Anda di halaman 1dari 18

Amalia Rahmawati/Bahasa Inggris 002

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
1 Rendahnya Kajian Pustaka:
motivasi 1. Menurut Dyah & Sudibjo (2021), terdapat pengaruh positif peran Terdapat faktor internal yang mempengaruhi rendahnya motivasi
belajar siswa orang tua, kreativitas guru, minat belajar terhadap motivasi belajar belajar diungkapkan oleh Maruf et all (2022) yang senada dengan
siswa hasil wawancara dengan Setyaningsih (2022) yaitu terkait sikap
2. Menurut Maruf et all (2022) terdapat 3 faktor internal yang negatif terhadap Bahasa Inggris. Faktor internal lain yaitu
menyebabkan rendahnya motivasi belajar rendah yaitu pengaruh rendahnya minat belajar disampaikan oleh Dyah & Sudibjo (2021)
bahasa ibu, sikap negatif terhadap Bahasa Inggris dan kurangnya dan ditegaskan oleh pendapat Zikri (2022). Selain 2 faktor internal
percaya diri. Sedangkan faktor eksternal yang menyebabkan diatas, terdapat faktor internal lain penyebab rendahnya motivasi
rendahnya motivasi belajar Bahasa Inggris adalah kemampuan belajar yaitu kurang percaya diri dan pengaruh bahasa ibu (Maruf
guru, fasilitas yang kurang, materi belajar yang kurang dan et all).
lingkungan kelas.
3. Menurut Alyousif&Alsuhaibani (2021) bahwa kurangnya topik Selain faktor intrinsik, terdapat pula faktor ekstrinsik yang
yang menarik, kurangnya waktu berlatih Bahasa Iggris, terlalu menyebabkan motivasi belajar siswa rendah. Faktor eksternal yang
fokus pada tatabahasa, dan guru yang kurang kompeten merupakan pertama yaitu tidak adanya tujuan belajar yang jelas seperti yang
faktor yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa dalam
diungkapkan oleh Zikri (2022), Setyaningsih (2022) dan juga
Bahasa Inggris.
Wawancara Pakar : pendapat siswa. Guru yang kurang kompeten juga menjadi faktor
Narasumber: Rizatmi Zikri, M.Pd. penyebab rendahnya motivasi belajar siswa rendah seperti yang
Pekerjaan : Dosen aktif di Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas diungkapkan oleh Dyah & Sudibjo (2021), Maruf et all (2022) dan
Nadhotul Wathon di Mataram, Lombok Alyousif&Alsuhaibani (2021). Selain 2 faktor diatas, terdapat pula
Waktu wawancara: Kamis, 1 September 2022 pukul 13.43 faktor eksternal lain penyebab rendahnya motivasi belajar siswa
Berdasarkan Zikri (2022), motivasi belajar dipengaruhi oleh: yaitu peran orang tua, materi belajar yang kurang dikuasai, terlalu
motivasi intrinsik yaitu kemauan diri pribadi dan juga motivasi
fokus pada tatabahassa, dan kondisi lingkungan yang tidak
ekstrinsik yaitu kebiasaan belajar yang ditanamkan sejak dini,
kesiapan jasmani dan rohani, dan tujuan belajar yang jelas. mendukung seperti kurangnya fasilitas dan kondisi kelas.
Wawancara Non-Pakar:
Berdasarkan hasil eksplorasi penyebab masalah melalui kajian
1. Guru Senior
pustaka pada artikel dan jurnal ilmiah oleh Dyah&Sudibyo (2021),
Narasumber : Kurnia Setyaningsih, S.Pd.
Maruf et all(2022), dan Alyousif&Alsuhaibani (2021), hasil
Pekerjaan : Guru Mapel Bahasa Inggris di SMP Trisula Muntilann
wawancara kepada narasumber Zikri (2022), Setyaningsih (2022),
Waktu Wawancara: Minggu, 4 September 2022 pukul 09.22
dan juga siswa penyebab masalah rendahnya motivasi belajar siswa
Berdasarkan Setyaningsih (2022), rendahnya motivasi belajar
dapat disimpulkan sebagai berikut:
dikarenakan mereka tidak memahami fungsi dari mempelajari Bahasa
1. Faktor yang berkaitan dengan siswa yaitu minat belajar,
Inggris, anggapan siswa bahwa Bahasa Inggris itu sulit, anggapan
pengaruh bahasa ibu, kepercayaan diri, waktu untuk berlatih
Amalia Rahmawati/Bahasa Inggris 002
Masalah yang
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
bahwa tidak begitu membutuhkan bahasa Inggris sebagai alat bahasa Inggris, kebiasaan belajar sejak dini, kesiapan
komunikasi, dan anggapan tidak bisa berbahasa Inggris karena bukan jasmani dan rohani, rasa bosan dan lelah karena tugas
native speaker. sekolah, dan sikap negatif terhadap Bahasa Inggris,
2. Siswa: kurangnya penguasaan materi, tidak adanya tujuan belajar
Narasumber : Siswa Kelas IX dan VIII SMP Aswaja Dukun yang jelas
Waktu Wawancara: Kamis, 1 September 2022 pukul 13.04 2. Faktor yang berkaitan dengan guru dan pembelajaran yaitu
Hasil: Rendahnya motivasi belajar disebabkan oleh tujuan belajar kreativitas guru, instruksi guru yang terlalu kompleks,
yang tidak jelas, materi yang belum dikuasai sepenuhnya, penjelasan penjelasan guru yang tidak jelas, terlalu fokus pada
guru yang tidak jelas, instruksi yang terlalu kompleks, rasa bosan dan tatabahasa, kurangnya topik yang menarik, dan kemampuan
lelah karena banyak tugas. guru yang kurang.
3. Faktor yang berkaitan dengan lingkungan belajar, yaitu
peran orang tua, lingkungan kelas yang tidak mendukung
dan kurangnya fasilitas
2 Rendahnya Kajian Pustaka : Melalui jurnalnya, Teksan (2019) berpendapat bahwa kesadaran
minat baca 1. Menurut Tarihoran dan Dewi (2020), faktor-faktor yang diri dan kebiasaan membaca adalah dua faktor yang mempengaruhi
Bahasa Inggris menyebabkan rendahnya tingkat minat membaca Bahasa Inggris minat baca seseorang. Hal ini sejalan dengan wawancara bersama
siswa antara lain: faktor lingkungan, kurangnya penguasaan kosakata Zikri (2022) yang juga mengungkapkan bahwa minat baca yang
dalam bahasa Inggris, menjadi bagian dari generasi serba instan, rendah disebabkan oleh motivasi internal siswa dan tidak adanya
game online dan media sosial, serta diri sendiri kebiasaan membaca. Lebih jauh, Zikri (2022) juga mengungkapkan
2. Menurut Teksan, Keziban (2019), minat baca didukung oleh faktor faktor lain yang juga mempengaruhi minat baca siswa yaitu
kesadaran diri, ketersediaan fasilitas, minat pribadi, kebiasaan kurangnya pengetahuan kosakata yang juga senada dengan jurnal
membaca, tujuan yang jelas, rasa ingin tahu, dan dihambat oleh Tarihoran (2020) dan wawancara Setyaningsih (2022), dan panjang
panjang teks dan ketidakjelasan materi. teks yang juga diungkapkan oleh Teksan (2019).
Wawancara Pakar :
Narasumber: Rizatmi Zikri, M.Pd. Selain faktor di atas, terdapat pula faktor lingkungan dan tidak
Pekerjaan : Dosen aktif di Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas tersedianya fasilitas (Teksan,2019) yang juga senada dengan hasil
Nadhotul Wathon di Mataram, Lombok wawancara dengan Zikri (2022). Sedangkan hasil wawancara
