Anda di halaman 1dari 22

Nama: Ni Kadek Ayu Srianti

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul Modul 1 Bahasa Indonesia

Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kegiatan Belajar 1 : Ragam Teks Dan


Satuan Bahasa Pembentuk Teks
2. Kegiatan Belajar 2 : Struktur, Fungsi, dan
Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi
3. Kegiatan Belajar 3 : Struktur, Fungsi, dan
Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi
4. Kegiatan Belajar 4 : Apreasiasi dan Kreasi
Sastra Anak
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang di pelajari KB 1 : Ragam Teks Dan Satuan Bahasa Pembentuk Teks

A. Ragam Teks
Ragam Teksadalah pengelompokkan teks berdasarkan isi
dan bentuk teks di antaranya macam-macam atau jenis-jenis
teks yang terdiri atas teks :
a. Teks faktual :
Teks factual adalah teks yang berisi suatu kejadian yang
bersifat nyata, benar-benar terjadi, tetapi tidak terikat
dengan waktu.
Teks berdasarkan fakta dan data, dan teks faktual
dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu
1)Teks Deskripsi : Sebuah teks/wacana yang disampaikan
dengan cara meggambarkan secara jelas objek, tempat
atau peristiwa yang sedang menjadi topik kepada
pembaca, sehingga pembaca seolah-olah merasakan
langsung apa yang sedang diungkapkan dalam teks.
2)Teks Prosedur/Arahan :Mengarahkan atau mengajarkan
tentang langkah-langkah yang telah di tentukan.” Jenis
teks ini lebih menekankan pada aspek bagaimana
melakukan sesuatu, yang dapat berupa salah satunya
percobaan atau pengamatan.

b. Teks Tanggapan :
Teks tanggapan adalah teks yang berisi sambutan
terhadap ucapan (kritik, komentar, dan sebagainya) dan
apa yang diterima oleh pancaindra, bayangan dalam
angan-angan. Teks ini dapat dibedakan menjadi 2 bagian :
1) Teks eksposisi:
Teks yang berisi paparan gagasan atau usulan
sesuatu yang bersifat pribadi.
Struktur berpikir tesis/pernyataan pendapat
dan
alasan/argumentasi, serta pernyataan ulang
pendapat.
2) Teks Eksplanasi:
Teks yang berisi penjelasan tentang proses
terjadinya
fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan dan budaya.
struktur berpikir: judul, pernyataan umum,
deretan penjelas, dan interpretasi.
3) Teks Cerita:
Teks yang menuturkan bagaimana terjadinya suatu
hal,
peristiwa, mengisakan kejadian yang telah ada,
perbuatan, pengalaman yang dinamis dalam suatu
rangkaian waktu.Teks ini dapat dibagi menjadi beberapa
bagian diantaranya :
3.1 Teks Cerita Ulang :
berdasarkan pengalaman masa lalu. Teks ini memiliki
struktur judul, pengenalan/orientasi, dan rekaman
kejadian.
3.2 Anekdot :
menyatu dalam struktur teks yang berbeda. Itu sebabnya,
struktur berpikir: judul, pengenalan/orientasi,
masalah/komplikasi, dan pemecahan masalah.
4) Teks Normatif
Teks yang isinya ditulis berdasarkan sebuah
peraturan,
norma-norma atau peraturan yang berlaku, baik di
lingkungan masyarakat maupun dalam lingkungan
kenegaraan yang berkaitan dengan hukum atau undang-
undang, memiliki unsur tentang agama atau nilai
kebaikan
B. Satuan Bahasa Pembentuk Teks
Satuan bahasa pembentuk teks terdiri dari kalimat dan
paragraf.Paragraf dapat diartikan sebagai satuan gagasan di
dalam
bagian suatu wacana, yang dibentuk oleh kalimat-kalimat yang
saling berhubungan dalam mengusung satu kesatuan pokok
pembahasan.
1. Kalimat :
Kalimat adalah satuan gramatikal yang disusun
oleh
konstituen dasar dan intonasi final.Konstituen dasar itu
dapat berupa klausa, frase, maupun kata.Berdasarkan
klausanya kalimat dibedakan menjadi kalimat
tunggal, kalimat bersusun, dan kalimat majemuk.
2. Paragraf :
Paragraf dapat diartikan sebagai satuan gagasan di
dalam
bagian suatu wacana, yang dibentuk oleh kalimat-kalimat
yang saling berhubungan dalam mengusung satu kesatuan
pokok pembahasan. Dengan demikian, paragraf
merupakan satuan bahasa yang lebih besar daripada
kalimat
Jenis-jenis Paragraf
Berdasarkan letak kalimat utamanya, paragraph
dibedakan menjadi lima yaitu
1) Paragraf Deduktif :Gagasan pokoknya terletak di
awal paragraf. Pengembangan paragraf ini mengikuti
pola penalaran deduksi.
2) Paragraf Induktif : Paragraf yang gagasan
pokoknya terletak di akhir paragraph. Pengembangan
paragraph ini mengikuti pola penalaran induksi.
3) Kombinasi : Diawaldanakhir paragraph
4) Deskriftif : Tidak memiliki kalimat Utama,
Gagasan pokok tersebar
5) Naratif : Tidak memiliki kalimat utama gagasan
pokok tersebar

