Anda di halaman 1dari 32

LK 1.

3 Penentuan Penyebab Masalah

Hasil eksplorasi penyebab Akar penyebab Analisis akar


No.
masalah masalah penyebab masalah
1 Masalah yang diidentifikasi 1. Siswa masih Analisis akar
terkait dengan kesalahan kurang termotivasi penyebab masalah
siswa dalam mendeskripsikan untuk belajar yang diidentifikasi:
anggota keluarga dalam mandiri
materi family tree secara mengeksplorasi Menurut Literatur:
lisan pada kelas 7E SMPN 203 ragam vocabulary, Menurut penelitian
Jakarta. 2. Kurangnya rasa yang dilakukan Alan
percaya diri Jaelani dan Olivia
1. Bentuk tulisan berbeda dikarenakan Widad Zabidi (2020)
dengan bentuk lisan dalam ketidaktahuan terkait kesulitan siswa
bahasa Inggris, akan bunyi kata dalam berbicara
2. Jumlah kata yang perlu yang tidak familiar bahasa Inggris,
dipelajari siswa sangat seperti penyebutan terdapat dua hasil
banyak (Words related to nephew, cousin, yang mendasari
kin, occupations, and great kesulitan berbicara
family), grandparents, etc, siswa:
3. Siswa kurang memahami 3. Pemahaman akan 1. Kurangnya
Regular and Irregular tata bahasa penguasaan
untuk menyatakan jumlah (generic structure, kosakata
benda (Singular and grammar, and 2. Kurangnya rasa
Plural), spelling) yang percaya diri
4. Kompleksitas pengetahuan belum baik, untuk melatih
menyusun kata. Siswa 4. Metode pengajaran diri/mengulang
belum memahami Simple guru yang belum materi yang
Present Tense, beriferensiasi telah didapat.
5. Kurangnya pemahaman
tata bahasa terkait Asking Hasil tersebut juga
for and Giving Information serupa dengan hasil
using Have penelitian yang
6. Terlalu dominanya metode dilakukan oleh Nikita
ceramah dan belum (2017). Berdasarkan
memberikan pembelajaran penelitiannya, didapat
inovatif tujuh hasil identifikasi
kesulitan siswa dalam
melafalkan
(pronouncing);
yakni, rarely practice
in English, lack of
vocabulary, often
carried by local accent,
shame, difficult to say
sentences rarely
found, nervous and
less understanding of
the contents of the
context intended.

Namun menurut
Lindsay Mack, et all.
(2010) perihal logat
bicara siswa yang
masih kental akan
suatu logat budaya
tertentu, disampaikan
bahwa, “There is great
potential for
connection with
students’ own English
learning experiences.
Moreover, the
acceptance of plurality
so often implied in
discussions on this
topic may serve to
encourage students to
become co-creators of
their own learning
while providing
teachers with an
opportunity to
promote student
agency and
empowernment.”

Hal ini semakin


diperkuat dengan
persoalan mendasar
terkait pelafalan yang
mana menurut
penelitian yang
dilakukan Anis (2018),
ditemukan bahwa
siswa sulit melafalkan
bunyi
konsonan (/t/,
/θ/, /ʃ/, /-t/,
/f, /ʒ /, /-d/),
vowel (/ɒ/,
/e/, /oʊ/) dan
diphthong (/eɪ/, /oʊ/,
/ə r /). Persoalan
tersebut bisa
diakibatkan karena
perbedaan bunyi
konsonan, vowel, dan
diphthong dalam
bahasa ibu (bahasa
Indonesia) dan bahasa
asing (bahasa Inggris).
Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa
dalam melafalkan
kosakata family tree,
ada kesulitan yang
siswa alami:

1. Kurangnya
keinginan
untuk mencoba
melafalkan
kosakata dalam
family tree
2. Kurangnya rasa
percaya diri
untuk melatih
diri/mengulang
materi yang
telah didapat
terkait family
tree,
3. Siswa belum
memahami
konsep bunyi
konsonan,
vowel, dan
diphthong yang
ada dalam
bahasa Inggris

Lalu menurut Eni


Ismayanti dan Abdul
Kholiq (2020), ada
beberapa kesulitan
yang dialami siswa
dalam Descriptive Text
pada materi Family:
1. Generic
structure,
“In the first paragraph,
the student should
introduce the
character, the student
could write his father’s
height, weight, etc. In
the second paragraph,
the student should
describe the character
in detail, for example
the student could
write about his
appearance.”
2. Difficulties in
grammar,
“In the grammar, it
consists of two topic,
the first is arranging
the word that includes
noun, pronoun, verb,
adjective, adverb,
preposition, etc. and
the second is
arranging the sentence
(tenses),”
3. Difficulties in
spelling.
“The difficulties in
spelling in this
research is when the
students makes an
error in writing a
word.”