Waktu wawancara: Kamis, 1 September 2022 pukul 18.03 dengan siswa menyebutkan bahwa tidak adanya tujuan yang jelas
Berdasarkan Zikri (2022), minat baca yang rendah dikarenakan siswa setelah memahami bacaan mengakibatkan minat baca mereka
tidak mempunyai kebiasaan membaca, minat baca siswa berbeda- rendah. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan Zikri (2022)
beda, motivasi internal siswa, pengetahuan tentang kosakata kurang, dalam wawancaranya dan Teksan (2019) dalam jurnalnya. Lebih
teks yang terlalu panjang, tidak adanya pengantar/kosakata kunci, jauh lagi, Tarihoran (2020) juga menyebutkan bahwa menjadi
tidak adanya bahan ajar/kamus, teks tidak bertema kehidupan generasi serba instan, game online dan media sosial juga menjadi
siswa/remaja, dan kurangnya bimbingan guru. salah satu penyebab rendahnya minat baca siswa.
Wawancara Non-Pakar:
Amalia Rahmawati/Bahasa Inggris 002
Masalah yang
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
1. Guru Senior Berdasarkan hasil eksplorasi penyebab masalah melalui kajian
Narasumber : Kurnia Setyaningsih, S.Pd. pustaka dari jurnal dan artikel ilmiah Tarihoran dan Dewi (2020),
Pekerjaan : Guru Mapel Bahasa Inggris di SMP Trisula Muntilann dan Teksan, Keziban (2019), hasil wawancara kepada Zikri (2022),
Waktu Wawancara: Minggu, 4 September 2022 pukul 09.33
Setyaningsih (2022) dan siswa SMP Aswaja Dukun , hasil diskusi
Berdasarkan Setyaningsih (2022), minat baca anak-anak terhadap
teks bahasa Inggris rendah sekali, karena mereka kesulitan dalam dan refleksi, penyebab rendahnya minat baca Bahasa Inggris siswa
membacanya dan juga tidak memahami maknanya. Meskipun teks adalah:
bacaan itu pendek, anak-anak tetap kurang tertarik untuk
membacanya karena sudah merasa tidak bisa untuk 1. Faktor yang berkaitan dengan siswa yaitu kesadaran diri,
menerjemahkannya. Kebanyakan mereka berdalih bahwa mereka minat pribadi, kebiasaan membaca, rasa ingin tahu,
tidak tahu artinya. kurangnya penguasaan kosakata, kesulitan membaca, dan
2. Siswa: kurangnya pemahaman terhadap teks.
Narasumber : Siswa Kelas IX dan VIII SMP Aswaja Dukun 2. Faktor yang berkaitan dengan guru dan pembelajaran yaitu
Waktu Wawancara: Kamis, 1 September 2022 pukul 13.04 ketidakjelasan materi, teks yang terlalu panjang, tidak ada
Hasil: Kurangnya minat baca siswa dipengaruhi oleh teks yang kosakata pengantar atau kata kunci, teks tidak bertema
panjang dan tidak menarik, tidak ada arahan/ rekomendasi bacaan kehidupan siswa/remaja, kurangnya bimbingan dari guru,
dari guru, tidak ada tujuan yang jelas setelah memahami suatu bacaan, teks yang tidak menarik, tidak ada tujuan yang jelas setelah
kurangnya pemahaman terhadap teks. memahami bacaan, dan tidak ada arahan/rekomendasi
bacaan dari guru.
3. Faktor yang berkaitan dengan lingkungan yaitu ketersediaan
fasilitas dan lingkungan generasi serba instan, game online
dan media sosial.
3 Rendahnya Kajian Pustaka : Mardianti, et all (2021) mengungkapkan bahwa adanya kecemasan
keterampilan 1. Menurut Mardianti, et all (2021) adanya kecemasan membaca membaca dapat mengganggu penguasaan teks-teks Bahasa Inggris.
literasi siswa dapat mengganggu penguasaan teks-teks Bahasa Inggris. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan
2. Menurut Lustyanti& Aprilia (2020), minat baca dan motivasi Mohammad&Muhammad (2021) bahwa sikap negatif terhadap teks
berprestasi berpengaruh secara signifikan dengan kemampuan merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya penguasaan teks
literasi (reading comprehension) bahasa Inggris. Selanjutnya Mohammad&Muhammad (2021) juga
3. Menurut Mohammad & Muhammad (2021), rendahnya tingkat menuliskan faktor lain yang menjadi penyebab rendahnya literasi
akurasi dan komprehensi teks dipengaruhi oleh tingkat eksposur siswa yaitu tingkat eksposur teks yang rendah, dan kepercayaan diri
teks, tingkat kepercayaan diri saat membaca nyaring, dan sikap yang rendah. Hal ini senada dengan Zikri (2022) dan Setyaningsih
negatif terhadap teks. (2022) yang juga mengungkapkan bahwa kurangnya minat baca
4. Menurut Anyiendah et ell (2020), rendahnya kemampuan literasi siswa sehingga kurang eksposur teks menyebabkan pemahaman
(reading comprehension) dipengaruhi oleh rendahnya siswa terhadap teks Bahasa Inggris kurang.
keterampilan memprediksi, meringkas, background knowledge, Dari sudut pandang siswa, literasi yang rendah disebabkan oleh
faktor kurangnya bimbingan guru, teks yang panjang tapi tidak
Amalia Rahmawati/Bahasa Inggris 002
Masalah yang
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
dan ketergantungan guru terhadap buku teks sebagai sumber menarik, tidak menguasai skill dalam membaca, dan kurangnya
belajar. kosakata,. Hal-hal diatas jelas sesuai dengan pernyataan Zikri
5. Menurut Brooks, et all (2021) , terdapat 4 faktor yang (2022) dan Setyaningsih (2022) dalam wawancara mereka.
mempengaruhi keterampilan literasi (reading comprehension)
yaitu : kosa kata, keterampilan mengurai kata, kelancaran Berdasarkan hasil eksplorasi penyebab masalah melalui kajian
membaca dan kemampuan linguistik umum. pustaka pada jurnal ilmiah Mardianti, et all (2021), Lustyanti&
Wawancara Pakar : Aprilia (2020),Mohammad & Muhammad (2021), Anyiendah et ell
Narasumber: Rizatmi Zikri, M.Pd.
(2020), dan Brooks, et all (2021), hasil wawancara kepada Zikri
Pekerjaan : Dosen aktif di Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas
Nadhotul Wathon di Mataram, Lombok (2022), Setyaningsih (2022) dan siswa SMP Aswaja Dukun, hasil
Waktu wawancara: Jum’at, 2 September 2022 pukul 12.05 diskusi dan refleksi, penyebab rendahnya keterampilan literasi
Berdasarkan Zikri (2022), rendahnya keterampilan literasi siswa siswa adalah:
dikarenakan miskonsepsi terkait pemahaman teks bahasa Inggris
yang tidak diluruskan oleh guru, kurangnya kebiasaan membaca 1. Faktor yang berkaitan dengan siswa yaitu minat baca,
siswa di rumah/di luar sekolah, pengetahuan tentang kosakata kurang, kecemasan membaca, motivasi berprestasi, tingkat kepercayaan
teks yang terlalu panjang, tidak adanya pengantar/kosakata kunci, diri, sikap negatif terhadap teks, kemampuan linguistik umum,
tidak adanya bahan ajar/kamus , teks tidak bertema kehidupan kelancaran membaca, rendahnya background knowledge,
