Anda di halaman 1dari 5

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi
No. telah
masalah penyebab masalah
diidentifikasi
1 Rendahnya Hasil Kajian Literatur: Setelah dilakukan analisis
semangat dan Guru: terhadap hasil kajian
minat belajar 1. Guru bersikap tidak literatur dan wawancara,
peserta didik menyenangkan; dapat diketahui bahwa
pada mata 2. Metode pengajaran guru kurang penyebab maslah Kurangnya
pelajaran interaktif atau pasif; dan motivasi peserta didik dalam
Bahasa 3. Guru tidak ahli mengajar pelajaran mempelajari Bahasa Inggris
Inggris. bahasa Inggris. adalah sebagai berikut:
Siswa: 1. Pelajaran Bahasa
1. Mereka menganggap bahasa Inggris dianggap
Inggris itu membingungkan; membingngkan,
2. Mereka tidak suka pelajaran bahasa terlebih Bahasa
Inggris; dan Inggris bukan bhasa
3. Mereka mengatakan bahwa bahasa yang digunakan
Inggris itu tidak penting. Gunawan sehari-hari.
Tambunsaribu dkk (2021) 2. Kurangnya
pembendaharaan
Hasil Wawancara: kosa kata dan
Peserta didik: pemahaman
(Wulan-XI RPL 2) grammar
3. Metode
1. Waktu/ Jam pelajaran yang sudah pembelajaran yang
terlalu siang mempengaruhi tidak intrekatif dan
semangat belajar. pasif.
2. Sedikit dalam menguasai kosa kata.
3. Bukan bahasa yang digunaka
sehari-hari sehingga tidak masalah
jika mereka tidak bisa berbahasa
inggris
(2022.8.31/ 13.50 WIB)

Guru:
Dzul Karunia A.F, S.Pd- Guru B. Inggris
1. Siwa tidak memahami Tata Bahasa
Inggris (grammar)
2. Kurangnya siswa dalam
pembendaharaan kata
(vocabularies)
3. Bahasa Inggris bukan bahasa
sehari-hari siswa
(2022.8.31/ 15.40 WIB)

2 Peserta didik Hasil Kajian Literatur: Sehubungan dengan temuan


kesulitan 1. penguasaan kosa kata dalam tersebut, saya
dalam mata Bahasa Inggris siswa masih menyimpulkan bahwa:
pelajaran kurang. 1. masalah utama
bahasa terdapat pada
Inggris, 2. Ketidaktahuan siswa mengenai penguasaan kosa
khusunya apa yang akan ditulis, kata, dan
dalam 3. minat dan motivasi siswa untuk menentukan ide/
keterampilan belajar Bahasa Inggris yang masih gagasan.
menulis teks rendah karena peserta didik 2. guru harus
dalam bahasa beranggapan bahwa Bahasa memfasilitasi
inggris. Inggris lebih sulit untuk dipelajari dengan memberikan
dibandingkan Bahasa Indonesia. motivasi tinggi
Hindri Mauludfiana dkk (2019) untuk proses belajar
bahasa inggris
II.
Para siswa harus memiliki kosakata yang 3. Siswa kesulitan
cukup untuk mengomunikasikan ide-ide dalam memahami/
mereka secara efektif dan efisien, dalam menentukan generic
bentuk lisan maupun tulisan. Setyorini, structure.
(2018)

Hasil Wawancara:
Guru:
Nurahman Hasbullah, S.Pd-Guru B. Ingris)
1. Siswa kesulitan dalam
membedakan generic structure,
terkadang tertukar dengan jenis teks
satu dan lainnya.
2. penguasaan kosa kata yang rendah
pada peserta didik
(2022.9.1/ 10.56 WIB)

3 Hubungan Hasil Kajian Literatur: Kurangnya hubungan guru


Guru dengan 1. waktu, dengan siswa dan orang tua
siswa dan 2. pandangan orang tua tentang guru, dalam proses Pendidikan
orangtua 3. rasa percaya diri orang tua masih adalah sebagai berikut:
dalam proses rendah
pendidikan 4. masih terbatasnya kemampuan dan 1. Guru dan peserta
kurang terjalin pemahaman guru dan orang tua didik hanya
dengan baik. terkait kerjasama antara guru dan berinteraksi di kelas.
orang tua. Ilfi Nur Diana dkk 2. Kurangnya
(2020) pemahaman
orangtua terkait
Hasil Wawancara: kerjasama dalam
Guru: pendidikan
Maya Nadia Septiani, S.Sos-Guru BK 3. Tidak semua
1. Tidak semua orangtua bisa diajak orangtua mudah
komunikasi mengenai pembelajaran diajak
anaknya disekolah dengan baik, berkomunikasi,
disamping alasan jarak, pekerjaan dengan alasan
dan alasan lainnya. pekerjaan dan
2. Siswa merasa berkomukasi dengan masalah keluarga.
orangtua mengenai proses 4. Kurang terjalinnya
pembelajaran tidak begitu penting. komunikasi antar
3. Orang tua terkadang malu untuk peserta didik dan
menanyakan proses kegiatan orangtua.
pembelajaran anaknya disekolah.
Tidak sedikit orangtua yang
mengabaikan komunikasi dengan
anak.
4. Interaksi guru dan siswa hanya
dalam pembelajaran di kelas saja
5. Komunikasi hanya satu arah
dengan siswa dan tidak dengan
orang tuanya.
6. Kurang intennya kegiatan
paguyuban orang tua siswa di
sekolah.
(2022.9.1/09.50 WIB).

