Anda di halaman 1dari 19

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


NAMA : LINA FITRIANI
SEKOLAH : SDN Pamijahan

Judul Modul Pendalaman Materi Bahasa


Indonesia
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Ragam Teks dan Satuan
Bahasa Pembentuk Teks
2. Struktur, Fungsi, dan Kaidah
Kebahasaan Teks Fiksi
3. Struktur, Fungsi, dan Kaidah
Kebahasaan Teks Nonfiksi
4. Apreasiasi dan Kreasi Sastra
Anak

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang KEGIATAN BELAJAR 1
dipelajari Dalam KB 1 akan membahas mengenai
ragam teks dan satuan bahasa pembentuk
teks yang terdiri dari :

a. Ragam Teks adalah macam atau jenis


teks/ naskah berupa kata-kata asli
pengarang, bahan tertulis untuk
dasar memberikan pelajaran,
berpidato, dan sebagainya. Sementara
itu menurut Nurgiyantoro
(2014),ragam teks adalah macam atau
tipe teks yang memiliki karakteristik.
Dengan demikian ragam teks adalah
pengelompokan teks berdasarkan isi
dan bentuk diantaranya macam-
macam atau jenis-jenis teks yang
terdiri dari :

1) Teks faktual
Teks faktual adalah teks yang
berisi suatu kejadian yang bersifat
nyata, benar-benar terjadi, tetapi
tidak terikat dengan waktu.
Dengan kata lain, suatu kejadian
yang faktual bisa terjadi di masa
lalu atau pun masa sekarang.
Menurut Mahsun (2018), teks
genre faktual dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu teks
deskripsi dan teks
prosedur/arahan.

- Teks Deskripsi adalah tipe teks


yang memiliki tujuan sosial
untuk menggambarkan suatu
ojek/benda secara individual
berdasarkan ciri fiksinya. Teks
deskripsi adalah sebuah
teks/wacana yang disampaikan
dengan cara meggambarkan
secara jelas objek, tempat atau
peristiwa yang sedang menjadi
topik kepada pembaca,
sehingga pembaca seolah- olah
merasakan langsung apa yang
sedang diungkapkan dalam
teks tersebut (Ulfa, 2018). Teks
deskripsi tidak dapat
digeneralisasi karena lebih
bersifat penggambaran ciri
khusus objek yang
dideskipsikannya. Berbeda
dengan teks laporan
penggambaran pada teks
laporan dapat di generalisasi.
Teks deskripsi memiliki
struktur berpikir yaitu:
pernyataan umum dan uraian
setiap bagian- bagiannya
(Mahsun, 2018)

- Teks Prosedur/Arahan adalah


Teks prosedur/ arahan
merupakan jenis teks yang
termasuk genre faktual,
subgenre prosedural. Menurut
Mahsun (2018), “Tujuan
sosial teks ini adalah
- mengarahkan atau
mengajarkan tentang langkah-
langkah yang telah di
tentukan.” Jenis teks ini lebih
menekankan pada aspek
bagaimana melakukan sesuatu,
yang dapat berupa salah
satunya percobaan atau
pengamatan. Teks ini memiliki
struktur berpikir: judul, tujuan,
daftar bahan (yang diperlukan
untuk mencapai tujuan),
urutan tahapan pelaksanaan,
pengamatan, dan simpulan.

2) Teks Tanggapan Teks


tanggapan adalah teks yang
berisi sambutan terhadap
ucapan (kritik, komentar, dan
sebagainya) dan apa yang
diterima oleh pancaindra,
bayangan dalam angan-angan.
Teks genre ini dapat dibedakan
menjadi dua buah teks, yaitu
teks eksposisi dan teks
ekplanasi (Mahsun, 2018, &
Tim Sergu dalam jabatan,
2017).
a) Teks Eksposisi Teks ini
berisi paparan gagasan atau
usulan sesuatu yang
bersifat pribadi. Itu
sebabnya, teks ini sering
juga disebut sebagai teks
argumentasi satu sisi
(Wiratno, 2014). Struktur
berpikir yang menjadi
muatan teks ekposisi
adalah: tesis/pernyataan
pendapat dan
alasan/argumentasi, serta
pernyataan ulang pendapat.

b) Teks Eksplanasi Teks


eksplanasi adalah teks yang
berisi penjelasan tentang
proses terjadinya fenomena
alam, sosial, ilmu
pengetahuan dan budaya
(Priyatni, 2014). Teks
eksplanasi memiliki fungsi
sosial menjelaskan atau
menganalisis proses
muncul atau terjadinya
sesuatu. Tujuan dari teks
ini adalah memaparkan
sesuatu agar bertambah
pengetahuan. Oleh karena
itu, menurut Mahsun
(2018), “Teks Ekplanasi
memiliki struktur berpikir:
judul, pernyataan umum,
deretan penjelas, dan
interpretasi.”