siswa/remaja, dan kurangnya bimbingan guru rendahnya kemampuan menganalisis teks, dimanjakan
Wawancara Non-Pakar: teknologi, kurangnya pemahaman terkait teks bahasa Inggris,
1. Guru Senior dan kurangnya penguasaan kosakata
Narasumber : Kurnia Setyaningsih, S.Pd. 2. Faktor yang berkaitan dengan guru dan pemeblajaran yaitu
Pekerjaan : Guru Mapel Bahasa Inggris di SMP Trisula Muntilann ketergantungan guru terhadap buku teks sebagai sumber belajar,
Waktu Wawancara: Minggu, 4 September 2022 pukul 09.47 miskonsepsi terkait pemahaman teks Bhaasa Inggris yang tidak
Berdasarkan Setyaningsih (2022), penyebab rendahnya kemampuan diluruskan oleh guru, tek yang terlalu panjang, tidak menarik,
literasi siswa dalam Bahasa Inggris khususnya reading dan tidak bertema kehidupan remaja/siswa, kurangnya
comprehension karena anak-anak itu malas baca, dimanjakan dengan bimbingan guru dan kurangnya tingkat eksposur teks, tidak
adanya smartphone yang tidak digunakan dengan bijak, seperti adanya pengantar/kata kunci
memfoto dan minta jawaban melalui aplikasi "brainly" atau langsung 3. Faktor yang berkaitan dengan lingkungan belajar yaitu
menggunakan "google translate". kurangnya kebiasaan membaca siswa di rumah/luar sekolah,
2. Siswa: tidak adanya bahan ajar/kamus.
Narasumber : Siswa Kelas IX dan VIII SMP Aswaja Dukun
Waktu Wawancara: Kamis, 1 September 2022 pukul 13.10
Hasil: penyebab rendahnya kemampuan literasi karena siswa kurang
penguasaan kosakata, kurang pemahaman terkait teks bahasa Inggris
dan kurang menguasai skill dalam membaca.
Amalia Rahmawati/Bahasa Inggris 002
Masalah yang
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
4 Model Kajian Pustaka: Kemauan guru untuk menjadi lebih kreatif merupakan salah satu
pembelajaran 1. Menurut Aini & Junaidi (2021), motif guru memilih metode faktor yang mempengaruhi model pembelajaran yang digunakan
monoton dan ceramah antara lain menghemat waktu, agar bisa berinteraksi guru dalam proses pembelajaran merupakan salah satu poin yang
tidak sesuai, secara langsung dengan siswa dan guru bisa melihat penguasaan disampaikan Zikri (2022) dalam wawancaranya. Hal ini sesuai
dan sulit materi siswa secara langsung. dengan jurnal Pazin et al (2021) yang menyebutkan tingkat
mengakomodir 2. Menurut Pazin et al (2021) Terdapat 3 kelompok faktor yang imajinasi, kreativitas dan kepuasan kerja menjadi faktor yang
berbagai gaya mempengaruhi kreativitas guru dalam mengajar yaitu faktor mempengaruhi tingkat kreativitas guru dalam mengajar.
penbelajaran demografik (jenis kelamin, usia, pengalaman mengajar, dan latar
belakang pendidikan), faktor individu (self-efficacy, tingkat Dalam jurnalnya, Aini & Junaidi (2021) menyebutkan bahwa
imajinasi, prinsip pedagogis, sikap, kepribadian, ketekunan, metode ceramah bisa menghemat waktu dan hal ini dikuatkan oleh
kepercayaan diri, motivasi, kepuasan kerja, keterampilan Setyaningsih (2022) yang menyebutkan bahwa guru kembali
teknologi, pembinaan kreativitas, gaya mengajar, kompetensi menggunakan metode ceramah agar proses pembelajaran tetap bisa
profesional, masukan dalam bekerja) dan faktor organisasional berjalan walaupun dengan siswa yang sedikit.
(iklim sekolah, gaya kepemimpinan kepala sekolah, dukungan
lingkungan sekolah, sosial budaya, dan dukungan teman sebaya). Faktor orgaanisasional seperti iklim sekolah dan gaya
Wawancara Pakar : kepemimpinan sekolah, serta dukungana terkait fasilitas juga
Narasumber: Rizatmi Zikri, M.Pd. menjadi faktor kreativitas guru dalam mengajar seperti yang
Pekerjaan : Dosen aktif di Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas disebutkan Pazin et al (2021) dan Zikri (2022) dalam
Nadhotul Wathon di Mataram, Lombok wawancaranya.
Waktu wawancara: Kamis, 1 September 2022 pukul 15.30
Berdasarkan Zikri (2022), model pembelajaran yang monoton Berdasarkan hasil eksplorasi penyebab masalah melalui kajian
dipengaruhi oleh faktor internal guru atau kemauan guru menjadi pustakaAini & Junaidi (2021) dan Pazin et al (2021), hasil
kreatif, dukungan sekolah terkait fasilitas, dan keterampilan guru wawancara kepada Zikri (2022) dan Setyaningsih (2022), hasil
terkait model-model pembelajaran. Sedangkan sulitnya penerapan
diskusi dan refleksi penyebab model pembelajaran monoton, tidak
model pembelajaran berdiferensiasi dipengaruhi oleh banyaknya
gaya belajar dalam suatu kelas, kurangnya alokasi waktu untuk sesuai dan sulit mengakomodir berbagai gaya belajar adalah:
mengakomodir berbagai gaya belajar, sumber belajar yang harus
1. Faktor yang berkaitan dengan siswa yaitu rendahnya
bervariasi, dan metode pembelajaran yang harus bervariasi
kosakata siswa, banyaknya gaya belajar siswa dalam kelas,
Wawancara Non-Pakar:
ketergantungan siswa terhadap guru, dan penguassaan
Guru Senior
materi siswa.
Narasumber : Kurnia Setyaningsih, S.Pd.
2. Faktor yang berkaitan dengan guru yaitu jenis kelamin, usia,
Pekerjaan : Guru Mapel Bahasa Inggris di SMP Trisula Muntilann
latar pelakang pendidikan, pengalaman mengajar, prinsip
Waktu Wawancara: Minggu, 4 September 2022 pukul 10.02
pedagogis yang diyakini, motivasi, kemauan untuk menjadi
Berdasarkan Setyaningsih (2022), Model pembelajaran yang masih
kreatif, kepribadian, kepercayaan dan kemauan diri,
monoton disebabkan oleh rendahnya kosakata siswa, siswa malas
kepuasan kerja, tingkat imajinasi, keterampilan terkait
Amalia Rahmawati/Bahasa Inggris 002
Masalah yang
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
menggunakan kamus sehingga guru menjadi ”kamus berjalan” bagi model pembelajaran, keterampilan teknologi, gaya
mereka, RPP yang tidak sesuai rencana karena kendala teknis seperti mengajar dan kompetensi profesional yang dimiliki.
kurangnya jumlah siswa untuk tugas kelompok, siswa sulit bekerja 3. Faktor yang berkaitan dengan pembelajaran yaitu
sama dengan yang lain, dan perbedaan gender yang menghambat perencanaan pembelajaran yang tidak tepat, metode
pembentukan kelompok belajar. Dari masalah-masalah ini akhirnya pembelajaran yang tidak tepat, kurangnya alokasi waktu,
guru mengubah strategi belajar dan model pembelajaran akhirnya dan interaksi dengan siswa
kembali pada model ceramah. 4. Faktor yang berkaitan dengan lingkungan belajar yaitu iklim
sekolah, dukungan sekolah berupa fasilitas dan sumber
belajar, dukungan teman sebaya, pembinaan kreativitas dan
gaya kepemimpinan kepala sekolah.