K.B 2
Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan

A. Teks Fiksi
Teks Fiksi adalah teks yang berisi kisahan atau cerita
yang dibuat berdasarkan imajinasi pengarang.
Bahasa tulisan teks fiksi bermakna :
1. Denotatif adalah makna sebenarnya atau makna yang
sesuai dengan pengertian yang dikandung oleh kata
tersebut.
2. Konotatif adalah bukan makna sebenarnya, mempunyai
makna tautan. Dengan kata lain, makna kias atau makna
tambahan.
3. Ekspresif yaitu membayangkan suasana pribadi
pengarang.
4. Sugestif bersifat mempengaruhi pembaca
5. Plastis yaitu bersifat indah untuk menggugah perasaan
pembaca.
Teks fiksi merupakan satu organisasi yang didukung oleh
berbagai unsur yang terjalin satu sama lain dan yang secara
bersama-sama membangun cerita, seperti:
a. Tema : Merupakan ide atau gagasan yang ingin di sampaikan
pengarang dalam ceritanya.
b. Perwatakan :Adalah karakteristik dari tokoh dalam
cerita
c. Latar : Adalah salah satu unsur yang turut membangun isi dari
sebuah cerita. Sebuah cerita harus jelas tempat,
ruang, dan suasana cerita itu berlangsung.
d. Alur : adalah rangkaian peristiwa dalam cerita yang terhubung
secara kasual. Berpedoman pada 5W + 1 H, yakni:
-who (siapa tokoh-tokohnya),
-what (konflik apa yang disajikan agar cerita
menarik),
-when (kapan berlangsungnya cerita itu), where
(dimana
cerita itu terjadi),
-why (mengapa/apa motivasi para pelakunya berbuat
demikian), dan
-how (bagaimana meresolusi konflik yang
ada)
Alur cerita terdiri dari beberapa tahap:
1) Tahap pengenalan (Eksposition atau Orientasi)
Tahap pengenalan merupakan tahapan awal cerita yang
digunakan untuk mengenalkan tokoh, latar, situasi,
waktu, dan lain sebagainya.
2) Tahap pemunculan konflik(Rising action)
Tahap pemunculan konflik merupakan tahap
dimunculkannya masalah. Tahap ini ditandai dengan
adanya ketegangan atau pertentangan antar tokoh.
3) Tahap konflik memuncak(Turning point atau Klimaks)
Tahap konflik memuncak atau biasa disebut
klimaks merupakan tahap di mana permasalahan atau
ketegangan berada pada titik paling puncak.
4) Tahap konflik
menurun(Antiklimaks)
Tahap konflik menurun atau biasa disebut
antiklimaks
merupakan tahap di mana masalah mulai dapat diatasi
dan ketegangan berangsur-angsur menghilang.
5) Tahap penyelesaian(Resolution)
Tahap penyelesaian merupakan tahap di mana konflik
sudah terselesaikan. Sudah tidak ada permasalahan
maupun ketegangan antar tokohnya, karena telah
menemukan penyelesaiannya.

Secara umum, alur dapat diklasifikasikan menjadi tiga


macam. Pembagian ini didasarkan pada urutan waktu atau
kronologisnya:
a. Alur Maju disebut progresif
Tahapan pada Alur maju adalah sebagai berikut.
Pengenalan → Muncul konflik → Klimaks → Antiklimaks
→Penyelesaian
b. Alur Mundur disebut regresi
Tahapan pada Alur mundur adalah sebagai berikut.
Penyelesaian → Antiklimaks → Klimaks → Muncul
konflik
→ Pengenalan
c. Alur Campuran
Alur campuran atau bisa disebut alur maju-mundur
adalah
alur yang diawali dengan klimaks, kemudian
menceritakan masa lampau, dan dilanjutkan hingga tahap
penyelesaian. Tahapan pada Alur campuran adalah sebagai
berikut. Klimaks
→ Muncul konflik → Pengenalan→ Antiklimaks

Penyelesaian.
e. Amanat : Suatu pesan yang disampaikan oleh penulis
kepada pembaca melalui sebuah tulisan atau cerita.

B. Struktur, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi


Teks fiksi memiliki struktur sebagai berikut :
1. Orientasi :Berisi pengenalan tema, tokoh, dan latar
2. Komplikasi :Berisi cerita tentang masalah yang dialami
tokoh utama
3. Resolusi :Merupakan bagian penyelesaian dari masalah
yang dialami tokoh
Teks fiksi terdiri atas :
1. Cerita rakyat : cerita yang berkembangdimasyarakat
yang meliput ;
a) Mite, yakni cerita tentang suatu kepercayaan, misalnya
tentang para dewa.
b) Sage, yakni cerita tentang kehidupan raja dan
kepahlawanan.
c) Legenda, yakni cerita asal-usul suatu tempat, binatang,
dan benda-benda lainnya.
d) Fabel, yakni cerita yang bertokohkan
binatang.
Selain itu, ada pula cerita yang berkaitan dengan adat-
istiadat ataupun kehidupan masyarakatnya sehari-hari.
Cerita rakyat memiliki struktur sebagai berikut: Orientasi,
Komplikasi, Resolusi, Evaluasi, dan Koda.
2. Cerita fantasi :
Merupakan cerita yang sepenuhnya
dikembangkan
berdasarkan khayalan, imajinasi, atau
fantasi.
Struktur sebagai berikut: orientasi, komplikasi, dan
resolusi.
3. Cerita pendek :
Cerita rekaan yang menurut wujud fiksinya berbentuk
pendek. Struktur teks tersebut : orientasi, komplikasi, dan
resolusi.
4. Cerita inspiratif :
Merupakan jenis teks narasi yang menyajikan suatu
inspirasi keteladanan kepada banyak orang. Struktur teks
tersebut : orientasi, komplikasi,resolusi, dan koda.
5. Puisi rakyat :
Merupakan jenis puisi yang berkembang pada
kehidupan
masyarakat sehari-hari; sebagai suatu tradisi masyarakat
setempat.
Contohnya : Pantun, Syair
6. Puisi baru:
Puisi tidak terikat oleh jumlah larik, suku kata, atau pun
pola rimanya ( puisi bebas)
-Kaidah-kaidah kebahasaan puisi baru sebagai berikut.
a) Diksi:Kata-kata memiliki kedudukan penting dalam
puisi.
b)Pengimajian :Susunan kata yang dapat menimbukan
imajinasi.
c)Kata konkret : berfungsi untuk membangkitkan
imajinasi pembaca.
d)Majas : adalah bahasa yang digunakan penyair
untuk
mengatakan sesuatu dengan cara membandingkan,
mempertentangkan, melakukan perulangan dengan benda
atau kata lain.
e) Rima: adalah bunyi dalam puisi. Dengan adanya rima,
suatu puisi menjadi.
7. Drama :Drama berarti perbuatan, tindakan. Drama
adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog, yang
diekspresikan dengan menggunakan percakapan dan
dilakuan pada pentas di hadapan penonton.
- Struktur drama berbentuk alur atau babak dan adegan
yang pada umumnya tersusun sebagai berikut.
(1) Prolog adalah pembukaan atau pendahuluan
dalam
sebuah drama. Disampaikan oleh tukang cerita untuk
menjelaskan gambaran para pemain, latar, dan
sebagainya.
(2) Dialog merupakan media kiasan yang
melibatkan
tokoh-tokoh drama yang diharapkan dapat
menggambarkan kehidupan dan watak manusia,
problematika yang dihadapi, dan bagaimana manusia
dapat menyelesaikan persoalan hidupnya. Di dalam
dialog ini tersaji urutan peristiwa yang dimulai dari
orientasi, komplikasi, dan resolusi.