Sources:
1. Jaelani, J., &
Widad, O, Z.
(2020). Junior
High School
Students’
Difficulties of
English
Language
Learning in the
Speaking and
Listening
Section. ELT
Forum 9 (1).
Journal of
English
Language
Teaching.
Universitas
Negeri
Semarang.
2. Lasabuda, N.
(2017). An
Identification of
Students'
Difficulties in
Pronounciation.
Al-Lisan.
Journal
Bahasa.
Volume 2
Nomor
2. http://journ
al.iaingorontalo.
ac.id/index.php
/al.
3. Komariah, A.
(2018). Problem
s in
Pronouncing
the English
Sounds Faced
by the Students
of SMPN 2
Halong, Banjar.
Journal of
English
Language and
Pedagogy.
Vol.1,No.2.
4. Ismayanti, E., &
Kholiq, A.
(2020). AN
ANALYSIS OF
STUDENTS’
DIFFICULTIES
IN WRITING
DESCRIPTIVE
TEXT. E-Link
Journal Vol. 7
No. 1 (2020). p-
ISSN: 2085-
1383; e-ISSN:
2621-4156

Berdasarkan hasil
wawancara dengan
pakar
Guru Bahasa Inggris
di Jakarta Taipei
School
Narasumber: Ms.
Katitah Kersaning
Gusti, M.Pd
Waktu: Minggu, 4
September 2022
1. Penguasaan
kosakata
(vocabulary)
yang belum
memadai
2. Literasi siswa
yang masih
rendah
3. Kajian literatur
terkait dengan
bacaan bahasa
Inggris yang
belum memadai
di
perpustakaan
sekolah negeri
4. Peserta didik
tidak percaya
diri untuk
berlatih
dikarenakan
interpersonal
individu
(pemalu)
5. Metode
pembelajaran
guru yang
belum inovatif
dan belum
berdiferensiasi
sesuai
kebutuhan /
karakteristik
siswa

Berdasarkan hasil
wawancara dengan
guru Bahasa
Inggris/rekan
sejawat:
Narasumber: Dra. Teti
Hotimah Abdul Fatah
1. Masih bingung
melafalkan
kosakata dalam
family tree
2. Literatur
bahasa Inggris
yang masih
kurang di
perpustakaan –
kurangnya
bacaan materi
family tree
3. Metode
pembelajaran
yang
direncanakan
belum optimal
dan berakhir
pada metode
ceramah
4. Sarana
proyektor dan
speaker belum
memadai

