Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi
No. telah
masalah penyebab masalah
diidentifikasi
1 Rendahnya literasi Hasil kajian literatur: Berdasarkan hasil kajian
sejarah siswa literatur dan gejala
1. Kern (2000: 16) yang faktual dilapangan
mendefinisikan: Literasi diperoleh
adalah penggunaan analisis eksplorasi
praktik-praktik situasi masalah berupa:
sosial, dan historis, dan
situasi kebudayaan Siswa belum memiliki
untuk menciptakan dan budaya membaca di
menginterpretasikan lingkungan keluarga
makna melalui teks. dan sosialnya.
Literasi memerlukan Belum optimalnya
setidaknya sebuah pemanfaatan
kepekaan yang tak perpustakaan di
terucap tentang sekolah.
hubungan-hubungan Belum optimalnya
antar konvensi-konvensi pemanfaatan pojok
tekstual dan konteks baca di sekolah.
penggunaannya serta Siswa terbiasa
idealnya kemampuan menggunakan gawai
untuk berefleksi secara dan internet dalam
kritis tentang hubungan- menyelesaikan
hubungan itu. Karena asesmen yang
peka dengan diberikan karena dirasa
maksud/tujuan, literasi cukup praktis.
itu bersifat dinamis,
tidak statis, dan dapat
bervariasi diantara dan
didalam komunitas dan
kebudayaan. Literasi
memerlukan serangkaian
kemampuan kognitif,
pengetahuan bahasa
tulis dan lisan,
pengetahuan tentang
genre, dan pengetahuan
kebudayaan. Kern,
Richard (2000).
2. Menurut Sanghiang
(2015: 1) terdapat dua
faktor yang
mempengaruhi tinggi
rendahnya minat baca
siswa yaitu faktor
internal dan faktor
eksternal. Faktor internal
adalah faktor yang
berasal dari dalam diri
siswa, seperti
pembawaan, kebiasaan
dan ekspresi diri.
Sementara faktor
eksternal adalah faktor-
faktor yang berasal dari
luar diri siswa atau
faktor lingkungan, baik
dari lingkungan
keluarga, tentangga
maupun lingkungan
sekolah. Faktor eksternal
ini mempengaruhi
adanya motivasi,
kemauan, dan
kecenderungan untuk
selalu membaca.
Daftar Pustaka
Agustin, Mubiar. 2011. Permasalahan Belajar dan Inovasi Pembelajaran. Bandung: Retika
Aditama.
Amir dan Triani Nani. (2013). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Lamban Belajar.
Jakarta: Luxima.
Ali, M & Asrori, M. (2012). Psikologi remaja perkembangan peserta didik. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
A.M., Sardiman. 2001. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
C. Chaidirman, D. Indriastuti, and N. Narmi. (2019) "Fenomena Kecanduan Penggunaan
Gawai (Gadget) pada Kalangan Remaja Suku Bajo," Holistic Nursing and Health
Science, vol. 2, no. 2, pp. 33-41, Nov.
Kern, Richard (2000). Literacy & Language Teaching. Oxford: Oxford University Press.
Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertasi Contoh Praktis Media,
Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. In
Teknik Praktis Riset Komunikasi by Rachmat Kriyantono.
Moh Uzer Usman. (2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosdakarya.
Nursalam & Efendi, F (2008). Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Sudjana, Nana. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensido Offset.
Uno, H.(2011). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi AksaraBandung PT
Remaja Rosdaka Karya.
Vasudevan, A. (2017). Slow Learners – Causes, Problems and Educational Programmes.
International Journal of Applied Research 2017. 3(12): 308-313.
http://www.allresearchjournal.com. (diakses tanggal 5 Desember 2018).
Yonandi, R., & Nursalim, M. (2020). Kecanduan Game Online (Profil Pecandu, Faktor
Penyebab, dan Penanganannya). Jurnal BK UNESA, 11(05).