3) Teks Cerita adalah teks yang


menuturkan bagaimana
terjadinya suatu hal, peristiwa,
mengisakan kejadian yang
telah ada, perbuatan,
pengalaman yang dinamis
dalam suatu rangkaian
waktu.(Keraf, 2001 &KBBI,
2018). Teks cerita termasuk
genre sastra dalam jenis teks
tunggal (teks cerita). Teks
cerita terdiri dari teks cerita
ulang, naratif, anekdot, dan
eksemplum. Untuk keempat
jenis teks tersebut akan di
kutip teks hasil modifikasi oleh
Santosa (2013) dan
dikembangkan oleh Mahsun
(2018).

a) Teks Cerita Ulang Menurut


Mahsun (2018), “Teks ini
memiliki tujuan sosial
menceritakan kembali
peristiwa pada masa lalu
agar tercipta semacam
hiburan atau pembelajaran
berdasarkan pengalaman
masa lalu bagi pembaca
atau pendengarnya.” Teks
ini memiliki struktur
judul,
pengenalan/orientasi, dan
rekaman kejadian.

b) Anekdot dapat diartikan


sebagai cerita rekaan yang
tidak harus didasarkan
pada kenyataan yang
terjadi di masyarakat
(Oktarisa, 2014). Teks
anekdot memiliki tujuan
sosial yang sama dengan
teks cerita ulang (Mahsun,
2018).

c) Eksemplum Pendapat
Mahsun (2018), “Teks ini
memiliki tujuan sosial
menilai perilaku atau
karakter dalam cerita. Itu
sebabnya, teks ini memiliki
struktur: judul,
pengenalan/orientasi,
kejadian/insiden, dan
interpretasi.”

d) Naratif Teks tipe ini, sama


dengan ketiga teks genre
cerita yang dipaparkan
sebelumnya. Menurut
Mahsum (2018), “Teks
naratif model penceritaan
pada teks tipe ini, antara
masalah dengan
pemecahan masalah tidak
menyatu dalam satu
struktur teks seperti pada
teks penceritaan ulang,
anekdot, dan eksemplum.”
Ia terpisah dalam struktur
teks yang berbeda. Itu
sebabnya, teks tipe ini
memiliki struktur berpikir:
judul,
pengenalan/orientasi,
masalah/komplikasi, dan
pemecahan masalah.

4) Teks Normatif adalah


berpegang teguh pada norma
aturan dan ketentuan-
ketentuan yang berlaku (KBBI,
2018). Jadi pada dasarnya teks
normatif adalah teks yang
isinya ditulis berdasarkan
sebuah peraturan, norma-
norma atau peraturan yang
berlaku, baik di lingkungan
masyarakat maupun dalam
lingkungan kenegaraan yang
berkaitan dengan hukum atau
undang-undang. Teks normatif
biasanya memiliki unsur
tentang agama atau nilai
kebaikan.

b. Satuan Bahasa Pembentuk Teks


Satuan bahasa pembentuk teks
terdiri atas kata, frasa, klausa,
kalimat dan paragraf. a. Kalimat
adalah satuan gramatikal yang
disusun oleh konstituen dasar
(klausa, frase,kata) dan intonasi final.
Klasifikasi kalimat berdasarkan
jumlah kalusanya :
1) Kalimat tunggal adalah kalimat yang
terdiri dari satu klausa bebas.
2) Kalimat bersusun adalah kalimat yang
terjadi dari satu klausa bebas dan
sekurang- kurangnya satu kalimat
terikat.
3) Kalimat majemuk adalah kalimat yang
terjadi dari beberapa klausa bebas
yang disebut juga sebagai kaliat
setara.

Berdasarkan struktur kleausanya :

1) Kalimat lengkap adalah kalimat yang


mengandung klausa lengkap.
Sekurang- kurangnya terdapat unsur
objek dan predikat.