-Di dalam dialog ini tersaji urutan peristiwa yang dimulai


dari orientasi, komplikasi, dan resolusi.
(1) Orientasi,
Orientasi adalah bagian awal cerita yang menggambarkan
situasi yang sedang, sudah atau sedang terjadi.
(2) Komplikasi
Adalah bagian ceritayang berisi tentang konflik dan
pengembangannya, gangguan, halangan dalam mencapai
tujuan, atau kekeliruan yang dialami tokoh utamanya. Pada
bagian ini dapat diketahui watak tokoh utama.
(3) Resolusi
Adalah bagian klimaks dari drama, berupa babak akhir
cerita yang menggambarkan penyelesaian atau konflik
yang dialami para tokohnya. Resolusi harus berlangsung
secara logis dan memiliki kaitan yang wajar dengan kejadia
sebelumnya.
(4) Epilog
Adalah bagian terakhir dari sebuah drama yang berfungsi
untuk menyampaikan inti sari cerita atau menafsirkan
maksud cerita.

Dalam struktur drama, terkandung pula dua hal, yakni :


a) Wawancang, berupa dialog atau percakapan yang harus
diucapkan oleh tokoh cerita.
b) Kramagung, berupa petunjuk perilaku, tindakan, atau
perbuatan yang harus dilakukan oleh tokoh. Dalam naskah
drama,kramagung dituliskan dalam Saudara kurung (biasanya
dicetak miring).

c. Kompetensi Dasar Teks Fiksi di Sekolah


Dasar
Kompetensi dasar adalah kompetensi yang harus dikuasai
peserta
didik dalam suatu mata pelajaran tertentu. Kompetensi dasar
merupakan jabaran dari kompetensi inti, yang memuat tiga ranah,
yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan

a. Analisis Materi Pelajaran dan Analisis Kompetensi


Dasar
-Berdasarkan tingkat urgensi, kontinuitas, relevansi,
dan
keterpakaian, indikator dibedakan menjadi tiga yaitu
:
1. Indikator kunci
adalah indikator yang sangat memenuhi kriteria UKRK
(Urgensi,
Keterkaitan, Relevansi, Keterpakaian). Kompetensi yang
dituntut adalah kompetensi minimal yang terdapat pada KD.
2.Indikator pendukung
adalah indikator yang membantu peserta didik
memahami
indikator kunci. Indiktor pendukung dinamakan juga indikator
prasyarat yang berarti kompetensi yang sebelumnya telah
dipelajari peserta didik, berkaitan dengan indikator kunci
yang dipelajari.
3. Indikator pengayaan
adalah indikator yang mempunyai tuntutan kompetensi yang
melebihi dari tuntutan kompetensi dari standar minimal KD.

b. Menentukan Tujuan Pembelajaran


Adalah pengembangan Indikator Capaian Kompetensi (IPK)
yang
telah dirumuskan. Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur.
Rumusan tujuan pembelajaran memuat unsur audien (peserta
didik), behavior/perilaku yang hendak dicapai, condition, dalam
kondisi bagaimana perilaku itu dicapai, dan degree yaitu tingkat
kemampuan yang diinginkan untuk dicapai. Keempat aspek
tersebut sering disingkat ABCD

c. Menentukan Pendekatan dan Metode Pembelajaran


Salah satu pendekatan yang bisa digunakan dalam kegiatan
pembelajaran adalah pendekatan saintifik, konstruktivisme,
whole language, komunikatif, dan lain sebagainya. Adapun
metode yang sering digunakan seperti metode diskusi, tanya
jawab, praktik, pengamatan, penugasan, dan lain sebagainya.
Metode-metode tersebut dapat dipilih satu atau dua metode yang
sesuai dengan kompetensi dasar (KD). Metode yang dipilih harus
tercermin pada langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang
dirancang.

d. Menentukan Media Pembelajaran


Media adalah alat bantu proses pembelajaran
untuk
mempermudah penyampaian materi pelajaran. Media dapat
berupa video/film, rekaman, audio, model, chart, gambar, dan
sebagainya.

e. Menentukan Sumber Belajar


Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang
digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media
cetak
dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, social,
dan budaya.

f. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran terdiri dari kegiatan pembuka,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
-Kegiatan pembuka
hendaknya dimulai dengan kegiatan pembelajaran yang
ramah dan hangat. Hal tersebut dapat dicapai dengan
mengucapkan salam pembuka, berdoa dengan dipimpin oleh
siswa, serta menanyakan kabar siswa. Kehangatan yang
terbangun dapat menumbuhkan percaya diri dan merasa bahwa
dirinya dianggap ada.
-Kegiatan inti.
Yang terpenting dari kegaitan ini adalah bagaimana pembelajaran
berpusat kepada siswa (student centered). Guru hanya menjadi
fasilitator dan guider yang mengarahkan proses
pembelajaran siswa.
-Kegiatan penutup.
Sebelum mengakhiri pembelajaran baiknya guru
mengecek
pemahaman siswa apakah tujuan pembelajaran hari itu tercapai
atau tidak. Pengecekan bisa dilakukan secara klasikal dengan
kegiatan tanya jawab hingga siswa mendapatkan kesimpulan
secara utuh hasil pembelajaran tersebut.

g. Penilaian
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap
melalui
observasi, penilaian diri, penilaian teman sejawat (peer
evaluation) oleh peserta didik, dan jurnal.
Instrument yang digunakan untuk observasi, penilaian diri,
dan
penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada
jurnal berupa catatan pendidik.

KB 3.
STRUKTUR, FUNGSI DAN KAIDAH KEBAHASAAN
A. Teks Nonfiksi
Teks nonfiksi merupakan teks berdasarkan fakta dan
kenyataan yang ditulis berdasarkan kajian keilmuan dan atau
pengalaman yang bersifat informatif, atau jenis sastra
nonimajinatif yang disusun tidak berdasarkan cerita rekaan.
Secara umum struktur teks nonfiksi terdiri dari bagian
pedahuluan, bagian inti, dan bagian penutup dan dalam proses
penulisannya ada lima tahapan, yaitu :
a. Pramenulis ; menemukan ide gagasan, judul karangan,
tujuan, memilih bentuk atau jenis tulisan,
membuat kerangka dan mengumpulkan bahan-
bahan.
b. Menulis; Menjabarkan ide kedalam bentuk tulisan. Ide-
ide itu dituangkan dalam bentuk kalimat dan
paragraf.
c. Merevisi ;Koreksi terhadap keseluruhan karangan.
d. Mengedit; Diperlukan format baku yang akan menjadi
acuan, misalnya ukuran kertas, bentuk tulisan,
dan pengaturan spasi. Proses pengeditan juga
dapat diperluas dengan menambahkan gambar
atau ilustrasi.
e. Mempublikasikan ; Menyampaikan hasil tulisan
kepada publik dalam bentuk
cetakan, noncetakan, atau keduanya.
Berdasarkan klasifikasinya teks nonfiksi dapat dibagi
kedalam dua jenis teks yaitu :
Teks faksi : Teks yang ceritanya berbentuk kisah berbasis
kejadian sebenarnya. Jenis teks faksi diantaranya,
biografi, autobiografi, kisah nyata, memoar, dan
cerita-cerita dari kitab suci.
-Teks nonfiksi: teks yang disusun berdasarkan data valid tentang
pengetahuan tanpa mengurangi isi data tersebut.
Jenis ini diantaranya, buku refrensi, buku
petunjuk/panduan, buku pelajaran, kamus,
ensiklopedia, directory, dan peta.
-Adapun teks nonfiksi yang dipelajari di Sekolah
Dasar
cukup kompleks disesuaikan dengan tingkatan
kelasnya.
1) Teks deskriptif yang mendeskripsikan benda atau
tempat
2) Teks eksplanasi yang bertujuan untuk memberikan
informasi
3) Teks prosedur/arahan/petunjuk untuk membuat
atau
melakukan sesuatu
4) Teks laporan sederhana hasil pengamatan siswa dalam
pembelajaran
5) Teks tanggapan, ucapan terima kasih, dan perimntaan
maaf
6) Teks cerita pengalaman pribadi dan buku
harian
7) Teks paparan iklan.
B. Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi
:
1. Esai:Bentuk tulisan lepas,yang lebih luas dari
paragraf.
a. Struktur esai : pendahuluan-inti-kesimpulan.
b. Fungsi Esai :
1) Eksploratif: melakukan eksplorasi atas respon individu
terhadap peristiwa, fenomena, ide atau gagasan
tertentu.
2) Persuasi: mengajak pembaca untuk meyakini opini penulis
serta mengajak pembaca untuk melakukan aksi
atau tindakan tertentu.
3) Explain: menjelaskan kepada pembaca tentang suatu hal atau
bagaimana melakukan suatu hal atau bagaimana
sesuatu itu bekerja.
4) Compare: membandingkan dan mengontraskan dua atau lebih
ide, peristiwa, litratur atau hal
lainnya.
5) Showing: menunjukan tentang bagaiamana sebab akibat yang
ditimbulkan oleh suatu hal atau fenomena
6) Describe: mendeskripsikan suatu permasalahan dan
menawarkan solusianya

C. Kaidah Kebahasaan Esai


1. Kata baku
Kata baku adalah Kaidah ejaan bahasa Indonesia (EBI), tata
Bahasa baku, dan kamus umum bahasa Indonesia.

2.Kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kandungan
informasi yang baik dan tepat.