Hasil wawancara
dengan siswa:
Narasumber: Erlita,
Natalie Angel dan Eki
Saputra (Kelas 7D)
1. Kurang
mengetahui
bagaimana cara
berbicara suatu
kata dengan
benar (Erlita
7D)
2. Tidak terbiasa
menggunakan
bahasa Inggris
jadi belum bisa
berbicara
dengan benar
ketika
menggunakann
ya (Natalie
Angel 7D)
3. Tidak lancar
dalam
mengucap
Bahasa Inggris
(Eki Saputra
7D)
2 Beberapa siswa di kelas 8A 1. Kurangnya Analisis akar
SMPN 203 Jakarta kesulitan penguasaan penyebab masalah
dalam menuliskan/membuat kosakata dan yang diidentifikasi:
kartu ucapan (greetings card) penggunaan
sesuai dengan konteks dan bahasa Inggris Kajian Literatur:
struktur kalimat yang benar. yang masih 1. Menurut
terbatas, penelitian yang
1. Kurangnya siswa dalam 2. Proses generating dilakukan oleh
memperbanyak referensi and organizing Fika Alisha, et
bacaan dan juga melatih all (2019), ”The
ideas yang masih
dalam menulis berbagai findings
sulit siswa pahami, revealed that
genre Greeting Cards,
2. Kurang memadainya 3. Kesulitan dalam the most
proses pengajaran menulis menyusun kalimat significant
yang diajarkan oleh guru, yang baik dan problems of
3. Kurang memadainya benar students’
waktu untuk mengajarkan 4. Kurangnya difficulties in
dan berlatih menulis, motivasi siswa writing EFL are
4. Siswa masih takut dalam menulis because of their
mencoba dan berlatih sehingga siswa lack of
menulis karena tingkat pasif dan tidak vocabulary
kosakata, tata bahasa, dan kreatif dalam mastery and
organisasi yang rendah, mengekspresikan language used.”
sehingga mereka merasa gagasan
sulit untuk membuat 2. Hasil
kalimat yang bermakna: penemuan di
a. Tata Bahasa atas dipertegas
1. Expressions of formal and oleh penelitian
informal invitation cards, yang dilakukan
2. Penggunaan Simple oleh Rostanti
Present Tense Toba (2019),
3. Pengidentifikasian strukur menurut
dari greetings card literatur dalam
(Receiver, Message, penelitian,
Hope/Wish/Compliment, ”Students
and Sender) encounter
b. Kosakata problems in
4. Memilih kata yang tepat writing
untuk menyusun pesan aspects
sesuai dengan jenis-jenis including
greetings card (birthday, content,
teacher’s day, mother’s organization,
day, New Year, graduation, vocabulary,
farewell, a sick person, grammar, and
achievement, and mechanics.
encouragement). Their reasons in
experiencing
these problems
are not only
limited
knowledge of
writing aspects
and comparison
and contrast
essay itself,
but also they
had own
personal
reasons; lack
of writing
practice,
writing dislike,
writing anxiety,
negative
writing
perception, low
writing
motivation,
insufficient
time given in
writing test,
and also
inadequate
teaching writing
process taught
by their
lecturers.”

3. Hal ini semakin


diperlengkapi
oleh hasil
penelitian
menurut Fenti
Mariska
Yohana, et al.
(2020), dalam
hal ini ada
beberapa
kesalahan
dalam
membuat kartu
ucapan:
4. Aspek Tata
Bahasa
5. Kesalahan
penghilangan
(omission)
6. Kesalahan
penghilangan
ed/ed pada
kata kerja
beraturan
(regular verb).
Perubahan kata
kerja menjadi
past participle.
7. Kesalahan
penggunaan
bentuk
(misinformation
)
8. Kesalahan
penggunaan
bentuk
(misinformation
) adalah:
Kesalahan
penggunaan being
pada kalimat:- Thank
you for be my teacher.
Seharusnya kalimat
tersebut tertulis -
Thank you for being
my teacher.
9. Aspek
Efektivitas
Kalimat
Pada dasarnya
penulisan ucapan
selamat yang
merupakan teks
fungsional pendek
haruslah
menggunakan
kalimat yang efektif
sehingga mampu dan
mudah dipahami oleh
si pembaca.
a. Aspek
Jumlah
Kalimat
b. Aspek
Pemiliha
n Kata
(Diksi)

Sources:
1. Alisha, F, et all.
(2019).
STUDENTS’
DIFFICULTIES
IN WRITING
EFL. Volume 2,
No. 1, January
2019,
2. Toba, R, et al.
(2019). The
Current Issues
of Indonesian
EFL Students’
Writing Skills:
Ability,
Problem, and
Reason in
Writing
Comparison
and Contrast
Essay. Vol.
19No. 1, 2019P-
ISSN: 1411-
3031; E-ISSN:
2442-9651doi:
http://doi.org/
10.21093/di.v1
9i1.1506,
3. Yohana, M. F.,
et all. (2020).
Kemampuan
Menulis Teks
Fungsional
Pendek Dalam
Tugas Membuat
POP UP
Greeting Card
Pada
Mahasiswa
Desain
Komunikasi
Visual. Vol 4 No
2 (2020):
Magenta :
Jurnal Ilmiah
Komunikasi
dan Media.

