Anda di halaman 1dari 7

NAMA : YUYUN CAHYANI, S.

Pd
NIM : 2253B42407

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah


No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
1 Guru Kesulitan Kajian Literatur: Berdasarkan kajian literatur dan hasil
menerapkan metode 1. Menurut Wahyuningtyas, Asna. 2020 dalam studinya wawancara dapat disimpulkan bahwa analisis
pembelajaran tentang “Problematika Guru dalam Menghadapi Gaya eksplorasi penyebab Guru Kesulitan
berdasarkan gaya Belajar Siswa Kelas 5 MI Sailul Ulum Pagotan Madiun” menerapkan metode pembelajaran berdasarkan
belajar siswa yang Menuliskan bahwa Problematika yang dihadapi guru dalam gaya belajar siswa yang berbeda-beda dalam
berbeda-beda dalam mengenal gaya belajar siswa: kelas yang heterogen adalah sebagai berikut;
kelas yang heterogen. a) Kesulitan dalam menghadapi perbedaan karakteristik a) Guru belum mengetahui karakteristik
peserta didik, perbedaan individu yang meliputi peserta didik sehingga menerapkan model
intelegensi, watak, dan latar belakang, pembelajaran yang klasikal secara homogen
b) Kesulitan menentukan materi yang cocok dengan b) Guru sulit mengingat karakter atau gaya
kejiwaan dan jenjang pendidikan peserta didik, belajar siswa dikarenakan jumlah peserta
c) Kesulitan dalam menyesuaikan materi pembelajaran didik terlalu banyak.
dengan berbagai metode supaya peserta didik tidak c) Guru hanya berorientasi pada hasil peserta
segera bosan. didik dalam proses pembelajaran.
d) Kesulitan dalam memperoleh sumber dan alat d) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/Modul
pembelajaran, Ajar yang disusun guru belum memfasilitasi
e) Kesulitan dalam mengadakan evaluasi dan heterogenitas peserta didik
pengaturan waktu e) Guru kesulitan menyesuaikan metode,
materi, dan waktu pembelajaran agar siswa
2. Wilda Anikma ( 2017) dalam studinya menemukan bahwa tidak bosan
faktor yang menghambat guru mengatasi differensiasi gaya
belajar antara lain:
a. Perbedaan individu dalam belajar,
b. Masalah disekolah maupun diluar sekolah yang
mempengaruhi konsentrasi siswa dalam belajar,
c. Guru kesulitan mengadakan evaluasi dan pengaturan
waktu dan perlu tenaga yang banyak untuk
memperhatikan siswa
Hasil Wawancara:
1. Hasil Wawancara dengan rekan sejawat, Linggar
Listiyaningrum, S.Pd ( Guru Bimbingan dan
Konseling)
Penyebab :
Guru belum mengetehui gaya belajar masing-masing siswa
2. Hasil Wawancara dengan Pakar; Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kurikulum
Sigid Widagdo, S.Pd

