Dosen Pengampu :
Drs. Irzal Anderson, M.Si.
Heri Usmanto, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Siti Kholifah (A1C217025)
Darmawati (A1C217028)
Nadela Sadewata (A1C217058)
Evi Sahrina Putri (RRA1C217003)
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN................................................................................... 3
2.1 Hakikat Keragaman dan Kesetaraan Manusia...................................... 3
2.2 Kemajemukan dalam Dinamika Sosial................................................. 5
2.3 Pengertian, Ciri-ciri dan Jenis Primordialisme..................................... 6
2.4 Pengaruh Sikap Primordialisme dalam Lingkup Manusia,
Keragaman dan Kesetaraan...................................................................
2.5 Faktor Penyebab Primordialisme..........................................................
2.6 Dampak dan Penanggulangan Sikap Primordialisme...........................
BAB III : PENUTUP...........................................................................................
3.1 Kesimpulan...........................................................................................
3.2 Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat keragaman dan kesetaraan manusia?
2. Bagaimana kemajemukan dalam dinamika sosial?
3. Apa pengertian, ciri-ciri dan jenis primordialisme?
4. Bagaimana pengaruh sikap primordialisme dalam lingkup manusia,
keragaman dan kesetaraan?
5. Apa faktor penyebab primordialisme?
6. Bagaimana dampak dan penanggulangan sikap primordialisme?
1.
4
2.3. Pengertian, Ciri-ciri dan Jenis Primordialisme
A. Pengertian Primordialisme
Pada dasarnya setiap individu akan hidup didalam berbagai bentuk-bentuk
masyarakat multikultural walaupun mereka tinggal di daerah asalnya, hal ini
disebabkan karena kebudayaan yang akan selalu berkembang dan selalu berubah-
ubah mengikuti perkembangan zaman. Setiap individu pasti akan hidup
berdampingan di dalam suatu masyarakat multikultural, maka sikap positif
terhadap setiap perbedaan haruslah dijunjung oleh setiap individu yang ada. Hal
ini diperlukan karena setiap kelompok masyarakat pasti memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing, oleh sebab itu dengan saling menghargai
perbedaan maka dapat saling membantu memenuhi kebutuhan masing-masing dan
membangun kehidupan masyarakat bersama-sama, sehingga kesejahteraan seluruh
kelompok masyarakat dapat tercapai.
Istilah primordial atau primordialisme sendiri tidak jauh hubungannya dengan
adanya kelompok-kelompok di dalam masyarakat. Primordial merupakan suatu
istilah yang mengarah kepada suatu ikatan yang terjalin di dalam suatu
masyarakat yang bersifat keaslian, sebagai contoh seperti kesukuan, kekerabatan,
keagamaan, dan juga kelompok, atau juga dapat berasal dari sifat yang dibawa
oleh setiap individu sejak lahir. Biasanya sifat-sifat yang dimiliki tersebut akan
bersifat tradisional. Primordial akan berubah menjadi suatu primordialisme
apabila sikap setiap individu atau sikap setiap anggota didalam kelompok atau
ikatan-ikatan di dalam masyarakat lebih berorientasi terhadap kepentingan
kelompok itu sendiri dibanding kepentingan diri sendiri.
Beberapa ahli juga memberikan pendapatnya mengenai pengertian
primordialisme, beberapa diantaranya adalah:
Robuskha and Shepsle – Primordialisme merupakan suatu loyalitas yang
diberikan oleh suatu kelompok secara berlebihan terhadap budaya subnasional,
sebagai contoh seperti suku bangsa, agama, ras, keluarga, dan lain sebagainya.
Stephen K. Sanderson – Primordialisme merupakan sesuatu yang berkaitan
dengan studi atau pembelajaran mengenai etnisitas, dimana terdapat paham atau
pandangan mengenai identitas etnis yang dianggap merupakan suatu hal yang sulit
dihapuskan dan melekat erat pada setiap individu.
5
Ramlan Surbakti – Primordialisme merupakan suatu keterkaitan antara
individu satu dengan individu yang lainnya di dalam suatu kelompok yang
didasarkan atas suatu ikatan kekerabatan, suku, maupun adat istiadat, sehingga
akan menghasilkan suatu pola perilaku dan pola pikiran yang sama hingga
menciptakan cita-cita yang sama pula.