3.Makna lugas atau denotatif


Makna lugas adalah makna yang sesuai dengan konsep asalnya
dalam hal ini disebut juga makna asal atau makna sebenarnya
seperti yang tertuang dalam kamus.
a. Struktur Reviu Buku / Bab Buku / Artikel
biasanya terdiri dari :
-Pendahuluan
-Ringkasan
-Inti Reviu, dan
-Simpulan
b. Fungsi Reviu Buku / Bab Buku / Artikel
-Menunjukkan penilaian
-Memberikan informasi tentang
kelayakan
-Membantu pembaca untuk mengetahui isi
buku
-Mengetahui perbandingan buku / Bab/artikel dengan karya
lain
yang sejenis.
-Memberikan informasi yang
koherensif
-Memberikan pertimbangan pantas atau tidaknya sebuah
buku untuk di reviu
-Mudah untuk dipahami
-Sebagai bahan pertimbangan

c. Kaidah Kebahasaan Reviu Buku/Bab Buku/Artikel


1. Penggunaan istilah :Kelompok kata yang pemakainya
terbatas pada bidang tertentu.
2. Sinonim adalah suatu kata atau frasa yang memiliki
bentuk kata yang berbeda namun memiliki arti yang sama.
Sementara itu antonim adalah suatu kata yang maknanya
berlawanan.
3.Frase kata benda (nomina)adalah gabungan dua kata atau
lebih
yang memiliki inti kata benda dalam unsur
pembentukannya.
4. Frase kata kerja (verba) adalah gabungan dua kata atau lebih
yang memiliki inti kata kerja dalam unsur pembentukannya.
5.Penggunaan kata ganti (pronomina) bertujuan agar dalam
teks reviu bertujuan agar kalimatyang disampaikan lebih efektif
dan tidak bertele-tele.
6.Penggunaan kata hubung (konjungsi) dapat dibagi menjadi
dua yaitu konjungsi internal dan konjungsi
eksternal

Menyatakan sebab-akibat: oleh karena itu, akibatnya,


hasilnya, jadi, sebagai akibat, maka, dana sebagainya
1.Preposisi atau kata depan
2.opinisifatnya persuasif atau berusaha menghasut
orang.
3. Menggunakan ungkapan perbandingan
4.Menggunakan kata kerja material dan relasional, kata
kerja yang berfungsi untuk membentuk predikat

3. Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah berbasis penelitian adalah bentuk tulisan
yang memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan.
a. Struktur Umum Artikel Ilmiah
b. Fungsi Artikel Ilmiah
c. Kaidah Kebahasaan Artikel Ilmiah
d. Contoh Artikel Ilmiah

1. Teks Narasi Sejarah


2. Surat
Ciri – ciri surat yang baik adalah
a. Menggunakan kertas dengan ukuran yang tepat sesuai
dengan surat yang akan ditulis.
b. Menggunakan bentuk surat yang
standar.
c. Menggunakan bahasa Indonesia yang
baku. d. Menggunakan gaya bahasa yang
lugas.
e. Menggunakan bahasa yang jelas.
f. Menggunakan bahasa yang sopan dan
hormat. g. Menyajikan fakta yang benar dan
lengkap.
h. Tidak menggunakan singkatan kecuali yang lazim
dipakai
dalam surat menyurat.
i. Tidak menggunakan kata-kata sulit dan istilahyang
belum memasyarakat.

1. Jenis-jenis surat
Ada 3 jenis surat yaitu :
a. Surat berdasarkan isinya
b. Surat berdasarkan keamanan
isinya
c. Surat berdasarkan derajat penyelesaiannya.
d. Surat berdasarkan jungkauan
penerimanya.
2. Struktur Surat
3. Fungsi Surat
4. Kaidah Kebahasaan Surat sebagai berikut:
(1) Baku, yakni taat asas kebahasaan yang
berlaku
(2) Denotatif, yakni kata-kata dan istilah yang digunakan
haruslah bermakna lugas, bukan konotatif dan tidak bermakna
Saudara
(3) Berkomunikasi dengan pikiran bukan dengan
perasaan.
(4) Kohesif. bersifat padu digunakan alat-alat penghubung,
seperti
kata-kata petunjuk dan kata-kata
penghubung.
(5) Koheren. Semua unsur pembentuk kalimat atau
alinea mendukung satu makna atau ide pokok.
(6) Mengutamakan kalimat pasif
(7) Konsisten dalam segala hal, misalnya dalam penggunaan
istilah, singkatan, tSaudara-tSaudara dan juga penggunaan kata
ganti diri
(8) Logis.dapat diterima akal
(9) Efektif. sesuai
(10) Kuantitatif. dapat diukur secara pasti
(11) Terhindar dari kesalahan umum bahasa
Indonesia. Kesalahan-kesalahan tersebut antara lain
-hiperkorek ; Tindakan yang menghendaki atau membuat sesuatu
kerapian dan kesempurnaan yang berlebih sehingga
memyebabkan hal sebaliknya.
-pleonasme : Majas yang bermakna sama untuk menegaskan
suatu hal atau pengulangan kata didalam kalimat yang memiliki
arti yang sama atau jelas.
-kontaminasi : susunan unsur bahasa yang tidak
tepat.
Surat adalah sebuah alat untuk berkomunikasi secara tertulis
dengan menggunakan persyaratan khusus yang khas sesuai
dengan aturan surat-menyurat.

Prinsip Penyusunan Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran
(RPP)
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari
RPP,
meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan
penutup.
1) Kegiatan Pendahuluan
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode
pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta
didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik
dan /atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau
inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis
pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan
dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan,
mengembangkan keterampilan 4C (creaticity, critical
thingking, communication, collaboration), PPK dan
literasi.
3.Kegiatan penutup.
-Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan
penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai
kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh.
Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan
menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar peserta
didik yang mampu menghasilkan dampak:
-(instructional effect) pada aspek pengetahuan dan dampak
pengiring
-(nurturant effect) pada aspek sikap.

-Hasil penilaian otentik digunakan guru untuk


merencanakan program :
-perbaikan (remedial) pembelajaran,
-pengayaan (enrichment), atau
-pelayanan
konseling.

KB 4 :KEGIATAN BELAJAR 4 APRESIASI DAN KREASI


SASTRA ANAK.