Wawancara dengan
pakar
Narasumber: Ibu
Sisiliana Poik, MA.
Lulusan University
College London. Dosen
Bahasa Inggris di
Universitas Indonesia
dan Pengajar di
Lembaga Bahasa
Inggris Universitas
Indonesia.
1. Guru perlu
memberikan
model
writing
untuk
memudahka
n siswa
dalam
merancang
tulisan yang
baik
(diberikan
contoh)
2. Siswa
kesulitan
generating
and
organizing
ideas
3. Siswa
memahami
apa yang
harus ditulis
terkait jenis
kartu
ucapan,
namun
masih
terbatas
pada
Congratulati
on! Atau
ungkapan
singkat
4. Siswa masih
terhalang
penguasaan
kosakata
5. Siswa belum
terbiasa
dalam
proses
menulis
tanpa
kamus
sehingga
proses
recalling the
words masih
belum
optimal

Wawancara dengan
guru Bahasa Inggris /
rekan sejawat:
Narasumber: Dra. Teti
Hotimah Abdul Fatah
1. Siswa belum
bisa
membedakan
ragam jenis
kartu ucapan
2. Siswa masih
belum
menguasai
konsep tata
bahasa
(grammar)
terkait Simple
Present Tense
3. Penguasaan
kosakata siswa
yang masih
kurang
4. Daya juang
siswa untuk
berlatih sangat
rendah

Wawancara dengan
siswa:
Narasumber:
Evalentine Silaban,
Ghaitsa Fitria, dan
Keisha Queenara
(Kelas 9F)
1. Keterbatasan
dalam kosakata
2. Kesulitan
dalam
menyusun
suatu kata ke
dalam struktur
S-P-O-K
(kalimat)
3. Belum bisa
membedakan
formal dan
informal
greetings card
4. Kurang familiar
dengan ragam
jenis greetings
card
5. Tidak paham
bagaimana
menyusun
kalimat yang
runut dan padu
menjadi suatu
teks
6. Belum
memahami
Simple Present
Tense

Wawancara dengan
siswa:
Narasumber: Muthia
Firsty dan Muhammad
Deo (Kelas 9C)
1. Guru masih
jarang
menerapkan
pembelajaran
menulis dan
cenderung
menggunakan
metode
audiotori seperti
mengikuti apa
yang diucapkan
guru
2. Masih kesulitan
membuat
kalimat
sederhana
tanpa
menggunakan
kamus / Google
Translate
3. Guru jarang
menerangkan
struktur teks
dengan urut
karena masih
diajarkan
secara acak
4. Penguasaan
kosakata yang
belum banyak
5. Belum terbiasa
menyusun
suatu teks
sehingga sering
kehabisan
waktu
6. Masih malas
berlatih dan
belajar
7. Pembelajaran
yang dilakukan
guru belum
variatif
3 Peserta didik kelas 9C SMPN 1. Kosa kata untuk Analisis akar
203 Jakarta masih kesulitan memahami teks penyebab masalah
memahami bacaan (reading prosedur, yang diidentifikasi:
comprehension) recount text 2. Minat membaca
terkait resep makanan siswa yang masih Kajian Literatur:
rendah, 1. Menurut
1. Tidak semua dari siswa 3. Masih terbatasnya penelitian
memiliki kamus untuk penguasaan siswa Dasrul
menemukan arti kata terhadap generic Hidayati’s
dalam resep makanan, structures, research (2018),
2. Guru perlu menyediakan language features, “The students
dan membagikan literatur dan social function mostly got
bahasa Inggris terkait of procedure text, difficulties in
resep makanan untuk 4. Siswa tidak understanding
siswa pelajari, familiar dengan vocabulary,
3. Kurangnya pemahaman ragam resep poor mastery of
akan konsep dasar tata makanan, grammar, the
bahasa dalam teks 5. Siswa belum difficulty in
prosedur, seperti: memahami strategi understanding
a. Ordinal dalam memahami long sentences,
b. Cardinal bacaan lack of media
c. Conjunction dikarenakan learning, less
d. Simple Present Tense kegiatan support from
e. Adverbial pembelajaran guru the family, lack
4. Tidak semua siswa gemar yang belum of knowledge of
memasak, interaktif strategies in
5. Metode pengajaran guru reading
yang perlu diselingi comprehension.
kegiatan interaktif yang
tidak membuat siswa 2. Hal ini
jenuh. berkaitan pula
dalam Ratih
(2018), “These
problems are
related to poor
habit of reading
and less
interesting
reading
comprehension
course they
have in the
classroom.
Students need
more interactive
learning
activities to be
applied in the
classroom such
as games, or
audio visual
media to keep
them interested
in the lecture or
reduce the
anxiety.”