2) Kalimat tidak lengkap adalah kalimat


yang hanya terdiri dari subjek saja,
predikat saja, objek saja, atau
keterangan saja.

Berdasarkan amanat wacana :

1) Kalimat deklaratif adalah kalimat yang


mengandung intonasi deklaratif yang
dalam ragam tulis diberi tanda titik.

2) Kalimat introgatif adalah kalimat yang


mengandung intonasi introgatif, yang
dalam ragam tulis biasanya diberi
tanda Tanya.

3) Kalimat imperatif adalah kalimat


kalimat yang mengandung intonasi
imperatif yang dalam ragam tulis
biasanya diberi tanda seru.

KEGIATAN BELAJAR 2

Membahas mengenai struktur, fungsi, dan


kaidah kebahasaan teks fiksi yang terdiri
dari :

1. Teks fiksi adalah teks yang berisi


kisahan atau cerita yang dibuat
berdasarkan imajinasi pengarang.

a. Bahasa tulisan teks fiksi :


1) Denotatif yaitu makna sebenarnya.
2) Konotatif adalah bukan makna
sebenarnya.

3) Asosiasif
4) Ekspresif yaitu membayangkan
suasana pengarang.
5) Sugestif yaitu mempengaruhi
pembaca.
6) Plastis yaitu bersifat indah untuk
menggugah perasaan pembaca.
b. Unsur teks fiksi
1) Tema merupakan ide atau gagasan
yang ingin di sampaikan pengarang
dalam ceritanya.
2) Perwatakan adalah karakteristik dari
tokoh dalam cerita.
3) Alur adalah rangkaian peristiwa
dalam cerita yang terhubung secara
kasual.
4) Latar adalah gambaran tentang
tempat, waktu, dan suasana dialami
oleh tokoh.
5) Amanat adalah suatu pesan yang
disampaikan oleh penulis kepada
pembaca melalui sebuah tulisan
atau cerita.
2. Struktur teks fiksi terdiri dari :
1) Orientasi, berisi pengenalan tema,
tokoh, dan latar.
2) Komplikasi, berisi cerita tentang
masalah yang dialami tokoh utama.
3) Resolusi, merupakan bagian
penyelesaian dari masalah yang
dialami tokoh.
3. Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi
1) Menggunakan kata-kata yang
menyatakan urutan waktu.
2) Menggunakan kata kerja tindakan.
3) Menggunakan kata kerja yang
menggambarkan sesuatu yang
dipikirkan atau dirasakan para
tokohnya.
4) Menggunakan kata-kata yang
menggambarkan keadaan atau sifat
tokohnya.
5) Menggunakan dialog.

4. Teks fiksi terdiri dari :


a. Cerita rakyat, yang bersifat anonim
atau tidak jelas pengarangnya.
Contoh teks fiksi yaitu :
1) Mite, yakni cerita tentang suatu
kepercayaan.
2) Sage, yakni cerita tentang kehidupan
raja.
3) Legenda, yakni cerita asal-usul suatu
tempat, binatang, dan benda.
4) Fabel, yakni cerita tentang binatang.

b. Cerita fantasi merupakan cerita


berdasarkan khayalan, imajinasi,
atau fantasi.
c. Cerita pendek adalah cerita rekaan
yang wujud fiksinya berbentuk
pendek.
d. Cerita inspiratif merupakan jenis
teks narasi yang menyajikan
inspirasi keteladanan.
e. Puisi rakyat terdiri dari pantun dan
syair. Terikat oleh baris dan isi.
f. Puisi baru disebut juga puisi bebas.
Tidak terikat baris.
g. Drama adalah cerita konflik manusia
dalam bentuk dialog, yang
diekspresikan dengan menggunkan
percakapan dan lakuan pada pentas
di hadapan penonton.
a. Prolog adalah pembukaan atau
pendahuluan dalam sebuah
drama.
b. Dialog merupakan media kiasan
yang melibatkan tokoh-tokoh
drama yang diharapkan dapat
menggambarkan kehidupan dan
watak manusia, problematika
yang dihadapi, dan bagaimana
manusia dapat menyelesaikan
persoalan hidupnya.
5. Kompetensi Dasar Teks Fiksi Di Sekolah
Dasar. Kompetensi dasar adalah
kompetensi yang harus dikuasai peserta
didik dalam suatu mata pelajaran
tertentu. Kegiatan pembelajaran teks
fiksi di sekolah dasar :
a. Analisis materi pelajaran dan analisis
kompetensi dasar.
b. Menentukan tujuan pembelajaran.
c. Menentukan pendekatan dan metode
pembelajaran.
d. Menentukan media pembelajaran.
e. Menentukan sumber belajar.
f. Langkah-langkah pembelajaran g.
Penilaian

