Anda di halaman 1dari 5

Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning – PBL) Pada Mata Pelajaran
Matematika Kelas XII

Disusun oleh:

Nama : Maryana, S.Pd


NUPTK : 4644761663300072
Unit Kerja : SMAN 7 Kabupaten Tangerang

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI BANTEN


SMAN 7 KABUPATEN TANGERANG
PROVINSI BANTEN
TAHUN 2024
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil
Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SMA NEGERI 7 KABUPATEN TANGERANG


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Atas
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning – PBL) Berbantuan Media
Ppt Canva Dan Video Pemebelajaran Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas XII Materi
Kaidah Pencacahan
Penulis Maryana, S.Pd
Tanggal 18-19 Januari 2024
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah antara lain:
Kondisi yang menjadi latar 1. Motivasi belajar siswa rendah karena pembelajaran matematika monoton dan
belakang masalah, mengapa praktik tidak menarik minat siswa, sehingga guru perlu melakukan pembelajaran yang
ini penting untuk dibagikan, apa inovatif dan kreatif agar siswa berminat sehingga termotivasi untuk belajar
yang menjadi peran dan tanggung dan mengerjakan tugas matematika yang diberikan.
jawab mahasiswa PPG Daljab. 2. Literasi dan numerasi siswa tergolong rendah, karena kurangnya aktivitas
belajar yang melibatkan siswa, sehingga siswa kesulitan memahami dan
menyelesaikan permasalahan pada soal-soal kontekstual
Praktik baik ini penting untuk dibagikan karena bisa menjadi solusi alternatif bagi
praktisi pendidikan yang membutuhkan atau rekan-rekan sejawat yang memiliki
permasalahan yang sama. Praktik baik ini juga dapat menjadi motivasi saya untuk
terus melakukan perbaikan selama kegiatan belajar-mengajar.
Peran saya sebagai pengajar dalam hal ini guru mata pelajaran matematika cukup
penting untuk keberlanjutan belajar peserta didik. Saya bertanggung jawab atas
kegiatan belajar yang berlangsung dalam kelas, mendidik, mengarahkan,
mengevaluasi,
dan merefleksi. Tercapainya tujuan belajar sepenuhnya merupakan tanggung jawab
saya. Terwujudnya kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar yang
diharapkan dalam kegiatan ini saya dibantu dan diarahkan oleh Dosen Pembimbing
dan Guru Pamong untuk memvalidasi perangkat yang saya gunakan pada kegiatan
pembelajaran.
Tantangan : Beberapa tantangan yang dihadapi selama kegiatan ini berlangsung antara lain:
Apa saja yang menjadi tantangan 1. Menentukan strategi pembelajaran agar dapat mengalokasikan waktu dengan
untuk mencapai tujuan tersebut? seksama, sekaligus mengelola kelas sehingga semua siswa termotivasi untuk
Siapa saja yang terlibat, terlibat atau diperhatikan.
2. Mengidentifikasi kemampuan siswa dengan tepat sehingga bisa merencanakan
media yang digunakan dan kegiatan pada Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
dengan cermat, sehingga siswa mampu mengikuti/menyelesaikan kegiatan dan
mencapai tujuan pembelajaran.
3. Merancang media pembelajaran yang menarik dengan soal-soal kontekstual
dan mengasah kemampuan literasi dan numerasi.
Pihak yang terlibat dalam best practice ini adalah:
1. Siswa, sebagai subjek belajar.
2. Guru, sebagai perancang dan fasilitator dalam kegiatan pembelajaran.
3. Rekan sejawat, sebagai observer pada kegiatan pembelajaran.
4. Wakil Kepala Urusan Kurikulum dan Kepala Sekolah,
5. Dosen pembimbing dan Guru Pamong memberi masukan, arahan,
dan bimbingan mulai dari persiapan, proses, sampai refleksi kegiatan.
Aksi : Hal-hal yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran
Langkah-langkah apa yang yang telah disebutkan di atas antara lain:
dilakukan untuk menghadapi 1. Menentukan strategi pembelajaran, yaitu
tantangan tersebut/ strategi apa a. Menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
yang digunakan bagaimana Learning – PBL) yang mencakup pendekatan saintifik untuk memberi ruang
prosesnya, siapa saja yang terlibat / meningkatkan kemampuan 4C (Critical Thinking, Creativity, Colaboration,
Apa saja sumber daya atau materi and Communication) yang dapat mengasah kemampuan literasi dan
yang diperlukan untuk numerasi siswa. Melalui pendekatan saintifik, pembelajaran akan menjadi
melaksanakan strategi ini lebih bermakna, semakin kontekstual semakin mudah siswa
untuk
memaknai tujuan dan manfaat materi yang dipelajari.
2. Mengenali karakteristik dan kemampuan siswa. Ini perlu diketahui untuk
menentukan pemetaan kemampuan pada kelas yang diampu. Pemetaan
kemampuan tersebut dapat digunakan untuk menentukan kelompok belajar
untuk memaksimalkan kemampuan 4C siswa.