3. Dalam
penelitian
Militansina, et.
al. (2015),
dijelaskan
penyebab siswa
masih kesulitan
dalam
memahami
bacaan.
”The students had
lack of:
4. Vocabularies to
understand the
procedure text
and not all of
them had
dictionary to
find the word
meaning. As a
result, they lost
interest on
reading the
procedure text.
5. The students
also still lack on
interest and
they did not be
active to
participate in
the classroom
activity, there
were only smart
students that
were active
showing
confident in the
classroom.
6. Moreover, the
problem of
reading
comprehension
occurred when
the students
asked to find
out supporting
details and
communicative
purpose of the
text.
7. Some students
are still lacked
in finding the
implicit
information and
vocabularies on
the procedure
text.
8. Furthermore,
they had
difficulties in
locating a
referent.”

Sources:
1. Hidayati, D.
(2018).
Students
Difficulties in
Reading
Comprehension
At The First
Grade Of SMAN
1 Darussalam
Aceh Besar.
Student of
Faculty of
Education and
Teacher
Training
Department of
English
Language
Education.
Thesis. chrome-
extension://efai
dnbmnnnibpcaj
pcglclefindmkaj
/https://core.a
c.uk/
download/
pdf/
293465984.pdf,
2. Nurjanah, R.
(2018). The
Analysis on
Students’
Difficulties in
Doing Reading
Comprehension
Final Test.
METATHESIS:
JOURNAL OF
ENGLISH
LANGUAGE
LITERATURE
AND TEACHING
Vol. 2, No. 2,
October 2018
PP 253 – 264.
DOI:
10.31002/meta
thesis. v2i2.95.
3. Militansina, et.
al. (2015).
IMPROVING
STUDENTS’
READING
COMPREHENSI
ON OF
PROCEDURE
TEXT
THROUGH
PICTURE
WORD
INDUCTIVE
MODEL
STRATEGY.
English Study
Program FKIP
Untan.

Wawancara dengan
pakar
Narasumber: Ibu
Sisiliana Poik, MA.
Lulusan University
College London. Dosen
Bahasa Inggris di
Universitas Indonesia
dan Pengajar di
Lembaga Bahasa
Inggris Universitas
Indonesia.
1. Peserta didik
tidak gemar
membaca
literatur bahasa
Indonesia
maupun
bahasa Inggris
dan cenderung
gemar
menonton film
dan
mendengarkan
musik,
2. Ketersediaan
literatur bahasa
Inggris yang
belum tersedia
dan belum
beragam,
3. Metode guru
dalam
mengajarkan
pemahaman
membaca
belum beragam,
4. Guru belum
banyak
mengajarkan
strategi
membaca
dengan teks
berbasis High
Order Thinking
sehingga
pemahaman
siswa yang
belum terlatih
dengan baik
untuk kritis.
5. Peserta didik
masih kesulitan
menuliskan
kalimat
sederhana
dikarenakan
penguasaan
kosakata dan
pemahaman
akan tata
bahasa yang
belum
terbangun baik,
6. Peserta didik
masih kurang
dalam inisiatif
mencari arti
dan
mendengarkan
cara membaca
suatu kata dari
kamus,
7. Peserta didik
masih lambat
dalam
membaca
literatur bahasa
Inggris,
8. Peserta didik
masih sulit
menentukan ide
pokok suatu
paragraf atau
passage
sederhana.

Wawancara dengan
guru Bahasa
Inggris/rekan
sejawat
Narasumber: Dra. Teti
Hotimah Abdul Fatah
1. Masih
terbatasnya
penguasaan
siswa terhadap
generic
structures,
language
features, dan
social function
of procedure
text, seperti
a. Ordinal
b. Cardinal
c. Conjunct
ion
d. Simple
Present
Tense
e. Adverbial
2. Minimnya
perbendaharaa
n kata
3. Motivasi
membaca siswa
yang masih
kurang
4. Lingkungan
sosial siswa
yang belum
mendukung
siswa untuk
belajar
5. Siswa masih
lambat dalam
membaca
6. Siswa sering
ngantuk bila
berkaitan
dengan bacaan