KEGIATAN BELAJAR 3

Membahas mengenai struktur, fungsi, dan


kaidah kebahasaan teks nonfiksi yang terdiri
dari :

a. Teks nonfiksi dapat diartikan sebagai


karya seni yang sifatnya berdasarkan
fakta dan kenyataan serta ada
kebenaran di dalamnya. .Trim (2014)
menjelaskan bahwa teks nonfiksi
ialah tulisan berbasis data dan fakta
sebenarnya disajikan dengan gaya
bahasa formal atau nonformal berupa
argumentasi, eksposisi, atau
deskripsi.
Trim (2014) mengklasifikasikan teks
nonfiksi kedalam dua jenis teks yaitu,
teks faksi dan teks nonfiksi yang
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Teks faksi, merupakan teks yang
ceritanya berbentuk kisah berbasis
kejadian sebenarnya. Jenis teks
faksi diantaranya, biografi,
autobiografi, kisah nyata, memoar,
dan cerita-cerita dari kitab suci.
2) Teks nonfiksi ialah teks yang
disusun berdasarkan data valid
tentang pengetahuan tanpa
mengurangi isi data tersebut.
Jenis ini diantaranya, buku
refrensi, buku petunjuk/panduan,
buku pelajaran, kamus,
ensiklopedia, directory, dan peta.

b. Jenis-jenis teks nonfiksi, diantaranya :


1) Esai adalah bentuk tulisan lepas,
untuk mengembangkan ide
mengenai sebuah topik disertai
argumentasi.
• Esai memiliki struktur sebagai
berikut:
a. Pendahuluan : berisi
identifikasi topik yang akan
diangkat, dan latar belakang
penggambaran situasi terkait
topik tersebut.
b. Inti : berisi pengembangan ide
dengan cara menyampaikan
pikiran utama dan diperkuat
kalimat pendukung
c. Kesimpulan : berisi penguatan
terhadap topik.
• Fungsi esai adalah :
a. Eksploratif: mengeksplorasi
atas respon individu terhadap
peristiwa, fenomena, ide atau
gagasan tertentu.
b. Persuasi: mengajak pembaca
untuk meyakini opini penulis.
c. Explain: menjelaskan kepada
pembaca tentang suatu hal
atau bagaimana melakukan
suatu hal atau bagaimana
sesuatu itu bekerja.
d. Compare: membandingkan dan
mengontraskan dua atau lebih
ide, peristiwa, litratur atau hal
lainnya.
e. Showing: menunjukan
bagaiamana sebab akibat yang
ditimbulkan oleh suatu hal atau
fenomena.
f. Describe: mendeskripsikan
permasalahan dan menawarkan
solusianya
• Kaidah kebahasaan esai
diantaranya :
a. Menggunakan kata baku
b. Menggunakan kalimat efektif
(unsur kalimatnya lengkap,
logis, kalimatnya sepadan,
gagasannya bersatu, kata-
katanya hemat.
c. Makna lugas atau denotatif
adalah makna yang sesuai
dengan konsep asalnya dalam
hal ini disebut juga makna asal
atau makna sebenarnya

2. Reviu Buku/Bab Buku/ Artikel


bertujuan untuk menilai dan
memberikan rekomendasi apakah
buku/bab buku/artikel tersebut layak
untuk dibaca atau tidak.

• Reviu buku/Bab buku/Artikel memiki


struktur sebagai berikut:
a. Pendahuluan, berisi identifikasi buku
atau bab buku, atau artikel (penulis,
judul, tahun publikasi, dan informasi
lain yang dianggap penting).

b. Ringkasan atau uraian pendek


mengenaiisi argumen dari buku/bab
buku/artikel.

c. Inti reviu, berisi pembahasan


buku/bab buku/artikel yang
merupakan analisis kritis dari aspek
pokok yang dibahas dalam buku/bab
buku/ artikel itu.

d. Simpulan, berisi evaluasi ringkas atas


kontribusi buku/bab buku/artikel
secara keseluruhan terhadap
perkembangan topik yang dibahas,
terhadap pemahaman pereviu,dan
perkembangan keilmuan.

