Anda di halaman 1dari 5

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Nama Mahasiswa : Hardi Latif


Jurusan : Bahasa Inggris
Asal Sekolah : UPT SMPN 4 SABBANG

Masalah
terpilih yang Akar Penyebab
No Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan masalah
diselesaikan
1. Peserta didik m Guru belum menem Hasil kajian literature: Berdasarkan hasil kajian literature dan
emiliki kesulita ukan model pembel Dalam meningkatkan speaking skill peserta didik, guru perlu menerapkan pembelajaran yang inovat wawancara dapat disimpulkan bahwa
n dalam speaki ajaran yang tepat da if yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, dimana pembelajaran inovatif menurut analisis alternatif solusi dari Peserta didik
ng skill lewat n inovatif yang sesu
A. Rivolan Priyanti (2019) mengatakan bahwa Pembelajaran inovatif di abad 21 berorientasi pada memiliki kesulitan dalam speaking skill lew
materi asking a ai dengan karakteris
nd giving atten tik peserta didik kegiatan untuk melatihkan keterampilan esensial sesuai framework for 21st century skills, at materi asking and giving attention
tion yaitu adalah Guru perlu menerapkan
1. keterampilan hidup dan karir, pembelajaran yang inovatif dan tepat serta
2. keterampilan inovasi dalam pembelajaran, terintegrasi dengan TIK. Adapun model
3. keterampilan informasi, media, dan TIK. pembelajaran inovatif yang bisa diterapkan
4. Karakteristik pembelajaran untuk melatihkan keterampilan esensial tersebut oleh guru adalah model pembelajaran
mengarah pada proses pembelajaran yang Project Based Learning (PjBL) dan Role Play
1. interaktif, karena model pembelajaran ini lebih
2. holistik, mudah untuk dintegrasikan dengan TIK,
3. integratif, dimana kelebihan dari model
4. saintifik, pembelajaran PjBL adalah dapat
5. kontekstual, meningkatkan kemampuan speaking skill
6. tematik, peserta didik, selain itu dapat
7. efektif, meningkatkan berbagai aspek seperti
8. kolaboratif, dan kemampuan kolaborasi, grammar,
9. berpusat pada peserta didik, pengucapan, pemahaman, kosakata, dan
sehingga dalam implementasinya pendidik dapat merancang kegiatan dengan memilih kelancaran serta peserta didik merasa
metode/model pembelajaran yang dapat mengakomodir keseluruhan karakteristik tersebut termotivasi dan lebih percaya diri dengan
secara komprehensif kemampuan yang dimiliki.
Namun disisi lain model pembelajaran
PjBL memiliki kekurangan yaitu :
Berdasarkan kajian literature diatas bahwa model pembelajaran inovatif sebagai berikut: 1. Pembelajaran berbasis proyek
1. Role play memerlukan banyak waktu yang harus
B. Rahayu, P. (2015) Based on her result of the research or findings, it can be concluded that: disediakan untuk menyelesaikan
 Role plays strategy helpful teaching and learning process and made the students motivated permasalahan yang kompleks
and actively involved in speaking activity. 2. Banyak Guru merasa nyaman dengan
 Role play strategy helped the students develop better group work activities and made the kelas tradisional, di mana guru
students has high motivation to speak. memegang peran utama di kelas. Ini
 Role play strategy also could minimized the students’ passiveness in the process of teaching merupakan tradisi yang sulit, terutama
and learning to speak bagi Guru yang kurang atau tidak
menguasai teknologi.
2. Cooperative Learning 3. Ada kemungkinan peserta didik yang
C. Oktanisfia, N., & Susilo, H. (2021) dalam penelitianya menyimpulkan bahwa Model kurang aktif dalam kerja kelompok.
pembelajaran Story telling merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mampu 4. Apabila topik yang diberikan pada
menjadikan peserta didik lebih aktif dalam meningkatkan kemampuan berbicara berbahasa masing masing kelompok berbeda,
Inggris dan peserta didik dapat terbantu untuk menambah kosakata baru yang mungkin jarang dikhatirkan peserta didik tidak
didengar sebelumnya yang terdapat di dalam cerita memahami topik secara keseluruhan.
3. Project Based Learning Role play juga bisa menjadi alternatif solusi
D. Dapat disimpulkan bahwa Project based learning dapat meningkatkan speaking skill peserta didi yang kedua untuk mengatasi kesulitan Pes
k berdasarkan Sahrawi, S. (2021) hasil dalam penelitiannya menunjukkan bahwa speaking skill erta didik dalam speaking skill lewat materi
mahasiswa dapat meningkat, Peningkatan juga terjadi dalam berbagai aspek seperti asking and giving attention, dimana
kemampuan kolaborasi, grammar, pengucapan, pemahaman, kosakata, dan kelancaran. Mereka kelebihan dari Role Play adalah :
juga merasa termotivasi dan lebih percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki. 1. Dapat membantu proses pembelajaran
dimana peserta didik lebih termotivasi
Bibliografi dan aktif terlibat dalam speaking
Priyanti, R. (2019). Pembelajaran inovatif abad 21. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pendidikan activity.
Pascasarjana UNIMED, 482–505. 2. Membantu peserta didik
mengembangkan kegiatan kerja
Rahayu, P. (2015). Role play strategy in teaching speaking. Edu Research, 4(1), 68. kelompok yang lebih baik dan
membuat peserta didik memiliki
Oktanisfia, N., & Susilo, H. (2021). Penerapan model pembelajaran story telling dalam meningkatkan motivasi yang tinggi untuk berbicara,
English speaking skill at Mr. Bob English course. JPUS: Jurnal Pendidikan Untuk Semua, 5(1), 58. serta
3. Dapat menimalisir pasifnya peserta
Sahrawi, S. (2021). Penggunaan Project-Based Learning dalam Meningkatkan Speaking Skill. JIIP -
Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 4(4), 248 didik dalam proses pembelajaran
speaking.
Hasil wawancara: Diasamping Role play ini memiliki
Guru : kelebihan tentunya memiliki beberapa
Mengatakan bahwa model pembelajaran yang dapat peningkatan speaking skill peserta didik yaitu: kelemahan yaitu :
1. Audio Lingual Method adalah salah satu metode yang diyakini efektif untuk membuat peserta 1. memelrukan waktu yang relatif
didik belajar bahasa Inggris dengan cepat. panjang/banyak
2. Silent way metode ini menjadi metode yang powerfull apabila diterapkan pada pembelajaran 2. Memerlukan kreativitas dan daya
bahasa Inggris kreasi yang tinggi dari pihak guru
Peserta didik : maupun peserta didik. Dan ini tidak
Terdapat 5 peserta didik sebagai sumber dan mereka menyampaikan hal yang berbeda -beda, dan k semua guru memilikinya.
ebanyakan dari mereka menyukai pembelajaran yang: 3. Tidak semua materi pelajaran dapat
1. Menyenangkan disajikan melalui metode ini
2. Berkelompok
3. Terpusat pada peserta didik
4. Terintegrasi dengan teknologi
5. Bermain peran
Sehingga kesimpulan dari hasil wawancara tersebut mereka lebih meyukai model Pembelajaran:
1. Role play
2. Project Based Learning