3. Merancang media yang inovatif dan kreatif agar pembelajaran semakin


bervariasi sehingga anak-anak tidak bosan dan semangat untuk menggali
materi lebih dalam sesuai kemampuannya. Salah satunya dengan merancang
LKPD sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan dan sesuai
kemampuan siswa. Masalah yang diberikan di LKPD menyesuaikan indikator
pembelajaran yang ingin dicapai. LKPD memberi ruang bagi siswa untuk
mengasah kemampuan literasi dan numerasinya secara kooperatif. Akan
terjadi diskusi dan kolaborasi, siswa juga akan berpikir kritis dan kreatif dalam
menyelesaikan permasalahan. Akan lebih baik jika diberikan permasalahan
yang kontekstual.

Sumber daya untuk mendesain media pembelajaran menggunakan aplikasi web


Canva, Video animasi Powtoon berkolaborasi dengan siswa menggunakan google
classroom atau WhatsApp Group. Perangkat yang digunakan dalam kegiatan ini
adalah: LCD Proyektor, laptop, dan HP siswa.
Refleksi Hasil dan dampak Dampak yang paling signifikan adalah antusiasme siswa dalam proses pembelajaran
Bagaimana dampak dari aksi dari sangat tinggi.
Langkah-langkah yang dilakukan? 1. Terlihat minat siswa dalam pembelajaran meningkat, motivasi untuk terlibat
Apakah hasilnya efektif? Atau dalam kegiatan belajar juga terlihat.
tidak efektif? Mengapa? Bagaimana 2. Kemampuan literasi-numerasi siswa semakin terasah melalui proses
respon siswa terkait dengan pemecahan masalah, sehingga siswa dapat memahami dan menyelesaikan
strategi yang dilakukan, Apa permasalahan yang diberikan.
yang menjadi
faktor keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari strategi yang
dilakukan
Hasil yang didapatkan efektif, siswa merasa waktu belajar jadi lebih singkat karena
siswa mampu menyelesaikan permasalahan yang diberikan.

Dari refleksi yang telah dilakukan, siswa mengakui bahwa strategi pembelajaran
inovatif ini dapat memberikan dampak positif pada kegiatan pembelajaran
matematika, antara lain:
1. Kegiatan belajar lebih terarah dan berpusat pada siswa.
2. Motivasi dan minat siswa meningkat saat belajar matematika
3. Aktivitas siswa cenderung menyenangkan.
4. Kemampuan literasi-numerasi siswa semakin terasah.

Faktor keberhasilan strategi ini adalah kemampuan guru untuk merancang kegiatan
dan media yang tepat sesuai dengan karakteristik peserta didik.
Ketidakberhasilan strategi ini adalah tidak tepatnya dalam mengalokasikan waktu
karena tidak memahami kemampuan peserta didik. Persiapan tidak matang juga
mempengaruhi keterlaksanaan kegiatan.

Pembelajaran yang didapatkan dari seluruh kegiatan ini adalah, guru adalah yang
paling bertanggung jawab pada apapun yang terjadi di dalam kelas. Berhasil
tidaknya suatu pembelajaran sangat dipengaruhi oleh langkah-langkah strategi yang
diterapkan oleh guru. Guru yang berhasil adalah guru yang mempunyai
bermacam solusi atas masalah-masalah dalam kelas, kemudian menerapkannya
sehingga terdapat perubahan ke arah yang lebih baik atas masalah yang ditemui.

Anda mungkin juga menyukai