Wawancara dengan
siswa:
Narasumber: Muthia
Firsty dan Muhammad
Deo (Kelas 9C)
1. Ada kata-kata
baru yang
belum familiar
2. Ada kalimat
yang sukar
dipahami
karena
pemahaman
akan tata
bahasa belum
baik, seperti
tenses Simple
Present Tense
dan Conjunction
3. Belum ada
pembiasaan
dari guru
terkait strategi
mencari kata-
kata yang
belum familiar
dengan
beragam
metode
4. Pembelajaran
guru sudah
variatif tapi
masih sebatas
bagaimana
menjawab soal,
belum ke
tahapan
memahami
bacaan
5. Masih malas
membaca
karena faktor
lingkungan
yang tidak
membiasakan
mereka untuk
membaca
6. Motivasi atau
kemauan
belajar dari diri
sendiri yang
masih kurang
4 Peserta didik di kelas 7F 1. Kemampuan Analisis akar
belum mampu kognitif siswa penyebab masalah
mendeskripsikan benda masih rendah, yang diidentifikasi:
kesukaan (favorite thing) 2. Kesulitan dalam
secara lisan dalam teks melafalkan kata, Kajian Literatur:
deskriptif. 3. Tidak percaya diri, 1. Menurut
4. Minimnya motivasi penelitian Cut
1. Kesulitan menghapal untuk berlatih, Intan Meutia
kosakata terkait benda 5. Pemahaman tata (2020) terkait
karena jumlahnya banyak bahasa (Grammar) problematika
dan beragam jenis serta belum begitu baik. non linguistik
terkait kata sifat (Adjectives) siswa dalam
untuk mendeskripsikan berbicara
material suatu benda, bahasa inggris,
2. Sulit membedakan kata yang ”The results
pengucapannya hampir showed that
sama, students
3. Siswa kesulitan mengatur experienced
intonasi dengan baik, difficulties in
4. Metode pengajaran, dan practicing
bahan ajar, terkadang speaking
menghambat siswa dalam activities due to
belajar berbicara, non-linguistic
5. Siswa belum memahami factors such as
penggunaan tata bahasa anxiety,
nervousness,
dengan baik seperti Simple
shame, and
Present Tense, pronouns, self-confidence.
possesive adjectives, Other factors,
possessive pronouns dan such as
noun phrases dengan baik, motivation,
6. Siswa belum memahami teaching
struktur penggunanaan teks methods, and
teaching
deskriptif untuk menjelaskan
materials, also
benda kesukaan hinder students
(Identification and in learning to
Description). speak.”

2. Hasil dari
nomor satu
diperkuat oleh
penelitian
Salima Mazouzi
(2014), ”The
results obtained
showed that
anxiety, lack of
motivation and
poor self-esteem
afected pupils’
oral
performance.”

Sources:
1. Meutia, C.M., et
all. (2020).
PROBLEMATIK
A NON-
LINGUISTIK
SISWA DALAM
BERBICARA
BAHASA
INGGRIS.
Jurnal Pena
Edukasi ISSN
2407-0769
(cetak). Vol. 7,
No. 2, Okt
2020, hlm. 81 –
89 ISSN 2549-
4694 (online).
Available online
at
http://jurnal.go
retanpena.com/
index.php/JPE,
2. Mazouzi, S.
(2014). Analysis
of Some Factors
Affecting
Learners’ Oral
Performance.
http://archives.
univ-
biskra.dz/handl
e/123456789/4
772,

Wawancara dengan
pakar
Narasumber: Ibu
Sisiliana Poik, MA.
Lulusan University
College London. Dosen
Bahasa Inggris di
Universitas Indonesia
dan Pengajar di
Lembaga Bahasa
Inggris Universitas
Indonesia.
1. Guru belum
mengadaptasi
metode belajar
yang efektif
seperti role-play
dan discussion
(kolaboratif)
2. Siswa
cenderung tidak
percaya diri
karena tidak
punya banyak
kosakata
3. Kurangnya
pemberian
reinforcement
dari guru
perihal
pronounciation
4. Kurangnya
inisiatif siswa
untuk berlatih
pelafalan
kosakata yang
tidak familiar /
kosakata baru
5. Siswa masih
belum bisa
membedakan
bunyi kata
tertentu seperti
plural dan
singular
berakhiran –s/-
es
6. Siswa masih
belum bisa
mendeliver idea
dengan baik
karena
penguasaan
struktur text
descriptive yang
belum baik.