Itulah beberapa pengertian primordialisme menurut para ahli, dimana
dapat disimpulkan bahwa primordialisme merupakan suatu keterkaitan antar
individu didalam suatu kelompok yang memberikan loyalitas berlebihan terhadap
suku, agama, adat istiadat, budaya, dan lain sebagainya yang ada didalam
kelompok tersebut. Sehingga akan menghasilkan suatu upaya untuk mencapai
cita-cita yang sama.
Contoh-contoh primordialisme adalah, gerakan separatisme Aceh
Merdeka, organisasi papua merdeka dll. Oleh karena itu, untuk menangkal gejala
primordialisme, setiap kelompok masyarakat harus mengembangkan budaya
toleransi terhadap budaya kelompok lainnya. Tujuannya adalah untuk mencegah
terjadinya disintegrasi bangsa tanpa pengingkaran budaya sendiri
B. Ciri-ciri Primordialisme
Secara umum, primordialisme dianggap merupakan suatu pandangan yang
memegang teguh segala hal yang memang sudah dibawa oleh setiap individu
sejak lahir, baik itu tradisi, suku, budaya, adat istiadat, kepercayaan, maupun
segala sesuatu yang telah ada dan menetap di dalam lingkungan pertama individu
tersebut. Kondisi tersebut yang nantinya mengarahkan individu kepada suatu
sikap dimana kepentingan kelompok lebih diutamakan dibandingkan dengan
kepentingan pribadinya sendiri. Hal ini juga merupakan salah satu dari ciri-ciri
primordialisme di dalam kehidupan masyarakat multikultural. Lalu apa saja ciri-
ciri primordialisme secara umum, berikut beberapa ciri-ciri primordialisme:
1. Primordialisme sebagai Konsekuensi dari Masyarakat Multikultural
Ciri-ciri primordialisme yang pertama adalah bahwa primordialisme
merupakan suatu akibat atau konsekuensi yang ditimbulkan dari adanya
kemajemukan masyarakat atau kehidupan masyarakat multikultural. Kehidupan
masyarakat multikultural yang mengandung berbagai macam perbedaan budaya,
6
ras, suku, dan lain sebagainya mengarahkan kepada terciptanya suatu diferensiasi
sosial, sehingga adanya diferensiasi sosial tersebut juga memicu terjadinya
primordialisme.
Primordialisme sebagai konsekuensi dari adanya masyarakat multikultural
atau kemajemukan masyarakat dianggap sebagai suatu pandangan atau sikap yang
teguh yang di tunjukkan oleh individu terhadap segala hal yang telah melekat dari
awal hidupnya, seperti suku bangsa, agama, kepercayaan, ras, tradisi, dan lain
sebagainya.
2. Primordialisme Menjadi suatu Identitas Kelompok
Ciri-ciri primordialisme yang kedua adalah bahwa primordialisme merupakan
suatu identitas bagi sebuah kelompok atau golongan sosial di dalam masyarakat.
Dimana primordialisme sebagai suatu identitas kelompok menjadi faktor penting
dalam upaya memperkuat ikatan antara anggota kelompok maupun bagi ikatan
golongan atau kelompok yang bersangkutan.
Hal ini dimaksudkan untuk dapat menghadapi segala bentuk ancaman yang
mungkin hadir dari luar kelompok tersebut. Oleh sebab itulah, setiap anggota
kelompok memberikan loyalitas yang tinggi terhadap kelompoknya hingga
mementingkan kepentingan kelompok diatas kepentingan pribadi. Selain itu,
mereka juga berpegang teguh terhadap prinsip kelompok dan memiliki cita-cita
yang sama yang ingin dicapai.
3. Primordialisme dapat Membangkitkan Permusuhan
Primordialisme memang bersangkutan erat dengan adanya suatu ikatan yang
erat antar individu didalam kelompok maupun ikatan antar kelompok atau
golongan. Namun sadar maupun tidak, hal tersebut justru dapat memungkinkan
atau memicu timbulnya suatu prasangka dan permusuhan antara golongan atau
kelompok sosial lainnya.
Kondisi tersebut disebabkan karena setiap kelompok akan menganggap
kelompok mereka lebih baik dan benar dibanding kelompok sosial lainnya,
sehingga perselisihan atau permusuhan diantaranya tidak dapat dihindari lagi.
Oleh sebab itu, walaupun primordialisme menjadi suatu faktor penting dalam
membangun suatu ikatan yang erat namun juga dapat berubah atau memicu
permusuhan didalam kehidupan masyarakat multikultural.
