Anda di halaman 1dari 8

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi


No.
diidentifikasi masalah penyebab masalah
1 Kurangnya antusias Hasil kajian literatur : Setelah dilakukan analisis
siswa dalam terhadap hasil kajian literatur
mengikuti Kurniawan, AS; Puji Prastowo; dan hasil wawancara, serta
Darussalim; Lily P Harahap (2021)
pembelajaran dasar- Antusiasme belajar adalah, dikonfirmasi melalui
dasar busana  gairah, observasi/pengamatan dapat
 gelora diketahui bahwa penyebab
 semangat, masalah kurangnya antusias
 minat besar terhadap siswa dalam mengikuti
kegiatan belajar pembelajaran dasar-dasar
Antusiasme belajar merupakan suatu busana, adalah :
sikap semangat, motivasi, dorongan yang
berasal dari dalam diri manusia itu  Siswa merasa terpaksa
sendiri tanpa adanya suatu paksaan dari memilih jurusan busana
siapapun.  Siswa tidak memiliki
(Syah, 2015), faktor- faktor yang
semangat dan minat
mempengaruhi antusiasme belajar, yaiut : belajar
 faktor internal , meliputi  Guru menggunakan
keadaan jasmani dan rohani metode pembelajaran yang
siswa kurang menarik
 faktor eksternal, meliputi  Guru tidak memberikan
kondisi longkungan siswa apresiasi atau reward
disekitar siswa kepada siswa, sehingga
 faktor pendekatan belajar, bisa menambah semangat
strategi dan metode yang dalam proses
digunakan untuk melakukan pembelajaran
kegiatan pembelajaran
Faktor-faktor tersebut memiliki
keterkaitan satu sama lain sehingga
memiliki peranannya masing-
masing untuk memberikan
pengaruh terhadap antusiasme
belajar siswa

Mujahid (2012), faktor-faktor yang


mempengaruhi dalam
membangkitkan antusiasme
belajar, yaitu :
 Niat dan tujuan, seseorang
sangat bersemangat karena
sudah jelasnya tujuan yang
akan dicapai.
 Goal dan setting atau
perencanaan target. Bagian
yang memperjelas niat atau
tujuan. Goal atau setting
sangat mempengaruhi
antusias dalam bekerja,
mengarahkan tindakan dan
menjaga semangat agar
tetap tinggi.
 Menyadari pntensi diri dan
hambatan diri
 Kepositifan dalam pikiran

Hasil wawancara :
Kurangnya antusias siswa dalam
mengikuti pembelajaran dasar-
dasar busana.
Ciri-ciri siswa yang kurang antusias :
 Siswa kurang responsif
ketika KBM berlangsung
 Kurangnya rasa ingin tau
atau penasaran pada mata
pelajaran dasar-dasar
busana
 Ingin cepat selesai ketika
KBM berlangsung
 Siswa masih suka
mengobrol dengan
temannya dan main
handphone ketika proses
KBM

Penyebab kurang antusias :


 Siswa merasa terpaksa memilih
jurusan busana
 Guru menggunakan metode
pembelajaran yang tidak
menarik
 Guru tidak memberikan
apresiasi atau reward
kepada siswa, sehingga bisa
menambah semangat dalam
proses pembelajaran

Dampak siswa jika kurang antusias


dalam proses pembelajaran
 Siswa tidak memahami
materi yang sedang
dipelajari
 Siswa tidak bisa
mengerjakan tugas dengan
baik dan benar
 Siswa akan mendapatkan
nilai yang kurang
 Guru merasa gagal dalam
proses KBM

2 Rendahnya minat Hasil kajian literatur : Setelah dilakukan analisis


siswa terhadap jurusan Sardiman (2013) fungsi minat, terhadap hasil kajian literatur
busana yaitu : dan hasil wawancara, serta
1. Mendorong manusia untuk dikonfirmasi melalui
berbuat, yaitu sebagai observasi/pengamatan dapat
penggerak atau motor yang diketahui bahwa penyebab
melepaskan energi. masalah rendahnya minat
2. Menentukan arah perbuatan, siswa terhadap jurusan busana
yakni ke arah tujuan yang
hendak dicapai. Adalah
3. Menyeleksi perbuatan, yakni
menentukan perbuatan-
perbuatan apa yang serasi guna
mencapai tujuan.