Kelebihan Model Role Playing


1. Peserta didik bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
2. Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu
yang berbeda.
3. Guru dapat mengevaluasi pengalaman Peserta didik melalui pengamatan pada waktu
melakukan permainan.
4. Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan Peserta didik. Disamping
merupakan pengaman yang menyenangkan yang saling untuk dilupakan
5. Sangat menarik bagi Peserta didik, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh
antusias.
6. Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri Peserta didik serta menumbuhkan
rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi
7. Dapat menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah, dan dapat memetik butir-butir
hikmah yang terkandung di dalamnya dengan penghayatan siswa sendiri.
8. Dimungkinkan dapat meningkatkan kemampuan profesional Peserta didik, dan dapat
menumbuhkan / membuka kesempatan bagi lapangan kerja

Kelemahan Model Role Playing


1. Model bermain peranan memelrukan waktu yang relatif panjang/banyak
2. Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun Peserta didik. Dan
ini tidak semua guru memilikinya.
3. Kebanyakan Peserta didik yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk memerlukan
suatu adegan tertentu.
4. Apabila pelaksanaan sosiodrama dan bermain pemeran mengalami kegagalan, bukan saja dapat
memberi kesan kurang baik, tetapi sekaligus berarti tujuan pengajaran tidak tercapai.
5. Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini

Kelebihan Model Storytelling:


1. Cerita dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat Peserta didik. Karena Peserta didik
akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi cerita, sehingga Peserta di
dik terpengaruh oleh tokoh dan topik cerita tersebut.
2. Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang terjadi pada akhir
cerita.
3. Cerita selalu memikat, karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan merenungkan
maknanya.
4. Dapat mempengaruhi emosi. Seperti takut, perasaan diawasi, rela, senang, sungkan, atau benci
sehingga bergelora dalam lipatan story.