7
4. Adanya Anggapan Istimewa oleh Individu terhadap Kelompok
Seperti didalam pengertian primordialisme sendiri, bahwa terdapat loyalitas
yang tinggi yang diberikan oleh individu atau anggota kelompok terhadap
kelompoknya, maka ciri-ciri primordialisme selanjutnya adalah di dalam
primordialisme akan ada anggapan istimewa oleh individu atau anggota kelompok
terhadap kelompoknya. Anggapan istimewa tersebut yang mendorong individu
untuk berpegang teguh terhadap kelompoknya hingga selalu mementingkan
kepentingan kelompok dibanding dengan kepentingan pribadinya. Kondisi ini
pula yang sering mendorong individu untuk beranggapan bahwa kelompoknya
lebih baik dibanding dengan kelompok sosial yang lainnya.
5. Adanya Sikap untuk Mempertahankan Keutuhan Kelompok
Seperti yang telah disebutkan dalam ciri-ciri primordialisme sebelumnya,
bahwa primordialisme menjadi suatu faktor penting dalam membangun ikatan
yang erat antar anggota kelompok maupun antar kelompok atau golongan, maka
ciri-ciri primordialisme selanjutnya adalah di dalam primordialisme terdapat suatu
sikap untuk mempertahankan keutuhan kelompok atau kesatuan sosial dari
berbagai ancaman yang dapat hadir dari luar kelompok sosial tersebut. Adanya
sikap ini juga didasarkan pada adanya anggapan istimewa dan loyalitas yang
tinggi yang diberikan oleh setiap anggota kelompok terhadap eksistensi kelompok
tersebut. Sehingga mereka akan berusaha dengan berbagai macam cara untuk
mempertahankan keutuhan kelompok dari berbagai ancaman dari luar.
6. Adanya Nilai-Nilai yang Berkaitan dengan Sistem Keyakinan
Didalam suatu primordialisme oleh individu didalam suatu kelompok sosial
juga harus ada nilai-nilai yang berkaitan dengan sistem keyakinan, karena dengan
adanya nilai-nilai tersebut pola pikiran serta pola perilaku yang dimiliki setiap
individu atau anggota kelompok akan sama. Kondisi tersebut yang nanti nya juga
dapat memicu timbulnya suatu cita-cita yang sama yang ingin dicapai bersama
oleh para anggota kelompok atau oleh kelompok itu sendiri.
C. Jenis-jenis Primordialisme
1) Primordialisme Suku
8
Primordialisme suku adalah seseorang yang terikat dengan sukunya sendiri
daripada suku yang lain.
Contoh:
Kelompok suku Bugis yang keras, tidak mau mengalah, menganggap
kepercayaannya paling sempurna dan mau menang sendiri terhadap suku Jawa.
2) Primordialisme Agama
Primordialisme agama adalah seseorang yang mempercayai atau berpegang
teguh pada agamanya sendiri dan cenderung fanatik.
Contoh:
Sekelompok orang yang menganggap agamanya paling benar dan unggul dari
agama lain dan menyebabkan konflik karena pemikirannya.
3) Primordialisme Kedaerahan
Primordialisme kedaerahan adalah seseorang yang terikat dengan daerahnya
sendiri ketimbang daerah lainnya.
Contoh:
Pemikiran yang beranggapan kepentingan kelompok suatu daerah tertentu harus
mengalahkan kepentingan daerah lain atau lebih mementingkan daerahnya sendiri.
9
berdampingan secara fisik, tetapi terpisah oleh kehidupan sosial yang tergabung
dalam satuan politik. Keragaman dari suku bangsa menciptakan suatu bentuk pola
kehidupan yang unik dan indah dan hal-hal baik lainnya.
Salah satu akibat adanya berbagai macam suku bangsa di Indonesia adalah
munculnya sikap primordialisme yang dimiliki oleh anggota masyarakat. Sikap
primordialisme merupakan ikatan-ikatan seseorang dalam kehidupan sosial yang
sangat berpegang teguh terhadap hal-hal yang dibawa sejak lahir baik berupa suku
bangsa, kepercayaan, ras, adat-istiadat, daerah kelahiran dan lain sebagainya.
Sejak kecil individu telah telah diresapi oleh berbagai nilai-nilai kebudayaan yang
berasal dari suku bangsanya ketika hidup didalam masyarakat, sehingga konsep
nilai-nilai tersebut telah melekat dalam diri seseorang. Karena itu untuk
mempersatukan masyarakat dengan latar belakang suku bangsa yang berbeda akan
sangat sulit dan membutuhkan waktu yang lama.