5 Pembelajaran Kajian Pustaka: Salah satu faktor yang menyebabkan pembelajaran skill produktif
skill produktif 1. Menurut Zrekat& Al-Sohbani (2022), faktor yang menghambat tidak maksimal adalah langkah-langkah dalam pembelajaran yang
tidak siswa lancar berbahasa Inggris yaitu hambatan teknis (banyaknya belum tepat (Zikri,2022). Hal ini sesuai dengan hasil jurnal Zrekat&
maksimal siswa), pedagogik dan silabus yang belum maksimal, kurangnya Al-Sohbani (2022) yang juga menyebutkan bahwa pedagogik dan
latihan di dalam maupun diluar kelas, kurangnya pengetahuan silabus yang belum maksimal menjadi faktor penghambat siswa
terkait tatabahasa dan kosakata Bahasa Inggris, faktor afektif lancar berbahasa Inggris. Lebih lanjut beliau mengemukakan bahwa
terkait kecemasan dan motivasi, dan rasa malu dan tidak antusias kurangnya latihan juga menjadi penyebab hal tersebut.
untuk berbicara Bahasa Inggris.
2. Menurut Amiruddin et all (2020), kesulitan yang dihadapi guru Kurangnya pengetahuan tata bahasa dan kosakata juga disebutkan
dalam pembelajaran speaking (skill produktif) adalah adanya pola oleh Zrekat& Al-Sohbani (2022) dan Setyaningsih (2022) sebagai
pikir negatif terhadap Bahasa Inggris, dan rendahnya ketertarikan salah satu penyebab pembelajaran skill produktif tidak maksimal.
siswa terhadap Bahasa Inggris. Lebih lanjut Setyaningsih (2022) menyebutkan bahwa kurangnya
Wawancara Pakar : minat dan kemauan siswa juga menjadi penyebab pengembangan
Narasumber: Rizatmi Zikri, M.Pd. skill produktif tidak maksimal. Hal ini didukung oleh Zrekat& Al-
Pekerjaan : Dosen aktif di Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Sohbani (2022) yang berpendapat sama dan juga Amiruddin et all
Nadhotul Wathon di Mataram, Lombok (2020) yang menyebutkan adanya sikap negatif terhadap Bahasa
Waktu wawancara: Kamis, 1 September 2022 pukul 16.38 Inggris menyebabkan pembelajaran tidak maksimal.
Berdasarkan Zikri (2022), Pembelajaran skill produktif belum
maksimal dikarenakan langkah-langkah dalam pembelajaran belum Berdasarkan hasil eksplorasi penyebab masalah melalui kajian
tepat, tujuan pembelajaran belum detail dan sistematis, materi tidak pustaka Amiruddin et all (2020) dan Zrekat& Al-Sohbani (2022),
dekat dengan kehidupan siswa, konsep materi terlalu kompleks, hasil wawancara kepada Zikri (2022) dan Setyaningsih (2022), hasil
output belum sampai ke tahap yang bermakna. diskusi dan refleksi, penyebab pembelajaran skill produktif tidak
Wawancara Non-Pakar: maksimal adalah:
Amalia Rahmawati/Bahasa Inggris 002
Masalah yang
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
Guru Senior 1. Faktor yang berkaitan dengan siwa yaitu banyaknya siswa,
Narasumber : Kurnia Setyaningsih, S.Pd. motivasi belajar, kecemasaan belajar, adanya pola pokir
Pekerjaan : Guru Mapel Bahasa Inggris di SMP Trisula Muntilan negatif terhadap Bahasa Inggris,kurangnya pengetahuan
Waktu Wawancara: Minggu, 4 September 2022 pukul 12.06 tatabahasa dan kosakata Bahasa Inggris, ketergantungan
Berdasarkan Setyaningsih (2022), Ada beberapa Penyebab model terhadap guru.
pembelajaran skill produktif yang tidak maksimal, diantaranya adalah 2. Faktor yang berkaitan dengan guru dan pembelajaran yaitu
rendahnya kemampuan siswa dalam penguasaan kosakata, rendahnya perencanaan dan proses pembelajaran yang tidak tepat,
keinginan atau minat siswa untuk mencari atau menemukan sesuatu kurangnya latihan di dalam maupun di luar kelas, tujuan
karena mereka lebih suka jika langsung diberi tahu, serta sarana dan pembelajaran belum detail dan sistematis, materi tidak dekat
prasarana yang belum memadai. Akibatnya siswa mengandalkan dengan kehidupan siswa, konsep materi terlalu kompleks,
materi yang diberikan oleh guru dan tidak ada usaha untuk dan output pembelajaran tidak bermakna.
mengembangkannya. 3. Faktor yang berkaitan dengan lingkungan yaitu sarana dan
prasarana yang kurang memadai