Wawancara dengan
guru Bahasa
Inggris/rekan
sejawat:
Narasumber: Nadia
Khairul, S.Pd
1. Siswa tidak
percaya diri
untuk mencoba
melafalkan
kalimat dalam
Bahasa Inggris
2. Motivasi belajar
siswa yang
masih rendah
3. Kegigihan
belajar siswa
yang masih
rendah
4. Siswa belum
menguasai
kosakata
dengan baik
5. Siswa belum
memahami
penggunaan
tata bahasa
dengan baik
seperti Simple
Present Tense,
pronouns,
possesive
adjectives dan
possessive
pronoun dengan
baik

Wawancaara dengan
Siswa:
Narasumber: Muthia
Firsty dan Muhammad
Deo (Kelas 9C)
1. Masih suka
lupa kosakata
terkait benda-
benda di sekitar
2. Kurang percaya
diri karena
terkadang
ditertawakan
teman bila
salah
mengucap
3. Latihan
pelafalan
vocabulary
perihal benda
masih belum
banyak
dilakukan guru
karena hampir
setengah di
kelas tidak
semua
memahami
kosakata
tertentu dan
pengucapannya
4. Masih kurang
latihan
berbicara
bahasa Inggris
5. Cara guru
mengajarkan
pelafalan masih
belum mudah
dipahami
6. Masih sulit
untuk
mempelajari
tata bahasa
dalam
membuat
deskripsi
benda-benda
kesukaan
5 Peserta didik kelas 8B SMPN 1. Kurangnya kosa Analisis akar
203 Jakarta masih kesulitan kata untuk penyebab masalah
memahami bacaan (reading memahami teks yang diidentifikasi:
comprehension) descriptive deskriptif,
text terkait general truths of 2. Minat membaca Kajian Literatur:
animals siswa yang masih 1. Menurut
rendah, penelitian
1. Tidak semua dari siswa 3. Masih terbatasnya Dasrul
memiliki kamus untuk penguasaan siswa Hidayati’s
menemukan arti kata terhadap generic research (2018),
dalam , structures, “The students
2. Guru perlu menyediakan language features, mostly got
dan membagikan literatur dan social function difficulties in
bahasa Inggris terkait of descriptive text, understanding
ragam jenis hewan untuk 4. Siswa kesulitan vocabulary,
siswa pelajari, memahami kalimat poor mastery of
3. Kurangnya pemahaman kompleks, grammar, the
akan konsep dasar tata 5. Siswa belum difficulty in
bahasa dalam teks memahami strategi understanding
deskriptif, seperti: dalam memahami long sentences,
a. Simple Present Tense bacaan lack of media
b. The Third Person dikarenakan learning, less
Singular kegiatan support from
c. Adjectives pembelajaran guru the family, lack
d. Conjunction yang belum of knowledge of
e. Adverbs of frequency strategies in
4. Tidak semua siswa gemar interaktif reading
membaca, comprehension.
5. Metode pengajaran guru
yang perlu diselingi 2. Hal ini
kegiatan interaktif yang berkaitan pula
tidak membuat siswa dalam Ratih
jenuh. (2018), “These
problems are
related to poor
habit of reading
and less
interesting
reading
comprehension
course they
have in the
classroom.
Students need
more interactive
learning
activities to be
applied in the
classroom such
as games, or
audio visual
media to keep
them interested
in the lecture or
reduce the
anxiety.”

3. Dalam
penelitian
Militansina, et.
al. (2015),
dijelaskan
penyebab siswa
masih kesulitan
dalam
memahami
bacaan.
”The students had
lack of:
4. Vocabularies to
understand the
procedure text
and not all of
them had
dictionary to
find the word
meaning. As a
result, they lost
interest on
reading the
procedure text.
5. The students
also still lack on
interest and
they did not be
active to
participate in
the classroom
activity, there
were only smart
students that
were active
showing
confident in the
classroom.
6. Moreover, the
problem of
reading
comprehension
occurred when
the students
asked to find
out supporting
details and
communicative
purpose of the
text.
7. Some students
are still lacked
in finding the
implicit
information and
vocabularies on
the procedure
text.
8. Furthermore,
they had
difficulties in
locating a
referent.”