Fungsi minat dalam kaitannya


dengan pelaksanaan studi adalah:
1. Minat melahirkan perhatian
yang serta merta
2. Minat memudahkan
tercapainya konsentrasi.
3. Minat mencegah gangguan
perhatian dari luar
4. Minat memperkuat pelekatnya
bahan pelajaran dalam ingatan
5. Minat memperkecil kebosanan
studi dalam diri sendiri (Gie,
2014: 29)

Hasil wawancara :
Sebagian siswa memiliki minat
terhadap jurusan belajar yang
rendah. Hal ini disebabkan oleh :

3 Siswa belum bisa
menggunakan
penggaris dalam
pembelajaran materi
membuat anatomi
tubuh

4 Kurangnya
kemampuan
matematika dasar
pada pembelajaran
pembuatan pola

5 Terdapat Siswa yang Hasil kajian literasi :


membutuhkan
penanganan khusus Faktor-faktor penyebab terjadinya
karena memiliki kesulitan belajar adalah :
kemampuan (IQ) yang 1. Faktor internal siswa, meliputi
rendah, sehingga gangguan atau
mengalami kesulitan kekurangmampuan psiko- fisik
belajar siswa, yakni:
a) bersifat kognitif (ranah cipta)
antara lain seperti rendahnya
kapasitas intelektual atau
intelegensi siswa,
b) bersifat afektif (ranah rasa
rasa), antara lain seperti
labilnya emosi dan sikap, dan
c) bersifat psikomotor (ranah
rasa), antara lain seperti
ketergantungan alat-alat
indera penglihatan dan
pendengaran (mata dan
telinga).
2. Faktor eksternal siswa, meliputi
semua situasi dan kondisi
lingkungan (keluarga, sekolah,
masyarakat) sekitar yang tidak
mendukung aktifitas belajar
siswa

6 Siswa takut terhadap


guru, sehingga lebih
memilih tidak masuk
sekolah
7 Orang tua kurang Hasil kajian literasi :
koperatif dalam
mencarikan solusi Peran orang tua dalam pendidikan,
masalah yang diantaranya sebagai, :
dihadapi anaknya di 1. Pendidik (edukator)
sekolah 2. Pendorong (motivator)
3. Fasilitator
4. Pembimbing
( Wahidin. 2019)

Adapun upaya yang dapat


dilakukan orang tua dalam
meningkatkan motivasi belajar
anak antara lain:
1. Mengetahui hasil,
2. Memberikan hadiah dan hukuman,
3. Menyediakan alat atau fasilitas yang
dibutuhkan.
Orang tua sebagai pendidik harus
senantiasa memperhatikan perkembangan
pribadi anak sebagai penentu dalam
perlakukan pendidikan yang sesuai
dengan periode atau tingkat usia serta
kemampuan berfikir anak.

Menurut Zakiah Daradjat tanggung jawab


pendidikan Islam yang dibebankan orang
tua sekurang-kurangnya adalah:
1. Memelihara dan membesarkan anak.
Ini adalah bentuk yang paling
sederhana dari tanggung jawab setiap
orang tua dan merupakan dorongan
alami untuk mempertahankan
kelangsungan hidup manusia.
2. Melindungi dan menjamin
kesamaan, baik jasmaniah maupun
rohaniah, dari berbagai gangguan
penyakit dan dari penyelewengan
kehidupan dan tujuan hidup yang
sesuai dengan falsafat hidup dan
agama yang dianutnya.
3. Memberi pengajaran dalam arti yang
luas sehingga anak memperoleh
peluang untuk memiliki pengetahuan
dan kecakapan seluas dan setinggi
mungkin yang akan dicapainya.
4. Membahagiakan anak, baik dunia
maupun akherat, sesuai dengan
pandangan dan tujuan hidup muslim.
8 Model pembelajaran Hasil kajian literasi :
yang dilakukan guru
belum menyesuaikan Karakteristik peserta didik
dengan gaya belajar Cruickshank mengemukakan beberapa
karakteristik umum siswa yang perlu
dan karakteristik mendapatkan perhatian dalam mendesain
siswa proses atau aktivitas pembelajaran, yaitu:
1. kondisi sosial ekonomi,
2. faktor budaya,
3. jenis kelamin,
4. partumbuhan,
5. gaya belajar dan
6. kemampuan belajar. (Hani Hanifah,
Susi Susanti, Aris Setiawan Adji,
2020)