6 Siswa tidak Kajian Pustaka: Kurangnya familiarnya siswa terhadap soal dan tugas yang berada
bisa 1. Menurut Asrafil et.all (2020) masalah siswa dalam menyelesaikan di level HOTS merupakan salah satu faktor siswa tidak bisa
menyelesaikan soal HOTS adalah kurangnya prior knowledge siswa, siswa tidak menyelesaikan tugas yang berada di level HOTS. Hal ini
tugas yang familiar dengan menyelesaikan soal HOTS, siswa memiliki
diungkapkan oleh Asrafil et.all (2020) dalam jurnalnya dan Zikri
berada pada persepsi negatif terhadap soal HOTS, aktivitas memecahkan
level HOTS masalah menyebabkan beban kognitif bagi siswa (high cognitive (2022) dalam wawancaranya. Selain itu faktor lain yang
load) diungkapkan Zikri (2022) terkait kurangnya pemahaman materi
2. Menurut Syafryadin et al (2022), hal yang menyebabkan masalah juga senada dengan Asrafil et.all (2020) dan Syafryadin et al (2022)
dalam menerapkan HOTS dalam Speaking antara lain kurangnya serta pendapat siswa. Selain itu, Qori et all (2022) juga
pengetahuan argumentasi, kurangnya kosakata dan tata bahasa, menyebutkan faktor lain berupa kegiatan pembelajaran dan metode
kurangnya pengetahuan terkait materi, grogi, dan tidak tahu apa yang terbatas dan tidak mengembangkan HOTS juga berpengaruh
yang harus ditanyakan
terhadap tidak bisanya siswa mengerjakan tugas HOTS. Hal ini
3. Menurut Qori et all (2022), rendahnya keterampilan HOTS dapat
dilihat dari pendekatan dan model pembelajaran yang tidak senada dengan pendapat Setyaningsih (2022). Selain hal di atas,
spesifik, dan kegioatan pembelajaran dan metode terbatas dan tidak faktor lainnya yaitu persepsi negatif, grogi, tidak paham terkait
mengembangkan keterampilan HOTS. instruksi HOTS juga erupakan faktor yang menyebabkan siswa
Wawancara Pakar : tidak bisa menyelesikan soal yang berada di level HOTS.
Narasumber: Rizatmi Zikri, M.Pd.
Pekerjaan : Dosen aktif di Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Berdasarkan hasil eksplorasi penyebab masalah melalui kajian
Nadhotul Wathon di Mataram, Lombok pustaka Asrafil et.all (2020), Syafryadin et al (2022), dan Qori et all
Waktu wawancara: Jum’at, 2 September 2022 pukul 12.14 (2022), hasil wawancara kepada Zikri (2022) dan Setyaningsih
Amalia Rahmawati/Bahasa Inggris 002
Masalah yang
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
Berdasarkan Zikri (2022), siswa tidak bisa menyelesaikan soal HOTS (2022), hasil diskusi dan refleksi penyebab Siswa tidak bisa
karena siswa belum menguasai materi, belum terbiasa menyelesaikan menyelesaikan tugas yang berada pada level HOTS adalah:
tugas HOTS, siswa masih membutuhkan bimbingan guru, belum
menguasai sepenuhnya dalam menyelesaikan soal yang LOTS, Siswa 1. Faktor yang berkaitan dengan siswa yaitu kurangnya prior
belum paham terkait instruksi tugas HOTS. knowledge, tidak familiar dalam menyelesaikan soal HOTS,
Wawancara Non-Pakar: kurang pemahaman terkait instruksi, persepsi negatif
Guru Senior
terhadap soal HOTS, kurangnya pengetahuan terkait materi,
Narasumber : Kurnia Setyaningsih, S.Pd.
Pekerjaan : Guru Mapel Bahasa Inggris di SMP Trisula Muntilan kurangnya pengetahuan argumentasi, grogi, ketergantungan
Waktu Wawancara: Minggu, 4 September 2022 pukul 12.21 terhadap samrtphone, beban kognitif dan kurangnya
Menurut Setyaningsih (2022), rata-rata siswa kurang mampu bimbingan guru.
menyelesaikan soal-soal HOTS dengan baik karena rendahnya 2. Faktor yang berkaitan dengan guru dan pembelajaran yaitu
kemampuan menerjemahkan, rendahnya penguasaan kosakata bahasa pendekatan dan model pembelajaran yang tidak spesifik,
Inggris, rendahnya motivasi belajar siswa, anak-anak cepat mengeluh kegiatan pembelajaran dan metode terbatas dan tidak
dan membiarkan saja soal-soal itu, siswa hanya menjawab pertanyaan
mengembangkan keterampilan HOTS
sebisanya, dan siswa bergantung pada bantuan smartphone.
Siswa
Narasumber : Siswa Kelas IX dan VIII SMP Aswaja Dukun
Waktu Wawancara: Kamis, 1 September 2022 pukul 13.15
Hasil : Siswa tidak bisa menyelesaikan soal HOTS karena kurang
pemahaman materi, kurang paham terkait instruksi tugas, dan kurang
bimbingan guru.
7 Guru tidak Kajian Pustaka: Guru tidak maksimal dalam pembuatan materi tambahan untuk
maksimal 1. Menurut Edward. C et all (2020) faktor penghambat guru tidak bisa siswa disebabkan oelh kurangnya keterampilan guru dalam
dalam mengembangkan materi tambahan antara lain: kurangnya menguasai materi (Edward. C et all, 2020). Hal ini senada dengan
pembuatan keterampilan dan pengetahuan TIK, kurangnya waktu, kurangnya yang disampaikan Taş (2022) maupun Zikri (2022). Lebih lanjut
materi materi, kurangnya biaya, beban mengajar, tugas administrasi Edward juga menyampaikan bahwa kurangnya keterampilan dan
tambahan tambahan, stres, kurangnya dukungan, tidak adanya koneksi pengetahuan TIK juga ikut berperan dalam tidak maksimalnya
untuk siswa internet, dan sikap negatif terhadap perkembangan materi pembuatan materi tambahan. Hal ini diperkuat oleh Zikri (2022)
tambahan. yang juga mengungkapkan terkait faktor beban mengajar dan
2. Menurut Taş (2022) kesulitan yang dihadapi guru saat administrasi sebagai faktor lainnya. Beban administrasi juga
mengadaptasi materi antara lain kesulitan dalam perencanaan disinggung oleh Edward. C et all (2020) yang secara tidak langsung
(durasi, rencana adaptasi yang efektif, kesesuaian) dan kesulitan berimbas pada kurangnya waktu dan kesulitan perencanaan
dalam mengorganisir dan menyampaikan materi adaptasi (urutan (Taş,2022) yang membuat guru ragu dalam menambah materi
(Setyaningsih, 2022; Tas, 2022)
Amalia Rahmawati/Bahasa Inggris 002
Masalah yang
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
dan pemilihan topik, batasan adaptasi, pengguanaan metode yang Selain hal diatas, faktor ekstern seperti kurangnya biaya, dan
berbeda, dan keraguan dalam menambah materi) kurangnya dukungan pihak sekolah juga menjadi faktor yang
Wawancara Pakar : menyebabkan guru tidak maksimal dalam pembuatan materi
Narasumber: Rizatmi Zikri, M.Pd. tambahan bagi siswa.
Pekerjaan : Dosen aktif di Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas
Nadhotul Wathon di Mataram, Lombok Berdasarkan hasil eksplorasi penyebab masalah melalui kajian
Waktu wawancara: Sabtu, 3 September 2022 pukul 11.32 pustaka Taş (2022) dan Edward. C et all (2020), hasil wawancara
Berdasarkan Zikri (2022), guru tidak maksimal dalam pembuatan kepada Zikri (2022) dan Setyaningsih (2022), diskusi dan refleksi,
materi tambahan dikarenakan kurangnya keterampilan guru
penyebab guru tidak maksimal dalam pembuatan materi tambahan
menguasai materi, kurangnya keterampilan guru dalam
mengembangkan materi tambahan yang sesuai, kurangnya waktu untuk siswa adalah:
untuk mengembangkan materi, terdapat beban mengajar dan tugas
1. Faktor yang berkaitan dengan siswa yaitu permasalahan
administrasi, kurangnya dukungan dari pihak sekolah, dan kurangnya
siswa, tingkat kemampuan siswa
pengetahuan dan keterampilan TIK
2. Faktor yang berkaitan dengan guru dan pembelajaran yaitu
Wawancara Non-Pakar:
stress, beban mengajar, sikap negatif terhadap
Guru Senior
pengembangan materi tambahan, kurangnya menguasai
Narasumber : Kurnia Setyaningsih, S.Pd.
materi, kurangnya keterampilan dan pengetahuan TIK,
Pekerjaan : Guru Mapel Bahasa Inggris di SMP Trisula Muntilan
kurangnya keterampilan dalam demgambangkan materi
Waktu Wawancara: Minggu, 4 September 2022 pukul 12.24
tambahan yang sesuai, pembelajaran yang tidak efektif.
Menurut Setyaningsih (2022), penyebab guru tidak maksimal
3. Faktor yang berkaitan dengan lingkungan yaitu kurangnya
membuat materi tambahan karena guru fokus mengatasi masalah di
biaya, kurangnya waktu untuk mengmbangkan materi,
dalam kelas yang menghabiskan waktu pembelajaran, pembelajaran
fasilitas yang tidak memadai, beban administrasi lainnya,
kurang efektif karena siswa kurang mampu dan mau untuk belajar
kurangnya dukungan dari pihak sekolah
dengan metode belajar yang baik, kurangnya waktu untuk
mengembangkan materi tambahan untuk siswa, dan target
penyelesaian pembelajaran tidak tepat karena harus mengulang
pembelajaran yang belum dikuasai siswa.
8 Guru dan Kajian Pustaka Dua masalah yang disampaikan Hafifah dan Sulistyo (2020) dalam
siswa sulit 1. Menurut Hafifah dan Sulistyo (2020), terdapat dua masalah yang jurnalnya senada dengan yang disampaikan Buangbeng-Andoh
memanfaatkan menyebabakan guru tidak menerapkan teknologi secara maksimal (2020) yaitu sulitnya guru memanfaatkan TIK dalam pembelejaran
TIK dalam yaitu tidak tersedianya fasilitas ICT (internet dan peralatan adalah karena tidak tersedianya fasilitas dan kurangnya pelatihan
pembelajaran lainnya) dan kurangnya pelatihan ICT bagi guru. TIK yang diterima guru. Hal ini diperkuat oleh pendapat Zikri
2. Menurut Buangbeng-Andoh (2020) faktor yang mempengaruhi (2022) yang mengungkapkan bahwa belum adanya pembimbingan
implementasi TIK oleh guru dalam pembelajaran adalah TIK dari pihak lain menyebabkan guru sulit mengembangkan TIK
dalam pembelajaran. Hal senada juga disampaikan Setyaningsih
Amalia Rahmawati/Bahasa Inggris 002
Masalah yang
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
ketersediaan pelatihan ICT, keterampilan dan kemampuan ICT (2022) yang berpendapat bahwa kurangnya dukungan sekolah
guru, sikap guru terhadap ICT, dan dukungan pemimpin/institusi menyebabkan sulitnya pemanfaatan Tik dalam pembelajaran.
Wawancara Pakar :
Narasumber: Rizatmi Zikri, M.Pd. Berdasarkan hasil hasil eksplorasi penyebab masalah melalui kajian
Pekerjaan : Dosen aktif di Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas pustaka Hafifah dan Sulistyo (2020) dan Buangbeng-Andoh (2020),
Nadhotul Wathon di Mataram, Lombok hasil wawancara kepada Zikri (2022) dan Setyaningsih (2022),
Waktu wawancara: Sabtu, 3 September 2022 pukul 11.32
diskusi dan refleksi, penyebab guru dan siswa sulit memanfaatkan
Berdasarkan Zikri (2022), guru kurang memanfaatkan TIK
dikarenakan guru masih sulit menggunakan teknologi dan belum ada TIK dalam pembelajaran adalah:
pembimbingan TIK dari pihak lain baik sekolah maupun pihak luar
1. Faktor yang berkaitan dengan siswa yaitu tidak adanya
untuk membantu guru tersebut. Sedangkan siswa kurang
pembimbingan secara khusus (mapel), teknologi yang
memanfaatkan TIK dikarenakan kurang sarana dan prasana dari
digunakan tidak familiar, persepsi siwa terhadap
sekolah dan tidak adanya pembimbingan secara khusus (mapel), tidak
penggunaan TIK sebatas untuk hiburan, adanya rasa lelah
ada jaringan/akses internet, pembelajaran tidak memanfaatkan TIK
dan jenuh terhadap pembelajaran di sekolah
yang sering digunakan siswa.
2. Faktor yang berkaitan dengan guru dan pembelajaran yaitu
Wawancara Non-Pakar :
keterampilan dan kemampuan ICT guru, kesulitan
Guru Senior
menggunakan teknologi, pembelajaran tidak memanfaatkan
Narasumber : Kurnia Setyaningsih, S.Pd.
TIK yang sering digunakan siswa
Pekerjaan : Guru Mapel Bahasa Inggris di SMP Trisula Muntilan
3. Faktor yang berkaitan dengan lingkungan yaitu kurangnya
Waktu Wawancara: Minggu, 4 September 2022 pukul 12.30
pelatihan ICT, tidak tersedianya sarana dan fasilitias ICT
Menurut Setyaningsih (2022), guru dan siswa kurang memanfaatkan
seperti jaringan internet dan peralatan lainnya.
TIK karena kurangnya dukungan dari sekolah terkait fasilitas Wifi
dan Lab Komputer.
Siswa
Narasumber : Siswa Kelas IX dan VIII SMP Aswaja Dukun
Waktu Wawancara: Kamis, 1 September 2022 pukul 13.20
Hasil : Siswa kurang memanfaatkan TIK untuk pembelajaran karena
siswa memanfaatkan TIK untuk hiburan, siswa merasa sudah lelah
dengan pembelajaran yang dilakukan di sekolah, siswa membutuhkan
jeda setelah belajar di sekolah.
Amalia Rahmawati/Bahasa Inggris 002
LAMPIRAN