Penyebab;
a. Jumlah peserta didik dalam satu rombongan belajar (32
s/d 36 peserta didik) per rombel menjadikan guru tidak
mudah mengingat masing-masing peerta didik dengan
keberagamannya.
b. Guru kurang memahami tentang pentingnya
membangun growth minset peserta didik. Sehingga
pembelajaran berorientasi pada hasil yang pada
akhirnya pembelajarn tidak memperhatikan proses
peserta didik dalam pembelajaran (Semua dianggap
mempunyai kemampuan sama)
c. Guru kurang memahami tentang jenis-jenis gaya belajar
peserta didik dan cenderung mengimplementasikan
pembelajarn klasikal secara homogen.
d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/Modul Ajar yang
disusun guru belum memfasilitasi heterogenitas peserta
didik
2 Peserta didik kurang Kajian Literatur: Berdasarkan kajian literatur dan hasil
berminat membaca 1. Menurut (Anjani, Dantes, dan Arawan, 2019: 75) wawancara dapat disimpulkan bahwa analisis
teks Bahasa Inggris “Minat baca adalah kecenderungan jiwa seseorang eksplorasi penyebab peserta didik kurang
secara mendalam yang ditandai dengan perasaan berminat membaca teks Bahasa Inggris adalah
senang serta berkeinginan kuat untuk membaca tanpa sebagai berikut;
adanya paksaan” 1) Kurangnya vocabulary pada siswa karena
Beberapa faktor yang mempengaruhi minat guru kurang memfasilitasi siswa dalam
membaca adalah : menghafal vocabulary
1. Lingkungan. 2) Siswa kurang membiasakan diri membaca
Lingkungan merupakan hal yang sangat berpengaruh teks bahasa inggris karena guru kurang
dalam kehidupan seseorang, dimana kepribadian dan memfasilitasi budaya membaca Bahasa
pola fikir seseorang akan terbentuk dari Inggris.
lingkungannya. ... 3) Siswa malas membaca karena kurang guru
2. Perkembangan teknologi. kurang melakukan apersepsi.
3. Copy Paste. 4) Siswa tidak menyukai jenis bacaan karena
4. Sarana kurang memadai. guru kurang memfasilitasi jenis-jenis teks
5. Kurangnya Motivasi sesuai dengan minat baca siswa.
Hasil Wawancara:
1. Hasil Wawancara dengan teman sejawat, Dra. Hj. Dwi
Ernawati
( Guru Senior Bahasa Inggris )
Penyebab ;
1) Kurangnya vocabulary pada siswa
2) Siswa kurang membiasakan diri membaca teks bahasa
inggris
2. Hasil Wawancara dengan Siswa, Muhammad Daffa
Adhiprama ( X DKV 2 )
Penyebab;
1. Siswa malas membaca
2. Siswa kurang paham
3. Siswa tidak suka dengan jenis bacaannya
3 Peserta didik kurang Kajian Literasi: Berdasarkan kajian literatur dan hasil
termotivasi untuk 1. Dörnyei (1998) claimed that motivation is a key factor wawancara dapat disimpulkan bahwa analisis
berbicara bahasa in learning including English speaking. It is an inner eksplorasi penyebab peserta didik kurang
inggris source, preference, desire, emotion, reason, need, termotivasi untuk berbicara bahasa inggris
impulse or purpose that moves a person to a particular adalah sebagai berikut;
action. Motivation is regarded as one of the prime a. Siswa sudah nyaman dengan menggunakan
factors that influence the speed and amount of success Bahasa Indonesia karena guru kurang
of foreign language learners memberikan kesempatan kepada siswa
2. Dornyei (2001: 5) said that “In my view correct untuk berbicara menggunakan Bahasa
belief that during the lengthy and often tedious Inggris
process of mastering a foreign/ second language, b. Siswa tidak membutuhkan Bahasa Inggris
the learners enthusiasm, commitment and persistence dalam kehidupan sehari-harinya atau masa
are the key determinants of success and failure”. yang akan datang karena guru kurang
3. Zulfitri (2021) dalam studinya Sebuah analisa faktor- memberikan motivasi akan pentingnya
faktor yang mempengaruhi kesulitan berbicara Bahasa Inggris di masa akan datang.
bahasa inggris pada mahasiswa pendidikan bahasa c. Siswa kurang percaya diri karena guru
inggris UMN AL Washliyah Medan, Tahun Pelajaran kurang memberikan motivasi siswa untuk
2019/2021, menemukan ada delapan faktor yang menumbuhkan kepercayaan diri.
mempenagruhi rendahnya kecakapan berbicara bahasa d. Siswa memiliki kosa kata yang sedikit
Inggris mahasiswa, antara lain; karena guru kurang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menghafal
a. Rendahnya perbendaharaan kata kosa kata.
b. Tidak adanya tema berbicara bahasa Inggris
c. Lemahnya penguasaan tata Bahasa Inggris
d. Pengaruh bahasa ibu
e. Tekanan dalam bahasa inggris
f. Motivasi belajar
g. Metode mengajar dosen
h. Silang budaya Bahasa Indonesia dengan bahasa
Inggris
Hasil Wawancara;
1. Hasil Wawancara dengan guru sejawat guru Bahasa
Inggris,
Dewi Novelia, S.Pd, M.Pd

Penyebab siswa kurang minat berbicara Bahasa


Inggris:
a. Kurang percaya diri
b. Sedikit memiliki kosa kata

2. Hasil Wawancara dengan siswa, Muhhamad Habib


Mustofa
( X DKV 1 )
Penyebab siswa kurang minat berbicara Bahasa
Inggris;
a. Sudah nyaman dengan Bahasa Indonesia dan
bahasa sehari-hari
b. Merasa tidak membutuhkan Bahasa Inggris dalam
kehidupannya baik sekarang maupun akan datang

Anda mungkin juga menyukai