Sources:
4. Hidayati, D.
(2018).
Students
Difficulties in
Reading
Comprehension
At The First
Grade Of SMAN
1 Darussalam
Aceh Besar.
Student of
Faculty of
Education and
Teacher
Training
Department of
English
Language
Education.
Thesis. chrome-
extension://efai
dnbmnnnibpcaj
pcglclefindmkaj
/https://core.a
c.uk/
download/
pdf/
293465984.pdf,
5. Nurjanah, R.
(2018). The
Analysis on
Students’
Difficulties in
Doing Reading
Comprehension
Final Test.
METATHESIS:
JOURNAL OF
ENGLISH
LANGUAGE
LITERATURE
AND TEACHING
Vol. 2, No. 2,
October 2018
PP 253 – 264.
DOI:
10.31002/meta
thesis. v2i2.95.
6. Militansina, et.
al. (2015).
IMPROVING
STUDENTS’
READING
COMPREHENSI
ON OF
PROCEDURE
TEXT
THROUGH
PICTURE
WORD
INDUCTIVE
MODEL
STRATEGY.
English Study
Program FKIP
Untan.
Wawancara dengan
pakar
Narasumber: Ibu
Sisiliana Poik, MA.
Lulusan University
College London. Dosen
Bahasa Inggris di
Universitas Indonesia
dan Pengajar di
Lembaga Bahasa
Inggris Universitas
Indonesia.
9. Peserta didik
tidak gemar
membaca
literatur bahasa
Indonesia
maupun
bahasa Inggris
dan cenderung
gemar
menonton film
dan
mendengarkan
musik,
10.Ketersediaan
literatur bahasa
Inggris yang
belum tersedia
dan belum
beragam,
11.Metode guru
dalam
mengajarkan
pemahaman
membaca
belum beragam,
12.Guru belum
banyak
mengajarkan
strategi
membaca
dengan teks
berbasis High
Order Thinking
sehingga
pemahaman
siswa yang
belum terlatih
dengan baik
untuk kritis.
13.Peserta didik
masih kesulitan
menuliskan
kalimat
sederhana
dikarenakan
penguasaan
kosakata dan
pemahaman
akan tata
bahasa yang
belum
terbangun baik,
14.Peserta didik
masih kurang
dalam inisiatif
mencari arti
dan
mendengarkan
cara membaca
suatu kata dari
kamus,
15.Peserta didik
masih lambat
dalam
membaca
literatur bahasa
Inggris,
16.Peserta didik
masih sulit
menentukan ide
pokok suatu
paragraf atau
passage
sederhana.

Wawancara dengan
guru Bahasa
Inggris/rekan
sejawat
Narasumber: Dra. Teti
Hotimah Abdul Fatah
6. Masih terbatasnya
penguasaan siswa
terhadap generic
structures,
language features,
dan social function
dalam teks
deskriptif, seperti:
a. Simple Present
Tense
b. The Third
Person Singular
c. Adjectives
d. Conjunction
e. Adverbs of
frequency
f. Identification
g. Description

7. Minimnya
perbendaharaa
n kata
8. Motivasi
membaca siswa
yang masih
kurang
9. Lingkungan
sosial siswa
yang belum
mendukung
siswa untuk
belajar
10.Siswa masih
lambat dalam
membaca
11.Siswa sering
ngantuk bila
berkaitan
dengan bacaan

Wawancara dengan
siswa:
Narasumber: Muthia
Firsty dan Muhammad
Deo (Kelas 9C)
7. Ada kata-kata
baru yang
belum familiar
8. Ada kalimat
yang sukar
dipahami
karena
pemahaman
akan tata
bahasa belum
baik, seperti
tenses Simple
Present Tense
dan Conjunction
9. Belum ada
pembiasaan
dari guru
terkait strategi
mencari kata-
kata yang
belum familiar
dengan
beragam
metode
10.Pembelajaran
guru sudah
variatif tapi
masih sebatas
bagaimana
menjawab soal,
belum ke
tahapan
memahami
bacaan
11.Masih malas
membaca
karena faktor
lingkungan
yang tidak
membiasakan
mereka untuk
membaca
12.Motivasi atau
kemauan
belajar dari diri
sendiri yang
masih kurang
6
7

Anda mungkin juga menyukai