• Fungsi reviu buku adalah


a. Memberikan informasi kelayakan
buku kepada pembaca.
b. Mengetahui isi buku.

• Kaidah kebahasaan yang digunakan


dalam reviu buku adalah
menggunakan beberapa istilah seperti
berikut.

a. Sinonim adalah suatu kata atau frasa


yang memiliki bentuk kata yang
berbeda namun memiliki arti yang
sama.

b. Frase kata benda (nomina) adalah


gabungan dua kata atau lebih yang
memiliki inti kata benda dalam unsur
pembentukannya.

c. Frase kata kerja (verba) adalah


gabungan dua kata atau lebih yang
memiliki inti kata kerja dalam unsur
pembentukannya.

d. Konjungsi internal ialah konjungsi


yang menghubungkan dua argumen
dalam satu kalimat.

e. Konjungsi eksternal ialah konjungsi


yang menghubungkan dua
peristiwa/deskripsi dalam dua kalimat
baik simpleks atau kompleks.

3. Artikel Ilmiah adalah bentuk tulisan


yang memaparkan hasil penelitian yang
telah dilakukan.

• Struktur artikel ilmiah berbasis


penelitian:
a. Abstrak
b. Pendahuluan
c. Metode Penelitian
d. Temuan Penelitian
e. Pembahasan
f. Kesimpulan, Rekomendasi, Implikasi

• Fungsi artikel ilmiah:


a. Fungsi pendidikan
b. Fungsi penelitian
c. Fungsi fungsional

• Kaidah kebahasaan artikel ilmiah:


a. Baku
b. Denotatif
c. Berkomunikasi dengan pikiran
bukan dengan perasaan
d. Kohesif
e. Koheren
f. Mengutamakan kalimat pasif
g. Konsisten dalam segala hal
h. Logis
i. Efektif
j. Kuantitatif
k. Terhindar dari kesalahan umum
bahasa Indonesia.

4. Teks narasi sejarah adalah jenis teks


nonfiksi berisi tentang peristiwa yang
terjadi dalam masyarakat pada masa
lampau yang disusun sesuai dengan
rangkaian kausalitasnya untuk
dijadikan pedoman.
• Struktur teks narasi sejarah:
a. Orentasi atau pengenalan
b. Urutan peristiwa atau rekaman
peristiwa
c. Reorientasi atau penutup
• Fungsi Teks Narasi Sejarah
a. Sejarah sebagai suatu peristiwa
b. Sejarah sebagai kisah
c. Sejarah sebagai ilmu
• Kaidah Kebahasaan Teks Narasi
Sejarah:
a. Penggunaan kalimat yang
menyatakan peristiwa pada masa
lampau.

b. Menggunakan kata-kata yang


bermakna tindakan atau perbuatan.

c. Menggunakan fungsi keterangan


tempat dan waktu.

d. Menggunakan konjungsi temporal


(kemudian, lalu dan sesudah)

e. Menggunakan konjungsi kausalitas


(karena, sebab, karena itu, oleh
karena itu)

5. Surat adalah sebuah alat untuk


berkomunikasi secara tertulis dengan
menggunakan persyaratan khusus yang
khas sesuai dengan aturan surat-
menyurat.

• Jenis-jenis surat :
a. Berdasarkan isinya : surat pribadi,
surat dinas/resmi dan surat
niaga/dagang.

b. Berdasarkan keamanan isinya :


surat dangat rahasia, surat rahasia,
surat terbatas dan surat biasa.

c. Berdasarkan derajat
penyelesaiannya : surat sangat
segera, surat segera dan surat biasa.

d. Berdasarkan jangkauan
penggunaannya : surat intern dan
surat ekstern

e. Berdasarkan jumlah penerimanya :


surat edaran, pengumuman dan
surat biasa.