1. LAMPIRAN 1. DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka
Rendahnya motivasi belajar siswa
1. Lukita, Dyah & Sudibjo, Niko. (2021). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR SISWA DI ERA PANDEMI COVID-
19: Jurnal Teknologi Pendidikan:AKADEMIKA, Vol 10, No.1. 145-161.
2. Maruf et all. 2022. Undiscovered voices: Motivation and demotivation factors in learning English among Indonesian orphan students: International
Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol. 11, No. 1, March 2022, pp. 441~448
3. Raneem Alyousif & Zainab Alsuhaibani. 2021. English Language Learning Demotivating Factors for Saudi High School EFL Students: English
Language Teaching; Vol. 14, No. 8. P 29-39
Rendahnya minat baca Bahasa Inggris siswa
1. Tarihoran, Rezky Khoirina& Dewi, Ratna Sari. 2020. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA NOVEL BAHASA
INGGRIS PADA MAHASISWA SASTRA INGGRIS UMN AL-WASHLIYAH: Prosiding Seminar Hasil Penelitian. Medan: Universitas Muslim
Nusantara Al Washliyah
2. Teksan, Keziban. 2019. The Perceptions of Students Studyıng in the Faculty of Education Towards Reading in Terms of Theır Reading Motivations:
International Journal of Progressive Education, Volume 15 Number 5, p 162-184
Rendahnya keterampilan literasi siswa
1. Mardianti, et all. 2021. The Correlation Between Students’ Reading Anxiety and Their Reading Comprehension in ESP Context: International Journal
of Language Education Volume 5, Number 2, 2021, pp. 15-29.
2. Lustyanti, Ninuk and Aprilia, Fitria. 2020. Reading Interest and Achievement Motivation: A Study in an EFL Context: TESOL International Journal
Volume 15 Issue 4. P 147-166
3. Mohammad, Zena Abdulameer & Hasbi, Muhamad. 2021. Reading Difficulties in English as a Second Language in Grade Five at a Saint Patrick’s High
School for Boys, Hyderabad- India: Arab World English Journal (AWEJ) Volume 12. Number 4 December 2021. Pp 521-535
4. Anyiendah et all. 2020. Prediction Skills, Reading Comprehension and Learning Achievement in Vihiga County Kenya. Addressing Constraints and
Prospects: English Language Teaching; Vol. 13, No. 10;p 139-157
5. Brooks, et all .2021. Exploring the importance of vocabulary for English as an additional language learners’ reading comprehension: Studies in Second
Language Learning and Teaching SSLLT 11 (3). 2021. 351-376
Model pembelajaran monoton dan tidak sesuai, dan sulit mengakomodir berbagai gaya penbelajaran
1. Aini, Janatul dan Junaidi, Junaidi. 2021. Motif Guru Memilih Metode Ceramah dalam Pembelajaran Sosiologi di SMAN 13 Padang: Jurnal Sikola:
Jurnal Kajian Pendidikan dan Pembelajaran VOL. 2 NO. 3 MARET 2021. 162-173
2. Pazin, A.H., Maat, S.M., & Mahmud, M.S. (2022). Factors influencing teachers’ creative teaching: A systematic review. Cypriot Journal of Educational
Science. 17(1), 240-254.
Pembelajaran skill produktif tidak maksimal
1. Zrekat, Yousef and Al-Sohbani, Yehia. 2022. Arab EFL University learners’ perceptions of the factors hindering them to speak English fluently: Journal
of Language and Linguistic Studies, 18(1), 775-790
2. Amiruddin, Mohammad et all. 2020. MADURESE TEACHERS’ DIFFICULTIES IN SPEAKING:Kabilah: Journal of Social Community Vol. 5 No.1.
60-73
Amalia Rahmawati/Bahasa Inggris 002
Daftar Pustaka
Siswa tidak bisa menyelesaikan tugas yang berada pada level HOTS
1. Asrafil et.all. 2020. The difficulties of students when solving HOTS problem and the description of students cognitive load after given worked example
as a feedback: Journal of Physics: Conference Series: 1511 012092. 1-11
2. Syafryadin et al. 2022. Students’ perspective and problems in implementing higher order thinking skill (HOTS) in speaking for presentation class:
Journal of Language and Linguistic Studies, 18(1), 477-487.
3. Agussuryani et all. 2022. STEM literacy in growing vocational school student HOTS in science learning: A meta-analysis: International Journal of
Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol. 11, No. 1, March 2022, pp. 51~60
Guru tidak maksimal dalam pembuatan materi tambahan untuk siswa
1. Edward C et all. 2020. MOTIVATING FACTORS OF TEACHERS IN DEVELOPING SUPPLEMENTARY LEARNING MATERIALS (SLMs):
International Journal of Advanced Research 8(05). P 108-113
2. Taş, Mükerrem Akbulut. 2022. An Investigation of Curriculum Adaptation Efforts of Teachers Working in Disadvantaged Secondary Schools: Pegem
Journal of Education and Instruction, Vol. 12, No. 1, 2022 (pp. 10-24)
Guru dan siswa sulit memanfaatkan TIK dalam pembelajaran
1. Hafifah, Gusti Nur & Sulistyo, Dr. Gunardi Harry. 2020. TEACHERS’ ICT LITERACY AND ICT INTEGRATION IN ELT IN THE INDONESIAN
HIGHER EDUCATION SETTING: Turkish Online Journal of Distance Education-TOJDE July 2020 ISSN 1302-6488 Volume: 21 Number: 3 Article
13
2. Buabeng-Andoh, Charles.2020.Factors that Influence Teachers’ Pedagogical Use of ICT in Secondary Schools: A Case of Ghana: CONTEMPORARY
EDUCATIONAL TECHNOLOGY, 2019, 10(3), 272-288
Amalia Rahmawati/Bahasa Inggris 002
2. LAMPIRAN 2. DOKUMENTASI DAN HASIL WAWANCARA PAKAR