Individu yang memiliki sikap primordialisme dalam kehidupan
bermasyarakat maka akan sulit untuk berinteraksi dengan individu atau kelompok
lain. Sikap tersebut tentunya akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan
persatuan dan pola hidup yang rukun antar anggota masyarakat. Warga
masyarakat Indonesia pada umumnya kurang memahami nilai-nilai dasar dan pola
kehidupan dari suku bangsa lain, dan hal tersebut terjadi karena sebagian besar
dari masyarakat hanya mengutamakan ikatan-ikatan sosial yang dibawa sejak lahir
tanpa memperdulikan pemahaman terhadap suku bangsa, budaya, kepercayaan
dan ras yang ada di sekitarnya. Persoalan kesuku bangsaan adalah penandaan
dengan dan perasaan sebagai bagian dari suatu suku bangsa, disertai dengan
pemisahan dari kelompok tertentu karena adanya hubungan tersebut.
10
yang bersangkutan dalam menghadapi ancaman dari luar. Namun, seiring dengan
itu, primordialisme juga dapat membangkitkan prasangka dan permusuhan
terhadap golongan atau kelompok sosial lain.
Primordialisme dapat terjadi karena faktor-faktor sebagai berikut:
1) Adanya sesuatu yang dianggap istimewa oleh individu dalam suatu kelompok
atau perkumpulan sosial.
2) Adanya suatu sikap untuk mempertahankan keutuhan suatu kelompok atau
kesatuan sosial dari ancaman luar.
3) Adanya nilai-nilai yang berkaitan dengan sistem keyakinan, seperti nilai
keagamaan dan pandangan hidup.
11
Yang dimaksud menghambat yaitu mempertahankan adat kebudayaan suatu
kelompok sehingga terkadang menolak kebudayaan yang baru serta
mempengaruhi proses pembangunan.
c) Menghambat hubungan antarbangsa
Yaitu salah satu pihak tidak menginginkan masuknya kebudayaan baru
sehingga tidak mau bekerjasama dengan pihak lain dimana hanya ingin mengurus
suatu permasalahan yang di selesaikan berdasarkan keinginan kelompok itu
sendiri.
d) Menghambat proses asimilasi dan integrasi
Yaitu penerimaan persepsi yang tidak berjalan dengan baik di sebabkan oleh
sikap primordialisme.
e) Mengurangi bahkan menghilangkan objektivitas ilmu pengetahuan
Yaitu tidak mau melihat secara objektif suatu hal yang di hadapi bahkan
membenarkan apa yang salah walaupun secara objektif yang terlihat jelas.
f) Penyebab terjadinya diskriminasi
Yaitu penilaian terhadap budaya yang saling berlawanan satu sama lain
sehingga menimbulkan sikap diskriminasi terhadap seseorang yang memiliki
budaya berbeda yang di pengaruhi oleh mayoritas dan minoritas suatu kelompok.
g) Merupakan kekuatan terpendam terjadinya konflik antara kebudayaan
suku-suku bangsa.
Yaitu faktor pendorong yang menyebabkan konflik baik dendam terhadap
sikap negatif yang terpendam sehingga menimbulkan dorongan untuk melakukan
pembalasan.
12
Yaitu menumbuhkan sikap cinta terhadap kebudayaan sendiri dan bangga.
Dan rela memperjuangkan kepentingan Negara.
c) Mempertinggi semangat patriotisme
Menumbuhkan rasa nasionalisme terhadap suatu bangsa dimana
memperjuangkan dan mendukung demi kepentingan bangsa.
d) Menjaga keutuhan dan kestabilan budaya.
Dengan sikap primordialisme di dalam menjaga keutuhan suatu Negara,
pentingnya menyaring kebudayaan yang tidak sesuai sehingga menjaga nilai yang
ada
13
7. Media-media elektronik lebih banyak menayangkan program-program yang
memperkenalkan seni dan budaya berbagai suku bangsa dengan format yang
menarik.
8. Meningkatkan rasa toleransi yang tinggi dikalangan masyarakat.
9. Menerapkan rasa hormat terhadap seni dan budaya suku bangsa lain.
10. Menghormati sejarah bangsa dan menjadikannya sebagai pemicu untuk tetap
bersatu. Mengambil pelajaran dari apa yang terjadi di masa lalu akan
membuat sebuah bangsa menjadi kuat dan maju.
14