A. Hakekat Sastra Anak


Sastra anak-anak meliputi semua jenis penulisan kreatif dan
imajinatif yang khusus untuk dibaca dan menghibur anak-
anak. Sastra anak berkorelasi dengan dunia anak-anak dan bahasa
yang digunakan sesuai dengan perkembangan (intelektual)atau
kecerdasan dan (emosional)atau jiwaanak yang menempatkan
anak-anak sebagai fokusnya.Namun sastra anak tidak jauh
berbeda dengan sastra orang dewasa (adult literacy)
Sastra anak-anak adalah bentuk kreasi imajinatif dengan
paparan bahasa tertentu yang menggambarkan dunia rekaan, dan
mengandung( nilai estetika) keindahan tertentu yang dapat dibuat
oleh orang dewasa ataupun anak-anak.

B. Hakikat Apresiasi Sastra Reseptif dan


Ekspresif/Produktif
Berikut diuraikan dua hal yang terkait dengan apresiasi, yaitu
1) Apresiasi Sastra Reseptif
Apresiasi sastra anak secara umum meliputi apresiasi terhadap
bentuk penulisan kreatif dan imajinatif yang dikhususkan
untuk dibaca, dinikmati dan dinilai oleh anak. Buku anak-anak
meliputi bidang fiksi dan nonfiksi yang berbentuk prosa, puisi,
dan drama.
Bentuk sastra tersebut dapat berupa :
1. Apresiasi sastra anak secara reseptif adalah kegiatan
mengapresiasi dengan teori resepsi pada sebuah
karya.Resepsi artinya terbuka atau menerima,dan
dikatakan apresiasi reseptif karena pada tahap apresiasi
ini, pembaca karya sastra baru dalam tahap menyerap dan
menggali isi sastra atau bacaan secara
tersurat,tersirat,maupun tersorot.
2) Apresiasi Sastra Ekspresif/Produktif
Apresiasi sastra ekspresif/produktif merupakan kegiatan
mengapresiasi karya sastra yang menekankan pada proses
kreatif dan penciptaan. Dalam kegiatan bersastra secara
ekspresif/produktif, metode yang sesuai untuk digunakan
dalam mengapresiasi sastra adalah metode produktif. Metode
ini diarahkan pada aktivitas berbicara dan menulis. Siswa
harus banyak berbicara atau menulis untuk menuangkan
gagasan.
C. Pendekatan dalam Mengapresiasi Sastra Anak
Ada beberapa pendekatan yang dapat diterapkan dalam
mengapresiasi sastra anak-anak secara reseptif, di antaranya;
1.PendekatanEmotif
Pendekatan yang berusaha menemukan unsur emosi atau
persaan pembaca.
2.PendekatanDidaktis
Pendekatan yang berusaha menemukan dan memahami
gagasan, tanggapa, evaluatif maupun sikap dalam hal ini
akan mampu terwujud dalam suatu pandangan secara
etis : masuk akal
filosofis : pertimbangan atau alas an
agamais : berdasarkan Agama atau ke-Tuhanan.
3.Pendekatan Analitis
Pendekatan yang berupaya membantu pembaca
memahami gagasan, cara pengarang menampilkan gagasan,
sikap pengarang, unsur intrinsik, da hubungan antara
elemen itu sehingga dapat membentuk keselarasan dan
kesatuan dalam rangka terbentuknya totalitas bentuk dan
maknanya.
D. Perkembangan Kemampuan Mengapresiasi Sastra Anak
perkembangan kemampuan mengapresiasi sastra
anak.
1) Usia 1-2 tahun: rima permainan, macam-macam
tindakan
(sedikit memperhatikan kata-kata).
2) Usia 2-7 tahun: anak mampu memahami struktur cerita:
secara simbolik melalui bahasa, permainan dan gambar.
Demikian pula anak memahami alur atau hubungan
cerita (pendahuluan, klimaks, antiklimaks, dan penutup).
3) Usia 7-11 tahun(operasi konkret): tanggapan yang fleksibel,
memahami struktur sebuah buku, alur sorot balik dan
identifikasi berbagai sudut pandang cerita.
4) Usia 11-13 tahun ke atas (operasi formal): mampu berpikir
abstrak, bernalar dari hipotesis ke simpulan logis. Mereka
dapat menangkap alur dan subalur dalam pikirannya.

E. Unsur Intrinsik Puisi


1) Tema, yaitu ide atau gagasan yang menduduki tempat utama
di
dalam cerita
2) Rasa, yaitu dapat diartikan emosional seorang penyair dalam
menulis puisi.
3) Nada, yaitu dalam puisi seseorang dapat menangkap
sikap
penyair lewat intonasi atau nada saat menyampaikan puisi.
4) Amanat, yaitu pesan-pesan yang ingin disampaikan pengarang
kepadapembaca, pendengar, atau penonton.
5) Diksi (Pilihan kata), yaitu hal yang penting untuk keberhasilan
menulis puisi yang dicapai dengan mengintensifkan pilihan
kata.
6) Imajeri, yaitu suatu kata atau kelompok kata yang
digunakan
untuk mengungkapkankembali kesan-kesan panca indra
dalam jiwa kita.
7) Pusat pengisahan atau titik pandang, yaitu cara penyampaian
cerita, ide, gagasan, atau kisahan cerita.
8) Gayabahasa, yaitu cara mengungkapkan pikiran melalui
bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan
kepribadian penulis atau pemakai bahasa.
9) Ritme atau irama, yaitu totalitas tinggi rendahnya suara,
panjang pendek, dan cepat lambatnya suara waktu membaca
puisi yang dibentuk oleh pengaturan larik.
10) Rima atau sajak, yaitu persamaan bunyi yang dapat terjadi di
awal, tengah dan akhir.