Narasumber: Rizatmi Zikri, M.Pd.


Pekerjaan : Dosen aktif di Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Nadhotul Wathon di Mataram, Lombok
Waktu wawancara: Kamis, 1 September 2022 pukul 10.45 s.d. Sabtu, 3 September 2022 pukul 15.51
Link Dokumentasi : (Screen Recording Chat Via Whatsapp) https://drive.google.com/file/d/1-Jmirq_RBTE0vphsfaCmFPsGDA1KINXO/view?usp=sharing

NO. TOPIK/MASALAH DAFTAR HASIL WAWANCARA


YANG PERTANYAAN (Audio Recording via Voicenote Whatsapp)
TERIDENTIFIKASI
1 Rendahnya motivasi 1. Apa penyebab https://drive.google.com/file/d/1fUYG3ya4fJVnKLErrdkZcGR2A0aNh6Fa/view?usp=sharing
belajar siswa kurangnya motivasi https://drive.google.com/file/d/1ttZPQfKpoLx05ZQ0m7_vHjmzwMUSmYWy/view?usp=sharing
belajar siswa dalam
pembelajaran Bahasa
Inggris ?
2 Rendahnya minat baca 2. Apa penyebab https://drive.google.com/file/d/1uxpmLYaCriHwcSpfBjxuNvm2ggWBDViG/view?usp=sharing
Bahasa Inggris siswa kurangnya minat
baca siswa dalam
pembelajaran Bahasa
Inggris ?
3 Rendahnya 3. Apa saja yang https://drive.google.com/file/d/1D2fM5V4d1j74jPX9wI34csTW4u-2tjAj/view?usp=sharing
keterampilan literasi menyebabkan
siswa keterampilan literasi
siswa dalam Bahasa
Inggris (reading
comprehension)
kurang?
4 Model pembelajaran 4. Mengapa model https://drive.google.com/file/d/1I_rrrxqFVJvzFxK-zETP_a2L7-4HsRr7/view?usp=sharing
monoton dan tidak pembelajaran yang
sesuai, dan sulit digunakan guru
mengakomodir dalam kelas bersifat
berbagai gaya monoton, sering
penbelajaran tidak sesuai dengan
output yang
Amalia Rahmawati/Bahasa Inggris 002
diharapkan, dan sulit
mengakomodir
berbagai gaya
belajar?
5 Pembelajaran skill 5. Mengapa proses https://drive.google.com/file/d/11ffw_4E_w4QceMSYTwQJ12Jfj6N1Yb5C/view?usp=sharing
produktif tidak pembelajaran skill https://drive.google.com/file/d/1x1QgDrS_RAnMp8_QA03BXjvqzcRbqvB9/view?usp=sharing
maksimal produktif seperti
writing dan speaking
di kelas saya belum
menghasilkan output
yang maksimal?
6 Siswa tidak bisa 6. Mengapa siswa saya https://drive.google.com/file/d/1DP-Qsjwqzx3-S-3RpZHjeXalIfdvdXFN/view?usp=sharing
menyelesaikan tugas tidak bisa
yang berada pada level menyelesaikan tugas
HOTS yang berada pada
level HOTS?
7 Guru tidak maksimal 7. Apa yang https://drive.google.com/file/d/1iKaqFCEZBP07qPzYldwZWCkRvKGx-JHE/view?usp=sharing
dalam pembuatan melatarbelakangi https://drive.google.com/file/d/1lRFpDKcUmodTWvAxeLmNjyJuWy2nmCxp/view?usp=sharing
materi tambahan guru belum maksimal
untuk siswa dalam
mengembangkan
materi tambahan
untuk siswa dalam
pembelajaran Bahasa
Inggris?
8 Guru dan siswa sulit 8. Mengapa guru https://drive.google.com/file/d/12q60377zsO4XILqu4uFG_Du1ejuVX-4x/view?usp=sharing
memanfaatkan TIK maupun siswa kurang https://drive.google.com/file/d/1QvAXQJuTbsMQrQhTRDx_2qv0MFxLJ0U_/view?usp=sharing
dalam pembelajaran memanfaatkan TIK https://drive.google.com/file/d/1iTI3LAhFwLH_epoK-wonY5w5TqlklKsb/view?usp=sharing
dalam pembelajaran? https://drive.google.com/file/d/1TdwSByB1clrkBPLd022sFXIV5T24tohA/view?usp=sharing
Amalia Rahmawati/Bahasa Inggris 002
3. LAMPIRAN 3. DOKUMENTASI DAN HASIL WAWANCARA NON-PAKAR (GURU SENIOR DAN SISWA)

1. GURU SENIOR
Narasumber : Kurnia Setyaningsih, S.Pd.
Pekerjaan : Guru Mapel Bahasa Inggris di SMP Trisula Muntilan
Waktu Wawancara: Minggu, 4 September 2022 pukul 09.07 s.d. 12.30
Link Dokumentasi : (Screen Record Chat Whatsapp) : https://drive.google.com/file/d/1-P45VGsDFwpwNVsQyz3dKLSw1xs9Uu-h/view?usp=sharing