• Struktur Surat Resmi:


a. Kop surat
b. Nomor surat
c. Tanggal surat
d. Lampiran atau perihal
e. Salam pembuka
f. Isi surat g. Salam penutup
h. Tanda tangan pengirim surat
i. Tembusan

• Fungsi surat:
a. Sebagai alat komunikasi tulis
b. Sebagai tanda bukti tertulis
c. Sebagai alat pengingat
d. Sebagai pedoman untuk
bertindak
e. Sebagai keterangan keamanan
f. Sebagai duta/wakil organisasi
g. Sebagai dokumentasi historis
dari suatu kegiatan
• Kaidah Kebahasaan Surat:
a. Teknik penyusunan surat harus
benar
b. Isi surat harus ringkas, jelas, dan
eksplisit
c. bahasa yang benar/baku sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia
KEGIATAN BELAJAR 4
Membahas mengenai apreasiasi dan kreasi
sastra anak yang terdiri dari :
1. Hakikat Sastra Anak Sastra anak-anak
adalah bentuk kreasi imajinatif dengan
paparan bahasa tertentu yang
menggambarkan dunia rekaan,
menghadirkan pemahaman dan
pengalaman tertentu, dan mengandung
nilai estetika tertentu yang dapat dibuat
oleh orang dewasa ataupun anak-anak.
Apresiasi sastra anak adalah kegiatan
menggali, menghayati karya sastra yang
sesuai dengan anak-anak, sehingga
tumbuh kecintaan, kesenangan dan
penghargaan. terhadap karya sastra
2. Hakikat Apresiasi Sastra Reseptif dan
Ekspresif/Produktif
a. Apresiasi sastra anak secara reseptif
adalah kegiatan bersastra yang
dilakukan oleh peserta didik dengan
cara menghargai, menikmati, menilai
dan menekuni terhadap karya sastra
yang dibacanya, baik karya sastra
berbentuk puisi, prosa maupun
drama.
b. Apresiasi sastra ekspresif/produktif
adalah kegiatan mengapresiasi karya
sastra yang menekankan pada proses
kreatif dan penciptaan melalui metode
berbicara dan menulis.
3. Pendekatan dalam Mengapresiasi Sastra
Anak
1) Pendekatan emotif adalah pendekatan
yang berusaha menemukan unsur-
unsur emosi atau perasaan pembaca
sepert unsur keindahan bentuk, lucu
atau menarik.
2) Pendekatan didaktis adalah
pendekatan yang berusaha
menemukan dan memahami gagasan,
tanggapan, evaluatif maupun sikap
dalam pandangan etis, filosofis, dan
agamis sehingga memperkaya
kehidupan rohaniah pembaca.
3) Pendekatan analitis adalah
pendekatan yang membantu pembaca
memahami gagasan, cara pengarang
menampilkan gagasan, sikap
pengarang, unsur intrinsik, dan
hubungan antara elemen itu sehingga
dapat membentuk keselarasan dan
kesatuan dalam rangka terbentuknya
totalitas bentuk dan maknanya.
4. Perkembangan kemampuan
mengapresiasi sastra anak yaitu :
a. Usia 1-2 tahun : rima permainan,
macam macam tindakan.
b. Usia 2-7 tahun : memahami struktur
cerita
c. Usia 7-11 tahun : tanggapan fleksibel
d. Usia 11-13 tahun : mampu berpikir
abstrak
5. Unsur Intrinsik Puisi
1) Tema, yaitu ide atau gagasan di dalam
cerita.
2) Rasa, yaitu emosional seorang penyair
dalam menulis puisi.
3) Nada, yaitu dalam puisi seseorang
dapat menangkap sikap penyair lewat
intonasi atau nada saat
menyampaikan puisi.
4) Amanat, yaitu pesan yang ingin
disampaikan pengarang kepada
pembaca.
5) Diksi (Pilihan kata), yaitu
mengintensifkan pilihan kata.
6) Imajeri, yaitu suatu kata yang
digunakan untuk mengungkapkan
kembali kesankesan panca indra
dalam jiwa kita.
7) Pusat pengisahan atau titik pandang,
yaitu cara penyampaian cerita, ide,
gagasan, atau kisahan cerita.
8) Gaya bahasa, yaitu cara
mengungkapkan pikiran melalui
bahasa secara khas yang
memperlihatkan jiwa dan kepribadian
penulis atau pemakai bahasa.
9) Ritme atau irama, yaitu totalitas tinggi
rendahnya suara, panjang pendek,