F. Unsur Intrinsik Prosa


Adapun unsur-unsur intrinsik yang ada dalam karya
sastra berbentuk prosa mencakup sebagai berikut:
1) Plot atau alurcerita, yaitu urutan atau rangkaian peristiwa
dalam cerita
2) Penokohan,yaitu cara pengarang menggambarkan dan
mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita.
3) Latar atau setting,yaitu segala keterangan, petunjuk,
pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, suasana dan
situasi terjadinya peristiwa dalam cerita.
4) Tema, yaitu gagasan,ide,atau pikiran utama yang
mendasari
suatu karya.
5) Pesan atau amanat, yaitu ajaran moral atau pesan yang ingin
disampaikan oleh pengarang melalui karyanya.
6) Sudut pandang, yaitu cara pengarang menghadirkan tokoh-
tokoh cerita dengan menempatkan dirinya pada posisi tertentu.
7) Konflik, yaitu penyajian tikaian dalam sebuah
cerita.

G. Unsur Intrinsik Drama


Unsur-unsur instrinsik tersebut terbagi atas dua,
diantaranya adalah unsur pertunjukan dan unsur cerita.
Diantara unsur pertunjukan adalah:
1) Pemain (aktor), yaitu orang yang memeragakan peran di
dalam cerita.
2) Pentas, yaitu panggung tempat tempat pertunjukn drama.
3) Sutradara,yaitu pemimpin dalam pementasan drama yang
juga bertanggung jawab dalam kesuksesan pementasan
drama dan membuat perencanaan yang matang.
4) Penonton

Sementara itu, yang termasuk ke dalam unsur cerita,


diantaranya adalah:
1) Perwatakan atau karakter tokoh, yaitu keseluruhan ciri-ciri
jiwa seseorang tokoh dalam lakon drama. Karakter ini
diciptakan oleh penulis lakon untuk diwujudkan oleh para pemain
drama.
2) Dialog, yaitu ciri khas dari suatu drama yaitu berupa naskah
tersebut berbentuk percakapan atau dialog yang harus
memperhatikan ragam lisan yang komunikatif.
3) Latar, yaitu tempat terjadinya peristiwa yang diceritakan
dalam sebuah drama.
4) Alur, yaitu rangaian peristiwa yang membentuk suatu
kesatuan
cerita dalam drama.

h. Jenis Sastra Anak di SD


Sastra anak-anak sebagai sumber pembelajaran bahasa di
sekolah
dasar terdiri atas berbagai jenis, yaitu: buku bergambar, fiksi
realistik, fiksi sejarah, fantasi, fiksi ilmiah, sastra tradisional,
puisi, biografi, dan otobiografi.

- Berikut ini diuraikan cerita yang sesuai dengan tingkat


perkembangan anak-anak:
1) Prasekolah-Kelas I SD cerita yang digemari adalah cerita-
cerita lugas, singkat yang akrab dengan dunia mereka: fabel,
anak-anak, rumah, manusia, mainan, humor, sajak-sajak
dongengan, sajak - sajak merdu dengan rima-rima yang indah.
2) Usia 6-10 Tahun. Kelas I - IV SD: cerita binatang, cerita
anak di negeri lain, hikayat lama dan baru.
3) Usia 11-14 Tahun. Kelas V - VI SD: membutuhkan
cerita
nyata, cerita tentang kehidupan orang dewasa, cerita
pahlawan, dan cerita-cerita yang mengajarkan tentang cita-
cita pribadi, petualangan, kepahlawanan, biografi,
otobiografi, mite, legenda.

a.Buku Bergambar
Buku bergambar mempunyai peranan yang sangat penting
bagi anak- anak kelas awal SD.
-Gambar sebagai ilustrasi dalam buku cerita bergambar (picture
story book) berfungsi untuk mengilustrasikan: penokohan, latar,
dan kejadian yang dipakai untuk membangun alur (plot).
-Buku bergambar dapat dikelompokkan menjadi beberapa
jenis:
(1) buku abjad,
(2) buku berhitung,
(3) buku konsep,
(4) buku bermain, dan
(5) buku cerita bergambar. Buku berhitung, abjad, konsep,
dan
bermain biasanya berisi
informasi.

b) Fiksi Realistik (Realistic


Fiction)
Fiksi realistik kontemporer : Berkisar tentang kehidupan nyata
yang terjadi pada masa sekarang.
-Fiksi realistik ini umumnya mengisahkan kehidupan sekitar
anak, mengisahkan tentang keluarga, teman, dan kehidupan
dalam masyarakat.
-Cerita realistik (kontemporer) sebagai salah satu jenis sastra
anak-anak merupakan cerita yang sarat dengan isi yang
mengarahkan anak pada proses, pemahaman, dan pengenalan
yang baik tentang alam, lingkungan, serta pengenalan pada
perasaan dan pikiran tentang diri sendiri maupun orang lain.
-Tema-tema dalam cerita fiksi realistik (kontemporer) dapat
dibagi :
(1) tema keluarga,
(2) berteman,
(3) tumbuh dewasa,
(4) petualangan,
(5) masalah-masalah
manusiawi,
(6) hidup di masyarakat
majemuk.
-Fiksi realistik berfokus pada masalah sehari-
hari
(1) isu keluarga,
(2) gaya kehidupan modern,
(3) pertumbuhan,
(4) masalah interpersonal,
(5) rintangan-rintangan,
(6) kematian,
(7) persamaan hak pria dan wanita.

c) Fiksi Sejarah
Fiksi sejarah adalah cerita realistik yang disSaudararkan
pada
masa yang lalu/latar waktunya masa
lalu.
-Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam cerita
fiksi
sejarah
(1) cerita sejarah harus menarik dan memenuhi
tuntutan keseimbangan antara fakta dan fiksi,
(2) harus secara akurat merefleksi semangat atau jiwa dan
nilai yang terjadi pada waktu itu,
(3) penulis harus berpijak pada tempat sejarah (histografi),
(4)
keotentikan bahasa harus diperhatikan,
dan
(5) harus mendramatisasi fakta-fakta
sejarah

d) Fiksi Ilmu (Science Fiction)