NO. TOPIK/MASALAH DAFTAR HASIL WAWANCARA


YANG PERTANYAAN
TERIDENTIFIKASI
1 Rendahnya motivasi 1. Apa penyebab Baik Bu Amalia, dari pengalaman saya mengajar selama ini banyak siswa yang rendah
belajar siswa kurangnya motivasi motivasi belajar nya terutama pada Mapel Bahasa Inggris. Hal ini dikarenakan mereka tidak
belajar siswa dalam memahami fungsi dari mempelajari Bahasa Inggris itu sendiri. Selain itu mereka perpendapat
pembelajaran Bahasa bahwa Bahasa Inggris itu sulit, dan tidak ada gunanya bila belajar bahasa Inggris karena
Inggris ? mereka merasa sebagai orang kampung yang kemungkinan besar mereka tidak begitu
membutuhkan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi, serta jurus terakhir yang mereka
ucapkan adalah "kula mboten tiyang Inggris, Bu". Dengan prinsip yang mereka pegang ini
membuat motivasi belajar mereka rendah.
2 Rendahnya minat baca 2. Apa penyebab Ya Bu benar sekali, minat baca anak-anak terhadap teks bahasa Inggris rendah sekali, hal ini
Bahasa Inggris siswa kurangnya minat baca disebabkan karena mereka kesulitan dalam membacanya dan juga tidak memahami maknanya.
siswa dalam Meskipun teks bacaan itu pendek, anak-anak tetap kurang tertarik untuk membacanya karena
pembelajaran Bahasa sudah merasa tidak bisa untuk menterjemahkannya. Kebanyakan mereka berdalih bahwa
Inggris ? mereka tidak tahu artinya. Dan ternyata budaya malas baca ini juga terjadi untuk bahasa
Indonesia juga, terbukti dengan malasnya anak membuka kamus.
3 Rendahnya 3. Apa saja yang Menurut saya, penyebab rendahnya kemampuan literasi siswa dalam Bahasa Inggris
keterampilan literasi menyebabkan khususnya reading comprehension karena anak-anak itu malas baca. Mereka sudah terlahir di
siswa keterampilan literasi jaman modern yang kebetulan dimanjakan dengan adanya smartphone yang mereka miliki
siswa dalam Bahasa akibat dari dampak sekolah daring. Sebenarnya jika mereka bijak menggunakan fasilitas yang
Inggris (reading tersedia maka budaya membaca akan semakin meningkat dan mereka akan semakin
comprehension) kurang? berkembang cara belajar dan juga berpikirnya. Namun anak-anak sudah terlalu sering
menggunakan smartphonenya untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu sehingga
mereka makin rendah kemampuan literasinya. Dan pada saat mereka mendapat tugas dari
sekolah, mereka lebih memilih untuk memfoto dan minta jawaban melalui aplikasi "brainly"
Amalia Rahmawati/Bahasa Inggris 002
atau langsung menggunakan "google translate". Hal ini jelas sangat mempengaruhi rendahnya
kemampuan literasi mereka.
4 Model pembelajaran 4. Mengapa model Model pembelajaran yang sering kami lakukan masih monoton, karena rendahnya kosakata
monoton dan tidak pembelajaran yang siswa dan malasnya mereka untuk membuka kamus menyebabkan guru menjadi kamus
sesuai, dan sulit digunakan guru dalam berjalan bagi mereka. RPP yang di siapkan sering tidak jalan sesuai rencana, karena banyak
mengakomodir kelas bersifat monoton, sekali kendala yang dihadapi saat mengajar. Misalnya kita merencanakan kerja kelompok
berbagai gaya sering tidak sesuai dengan model pembelajaran discovery learning, ternyata ada beberapa siswa yang tidak masuk
penbelajaran dengan output yang kelas, akibatnya jumlah siswa tidak sesuai dengan yang diharapkan, ditambah ada siswa yang
diharapkan, dan sulit sulit bekerjasama dengan teman yang tidak biasa bersama mereka. perbedaan gender juga
mengakomodir berbagai membuat masalah baru saat pembentukan kelompok belajar. Dari masalah-masalah ini
gaya belajar? akhirnya guru mengubah strategi belajar, dan mengubah model pembelajaran dan akhirnya
kembali pada model ceramah.
5 Pembelajaran skill 5. Mengapa proses Ada beberapa Penyebab model pembelajaran skill produktif yang blm maksimal, diantaranya
produktif tidak pembelajaran skill adalah rendahnya kemampuan siswa dalam penguasaan kosakata, rendahnya keinginan atau
maksimal produktif seperti writing minat siswa untuk mencari atau menemukan sesuatu karena mereka lebih suka jika langsung
dan speaking di kelas di beri tahu, serta sarana dan prasarana yang belum memadai. Akibatnya siswa mengandalkan
saya belum materi yang diberikan oleh guru dan tidak ada usaha untuk mengembangkannya.
menghasilkan output
yang maksimal?
6 Siswa tidak bisa 6. Mengapa siswa saya Sedangkan untuk penyelesaian soal HOTS, rata2 siswa kurang mampu menyelesaikan nya
menyelesaikan tugas tidak bisa dengan baik karena rendahnya kemampuan menterjemahkan yang disebabkan karena
yang berada pada level menyelesaikan tugas rendahnya penguasaan kosakata bahasa Inggris serta masih rendah nya motivasi belajar siswa
HOTS yang berada pada level maka anak-anak cepat mengeluh dan membiarkan saja soal2 itu dan jika mau menjawab
HOTS? pertanyaan ya sebisanya. Terkadang mereka merajuk agar diijinkan untuk menggunakan
smartphone mereka dengan kata lain buka aplikasi "google translate"
7 Guru tidak maksimal 7. Apa yang Karena masalah di atas yang rata2 menghabiskan waktu pembelajaran yang kurang efektif
dalam pembuatan melatarbelakangi guru karena siswa kurang mampu dan mau untuk belajar dengan metode belajar yang baik maka
materi tambahan untuk belum maksimal dalam guru kesulitan untuk mengembangkan materi tambahan untuk siswa. Terkadang dalam RPP
siswa mengembangkan materi satu materi seharusnya disampaikan dalam 2 JP namun faktanya kadang harus diulang di jam
tambahan untuk siswa pelajaran berikutnya sehingga target pembelajaran tidak tercapai.
dalam pembelajaran
Bahasa Inggris?
Amalia Rahmawati/Bahasa Inggris 002
8 Guru dan siswa sulit 8. Mengapa guru maupun Nah yang paling akhir masalah TIK. Sebenarnya hal2 di atas dapat tertolong dengan
memanfaatkan TIK siswa kurang pemanfaatan IT yang ada di Lab. Komputer. Namun kami masih terkendala dengan
dalam pembelajaran memanfaatkan TIK kemampuan WiFi sekolah yang blm bisa memenuhi kebutuhan untuk seluruh komputer
dalam pembelajaran? sekolah jika di gunakan online semua. Harapannya kedepan pihak sekolah dapat menambah
kapasitas Mbps WiFi di Lab. Komputer.
Begitu bu Amalia.
Semoga apa yang saya sampaikan dapat menjadi tambahan catatan panjenengan. Sukses selalu
buat panjenengan 🤲

2. SISWA
Narasumber : Siswa Kelas IX dan VIII SMP Aswaja Dukun
Waktu Wawancara: Kamis, 1 September 2022 pukul 13.20
Link Dokumentasi : (Audio Recording) https://drive.google.com/file/d/1-MBu6CHbUSuOEIvN8W8-_D-EYYYPk0hx/view?usp=sharing

NO. TOPIK/MASALAH YANG TERIDENTIFIKASI DAFTAR PERTANYAAN


1 Rendahnya motivasi belajar siswa 1. Apakah kalian merasa kurang termotivasi belajar Bahasa Inggris? Apa alasannya?
2 Rendahnya minat baca Bahasa Inggris siswa 2. Apakah kalian merasa kurang berminat membaca teks berbahasa Inggris? Mengapa?
3 Rendahnya keterampilan literasi siswa 3. Apa yang menyebabkan kalian kurang memahami teks / menjawab pertanyaan terkait teks
berbahasa Inggris?
4 Siswa tidak bisa menyelesaikan tugas yang berada pada 4. Apakah tugas-tugas HOTS sulit menurut kalian? Menurut kalian, mengapa kalian
level HOTS mengalami kesulitan tersebut?
5 Guru dan siswa sulit memanfaatkan TIK dalam 5. Apakah kalian merasa sulit untuk memanfaatkan TIK dalam pembelajaran? Jika iya, apa
pembelajaran penyebabnya?
Amalia Rahmawati/Bahasa Inggris 002

4. LAMPIRAN 4. DOKUMENTASI

Gambar 1. Tangkapan Layar Wawancara Pakar Gambar 2. Tangkapan Layar Wawancara Non-Pakar

Anda mungkin juga menyukai