Hesti Prastiwi, Kanthi Pamungkas Sari1,


Irham Nugroho (2021). Mengenali
karakteristik peserta didik akan membantu
guru untuk menghantarkan peserta didik
meraih cita-citanya. Ketika guru dapat
memahami karakteristik setiap peserta
didiknya, guru akan dapat memberikan
pendekatan dan perlakuan yang tepat
khususnya dalam proses pembelajaran,
berlaku adil, dan dapat menyelesaikan
permasalahan yang dialami peserta didik
dengan memperhatikan karakteristiknya.

Model pembelajaran :

Joyce & Weil, 1986 (dalam


Suyanto, 2013 : 154) menyatakan,
bahwa model pembelajaran adalah
suatu rencana atau pola yang dapat
digunakan untuk merancang tatap
muka di kelas atau pembelajaran
tambahan di luar kelas dan untuk
menyusun materi pembelajaran
Model dan Bentuk Model Pembelajaran
(Tinjauan Pustaka). Ni Made Sueni (2
Model Pembelajaran mempunyai 4 ciri
khusus, yaitu:
1. Bersifat rasional, teoritik yang
disusun oleh penciptanya
2. Berorientasi pada mencapai
tujuan pembelajaran
3. Berpijak pada cara khusus agar
model tersebut sukses
dilaksanakan
4. Berpijak pada lingkungan
belajar kondusif agar tujuan
tercapai
Bentuk model Pembelajaran. Ada 3
macam, yaitu
1. Model Pembelajaran lansung
2. Model Pembelajara tak langsung
3. Model pembelajaran Kooperatif

9 Guru masih
menggunakan model
pembelajaran yang
monoton, sehingga
siswa kurang antusias
dalam proses
pembelajaran

10 Siswa kurang
memahami garis
prinses dalam
pembuatan busana
pesta
11 Guru dan siswa belum
mengusai cara
mendesain dengan
mengguanakan
komputer
(photoshop) pada
pelajaran desain
busana.

Sumber
Antusias
Kurniawan, AS; Puji Prastowo; Darussalim; Lily P Harahap (2021). ANTUSIASME
BELAJAR SISWA KELAS X ILMU PENGETAHUAN BAHASA PADA LINTAS MINAT
BIOLOGI DI MAN 2 MODEL MEDAN. JURNAL PELITA PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 1.
Halaman : 108 - 117
Syah, M., (2015), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung, PT Remaja
Rosdakarya

Minat

Sardiman, AM (2015), Interaksi dan Motivasi belajar Mengajar, Cet. IV; Jakarta: CV.
Rajawali.
Sardiman, (2013), Interaksi dan Motivasi belajar Mengajar, Cet. IV; Jakarta: CV. Rajawali.
Gie, The Liang (2014), Cara belajar yang efektif, Cet. I; Yogyakarta PUBIB.

ANDI ACHRU P.
JURNAL IDAARAH, VOL. III, NO. 2, DESEMBER 2019
 205
PENGEMBANGAN MINAT BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN MINAT BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN JURNAL
IDAARAH, VOL. III, NO. 2, DESEMBER 2019
Karakteristik siswa
PP NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Hesti Prastiwi, Kanthi Pamungkas Sari, Irham Nugroho, (2021). Tingkat Pemahaman Guru
Terhadap Karakteristik Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Tematik di MI. Borobudur Islamic
Education Review, Vol. 1, No. 2 (2021)

Anda mungkin juga menyukai