Kekurangan Model Storytelling:


1. Pemahaman Peserta didik akan menjadi sulit ketika cerita itu telah terakumulasi oleh masalah
lain.
2. Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan Peserta didik.
3. Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud sehingga pencapaian
tujuan sulit diwujudkan

Kelebihan Project Based Learning:


1. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong kemampuan mereka
untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai.
2. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
3. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem
kompleks.
4. Meningkatkan kolaborasi.
5. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi.
6. Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber.
7. Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi
proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk
menyelesaikan tugas.
8. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara kompleks dan dirancang
untuk berkembang sesuai dengan dunia nyata.
9. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun pendidik
menikmati proses pembelajaran.

Kelemahan Project Based Learning:


1. Pembelajaran berbasis proyek memerlukan banyak waktu yang harus disediakan untuk
menyelesaikan permasalahan yang kompleks
2. Banyak orang tua peserta didik yang merasa dirugikan karena menambah biaya untuk
memasuki sistem baru.
3. Banyak guru merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana guru memegang peran utama di
kelas. Ini merupakan tradisi yang sulit, terutama bagi guru yang kurang atau tidak menguasai
teknologi.
4. Banyaknya peralatan yang harus disediakan. Oleh karena itu, disarankan untuk
menggunakan team teaching dalam pembelajaran.
5. Peserta didik memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan
mengalami kesulitan.
6. Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja kelompok.
7. Apabila topik yang diberikan pada masing masing kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta
didik tidak memahami topik secara keseluruhan.
Kelebihan dari audio lingual method :
1. Para peserta didik dapat berbicara bahasa target komunikatif.
2. Pelajar telah tidak
ada kesulitan untuk memahami pelajaran seperti itu dilakukan dalam bahasa ibu.
3. Pelajar mampu memberikan respon yang benar secara langsung.
4. Para peserta
didik lebih kekhawatiran tentang kombinasi antara perilaku psikologi dan linguistik.
Kelemahan dari audio lingual method :
1. Membosankan bagi peserta yang sudah pintar, karena cara metode ALM dominan mengulangi
kalimat.
2. Grammar skill tidak terlatih.
3. Kadang peserta didik bingung karena guru menjelaskan secara sederhana bukan secara detail.
Kelebihan silent way :
1. Tugas-tugas dan aktivitas-aktivitas dalam metode ini berfungsi untuk mendorong serta
membentuk respon pelajar. Maka dalam hal ini kelas menjadi aktif.
2. Mendidik untuk berkonsentrasi terhadap materi pelajaran juga para peserta didik di tuntut
untuk selalu berusaha sendiri dalam belajar.
3. Karena tidak ada pembetulan kalau ada kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik, dan tidak
ada keterangan maka peserta didik di dorong untuk membuat analogi-analogi sendiri dengan
cara membuat kesimpulan dan rumusan aturan atuaran sendiri. Ini melatih mereka dalam
membuat kesimpulan dan keputusan secara cepat.
Kelemahan silent way :
1. Dalam konsep sailent way bertujuan membimbing para pelajar agar mencapai kelancaran
berbahasa yang hampir sama dengan penutur asli, maka mereka di tuntut untuk menguasai
lafal yang benar, intonasi, irama, dan jeda dalam berbicara dengan bahasa asing yang dipelajari,
proses belajar mengajar yang di gariskan oleh metode ini nampaknya tidak memberi jaminan
untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Dalam silent way pengulangan tidak dianjurkan, bagaimanapun peserta didik yang di beri
materi satu kali akan sangat membutuhkan pengulangan, apalagi mereka yang baru mengenal
bahasa asing yang sedang dipelajari.

Anda mungkin juga menyukai