4 Pemanfaatan Hasil Kajian Literatur: Kurangnya pemanfaatan


model Hasil observasi terhadap aktivitas guru dan model model pembelajaran
pembelajaran siswa menunjukkan bahwa terdapat inovatif dalam
inovatif kurang beberapa kegiatan yang belum maksimal menyampaikan materi
maskimal dilakukan oleh guru diantaranya: pelajaran berdasarkan
1. Dalam perancangan pelaksanaan karakteristik siswa adalah
pembelajaran guru kurang sebagai berikut:
memahami dan mengingat langkah- 1. Guru lebih sering
langkah pembelajaran sesuai sintak menggunakan
yang ada pada model pembelajaran. metode ceramah
Sehingga guru kurang mampu 2. Kurangnya inovasi
dalam menstimulus siswa untuk dan memahami
menemukan sendiri masalah yang model-model
ada pada materi pembelajaran, pembelajaran
2. dalam pengawasan kelas guru 3. Pembelajaran tidak
kurang mampu mengarahkan siswa dibangun dari akar
yang kurang pintar untuk terlibat masalah kesulitan
aktif dengan bekerjasama dalam pembelajaran siswa.
kelompok, 4. Siswa tidak aktif
3. terkendala dalam menyediakan alat dalam proses
dan bahan jika diperlukan dalam pembelajaran.
melakukan proyek.
4. Dalam model pembelajaran tertentu
guru kurang menyiasati waktu yang
tersedia,
5. Guru kurang mampu dalam
menguasai teknologi
6. Pengelolaan dan pengawasan kelas
yang tidak dapat berjalan dengan
maksimal
7. Ketidakaktifannya siswa dalam
proses pembelajaran. Indah Fajar
Friani dkk (2017)

Hasil Wawancara:
Guru:
Encep Gunaepi, S.T. -Guru Produktif
TBSM
1. Tidak adanya kesadaran dari Guru
bahwa apa yang kita sapaikan harus
sesuai/ kontekstual (dapat
diterapkan dalam kehidupan nyata)
2. Guru tidak mengimbangi kegiatan
pembelajaran dengan TIK,
sehingga siswa tidak tertarik
dengan pembelajaran
3. Guru cenderung memakai model
pembelajaran ceramah.
4. Guru kurang berinovasi dalam
penyampaian pembelajaran.
(2022.9.1/10.30 WIB)

5 Kurangnya Hasil Kajian Literatur: Kurangnya penggunaan


pemanfaatan I. TIK/teknologi dalam proses
dan 1. menguras waktu yang cukup pembelajaran adalah sebagai
Penggunaan banyak, berikut:
Teknologi/ 2. terbatasnya jumlah infokus, siswa 1. Kurang terbiasanya
Inovasi dalam kurang memahami materi yang guru menggunakan
pembelajaran disampaikan, media/aplikasi
seperti 3. tidak tersedianya jaringan internet pembelajaran
Projector, dan tidak tersedianya layar infokus berbasis
Laptop, dan di sekolah sehingga dalam proses TIK/teknologi.
penunjang pembelajaran guru menggunakan 2. Guru sering merasa
lainnya. papan tulis untuk memantulkan repot jika harus
cahaya dari infokus. Sutria mempersiapkan
Ningsih dkk (2020) pembelajaran yang
berbasis teknologi
Hasil Wawancara:
Guru:
Yanti Herlani, S.P-Guru Produktif ATPH
1. Guru merasa persiapan penggunaan
alat TIK cukup memakan banyak
waktu (repot).
2. Kurang terbiasanya guru
menggunakan media/aplikasi
pembelajaran berbasis
TIK/teknologi.
(2022.9.1/10.10 WIB)
DAFTAR PUSTAKA

Tambunsaribu, G., & Galingging, Y. (2021). Masalah Yang Dihadapi Pelajar Bahasa Inggris Dalam
Memahami Pelajaran Bahasa Inggris. Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra Dan Budaya, 8(1), 30-41.

MirantI, A. M. (2021). Analisis Kesulitan Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII di
MTS Negeri 1 Sinjai.

Education, J. (2019). Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Pendek (Short Essay)


Bahasa Inggris. 7(2), 203–209.

Diana, I. N. (2020). KERJASAMA ORANG TUA DAN GURU DALAM MENINGKATKAN


HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELOMPOK BERMAIN MAMBAUL ULUM. J+ PLUS
UNESA, 9(2).

Friani, I. F., Sulaiman, S., & Mislinawati, M. (2017). Kendala guru dalam menerapkan model
pembelajaran pada pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013 di sd negeri 2 kota banda aceh.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Unsyiah, 2(1), 88-97.

Ningsih, S. (2020). Problematika Guru Dalam Menggunakan Teknologi Informasi Dan Komunikasi
(TIK) dan Implikasinya di Sekolah Dasar (Doctoral dissertation, Universitas Jambi).

Anda mungkin juga menyukai