

Teks fiksi adalah teks yang berisi kisahan


atau cerita yang dibuat berdasarkan
imajinasi pengarang (Kosasih dan
Kurniawan, 2019).
1. Struktur Teks Fiksi
1.1 Orientasi, berisi pengenalan tema,
tokoh, dan latar
1.2 Komplikasi, berisi cerita tentang
masalah yang dialami tokoh utama
1.3 Resolusi merupakan bagian
penyelesaian dari masalah yang
dialami tokoh.

4|
2. Teks fiksi memiliki kaidah kebahasaan
sebagai berikut:
2.1Menggunakan kata-kata yang
menyatakan urutan waktu.
2.2Menggunakan kata kerja tindakan.
2.3Menggunakan kata kerja yang
menggambarkan sesuatu yang
dipikirkan atau dirasakan para
tokohnya.
2.4Menggunakan kata-kata yang
menggambarkan keadaan atau
sifat tokohnya.
2.5Menggunakan dialog (Kosasih,
2019).

Teks fiksi terdiri dari cerita rakyat, cerita


fantasi, cerita pendek, cerita inspiratif, puisi
rakyat, puisi baru, dan drama.

KB 3. Struktur fungsi dan kaidah


kebahasaan teks non fiksi

Teks nonfiksi adalah karya seni yang


sifatnya berdasarkan fakta dan kenyataan
serta ada kebenaran di dalamnya ; teks
berdasarkan fakta dan kenyataan yang
ditulis berdasarkan kajian keilmuan dan
atau pengalaman yang bersifat informatif.

1. Fungsi teks nonfiksi : eksplorasi,


informasi, persuasi, perbandingan, juga
mendeskripsikan suatu fakta-fakta
keilmuan
2. Pendekatan dalam mengapresiasi sastra
anak :
2.1Pendekatan emotif
2.2Pendekatan didaktis
2.3Pendekatan analitis
3. Teks nonfiksi dapat dipelajari secara
teoritis dan praktis
3.1Teoritis terdiri dari hakikat, struktur,
fungsi, dan kaidah kebasaan teks
nonfiksi
3.2Praktis terdiri dari menganalisis
struktur, fungsi, kaidah kebahasaan,
dan kompetensi dasar Bahasa
Indonesia
4. Artikel ilmiah merupakan bentuk tulisan
yang memaparkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, bentuk ringkasan
laporan penelitian yang dikemas dalam

5|
struktur yang lebih ramping
5. Teks narasi sejarah merupakan jenis teks
nonfiksi yang berisi tentang tentang
peristiwa yang terjadi dalam masyarakat
pada masa lampau yang disusun sesuai
dengan rangkaian kausalitasnya serta
proses perkembangannya dalam segala
aspeknya yang berguna senagai
pengalaman untk dijadikan pedoman
kehidupan manusia masa sekarang serta
arah cita-cita pada masa yang akan
datang
6. Sastra anak mencakupi semua jenis
penulisan kreatif dan imajinatif yang
khusus untuk dibaca dan menghibur
anak-anak. Sastra anak-anak meliputi
semua jenis penulisan kreatif dan
imajinatif yang khusus untuk dibaca dan
menghibur anak anak. Sastra anak.

KB 4. Apresiasi dan kreasi sastra anak


1. Apresiasi anak di sekolah dasar dibagi
dua yaitu apresiasi sastra secara reseptif
dan apresiasi sastra secara
ekspresif/produktif.
1.1Apresiasi sastra anak secara reseptif
adalah kegiatan mengapresiasi
dengan teori resepsi pada sebuah
karya.
1.2Apresiasi ekspresif/produktif
merupakan apresiasi karya sastra
yang menekankan pada proses kreatif
dan penciptaan.

2. Pendekatan dalam mengapresiasi sastra


anak melalui pendekatan emotif, didaktis
dan analitis.
2.1Pendekatan emotif merupakan suatu
pendekatan yang berusaha
menemukan unsur-unsur emosi atau
perasaan pembaca. Unsur emosi itu
berhubungan dengan keindahan
penyajian bentuk, lucu atau menarik.
2.2Pendekatan didaktis adalah suatu
pendekatan yang berusaha
menemukan dan memahami gagasan,
tanggapan, evaluatif maupun sikap
itu dalam hal ini akan mampu
terwujud dalam suatu pandangan
etis, filosofis, maupun agamis
sehingga akan mampu memperkaya
kehidupan rohaniah pembaca.
2.3Pendekatan analitis merupakan
pendekatan yang berupaya membantu

6|
pembaca memahami gagasan, cara
pengarang menampilkan gagasan,
sikap pengarang, unsur intrinsik, dan
hubungan antara elemen itu sehingga
dapat membentuk keselarasan dan
kesatuan dalam rangka terbentuknya
totalitas bentuk dan maknanya.

2 Daftar materi yang sulit 1. Karakteristik ragam teks


dipahami di modul ini 2. Teks nonfiksi secara teoritis dan secara
praktis
3. Kajian media secara linguistik
4. Proses metaforik dengan analogi
5. Hubungan teks faksi dengan teks non
fiksi
6. Directory pada contoh nonfiksi
7. Kalimat efektik pada kaidah kebahasaan
esai
8. Pleonase, hipernim, dan hiponim
9. Salah satu alternatif yang dipilih adalah
proses afeksi pada sikap
10.Apresiasi dan kreasi sastra anak memiliki
relevansi dengan komponen kebahasaan
(fonologi, morfologi, semantik, sintaksis,
dan wacana)
11.Karya sastra fiksi realistik
3 Daftar materi yang sering 1. Memproduksi Teks Nonfiksi dan
mengalami miskonsepsi strateginya
2. Penggunaan kata hubung (Konjungsi)
3. Perbedaan mendasar teks cerita ulang
dengan teks naratif, anekdot, dan
eksemplum, terletak pada sudut
pSaudarang dalam melihat peristiwa
yang diceritakan.
4. Salah satu pemilihan pendekatan tematik
disesuaikan dengan PPK
5. Imajeri pada unsur intrinsik puisi, yaitu
suatu kata atau kelompok kata yang
digunakan untuk mengungkapkan
kembali kesan-kesan panca indra dalam
jiwa kita.

7|

Anda mungkin juga menyukai