dan cepat lambatnya suara waktu
membaca puisi yang dibentuk oleh
pengaturan larik.
10) Rima atau sajak, yaitu persamaan
bunyi yang dapat terjadi di awal,
tengah, dan akhir.
6. Unsur Intrinsik Prosa
1) Plot atau alur cerita, yaitu urutan
peristiwa dalam cerita.
2) Penokohan, yaitu cara pengarang
menggambarkan karakter tokoh.
3) Latar atau setting, yaitu segala
keterangan yang berkaitan dengan
waktu, ruang, suasana dan situasi
dalam cerita.
4) Tema, yaitu gagasan,ide,atau pikiran
utama yang mendasari suatu karya.
5) Pesan atau amanat, yaitu ajaran
moral atau pesan yang ingin
disampaikan oleh pengarang melalui
karyanya.
6) Sudut pandang, yaitu cara
memandang dan menghadirkan tokoh-
tokoh cerita dengan menempatkan
dirinya pada posisi tertentu.
7) Konflik, yaitu penyajian tikaian dalam
sebuah cerita.
7. Unsur Intrinsik Drama
1) Pemain (aktor), yaitu orang yang
memeragakan peran di dalam cerita.
2) Pentas, yaitu panggung tempat
pertunjukan drama.
3) Sutradara, yaitu pemimpin dalam
pementasan yang bertanggung jawab
dan membuat perencanaan.
8. Jenis Sastra Anak di SD
1) Buku cerita bergambar adalah buku
bergambar tetapi dalam bentuk cerita,
bukan buku informasi.
2) Fiksi realistik adalah tulisan imajinatif
yang merefleksi kehidupan secara
akurat pada masa lampau atau
sekarang.
3) Fiksi sejarah adalah cerita realistik
pada masa yang lalu/latar waktunya
masa lalu.
4) Fiksi ilmu adalah suatu bentuk fantasi
yang berlandaskan hipotesis tentang
ramalan yang masuk akal karena
berlandaskan metode ilmiah.
5) Cerita fantasi adalah cerita khayal
yang terdiri atas cerita fantasi untuk
anak-anak kelas awal, dongeng
rakyat, cerita binatang dengan
kemampuan khusus, ciptaan yang
aneh, cerita manusia dengan
kemampuan tertentu.
6) Biografi adalah kisah tentang riwayat
hidup seseorang yang ditulis orang
lain.
7) Puisi merupakan sebuah cipta sastra
yang terdiri atas beberapa larik.
9. Pembelajaran Sastra Anak di SD
Pembelajaran abad ke-21 mencerminkan
empat hal yakni;
(1) kemampuan berpikir kritis (critical
thinking skill),
(2) kreativitas (creativity),
(3) komunikasi (communication), dan
(4) kolaborasi (collaboration).
• Prinsip pembelajaran sastra di SD :
1) sastra sebagai pengalaman
2) sastra sebagai bahasa
• Kriteria yang harus dimiliki guru
dalam pembelajaran karya sastra
anak :
a. Memahami kerakteristik peserta
didik mencakup tingkat apresiasi,
minat, bakat, aspirasi, dan
kesulitan.
b. Sebagai pendidik seorang guru
harus menguasai bahasa
(sederhana, konkret) dan isi
relevan dengan kehidupan anak.
c. Memahami Kurikulum Bahasa
dan Sastra Indonesia.
d. Memahami sejarah dan teori
sastra Indonesia.
e. Memahami jenis sastra daerah.
f. Memiliki apresiasi sastra yang
tinggi, baik sastra Indonesia,
sastra daerah, maupun asing.
• Strategi Pembelajaran Sastra di SD
a. Bercerita
b. Berbicara
c. Bercakap-cakap
d. Mengungkapkan pengalaman
e. Membacakan puisi
f. Mengarang terikat & bebas
g. Menulis narasi, deskripsi,
eksposisi & argumentasi
h. Menulis berdasarkan
gambar/visual
i. Mendramatisasikan karya sastra

2 Daftar materi yang sulit 1. Struktur dari setiap jenis teks fiksi dan
dipahami di modul ini non fiksi.
2. 2. Fungsi dan kaidah kebahasaan teks
narasi sejarah.
3. 3. Pendekatan dalam mengapresisi karya
sastra anak

3 Daftar materi yang sering 1. Menganalisis dan membedakan struktur


mengalami miskonsepsi setiap ragam teks fiksi dan non fiksi
2. Cara memberikan pengetahuan tentang
karya sastra di SD

Anda mungkin juga menyukai