Fiksi ilmu adalah suatu bentuk fantasi yang berdaraskan
hipotesis tentang ramalan yang masuk akal karena
berdasarkan metode ilmiah.
-Alur, tema, dan latarnya secara imajinatif didasarkan
pada pengetahuan, teori.

e) Cerita Fantasi
Cerita fantasi merupakan cerita khayal yang terdiri atas beberapa
jenis. Cerita yang sangat bervariasi itu memiliki persamaan dan
perbedaan dan berakar dari cerita terdahulu, yaitu cerita rakyat,
legenda, mitos, dan cerita-cerita kemanusiaan lainnya.
-Cerita fantasi memiliki beberapa jenis dan
variasi. jenis-jenis fantasi yaitu
(1) fantasi sederhana untuk anak-anak kelas
awal, (2) dongeng rakyat,
(3) cerita binatang dengan kemampuan khusus,
(4) ciptaan yang aneh,
(5) cerita manusia dengan kemampuan
tertentu, (6) cerita boneka mainan,
(7) cerita tentang benda-benda gaib,
(8) cerita petualangan,
(9) cerita tentang kekuatan jahat/gaib, dan
(10) cerita tumbuhan dengan kemampuan tertentu.

f) Biografi
-Biografi adalah kisah tentang riwayat hidup seseorang yang
ditulis orang lain
-Autobiografi riwayat hidup itu ditulis sendiri.

g) Puisi
Puisi merupakan sebuah cipta sastra yang terdiri atas beberapa
larik. Larik-larik itu memperlihatkan pertalian makna
serta membentuk sebuah bait. Atau lebih. Puisi dinamakan juga
sajak.
-Istilah puisi anak-anak memiliki dua pengertian yaitu :
(1) puisi yang ditulis oleh orang dewasa untuk anak-anak dan
(2) puisi yang ditulis oleh anak-anak untuk dikonsumsi
mereka sendiri.

-Puisi anak dilihat dari dunia citraannya digambarkan


dalam things dan sign yang sesuai dengan dunia pengalaman
anak, keduanya memiliki implikasi perspektif dan
pengungkapan terhadap dunia anak dengan cukup tajam.
i.Pembelajaran Sastra Anak di SD
Adapun pembelajaran abad ke-21 mencerminkan empat hal
yakni;
(1) kemampuan berpikir kritis (critical thinking skill),
(2) kreativitas (creativity),
(3) komunikasi (communication), dan
(4) kolaborasi (collaboration).

-Ada beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh seorang


pendidik guru dalam pembelajaran karya sastra anak:
1) Memahami kerakteristik peserta didik mencakup tingkat
apresiasi, minat, bakat, aspirasi, dan kesulitan.
2) Sebagai pendidik seorang guru harus menguasai bahasa
(sederhana, konkret) dan isi relevan dengan kehidupan anak.
3) Memahami Kurikulum Bahasa dan Sastra Indonesia.
4) Memahami sejarah dan teori sastra Indonesia.
5) Memahami jenis sastra daerah.
6) Memiliki apresiasi sastra yang tinggi, baik sastra Indonesia,
sastra daerah, maupun asing.

j. Strategi Pembelajaran Sastra di SD


Adapun bentuk strategi yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran sastra anak di sekolah dasar adalah sebagai berikut:
1) Bercerita
2) Berbicara
3) Bercakap-cakap
4) Mengungkapkan pengalaman
5) Membacakan puisi
6) Mengarang terikat & bebas
7) Menulis narasi, deskripsi, eksposisi &
argumentasi
8) Menulis berdasarkan
gambar/visual
9) Mendramatisasikan karya
sastra

Model sinektik dikenal dengan model Gordon


Gordon merupakan model yang mengupayakan
pemahaman
karya puisi melalui proses metaforik dengan
analogi.
Model Gordon mengenal tiga teknik, yakni
:
(1) analogi personal, subjek didik mengidentifikasi unsur-
unsur
masalah yang ada dalam
sastra;
(2) analogi langsung, dalam hal ini masalah sastra
yang diperoleh disejajarkan dengan kondisi lingkungan sosial
budaya subjek didik; dan
(3) konflik kempaan, mempertajam pandangan dan pendapat
pada posisi masing-masing terutama dalam menghadapi dua atau
tiga pandangan yang berbeda sehingga subjek didik memahami
2 Daftar materi yang sulit objek
1. dan penalaran
Materi yang sulitdari dua atau
dipaham tiga kerangka
membedakan berpikir.
berbagai ragam teks.
dipahami di modul ini 2. Memahami kaedah kebahasaan pada Teks fiksi yang sudah
terikat oleh satu kesatuan teks.
3. Memahami dalam mengklasifikan teks fiksi kedalam
bentuk paragraf atau teks secara terstrukur.
4. Memahami pendekatan yang dapat diterapkan
dalam mengapresiasi sastra anak-anak secara reseptif.
3 Daftar materi yang sering 1. Sering terjadi miskonsepsi dimana menentukan paragraf
mengalami miskonsepsi Deskriptif dan paragraf naratif.
2. Cara menentukan Struktur, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan
Teks Fiksi antar Orientasi,komplikasi,resolusi dalam sebuah
teks atau yang menjadi paragraf.
3. Miskonsepsi dalam menentukan teks fiksi faksi dan non fiksi
karena keduanya merupakan teks yang mejabarkan kejadian
sebenarnya yang berdasarkan data valid.
4. Mengklasifikasi sastra anak agar sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai